Anda di halaman 1dari 5

ESAI RANCANGAN KAWASAN

PEMBUKA
Pada mata kuliah Pengantar Perancangan Kawasan memperkenalkan tentang
pendekatan ‘klasik’ perancangan kawasan yang di latar belakangi pada kota-kota industrial
pada abad 19 yang tidak layak huni sehingga menimbulkan respon memunculkan ide-ide
perancangan kawasan kota untuk menindak lanjuti keadaan kota kota-kota tersebut dan
pendekatan ‘anyar” perancangan kawasan dengan latar belakang kota-kota abad 20 dan abad
21 dengan tantangan nya sendiri sehingga memunculkan ide-ide perancangan kawasan kota
untuk menindaklanjuti keadaan kota-kota tersebut dengan beberapa ide yang berkembang
yaitu pengembangan berdampak rendah(low impact urban developmentand design),
pengembangan berorientasi transit(transit-oriented development), dan urbanisme baru(new
urbanisme).

Pada kali ini penulis akan membahas tentang rancangan kawasan yang ideal melalui
prinsip-prinsip yang terdapat dalam Low Impact Urban Development Design(LIUDD),
Transit-Oriented Development(TOD), dan New Urbanisme sehingga nantinya kawasan yang
dirancang menjadi ideal dan menjadikan tempat yang nyaman untuk penghuni kawasan
tersebut sehingga penghuni kawasan tersebut dapat beraktifitas dengan nyaman dan tidak
terganggu, dikarenakan apabila kawasan tersebut tidak ideal dan tidak membuat nyaman
penghuni nya dalam beraktifitas perlahan-lahan kawasan tersebut akan ditinggalkan penghuni
nya satu persatu dengan dampak terburuk kawasan tersebut menjadi kawasan yang mati.
Esai ini dibuat dengan tujuan untuk memahami bagaimana cara merancang kawasan
yang ideal sehingga penghuni yang berada di dalam kawasan yang di rancang merasa nyaman
dan tidak dirugikan saat beraktifitas di dalam kawasan tersebut,
ISI
Dalam merancang sebuah kawasan yang baik, seorang perancang harus peka terhadap
apa-apa saja yang harus ada dan dibutuhkan dalam sebuah kawasan atau kota yang ia
rancang, karena sebuah kawasan yang ia rancang akan dipakai dan digunakan oleh banyak
orang dengan macam-macam aktivitas yang dilakukan. Dalam merancang kawasan
perancang dapat mengguanakan prinsip-prinsip yang terdapat dari beberapa ide-ide yang
berkembang yaitu:

1. low impact urban developmentand design (LIUDD)


Tujuan dari LIUDD ialah melindungi siklus alam yang diakibatkan oleh aktivitas
penghuni kawasan tersebut oleh karena itu LIUDD memiliki beberapa perinsip yaitu:

-Prinsip perimer : 1.Bekerja dengan siklus alam berdasarkan daerahresapan air guna
menjaga integritas dan ekosistem, 2.Prinsip LIUDD primer membutuhkan aktivitas
manusiauntuk mendukung dan bekerja di dalam proses ekologis siklus dan
batasannya, 3.Merancang dan mengelola aktivitas manusia dalam konteks resapan
memungkinkan dampak pada prosesmempengaruhi air, tanah, nutrisi tanaman,
organisme dan siklus energi yang harus diminimalkan.
Tujuannya untuk menjaga efek yang tidak diinginkan, dan penggunaan sumber daya,
dan dengan tujuan utama yaitu melindungi siklus alam sehingga tetap lestari dan tidak
rusak sehingga tidak menimbulkan efek buruk pada kawasan.
Prinsip ini penting di lakukan karena selain membuat kawasan yang diinginkan
perancang juga harus memperhatikan siklus alam yang ada sehingga tidak ada yang
dirugikan dalam merancang kawasan dan membuat kawasan menjadi ideal.

Long Bay telah menerapkanLIUDD. LIUDD dapat


berjalandengan baik jika aktifitasmanusia berperan didalamnya. Pada Long Bay,
aktifitas manusia dalam mendukung LIUDD dapat dilihat dari rumah-rumah warga
yang menggunakan perkerasan berpori dan sengkedan untuk resapan air.

-Prinsip sekunder: Pemilihan untuk dampak yang rendah, Pembangunan di daerah


perkotaan bisa merusak lingkungan yang luas, sehingga perlu
mempertimbangkan :
- Pemilihan lahan yang cocok didaerah perkotaan
- Menghindari lahan yang berharga seperti cagar
alam, dan ruang terbuka hijau tujuannya yaitu sama seperti prinsip sekunder yaitu
mencegah dampak buruk dari perusakan siklus alam
Hampir disepanjang jalan yan berada di Kawasan Long Bay menerapkan jalur hijau
untuk penyerapan air pada setiap sisi jalan

-Prinsip tersier yaitu alternatif bentuk bangunan yang dapat mengurangi polusi dan
pengolahan siklus alam. –hunian vertikal dan pembangunan

menghindari gedung

2. Transit-Oriented Development(TOD)
TOD merupakan salah satu pendekatan pengembangan kota yang mengadopsi tata ruang
campuran dan maksimalisasi penggunaan angkutan massal tujuan nya ialah meminimalisir
penggunaan kendaraan peribadi yang bersifat menimbulkan polusi udara dan
memaksimalkan ankutan masal, beberapa perinsip dalam TOD yaitu:
1. [ WALK] Mengembangkan lingkungan yang mempromosikan berjalan. Pejalan kaki
merupakan dasar dari sistem transportasi berkelanjutan. Berjalan kaki adalah salah satu
transportasi yang produktif dan produktif jika media seperti trotoar atau jalur pejalan kaki
tersedia, ramai akan pengguna, serta adanya media interaksi sosial.
2. [ CYCLE] Bersepeda menggabungkan perjalanan door-to-door, memiliki rute yang
fleksibel, serta jangkauan dan kecepatannya selayaknya angkutan umum. Namun, persepeda
adalah salah satu pengguna jalan paling rentan akan pencurian dan pengrusakan. Faktor
utama yang dapat mendorong orang untuk bersepeda adalah penyediaan infrastruktur yang
memberikan keamanan dan keselamatan, seperti fasilitas parkir dan penyimpanan sepeda
yang aman.
3. [ CONNECT] Membuat jaringan padat jalan-jalan dan jalur.
4. [ TRANSIT] Angkutan umum menghubungkan dan mengintegrasikan wilayah-wilayah kota
angkutan umum massal, yang didefinisikan sebagai Bus Rapid Transit (BRT) atau angkutan
berbasis rel merupakan prasyarat untuk pengakuan dari TOD Standard.
5. [ MIX/CAMPURAN] Rencana penggunaan campuran.
6. [ DENSIFY/MEMADAT] Optimalkan kepadatan dan kapasitas transit.
7. [ COMPACT/PADAT] Menciptakan daerah dengan kemacetan singkat.
8. [SHIFT/BEGESER] Meningkatkan mobilitas denganmengatur parkir dan jalan yang
digunakan.
Prinsip prinsip di atas sangat penting dalam merancang kawasan untuk mengurangi
polusi yang di hasilkan oleh kendaraan sehingga bertujuan agar membuat kawasan yang di
rancang dalam kawasan yang sehat dan layak huni

3. New Urbanisme
New urbanisme dibuat sebagai sebuah bentuk respon terhadap dari masyarakat yang tinggal
di daerah tersebut. Saat new urbanisme memiliki alasan untuk tetap ada masyarat dapat
beradaptasi dengan hal tersebut karena ini tidak dapat dihindari baik itu masa revolusi
industri maupun informasi. Terlepas dari alasan pencipta membuat design ini untuk
membuat masyarakat maupun kota yang dapat menghadapi kebutuhan komersial, sosial
dan psikologi untuk masyarakat. Karakter dan identitas desain ini berkembang sesuai
respon dari masyarakat yang membutuhkan “ruang” dan “perasaan”. Kesuksesan sebuah
kawasan atau daerah merupakan bagian besar dari pendahulu melakukan percobaan untuk
merancang sehingga mereka dapat menemukan komponen yang tepat untuk merancang
sebuah kawasan. Prinsip-prinsip New Urbanisme yaitu:
1. New urbanisme harus mengakomodasi baik pejalan kaki maupun
Kendaraan, contoh nya pada daerah yang terdapat di desa Park City

2. Menentukan kerangka untuk sirkulasi yang memberikan pilihan setiap


gerakan
3. Mempelajari bagaimana meletakan kendaraan di tempatnya
4. Membuat sebuah kawasan dimana orang ingin berjalan kaki
5. Mengetahui infrastrukutur yang dibutuhkan untuk masyarakat, contoh nya seperti The
Westpark yang ada di desa park city

Prinsip ini sangat penting untuk membantu penghuni kawasan dalam beraktifitas

KESIMPULAN
Dalam merancang kawasan perancang juga harus menilai dan melihat beberapa aspek
sebelum merancang kawasan, agar nantinya kawasan yang di rancang dapat memfasilitasi
semua aktifitas penghuni dengan baik tanpa merusak siklus alam sehingga kawasan yang
dirancang menjadi seimbang dan ideal
PENGANTAR PERANCANGAN KAWASAN

ESAI KOMPONEN RANCANGAN KAWASAN

DISUSUN OLEH :

GHIFFARI GOLDRA PUTRA N


(2017460029)

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Anda mungkin juga menyukai