Anda di halaman 1dari 5

Nama : Safitri Rahayu Nurhaeni

NPM : G1A017070
Tugas Kriptografi

Jurnal 1.

Jurnal : Prosiding SNST ke-9 Tahun 2018, FakultasTeknik Universitas Wahid


Hasyim.
Penulis : Christy Atika Sari, Titien Suhartini Sukamto dan Eko Hari Rachmawanto.
Tahun : 2018
Judul :ANALISA ROBUSTNESSCITRA DIGITAL PADA WATERMARKING
DCT-DWT
Jumlah hal : 22 hal

Latar Belakang : Mengunduh data melalui internet kemudian merubah data tersebut
merupakan hal yang sering dilakukan netizen. Aktivitas semacam ini rentan
terhadap keamanan data. Manipulasi dapat saja merugikan pihak pemilik
data. Di dalam data yang dimanipulasi tersebut mungkin terdapat informasi
atau pesan rahasia yang tidak boleh diketahui oleh orang lain. Apabila data
tersebut diubah ke dalam bentuk lain, tentu pemilik data semakin dirugikan.
Penyembunyian pesan melalui teknik tertentu terkadang menimbulkan
kecurigaan baik dari hal penglihatan maupun pendengaran (Beker and
Piper, 1982). Terdapat satu teknik yang dikenal dengan nama
watermarking. Teknik ini dapat digunakan untuk mengubah suatu atau
menyisipkan suatu pesan ke dalam media induk dengan tampilan akhir yang
tidak terdeteksi oleh mata manusia. Biasanya teknik ini digunakan pada
media citra digital. Beberapa fungsi watermarking sangat membantu dalam
memcahkan masalah tamper proofing, copyright protection(Singh and
Singh, 2017), feature location, annotation. Dalam watermarkingterdapat
domain yang digunakan untuk proses penyisipan pesan yaitu domain
frekuensi dan domain spasial. Komputasional pada domain spasial lebih
cepat sehingga sering dipilih untuk menyisipkan data sederhana. Spasial
domain unggul dalam kecepatannanmun tidak tahan terhadap serangan
pengolahan citra, sedangkan domain frekuensi lebih tahan serangan dan
lebih lama dalam pemrosesan (Nana, 2016). Kedua domain dapat
digunakan dalam proses kombinasi teknik misalnya pada steganografi dan
enkripsi data. Algoritma dalam spasial domain antara lain Least Significant
Bit(LSB), MostSignificant Bit(MSB), Pixel Value Defferencing(PVD),
serta Chinese Reminder Theorem(CRT). Beberapa contoh algoritma
domain frekuensi yaitu Dicrete Cosine Tranform(DCT), Discrete Wavelet
Transform(DWT), Fourier Transform(FT). Dibanding FF, DCT lebih cepat
dan lebih robust khusunya pada jenis serangan kompresi citra. DWT juga
dikenal robustterhadap serangan noise, filtering, bluring, dan cropping.
Menurut Goswami, DWT-DCT diterapkan dalam teknik steganografi citra.
Penelitian lain dengan algoritma DCT yang dihybrid dengan Kriptografi
One Time Pad(OTP) juga telah dilakukan pada media citra digital
(Goswami, 2016). Menurut Devi (Devi and Sujatha, 2015), DCT dalam
eksperimennya digunakan untuk melakukan analisa kompresi gambar
dengan serangan JPEG Compressiondan hasilnya sangat memuaskan.
Berdasarkan keunggulan yang dimiliki oleh DCT dan DWT, serta kesamaan
model operasi pada jenis domain frekuensi maka dalam makalah ini
diusulkan kombinasi DCT-DWT pada teknik watermarking dengan tujuan
tamper proofing. Untuk lebih jelasnya, hasil eksperimen telah dirangkum
dan dibandingkan dengan penelitian lain.

Metodologi :- Discrete Cosine Transform(DCT)Discrete Cosine Transform(DCT)


sering digunakandalam data hidingdengan tujuan untuk kuantisasi citra,
analisa serangan kompresi citra, maupun model optimisasi misalnya
kombinasi dengan Singular Value Decomposition(SVD) atau Particle
Swarm Optimization(PSO). DCT sangat tahan terhadap serangan JPEG
Compressionkarena termasuk algoritma lossy compression. Secara umum,
model operasi DCT dapat diilustrasikan pada persamaan (1).

- Discrete Wavelet Transform (DWT)AlgoritmaDiscrete Wavelet


Transform(DWT) merupakan algoritma pemrosesan citra yang
menggunakan perhitungan matematika sama seperti DCT. DWT
mempunyai karakteristik pada model dekomposisi citra menjadi empat
bagian (subband) yaitu LL, LH, HL, dan HH. Frekuensi L adalah
Lowdan H adalah High. DWT juga meruoakan orthogonal
transformdengan proses komputasi yang cepat.

Kesimpulan : Pada malakah ini, diusulkan metode kombinasiDCT-DWT pada teknik


watermarkinguntuk tujuan tamper proofing. Proses embeddingdan ektraksi
citra berhasil dilakukan dengan pad acitra sampel yaitu lena.bmp. Ukuran
citra induk yaitu 512x512 piksel sedangkan citra pesan 32x32 piksel.
Hasil penelitian pada makalah ini telah dikomparasi sesuai Tabel. 1
dan Tabel. 2 untuk merepresentasikan nilai NC dan CC baik dalam
keadaan tanpa serangan maupun dengan serangan pengolahan citra. Jenis
serangan yang dipilih yaitu JPEG Compressionuntuk membuktikan bahwa
terdapat proses lossy compressiondalam DCT, salt and pepperserta
gaussian noiseuntuk membuktikan citra tahan pada serangan noise
addition. Secara umum, hasil penelitian ini terbukti lebih robustdibanding
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Winarno danSusanto dalam
perolehan nilai CC dan NC citra pesan.
Jurnal 2.
Jurnal : Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, 2013. neliti.com
Penulis : Aji Setiyo Sukarno

Judul : Pengembangan Aplikasi PengamananDokumen Digital Memanfaatkan Algoritma


Advance Encryption Standard, RSA Digital Signature dan Invisible Watermarking
Metode : Metode yang diajukan bersifat robust terhadap serangan password wipe out.
Jumlah hal :8
Latar Belakang

Kemudahan dalam pengiriman berita secara elektronik memberikan


sebuah celah keamanan, terutama jika dokumen elektronik tersebut merupakan
dokumen yang berklasifikasi, dan tidak dikirimkan melalui secure channel.
Melihat kerentanan tersebut diperlukan sebuah aplikasi yang dapat memebrikan
aspek securityyang melindungi pada saat distribusimaupun pasca distribusi
dokumen elektronik (perlindungan digital right). Saat ini terdapat aplikasi
yang bersifat komersial yang dapat memberikan layanan copyprotectiondan
edit protectionnamun setelah penulis melakukan beberapa percobaan
menggunakan aplikasi cracking“PDF PasswordRemover”, dapat melakukan
“wipe out” seluruh parameter kemanan yang ada pada dokumen berekstensi
*.pdf dengan parameter keamanan berikut :
Dari gambar diatas dapatkita lihat bahwa aplikasi PDF PasswordRemoverdapat
melakukan wipe out seluruh parameter kemanan termasuk enkripsi yang
digunakan yaitu RC4 128 bit dan copy protectiondari sebuah dokumen pdf,
oleh karena itu dibutuhkan sebuah aplikasi yang dapat memeberikan tingkat
layanan keamanan lebih tinggi. Selain itu pengembangan aplikasi ini juga
bertujuan untuk memberikan aspek keamanan berupa integritas data jika
terjadi pemalsuan tanda tangandigital pada saat pengiriman dokumen.
Bentuk

Implementas :Penggunaan Sarana Implementasi, Implementasi Signing,


ImplementasiVerifikasi.

Kesimpulan : 1. Aplikasi pengamanan dokumen digital memanfaatkan aspek kriptografi


confidentiality, authentication, data integrity, dan non repudiation.

2. Aplikasi pengamanan dokumen digital sementara hanya bisa digunakan


untuk file berekstensi *.pdf.
3. Proses manajemen kunci simetrik dan asimetrik masih bersifat manual
sehingga perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut pada aplikasi ini.

4. Aplikasi pengamanan ini memanfaatkan fungsi kriptografi berupa enkripsi


menggunakan AES dengan panjang kunci 256 bit dan RSA 1024 bit serta
invisible watermark yang berfungsi sebagai digital stamp dan copyright
protection.

5. Invisible watermark dapat digunakan untuk verifikasi pada kasus man in


the middle attack, dengan pemalsuan tandatangan digital.
6. Metode yang diajukan bersifat robust terhadap serangan password wipe out.

Anda mungkin juga menyukai