Anda di halaman 1dari 8

SAMBUTAN

KEPALA DINAS KESEHATAN


PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
DALAM
PERTEMUAN SOSIALISASI
IMPLEMENTASI KAWASAN TANPA
ROKOK KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI
KALIMANTAN TIMUR
SAMARINDA, 3 SEPTEMBER 2019

Assalammu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh…
Selamat Siang dan Salam sejahtera untuk kita
semua

Yang Terhormat,
 Ibu Direktur Pencegahan Pengendalian
Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian
Kesehatan RI.
 Bpk/ Ibu Narasumber dari Kementerian
Kesehatan :
Dr.Indrarti.Sp.OK.(Perhimpunan Dokter
Spesialis Kedokteran Keluarga )
Ibu Ananda Rinata.S.Gz ( Persatuan Gizi
Kaltim)

[Sambutan Ka. Dinkes Prov. Kaltim] Page 1


 Ibu dr.Prima Yosephine.MKM dan Bapak A
Muhlis.SKM ( Subdit Diabetes Melitus dan
Gangguan Metabolisme )
Yang Saya hormati
 Para peserta pertemuan Sosialisasi yang hadir
pada hari ini

Pertama – tama marilah kita panjatkan puji


syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa, yang telah melimpahkan Rahmat dan
KaruniaNya, sehingga pada hari ini kita dapat
bersama-sama mengikuti acara Pertemuan
Sosialisasi Implementasi KTR Provinsi
Kalimantan Timur ini dalam keadaan sehat
wal’afiat.
Pada Kesempatan kali ini saya juga
menyampaikan selamat datang dan berterima
kasih kepada Bapak dan Ibu yang berkesempatan
hadir mengikuti Pertemuan Sosialisasi
Implementasi KTR Kabupaten /Kota seprovinsi
Kalimantan Timur yang nanti nya akan bermanfaat
membantu upaya pengendalian yang memadai,
komprehensif dan berkelanjutan untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian PTM
khususnya di Wilayah Provinsi Kalimantan Timur.
Bapak – Ibu peserta pertemuan yang saya
hormati,

[Sambutan Ka. Dinkes Prov. Kaltim] Page 2


Dewasa ini kejadian penyakit tidak menular
(PTM) meningkat secara signifikan dan telah
menjadi epidemi global. PTM merupakan “silent
disease“ yang menjadi penyebab kematian
terbanyak di seluruh dunia.
Dan dari data Riskesdas tahun 2018
menunjukkan prevalensi Penyakit Tidak Menular
mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan
Riskesdas 2013, antara lain kanker, stroke,
penyakit ginjal kronis, diabetes melitus, dan
hipertensi. Prevalensi kanker naik dari 1,4%
(Riskesdas 2013) menjadi 1,8%; prevalensi stroke
naik dari 7% menjadi 10,9%; dan penyakit ginjal
kronik naik dari 2% menjadi 3,8%. Berdasarkan
pemeriksaan gula darah, diabetes melitus naik dari
6,9% menjadi 8,5%; dan hasil pengukuran tekanan
darah, hipertensi naik dari 25,8% menjadi 34,1%.
Kenaikan prevalensi penyakit tidak menular ini
berhubungan dengan pola hidup, antara lain
merokok, konsumsi minuman beralkohol, aktivitas
fisik, serta konsumsi buah dan sayur.
Sejak tahun 2013 prevalensi merokok pada
remaja (10-18 tahun) terus meningkat, yaitu 7,2%
(Riskesdas 2013), 8,8% (Sirkesnas 2016) dan
9,1% (Riskesdas 2018).
Bapak – Ibu peserta pertemuan yang saya
hormati,

[Sambutan Ka. Dinkes Prov. Kaltim] Page 3


Sarana dan prasarana untuk mendukung
pelaksanaan program terkait kebijakan KTR pada
dasarnya sangat dibutuhkan. Fasilitas yang
dibutuhkan antara lain dalam bentuk pengadaan
media promosi seperti baliho, spanduk, stiker,
billboard, serta atribut-atribut.
Pemerintah Daerah harus memiliki informasi
yang cukup untuk pelaksanaan dan
pengembangan KTR serta senantiasa memikirkan
inovasi agar kebijakan ini dapat terus dilaksanakan
serta membawa penurunan perokok aktif.
Bapak – Ibu peserta pertemuan yang saya
hormati,
Kawasan yang bebas dari asap rokok
merupakan satu-satunya cara efektif dan murah
untuk melindungi masyarakat dari bahaya asap
rokok orang lain. Hampir seluruh Kabupaten Kota
di Provinsi Kaltim memiliki Perda dan Perbup KTR
Diharapkan dengan adanya kebijakan KTR ini
mampu menurunkan perokok aktif disamping
efektif terhadap perlindungan perokok pasif dari
bahaya perokok
Bapak – Ibu peserta pertemuan yang saya
hormati,
Beberapa kajian tentang Kawasan Tanpa
Rokok (KTR) memberikan bukti bahwa KTR

[Sambutan Ka. Dinkes Prov. Kaltim] Page 4


merupakan salah satu cara yang cukup efektif di
dalam mengendalikan kebiasaan merokok atau
mempengaruhi dampak rokok terhadap
kesehatan.
Pelaksanaan KTR ini tidak begitu saja dapat
diterima oleh masyarakat tapi memerlukan adanya
komitmen kuat dari Kepala Daerah dengan
perangkatnya untuk mensosialisasikan KTR ini,
kurangnya sosialisasi kebijakan KTR
menyebabkan pelaksanaan penerapan KTR
masih belum terlaksana secara menyeluruh
bahkan masih ada perguruan tinggi yang
memberikan beasiswa melalui sponsor
perusahaan rokok, begitu juga pertandingan olah
raga yang menggunakan sponsor rokok. Iklan
rokok masih bertebaran di jalan-jalan raya. Iklan
rokok masih banyak dijumpai
Bapak – Ibu peserta pertemuan sosialisasi
yang saya hormati,
Di dalam setiap batang Rokok yang dibakar
terdapat lebih dari 4.000 (empat ribu) zat kimia
antara lain Nikotin yang bersifat adiktif dan Tar
yang bersifat karsinogenik (pemicu timbulnya
kanker). Zat kimia yang terdapat dalam sebatang
rokok sebagian besar telah diidentifikasikan
sebagai pemicu penyakit tidak menular seperti

[Sambutan Ka. Dinkes Prov. Kaltim] Page 5


penyakit jantung, penyakit pernafasan akut,
kanker, stroke, dan diabetes.
Adapun Kebijakan pengendalian tembakau di
Indonesia ini masih menimbulkan perdebatan
yang panjang, mulai dari hak asasi seorang
perokok, sampai dengan dampak anti rokok
terhadap perekonomian dan tenaga kerja di
Indonesia. Padahal hasil kajian di beberapa
negara menunjukkan bahwa kebijakan merupakan
cara yang efektif untuk mengendalikan tembakau
atau lebih khusus untuk mengurangi kebiasaan
merokok. Pada tahun 2001, angka kejadian akibat
penyakit yang berkaitan dengan kebiasaan
merokok yang dilaporkan di Indonesia adalah
427,948 kematian (22,6%).
Terlaksananya KTR ini juga sangat tergantung
dari ketersediaan dana, sarana dan sumber daya
manusia yang kuat dalam mensosialisasikan KTR
ini, disamping di perlukan adanya komitmen, dan
peran serta dari masyarakat. Harapannya KTR ini
dapat menjadi alternatif yang efektif dalam
mengurangi perokok aktif di seluruh Wilayah
Provinsi Kaltim
Bapak – Ibu peserta pertemuan yang saya
hormati,
Terlaksananya KTR ini juga sangat tergantung
dari ketersediaan dana, sarana dan sumber daya

[Sambutan Ka. Dinkes Prov. Kaltim] Page 6


manusia yang kuat dalam mensosialisasikan KTR
ini, disamping di perlukan adanya komitmen, dan
peran serta dari masyarakat. Harapannya KTR ini
dapat menjadi alternatif yang efektif dalam
mengurangi perokok aktif di seluruh Wilayah
Provinsi Kaltim
Mengingat pentingnya hal tersebut, maka
diselenggarakanlah Pertemuan Sosialisasi
Implementasi KTR tingkat provinsi ini yang akan
berlangsung dari tanggal 19 s/d 21 Agustus 2019.

Bapak – Ibu peserta pertemuan yang saya


hormati,

Pada kesempatan yang baik ini saya juga


menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah terlibat dan berpartisipasi aktif dalam
kegiatan Pertemuan Sosialisasi pada kali ini.
Besar harapan kami ke depannya upaya
pencegahan dan pengendalian PTM ini akan terus
berlanjut dan berkesinambungan sehingga pada
akhirnya dapat membantu mengurangi faktor risiko
dan menekan angka kesakitan, kecacatan dan
kematian akibat PTM.

Akhirnya dengan mengucapkan


Bismillahirrohmanirrohim, saya menyatakan

[Sambutan Ka. Dinkes Prov. Kaltim] Page 7


kegiatan Pertemuan Sosialisasi Implementasi KTR
di Provinsi Kalimantan Timur pada hari ini, Selasa
Tanggal 20 Agustus, dibuka secara resmi.

Semoga Allah SWT menjadikan kegiatan ini


sebagai bagian dari amal ibadah kita.
Wassalammua’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh

Plt.Kepala Dinas Kesehatan


Provinsi Kalimantan Timur

DRS. Andi M. Ishak, Apt, M.Si.


Pembina Tk.I
NIP. 19680814 199403 1 012

[Sambutan Ka. Dinkes Prov. Kaltim] Page 8

Anda mungkin juga menyukai