Anda di halaman 1dari 6

BAB V

INFRASTRUKTUR

5.1 Sarana dan Prasarana


Kondisi sarana dan prasarana di Kabupaten Bangli saat ini masih
ditandai oleh tidak meratanya aksesibilitas antar desa, kualitas, ataupun
cakupan pelayanan, sehingga sarana dan prasarana yang ada belum
sepenuhnya dapat mendukung pembangunan sektor riil, mendorong
sektor produksi dan keseimbangan pembangunan wilayah.

5.1.1 Sistem Jaringan Jalan


Panjang jalan di Kabupaten Bangli pada tahun 2009 adalah
628,404 km, terdiri atas status jalan provinsi 149.840 km (31,31%) dan
jalan Kabupaten 478.564 km. Panjang jalan ini telah meningkat 32,360
km dibandingkan data 5 tahun sebelumnya terutama penambahan pada
jalan kabupaten. Jalan provinsi di Kabupaten Bangli tersebar pada 15 ruas
jalan dan tidak ada jalan status nasional di Kabupaten Bangli.
Kondisi jalan Kabupaten Bangli tahun 2009 adalah kondisi baik
24,40% dan kondisi sedang 35,70%, dan 39,90% kondisi rusak,
sedangkan kondisi jalan Provinsi di kabupaten Bangli adalah 58,08%
baik, 41,24% sedang dan rusak 0,68%. Secara keseluruhan, jenis
perkerasan permukaan jalan kabupaten di Kabupaten Bangli telah
mencapai 478.564 km atau 100% sudah diaspal (Tabel.5.1)

Tingkat Pelayanan Jalan (TPJ) pada jalan-jalan provinsi dengan


fungsi kolektor primer di Kabupaten Bangli menunjukkan bahwa sebagian
menunjukkan tingkat pelayanan yang baik (tingkat pelayanan A dan B)
dan hanya di beberapa ruas jalan sering mengalami perlambatan atau
bahkan kemacetan pada saat-saat tertentu, seperti ruas jalan Penelokan –
Batur. Kelambatan dan kemacetan pada ruas jalan tersebut
kecenderungannya terjadi pada saat dilaksanakannya kegiatan pujawali di

P R O F I L D A E R A H K A B U PAT E N B A N G L I 44

BANGLI
Pura Batur dan di sekitar Penelokan karena aktivitas keluar masuk parkir
museum dan parkir wisata di kawasan Penelokan. Panjang jembatan di
Kabupaten Bangli adalah 256,9 m terdiri dari 4 buah jembatan provinsi
dan 9 buah jembatan kabupaten.

Tabel. 5.1
Perkembangan Panjang Jalan Dan Kondisi Jalan menurut Jenis
Permukaan Serta Kondisi Jembatan
Tahun 2005 – 2009

Keterangan Tahun
Panjang Jalan (Km) 2005 2006 2007 2008 2009
1 Aspal 446,204 446,204 467,814 478,564 478,564
2 Kerikil - - - - -
3 Geladag - - - - -
4 Tanah 32,360 32,360 10,750 - -
Kondisi Jalan
1 Baik 188,185 121,025 180,940 116,790 127,055
2 Sedang 210,997 245,754 247,850 170,842 160,243
3 Rusak 79,382 111,785 49,774 190,932 159,418
Kondisi Jembatan
1 Baik 10 11 17 4 15
2 Sedang 14 13 9 14 3
3 Rusak 14 13 9 14 -

Sumber : Bangli Dalam Angka

5.1.2 Perhubungan
Sektor perhubungan di Kabupaten Bangli ditunjukkan oleh peran
angkutan umum, amgkutan pribadi dan angkutan danau. Pemanfaatan
angkutan umum di Kabupaten Bangli dilayani oleh keberadaan terminal
Type B terdiri atas Terminal Lokasrana Bangli dan Terminal Kintamani
serta sebaran Terminal Type C di Susut dan Tembuku, yang melayani
angkutan antar kota dan angkutan perdesaan dengan jumlah armada
yang kecenderungannya terus menurun bila dilihat data tahun 2005
berjumlah 814 buah dan tahun 2009 menurun menjadi 162 buah. Jumlah
kendaraan bermotor di Kabupaten Bangli pada tahun 2005 sebanyak
28,783 unit dan pada tahun 2009 meningkat 39,881 unit, yang berarti

P R O F I L D A E R A H K A B U PAT E N B A N G L I 44

BANGLI
jumlah kendaraan bermotor 5 tahun terakhir rata-rata meningkat 8,6% per
tahun.

Komposisi kendaraan bermotor pada tahun 2009 dirinci menurut


jenisnya adalah mobil penumpang 1.368 unit, mobil barang 2.989 unit dan
sepeda motor 37.078 unit . Komposisi ini menunjukkan ketergantungan
terhadap pemanfaatan sepeda motor dan mobil barang semakin tinggi
dan diperkirakan dimanfaatkan sebagian untuk mengatasi kesulitan
transportasi penumpang.

Angkutan danau, di Kabupaten Bangli terdapat di Danau Batur yang


didukung oleh keberadaan 4 unit dermaga yaitu Dermaga Kedisan,
Dermaga di Desa Trunyan, Dermaga Kuburan Trunyan, dan Dermaga
Toya Bungkah. Angkutan danau selain untuk melayani kebutuhan
transportasi penduduk juga untuk angkutan pariwisata. Jumlah angkutan
danau relatif tetap dari data tahun 2005 sebanyak 82 dan tahun 2009
berkurang 1 buah sehingga jumlahnya sebanyak 81 buah, dan dilengkapi
pula 1 buah speedboat untuk patroli keselamatan pelayaran.

.
Tabel. 5.2
Perkembangan Kendaraan bermotor dan Sarana Angkutan
di Kabupaten Bangli
Tahun 2005 – 2009
Keterangan Tahun
Sarana Angkutan 2005 2006 2007 2008 2009
1 Angkutan Penumpang 814 814 188 162 162
2 Angkutan Barang 5,212 5,212 1,097 2,330 2,330
3 angkutan Danau 82 82 85 81 81
Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya
1 Truck/Pick Up 2,858 2,825 2,786 2,944 2,989
2 Bus/Station 1,038 1,079 1,109 1,257 1,368
3 Jeep 272 269 286 310 309
4 Sedan 149 141 138 145 137
5 Sepeda Motor 27,746 29,260 30,531 32.914 35,078
Jumlah 28,783 32,113 33,574 34,850 39,881

Sumber: Bangli Dalam Angka

P R O F I L D A E R A H K A B U PAT E N B A N G L I 44

BANGLI
5.1.3 Prasarana Sumber daya Air

Prasarana sumber daya air terdiri dari prasarana irigasi dan


prasarana air minum. Sistem Jaringan Irigasi di wilayah Kabupaten Bangli
pada tahun 2007 dilayani oleh 45 buah Daerah Irigasi (DI) dengan
pelayanan irigasi semi teknis melayani 3.460 Ha sawah. Bangunan-
bangunan penunjang jaringan irigasi untuk bangunan pengambil terdiri
dari 47 bendung. Jaringan irigasi dikelola oleh pemerintah dan Subak.
Jaringan irigasi tersebut mengairi persawahan di Kecamatan Susut,
Kecamatan Bangli dan Kecamatan Tembuku. Sedangkan prasaran irigasi
untuk kegiatan hortikultura di sekitar Danau Batur memanfaatkan air
danau dengan sistem pemompaan. Sebaran kawasan perkebunan
lainnya di wilayah Kecamatan Kintamani hampir seluruhnya tidak terlayani
sistem pengairan.

Pelayanan sistem penyediaan air minum (SPAM) di Kabupaten


Bangli merupakan kombinasi pelayanan olah PDAM, sumur, mata air,
cubang dan lainnya. Belum seluruh wilayah dapat terlayani air bersih
perpipaan dari PDAM maupun air bersih perdesaan. Kapasitas terpasang
PDAM Bangli tahun 2007 adalah 230,5 liter/detik, namun kapasitas
produksi hanya 131,5 ltr/dtk.

Jumlah sambungan tahun 2007 adalah 9.606 pelanggan terdiri


dari pelanggan Rumah Tangga 8.348 unit, perusahaan niaga 409 unit,
sosial umum 340 unit dan kantor/dinas 80 unit. Dari 72 desa/kelurahan
yang ada di Kabupaten Bangli, hanya 20 desa/kelurahan yang telah
terlayani air bersih perpipaan dari PDAM dan 52 desa belum terlayani air
minum dengan variasi cakupan yang berbeda-beda yaitu 2 desa (0-25%),
10 desa (25-50%), 3 desa (50-75%) dan 4 desa (75-100%). Cakupan
pelayanan air minum oleh PDAM untuk kawasan perkotaan di Kabupaten
Bangli tahun 2007 adalah sebesar 79,33% dan kawasan perdesaan
36,67%.

Pelayanan SPAM di wilayah Kabupaten Bangli dilakukan dengan


dua sistem

P R O F I L D A E R A H K A B U PAT E N B A N G L I 44

BANGLI
1) Sistem Pemompaan : bagi kawasan pelayanan yang sumber air
bakunya lebih rendah meliputi PDAM Unit Kubu/Kayubihi, Unit
Kintamani, Unit Malet, Unit Peninjoan, Unit Tembuku dan Unit
Undisan

2) Sistem Gravitasi : bagi kawasan pelayanan yang sumber air


bakunya lebih tinggi meliputi PDAM Cabang Bangli, Unit Tamanbali,
Unit Demulih, Unit Susut/Selat, Unit Abuan/Apuan

Keterbatasan kemampuan produksi PDAM Bangli dalam


memproduksi air bersih akan berimplikasi kepada pengembangan
manajemen usaha PDAM Bangli, dan di sisi lain pelayanan masyarakat
terhadap air bersih akan semakin menurun, sehingga dikhawatirkan akan
menurunkan target MDGs di Bangli dalam pelayanan air bersih.

5.1.4 Prasarana Lingkungan

Prasarana lingkungan terdiri dari prasarana pengolahan limbah dan


pengelolaan persampahan. Penanganan air limbah dilakukan secara
individu dan belum ada pelayanan sistem perpipaan komunal dan
terpusat. Sampai tahun 2007 prasarana air limbah masih individual berupa
MCK den jamban keluarga.

Pengelolaan persampahan di Kabupaten Bangli dilayani oleh


keberadaan Tempat Pemrosesan Sampah (TPA) regional Bangklet yang
melayani Kabupaten Bangli, sebagian Kabupaten Gianyar (sebagian
Kecamatan Tegalalang dan Payangan), sebagian Kabupaten Klungkung
(Kecamatan Banjarangkan) dan sebagian Kabupaten Karangasem
(Kecamatan Selat, Sidemen dan Rendang). Sarana pendukung
pengelolaan persampahan yang dimiliki Kabupaten Bangli tahun 2007
adalah bincontainer 66 buah, gerobak sampah mini 20 buah, gerobak
sampah standar 28 buah, truck armroll 2 unit dan land halu container 16
buah.

P R O F I L D A E R A H K A B U PAT E N B A N G L I 44

BANGLI
5.1.5 Prasarana Telekomunikasi dan Energi

Infrastruktur telekomunikasi di Kabupaten Bangli meliputi jaringan


telepon, jaringan radio, jaringan televisi, jaringan internet, dan sebagainya.
Pelayanan telepon di Kabupaten Bangli terdiri atas jaringan terestrial baik
dengan sistem kabel maupun nirkabel. Pelayanan telepon sistem Kabel
dilayani oleh dua Stasiun Telepon Otomat (STO) yaitu STO Kintamani dan
STO Bangli dengan kapasitas terpasang 3.175 SST dan kapasitas
terpakai 2.817 SST. Sedangkan pelayanan telepon nirkabel dilayani
beberapa menara telekomunikasi yang terdapat di 12 titik lokasi.
Pelayanan pos dilayani oleh 4 buah kantor pos di tiap kecamatan yang
didukung 7 agen pos desa.

Penggunaan energi listrik di Kabupaten Bangli merupakan bagian


dari pelayanan kelistrikan Bali. Kebutuhan energi listrik di Bali setiap
tahun mengalami peningkatan sejalan dengan tingkat pertumbuhan
penduduk dan perekonomian. Secara umum wilayah kebutuhan energi
listrik di Bali pada beban puncak tahun 2007 mencapai 400,8 MW dan
total pasokan energi listrik di Bali dari beberapa sistem pembangkit listrik
yang ada mencapai 562 MW. Di Kabupaten Bangli sendiri belum tersedia
fasilitas Gardu Induk (GI) sebagai fasilitas penyulang, sehingga jaringan
transmisi listrik dfi Kabupaten Bangli disuplai dari Gardu Induk Serongga
(Gianyar) dan Gardu Induk Payangan melalui beberapa Penyulang.
Jumlah pelanggan listrik di Kabupaten Bangli tahun 2007 adalah 31.457
pelanggan dengan jumlah pemakaian 31,77 MW.

P R O F I L D A E R A H K A B U PAT E N B A N G L I 44

BANGLI

Anda mungkin juga menyukai