Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, sehingga
kamidapat menyelesaikan Makalah kami ini dengan sangat sederhana, semoga Makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi
pembacanya.
Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang yang telah berperan serta
dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir, terutama Dosen Pegampu Mata
Kuliah Telaah Kurikulum Oleh Ibu Netti Kariani Mendrofa, M.Pd.
Kamimenyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kamiharapkan demi
kesempurnaan Makalah ini , Akhir kata kami ucapkan Terimakasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................
A. Latar belakang ..............................................................................................................
B. Rumusan masalah .........................................................................................................
C. Tujuan...........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................
A. Kurikulum Berbasis Kompetensi .................................................................................
1. Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi .........................................................
2. Faktor pengembangan ............................................................................................
3. Landasan.................................................................................................................
4. Acuan Pengembangan Kurikulum .........................................................................
5. Karakteristik KBK..................................................................................................
6. Implementasi Kbk (Kurikulum Dan Hasil Belajar) ...............................................
7. Landasan Kurikulum Berbasis Kompetensi ...........................................................
8. Tujuan Kurikulum Berbasis Kompetensi ...............................................................
9. Prinsip Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi .....................................
10. Kelebihan Dan Kelemahan Kurikulum Berbasis Kompetensi………………..
11. Komponen Utama …………………………………………………………….
12. Ciri-ciri KBK ………………………………………………………………….
13. Sktrutur KBK ………………………………………………………………….
B. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 .................................................
1. Pengertian dan Karateristik KTSP ........................................................................
2. Landasan Formal Pengembangan KTSP ...............................................................
3. Prinsip- Prinsip Pengembangan KTSP ..................................................................
4. Komponen KTSP ..................................................................................................
5. Kelebihan dan Kelemahan KTSP ..........................................................................
6. Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ....................................................
7. Sktrutur KTSP …………………………………………………………………. .
BAB III PENUTUP ...............................................................................................................
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................
LAMPIRAN ...........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum di Indonesia telah
mengalami banyak sekali perubahan. Mulai dari kurikulum tradisional pasca kemerdekaan
sampai kurikulum modern.
Kemudian dikenal kurikulum modern hingga pada Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK), Kuikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan yang terakhir yaitu Kurikulum
2013. Dari ketiga kurikulum ini terjadi banyak perubahan dan perkembangan dalam
pendidikan di Indonesia.
Pada kurikulum berbasis kompetensi (KBK), siswa dituntut untuk memiliki suatu
kompetensi yang dihasilkan dari proses pembelajaran di sekolah, dan guru dalam kurikulum
ini hanya menjalankan kurikulum yang telah dirancang oleh pusat. Pada kurikulum tingkat
satuan pendidikan (KTSP), siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran dan kurikulum
yang digunakan adalah hasil dari rancangan tiap satuan pendidikan masing-masing dengan
melihat dari beberapa aspek. Kurikulum 2013 merupakan penyempurna dari kurikulum-
kurikulum yang ada sebelumnya.
Dalam makalah ini akan dibahas lebih banyak tentang kurikulum KBK, KTSP . Yang
manadua kurikulum inilah yang banyak menjadi permasalah dalam ranah pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiamana Prosedur Kurikulum Yang Berbasis Kompetesi dan Hakikat
pada umumnnya ?
2. bagaiman Prosedur Kurikulum yang berbasis Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dan hakikat pada umumnnya ?
C. Tujuan Pembahasan
Dari beberapa rumusan masalah di atas, dapat disebutkan beberapa tujuan
pembahasan sebagai berikut :
1. Untuk mengtahui Bagaiamana Prosedur Kurikulum Yang Berbasis Kompetesi dan Hakikat
pada umumnnya ?
2. Untuk mengetahui bagaimana Prosedur Kurikulum yang berbasis Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) dan hakikat pada umumnnya ?
BAB II PEMBAHASAN
3. Landasan
Penyempurnaan kurikulum untuk mewujudkan peserta didik yang dimaksudkan
di atas diamantkan dalam perundang-undangan :
Jadi, kompetensi dalam hal ini merupakan tindakan yang harus dikuasai dengan penuh
tanggung jawab oleh seseorang dalam melaksanakan tugas tertentu. tindakan tersebut tampak
pada tingkat keberhasilan yang dicapai, dan tanggung jawab ditunjukkan dengan ketepatan
dan kebenaran tindakan.
6. Implementasi Kbk (Kurikulum Dan Hasil Belajar)
Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dilaksanakan pada tahun 2001
di beberapa sekolah yang dijadikan mini pilot. Implementasi KBK merupakan salah satu
bagian penting untuk mendapatkan masukan dalam rangka penyempurnaan KBK baik dari
aspek keterbacaan, keluasan, kedalaman, dan keterlaksanaannya di lapangan. Dalam
implementasi tersebut ada beberapa aspek yang menjadi perhatian utama, yaitu penilaian
berbasis kelas, kegiatan belajar mengajar, dan pengelolaan kurikulum berbasis sekolah.
1. Ontologis
2. Epistemologis
3. Aksiologis
b. Landasan Psikologis
Kurikulum harus dipandang sebagai suatu sistem yang di dalamnya merupakan reaksi
terhadap proses yang ditentukan oleh orang dewasa dengan memperhatikan kebutuhan dan
minat anak. Setiap anak memiliki potensi-potensi dasar yang perlu diaktualisasikan dan
ditumbuh kembangkan secara berkelanjutan untuk melaksanakan fungsinya sebagai hamba
Allah dan khalifah-Nya di bumi. Setiap peserta didik memiliki bakat, minat dan kemampuan
yang berbeda-beda. Sehingga memerlukan treatment yang berbeda-beda pula.
c. Landasan Sosiologis
Israel Scheffer mengemukakan bahwa melalui pendidikan manusia mengenal
peradaban masa lalu, turut serta dalam peradaban sekarang dan membuat peradaban masa
yang akan datang. Pengembangan kurikulum harus mempertimbangkan, merespons dan
berlandaskan pada perkembangan sosial–budaya dalam suatu masyarakat, baik dalam konteks
lokal, nasional maupun global.
d. Landasan Hukum
Secara hukum didalam GBHN telah dijelaskan bahwa bidang pendidikan kurikulum
berupa diversifikasi kurikulum untuk melayani keberagaman peserta didik, penyusunan
kurikulum yang berlaku secara nasional dan lokal sesuai dengan kepentingan setempat, serta
diversifikasi jenis secara nasional. Pernyataan tersebut juga didukung dengan kebijakan-
kebijakan yang tertuang dalam perundang-undangan sebagai berikut :
Memuat prinsip, sasaran, dan pelaksanaan penilaian berkelanjutan yang lebih akurat
dan konsisten sebagai akuntabilitas publik melalui penilaian terpadu dengan kegiatan belajar
mengajar di kelas (berbasis kelas) dengan mengumpulkan kerja siswa (fortofolio), hasil karya
(produk), penugasan (proyek), kinerja (performance), dan tes tertulis. Penilaian ini
mengidentifikasi kompetensi/hasil belajar yang telah dicapai, dan memuat pernyataan yang
jelas tentang standar yang harus dan telah dicapai serta peta kemajuan belajar siswa dan
pelaporan.
Memuat berbagai pola pemberdayaan tenaga kependidikan dan sumber daya lain
untuk meningkatkan mutu hasil belajar. Pola ini dilengkapi dengan gagasan pembentukan
jaringan kurikulum, pengembangan perangkat kurikulum (antara lain silabus), pembinaan
profesional tenaga kependidikan, dan pengembangan sistem informasi kurikulum.
KELAS X
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya
b. Beragam dan terpadu
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
f. Belajar sepanjang hayat
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
4. Komponen KTSP
a. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan
mengacu pada tujuan umum pendidikan yang meliputi tujuan pendidikan dasar, tujuan
pendidikan menengah, tujuan pendidikan menengah kejuruan.
1. Mata pelajaran
2. Muatan lokal
3. Kegiatan pengembangan diri
4. Pengaturan beban belajar
5. Ketuntasan belajar
6. Kenaikan kelas dan kelulusan
7. Penjurusan
8. Pendidikan kecakapan hidup
9. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
c. Kalender Pendidikan
Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender pedidikan sesuai
dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat
dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagai tercantum dalam standar isi (Efendi,
2009).
d. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
Berdasarkan silabus yang telah disusun guru bisa mengembangkannya menjadi kegiatan
belajar mengajar (KBM) bagi siswanya.
5. Kelebihan Dan Kelemahan KTSP
A. Kelebihan KTSP
1. Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan
pendidikan yang ada. Pola penerapan KTSP atau kurikulum 2006 terbentur pada masih
minimnya kualitas guru dan sekolah. Sebagian besar guru belum bisa diharapkan
memberikan kontribusi pemikiran dan ide-ide kreatif untuk menjabarkan panduan
kurikulum itu (KTSP), baik di atas kertas maupun di depan kelas. Selain disebabkan oleh
rendahnya kualifikasi, juga disebabkan pola kurikulum lama yang terlanjur mengekang
kreativitas guru.
2. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari
pelaksanaan KTSP. Ketersediaan sarana dan prasarana yang lengkap dan representatif
merupakan salah satu syarat yang paling urgen bagi pelaksanaan KTSP. Sementara
kondisi di lapangan menunjukkan masih banyak satuan pendidikan yang minim alat
peraga, laboratorium serta fasilitas penunjang yang menjadi syarat utama pemberlakuan
KTSP.
3. Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik konsepnya,
penyusunannya maupun prakteknya di lapangan.Masih rendahnya kuantitas guru yang
diharapkan mampu memahami dan menguasai KTSP dapat disebabkan karena
pelaksanaan sosialisasi masih belum terlaksana secara menyeluruh. Jika tahapan
sosialisasi tidak dapat tercapai secara menyeluruh, maka pemberlakuan KTSP secara
nasional yang targetnya hendak dicapai paling lambat tahun 2009 tidak memungkinkan
untuk dapat dicapai.
4. Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan berdampak
berkurang pendapatan para guru. Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) akan menambah persoalan di dunia pendidikan. Selain menghadapi ketidak
siapan sekolah berganti kurikulum, KTSP juga mengancam pendapatan para guru.
Sebagaimana diketahui rekomendasi BSNP terkait pemberlakuan KTSP tersebut
berimplikasi pada pengurangan jumlah jam mengajar. Hal ini berdampak pada
berkurangnya jumlah jam mengajar para guru. Akibatnya, guru terancam tidak
memperoleh tunjangan profesi dan fungsional. Untuk memperoleh tunjangan profesi dan
fungsional semua guru harus mengajar 24 jam, jika jamnya dikurangi maka tidak akan
bisa memperoleh tunjangan.
5. Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan
memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada
lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara
patisipatif dalam pengembangan kurikulum. Secara khusus tujuan diterapkannya KTSP
adalah untuk :
Sktrutur KTSP berdasrkan Pemdiknas no 22 tahun 2006 dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri
seperti tertera pada Tabel 2. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam
mata pelajaran yang ada.Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan
minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan “IPA Terpadu” dan
“IPS Terpadu”.
c. Pembelajaran pada Kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan tematik,
sedangkan pada Kelas IV s.d. VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.
d. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam
struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat
jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
e. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
f. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 3
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2
3. Bahasa Indonesia 5
4. Matematika 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 4
B. Muatan Lokal 2
Jumlah 26 27 28 32
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4 4
5. Matematika 4 4 4
8. Seni Budaya 2 2 2
B. Muatan Lokal 2 2 2
Jumlah 32 32 32
1) Kurikulum SMA/MA Kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri seperti tertera pada Tabel 4. Muatan lokal merupakan kegiatan
kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan
potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat
dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan
oleh satuan pendidikan.
2) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam
struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat
jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
1) Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII Program IPA, Program IPS, Program Bahasa,
dan Program Keagamaan terdiri atas 13 mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri.
2) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera
dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum
empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
3) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
4) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.
Struktur Kurikulum 2006 KTSP untuk SMA/MA Kelas XI dan XII program IPA
Alokasi Waktu
1. Pendidikan Agama 2 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4 4 4
5. Matematika 4 4 4 4
6. Fisika 4 4 4 4
7. Kimia 4 4 4 4
8. Biologi 4 4 4 4
9. Sejarah 1 1 1 1
Jumlah 39 39 39 39
2
Struktur Kurikulum 2006 KTSP untuk SMA/MA Kelas XI dan XII program IPS
Alokasi Waktu
Komponen Kelas XI Kelas XII
Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4 4 4
5. Matematika 4 4 4 4
6. Sejarah 3 3 3 3
7. Geografi 3 3 3 3
4 4 4 4
8. Ekonomi
9. Sosiologi 3 3 3 3
B. Muatan Lokal 2 2 2 2
C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)
Jumlah 39 39 39 39
Struktur Kurikulum 2006 KTSP untuk SMA/MA Kelas XI dan XII program Bahasa
Alokasi Waktu
1. Pendidikan Agama 2 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 5 5 5 5
4. Bahasa Inggris 5 5 5 5
5. Matematika 3 3 3 3
6. Sastra Indonesia 4 4 4 4
7. Bahasa Asing 4 4 4 4
8. Antropologi 2 2 2 2
9. Sejarah 2 2 2 2
B. Muatan Lokal 2 2 2 2
Jumlah 39 39 39 39
Secara umum dari penjabaran diatas Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dapat dibedakan dalam tabel dibawah ini:
Perbedaan kurikulum 1994 dengan kurikulum berbasis kompetensi dapat di jelaskan pada
tabel
No KBK KTSP
A. KESIMPULAN
1. Kurikulum 2004 atau yang sering disebut Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
sudah mulai dilaksanakan hampir di seluruh sekolah di Indonesia. KBK merupakan
salah satu upaya pemerintah untuk mencapai keunggulam masyarakat bangsa dalam
penguasaan ilmu dan teknologi seperti yang digariskan dalam haluan negara. Namun
pelaksanaan KBK yang belum final, sudah digantikan dengan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP).
2. KTSP yang merupakan penyempurnaan dari Kurikulum 2004 (KBK) adalah
kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan
pendidikan/sekolah. sekolah diberi keleluasaan merancang, mengembangkan, dan
mengimplementasikan kurikulum sekolah sesuai dengan situasi, kondisi, dan potensi
keunggulan lokal yang dapat dimunculkan oleh sekolah. Sekolah dapat
mengembangkan standar yang lebih tinggi dari standar isi dan standar kompetensi
lulusanSekolah bersama dengan komite sekolah dapat bersama-sama merumuskan
kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan, situasi, dan kondisi lingkungan sekolah.
Sekolah dapat bermitra dengan stakeholder pendidikan, misalnya, dunia industri,
kerajinan, pariwisata, petani, nelayan, organisasi profesi, dan sebagainya agar
kurikulum yang dibuat oleh sekolah benar-benar sesuai dengan kebutuhan di
lapangan.
3. Kelemahan KTSP dibandingkan KBK adalah pada rendahnya kurangnya guru yang
kreatif dan pelaksanaan evaluasi, sehingga perlu dilakukan pengkajian yang lebih
mendalam tentang peningkatan kreativitas guru dan peninjauan ulang terhadap sistem
Ujian Nasional (UN). .
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, H Oemar. 2007. Pengembangan Kurikulum, Dasar-dasar dan
Pengembangannya.Bandung: Mandar Maju
Widyastono Harry, 2013. Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah Dari Kurikulum
2004,2006, ke Kurikulum 2013.Jakarta. Bumi Aksara
LAMPIRAN