II-10
2-4 SKALA-SKALA LOGARITMIK
Rasio sinyal output vs. sinyal input dari sebuah penguat dg rasio
logaritmik dinamakan bel (Alexander Graham Bell):
P2
Persamaan 2-4 bel log
P1
y
GRAFIK LINIER (+y, -x) (+y, +x)
Kertas grafik linier mempunyai Kuadran II Kuadran I
ruang kejadian garis-garis
pada sumbu x dan y dalam Origin
susunan grid segi empat. -x x
Kertas empat-kuadran untuk
menggambar nilai-nilai positip
Temperatur (OC)
GRAFIK POLAR
Kertas grafik untuk memplot tititk2 yang diberikan dalam koordinat segi
empat (x,y). Data ditulis dalam bentuk polar (M<), Gambar 2-7.
Depan
0o
330o 30o
300o 60o
270o 90o
240o 120o
210o 150o
Belakang
180o
Gambar 2-7 Arah respon mikropon. Tampilan mikropon adalah
"supercardioid", sebagian pengambilan dari belakang.
GRAFIK LOGARITMIK
Skala logaritmik digunakan memintas jangkauan dinamik besar, agar
mempunyai resolusi baik untuk nilai-nilai sangat kecil.
Misal : respon frekuensi sebuah amplifier 20 Hz - >20000 Hz
Kertas grafik semolog: satu sumbu skala logaritmik dan sumbu
lainnya digambar skala linier. Contoh: Gambar 2-8
Plot frekuensi pada kertas semilog disebut Bode plot.
Skala log berulang dalam siklus dekade per sepanjang sumbu x.
Tiga siklus skala menampilkan 3 dekade atau faktor 100 dari satu.
Instrumentasi
II-15
AV (dB)
60
40
20
0
100 1K 10K 100K
frekuensi (Hz)
Gambar
Kertas log-log 2-8 Plot Bode
mempunyai dari suatu
skala respon
log pada frekuensi
kedua amplifier
sumbu vertikal dan
horizontal, digunaan jika jangkauan nilai-nilai kedua variabel
sangat besar. Gambar 2-9.
1M
Impedansi ()
10K
1K
100 1K 10K
100K Frekuensi (Hz)
Gambar 2-9 Contoh plot log-log menggunakan kertas log-log 3 x 3
200
Kurva untuk
100 VGS = -2V
0
0 100 200 300
ID (A)
VDS (mV)
200
(a) kurva JFET n-channel ketika VOS = -2V, (perluasan sekitar VDS = 0)
y = 110 A
100
x = 100 mV
0
0 100 200 300
VDS (mV)
m = slope = = 1,1 mS =1,1 x 10-3 Siemens
b = titik tangkap sumbu y = 0
SOLUSI 1
Slope = y/x = 1,1 x 10-3 siemen. siemen = ohm
Titik
tangkap sumbu y = 0.
y m xb
BC (S)
15 1
600 BC
XC
10 400
5 200
0 0
0 24 6 8 10 0 2 4 6 8 10
f (kHz) f (kHz)
(a) Reaktansi kapasitif sebagai fungsi (b) Suseptansi kapasitif sebagai fungsi
frekuensi untuk kapasitor 0.01 F frekuensi untuk kapasitor 0.01 F
40 100
y 60
y 2
30
20
logy
20 10
6 1 x
10 log y log 30 log 4,75
2 m
x 0,5 0,1
1
0
0 0,2 0,4 0,6 0 0,2
0,4 0,6
x x
(a) Plot linear dari y = 10 2x (b) Plot semilog dari y = 3.10 2x
Gambar 2-12 Perbandingan plot linier dan semilog dari pers y = b 10 mx
Pers garis lurus pada kertas semilog bila sumbu x dalam skala log:
Persamaan 2-13 y m log x b
15 m=
15 = -4,0
y y
1
10
10
y
2
5 logx
5 b = 8,0
pada x = 1,0
0 0
0 2 4 6 8 0,1 1 10
x
x
(a) Plot linier y = -4,0 log x + 8,0 (b) Plot semilog y = -4,0 log x + 8,0
Gambar 2-13 Perbandingan plot linier dan semilog dari pers y = m log x + b
Instrumentasi
II-19
CONTOH Data dari kurva bias maju sebuah dioda ditunjukan plot
2-12 pada Gambar 2-14. Tentukan persamaan kurva?.
SOLUSI Model persamaan: y b . 10 mx
log y log1,5 10 4 log1,5 10 6 2,0
Slope = m = x
0,52 0,40
0,12
16,7
1,5 10 6 b 10 16, 7 0, 4
1,5 10 6
b 3,2 10 13
4,64 10 6
y 3,2 10 13 1016,7 x
10-3
IF (A)
10-4
logy
-5
10
x
10-6
0 0,2 0,4 0,6 0,8
VP (V)
Gambar 2-14 Menemukan persamaan dioda terbias maju
Intersep, b, diperoleh dari grafik pada titik x = 1 (di titik ini y = b).
slope = (log y / log x).
Jika panjang kertas grafik x-siklus = panjang kertas grafik y-siklus
(kasus umum), slope dapat ditemukan melalui pengukuran
dengan penggaris.
Contoh, Gambar 2-15. Intersep, b, ditemukan 2 melalui pembacaan
langsung.
Metoda penemuan slope, m:
menggunakan rasio (log y / log x), diilustrasikan diantara titik 1
dan 2.
Instrumentasi
II-20
menggunakan pengukuran langsung dengan penggaris diantara
ttitik 3 dan 4 dan menemukan rasio y/x.
y 2 x2/3
y 100
Slope diukur diantara
80 titik 3 dan 4
40 4
m = 2/3
y
60 2 unit
10 3 3 unit
40 2
4 logy
20 1
logx
0
1
0 20 40 60 80 1 4 10 40 100
x x
(a) Plot linier y = 2 x2/3 (b) Plot log-log y = 2 x2/3
PERSAMAN UNTUK
KERTAS
GARIS LURUS
Linier y m xb
x linier
Semilog
y logaritmik
y b 10 mx
x logaritmik
Semilog
y linier
y m log x b
Log-log y b xm
g = konduktansi, siemens
I (mA)
I (mA)
Slope di A: =10 mS
3 3
Garis
tangen
2 2 y = 1 mA
x = 0,1 V
1 1
A
0 0
0 0,1 0,2 0,3 0 0,1 0,2 0,3
VO (V) VO (V)
(a) kurva I-V untuk dioda tunnel (b) Pengukuran slope pada titik A
y (satuan peubah)
40
30
20
10 Deviasi vertikal
satu titik data
0
0 10 20 30 40
x (satuan peubah)
Deviasi
Garis regresidiukur
dapatdari garis regresi
diekspresikan ke titikpersamaan
dengan data dalamgaris
arah lurus
vertikal
yang
telah diberikan sebelumnya:
Gambar 2-17 Contoh peantapan y m x garis
b untuk set data tersebar
Slope, m dan perpotongan dengan y diperoleh
n xi y i xi y i
Persamaan 2-17 m
n xi2 xi 2
y i m xi
Persamaan 2-18 b , i berubah dari 1 sampai n
n
m = slope garis regresi n = jumlah titik-titik data
b = titik tangkap sumbu y dari garis xi = nilai x dari titik ke i
regresi yi = nilai y dari titik ke i
R
10 5048 199 214 0,94
10 5119 39.601 10 5182 45.796 1 / 2
RINGKASAN
1. Semua data pengukuran mengandung error eksperimental. Error
berbeda diantara nilai kebenaran atau diterima dan nilai terukur.
2. Angka digit signifikan harus dipelihara atau ditahan untuk data
terukur tergantung pada ketepatan pengukuran.
3. Error: error acak dan error sistematik. Error acak bervariasi oleh
perubahan di atas dan di bawah nilai sebenarnya. Eror sistematik
secara konsisten menyebabkan data terukur lebih tinggi atau lebih
rendah dari nilai sebenarnya.
4. Deviasi standar adalah ukuran statistik dari dispersi set data dari
mean. Deviasi standar kecil, data menggerombol dekat mean.
P2
5. Desibel adalah rasio logaritmik dua power = dB 10 log
P1
6. Grafik adalah representasi piktorial berhubungan diantara variabel
dependen dan variabel independen. Untuk membangun grafik data
harus ditabulasi, skala harus terpilih mencakup jangkauan data,
kedua sumbu diberi label, semua komponen data harus tercakup,
dan kurva halus harus digambar mencirikan kecenderungan data.
7. Tipe-tipe berbeda kertas grafik adalah digunakan menunjukan data.
Ini memcakup linier, semilog, log-log, dan kertas grafik polar.
8. Plot garis lurus pada kertas grafik linier, semilog, atau log-log,
dapat dianalisis untuk menentukan persamaan untuk garis. Garis
kurva dapat dianalisis untuk sloppe instantaneous.
Instrumentasi
II-25
9. Garis lurus terbaik untuk data tersebar dapat ditemukan dengan
teknik yang disebut regresi linier. Koefisien korelasi adalah ukuran
seberapa baik data pantas garis regresi linier.
SOAL-SOAL
1. Terangkan perbedaan diantara istilah akurasi dan presisi.
2. Tentukan angka tampilan signifikan pada setiap angka berikut
(a) 0,0500 (b) 0,0001
(c)100,50 (d) 1,60 x 10-5
(e) 1,05 x 103 (f) 0,00807
(g) 450 (h) 2,914
(i) 10,0
3. Pengukuran 22.000 mempunyai tiga digit signifikan. Tunjukan
bagaimana mencirikan angka ini bagaimana angka gambaran
signifikan
4. Lingkari angka-angka berikut pada tiga digit signifikan.
(a) 1,297 (b) 1,205
(c) 1,0085 (d) 1,55 x 104
(e) 1,894
5. Data dalam Tabel 2-7 mewakili satu set pengukuran dari frekuensi
cutoff dari 25 amplifier berbeda. Kenali data dalam tabel distribusi
frekuensi dengan kelas intervai 1kHz. Kemudian plot data ke
dalam histogram.
6. Hitung standar deviasi data dalam Tabel 2-7.
7. Apakah tipe error (random atau sistematik) yang mungkin dari
permasalahan berikut:
(a) Noise elektrikan yang hadir dengan sinyal yang diinginkan.
(b) Meter analog tidak menunjukan zero ketika tidak ada sinyal
dikanakan.
(c)Pengukuran dilakukan dengan subuah instrumen sebelumnya,
yang telah mempunyai waktu pemanasan (warm-up) yang
dibutuhkan.
(d) Sebuah instrumen digunakan dalam lingkungan yang mana
temperatur lebih tinggi dari jangkauan yang diberikan
pabriknya.
(e) Sinyal A I V diukur pada jangkauan 100 V dari sebuah
instrumen.
(f) Pengukuran dilakukan dengan instrumen uncalibrated.
(g) Sebuah counter elektronik yang menggunakan saluran start
dan stop terpisah untuk mengukur interval waktu mempunyai
Instrumentasi
II-26
kabel delay yang tidak terhitung untuk menghubungkan ke
saluran stop.
8. Sebuah amplifier mempunyai gain 36 dB. Jika sinyal input 0,5 mV,
berapa power sinyal output?.
9. Sebuah amplifier mempunyai power input 50 W dan power
output 1 W. Hitung penguatan power decibel.
10. Jika amplifier dalam soal no. 9 mempunyai impedansi input 1 k
dan impedansi output 50 , Berapa penguatan voltase decibel?.
11. Berapa level power yang diwakili oleh 45 dBm?.
12. Hitung voltase yang melintas kawat 300 pada 20 dBm?.
13. Cari persamaan garis lurus yang ditunjukan Gambar 2-18.
14. Cari persamaan untuk garis yang ditunjukan pada kertas log-log
dalam Gambar 2-19.
15. Apa kriteria untuk menentukan apakah sebuah grup titik-titik data
harus dihubungkan dengan segmen-segmen garis atau dengan
kurva halus?.
16. Apa yang dimaksud kertas log-log 3-by-4 ?.
17. Apa tipe kertas grafik harus dipilih untuk menunjukan bentuk
radiasi antena pentrasmisian?.
. .
Instrumentasi
II-27
. .
VDD ID VDD ID
1,00 V 1,50 mA 9,00 V 11,8 mA
2,00 V 2,95 mA 10,00 V 11,3 mA
3,00 V 4,20 mA 11,00 V 11,5 mA
4,00 V 5,70 mA 12,00 V 11,8 mA
5,00 V 7,25 mA 13,00 V 11,9 mA
6,00 V 8,20 mA 14,00 V 12,0 mA
7,00 V 9,30 mA 15,00 V 12,0 mA
8,00 V 11,2 mA