Disusun Oleh :
cabang dari saraf kranial; neuralgia sendiri bermakna nyeri paroxysmal yang menjalar
sepanjang satu cabang saraf atau lebih (Parker dan Parker, 2002, hal. 17). Mereka
menambahkan bahwa yang dinamakan Trigeminal Neuralgia dikenal juga sebagai tic
douloureux (Nicholaus Andre, 1756), adalah suatu kondisi yang mempengaruhi saraf
trigeminal (saraf kranial V), salah satu saraf terbesar di kepala yang bertanggung
jawab untuk mengirim impuls rangsangan sentuhan, nyeri, tekanan, dan temperatur ke
otak dari wajah, rahang, gusi, kening, dan sekitar kedua mata (2002, hal. 10). Nerve V
merupakan saraf kranial yang paling besar, keluar secara lateral pada pons tengah dan
memiliki dua divisi, cabang motorik kecil dan cabang sensorik besar. Distribusi
cabang motorik meliputi area temporalis, pterygoid, tensor tympani, tensor palate,
mylohyoid, dan sisi anterior dari digastric; cabang motorik juga memiliki saraf
sensorik yang dapat memberikan sensasi nyeri. Kemudian, saraf ini terbagi menjadi
mata bagian atas; merupakan bagian yang paling jarang terkena gangguan.
2. N.VII (Maxillary Nerve). Sifatnya sensoris dan fungsinya mensarafi gigi atas, bibir
etiologi penyakit ini bisa terjadi karena ada gangguan saraf sentral, perifer, atau
keduanya (Singh, 2016). Nervus trigeminus dapat menyebabkan nyeri karena fungsi
utamanya adalah sebagai saraf sensorik. Biasanya, tidak terdapat kerusakan secara
struktural (85%), tetapi banyak para peneliti sepakat penyebabnya adalah kompresi
vaskuler. Dimana kondisi terlilitnya arteri atau vena pada area masuk saraf trigeminus
ke pons, yang merupakan patogenesis idiopatik (trigeminal klasik). Lalu, kompresi ini
utama jejas (cedera) pada daerah serat aferen nosiseptif yang tidak termielinisasi atau
simptomatik, dengan detail di bawah ini (Stiles, et al., 2007, hal. 8):
Trigeminal Neuralgia Klasik
a. Serangan nyeri paroxysmal pada area facial dan frontal yang bertahan
selama beberapa detik kurang dari dua menit, mencakup satu atau lebih dari divisi
saraf trigeminal.
b. Rasa nyeri yang memiliki setidaknya salah satu poin di bawah ini:
1. Intense, tajam, superfisial atau menusuk.
2. dipercepat dari trigger areas atau oleh trigger factors.
3. Pasien secara keseluruhan menjadi asimptomatik saat paroxysme.
c. Tidak ada bukti klinis mengenai deficit neurologi.
d. Tidak terkait dengan gangguan lainnya.
menit, dengan atau tanpa nyeri berturut-turut pada masa paroxysme, mencakup satu
D. Faktor Resiko
a. Jenis kelamin: Wanita lebih mudah terkena penyakit ini di bandingkan oleh
pria
b. Umur
c. Status kesehatan: Jika anda memiliki multipe Sclerosis, maka anda beresiko
E. Penegakan Diagnosa
a. Pemeriksaan Fisik
Menilai sensasi pada ketiga cabang nervus trigeminus bilateral (termasuk
refleks kornea).
Menilai fungsi mengunyah (m. masseter) dan fungsi membuka mulut,
apakah ada serangan yang nyeri saat melakukan seperti makan, senyum,
penyakit lainnya:
1. Trigeminal Neuralgia sekunder
2. Nyeri yang berasal dari dental
a. Nyeri pulpa
b. Nyeri periodontal
c. Parafunction-induced alveolitis
d. Sindrom gigi retak
3. Ekstracranial
a. Sinusitis
b. Gangguan Temporomandibular
4. Neuropatik
a. Neuropatik pretrigeminal
b. Neuropatik trigeminal
c. Glossopharingeal neuralgia
d. Postherpetic neuralgia
e. Neuritis perifer
f. Kompresi saraf
5. Neurovaskuler
a. Migrain
b. Cluster headache
c. SUNCT atau Short-lasting Unilateral Neuralgiform
F. Penatalaksanaan
a. Menggunakan Obat
Anticonvulsants
Dokter biasanya memberikan carbamazepine (Tegretol, Carbatrol)
pakai.
Antispasmodic agents
Suntik Botox
Beberapa percobaan mengatakan bahwa suntik onabotulinumtoxinA
kemudian melubangi tulang tengkorak. Melalui lubang kecil ini dokter akan
mulut, dan yang ketiga ke rahang. Berdasarka TCM, mereka keluar di sekitar area
taiyang di wajah dan dari perspektif TCM, trigeminal neuralgia memiliki etiologi
multifaktorial:
1. Eksterior - Invasi Angin-Dingin
Akupoint : GB 14, LI 4, BL 12, DU 4 (plus moxa)
3. Interior - LV / ST Fire
Akupoint : LR 2, ST 44, ST 36
3. Interior - Kekurangan Yin dengan meningkatnya api yang kosong.
DAFTAR PUSTAKA
Emedicine.medscape.com/article/1145144-differential#1
Parker, James N. dan Philip M. Parker. 2002. The Official Patient’s Sourcebook onTrigeminal
Neuralgia. ICON Health Publications: San Diego, California.
Stiles, M. Alan, Somsak Mitrirattanakul dan James J. Evans. 2007. Clinical Manual of
Trigeminal Neuralgia. Informa Healthcare: USA.
[www.americandragon.com].