Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah dan Perkembangan Pabrik


Pada saat ini kebutuhan akan kertas terus meningkat sejalan dengan bertambahnya
jumlah penduduk dan sarana pokok dalam dunia pendidikan, informasi, dan lain-lain. Dari segi
konsumsi kertas, negara kita masih lebih rendah daripada negara tetangga, namun dari segi
potensi pertumbuhan industri pulp dan kertas, maka Indonesia merupakan salah satu tempat di
dunia yang paling potensial untuk industri pulp dan kertas. Hal ini dikarenakan wilayah dan
kawasan Indonesia yang luas. Dalam berbagi kesempatan pemerintah telah merencanakan
bahwa industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri andalan Indonesia dan akan
menjadi salah satu pemasok pulp dan kertas yang utama di pasar internasional. Berdasarkan
data statistik dari Kementerian Perindustrian Indonesia pada tahun 1990-anproduksi kertas di
Indonesia hanya sekitar 1,5 juta ton/tahun dengan kebutuhan kertas yang terus meningkat
hingga pada tahun 1999 mencapai 4 juta ton dan Indonesia hanya memproduksi ±3/4 dari
kebutuhan pada tahun tersebut, sehingga diproyeksikan pada tahun 2000 produksi kertas
Indonesia meningkat menjadi 5,9 juta ton/tahun.
Industri pulp dan kertas merupakan industri yang mempunyai daya saing kuat dan
prospek yang baik di masa depan karena memiliki keunggulan dan terbukanya peluang pasar
domestik maupun pasar internasional. Keunggulan tersebut antara lain tersedianya lahan yang
cukup untuk pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI), sebagai iklim yang menguntungkan
bagi pertumbuhan pohon Accacia mangium jika dibandingkan dengan negara–negara non
tropis, tersedianya tenaga yang terampil untuk mengolah HTI serta mengelola pabrik pulp dan
kertas secara efisien.
Industri pulp pada dasarnya merupakan salah satu industri yang cukup kompleks dengan
berbagai proses yang meliputi proses kimia, fisika, dan biologi. Secara umum dapat dikatakan
bahwa industri pulp merupakan suatu industri yang menggunakan bahan baku kayu untuk
menghasilkan pulp yang merupakan produk intermediate dari industri kertas. Sebagai pabrik
pulp yang pertama di Sumatera Selatan, PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper merupakan
kebanggaan Provinsi Sumatera Selatan. Hal ini dikarenakan teknologi yang digunakan di PT
Tanjungenim Lestari Pulp and Paper lebih modern dan mutakhir, sehingga wilayahnya yang
terletak di Provinsi Sumatera Selatan dianggap sebagai Objek Vital Nasional yang
menghasilkan investasi besar dan merupakan pabrik pertama di dunia yang menggunakan
Accacia mangium 100% sebagai bahan baku mulai dari awal berdirinya PT Tanjungenim
Lestari Pulp and Paper.
Bahan baku yang digunakan PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper berasal dari
proyek HTI yang telah dibangun sejak tahun 1990 oleh PT Hutan Musi Persada (MHP).
Pasokan bahan baku ini telah disepakati oleh PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper dan PT
MHP dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani kedua belah
pihak pada 14 Maret 1997.
Pada tahun 1991 PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper telah memulai tahap pra-
konstruksi yaitu rancang bangun pabrik yang oleh para ilmuan Indonesia, Jepang dan bantuan
negara lain. Pada tahun 1997 merupakan tahap awal pembangunan PT Tanjungenim Lestari
Pulp and Paper dengan bantuan kontraktor PT Truba Jaya Engineeing dan selesai pada 22
Desember 1999. Pada 7 Febuari 2000 PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper mulai
memproduksi bubur kertas.
Berdirinya PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper merupakan kerjasama antara
perusahaan Indonesia yakni PT Barito Pasific Timber dengan salah satu perusahaan yang
berkedudukan di Jepang yakni Overseas Economic Corporation Funds (OECF) Paper. Proyek
pembangunan pabrik ini dimulai pada bulan September 1997 dengan status Penanaman Modal
Asing (PMA). Komposisi saham perusahaan tersebut sebagai berikut :
a. PT Barito Pasific Timber
b. Marubeni Corporation
c. PT Sumatera Pulp Corporation (Marubeni Corp./JBIC/Nippon Paper Industry)
Overseas Economic Corporation Funds dan PT Barito Pasific Timber merencanakan untuk
membangun pabrik pulp dengan kapasitas 1.430 ton pulp per hari atau 450.000 ton pulp per
tahun. Pada tahun sebelumnya PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper merupakan salah satu
industri dengan status join venture antara Indonesia dan Jepang, akan tetapi pada saat ini PT
Tanjungenim Lestari Pulp and Paper sudah dimiliki oleh Jepang, karena semua komposisi
saham 100% yang berasal dari Jepang.

1.2 Lokasi dan Tata Letak Pabrik


Berdasarkan administrasi pemerintah, luas area kawasan industri PT Tanjungenim
Lestari Pulp and Paper adalah 1.280 ha, dengan peruntukan lahan masing–masing meliputi
pabrik, perumahan, penimbunan bahan baku, unit pengolahan limbah, infrastruktur penunjang,
dan buffer zone (kawasan hijau). Lokasi PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper terletak di
sebagian wilayah Desa Dalam Gerinam, Banuayu dan Tebat Agung di wilayah Kecamatan
Gunung Megang dan Rambang Dangku, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan
yang dapat dilihat pada Gambar 1.1. Dari area seluas 1.280 ha yang menjadi area
pembangunan hanya seluas 755 ha, sedangkan area seluas 525 ha dibiarkan dan difungsikan
sebagai kawasan hijau. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Luas Area Pembangunan Industri Pulp PT Tanjungenim Lestari Pulp
and Paper

No. Rencana Fisik Pembangunan Alokasi Pembangunan Lahan (ha)


1 Pabrik 255*
2 Townsite 125
3 Penimbunan bahan baku 50
4 Unit pengolahan limbah 225
5 Infrastruktur penunjang
a. Landfill
b. Jalan 100
c. Jalan kereta api
6 Kawasan hijau / buffer zone 525
Jumlah lahan 1280
*Area letak bangunan fisik seluas 110 ha
Sumber : PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper, 2016
Pemukiman penduduk terdekat adalah Desa Banuayu dan Dalam Gerinam yang
jaraknya antara 2-3 km dari lokasi industri. Pemilihan lokasi pabrik PT Tanjungenim Lestari
Pulp and Paper ini berdasarkan faktor sebagai berikut:
a. Millsite PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper berjarak 30 km dari Hutan
Tanaman Industri, yaitu MHP (Musi Hutan Persada).
b. Millsite PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper berjarak kurang dari 2 km dari
sumber air, yaitu Sungai Lematang.
c. Tersedianya fasilitas transportasi darat, pelabuhan serta kota penunjang seperti
Prabumulih, Palembang, dan Bandar Lampung.
Tata letak rencana pembangunan industri pulp PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper
yang terdiri dari 5 wilayah kerja utama yaitu:
a. Area penyimpanan bahan baku.
b. Fiber line area.
c. Area penyimpanan bahan kimia.
d. Pulp machine area.
e. Power area dan recovery boiler.
Sumber : Modul Pelatihan Pengenalan PT TeL PP A.Roni Alwis,S.T., 2016
Gambar 1.1. Lokasi PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper

1.3 Jenis Produk yang Dihasilkan

Produk yang dihasilkan oleh PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper berupa bubur
kertas (pulp) dengan kapasitas produksi sebesar 1.430 ADT/hari atau 450.000 ADT/tahun. Pada
produksi pulp dengan kapasitas tersebut dibutuhkan bahan kayu sebesar 1.935.000 m 3/tahun
atau 4,3 m3 untuk setiap ton pulp yang dihasilkan. Bahan baku tersebut diperoleh dari HTI PT
Musi Hutan Persada yang terletak di Benakat dan Surban Jeriji sekitar 20 – 30 km dari lokasi
pabrik.

1.4 Sistem Pemasaran


Produk yang dihasilkan PT Tanjungenim Lestari di pasarkan di dalam dan luar negeri.
Untuk pemasaran di luar negeri sebesar 91% dan pemasaran di dalam negeri sebesar 9%.
Menurut perencanaan dari hasil produksi akan di ekspor ke Negara Jepang dan Amerika
Serikat, sedangkan untuk dalam negeri di pasarkan di pulau Jawa.
Produk tersebut dipasarkan melalui pelabuhan panjang, Tarahan Lampung yang dibawa
dengan menggunakan kereta api dari Muara Enim menuju pelabuhan panjang. Dari pelabuhan
panjang kemudian pulp dipasarkan ke provinsi-provinsi dan Negara-negara sesuai permintaan
dengan menggunakan laut untuk pemasaran ke luar negeri. Negara-negara pengimpor pulp dari
PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper ialah Jepang, India, Thailand, Belgia, Belanda, Turki,
Cina, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Chili, Jerman, Spanyol, Ukraina, Korea, Syria, Prancis,
Kuwait, Taiwan dan Yordania. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.2.
Sumber : Modul Pelatihan Pengenalan PT TeL PP A.Roni Alwis,S.T., 2016.

Gambar 1.2. Pemasaran Produk dan Aplikasi Produk PT Tanjungenim Lestari

1.5 Sistem Manajemen


1.5.1 Struktur Organisasi
Pimpinan atau President Director PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper dipimpin
oleh Koji Yamanaka yang berasal dari Jepang. Di bawah kepemimpinan President Director
terdapat 4 direktur utama yaitu Vice President Director, Finance Director, Technical Director,
dan HRD and GA Director.
Vice President Director, Hiroyuki Moriyatsu merupakan wakil Presiden direktur yang
bertanggung jawab pada bagian procurement (suplai bahan/pengadaan), sales (penjualan), dan
transport (pengangkutan).
Finance Director, Takehiro Nakamura merupakan direktur keuangan yang memimpin
kepala divisi keuangan yang berada di kantor PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper di
Jakarta.
HRD & GA Director, Achmad Fauzan merupakan satu–satunya orang Indonesia yang
berada di jajaran direktur/petinggi di PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper, yang
bertanggung jawab pada bagian pengembangan sumber daya manusia dan administrasi.
Technical Director, Jiro Suzumori merupakan direktur teknis yang memimpin General
Mill Manager (GMM). GMM merupakan seorang pimpinan pabrik yang memimpin 3 kepala
divisi yaitu Technical Division Head (TDIV Head), Production Division Head (PDIV Head),
dan Engineering Division Head (EDIV Head).
Secara umum struktur organisasi di PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper dapat
dilihat di Gambar 1.3.

Sumber : Modul Pelatihan Pengenalan PT. TeL PP A.Roni Alwis,S.T., 2016


Gambar 1.3. Struktur Organisasi di PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper
PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper dipimpin oleh seorang President
Director bernama Koji Yamanaka. Di bawah kepemimpinan President Director
terdapat empat direktur utama yaitu Vice President Director, Finance Director,
Technical Director, dan HRD and GA Director.
Vice President Director, Jun Inoue, merupakan wakil Presiden direktur
yang bertanggung jawab pada bagian procurement (suplai bahan/pengadaan),
sales (penjualan), dan transport (pengangkutan).
Finance Director, Toshikazu Tsakurai, merupakan direktur keuangan yang
memimpin kepala divisi keuangan yang berada di kantor PT. Tanjungenim Lestari
Pulp and Paper di Jakarta.
HRD & GA Director, Miftahuddin Amin, merupakan satu–satunya orang
Indonesia yang berada di jajaran direktur/petinggi di PT. Tanjungenim Lestari
Pulp and Paper, yang bertanggung jawab pada bagian pengembangan sumber
daya manusia dan administrasi.

Technical Director, Mamoru Shibata, merupakan direktur teknis yang


memimpin General Mill Manager (GMM). GMM merupakan seorang pimpinan
pabrik yang memimpin 3 kepala divisi yaitu Technical Division Head (TDIV
Head), Production Division Head (PDIV Head), dan Engineering Division Head
(EDIVHead).

Department di PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper

1) PDIV
a) LPD (Log Procurement Dept/Departemen Pengadaan Kayu)
- IL (Inland Log Buying Section)
- OL(Outside Log Buying Section)
b) CWD (Chip Wood Dept/Departemen Pengirisan Kayu)
- WY(Wood Yard Section)
- CH (Chip Handling Section)
c) PDD (Production Division Head/Kepala Divisi Produksi)
- CB (Cooking Bleaching Section)
- PM (Pulp Machine Section)
- EF (Effluent Treatment Section)
d) RPD (Recovery, Recaustisizing, Power Departement)
- PW (Power Plant Section)
- RB (Recovery Boiler Section)
- RL (Recausticizing & Lime Kiln Section)
e) CPD (Chemical Plant Department/Departemen Pabrik Kimia)
- CP (Chemical Plant Section)
2) TDIV
a) MQD (Marketing & Quality assurance Depatment/Departemen
Pemasaran dan Jaminan Kualitas)
- QA/QC (Quality Assurance/ Quality Control)
- ISO Section
- TE (Technical Evaluation & Development Section)
b) END (Environment Departmet/Departemen Lingkungan)
- EN (Environmental Section)
3) EDIV
a) EID (Electrical and Instrument/Listrik dan Instrumen/DCS)
- EL (Electrical Section)
- ID (Instrument & DCS Section)
- PS (Planning & Scheduling Section)
b) EGD (Engineering Divison Head/Kepala Divisi Teknik)
- EP (Engineering Project)
- SE (Service Section)
- CV (Civil Section)
c) MMD (Mechanical Maintenance Department/Departemen
Perawatan Mesin)
- MS (Maintenance Specialist)
- PV (Preventive)
- CS (Central Shop)

- Maintenance MP, MR, MB, MC Area

d) EID (Electrical and Instrument/Listrik dan Instrumen/DCS)


- EL (Electrical Section)
- ID (Instrument & DCS Section)
- PS (Planning & Scheduling Section)
e) EGD (Engineering Divison Head/Kepala Divisi Teknik)
- EP (Engineering Project)
- SE (Service Section)
- CV (Civil Section)
f) MMD (Mechanical Maintenance Department/Departemen
Perawatan Mesin)
- MS (Maintenance Specialist)
- PV (Preventive)
- CS (Central Shop)
- Maintenance MP, MR, MB, MC Area
g) HVD (Heavy Vehicle Department/Departemen Alat Berat)
- YC (Yard Crew Section)
- HV (Heavy Vehicle Section)
h) EID (Electrical and Instrument/Listrik dan Instrumen/DCS)
- EL (Electrical Section)
- ID (Instrument & DCS Section)
- PS (Planning & Scheduling Section)
i) EGD (Engineering Divison Head/Kepala Divisi Teknik)
- EP (Engineering Project)
- SE (Service Section)
- CV (Civil Section)
j) MMD (Mechanical Maintenance Department/Departemen
Perawatan Mesin)
- MS (Maintenance Specialist)
- PV (Preventive)
- CS (Central Shop)
- Maintenance MP, MR, MB, MC Area
k) HVD (Heavy Vehicle Department/Departemen Alat Berat)
- YC (Yard Crew Section)
- HV (Heavy Vehicle Section)
4) ADIV
a) HRD (Human Resource Department/Departemen Sumber Daya
Manusia)
- ES (Employee Service)
- HS (Human Strategic)
- LD (Learning & People Development)
b) GAD (General Affair Department/Departemen Pekerjaan Umum)
- FM (Facility management)
- TS (Townsite Service)
- TS (Tranformation Service)
c) SLD (Corporate Social
Responsibility/Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan)
5) NON-DIV
a) MID (Management Information System Department/ Departemen
Sistem Manajemen Informasi)
b) POD (Procurement Department/ Departemen Pengadaan)
c) SHO (Safety Health Office/ Bagian Kesehatan dan
Kesehatan)
d) IAD (Internal Audit Department)
e) ACD (Accounting Department)
f) JAD (Jak Admin Departement)
g) FND (Finance Departement)
6) SDIV
a) TLD (Tarahan Logistic Departement)
b) SMD (Sales and Marketing Department)
c) PTD (Pulp Warehous & Transportation Departement)

1.5.2 Visi dan Misi Perusahaan


Visi yang dimiliki oleh PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper ialah
untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan di industri pulp dan paper serta
beroperasi secara harmonis bersama seluruh pemangku kepentingan dan
lingkungan demi terciptanya kesejahteraan dan kualitas hidup jangka panjang
yang baik.
Selain terdapat visi yang akan dicapai, PT Tanjungenim Lestari Pulp and
Paper memiliki misi perusahaan yang terdiri dari:
1. Mencapai target kuantitas dan kualitas produksi pulp.
2. Mencapai target efisiensi dan efektivitas perusahaan.
3. Melakukan hubungan industrian, tanggung jawab sosial dan tata
kelola perusahaan yang baik.
4. Mengembangkan manusia yang kompeten termotivasi dan sistem
informasi yang terintegrasi mencapai organisasi yang kompetitif.

1.5.3 Kesejahteraan Karyawan


Demi kelancaran dan kesejahteraan karyawan, maka PT Tanjungenim
Lestari Pulp and Paper menyediakan fasilitas untuk karyawan. Fasilitas tersebut
antara lain:
a. Perumahan

10
11

Perusahaan menyediakan perumahan untuk setiap karyawan dan apabila


perumahan tidak mencukupi atau karyawan tidak mengambil fasilitas ini, maka
bagi karyawan yang tinggal di luar komplek perumahan akan diberikan tunjangan
perumahan.
b. Transportasi dan kendaraan dinas
Fasilitas transportasi diberikan pada karyawan dalam bentuk penyediaan
bus perusahaan atau kendaraan dinas sesuai dengan jabatan, jenis pekerjaan dan
keperluan kerja. Bus perusahaan mengantar dan menjemput karyawan baik
pekerja shift maupun non-shift dengan rute dari pabrik ke perumahan hingga ke
Prabumulih dan sebaliknya dari Prabumulih ke pabrik hingga ke perumahan.
c. Perlengkapan kerja
Untuk keseragaman dan keamanan pegawai PT Tanjungenim Lestari Pulp
and Paper, maka setiap pegawai akan mendapatkan perlengkapan kerja sesuai
dengan departemen masing – masing. Perlengkapan kerja yang didapatkan yaitu
kartu pengenal, pakaian kerja, sepatu safety, dan helm safety serta untuk pekerja di
pabrik diberikan alat pelindung diri, alat komunikasi dan perlengkapan lainnya.
d. Sarana ibadah
Untuk menunjang peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam
bidang kerohanian maka perusahaan menyediakan fasilitas ibadah di lingkungan
perusahaan agar pekerja menjalankan kewajiban menurut agamanya.
e. Asuransi
Sesuai dengan UU No.3 Tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No.83 Tahun 2000, perusahaan wajib mengikutsertakan setiap pekerja
dalam program jaminan sosial tenaga kerja (JAMSOSTEK). Hal ini bertujuan
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam hubungan kekeluargaan
yang erat, yang berupa :
1. Jaminan kecelakaan kerja.
2. Jaminanan kesehatan.
3. Jaminan kematian & jaminan hari tua.
f. Koperasi
Suatu badan usaha yang dimiliki oleh karyawan PT Tanjungenim Lestari
Pulp and Paper untuk memenuhi kebutuhan bersama yang berasaskan
kekeluargaan. Adanya koperasi ini bertujuan agar meningkatkan keeratan antar
karyawan PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper.
g. Klinik
Klinik ini merupakan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan bagi
karyawan perusahaan. Karena pabrik PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper jauh
12

dari rumah sakit, maka perusahaan menyediakan klinik sebagai pertolongan


pertama.
h. Sarana olahraga
Fasilitas olahraga yang terdapat di PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper
terdiri dari kolam renang, lapangan sepak bola, lapangan voli, lapangan bulu
tangkis, lapangan basket dan lapangan tenis.

i. Sarana pendidikan
Untuk menunjang peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang
pendidikan, terdapat sarana pendidikan yang terdiri dari:
1. Taman kanak-kanak (TK)
2. Sekolah Dasar (SD)
3. Sekolah Menengah Pertama (SMP)

1.5.4 Peraturan Kerja


Sebagai perusahaan yang memproduksi pulp setiap harinya, PT
Tanjungenim Lestari Pulp and Paper memiliki peraturan kerja sesuai dengan
standar kerja yang berlaku. Untuk itu setiap karyawan harus mematuhi peraturan
kerja agar pekerjaan dapat terselesaikan dengan aman dan terperinci. Peraturan
kerja yang ada di PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper yaitu:
a. Jam Kerja
Waktu beroperasi PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper ialah selama 24
jam setiap hari secara terus-menerus. Untuk menjaga ritme kerja, maka PT
Tanjungenim Lestari Pulp and Paper membagi jam kerja karyawannya. Jam kerja
tersebut terdiri dari:
1. Bagi pekerja non-shift :
Senin – Jum’at : 08.00 – 17.00 WIB
Istirahat makan siang : 12.00 – 13.00 WIB
2. Bagi pekerja shift :
Shift pagi : 08.00 – 16.00 WIB
Shift sore : 16.00 – 24.00 WIB
Shift malam : 24.00 – 08.00 WIB
b. Kerja Lembur
Setiap pekerja diminta untuk senantiasa bersedia melakukan kerja lembur
apabila ada pekerjaan mendadak untuk diselesaikan atau demi kelancaran
13

pekerjaan masing-masing departemen. Kerja lembur hanya dilakukan atas


perintah atasan langsung dimana pekerja bertugas.

1.5.5 Prinsip Perusahaan


Di dalam menjalankan suatu perusahaan, PT Tanjungenim Lestari Pulp
and Paper memiliki suatu prinsip yang telah ditetapkan. Prinsip-prinsip
perusahaan tersebut ditetapkan agar manajemen perusahaan menjadi lebih
terstruktur dan terorganisir. Prinsip-prinsip yang diterapkan di PT Tanjungenim
Lestari Pulp and Paper yaitu:
a. Mematuhi setiap undang-undang dan peraturan yang ada di
Indonesia maupun internasional
b. Melakukan kegiatan perusahaan secara transparan dan adil untuk
memperoleh kepercayaan dari masyarakat lokal dan internasional.
c. Menghasilkan pulp yang aman dengan kualitas terbaik dengan
bahan baku kayu 100% Planted Tree dari hutan tanam industri dan
melakukan praktek-praktek pengolahan hutan yang ramah lingkungan.
d. Membina dan mengendalikan kepercayaan bersama antara
manajemen dan karyawan sebagai landasan.
e. Menciptakan masa depan yang lebih baik bagi karyawan dan
keluarganya dan juga memberikan kontribusi pembangunan sosial pada
masyarakat sekitar perusahaan.

1.5.6 Jaminan Kinerja Perusahaan dan Kualitas Produk


Dalam meningkatkan kinerja dari perusahaan dan jaminan bagi kualitas
produk yang telah dihasilkan, PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper berupaya
untuk mendapatkan pengakuan dari lembaga resmi yang mengeluarkan sertifikat
tentang kinerja dan adapun sertifikasi yang telah berhasil dicapai oleh PT
Tanjungenim Lestari Pulp and Paper adalah sebagai berikut:
a. Bidang Manajemen Mutu
14

Diperolehnya ISO 9001 sejak bulan Desember tahun 2001 sampai


sekarang. Beberapa hal yang dilakukan PT Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper
dalam menjalankan ISO 9001 adalah :
1. Mutu adalah hal yang paling utama di setiap kegiatan, mulai dari
mutu bahan baku, proses-proses serta produk yang dikontrol dan diatur
berdasarkan sistem mutu standar ISO 9001.
2. Menanggapi kebutuhan konsumen setiap waktu, dengan
mengirimkan produk yang sesuai, tepat waktu, serta memenuhi
persyaratan baik dari dalam maupun luar.
3. Mengembangkan hubungan yang jujur dan saling percaya dengan
para konsumen.
b. Bidang Lingkungan
Diperolehnya ISO 14001 sejak bulan Juli tahun 2002 sampai sekarang.
Beberapa hal yang dilakukan PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper dalam
menjalankan ISO 14001 adalah :
1. Kegiatan perusahaan memenuhi peraturan yang berlaku
2. Mencegah polusi
3. Terus menerus memperbaiki kinerja lingkungan
Agar ISO 14001 di bidang lingkungan dapat berjalan PT Tanjungenim
Lestari Pulp and Paper melakukan tindakan berupa:
1. Proaktif terhadap lingkungan dan menggunakan prosedur
2. Memberi pengetahuan dan pelatihan kepada karyawan
3. Komunikasi eksternal dan internal sebaik-baiknya tentang
lingkungan
4. Kerjasama yang baik dengan pemerintah dan pihak luar lainnya
5. Hubungan baik dengan masyarakat sekitar
c. Sertifikasi FSC – CoC
Selain memiliki sertifikat ISO, PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper
juga telah mendapatkan sertifikasi FSC-CoC/CW (Chain of Custody) yang
diperoleh sejak tahun 2007 untuk penggunaan bahan baku kayu (Mixed–
Threshold Wood) dari FSC Afrika Selatan. Dengan memperoleh sertifikat FSC –
CoC/CW, berarti produk PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper tidak
menggunakan bahan baku kayu ilegal (illegal logging) dan produk pulp dapat
dilacak balak hingga ke blok HTI yang spesifik untuk mengetahui sumber kayu
15

Accacia mangium yang dipakai. Berikut ini merupakan persyaratan yang


didapatkan oleh PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper :
1. Kayu bukan dari illegal logging.
2. Tidak ada masalah sosial dengan masyarakat sekitar.
3. Kayu yang dipakai dapat di tracking.
4. Kayu bukan dari hutan konservasi.
d. Proper Hijau sejak 2004
Proper hijau menunjukkan bahwa PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper
telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan, telah
mempunyai sistem pengelolaan lingkungan, mempunyai hubungan yang baik
dengan masyarakat, termasuk melakukan upaya 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Kriteria penilaian proper merupakan bentuk evaluasi terhadap upaya penataan
peraturan lingkungan hidup oleh setiap pelaku usaha/kegiatan.
Di dalam Program Penilaian Kinerja Perusahaan (PROPER) yang
dilakukan KNLH, PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper telah sukses
mempertahankan peringkat hijau berturut-turut untuk periode 2002 – 2003 hingga
saat ini.
e. Sertifikat Verifikasi Legalitas Kayu
Sertifikat Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) merupakan sistem pelacakan
yang disusun secara multi stakeholder untuk memastikan legalitas sumber kayu
yang beredar diperdagangkan di Indonesia. Tujuan dari SVLK ini untuk
memastikan agar semua produk kayu yang beredar dan diperdagangkan memiliki
status legalitas yang meyakinkan. Selain itu, sebagai salah satu upaya mengatasi
persoalan pembalakan liar. Kementrian kehutanan sebagai pembuat kebijakan dan
komite akreditasi nasional melakukan akreditasi, melakukan penilaian, dan
melakukan verifikasi legalitas kayu berdasarkan sistem dan standar yang
ditetapkan oleh pemerintah.
f. Sertifikat Manajemen Kesehatan Keselamatan Kerja
Sertifikat Manajemen Kesehatan Keselamatan Kerja (SMK3) bertujuan
sebagai suatu sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur
organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan proses dan sumber daya
yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan pencapaian, pengkajian dan
pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja guna terciptanya tempat
16

kerja yang aman, efisien dan produktif. SMK3 adalah standar serupa dengan
Occupational Health and Safety Assesment Series (OHSAS) 18001, standar ini
dibuat oleh beberapa lembaga sertifikasi dan lembaga standarisasi kelas dunia.

g. Industrie-Studien Und Entsorgungsgesellschaft GmbH


Sertifikat ISEGA atau Industrie-Studien Und Entsorgungsgesellschaft
GmbH bertujuan untuk menunjukkan bahwa pulp yang dihasilkan oleh PT
Tanjungenim Lestari Pulp and Paper 100% food grade, ramah lingkungan, mudah
di daur ulang, dan biodegradable.
h. Objek Vital Nasional sektor Industri
Salah satu perusahaan industri atau kawasan yang ditetapkan sebagai
Objek Vital Nasional sektor Industri (OVNI) adalah PT Tanjungenim Lestari Pulp
and paper. Pemberi sertifikat ini merupakan bentuk publikasi dan pengakuan
status bahwa industri atau kawasan industri tersebut memang layak mendapatkan
perlindungan dari sisi pengamanan. Selain itu, menunjuk kerjasama strategis yang
telah terjadi antara kemenprin, POLRI, dan perusahaan industri atau kawasan
industri berstatus OVNI, yang dapat diharapkan dapat saling bersinergi untuk
memajukan dan mewujudkan tumbuh dan berkembangnya industri yang berdaya
saing sehingga berdampak pada kemajuan bangsa Indonesia.
Secara khusus jaminan keamanan bagi industri diharapkan membuat
lancarnya kegiatan produksi bagi perusahaan-perusahaan, termasuk para
karyawannya yang bekerja dan berkarya didalamnya. OVNI dengan sertifikat
tersebut, seluruh perusahaan dan kawasan industri ini langsung mendapatkan
perlindungan keamanan. Adapun pengamanan yang diberikan oleh kepolisian RI
disesuaikan nilai investasi, luasnya lahan, jumlah karyawan, dan faktor – faktor
lainnya yang telah disesuaikan dengan sistem yang dirumuskan oleh polri melalui
SKEP 738/2005 tentang sistem pengamanan objek vital.
i. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Pengertian AMDAL menurut peraturan pemerintah No.27 Tahun 1999
yaitu kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha/kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia.
Secara umum AMDAL mempunyai tujuan untuk menjaga dan
meningkatkan kualitas lingkungan hidup serta menekan pencemaran sehingga
17

dampak negatifnya menjadi serendah mungkin. Dalam menyelenggarakan


kegiatan produksi pulp, PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper memperoleh
sertifikat AMDAL yang telah terverifikasi.

Anda mungkin juga menyukai