Anda di halaman 1dari 18

1

KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
Jalan Abd. Kadir Kasim No 07 Bontoharu, 92812 Sulawesi Selatan

TERM OF REFERENCE (TOR)


(KERANGKA ACUAN KERJA)

SURVEY IDENTIFIKASI POTENSI AIR BAKU SUNGAI SUNGAI


DI TIMUR PULAU SELAYAR
TAHUN 2019

A. PENDAHULUAN
Untuk mengimplementasikan Kegiatan Pembangunan Prasarana air
baku di lapangan, terlebih dahulu perlu adanya tahapan pembuatan
dokumen perencanaan teknis yang berupa desain, gambar konstruksi,
rencana anggaran biaya, spesifikasi teknis, dokumen pengadaan/RKS,
sebagai acuan bagi calon penyedia jasa untuk mengajukan penawaran dan
untuk melaksanakan pekerjaan fisik. Untuk melaksanakan pembuatan
perencanaan teknis yang di maksud perlu adanya Kerangka Acuan Kerja
(KAK) yang bertujuan untuk:
 Menjelaskan tujuan dan lingkup konsultansi serta keahlian yang
diperlukan.
 Sebagai acuan dan informasi bagi para konsultan yang diundang
mengikuti pengadaan dalam rangka menyiapkan kelengkapan
administrasi, usulan teknis dan usulan biaya.
 Sebagai acuan evaluasi usulan, klarifikasi dan negosiasi dengan calon
konsultan, dasar pembuatan kontrak dan acuan evaluasi hasil kerja
konsultan.
2

Untuk merespon semakin banyaknya tenaga terampil/tenaga


ahli/intelektual lulusan perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi
swasta yang telah diakreditasi oleh pihak yang berwenang, maka dalam
rangka pelaksanaan pembangunan yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten
Kepulauan Selayar pada umumnya dan khususnya pembangunan yang
dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kepulauan Selayar,
dipandang perlu melibatkan tenaga terampil/tenaga ahli/intelektual yang
terhimpun dalam wadah perusahaan konsultan guna mengakomodir dan
menciptakan lapangan kerja di bidang perencanaan dan pengawasan
pembangunan, sehingga 2 (dua) permasalahan dapat diatasi sekaligus yaitu
tentang keperluan adanya perencanaan teknis pekerjaan yang diperlukan
untuk melaksanakan pembangunan dan terakomodasinya tenaga
terampil/tenaga ahli/intelektual.

1. Latar Belakang
Air baku merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang
diperoleh dari berbagai sumber, tergantung pada kondisi dan daerah
setempat. Kondisi sumber daya air pada setiap daerah berbeda-beda. Semua
itu tergantung pada keadaan alam dan kegiatan masyarakat yang terdapat di
daerah tersebut. Saat ini, sumber daya air masih bertumpu pada aspek
kuantitatif dimana air terlalu banyak pada musim hujan dan terlalu sedikit
pada musim kemarau. Faktor yang berpengaruh pada kebutuhan air yaitu
jumlah penduduk dan konsumsi perkapita. Dimana kecenderungan populasi
dan sejarah populasi digunakan sebagai dasar perhitungan kebutuhan air
domestik terutama dalam penentuan kecenderungan laju pertumbuhan
(growth rate trends). Pertumbuhan ini juga tergantung dari rencana
pengembangan dari tata ruang. Faktor-faktor lain yang perlu menjadi
pertimbangan adalah adanya perkembangan industri industri baru atau
perkembangan sosial ekonomi serta fasilitas-fasilitas lainnya yang
menggunakan air.
3

Untuk memenuhi kebutuhan air penduduk, Pemerintah melakukan


pengelolaan sumber air baku. Menyikapi hal tersebut Pemerintah Kabupaten
Kepulauan Selayar melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Kepulauan Selayar melakukan pekerjaan Survey Potensi Air Baku
Sungai-Sungai di Timur Pulau sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan air
penduduk.

2. Maksud dan Tujuan


Maksud dari pekerjaan ini adalah untuk melakukan survey sungai-
sungai yang mengalir ke arah timur Pulau Selayar dan menentukan
potensinya. Tujuan yang ingin dicapai adalah tersedianya data-data untuk
Kegiatan Pembangunan Prasarana Air Baku.

3. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah terpenuhinya
kebutuhan air penduduk khususnya penduduk Kabupaten Kepulauan
Selayar.

4. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan terletak Kabupaten Kepulauan Selayar.

5. Sumber Pendanaan
Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih
Rp. 180.000.000,- (Seratus Delapan Puluh Juta Rupiah) termasuk pajak
dibiayai APBD Kabupaten Kepulauan Selayar tahun anggaran 2019.
4

6. Nama dan Organisasi Pengguna Barang / Jasa


Pengguna jasa untuk kegiatan ini adalah Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Kepulauan Selayar, alamat Jalan Abdul Kadir
Kasim No 07 Bontoharu, 92812

B. DATA PENUNJANG
Data-data yang dibutuhkan untuk kegiatan ini seperti yang diuraikan
dibawah:
1. Data Dasar
a. Petunjuk Teknis Perencanaan
b. Peta Lokasi Wilayah Pekerjaan
c. Data Lokasi Pekerjaan
d. Daftar Harga Satuan Upah Bahan yang telah disahkan oleh Bupati
Kepulauan Selayar
e. Data Curah Hujan Dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) dan
stasiun setempat
f. Data Hidrologi dan Hidrometri
g. Data Topografi
h. Data Geologi
i. Data Statistik
2. Standar Teknis
a. Standar dan Pedoman Perencanaan Prasarana Air Baku
b. Petunjuk Teknis yang terkait dengan Prasarana Air Baku
c. Spesifikasi Teknis
d. Dokumen Pelelangan
3. Studi – studi terdahulu yang pernah dilaksanakan
4. Peraturan Perundang-undangan terkait yang harus digunakan.
5

C. RUANG LINGKUP
1. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan ini adalah survey, investigasi dan desain yang terdiri
dari:
Tahap I Pendahuluan
Meliputi kegiatan:
a. Persiapan kantor/alat, tenaga ahli dan administrasi perijinan
b. Pengumpulan Data Sekunder dan Sosialisasi
c. Inspeksi Lapangan Pendahuluan
d. Survei Inventarisasi Kondisi Lapangan

Tahap II Survey Pengukuran dan Investigasi


a. Survey Pengukuran
Meliputi kegiatan :
 Survey Pendahuluan
 Pemasangan BM/CP dan Patok-patok sementara
 Pengukuran Poligon, long & cross, situasi
 Perhitungan Data Ukur
 Pengolahan data
 Penyajian hasil dan pelaporan
b. Pengukuran Debit
Meliputi kegiatan :
 Penentuan lokasi pengukuran
 Pengukuran debit
 Pengolahan data
 Penyajian hasil dan pelaporan

Tahap III Pembuatan Dokumen Laporan Antara


Meliputi kegiatan:
 Analisa Kebutuhan Air
6

 Analisa ketersediaan air


 Analisa hujan dan banjir rancangan
 Simulasi dan optimasi neraca air
 Analisa Sosial Ekonomi
 Daftar Usulan Kegiatan

2. Fasilitas penunjang
a. Penyediaan oleh pengguna jasa
Data dan fasilitas pengguna jasa yang dapat digunakan dan harus
dipelihara oleh penyedia jasa (Konsultan) antara lain laporan dan data
(bila ada).
b. Penyediaan oleh Penyedia jasa
Dalam melaksanakan kegiatan jasa konsultansi teknik, penyedia jasa
harus menyediakan semua fasilitas yang diperlukan sebagai berikut :
1) Kantor/studio lengkap dengan peralatan yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan seperti : komputer, printer, scanner,
peralatan gambar, peralatan tulis dan barang-barang habis pakai.
2) Biaya mobilisasi dan demobilisasi staf penyedia jasa dari dan ke
lokasi kegiatan .
3) Peralatan/instrument pengukuran yang memenuhi standar presisi
yang diperlukan dan telah direkomendasi oleh Direksi/Supervisi
Pekerjaan.
4) Biaya akomodasi dan perjalanan dinas untuk keperluan kegiatan
lapangan.
5) Fasilitas transportasi termasuk kendaraan bermotor roda-4 yang
layak (minimal produksi 5 tahun terakhir) untuk inspeksi
pekerjaan lapangan beserta pengemudinya.
6) Biaya pengadaan tenaga harian dan pembantu, pembuatan serta
pemasangan titik tetap yang diperlukan oleh penyedia jasa dalam
pelaksanaan pekerjaan.
7

7) Keperluan biaya sosial dan pengobatan selama pekerjaan lapangan


di lokasi kegiatan.
8) Uang harian personel untuk pelaksanaan survey
c. Peralatan dan material yang disediakan oleh pengguna barang/jasa
Pengguna barang/jasa tidak menyiapkan peralatan dan material, akan
tetapi menyiapkan dana untuk dapat mengupayakan tersedianya
peralatan dan material yang diperkirakan dipergunakan untuk
pembuatan perencanaan tersebut
d. Peralatan dan material yang harus disediakan oleh konsultan.
Dengan dana yang disiapkan oleh pengguna barang/jasa, maka
penyedia jasa konsultansi harus mengupayakan tersedianya peralatan
dan material yang diperlukan untuk menunjang kelancaran
pembuatan perencanaan di maksud. Lingkup kewenangan yang
dilimpahkan kepada konsultan Pengguna jasa konsultansi
menyerahkan sepenuhnya kepada penyedia jasa konsultansi atas
penyelesaian perencanaan teknis Kegiatan Pembangunan Prasarana
Pengaman Sungai, sebagaimana diatur dalam dokumen lelang,
dokumen kontrak dan dokumen lainnya sesuai peraturan yang
berlaku.

D. PENDEKATAN DAN METODOLOGI


Tahap I Pendahuluan
Meliputi kegiatan:
1. Persiapan kantor/alat, tenaga ahli dan administrasi perijinan
 Pengecekan personil, kantor / perlengkapan
 Koordinasi dengan instansi terkait
 Administrasi perijinan
2. Pengumpulan data sekunder dan sosialisasi
8

 Melakukan dialog langsung dengan masyarakat di lokasi pekerjaan


untuk menyerap aspirasi dan melihat kesiapan/respon
masyarakat terhadap adanya pekerjaan ini.
 Penyedia jasa harus mengumpulkan sekaligus menyusun ke dalam
suatu dokumen data seperti, curah hujan dan klimatologi, peta
topografi, peta geologi serta data-data lain berkaitan.
 Selain itu perlu dicari pula gambar-gambar purna laksana (as built
drawing) dan fasilitas-fasilitas bangunan yang telah dibangun.
 Pengumpulan data sosial, ekonomi, budaya dan kependudukan
masyarakat di wilayah lokasi kegiatan yang terkait dengan
dampak langsung dan tidak langsung termasuk aspirasi
masyarakat terhadap bangunan pengaman sungai.
3. Inspeksi lapangan pendahuluan
 Inspeksi lapangan pendahuluan harus dilakukan bersama staf
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, tokoh/pemuka
masyarakat maupun para pihak yang terkait guna memperoleh
informasi mengenai lokasi pekerjaan dan data-data lain yang
diperlukan.
 Menentukan alternatif lokasi bangunan-bangunan prasarana air
baku
4. Survey inventarisasi kondisi lapangan
 Kondisi lapangan, meliputi topografi, morfologi sungai, sistem
drainase, karakteristik lingkungan.
 Mencatat sistem drainase / saluran dan perilaku/karakteristik
yang selama ini terjadi dan lain-lain yang ditemukan disekitar
lokasi kegiatan

Tahap II
SURVEI PENGUKURAN DAN INVESTIGASI GEOTEKNIK
Meliputi kegiatan:
9

1. Survey Pengukuran
a. Acuan/Pedoman yang digunakan:
Pekerjaan yang dilaksanakan mengikuti ketentuan sebagaimana
tersebut di bawah ini, dengan berpedoman pada:
 PT-02, SK. DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986, Persyaratan
Teknis bagian Pengukuran Topografi.
 Pd T-10-2004-A, Pengukuran dan Pemetaan Terestris Sungai.
 SNI 19-6724-2002, Jaring Kontrol Horisontal.
 SNI 19-6988-2004, Jaring Kontrol Vertikal dengan Metode
Sipat Datar.
 KP–07, Kriteria Perencanaan bagian Standar Penggambaran.

Lingkup Pekerjaan yang dilaksanakan:


 Pengukuran dilakukan mulai dari Sungai Siloka Desa Bonea
Makmur beserta jaringannya.
 Batas-batas pengukuran ditentukan lebih lanjut oleh
Supervisi/Direksi Pekerjaan.

Jenis Pekerjaan yang dilaksanakan:


Jenis Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi:
a. Survei Pendahuluan
Survai pendahuluan meliputi:
 Pengumpulan peta-peta dan data pendukung yang diperlukan
untuk perencanaan survei pengukuran.
 Peninjauan lokasi, untuk mengetahui kondisi titik-titik ikat
pengukuran yang diperlukan dan titik-titik lokasi yang
memungkinkan untuk pemasangan BM, serta mengetahui
kondisi lokasi untuk keperluan perencanaan jalur survai.
 Melaksanakan pengambilan data ephemeris untuk
perencanaan survai GPS untuk pengikatan koordinat.
10

b. Pemasangan patok-patok tetap (BM/CP) dan patok-patok


sementara.
Benchmark (BM) dan Control Point (CP) dibuat dari beton dengan
tulangan.
 Ukuran BM adalah 20 x 20 x100 cm, dengan sayap bagian
bawah ukuran 40 x 40 x 15 cm. Ukuran CP adalah 15 x 15 x 100
cm, dengan sayap bagian bawah ukuran 35 x 35 x 15 cm.
 BM dan CP dipasang pada tempat yang stabil, aman dari
gangguan, mudah dicari, bercat warna biru dan diberi notasi
pada papan marmer secara urut (ketentuan untuk konstruksi
BM dapat dilihat pada gambar).
 Pemasangan BM adalah pada kerangka pengukuran
vertikal/horisontal, setiap jarak tertentu, sedangkan CP
dipasang pada rencana bangunan, atau lokasi tertentu
disesuaikan dengan kebutuhan perencanaan.
 Setiap BM/CP yang dipasang dibuatkan dokumentasinya,
meliputi foto, denah dan deskripsi lokasi, serta posisinya dalam
sistem koordinat. Foto tiap BM terdiri dari 2 (dua) buah, yaitu
foto jarak dekat (papan marmer dengan nomor BM terbaca
dengan jelas), dan foto BM dengan latar belakang lokasi yang
dapat dikenali.
 Jumlah BM direncakan dan jumlah CP sesuai kebutuhan buah.
c. Pengukuran polygon, long dan cross, situasi.
Pengukuran kerangka kontrol horisontal dan vertikal secara
umum mengacu pada PT-02, Persyaratan Teknis bagian
Pengukuran Topografi dan Pd T-10-2004-A, Pedoman Teknis
Pengukuran dan Pemetaan Terestris Sungai, dan secara khusus
mengacu pada SNI 19-6724-2002, Jaring Kontrol Horisontal,
sedangkan kerangka vertikal mengacu pada SNI 19-6988-2004,
Jaring Kontrol Vertikal dengan Metode Sipat Datar. Peralatan yang
11

digunakan untuk keperluan pengukuran kerangka kontrol harus


mendapatkan sertifikat terkalibrasi
Pengukuran/Pemetaan Situasi
Pengukuran mengacu pada PT-02, Persyaratan Teknis bagian
Pengukuran Topografi dan Pd T-10-2004-A, Pedoman Teknis
Pengukuran dan Pemetaan Terestris Sungai, bab 4.2.4 Pengukuran
situasi.
Detil situasi yang diukur mengacu pada KP–07, Kriteria
Perencanaan bagian Standar Penggambaran, Perhitungan data
ukur.
d. Pengolahan data
Pengolahan data mengacu pada dengan kriteria dan spesifikasi
yang ditentukan untuk masing-masing pekerjaan berdasarkan SNI
atau Pedoman Teknis.
e. Penyajian hasil dan pelaporan
Penyajian hasil pada peta mengacu pada KP–07, Kriteria
Perencanaan bagian Standar Penggambaran, dengan sistem grid
UTM dan standar ketelitian pengambaran sebagaimana tersebut
pada PT-02, Persyaratan Teknis bagian Pengukuran Topografi.
Penggambaran peta dan potongan-potongan memanjang serta
melintang ditentukan sebagai berikut:
1) Peta ikhtisar dibuat pada skala 1:10.000, 1:20.000
2) Peta situasi (Peta DI) dibuat pada skala 1: 5000
3) Peta lokasi (site survey) skala 1:100; 1:200; 1:500
4) Potongan memanjang dibuat dengan ketentuan:
 skala horisontal 1:1000; 1:2000 dan
 skala vertikal 1:100; 1:200
5) Potongan melintang dibuat dengan
 skala vertikal 1:100; 1:200; 1:400 dan
 skala horisontal 1:100; 1:200; 1:400
12

2. Pengukuran Debit
Meliputi kegiatan :
 Penentuan lokasi pengukuran
 Pengukuran debit
 Pengolahan data
 Penyajian hasil dan pelaporan

Tahap III Pembuatan Dokumen Laporan Antara


Meliputi kegiatan:
 Analisa Kebutuhan Air
Untuk menghitung kebutuhan air tanaman.

 Analisa Ketersediaan Air


Untuk menghitung ketersediaan curah hujan selama setahun yang akan
mengisi embung/bendung/bangunan pengambilan dsb.

 Analisa Hujan / Banjir Rancangan


Untuk menghitung banjir rancangan dengan kala ulang tertentu sesuai
dengan kriteria perencanaan bangunan embung
embung/bendung/bangunan pengambilan dsb.

 Analisa Sosial Ekonomi


Untuk menganalisa kondisi sosial dan ekonomi masyarakat sekitar lokasi
dalam kondisi eksisting dan setelah adanya bangunan.
Studi sosial ekonomi dilakukan untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi
masyarakat dan dampak positif dan negatif pembangunan terhadap
kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Studi sosial ekonomi juga dimaksudkan untuk mengetahui persepsi
masyarakat terkena dampak maupun daerah layanan terhadap rencana
pembangunan.
 Daftar Usulan Kegiatan
13

Konsultan dapat menyusun daftar usulan kegiatan dan skala prioritasnya


yang dibutuhkan dalam perencanaan desain.

E. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


Jangka waktu untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan waktu selama 75
hari kalender.

F. PERSONIL DAN PENUGASAN PERSONIL


Tenaga ahli yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini adalah:
1. Tenaga Ahli
a. Team Leader/Ketua TIM
Team Leader 1 (satu) orang, minimal lulusan S.1 Jurusan Teknik
Sipil/Pengairan, berpengalaman di bidang Sumber Daya Air sekurang-
kurangnya 3 (tiga) tahun dan bersertifikasi keahlian di Bidang Sumber
Daya Air atau ahli sungai dan drainase minimal ahli muda.
Tugas utamanya adalah memipin dan mengkoordinir seluruh kegiatan
anggota tim kerja selama pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan
selesai dan bertanggung jawab atas semua produk.
b. Tenaga Ahli Geodesi
Persyaratan minimal berpendidikan Sarjana Teknik (S-1) jurusan Teknik
Sipil/Geodesi lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara
atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi yang
berpengalaman dalam bidangnya sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun,
serta bersertifikasi keahlian di bidang Geodesi minimal ahli muda.

2. Tenaga Pendukung
a. Juru Ukur (Surveyor)
Berpendidikan STM Sipil/D3 Teknik Sipil/S1 Teknik Sipil/Keairan.
b. Drafter
14

Berpendidikan STM Sipil/D3 Teknik Sipil/S1 Teknik Sipil/Keairan.


c. Administrasi
Berpendidikan minimal D3.
d. Operator komputer
Berpendidikan minimal D3.
e. Office Boy
Berpendidikan minimal SMA.

3. Penugasan Personil
a. Team Leader, tugas dan tanggung jawabnya meliputi hal seperti
diuraikan di bawah ini, tetapi tidak terbatas antara lain :
1) Bertanggung jawab atas laporan hasil perencanaan yang
diserahkan kepada pengguna jasa
2) Memiliki inisiatif, inovatif, tanggung jawab dan professional dalam
menyelesaikan hasil rancangannya
3) Mendiskusikan penjadwalan, pentahapan serta hasil lainnya
dengan pengguna jasa selama proses pelaksanaan pekerjaan
4) Mengkoordinir semua anggota tim dalam menyelesaikan
pekerjaan serta menghubungi instansi-instansi lain yang terkait
dalam menyelesaikan pekerjaan.
b. Geodetic Engineer, tugas dan tanggung jawabnya meliputi hal seperti
diuraikan di bawah ini, tetapi tidak terbatas antara lain :
1) Bertanggung jawab atas laporan dan gambar topografi yang
diserahkan kepada pengguna jasa
2) Bekerja sama dengan personil lainnya dalam satu tim untuk
menyelesaikan permasalahan yang timbul secara terpadu
3) Mengerti dan dapat mengoperasikan peralatan pemetaan/alat
ukur seperti TO, T2 dan sebagainya
15

c. Surveyor
Tugas dan tanggung jawabnya meliputi hal seperti diuraikan di bawah
ini, tetapi tidak terbatas antara lain :
1) Bertanggung jawab atas terlaksananya pelaksanaan survey
lapangan
2) Bekerja sama dengan personil lainnya dalam satu tim untuk
menyelesaikan permasalahan yang timbul secara terpadu
d. Drafter, tugas dan tanggung jawabnya meliputi hal seperti diuraikan
di bawah ini, tetapi tidak terbatas antara lain :
1) Bertanggung jawab atas terlaksananya pembuatan gambar
konstruksi
2) Bekerja sama dengan personil lainnya dalam satu tim untuk
menyelesaikan permasalahan yang timbul secara terpadu
e. Operator Komputer
Tugas dan tanggung jawabnya meliputi hal seperti diuraikan di bawah
ini, tetapi tidak terbatas antara lain :
1) Bertanggung jawab atas terlaksananya pengetikan hasil
perencanaan
2) Bekerja sama dengan personil lainnya dalam satu tim untuk
menyelesaikan permasalahan yang timbul secara terpadu
f. Administrasi
Tugas dan tanggung jawabnya meliputi hal seperti diuraikan di bawah
ini, tetapi tidak terbatas antara lain :
1) Bertanggung jawab atas lancarnya urusan administrasi
pekerjaaan.
2) Bekerja sama dengan personil lainnya dalam satu tim untuk
menyelesaikan permasalahan yang timbul secara terpadu
16

G. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah Dokumen
Survey Identifikasi Potensi Air Baku Sungai-Sungai di Timur Pulau
Selayar.

H. LAPORAN
Jenis laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah:
1. Laporan Pendahuluan
a. Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh
b. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya
c. Jadual kegiatan penyedia jasa
d. Metodologi yang akan dilakukan
2. Laporan Antara
a. Kondisi lapangan yang ada
b. Permasalahan lapangan yang ada
c. Prediksi permasalahan
d. Analisis kebutuhan air
e. Analisis ketersediaan air
f. Analisis hujan/banjir rancangan
g. Simulasi dan optimasi neraca air
h. Penyelesaian masalah
3. Draft Laporan Akhir
a. Alternatif-alternatif pemecahan masalah
b. Analisis permasalahan teknis, sosial, ekonomi dan sebagainya
c. Konsep rencana
d. Analisa pemilihan jenis konstruksi
e. Kesimpulan hasil pekerjaan studi atau penyelidikan dan analisis data
f. Rencana alternative
g. Formulasi dan metode pengembangan
h. Dan lain-lain yang diperlukan
17

4. Laporan Akhir
Menyajikan seluruh hasil pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan
dari awal hingga akhir pekerjaan serta rangkuman data teknis dari desain
akhir yang telah dilaksanakan.
5. Laporan Penunjang
 Laporan Topografi
 Laporan Hidrologi
6. Album Gambar Desain
7. Rencana Anggaran Biaya

I. PERUSAHAAN
Pernah mengerjakan perencanaan teknis pada Bidang Sumber Daya Air
dalam 3 (tiga) tahun terakhir.

J. HAL–HAL LAIN
1. Produksi Dalam Negeri
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di
wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4
KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.
2. Persyaratan Kerjasama
Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut
harus dipatuhi : Dibuat menyesuaikan ketentuan yang berlaku
3. Pedoman Pengumpulan Data Lapangan
Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut : Mengacu kepada lapangan diuraikan dalam KAK.
4. Alih Pengetahuan
Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
18

pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Kuasa Pengguna


Anggaran.

K. PENUTUP
Kerangka Acuan Kerja ini dibuat berdasarkan pengetahuan,
pemahaman dan pengalaman lapangan dalam pekerjaan yang sejenis, akan
tetapi tidak menutup kemungkinan penyesuaian kembali dengan Kondisi
Lapangan yang ditemui Penyedia Jasa Konsultansi selama penyelenggaraan
Kegiatan ini berlangsung. Setelah Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini diterima
maka konsultan hendaknya memeriksa semua masukan yang diterima dan
mencari bahan informasi yang dibutuhkan.

Bontoharu, 2 Mei 2019


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
(PPK)

ANDI MUTMAINNAH, ST., MT.


NIP. 19830921 200604 2 015

Anda mungkin juga menyukai