SIEVE ANALYSIS
104
Analisa saringan atau analisa ayakan (Sieve Analysis) adalah
prosedur yang digunakan untuk mengukur distribusi ukuran partikel dari
suatu bahan.Analisis ayak dilakukan dengan menggunakan seri yang
ukuran lubangnya tertentu, biasanya berbanding √2. Sebagai ukuran
standar adalah lubang ayakan yang dibuat dari kawat berdiameter 0.0021
inch, dianyam sehingga menghasilkan lubang sebanyak 200 buah untuk
tiap inch linear. Lubang ayakan ini dinyatakan berukuran 0.0029 inch atau
74 mikron dan disebut 200 mesh.
Analisis ayak dilakukan dalam suatu alat yang terdiri dari susunan
ayakan dan mesin penggetar atau vibrator. Ayakan disusun dengan lubang
ayakan besar diatas dan ayakan berlubang kecil dibawah secara berurutan.
Kemudian sampel dimasukkan di ayakan teratas.
105
terjadi pemisahan secara menyeluruh, pada saat yang bersamaan
sampel yang terlempar keatas akan berputar (rotasi) dan jatuh diatas
permukaan ayakan, sampel dengan ukuran yang lebih kecil dari
lubang ayakan akan melewati saringan dan yang ukuran lebih besar
akan dilemparkan keatas lagi dan begitu seterusnya. Sieve shaker
modern digerakkan dengan elektromagnetik yang bergerak dengan
menggunakan sistem pegas yang mana getaran yang dihasilkan
dialirkan ke ayakan dan dilengkapi dengan kontrol waktu.
106
Gambar 6.3. Ayakan dengan gerakan horizontal
107
Metode yang umum untuk menanggulangi masalah kepasiran
meliputi penggunaan slotted atau screen liner, dan gravel packing. Metode
penanggulangan ini memerlukan pengetahuaan tentang dstribusi ukuran
pasir agar dapat ditentukan pemilihan ukuran screen dan gravel yang tepat.
Dengan menggunakan screen liner pasir tak dapat masuk ke dalam
lubang sumur. Namun pada formasi yang tak kompak, pasir akan banyak
terproduksi yang akhirnya menyebabkan sand-blocking atau robeknya
screen karena pasir yang begitu banyaknya. Kelebihan dari screen liner
ini biayanya lebih ekonomis, sedangkan kekurangannya belum dapat
memastikan ukuran screen nya yang tepat untuk menanggulangi
problem kepasiran. Karena jika ukuran pasirnya lebih kecil dari ukuran
screennya, maka pasir akan tetap ikut terproduksi pada zona perforasi
kita.
Metode lain untuk mengatasi masalah kepasiran jika dengan
penggunaan screen liner mengalami kegagalan yaitu dengan pemasangan
gravel pack. . Gravel pack dipasang diantara casing, annulus dan liner.
Metode ini digunakan dengan menginjeksikan butiran pasir ke dalam zona
perforasi yang ukurannya lebih kesil dari ukuran pasir yang ikut
terproduksi, agar bisa menutupi rongga-rongga atau lubang perforasi kita.
Alat untuk menginjeksikan pasir tersebut dikenal dengan coil tubing, alat
ini semacam tubing yang bersifat elastis.
108
Gambar 6.4. Gravel Packing
109
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan di dalam
perencanaan gravel pack, yaitu :
Ukuran gravel pack yang tersedia
Gravel pack tersedia dalam beberapa ukuran. Apabila
ukurangravel hasil perhitungan tidaktersedia, umumnya memakai
ukuran yang lebih kecil. Kadang-kadang memakai ukuran yang
lebih besar apabila ukuran yang lebih kecil tidak tersedia.
Angularitas dan Besar Butir Gravel
Permeabilitas dan kompaksi gravel dapat dipengaruhi oleh
angularitas dan besar butir.Suman mengemukakan angularitas secara
relatif tidak begitu mempengaruhi terhadappermeabilitas gravel.
Akan tetapi Archie mengemukakan bahwa permeabilitas angular
jauhlebih besar bila dibandingkan dengan permeabilitas yang bundar.
Kebasahan Gravel
Minyak kadang-kadang bersifat senyawa polar yang apabila
diserap oleh permukaan gravel,menyebabkan gravel cenderung
bersifat basah minyak (oilwet). Oleh karena itu, jikaminyak
digunakan sebagai fasa kontinyu untuk fluida pembawa dalam
penempatan gravel,material gravel sebaiknya dibasahi dulu dengan
air sebelum dinjeksikan ke dalam sumur.
Adapun prosedur pemasangan gravel pack di dalam lubang sumur
mengikutiurutan-urutansebagai berikut :
Perbesar lubang pada formasi produktifnya dan bersihkan dengan air
garam.
Turunkan rangkaian pipa dan injeksikan gravel ke dalam sumur
untuk mengisi lubang tadi dengan tekanan tertentu.
Turunkan pipa saringan dengan packer yang dilengkapi pipa
pembersih (wash pipe)untuk membersihkan pasir yang ada di dalam
lubang sumur. Biasanya dengan sirkulasibalik atau dengan sirkulasi
biasa.
110
Setelah selesai penurunan pipa saringan pada kedalaman tertentu
dudukkan packer,baru diangkat pipa pembersih.
111
Gambar 6.5. Sieve Analysis
112
ukuran butiran pada kumulatif 40 % terhadap butiran pada kumulatif 90 %
berat, secara matematis ditulis :
𝑑40
C = 𝑑90
Gambar Alat :
113
Gambar 5.7. Mortal dan Pastle
114
5.3.2.Bahan
1. Batuan reservoir
115
6. Susunlah sieve diatas alat pengguncang dengan mangkok pada
dasarnya, sedangkan sieve diatur dari yang paling halus diatas
mangkok dan yang paling kasar ada dipuncak.
7. Tuangkan hati-hati pasir batuan reservoir (200 gram) kedalam sieve
yang paling atas, kemudian dipasang tutup dan dikeraskan
penguatnya.
8. Goncangkan selama 30menit.
9. Tuangkan isi sieve yang paling kasar (atas) kedalam mangkok
kemudian ditimbang.
10. Tuangkan isi dari sieve yang paling halus (berikutnya) ke dalam
mangkok tadi juga, kemudian timbang berat kumulatif.
11. Teruskan cara penimbangan di atas sampai isi seluruh sieve
ditimbang secara kumulatif.
12. Dari berat timbangan secara kumulatif dapat dihitung juga berat pasir
dalam tiap-tiap sieve.
13. Ulangi langkah 1 sampai dengan 11 untuk contoh batuan reservoir
yang kedua.
14. Buat tabel dengan kolom, nomor sieve, opening diameter, %
retained cumulative, percent retained.
15. Buat grafik semilog antara opening diameter dengan cumulative
percent retained.
116
6.6 Hasil Analisa dan Perhitungan
5.6.1. Hasil Analisa
Berat Sampel : 93,97 gr
d40 1,21mm
C= = = 𝟐, 𝟗𝟓
d90 0,41mm
5.6.2. Perhitungan
117
a. Berat Kumulatif
Berat US Sieve Series + Berat Kumulatif diatasnya
1. US Sieve Series No.16 = 0 + 38,9 = 38,9 gr
2. US Sieve Series No.30 = 38,9 + 27,4 = 66,3 gr
3. US Sieve Series No.40 = 66,3 + 18,7 = 85 gr
4. US Sieve Series No.50 = 85 + 9,93 = 94,93 gr
b. % Berat Kumulatif
Berat kumulatif
x 100%
∑ 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓
38,9
1. US Sieve Series No.16= 𝑥 100% = 𝟒𝟎, 𝟗𝟕%
94,93
66,3
2. US Sieve Series No.30= 𝑥 100% = 𝟔𝟗, 𝟖𝟒%
94,93
85
3. US Sieve Series No.40= 𝑥 100% = 𝟖𝟗, 𝟓𝟑%
94,93
94,93
4. US Sieve Series No.50= 𝑥 100% = 𝟏𝟎𝟎 %
94,93
118
c. Perhitungan interpolasi antara opening diameter dan
persentase berat kumulatif
1. Opening Diamater pada berat kumulatif 40%, (d40)
69,84
40,97
40
0,59 1,19 X
Dari
9,84
50 % gamba
r
diatas
40,97
0,59 x diperol
1,19
69,84 – 50 0,59 – x eh :
=
69,84 - 40,97 0,59 - 1,19
19,84 0,59 - x
=
28,87 -0,6
x = 1,002 mm 5
8
119 4
8
.
3. Opening Diamater pada berat kumulatif 90%, (d90)
89,53
90
69,84
0,42 x 0,59
89,53– 90 0,42 – x
=
89,53 - 70,34 0,42 - 0,59
-0,47 0,42 - x
=
19,69 -0,17
x = 0,41 mm
120
6.7 Pembahasan
Pada percobaan penentuan ukuran butir sampel core yaitu core yang
kita gunakan adalah core kering kemudian ditumbuk hingga menjadi
butiran yang halus kemudian dilihat dengan binocular untuk memastikan
butiran telah lepas-lepas, kemudian di masukkan pada set analysis
selanjutnya di ayak selama kurang lebih 30 menit untuk menentukan
ukuran butirannya. Kemudian butiran yang ada pada setiap sieveditimbang
dan ditentukan Opening diameter dari setiap butiran. Didapatkan Opening
Diameter dan Berat masing-masing adalah 1,19 mm, 38,9 gr ; 0,59
mm/inch, 27,4 gr ; 0,42 mm, 85 gr ; 0,297 mm, 94,93 gr, lalu ditentukan
Berat kumulatif dan % berat kumulatif didapatkan masing-masing dari
data yang diperoleh adalah 38,9 gr, 40,97% ; 66,3 gr, 69,84% ; 85 gr,
89,53% ; 94,93 gr, 100%.
Dari grafik semilog hubungan antara opening diameter Vs % berat
kumulatif berdasarkan dari tabel percobaannya, diperoleh gambar grafik
hubungan antara opening diameter Vs % berat kumulatif tersebut.
Kemudian plotkan pada berat kumulatif 40%, 50% dan 90% masing-
masing terhadap garis grafik, kemudian tarik garis ke bawah untuk
mendapatkan besarnya opening diameter dari persen berat kumulatif
masing-masing yang telah ditentukan sebelumnya. Besar nilai opening
diameter-nya pada d40 adalah 1,21 mm, pada d50 1,002 mm, dan pada d90
adalah 0.41 mm.
121
Grafik Opening Diameter vs
Berat kumulatif
120
80
0.59, 66.12
60
40 1.19, 38.45
20
0
0.1 1 10
Opening Diameter
122
6.8 Kesimpulan
1. Praktik atau prosedur yang digunakan untuk menilai distribusi
ukuran partikel dari bahan granular.
2. Sieve analysis bermanfaat untuk mengetahui keseragaman butir.
3. Sampel menunjukkan C = 2,95 yang berarti pemilahan yang seragam.
4. Sieve analysis untuk mengetahui karakteristik butiran.
5. Sehingga dengan mengetahui opening size kita dapat menentukan
pemasangan sand pack atau gravel pack untuk mencegah problem
kepasiran.
123