ILMU BAHAN
LOGAM,TIMAH,DAN TEMBAGA
DISUSUN OLEH :
AHMAD NUR ALI MAHFUT ACE 116 035
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2017
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nyalah kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu. Tugas
makalah ini dibuat sebagai penilaian pada mata kuliah Ilmu Bahan pada program studi
Pendidikan Teknik Mesin Universitas Palangka Raya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hal itu di
karenakan keterbatasan yang ada. Sehingga kami dangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca.
Kiranya makalah ini memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita semua.
Sehingga kedepannya dunia otomotif dapat lebih maju lagi. Atas perhatiannya, kami
ucapkan terima kasih.
Penyusun,
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................................................... ...2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................5
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................17
3.2 Saran................................................................................................................................18
Daftar Pustaka.......................................................................................................................19
3
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam pengertiannya, logam yang merupakan besi atau bukan besi dapat kita
jumpai dimana-mana seperti pembangunan gedung-gedung yang sekarang bahan-
bahannya sebagian dari besi, pembuatan gudang yang memakai kerangka baja dan
juga ditempat penampungan besi-besi bekas, yang nantinya besi-besi bekas
tersebut akan didaur ulang lagi.
Timah dan tembaga merupakan salah satu jenis logam yang penggunaannya
dapat kita jumpai sehari-hari, aplikasinya mulai dari barang-barang elektronik, kabel,
uang logam, produk-produk industri, hingga otomotif. Timah memiliki sifat ketahanan
korosi yang tinggi sehingga banyak digunakan sebagai bahan pelapis pada plat
baja, dan digunakan sebagai kemasan pada berbagai produk makanan, sedangkan
tembaga merupakan salah satu logam yang berfungsi sebagai konduktor arus listrik
yang baik sehingga banyak digunakan sebagai bahan kabel dan komponen-
komponen elektronik.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam kimia, sebuah logam (bahasa Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur
kimia yang siap membentuk ion (kation). Logam adalah salah satu dari tiga
kelompok unsur yang dibedakan oleh sifat ionisasi dan ikatan, bersama
dengan metaloid dan nonlogam. Pengelompokan dikemukakan oleh Lavoisier,
namun masih sangat sederhana, sebab antara unsur-unsur logam sendiri masih
terdapat banyak perbedaan.
Dalam tabel periodik, garis diagonal yang membedakan unsur logam dari
nonlogam. Unsur dalam garis ini adalah metaloid, kadangkala disebut semi-logam.
Unsur-unsur yang termasuk metaloid adalah Boron (B), Silikon (Si), Germanium
(Ge), Arsen (As), Antimon (Sb), Telurium (Te), Polonium (Po).
1. Alkali : Lithium (Li), Natrium (Na), Potassium (K), Rubidium (Rb), Cesium
(Cs), Francium (Fr).
2. Logam Alkali Tanah : Beryllium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca),
Strontium (Sr), Barium (Ba), Radium (Ra).
3. Logam Transisi : Lantanida dan Aktinida.
4. Logam Lainnya : Aluminium (Al), Gallium (Ga), Indium (In), Thallium (Tl),
Ununtrium (Uut), Tin (Sn), Lead (Pb), Ununquadium (Uuq), Bismuth (Bi),
Ununpentium (Uup), Ununhexium (Uuh).
5
bergerak lebih cepat. Energi panas ditransferkan melintasi logam yang diam
melalui elektron yang bergerak.
7. Semua logam bersifat keras, kecuali natrium (Na) dan kalium (Ca), yang
lunak dan dapat dipotong dengan pisau.
8. Umumnya logam memiliki kepadatan yang tinggi sehingga terasa berat jika
dibawa.
9. Logam juga dapat menimbulkan suara yang nyaring jika dipukul, sehingga
dapat digunakan dalam pembuatan bel atau lonceng.
10. Logam dapat ditarik magnet, sehingga logam disebut diamagnetik, misalnya
besi (Fe).
6
2.2 PENGERTIAN TIMAH
sifat: dapat ditempa, liat, tahan terhadap korosi penggunaan: peralatan industri,
pelapis/bungkus makanan.
Timah Hitam memiliki berat jenis (ρ) yang sangat tinggi yaitu =11,3 kg/dm3
dengan titik cair 327°C, digunakan sebagai isolator anti radiasi Nuclear. Timah hitam
diperoleh dari senyawa Plumbum-Sulphur (PbS). Timah hitam sangat sangat lunak,
lembek tetapi ulet, memiliki warna putih terang yang sangat jelas terlihat pada
patahan atau pecahannya yang disebut “Gelena” dengankadar yang sangat
kecil. Proses pemurniannya dilakukan dengan memanaskannya didalam dapur
tinggi, proses pencairan untuk menghilangkan oxides serta unsur lainnya. Selain
untuk pemakaian sebagai isolator radiasi,Proses pemurniannya dilakukan dengan
memanaskannya didalam dapur tinggi, proses pencairan untuk menghilangkan
oxides serta unsur lainnya. Timah hitam digunakan juga sebagai bahan pelapis pada
bantalan luncur, bahan timah pateri serta sebagai unsur paduan dengan baja atau
logam Non Ferro lainnya yang menghasilkan logam dengan sifat Free Cutting atau
yang disebut sebagai baja Otomatis.
Timah putih, Tin, Stannum (Sn) ialah logam yang berwarna putih mengkilap,
sangat lembek dengan titik cair yang rendah yakni 232°C. Logam ini memiliki sifat
ketahanan korosi yang tinggi sehingga bnayak digunakan sebagai bahan pelapis
pada plat baja, digunakan sebagai kemasan pada berbagai produk makanan
karena Timah putih ini sangat tahan terhadap asam buah dan Juice.
Fungsi kegunaan yang lain ialah sebagai bahan pelapis pada bantalan luncur serta
sebagai unsur paduan pada bahan-bahan yang memiliki titik cair rendah. Timah
putih, Tin, Stannum (Sn) paling banyak digunakan sebagai timah pateri serta paduan
pada logam-logam bantalan seperti Bronzes dan gunmetal atau ditambahkan
sedikit pada paduan Tembaga Seng (Kuningan, Brasses) untuk
memperoleh ketahanan korosi.Fungsi kegunaan yang lain ialah sebagai bahan
pelapis pada bantalan luncur serta sebagai unsur paduan pada bahan-bahan yang
memiliki titik cair rendah. Timah putih, Tin, Stannum (Sn) diproses dari bijih timah
(Tinstone), extracsinya dilakukan melalui pencairan dengan temperature tinggi
sehingga timah dapat mengalir keluar dari berbagai unsur pengikatnya
7
Karakteristik dan Sifat Timah
timah
Simbol: Sn
Nomor atom: 50
Berat atom: 118,71
Klasifikasi: Logam Pasca transisi
Fase pada Suhu Kamar: Padat
Berat jenis (putih): 7,365 gram per cm3
Titik leleh: 231°C, 449°F
Titik didih: 2602°C, 4716°F
Ditemukan oleh: Sudah dikenal sekitar sejak zaman kuno (Zaman Perunggu)
Dalam kondisi standar timah adalah logam lembut berwarna perak abu-abu. Timah
sangat lunak (yang berarti bahwa hal itu dapat potong menjadi lembaran tipis) dan
dapat dipoles agar bersinar.
Timah dapat membentuk dua alotrop berbeda di bawah tekanan normal. Yaitu
timah putih dan timah abu-abu. Timah putih adalah bentuk logam timah yang paling
akrab dengan kita. Timah abu-abu adalah non-logam dan merupakan bahan tepung
berwarna abu-abu. Timah abu-abu mempunyai banyak kegunaan.
Timah resistif (dapat melawan korosi) dari air. Hal ini memungkinkan untuk
digunakan sebagai bahan pelapis untuk melindungi logam lainnya.
Timah ditemukan dalam lapisan kulit bumi terutama pada bijih kasiterit. Timah
umumnya tidak ditemukan dalam bentuk bebas. Timah merupakan 50 elemen yang
paling melimpah di kulit bumi.
Mayoritas timah saat ini digunakan untuk membuat patri solder. Patri solder
adalah campuran timah dan timbal yang digunakan untuk menyambungkan pipa dan
membuat sirkuit elektronik. Timah juga digunakan sebagai pelapis untuk melindungi
logam lainnya seperti timbal, seng, dan baja dari korosi.
Aplikasi lain untuk timah termasuk paduan logam seperti perunggu dan timah,
produksi kaca menggunakan proses Pilkington, tempat pasta gigi, dan dalam
pembuatan tekstil.
Timah telah diketahui sejak zaman kuno. Timah pertama banyak digunakan
dimulai pada Zaman Perunggu ketika timah dikombinasikan dengan tembaga untuk
membuat campuran perunggu.
8
Dari mana asal nama timah?
TIMAH ( Sn )
Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Tin dengan symbol kimia Sn.
Nama latin dari timah adalah “Stannum” dimana kata ini berhubungan dengan kata
“stagnum” yang dalam bahasa inggris bersinonim dengan kata “dripping” yang
artinya menjadi cair / basah, penggunaan kata ini dihubungkan dengan logam timah
yang mudah mencair.
Timah merupakan logam putih keperakan, logam yang mudah ditempa dan
bersifat flesibel, memiliki struktur kristalin, akan tetapi bersifat mudah patah jika
didinginkan. Logam timah memiliki dua bentuk alotrop yaitu ?-Timah dan ?-Timah. ?-
Timah biasa disebut sebagai timah abu-abu karena warnanya abu-abu, dan memiliki
struktur kristal kubik mirip diamond, silicon, dan germanium. Alotrop ?-Timah ada
dibawah suhu 13,20C dan tidak memiliki sifat logam sama sekali. Diatas suhu ini
timah ada dalam bentuk ?-Timah, timah jenis inilah yang kita lihat sehari-hari. Timah
ini biasa disebut sebagai timah putih disebabkan warnanya putih mengkilap, dan
memiliki struktur kristal tetragonal. Tingkat resistansi transformasi dari timah putih ke
timah hitam dapat ditingkatkan dengan pencampuran logam lain pada timah seperti
seng, bismuth, atau gallium.
Timah adalah unsur dengan jumlah isotop stabil yang terbanyak dimana
jangkauan isotop ini mulai dari 112 hingga 126. Dari isotop-isotop tersebut yang
paling banyak jumlahnya adalah isotop 120Sn dimana komposisinya mencapai 1/3
dari jumlah isotop Sn yang ada, 116Sn, dan 118Sn. Isotop yang paling sedikit
jumlahnya adalah 115Sn. Unsur timah yang memiliki jumlah isotop yang banyak ini
sering dikaitkan dengan nomor atom Sn yaitu 50 yang merupakan “magic number”
dalam pita kestabilan fisika nuklir. Beberapa isotop bersifat radioaktif dan beberapa
yang lain bersifat metastabil (dengan lambang m).
1. Sifat-Sifat Timah
Timah biasa terbentuk oleh 9 isotop yang stabil. Ada 18 isotop lainnya yang
diketahui. Timah merupakan logam perak keputih-putihan, mudah dibentuk, ductile
dan memilki struktur kristal yang tinggi. Jika struktur ini dipatahkan, terdengar suara
yang sering disebut tangisan timah ketika sebatang unsur ini dibengkokkan.
9
2. Senyawa Timah
3. Cara Pemerolehan
Berbagai macam metode dipakai untuk membuat timah dari biji timah
tergantung dari jenis biji dan kandungan impuritas dari biji timah. Bijih timah
yang biasa digunakan untuk produksi adalah dengan kandungan 0,8-1%
(persen berat) timah atau sedikitnya 0,015% untuk biji timah berupa
bongkahan-bongkahan kecil. Biji timah dihancurkan dan kemudian dipisahkan
dari material-material yang tidak diperlukan, adakalanya biji yang telah
dihancurkan dilewatkan dalam “floating tank” dan titambahkan zat kimia
tertentu sehingga biji timahnya bisa terapung sehingga bisa dipisahkan
dengan mudah.
Biji timah kemudian dikeringkan dan dilewatkan dalam alat pemisah magnetik
sehingga kita dapat memisahkan biji timah dari impuritas yang berupa logam
besi. Biji timah yang keluar dari proses ini memiliki konsentrasi timah antara
70-77% dan hampir semuanya berupa mineral Cassiterite.
Cassiterite selanjutnya diletakkan dalam furnace bersama dengan karbon
dalam bentuk coal atau minyak bumi. Adakalanya juga ditambahkan
limestone dan pasir untuk menghilangkan impuritasnya kemudian material
dipanaskan pada suhu 1400°C. Karbon bereaksi dengan CO2 yang ada
didalam furnace membentuk CO, CO ini kemudian bereaksi dengan
cassiterite membentuk timah dan karbondioksida. Logam timah yang
dihasilkan dipisahkan melalui bagian bawah furnace untuk diproses lebih
lanjut. Untuk memperoleh timah dengan kemurnian yang tinggi maka dapat
dilakukan dengan menggunakan proses elektrolisis. Dengan cara ini
kemurnian timah yang diperoleh bisa mencapai 99,8%.
Berbagai macam metode dipakai untuk membuat timah dari biji timah
tergantung dari jenis biji dan kandungan impuritas dari biji timah. Bijih timah
yang biasa digunakan untuk produksi adalah dengan kandungan 0,8-1%
(persen berat) timah atau sedikitnya 0,015% untuk biji timah berupa
bongkahan-bongkahan kecil. Biji timah dihancurkan dan kemudian dipisahkan
dari material-material yang tidak diperlukan, adakalanya biji yang telah
dihancurkan dilewatkan dalam “floating tank” dan titambahkan zat kimia
tertentu sehingga biji timahnya bisa terapung sehingga bisa dipisahkan
dengan mudah.
Biji timah kemudian dikeringkan dan dilewatkan dalam alat pemisah magnetik
sehingga kita dapat memisahkan biji timah dari impuritas yang berupa logam
besi. Biji timah yang keluar dari proses ini memiliki konsentrasi timah antara
70-77% dan hampir semuanya berupa mineral Cassiterite.
10
Cassiterite selanjutnya diletakkan dalam furnace bersama dengan karbon
dalam bentuk coal atau minyak bumi. Adakalanya juga ditambahkan
limestone dan pasir untuk menghilangkan impuritasnya kemudian material
dipanaskan pada suhu 1400°C. Karbon bereaksi dengan CO2 yang ada
didalam furnace membentuk CO, CO ini kemudian bereaksi dengan
cassiterite membentuk timah dan karbondioksida. Logam timah yang
dihasilkan dipisahkan melalui bagian bawah furnace untuk diproses lebih
lanjut. Untuk memperoleh timah dengan kemurnian yang tinggi maka dapat
dilakukan dengan menggunakan proses elektrolisis. Dengan cara ini
kemurnian timah yang diperoleh bisa mencapai 99,8%.
4. Kegunaan Timah
Perbedaan utama adalah warna dan kegunaannya. Timah putih biasa digunakan
untuk bahan solder sedangkan timah hitam untuk campuran bahan bakar.
Sifat-sifat Timah :
2) Bj 7,3 kg/dm3
6) Tahan korosi
Pemakaian Timah :
11
Timah Hitam/Timbal (Pb)
Sifat-sifat Pb :
1) Berwarna kebiru-biruan
2) Agak lunak
3) Bj 11,4 kg/dm3
6) Tahan korosi
Tembaga adalah unsur kimia yang diberi lambang Cu. Logam ini merupakan
penghantar listrik dan panas yang baik. Ia melebur pada 1038°C. Tembaga memiliki
warna kemerah-merahan. Unsur ini sangat mudah dibentuk, lunak, dan merupakan
konduktor yang bagus untuk aliran elektron. Tembaga dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan dari komponen listrik, koin, alat rumah tangga, hingga komponen
biomedik. Tembaga juga dapat dipadu dengan logam lain hingga terbentuk logam
paduan seperti perunggu atau monel. Namun mesti pula berhati-hati akan sifat racun
logam ini. Ini dapat terjadi ketika tembaga menumpuk dalam tubuh akibat
penggunaan alat masak tembaga. Kelebihan unsur Cu dapat merusak hati dan
memacu sirosis. Tembaga kadang-kadang ditemukan secara alami, seperti yang
ditemukan dalam mineral-mineral seperti cuprite, malachite, azurite, chalcopyrite,
dan bornite. Deposit bijih tembaga yang banyak ditemukan di AS, Chile, Zambia,
Zaire, Peru, dan Kanada. Bijih-bijih tembaga yang penting adalah sulfida, oxida-
12
oxidanya, dan karbonat. Dari mereka, tembaga diambil dengan cara smelting dan
leaching.
Smelting ( peleburan ) adalah proses reduksi bijih sehingga menjadi logam
unsur yang dapat digunakan berbagai macam zat seperti karbid, hidrogen, logam
aktif atau dengan cara elektrolisis. Pemilihan zat peredusi ini tergantung dari
kereaktifan masing-masing zat. Makin aktif logam makin sukar direduksi, sehingga
diperlukan pereduksi yang lebih kuat. Logam yang kurang aktif sepeti tembaga
dapat direduksi hanya dengan pemanasan.
Leaching adalah peristiwa pelarutan terarah dari satu atau lebih senyawaan
dari suatu campuran padatan dengan cara mengontakkan dengan pelarut cair.
Pelarut akan melarutkan sebagian bahan padatan sehingga bahan terlarut yang
diinginkan dapat diperoleh. Metode ini memiliki 3 variabel penting, yaitu temperatur,
area kontak dan jenis pelarut. Teknologi leaching biasanya digunakan oleh industri
logam untuk memissahkan mineral dari bijih dan batuan (ores). Pela rut asam akan
membuat garam logam terlarut seperti leaching Cu dengan medium H2SO4 atau
NH3.
Tembaga (Cu) mempunyai sistim kristal kubik, secara fisik berwarna kuning
dan apabila dilihat dengan menggunakan mikroskop bijih akan berwarna pink
kecoklatan sampai keabuan.
2. Paduan Tembaga
Paduan Tembaga telah berkurang penggunaannya dari pada waktu yang
lampau. Harga tembaga yang meningkat dengan cepat, ditambah lagi denga
kenyataan bahwa kualitas bahan murah yang lain telah meningkat akhir-akhir ini.
Telah mengurangi penggunaan paduan tembaga untuk beberapa kebutuhan.Selain
itu teknik pembuatannya telah diperbaiki sehingga menyebabkan bahan kurang
13
(ductile) dapat dipakai, karena itu baja ringan kualitasnya baik yang sering
digunakan. Tembaga membentuk larutan padat dengan unsur logam lain dalam
daerah yang luas dan dipergunakan untuk berbagi keperluan, dan macam-macam
paduan pada tembaga antara lain :
a) Perunggu
Perunggu mempunyai kadar tembaga Cu 70-78 %, timah putih Sn 22-44
% dan selain itu campuran tambahan lain seperti Seng (Zn), Timbel (Pb),
Aluminium (Al) dll. Perungu ialah : paduan kepal atau paduan tuang yang
tahan terhadap korosi. Selain itu mempunyai daya luncur dan daya hantar
yang baik untuk arus listrik.
e) Perunggu Aluminium
Perunggu Alumnium ialah : campuran tuang dan campuran kepal dari
tembaga dengan Aluminium dengan besi dan bahan tambahan lain
(perunggu dua zat). Perunggu dua zat (Al dan Ni) tahan korosi terhadap
bahan kimia tertentu karena itu dipakai untuk perlengkapan kimia.
Perunggu Alumium tidak mempunyai fungsi lain dari perunggu bebas
seng. Sifat-sifatnya kurang baik, jadi tidak banyak dipakai kecuali di
negeri-negeri yang kurang akan timah.
14
f) Perunggu Silikon
Perunggu Silikon baik sebagai paduan tuang maupun kepal mempunyai
kadar (Si) 0,5 %-4,5 %. Selain itu ada bahan-bahan tambahan dari timah,
nikel, mangan, besi dan seng dalam bermacam-macam persenyawaan.
Sebagian dapat dijadikan misalnya; Cupoder yang mempunyai tahanan
tarik dan kekerasan yang baik .
3. Sifat Fisika
Tembaga merupakan logam yang berwarna kuning kemerahan seperti emas
kuning.
Mudah ditempa (liat) dan bersifat elastis sehingga mudah dibentuk menjadi pipa,
lembaran tipis, dan kawat.
Konduktor panas dan listrik yang baik, kedua setelah perak.
Titik leleh : 1083 dan titik didih 2301 .
4. Sifat Kimia
Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan terhadap
korosi. Pada udara yang lembab permukaan tembaga ditutupi oleh suatu lapisan
yang berwarna hijau yang menarik dari tembaga karbonat basa, CuOH 2CO3.
Pada kondisi yang istimewa, yakni pada suhu sekitar 300 tembaga dapat
bereaksi dengan oksigen membentuk CuO yang berwarna hitam. Sedangkan
pada suhu yang lebih tinggi, yakni sekitar 1000 akan terbentuk tembaga (I)
oksida (Cu2O) yang berwarna merah.
Logam Cu dan beberapa bentuk persenyawaan, seperti CuO 3, Cu(OH)2, dan
Cu(CN)2, tidak dapat larut dalam air dingin atau air panas tetapi dapat dilarutkan
dengan asam.
Logam Cu itu sendiri dapat dilarutkan dalam senyawa asam sulfat (H 2SO4) panas
dalam larutan basa NH4OH.
15
6. Daur Ulang
7. Aplikasi
Penggunaan tembaga terbesar adalah untuk kabel listrik (60%), atap dan
perpipaan (20%) dan mesin industri (15%). Tembaga biasanya digunakan dalam
bentuk logam murni, tetapi ketika dibutuhkan tingkat kekerasan lebih tinggi maka
biasanya dicampur dengan elemen lain untuk membentuk aloi. Sebagian kecil
tembaga juga digunakan sebagai suplemen nutrisi dan fungisida dalam
pertanian.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dalam kimia, sebuah logam (bahasa Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur
kimia yang siap membentuk ion (kation). Logam adalah salah satu dari tiga
kelompok unsur yang dibedakan oleh sifat ionisasi dan ikatan dengan metaloid dan
nonlogam. Sifat fisis logam adalah mengkilat, konduktor panas dan listrik,
merenggang jika ditarik, mudah ditempa, berupa padatan dalam suhu kamar, dapat
ditarik oleh magnet, memiliki kepadatan yang tinggi dan berbunyi nyaring jika dipukul
Sifat kimia logam adalah mudah melepas elektron sehingga membentuk kation,
memiliki 1 sampai 3 elektron valensi, titik leleh dan titik didihnya relatif tinggi, logam
oksida yang larut dalam air bereaksi untuk membentuk logam hidroksida dan logam
oksida bereaksi dengan asam membentuk garam dan air.
Tembaga adalah unsur kimia yang diberi lambang Cu. Logam ini merupakan
penghantar listrik dan panas yang baik. Ia melebur pada 1038°C. Tembaga memiliki
warna kemerah-merahan. Unsur ini sangat mudah dibentuk, lunak, dan merupakan
konduktor yang bagus untuk aliran elektron. Tembaga dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan dari komponen listrik, koin, alat rumah tangga, hingga komponen
biomedik. Tembaga juga dapat dipadu dengan logam lain hingga terbentuk logam
paduan seperti perunggu atau monel. Tembaga kadang-kadang ditemukan secara
alami, seperti yang ditemukan dalam mineral-mineral seperti cuprite, malachite,
azurite, chalcopyrite, dan bornite. Deposit bijih tembaga yang banyak ditemukan di
AS, Chile, Zambia, Zaire, Peru, dan Kanada. Bijih-bijih tembaga yang penting adalah
sulfida, oxida-oxidanya, dan karbonat. Dari mereka, tembaga diambil dengan cara
smelting dan leaching.
17
3.2 SARAN
Logam adalah salah satu unsur penting yang banyak digunakan untuk
keperluan sehari-hari maupun industri. Timah dan tembaga termasuk dalam jenis
logam yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, kedua jenis logam
tersebut dapat kita temukan pada alat-alat elektronik, kabel, pembungkus makanan,
uang logam, medali, dan masih banyak lagi. Diantara banyaknya kegunaan-
kegunaan logam termasuk timah dan tembaga yang disebutkan diatas, logam juga
menyimpan potensi untuk membahayakan kesehatan apabila tidak digunakan
secara semestinya.
Maka dari itu, dengan trerselesaikan nya makalah yang berjudul “logam,
timah, dan tembaga” ini, penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca khusus nya bagi para
mahasiswa program studi pendidikan teknik mesin tentang logam, timah, tembaga
serta manfaat, dan aplikasi nya dalam kehidupan sehari- hari.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://chemistry-fun-anime.blogspot.com/2009/06/logam-metalloid-dan-
nonlogam.html
http://id.shvoong.com/exact-sciences/earth-sciences/2058663-sumber-daya-
alam-mineral-non/
http://en.wikipedia.org/wiki/Metal
http://saneslogam.wordpress.com/
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/perkembangan-
pengelompokan-unsur/comment-page-1/
https://id.wikipedia.org/wiki/Tembaga
http://bkv315a.blogspot.co.id/2012/08/karya-tulis-tembaga.html
https://ariirvansyah.blogspot.co.id/2014/04/paper-pengetahuan-bahan-
tembaga-tembaga.html
http://ferdymp.blogspot.co.id/2012/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html
19