Satuan Acara Penyuluhan Ibu Resti
Satuan Acara Penyuluhan Ibu Resti
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukannya penyuluhan selama 30 menit, diharapkan masyarakat paham
faktor-faktor yang menyebabkan kehamilan menjadi berisiko.
2. Tujuan Instruksional Khusus
a) Dapat memahami minimal 6 hal yang menjadikan berisiko dalam kehamilan.
b) Dapat menghindari faktor-faktor yang mengakibatkan kehamilan berrisiko.
c) Mengerti penyebab dan akibat hal-hal yang berisiko dalam kehamilan.
d) Mampu menyebutkan 6 faktor yang menjadi penyebab kegagalan dalam persalinan.
B. Materi
1) Pengertian Kehamilan Risiko Tinggi.
2) Faktor-faktor yang menyebabkan kehamilan berisiko tinggi.
3) Risiko-risiko yang dihadapi bila terjadi gangguan kehamilan dan persalinan.
C. Media dan Alat
Leaflet
D. Metode
Ceramah dan Diskusi
E. Susunan Acara
Lampiran
MATERI
KEHAMILAN RISIKO TINGGI
A. Definisi
Kehamilan risiko tinggi adalah keadaan yang dapat mempengaruhi optimalisasi ibu
maupun janin pada kehamilan yang dihadapi. (Manuaba, 2010: 241). MenurutRustam
(1998) kehamilan risiko tinggi adalah beberapa situasi dan kondisi serta
keadaanumum seorang selama masa kehamilan, persalinan, nifas akan
memberikan ancaman padakesehatan jiwa ibu maupun janin yang dikandungnya.
Faktor RisikoYang dimaksud faktor risiko tinggi adalah keadaan pada ibu,
baik berupa faktor biologismaupun non-biologis, yang biasanya sudah dimiliki ibu
sejak sebelum hamil dan dalamkehamilan mungkin memudahkan timbulnya
gangguan lain (Depkes RI, 1999).
B. Faktor Risiko Sebelum Kehamilan
a) Usia Wanita
Usia yang aman untuk kehamilan dan persalinan yaitu umur 20-35 tahun, karena pada
usia tersebut rahim sudah siap menerima kehamilan, mental sudah matang dan sudah
mampu merawat bayi dan dirinya. Sedangkan umur < 20 tahun dan > 35 tahun
merupakan umur yang risiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan. Ibu yang
berumur kurang dari 20 tahun rahim dan bagian tubuh lainnya belum siap untuk
menerima kehamilan dan cenderung kurang perhatian terhadap kehamilannya. Ibu yang
berumur 20-35 tahun rahim dan bagian tubuh lainnya sudah siap untuk menerima dan
diharapkan untuk memerhatikan kehamilannya. Ibu yang berumur lebih dari 35 tahun
rahim dan bagian tubuh lainnya fungsinya sudah menurun dan kesehatan tubuh ibu tidak
sebaik saat berumur 20-35 tahun.(Herawati ; 2008)
b) Berat dan Tinggi Wanita
Seorang wanita pada saat tidak hamil beratnya kurang dari 50kg, lebih mungkin
melahirkan bayi yang lebih kecil dari berat bayi normal yaitu di bawah 2,75kg dan
sebaliknya bila wanita gemuk lebih mungkin melahirkan bayi besar. Kegemukan juga
menyebabkan risiko gula darah dan tekanan darah tinggi selama kehamilan.
Seorang wanita yang memiliki tinggi badan kurang dari 1,5meter, lebih mungkin
memiliki panggul yang sempit sehingga menyulitkan bayi untuk keluar dari rahim.
Selain itu, wanita yang memiliki tinggi lebih memiliki risiko untuk persalinan dibawah
37minggu.
c) Peristiwa pada kehamilan yang lalu
Seorang wanita yang 3 kali berturut-turut mengalami keguguran pada 3 bulan pertama,
memiliki risiko sebesar 35% untuk mengalami keguguran lagi. Keguguran juga lebih
mungkin terjadi pada wanita yang pernah melahirkan bayi yang sudah meninggal pada
usia kehamilan 4-8minggu atau melahirkan bayi yang usia kehamilannya dibawah
37minggu.
d) Riwayat Keluarga
Riwayat adanya keterbelakangan mental atau penyakit keturunan lainnya di keluarga ibu
atau ayah menyebabkan meningkatnya kemungkinan terjadinya kelainan tersebut pada
bayi yang dikandung. Kecenderungan memiliki anak kembar juga sifatnya diturunkan.
e) Tinggi badan ibu, yaitu tinggi badan kurang dari 145 cm. Bentuk panggul ibu yang tidak
normal.
f) Jarak antara dua kehamilan yang terlalu berdekatan yaitu kurang dari 2 tahun dan terlalu
jauh >10 tahun.
g) Ibu yang tidak menikah, berhubungan dengan kondisi psikologis
h) Keadaan sosio ekonomi yang rendah
i) Ketagihan alkohol, tembakau dan morfin.
C. Faktor Risiko Selama Kehamilan
a) Alkohol dan Rokok
Mengkonsumsi alkohol selama hamil bisa menyebabkan cacat bawaan.
Akibat dari mengkonsumsi alcohol saat hamil ini adalah:
1. Keterbelakangan pertumbuhan sebelum atau sesudah lahir
2. Kelainan wajah
3. ukuran kepala lebih kecil dari keadaan normal, yang kemungkinan disebabkan
oleh pertumbuhan otak yang dibawah normal
4. Kelainan perkembangan perilaku.
Risiko terjadinya keguguran pada wanita hamil yang mengkonsumsi alkohol
adalah 2 kali lipat, terutama jika wanita tersebut adalah peminum berat.
Berat badan bayi yang dilahirkan berada di bawah normal, yaitu rata-rata 2 kg.Merokok
berbahaya bagi ibu dan bayi yang dikandungnya, tetapi hanya sekitar 20% wanita yang
berhenti merokok selama hamil. Efek yang paling sering terjadi akibat merokok selama
hamil adalah berat badan bayi yang rendah. Selain itu, wanita hamil yang merokok juga
lebih rentan mengalami:
a. ketubah pecah sebelum waktunya
b. persalinan sebelum waktunya.
c. infeksi rahim.
Cacat bawaan pada jantung, otak dan wajah lebih sering ditemikan pada bayi yang
ibunya merokok.
b) Keadaan Kesehatan
Tekanan darah tinggi pada wanita hamil bisa disebabkan oleh kehamilan atau keadaan
lain.Tekanan darah tinggi di akhir kehamilan bisa merupakan ancaman serius terhadap
ibu dan bayinya dan harus segera diobati. Penyakit yang berhubungan dengan
pembuluh darah dan ginjal misalnya darah tinggi, rendahnya kadar protein dalam darah
dan tingginya kadar protein dalam urin.
D. Cara mengatasi kehamilan risiko tinggi.
Cara yang dapat mengatasi kehamilan risiko tinggi ini, yakni :
1) Ibu rutin memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas.
2) Olah raga yang cukup dan benar untuk ibu hamil.
3) Menjaga asupan nutrisi yang baik untuk janin dan ibu.
4) Pada saat melahirkan paling tidak didampingi oleh bidan dan pasangan/keluarga.
5) Istirahat cukup minimal 8 jam / hari.
6) Mengikuti KB setelah melahirkan.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba. IBG. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
Bidan. Jakarta. EGC
Anonim. 1999/2000. Pengenalan Tanda Bahaya pada Kehamilan, Persalinan dan Nifas. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
( SAP )
A. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum ( TIU )
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan Ibu dapat memahami dan
mengerti tentang tanda bahaya kehamilan.
2. Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ibu dapat menjelaskan kembali :
a. Pengertian tanda bahaya kehamilan
b. Macam-macamtandabahayakehamilan
B. Materi
1. Pengertian tanda bahaya kehamilan
2. Macam-macam tanda bahaya kehamilan
C. Media dan Alat
Leaflet, Laptop dan Infocus
D. Metode
Ceramah dan Diskusi
E. Susunan Acara
No Waktu KegiatanPenyuluhan KegiatanPeserta
1 3 menit Pembukaan :
· Memberi salam · Menjawab salam
· Menjelaskan tujuan pembelajaran ·
Mendengarkandanmemperhat
ikan
2 7menit Pelaksanaan :
· ·
Menjelaskanmateripenyuluhansecaraberurutandanter Menyimakdanmendengarkan
atur
Materi :
1. Pengertiantandabahayakehamilan
2. Macam-macamtandabahayakehamilan
3 3menit Evaluasi :
Memintakepadaibu- · Bertanyadanmenjawab
ibuuntukmenjelaskankembaliataumenyebutkan :
1. Pengertiantandabahayakehamilan
2. Macam-macamtandabahayakehamilan
4 2 menit Penutup :
· Mengucapterimakasihdanmengucapsalam · Menjawabsalam
F. EVALUASI
1. Apa itu tanda bahaya kehamilan ?
2. Sebutkan macam-macam tanda bahaya kehamilan?
LAMPIRAN
MATERI
TANDA BAHAYA KEHAMILAN
Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga.
Pusdiknakes. Jakarta.