Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

MASYARAKAT TENTANG LEPTOSPIROSIS

I. LATAR BELAKANG
Di Indonesia, peenyakit ini mulai menjalar dengan perkembangan penularan
yang sangat cepat. Tidak dapat disangkal bahwa mata rantai penularan infeksi
menular seksual adalah wanita tunasusila (WTS) yang dapat menyusup kedalam
kehidupan rumah tangga. Perubahan perilaku seksual telah menyababkan
timbulnya berbagai masalah yang berkaitan dengan infeksi menular seksual dan
kehamilan yang tidak dikehendaki. Bila penyakit infeksi menular seksual
sebagian besar dapat diselesaikan dengan pengobatan yang tepat sehingga tidak
menimbulkan penyulit selanjutnya, berbeda dengan kehamilan yang tidak
dikehendaki. Masalah terakhir ini mempunyai dampak yang lebih luas baik
biologis, psikologis, sosial, spiritual, dan etika.
Penyakit infeksi menular seksual dapat menimbulkan infeksi akut (mendadak)
yang memerlukan penanganan yang tepat karena akan dapat menjalar ke alat
genetalia bagian dalam (atas) dan menimbulkan penyaakit radang panggul.
Pengobatan yang kurang memuaskan akan menimbulkan penyakit menjadi
menahun (kronis) dengan akibat akhir rusaknya fungsi alat genetalia bagian
dalam sehingga menimbulkan kurang subur atau mandul.
Infeksi menular seksual atau IMS adalah penyakit yang ditularkan melalui
hubungan seksual dengan pasangan yang sudah tertular yang menyebabkan
infeksi pada alat reproduksi laki-laki maupun wanita, baik hubungan seks melalui
senggama (vaginal), lewat mulut (oral/karaoke) ataupun lewat dubur (anal).
Dalam Bahasa Inggris sering disebut Sexual Transmitted Desease (STD).IMS
sudah sangat umum, yang paling banyak dikenali adalah GO (Gonorrhea), Sifilis
dan AIDS. Menurut WHO diperkirakan di seluruh dunia terdapat 333 juta kasus

1
IMS baru setiap tahunnya dan sekitar 1 juta kasus terjadi setiap harinya. Infeksi
Menular seksual akan lebih berisiko apabila melakukan hubungan seksual dengan
berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, anal maupun oral.

II. TUJUAN
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama kurang lebih 30 menit, sasaran
diharapkan dapat mengetahui apa itu penyakit menular seksual, cara
penularan dan gejala yang ditimbulkannya, cara pencegahannya.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama kurang lebih 30 menit, sasaran
diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian penyakit menulae seksual dengan
benar
2. Menyebutkan cara penularan dan gejala yang ditimbulkan IMS
dengan benar
3. Menyebutkan cara pencegahan IMS dengan tepat.

III. MATERI
1. Pengertian penyakit IMS
2. Gejala IMS
3. Cara pencegahan IMS
IV. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

2
V. MEDIA /ALAT/ SUMBER
a. Media / Alat : LCD, Leaflet, Pantum Reproduksi Pria.
b. Sumber :
- www. wikipedia.org

VI. SASARAN
Mahasiswa STIKES BALI

VII. WAKTU
Hari / Tanggal : Kamis ,27 september 2018
Jam ` : 10.00 – 10.30 wita

VIII. TEMPAT
Kelas B

Penyuluh Meja
dosen

Sasaran

3
IX. RENCANA EVALUASI
A. Struktur
1. Persiapan Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan antara lain pantum reproduksi
pria, Leaflet, semua lengkap dan bisa di gunakan dengan baik saat
ceramah dan tanya jawab.
2. Persiapan Alat
Alat yang gunakan dalam penyuluhan antara lain microfon dan tape,
semua lengkap dan bisa di gunakan dengan baik.
3. Persiapan Materi
Materi disiapkan dengan ringkas, menarik, lengkap, dan mudah
dimengerti oleh sasaran.
4. Undangan / Peserta Penyuluhan.
Dalam penyuluhan tentang IMS, kami mengundang :
- Semua mahasiswa STIKES BALI kelas B

B Proses Penyuluhan
1. Penyuluhan tentang IMS berjalan lancar dan sasaran
memahami/mengerti penyuluhan yang di berikan.
2. Di dalam proses penyuluhan yang akn dilaksanakan di harapkan terjadi
interaksi antara penyuluhdan sasaran.
3. Para undangan dan peserta yang diharapkan datang minimal 70%.
4. Sasaran diharapkan memperhatikan materi yang diberikan dan tidak
meninggalkan tempat.

4
C. Hasil
1. Jangka Pendek
Setelah diberi penyuluhan sasaran mampu :
a. Menjelaskan pengertian IMS
b. Menyebutkan cara penularan dan gejala yang ditimbulkan IMS
c. Menyebutkan cara pencegahan IMS
3 Jangka Panjang
Menurunkan angka kejadian IMS di masyarakat dan remaja

5
MATERI

1. PENGERTIAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (IMS)


Infeksi menular Seksual ( IMS ) adalah berbagai infeksi yang dapat menular
dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual. Semua teknik
hubungan seksual baik lewat vagina, dubur, atau mulut baik berlawanan jenis
kelamin maupun dengan sesama jenis kelamin bisa menjadi sarana penularan
penyakit kelamin

2. CARA PENULARAN DAN GEJALA IMS


Cara penularan IMS adalah dengan cara kontak langsung yaitu kontak
dengan eksudat infeksius dari lesi kulit atau selaput lendir pada saat
melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang telah tertular. Lesi bisa
terlihat jelas ataupun tidak terlihat dengan jelas. Pemajanan hampir
seluruhnya terjadi karena hubungan seksual (vaginal, oral, anal).
Penularan IMS juga dapat terjadi dengan media lain seperti darah melalui
berbagai cara,yaitu:
1. Transfusi darah dengan darah yang sudah terinfeksi HIV
2. Saling bertukar jarum suntik pada pemakaian narkoba
3. Tertusuk jarum suntik yang tidak steril secara sengaja/tidaK
4. Menindik telinga atau tato dengan jarum yang tidak steril,
5. Penggunaan alat pisau cukur secara bersama-sama
(khususnya jika terluka dan menyisakan darah pada alat).
6. Penularan juga pada terjadi dari ibu kepada bayi pada
saat hamil, saat melahirkan dan saat menyusui.

6
7. Penularan karena mencium atau pada saat menimang
bayi dengan IMS kongenital jarang sekali terjadi.
Gejala infeksi menular seksual ( IMS ) di bedakan menjadi:
1. Perempuan:
a.Luka dengan atau tanpa rasa sakit di sekitar alat kelamin, anus,
mulut atau bagian tubuh ang lain, tonjolan kecil – kecil, diikuti
luka yang sangat sakit disekitar alat kelamin.
b. Cairan tidak normal yaitu cairan dari vagina bisa gatal,
kekuningan, kehijauan, berbau atau berlendir.
c.Sakit pada saat buang air kecil yaitu IMS pada wanita biasanya
tidak menyebabkan sakit atau burning urination.
d. Tonjolan seperti jengger ayam yang tumbuh disekitar
alat kelamin
e.Sakit pada bagian bawah perut yaitu rasa sakit yang hilang
muncul dan tidak berkaitan dengan menstruasi bisa menjadi
tanda infeksi saluran reproduksi ( infeksi yang telah berpindah
kebagian dalam sistemik reproduksi, termasuk tuba fallopi dan
ovarium )
f. Kemerahan yaitu pada sekitar alat kelamin.
2. Laki – laki:
a.Luka dengan atau tanpa rasa sakit di sekitar alat kelamin, anus,
mulut atau bagian tubuh yang lain, tonjolan kecil – kecil , diikuti
luka yang sangat sakit di sekitar alat kelamin
b. Cairan tidak normal yaitu cairan bening atau bewarna
berasal dari pembukaan kepala penis atau anus.
c.Sakit pada saat buang air kecil yaitu rasa terbakar atau rasa
sakit selama atau setelah urination.
d. Kemerahan pada sekitar alat kelamin, kemerahan dan
sakit di kantong zakar.

7
8. CARA MENCEGAH PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (IMS)
Prinsip umum pengendalian IMS adalah:
Tujuan utama:
a. Memutuskan rantai penularan infeksi IMS
b. Mencegah berkembangnya IMS dan komplikasinya
Tujuan ini dicapai melalui:
a. Mengurangi pajanan IMS dengan program penyuluhan untuk
menjauhkan masyarakat terhadap perilaku berisiko tinggi
b. Mencegah infeksi dengan anjuran pemakaian kondom bagi
yang berperilaku risiko tinggi
c. Meningkatkan kemampuan diagnosa dan pengobatan serta
anjutan untuk mencari pengobatan yang tepat
d. Membatasi komplikasi dengan melakukan pengobatan dini dan
efektif baik untuk yang simptomatik maupun asimptomatik serta
pasangan seksualnya. (Daili, 2009)

Anda mungkin juga menyukai