Anda di halaman 1dari 12

Makalah Pengendalian Mutu Produksi

Diagram Pencar

Disusun Oleh:

Kelompok 3

- Anisah Luthfiyah (061740421855)


- Marfira (061740421867)

Kelas : 5 KIB

Dosen Pengajar :

Ir.Jaksen M.Amin,M.Si

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Upaya dalam peningkatan mutu produksi, ada 5 teknik dasar yang merupakan bahan
untuk membantu menganalisa permasalahan yang terjadi, mengambil keputusan, membuat
rencana/ perbaikan dari suatu produk yang diproduksi atau yang dihasilkan.
Lima teknik dasar tersebut, ialah:
1. Histogram
2. Diagram Pareto
3. Diagram Sebab-Akibat
4. Diagram Pencar
5. Bagan Pengendalian
Kelima teknik dasar ini dapat dibuat data-data statistik melalui suatu data yang diambil
dari hasil pemeriksaan terlebih dahulu dengan memakai lembar periksa dari suatu produk yang
diproduksi atau yang dihasilkan. Data-data statistik inilah yang dapat dijadikan bahan untuk
mengambil keputusan dalam upaya meningkatkan mutu.
Dalam makalah ini akan dibahas salah satu teknik dasar tersebut, yaitu Diagram Pencar.

1. 2. Rumusan Masalah

Dalam makalah Diagram Pencar ini ada beberapa masalah yang akan dibahas, antara lain
:
1. Apakah pengertian dari Diagram Pencar ?
2. Bagaimana cara membuat Diagram Pencar ?
1.3. Tujuan

Adapun hal yang menjadi tujuan dalam pembuatan makalah Diagram Pencar ini ialah
sebagai berikut :
1. Menjelaskan kepada pembaca yang dimaksud dengan Diagram Pencar.
2. Menjelaskan kepada pembaca cara membuat Diagram Pencar.

1.3.1 Manfaat
Dalam pembuatan makalah Diagram Pencar, penulis berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca untuk menambah pengetahuan mereka dalam bahasan membuat dan
menyajikan grafik khususunya Diagram Pencar.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Diagram Pencar


2.1.1 Pengertian Diagram Pencar

Diagram pencar adalah diagram yang paling sederhana dan efektif untuk memperlihatkan
ada tidaknya hubungan tertentu antara dua faktor/ variable.
Diagram ini dapat dipakai untuk melihat korelasi dari suatu penyebab atau faktor yang
berlangsung secara terus-menerus, dan diduga mempunyai pengaruh atau karakter terhadap
faktor yang lain.
Korelasi merupakan istilah yang digunakan untuk melihat hubungan antarvariabel.
Analisa korelasi adalah cara untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan
antarvariabel.Apabila terdapat hubungan antar variabel maka perubahan-perubahan yang terjadi
pada salah satu variabel akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada variabel yang lain.
Sebagai contoh marilah kita kasus penjualan P.T. X yaitu apakah ada hubungan antara
kunjungan bagian promosi dengan bagian penjualan.

2.1.2 Cara Membuat Diagram Pencar


1) Kumpulkan data dan tabelkan.
2) Gambarkan sumbu tegak dan sumbu datar serta skala dan keterangannya lalu gambarkan
titik-titik data.
a. Beberapa Pola dari Diagram Sebar
Gambar-gambar dibawah menunjukan berbagai pola dari diagram sebar
1. Korelasi positif
Y akan naik bila x naik, bila dikendalikan maka y juga akan terkendali.
2. Ada kecenderungan korelasi positif
Bila x naik , y cenderung naik tapi mungkin ada faktor lain yang berpengaruh.

3. Tidak tampak adannya suatu korelasi.

4. Ada kecenderungan korelasi negatif


Bila x naik, y cenderung turun.

5. Korelasi negatif
Y akan turun, bila x naik
b. Catatan Untuk Penggunaan Diagram Sebar
1. Stratifikasi (penemuan kelas) penting, dalam penggunaan diagram sebar.

Gambar Perbedaan Diagram Sebar Stratifkasi dan Disstratifikasi

Diagram diatas menunjukan hubungan antara komposisi bahan dasar dengan kekuatan bahan.
Diagram kiri didapatkan dengan menggambarkan semua data yang ada secara sama rata
sedangkan diagram yang kanan menggambarkan data yang sama tetap distratifikasikan
(menurutasal material). Dengan contoh ini terlihat bahwa proses stratifikasi dapat membantu
memperlihatkan adanya hubungan nyata.
2. Ada kemungkinan kita mendapatkan hubungan dimana terdapat puncak atas atau bawah (lihat
gambar dibawah ini).

Gambar Grafik Diagram Sebar Membentuk Puncak Atas dan Bawah

Dalam hal ini untuk dapat memakai diagram maka perlu dibagi dalam dua bagian dimana
untuk diagram disebelah kiri bagian kiri merupakan korelasi negative. Begitu sebaliknya
dengan diagram sebelah kanan.
2.1.3 Contoh Pembuatan Diagram Pencar
Langkah 1
- Mengumpulkan data dan membuat tabel
Contoh : Data hasil Penjualan dan Kunjungan dari 40 orang salesman

Langkah 2
- Buat diagram antara hasil penjualan dengan jumlah kunjungan. Caranya, gambarkan titik-titik
data kedalam sumbu tegak (y) dan sumbu datar (x).
Sumbu Tegak : Hasil Penjualan
Sumbu Datar : Hasil Kunjungan
2.1.4 Pengujian untuk melihat apakah ada korelasi
Cara pengujian sederhana untuk melihat apakah ada korelasi pada diagram pencar dapat
dilakukan sebagai berikut:
Langkah 1
- Mengumpulkan data dan membuat tabel
Contoh : Data hasil Penjualan dan Kunjungan dari 40 orang salesman

Langkah 2
- Buat diagram antara hasil penjualan dengan jumlah kunjungan. Caranya, gambarkan titik-titik
data kedalam sumbu tegak (y) dan sumbu datar (x).
Sumbu Tegak : Hasil Penjualan
Sumbu Datar : Hasil Kunjungan
Langkah 3
Hitung korelasi antara hasil penjualan dengan jumlah kunjungan.
Buatlah garis median Tegak dan median Datar.
Garis Median = garis yang membagi titik menjadi dua bagian yang sama jumlah titiknya.

Langkah 4
Tandai masing-masing sektor searah jarum jam, mulai dari kanan atas dengan : I, II ,III, IV.

Langkah 5
Hitung jumlah titik di dalam setiap sektor yaitu n1, n2, n3, n4.
n1 = 18
n2 = 10
n3 = 10
n4 = 2
Langkah 6 :
Hitungkan n+ dan n-.
n+ = n1 + n3 , n- = n2 + n4
Jadi :
n+ = 18 + 10 = 28
n- = 10 + 2 = 12

Langkah 7 :
Bandingkan harga yang lebih kecil diantara n+ dan n-, dengan harga maksimum jumlah data
pada Tabel Uji Tanda.
Jadi :
n+ = 36 dan n- = 4 , harga yang lebih kecil = 4
Harga maksimum jumlah data = 36 + 4
Pada Tabel Uji Tanda : K = 40 ditentukan dengan maksimum jumlah data = 13.

Langkah 8 :
Interpretasi dan perhitungan korelasi
Bila harga maksimum jumlah data lebih besar atau sama denga harga yang lebih kecil diantara
n+ dan n- maka berati : ada korelasi.
Bila harga maksimum jumlah data lebih kecil dibandingkan dengan harga yang lebih kecil
diantara n+ dan n-, maka berarti : tidak ada korelasi.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan mengenai Diagram Pencar dapat disimpulkan bahwa


Diagram pencar adalah diagram yang paling sederhana dan efektif untuk memperlihatkan ada
tidaknya hubungan tertentu antara dua faktor/ variable.
Diagram ini dapat dipakai untuk melihat korelasi dari suatu penyebab atau faktor yang
berlangsung secara terus-menerus, dan diduga mempunyai pengaruh atau karakter terhadap
faktor yang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Hadi, Sutrisno. 1989. Statistik. Yogyakarta: ANDI OFFSET.

Leavengood, S dan J. Reeb. 2002. Statistical Process Controller. Universitas Negeri Oregon.

Modul Pengendalian Mutu Produksi. 2019. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.

Anda mungkin juga menyukai