Kasus Prita Mulyasari
Kasus Prita Mulyasari
I. Kasus Posisi
Prita dirawat inap di Rumah Sakit Omni sejak tanggal 7
sampai dengan tanggal 12 Agustus 2008. Pada malam
pertama telah dilakukan tindakan medis dengan
memeriksa darah Prita dilaboratorium dengan hasil
trombosit 27.000. Pada malam itu juga dilakukan
pemeriksaan darah yang kedua kalinya dengan hasil
trombosit 181.000 . Prita telah minta hasil pemeriksaan
darah yang trombositnya 27.000, tetapi rumah sakit tidak
memberikan karena hasil tersebut tidak valid dan hal
tersebut sesuai SOP Rumah Sakit Omni.
dr. Hengky memberitahukan kepada Prita bahwa ia kena
gejala DBD, tetapi selama dirawat tidak pernah diberikan
obat untuk DBD .
karena merasa kondisinya semakin memburuk dan
pelayanan tidak memuaskan, maka Prita meminta keluar
dari Rumah Sakit Omni dan pada tanggal 12 agustus 2008
Prita pindah berobat ke Rumah Sakit Internasional Bintaro
dan disana diperiksa darahnya, disimpulkan bahwa Prita
terkena penyakit gondongan yang dapat menular dan
bahwa benar sebelum keluar dari Rumah Sakit Omni, Prita
telah mengisi form masukan dan saran yang tersedia di
Rumah sakit Omni. atas masukan dan saran Prita , Rumah
Sakit Omni telah mengirim surat kepada Prita yang isinya
“permohonan maaf atas ketidak nyamanan saudara” . Pada
saat Prita pindah dari Rumah Sakit Omni ke Rumah Sakit
Bintaro dengan kondisi kedua tangan, kedua mata, leher
bengkak, dan disertai demam .
setelah keluar dari Rumah Sakit Bintaro Prita mengirim
email ke beberapa temannya dengan subjek “PENIPUAN
Peninjauan Kembali