Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Kehamilan

Sub Pokok Bahasan : Kehamilan risiko tinggi

Sasaran : ibu hamil

Tempat : Rumah Ibu Hamil

Tanggal : 1 Januari 2017

Waktu : 13.30 WIB

Waktu Penyampaian : 30 menit

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukannya penyuluhan selama 30 menit, diharapkan masyarakat paham
faktor-faktor yang menyebabkan kehamilan menjadi berisiko.
2. Tujuan Instruksional Khusus
a) Dapat memahami minimal 6 hal yang menjadikan berisiko dalam kehamilan.
b) Dapat menghindari faktor-faktor yang mengakibatkan kehamilan berrisiko.
c) Mengerti penyebab dan akibat hal-hal yang berisiko dalam kehamilan.
d) Mampu menyebutkan 6 faktor yang menjadi penyebab kegagalan dalam persalinan.
B. Materi
1) Pengertian Kehamilan Risiko Tinggi.
2) Faktor-faktor yang menyebabkan kehamilan berisiko tinggi.
3) Risiko-risiko yang dihadapi bila terjadi gangguan kehamilan dan persalinan.
C. Media dan Alat
Leaflet

D. Metode
Ceramah dan Diskusi

E. Susunan Acara

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Media Metoda

1 Pembukaan 5 menit 1) Salam Menjawab Leaflet Ceramah


2) Perkenalan Salam,
3) Penjelasan Kegiatan
Memperhatikan
Memperhatikan

2 Pembahasan 20 menit 1) Menjelaskan Faktor Memperhatikan Leaflet Ceramah


Risiko Sebelum
Kehamilan
2) Faktor Risiko Selama
Mengajukan
Kehamilan
pertanyaan
3) Komplikasi Kesehatan
4) Memberi kesempatan
bagi peserta untuk
bertanya Memperhatikan
5) Menjawab pertanyaan
dari para peserta

3 Penutup 5 menit 1) Menyimpulkan hasil Memperhatikan Leaflet Ceramah


penyuluhan
2) Menyampaikan Memperhatikan
harapan yang di
inginkan pemateri
dengan
dilaksanakannya
penyuluhan Menjawab Salam
3) Penutup
F. Evaluasi
1. Apa pengertian kehamilan risiko tinggi?
2. Sebutkan 3 hal-hal yang mengakibatkan kehamilan risiko tinggi.
3. Sebutkan minimal 3 cara mengatasi kehamilan risiko tinggi.

Lampiran

MATERI
KEHAMILAN RISIKO TINGGI

A. Definisi
Kehamilan risiko tinggi adalah keadaan yang dapat mempengaruhi optimalisasi ibu
maupun janin pada kehamilan yang dihadapi. (Manuaba, 2010: 241). MenurutRustam
(1998) kehamilan risiko tinggi adalah beberapa situasi dan kondisi serta
keadaanumum seorang selama masa kehamilan, persalinan, nifas akan
memberikan ancaman padakesehatan jiwa ibu maupun janin yang dikandungnya.
Faktor RisikoYang dimaksud faktor risiko tinggi adalah keadaan pada ibu,
baik berupa faktor biologismaupun non-biologis, yang biasanya sudah dimiliki ibu
sejak sebelum hamil dan dalamkehamilan mungkin memudahkan timbulnya
gangguan lain (Depkes RI, 1999).
B. Faktor Risiko Sebelum Kehamilan
a) Usia Wanita
Usia yang aman untuk kehamilan dan persalinan yaitu umur 20-35 tahun, karena pada
usia tersebut rahim sudah siap menerima kehamilan, mental sudah matang dan sudah
mampu merawat bayi dan dirinya. Sedangkan umur < 20 tahun dan > 35 tahun
merupakan umur yang risiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan. Ibu yang
berumur kurang dari 20 tahun rahim dan bagian tubuh lainnya belum siap untuk
menerima kehamilan dan cenderung kurang perhatian terhadap kehamilannya. Ibu yang
berumur 20-35 tahun rahim dan bagian tubuh lainnya sudah siap untuk menerima dan
diharapkan untuk memerhatikan kehamilannya. Ibu yang berumur lebih dari 35 tahun
rahim dan bagian tubuh lainnya fungsinya sudah menurun dan kesehatan tubuh ibu tidak
sebaik saat berumur 20-35 tahun.(Herawati ; 2008)
b) Berat dan Tinggi Wanita
Seorang wanita pada saat tidak hamil beratnya kurang dari 50kg, lebih mungkin
melahirkan bayi yang lebih kecil dari berat bayi normal yaitu di bawah 2,75kg dan
sebaliknya bila wanita gemuk lebih mungkin melahirkan bayi besar. Kegemukan juga
menyebabkan risiko gula darah dan tekanan darah tinggi selama kehamilan.
Seorang wanita yang memiliki tinggi badan kurang dari 1,5meter, lebih mungkin
memiliki panggul yang sempit sehingga menyulitkan bayi untuk keluar dari rahim.
Selain itu, wanita yang memiliki tinggi lebih memiliki risiko untuk persalinan dibawah
37minggu.
c) Peristiwa pada kehamilan yang lalu
Seorang wanita yang 3 kali berturut-turut mengalami keguguran pada 3 bulan pertama,
memiliki risiko sebesar 35% untuk mengalami keguguran lagi. Keguguran juga lebih
mungkin terjadi pada wanita yang pernah melahirkan bayi yang sudah meninggal pada
usia kehamilan 4-8minggu atau melahirkan bayi yang usia kehamilannya dibawah
37minggu.
d) Riwayat Keluarga
Riwayat adanya keterbelakangan mental atau penyakit keturunan lainnya di keluarga ibu
atau ayah menyebabkan meningkatnya kemungkinan terjadinya kelainan tersebut pada
bayi yang dikandung. Kecenderungan memiliki anak kembar juga sifatnya diturunkan.
e) Tinggi badan ibu, yaitu tinggi badan kurang dari 145 cm. Bentuk panggul ibu yang tidak
normal.
f) Jarak antara dua kehamilan yang terlalu berdekatan yaitu kurang dari 2 tahun dan terlalu
jauh >10 tahun.
g) Ibu yang tidak menikah, berhubungan dengan kondisi psikologis
h) Keadaan sosio ekonomi yang rendah
i) Ketagihan alkohol, tembakau dan morfin.
C. Faktor Risiko Selama Kehamilan
a) Alkohol dan Rokok
Mengkonsumsi alkohol selama hamil bisa menyebabkan cacat bawaan.
Akibat dari mengkonsumsi alcohol saat hamil ini adalah:
1. Keterbelakangan pertumbuhan sebelum atau sesudah lahir
2. Kelainan wajah
3. ukuran kepala lebih kecil dari keadaan normal, yang kemungkinan disebabkan
oleh pertumbuhan otak yang dibawah normal
4. Kelainan perkembangan perilaku.
Risiko terjadinya keguguran pada wanita hamil yang mengkonsumsi alkohol
adalah 2 kali lipat, terutama jika wanita tersebut adalah peminum berat.
Berat badan bayi yang dilahirkan berada di bawah normal, yaitu rata-rata 2 kg.Merokok
berbahaya bagi ibu dan bayi yang dikandungnya, tetapi hanya sekitar 20% wanita yang
berhenti merokok selama hamil. Efek yang paling sering terjadi akibat merokok selama
hamil adalah berat badan bayi yang rendah. Selain itu, wanita hamil yang merokok juga
lebih rentan mengalami:
a. ketubah pecah sebelum waktunya
b. persalinan sebelum waktunya.
c. infeksi rahim.
Cacat bawaan pada jantung, otak dan wajah lebih sering ditemikan pada bayi yang
ibunya merokok.
b) Keadaan Kesehatan
Tekanan darah tinggi pada wanita hamil bisa disebabkan oleh kehamilan atau keadaan
lain.Tekanan darah tinggi di akhir kehamilan bisa merupakan ancaman serius terhadap
ibu dan bayinya dan harus segera diobati. Penyakit yang berhubungan dengan
pembuluh darah dan ginjal misalnya darah tinggi, rendahnya kadar protein dalam darah
dan tingginya kadar protein dalam urin.
D. Cara mengatasi kehamilan risiko tinggi.
Cara yang dapat mengatasi kehamilan risiko tinggi ini, yakni :
1) Ibu rutin memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas.
2) Olah raga yang cukup dan benar untuk ibu hamil.
3) Menjaga asupan nutrisi yang baik untuk janin dan ibu.
4) Pada saat melahirkan paling tidak didampingi oleh bidan dan pasangan/keluarga.
5) Istirahat cukup minimal 8 jam / hari.
6) Mengikuti KB setelah melahirkan.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009/2010. Kehamilan Risiko Tinggi.http://medicastore.com/.04-09-2012.

Imam Musbikin.2005.Panduan Bagi Ibu Hamil dan Melahirkan.Yogyakarta.Mitra Pustaka

Curtis,Glade B.1999.Kehamilan di atas usia 30.Jakarta.Arcan

Manuaba. IBG. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
Bidan. Jakarta. EGC

_____, 2007.Konsep Obsteteri dan Ginekologi Sosial Indonesia.Jakarta.EGC

Anonim. 1999/2000. Pengenalan Tanda Bahaya pada Kehamilan, Persalinan dan Nifas. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
( SAP )

Pokok Bahasan : Kehamilan

Sub Pokok Bahasan : Tanda bahaya kehamilan

Sasaran : ibu hamil Di Kelurahan Sambirejo

Tempat : Pos PAUD Puspasari

Tanggal : Jumat 10 Juni 2016

Waktu : Pukul 10.30 WIB-Selesai

Waktu Penyampaian : 15 menit

A. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum ( TIU )
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan Ibu dapat memahami dan
mengerti tentang tanda bahaya kehamilan.
2. Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ibu dapat menjelaskan kembali :
a. Pengertian tanda bahaya kehamilan
b. Macam-macamtandabahayakehamilan
B. Materi
1. Pengertian tanda bahaya kehamilan
2. Macam-macam tanda bahaya kehamilan
C. Media dan Alat
Leaflet, Laptop dan Infocus
D. Metode
Ceramah dan Diskusi
E. Susunan Acara
No Waktu KegiatanPenyuluhan KegiatanPeserta
1 3 menit Pembukaan :
· Memberi salam · Menjawab salam
· Menjelaskan tujuan pembelajaran ·
Mendengarkandanmemperhat
ikan
2 7menit Pelaksanaan :
· ·
Menjelaskanmateripenyuluhansecaraberurutandanter Menyimakdanmendengarkan
atur
Materi :
1. Pengertiantandabahayakehamilan
2. Macam-macamtandabahayakehamilan

3 3menit Evaluasi :
Memintakepadaibu- · Bertanyadanmenjawab
ibuuntukmenjelaskankembaliataumenyebutkan :
1. Pengertiantandabahayakehamilan
2. Macam-macamtandabahayakehamilan

4 2 menit Penutup :
· Mengucapterimakasihdanmengucapsalam · Menjawabsalam
F. EVALUASI
1. Apa itu tanda bahaya kehamilan ?
2. Sebutkan macam-macam tanda bahaya kehamilan?

LAMPIRAN
MATERI
TANDA BAHAYA KEHAMILAN

A. Pengertian tanda bahaya kehamilan


Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi
dalam keadaan bahaya.
B. Macam-macam tanda bahayakehamilan
1. Perdarahan hebat
Perdarahan vagina dalam kehamilan, jarang yang normal. Pada masa awal sekali
kehamilan, ibu mungkinakan mengalami perdarahan yang sedikit atau spotting
disekitar waktu pertama haidnya. Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi, dan
normal terjadi.
2. Keluar air ketubansebelumwaktunya
Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum persalinan
berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran atau
meningkatnya tekanan intra uteri atau oleh kedua faktor tersebut, juga karena adanya
infeksi yang dapat berasal dari vagina dan servik dan penilaiannya ditentukan dengan
adanya cairan ketuban di vagina.
3. Demam yang tinggi
Ibu demam dengan suhu tubuh > 38oC dalam kehamilan merupakan suatu masalah.
Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
Penanganandemam antara lain denganistirahat baring, minum banyak dan
mengompres untuk menurunkan suhu. Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam
kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil
yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala –gejala penyakit. Pada
infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsiorganvital. Infeksi dapat
terjadi selama kehamilan, persalinan dan masa nifas
4. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan
suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang
dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu
mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang.
5. Mual dan muntah terus menerus
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan trimester I.
Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah HPHT dan
berlangsung selama 10 minggu. Perasaan mual ini karena meningkatnya kadar
hormone estrogen dan HCG dalam serum
6. Gerakan janin tidak ada atau kurang
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke- 6. Beberapa ibu dapat
merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah.
Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau
beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik
7. Anemia hebat
Pada kondisi anemia yang hebat jika tidak segera ditangani dengan cepat hal ini akan
sangat membahayakan kondisi dari ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Pada ibu
dengan anemia hebat akan mengakibatkan perdarahan , sedangakan pada bayi akan
mengakibatkan BBLR dan bayi kekurangan oksigen karena asupan oksigen untuk
bayi melalui darah berkurang sehingga dapat mengakibatkan kematian pada bayi.
8. Nyeri perut yang hebat
Nyeri perut yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak normal.
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan
jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah istirahat.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga.
Pusdiknakes. Jakarta.

Difiori, judi. 2004. Pregnancy Fitness.Prestasi Pustaka Raya. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai