Disusun oleh:
Nama : Deaniva Martya Nugraha, S.Ars.
NIP : 19960709 201903 2 006
Golongan/Angkatan : III/CCXIII
No. Urut :8
Jabatan : Teknik Jalan dan Jembatan Ahli Pertama
Unit Kerja : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Kendal
Coach : Sodikin, S.S., M.Si.
Mentor : M. Nur Hasyim, S.T., M.M.
i
HALAMAN PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
PERAN DAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
JUDUL OPTIMALISASI
: MONITORING KONSULTAN PENGAWAS
PENINGKATAN JALAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN
PENATAAN RUANG KABUPATEN KENDAL.
Coach, Mentor,
ii
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR,
PERAN DAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
Telah diseminarkan:
Di : Pusdiklat BKK Supriyadi, Semarang.
Hari, Tanggal : Kamis, 19 September 2019
Coach, Mentor,
Penguji,
…………………………..
Widyaiswara Ahli
NIP.
iii
PRAKATA
iv
10. Keluarga kecil CPNS Dinas PUPR formasi 2018 Kabupaten Kendal
(Mas Deppy, Mas Titus, April, Mas Ade dan Mas Farid) atas inspirasi,
dukungan, semangat, motivasi dan kekeluargaannya.
11. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Angkatan CCXIII tahun
2019.
12. Keluarga dan kedua orangtua atas doa, dukungan dan motivasinya.
Penulis
v
DAFTAR ISI
PRAKATA ................................................................................................ iv
E. Tujuan ..................................................................................... 8
F. Manfaat ................................................................................... 8
A. Profil Organisasi.................................................................... 24
vi
A. Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan
Substansi Nilai-Nilai ANEKA. ................................................ 30
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri
Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah. Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara, pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang undangan, memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, dan mempererat
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai
seorang ASN, harus memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
1
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kendal,
dimana penulis akan melaksanakan kegiatan aktualisasi adalah instansi
yang melaksanakan urusan di bidang pekerjaan umum dan penataan
ruang serta bidang pertanahan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Bupati
Kendal nomor 62 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi,
tugas dan fungsi, serta tata kerja pada Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Kendal yang memuat tentang perencanaan
dan inventarisasi permasalahan bidang kebinamargaan demi terwujudnya
tata kelola organisasi pemerintahan yang profesional, berintegritas dan
akuntabel.
2
aktualisasi ini diharapkan ASN dapat meningkatkan kualitas pelayanan
teknis di Dinas PUPR Kabupaten Kendal dan dapat mengaktualisasikan
nilai nilai ANEKA.
B. Identifikasi Isu
Berdasarkan identifikasi beberapa isu atau problematika yang
ditemukan ketika melaksanakan tugas sebagai Analis Jalan dan
Jembatan, rancangan aktualisasi ini disusun. Sumber isu yang diangkat
dapat berasal dari individu, unit kerja, maupun organisasi. Isu-isu yang
menjadi dasar rancangan aktualisasi ini bersumber dari aspek:
1. Pelayanan public;
2. Whole of Governtment;
3. Manajemen ASN.
3
peningkatan jalan berjumlah 2 orang baik
pada Bidang Bina untuk 83 paket
Marga, Dinas kegiatan.
Pekerjaan Umm Sehingga belum
dan Penataan optimal dalam
Ruang Kab. Kendal mengawasi kinerja
konsultan
pengawas.
Belum optimalnya
koordinasi antara
PPKom fisik,
PPKom Jasa
Konsultansi dan
Konsultan
Pengawas dalam
pelaporan
progress kegiatan
maupun
pengawas proyek
peningkatan jalan.
Kurangnya jumlah
ASN yang
mengawasi Saat ini ASN yang Monitoring kegiatan
pekerjaan mengawasi paket dapat berjalan dengan
peningkatan jalan Manajemen peningkatan jalan baik tanpa kurang
4.
pada Bidang Bina ASN berjumlah 14 orang satu apa pun serta
Marga, Dinas untuk 94 paket terorganisir dengan
Pekerjaan Umum kegiatan baik
dan Penataan
Ruang Kab. Kendal
Kurang Optimalnya Saat ini pemeliharaan
pemeliharaan jalan jalan sangat Adanya inovasi tanpa
pada saat awal tergantung dengan harus menunggu
tahun anggaran pengadaan barang proses lelang,
Pelayanan
5. pada Bidang Bina jasa (lelang), apabila pelayanan
Publik
Marga, Dinas lelang mundur pemeliharaan jalan
Pekerjaan Umum otomatis tetap bisa berjalan
dan Penataan pemeliharaan jalan kapan pun
Ruang Kab. Kendal akan terganggu
(sumber : data erabolasi penulis, 2019)
4
b. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya;
c. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak;
d. Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Indikator Keterangan
No Isu
A P K L
Kurangnya pengembangan kompetensi
Tidak
karyawan dalam penggunaan program
1 + + - + Memenuhi
Autocad, pada Bidang Bina Marga,
Syarat (TMS)
Dinas PUPR Kab. Kendal.
Kurangnya sarana dan prasarana Tidak
2 pendukung pekerjaan pada Bidang Bina + + - - Memenuhi
Marga, Dinas PUPR Kab. Kendal Syarat (TMS)
Kurang optimalnya monitoring terhadap
konsultan pengawas dalam kegiatan
3 peningkatan jalan pada Bidang Bina + + + + Memenuhi (M)
Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kab. Kendal
Kurangnya jumlah ASN yang
mengawasi pekerjaan peningkatan jalan
4 pada Bidang Bina Marga, Dinas + + + + Memenuhi (M)
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kab. Kendal
Kurang Optimalnya pemeliharaan jalan
pada saat awal tahun anggaran pada
5 Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan + + + + Memenuhi (M)
Umum dan Penataan Ruang Kab.
Kendal
Keterangan: A = Aktual; P = Problematik; K = Khalayak; L = Layak;
MS = Memenuhi syarat; TMS = Tidak memenuhi syarat
5
a. Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak
atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
b. Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut
terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan,
membahayakan sistem atau tidak, dan sebagainya.
c. Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut
berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
Dari tiga isu yang ditapis dengan USG tersebut, ditetapkan isu paling
prioritas yakni “Kurang optimalnya monitoring konsultan pengawas
peningkatan jalan pada Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kab. Kendal.” dengan perolehan skor USG 14
6
C. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan
D. Rumusan masalah
7
E. Tujuan
F. Manfaat
1. Bagi Penulis
Meningkatkan kemampuan dan pemahaman akan implementasi
nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) sebagai pondasi disetiap
pekerjaan melakukan pelayanan kepada masyarakat.
2. Bagi Unit Kerja
Dapat terpantaunya pelaksanaan pengawasan Proyek Peningkatan
Jalan sehingga akan lebih optimal dan efisien serta dapat
digunakan sebagai pertimbangan dasar kebijakan dan rencana
kedEpan.
3. Bagi Masyarakat
Dengan pengawasan yang optimal dan berkala akan meminimalisir
terjadinya kesalahan dan keterlambatan sehingga akan
mempercepat proyek dan tidak merugikan masyarakat.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
9
Dengan begitu PNS dapat mengambil keputusan yang terbaik dalam
tindakan profesionalnya.
3. Kesiapsiagaan Bela Negara
Pasal 27 dan Pasal 30 UUD Negara RI 1945 mengamanatkan
kepada semua komponen bangsa berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara dan syarat-syarat tentang pembelan
negara. Dalam hal ini setiap PNS sebagai bagian dari warga
masyarakat tertentu memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk
melakukan bela negara sebagaimana diamanatkan dalam UUD
Negara RI 1945 tersebut.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai
bela negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara sesuai peran dan profesi warga negara, demi menjaga
kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap
bangsa dari segala bentuk ancaman.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan kondisi warga negara
yang secara fisik memiliki kondisi kesehatan, keterampilan dan
jasmani yang prima serta secara kondisi psikis yang memiliki
kecerdasan intelektual, dan spiritual yang baik, senantiasa
memelihara jiwa dan raganya, memiliki sifat-sifat disiplin, ulet, kerja
keras, dan tahan uji, merupakan sikap mental dan perilaku warga
negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI yang berdasarkan
Pancasila dan UUD NRI 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
berbangsa dan bernegara. Oleh sebab tiu dalam pelaksanaan latihan
dasar bagi CPNS dibekali dengan latihan-latihan seperti :
1. Kegiatan olah raga dan kesehatan fisik;
2. Kesiapsiagaan dan kecerdasan mental;
3. Kegiatan baris-berbaris, apel, dan tata upacara;
4. Keprotokolan;
5. Fungsi-fungsi Intelijen dan Badan Pengumpul Keterangan;
6. Kegiatan ketangkasan dan permainan (LAN, 2015)
10
B. Nilai-Nilai Dasar ASN
11
d Tanggungjawab
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Tanggungjawab juga dapat berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajiban.
e Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda maupun orang.
f Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini akan melahirkan akuntabilitas.
g Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan
adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan,
serta harapan dan kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam
mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan
keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang
dimiliki.
h Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan,
peran dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang
diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu
maupun organisasi.
i Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapainya tujuan akhir (LAN,
2015).
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa
lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan
bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas,
12
nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa
lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai
Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:
menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan
golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan
bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah
air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan
derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama
manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang
harus diperhatikan, yaitu:
a. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat
beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
5) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
13
a. Sila Kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradap
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa.
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan
kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-
bedakan.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama
manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa
selira.
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap
orang lain.
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7) Berani membela kebenaran dan keadilan.
14
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap
manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan
kewajiban yang sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil
keputusan untuk kepentingan bersama.
4) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan
yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
5) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab
menerima dan melaksanakan hasil keputusan
musyawarah.
6) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang
dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
d. Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
2) Sikap adil terhadap sesama.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka bekerja keras.
6) Suka menghargai hasil karya orang lain yang
bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan
yang merata dan berkeadilan sosial (LAN, 2015).
7)
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk,
benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang
baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam
kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi
15
tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah
perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
a. memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b. setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
f. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
h. memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai;
m. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir (LAN, 2015)
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen
mutu antara lain:
a. efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan
target;
b. efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan pemborosan;
c. inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung
kebaruan;
16
d. berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi
individu terhadap produk atau jasa (LAN, 2015).
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan
untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan
norma–norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi,
merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung
maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari
kerugian keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan
curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam
pengadaan dan gratifikasi. Indikator yang ada pada nilai dasar anti
korupsi meliputi:
a. mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri
seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak
pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin
hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab
demi mencapai keuntungan sesaat;
b. kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka
tercapainya target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat
tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun non
materiil (waktu) menjadi lebih kecil;
c. berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau
pihak yang berwenang jika mengetahui ada pegawai yang
melakukan kesalahan;
d. disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan
undang-undung yang mengatur;
e. peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang
dirasakan orang lain;
f. jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran
(dharma);
g. tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas
apa yang kita kerjakan dalam bentuk apapun;
17
h. sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan
iklas terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan
kepada kita;
i. adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam
perkataan maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang
terjadi (LAN, 2015).
18
g. akuntabilitas;
h. efektif dan efisien;
i. keterbukaan;
j. non diskriminatif;
k. persatuan;
l. kesetaraan;
m. keadilan;
n. kesejahteraan.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara
adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh
instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi
warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan
pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya
terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka
butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan,
prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
19
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga
negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus
memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk
memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan
prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena
pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk
memenuhi mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan
tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan
tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana,
tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus
dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam
arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait
dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada
atasan akan tetapi yang lebih penting harus
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas
melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan
sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu
20
menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika
berhadapan dengan kelompok yang kuat (LAN, 2017)
3. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan
perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat
sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan
mempertimbangkan dampak;
2) dialog atau pertukaran informasi;
3) joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama
sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) joint working, atau kolaborasi sementara;
2) joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama
pada pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu
peserta kerjasama;
3) satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk
sebagai mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi
lagi menjadi:
1) aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang,
kerjasama pada isu besar yang menjadi urusan utama salah
satu peserta kerjasama;
2) union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-masing
masih nampak; merger, yaitu penggabungan ke dalam
struktur baru (LAN, 2017)
21
D. Landasan Teori Tentang Monitoring Konsultan Pengawas
22
Monitoring untuk mengamati/mengetahui perkembangan dan
kemajuan, identifikasi dan permasalahan serta antisipasinya/upaya
pemecahannya.
Pengawasan terhadap pemilihan penyedia jasa dimulai dari :
1. Jasa Konsultansi
2. Persiapan Pengadaan
3. Pemilihan Penyedia Jasa
4. Penyusunan Dokumen Kontrak
5. Penandatanganan Kontrak ( (Mudjahidin, 2010)
23
BAB III
A. Profil Organisasi
1. Dasar Hukum
Data untuk mengenal Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang (DPUPR) Kabupaten Kendal adalah sebagai berikut:
a. Nama Unit Kerja : Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Kendal
b. Dasar Hukum : Peraturan Daerah Kabupaten Kendal
Nomor 8 tahun 2016
c. Alamat : Jl. Laut No. 25 Kendal
d. Website : http://www.dpupr.kendalkab.go.id/
e. Nomor telepon : (0294)381347
f. Fax : (0294)381347
24
b. Misi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
kabupaten Kendal
Misi berfungsi untuk menjelaskan mengapa suatu
organisasi harus ada, apa yang harus dilakukan dan
bagaimana melakukannya untuk mewujudkan visi tersebut.
Adapun misi Kabupaten Kendal yaitu :
1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang demokratis,
transpatan, akuntabel, efektif,efisien dan bebas KKN;
2. Menciptakan sumber daya manusia yang cerdas, ungul
serta berahkak mulia;
3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
pengendalian penduduk pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak, penanganan bencana, penyandang
masalah kesejahteraan social (PMKS) dan potensi
sumber kesejahteraan social (PSKS), serta
penanggulangan kemiskinan;
4. Meningkatkan partisipasi dan keberadaan pemuda dalam
pembangunan daerah berlandaskan nasionalisme.
5. Mengembangkan potensi ekonomi kerakyatan berbasis
suberdaya local;
6. Memperkuat ketahanan pangan, mengembangkan potensi
pertanian, perikanan, dan sumber alam lainnya.
7. Mengembangkan potensi wisata dan melestarikan seni
budaya lokal serta meningkatkan toleransi antar umat
beragama;
8. Meningkatkan kualitas serta kuantitas infrastruktur
dasar dan penunjang baik di pedesaan maupun
perkotaan dengan memperhatikan kelestarian
lingkungan hidup;
9. Meningkatkan iklim investasi yang kondusif, dan
menciptakan lapangan kerja.
25
c. Nilai-Nilai Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Kendal
Nilai-nilai yang menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas
di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang adalah berasal
dari Tata Nilai Trilogi Kerja Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat. Adapun nilai-nilainya adalah sebagai
berikut:
1. Bekerja Keras
Nilai Bekerja keras merupakan implementasi dari segala
pekerjaan di lingkungan pekerjaan umum yang semua
pekerjaannya merupakan kerja lapangan yang keras, oleh
kerena itu para pekerja di lingkungan pekerjaan umum
harus jujur, berintergitas, dan bertanggung jawab dalam
melaksanakan setiap pekerjaan
2. Bergerak Cepat
Nilai bergerak cepat merupakan implementasi
pelaksanaan tugas dengan responsive dan selalu
mengedepankan pelayanan pada masyarakat, serta
dituntut pula cepat dalam menghadapi perubahan dan
cepat dalam menghadapi tantangan.
3. Bertindak Tepat
Nilai bertindak tepat merupakan implemetasi pelaksanaan
tugas dalam pengambilan kebijakan, perencanaan dan
program kegiatan, pengalokasian anggaran dan
pelaksanaan, sesuai dengan peraturan dan perundangan.
Serta menunjukkan sikap hemat efektif dan efisien.
3. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi merupakan syarat mutlak yang harus
dimiliki oleh setiap lembaga. Struktur organisasi Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kendal mencerminkan
adanya suatu bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan
26
organisasi. Adapun struktur organisasi Dinas PUPR Kabupaten
Kendal disajikan dalam Gambar 3.1.
Plt. SEKRETARIS
Ir. SAPTO SETIAWAN
27
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat
C. Role Model
28
Gubernur Jawa Barat, H. Mochamad Ridwan Kamil, S.T., M.U.D.,
yang akrab disapa Kang Emil. Beliau lahir di Bandung, Jawa Barat, 4
Oktober 1971. Beliau adalah seorang arsitek dan politikus Indonesia
yang menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat sejak 5 September
2018. Sebelum menjadi pejabat, pria ini memiliki karier sebagai
seorang arsitek merangkap dosen tidak tetap di Institut Teknologi
Bandung.
Sejak kecil Ridwal kamil dikenal sebagai anak yang cerdas dan
aktif. Ia adalah sosok perkerja keras dan pantang menyerah. Gelar
entrepreuner sukses layak diraihnya, semasa kecil ia sudah bisa
menjual es mambo buatan tangannya sendiri dan untung besar.
Karir dalam menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat juga dinilai
sangat baik. Dalam waktu yang relatif singkat, Ridwan Kamil bekerja
dengan upaya yang sungguh, komitmen yang tinggi, dan kesadaran
untuk memperbaiki tata kelola pemerintah dan birokrasi serta
mengimplementasikan ide baru dan mampu memberikan kepuasan
publik
29
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
30
1. Isu Terpilih
Unit Kerja : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Kendal
Gagasan
Pemecahan
Isu : Mengoptimalkan monitong konsultan pengawas
dalm kegiatan peningkatan jalan.
31
2. Pemecahan Isu
Tabel 4. 1 Pemecahan Isu
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-Misi Nilai
Dengan Nilai-Nilai ANEKA
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
32
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-Misi Nilai
Dengan Nilai-Nilai ANEKA
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2019 tahun anggaran 2019 Anti Korupsi: mendukung misi
- Kejujuran kabupaten Kendal
Saya bekerja sama No.8 yaitu :
dengan rekan – rekan Akuntabilitas: Meningkatkan
untuk - Tanggung Jawab kualitas serta
menginventarisasi data kuantitas
peningkatan jalan infrastruktur dasar
dengan sebaik- dan penunjang
baiknya dan dengan baik di pedesaan
rasa tanggung jawab. maupun
perkotaan dengan
Output : meperhatikan
Data peningkatan jalan kelestarian
Kabupaten Kendal lingkungan hidup.
tahun anggaran 2019
33
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-Misi Nilai
Dengan Nilai-Nilai ANEKA
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
mandiri dan penuh
tanggung jawab
sehingga pekerjaan
yang akan dilakukan
lebih efektif dan
efisien
Output :
data pekerjaan
peningkatan jalan
berdasarkan paket
masing masing dan per
PPKom masing –
masing
34
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-Misi Nilai
Dengan Nilai-Nilai ANEKA
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
35
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-Misi Nilai
Dengan Nilai-Nilai ANEKA
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
personil konsultan Anti Korupsi: No.8 yaitu :
pengawas dengan cara - Tanggung Jawab Meningkatkan
berkoordinasi dengan kualitas serta
PPKom Jasa kuantitas
Konsultansi dan SE infrastruktur dasar
yang dilaksanakan dan penunjang
dengan jelas dan baik di pedesaan
tanggung jawab maupun
perkotaan dengan
Output : meperhatikan
Koordinasi terkait data kelestarian
personil konsultan lingkungan hidup.
pengawas peningkatan
jalan.
36
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-Misi Nilai
Dengan Nilai-Nilai ANEKA
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Output :
Data konsultan
pengawas peningkatan
jalan
37
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-Misi Nilai
Dengan Nilai-Nilai ANEKA
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
pengawas amanah dan
profesional serta
b. Terbentuknya group Komitmen Mutu : berakhlak mulia
b. Membuat group WA yang - Inovasi berdasarkan iman
WA dan memasukan beranggotakan PPKom dan taqwa kepada
semua konsultan Jasa Konsultansi Komitmen Mutu : Allah SWT”, serta
pengawas Pengawasan - Efektif dan efisien mendukung misi
peningkatan jalan Peningkatan Jalan, tim kabupaten Kendal
dalam satu group WA pendukung PPKom, No.8 yaitu :
dan konsultan Meningkatkan
pengawas beserta kualitas serta
leadernya. kuantitas
infrastruktur dasar
Membentuk group WA dan penunjang
merupakan sebuah baik di pedesaan
inovasi yang akan maupun
memudahkan perkotaan dengan
komunikasi dalam hal meperhatikan
pelaporan progress kelestarian
pekerjaan agar lebih lingkungan hidup.
efektif dan efisien.
Output :
Group WA konsultan
pengawas peningkatan
jalan
38
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-Misi Nilai
Dengan Nilai-Nilai ANEKA
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Saya melakukan
monitoring pekerjaan Etika Publik:
dengan jujur dan - ( Menghargai komunikasi,
penuh tanggung konsultasi dan kerjasama )
jawab serta tetap - sopan santun
mengedepankan
sopan santun saat
berkomunikasi.
Output :
Progress pekerjaan
mingguan yang
dilaporkan konsultan
pengawas.
39
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-Misi Nilai
Dengan Nilai-Nilai ANEKA
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
monitoring konsultan pengawas pengawas - Profesional jalan ini sesuai n kegiatan
dan evalusi di lapangan dengan visi survey proyek
(Sumber : Saya bersama-sama Akuntabilitas: kabupaten Kendal peningkatan
SKP) rekan melakukan - Tanggung jawab yaitu : jalan ini
pemantauan dan - Kepercayaan “Terwujudnya maka akan
pengecekan secara kemajuan dan memperkuat
profesional untuk kesejahteraan nilai nilai
mendapatkan hasil masyarakat organisasi :
yang sesuai dengan kabupaten kendal -Bekerja
kenyataan di lapangan yang merata Keras
dan hasil tersebut dapat berkeadilan - Bergerak
dipertanggung didukung oleh Cepat
jawabkan kinerja aparatur - Bertindak
pemerintah yang Tepat
Output : amanah dan
Hasil monitoring : profesional serta
kesinkronan personil berakhlak mulia
konsultan pengawas berdasarkan iman
dan taqwa kepada
b. Melakukan b. adanya catatan Etika Publik: Allah SWT”, serta
monitoring kinerja evaluasi kinerja - kerjasama mendukung misi
konsultan pengawas konsultan pengawas - Profesional kabupaten Kendal
dalam mengawasi No.8 yaitu :
proyek. Akuntabilitas: Meningkatkan
- Tanggung jawab kualitas serta
Saya bersama-sama kuantitas
40
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-Misi Nilai
Dengan Nilai-Nilai ANEKA
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
rekan melakukan infrastruktur dasar
pencatatan evaluasi dan penunjang
kinerja konsultan baik di pedesaan
pengawas secara maupun
profesional dan dapat perkotaan dengan
dipertanggung meperhatikan
jawabkan sehingga kelestarian
kualitas dan kuantitas lingkungan hidup.
kinerja konsultan
pengawas tetap terjaga.
Output :
Catatan evaluasi kinerja
konsultan pengawas
dalam mengawasi
proyek.
41
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-Misi Nilai
Dengan Nilai-Nilai ANEKA
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
menggunakan bahasa - mufakat Sila Ke 4)
Indonesia yang baik
dan benar terkait Akuntabilitas:
progress kegiatan yang - Kepemimpinan
telah dilalui untuk
mendapatkan arahan
koreksi ataupun arahan
lebih lanjut
Output :
Kesepemahaman
dengan atasan terkait
kinerja konsultan
pengawas di lapangan
5. Membuat a. Membuat laporan a. Tersusunnya laporan Anti Korupsi : Kegiatan merekap Dengan
laporan hasil hasil evaluasi kinerja hasil evaluasi kinerja - Benar hasil paoran melaksanaka
monitoring konsultan pengawas konsultan pengawas monitoring ini n kegiatan
dan evaluasi Akuntabilitas: sesuai dengan visi perekapan
(Sumber : Saya membuat laporan - Tanggung jawab kabupaten Kendal hasil
SKP) hasil evaluasi yang yaitu : monitoring ini
sebenar - benarnya “Terwujudnya maka akan
serta dapat kemajuan dan memperkuat
dipertanggungjawabk kesejahteraan nilai nilai
an masyarakat organisasi :
42
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-Misi Nilai
Dengan Nilai-Nilai ANEKA
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kabupaten kendal - Bekerja
Output : yang merata Keras
Laporan hasil evaluasi berkeadilan - Bergerak
kinerja konsultan didukung oleh Cepat
pengawas kinerja aparatur - Bertindak
pemerintah yang Tepat
b. Membuat laporan b. Tersusunnya laporan Anti Korupsi: amanah dan
progress pekerjaan progress pekerjaan - Benar profesional serta
yang dilaporkan peningkatan jalan dan berakhlak mulia
pengawas olah data yang dapat Akuntabilitas: berdasarkan iman
dipertanggungjawabk - Tanggung jawab dan taqwa kepada
an Allah SWT”, serta
mendukung misi
Saya melakukan kabupaten Kendal
penyusunan laporan No.8 yaitu :
dengan teliti dan benar Meningkatkan
serta dapat kualitas serta
dipertanggungjawabk kuantitas
an infrastruktur dasar
dan penunjang
Output : baik di pedesaan
Tersusunnya laporan maupun
progress pekerjaan perkotaan dengan
peningkatan jalan meperhatikan
kelestarian
lingkungan hidup.
43
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-Misi Nilai
Dengan Nilai-Nilai ANEKA
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
c. Melaporkan hasil c. Terlaksananya Anti Korupsi:
laporan progress pelaporan hasil - benar
pekerjaan kepada monitoring yang
PPKom selanjutnya dapat Komitmen Mutu :
diberikan saran dan - Efektif
masukan maupun
persetujuan dari atasan
Tersedianya hasil
laporan monitoring
yang benar untuk
menjadi bahan diskusi
dan pertimbangan oleh
pimpinan, sehingga
menghasilkan
keputusan yang efektif
dan akurat.
Output :
Koordinasi dan koreksi
terkait hasil monitoring.
44
B. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
: Pelaksanaan Pekerjaan
: Hari Libur
45
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
1 2 3 4 5
1. Mengumpulkan 1. Melakukan
data-data manajemen
1. Banyaknya
teknis waktu dengan
jumlah paket
2. Merekap data baik sehingga
pekerjaan
konsultan yang sedang dapat berjalan
pengawas berlangsung. sesuai
peningkatan waktunya.
jalan 2. Konsultan Dalam 2. Aktif dalam
pengawas pelaksanaan Group WA
3. Melakukan lupa
monitoring tugas kurang untuk selalu
mengirimkan maksimal
konsultan mengingatkan
progres sehingga
pengawas konsultan
pekerjaan akan
melalui media pengawas
sosial mingguan berdampak
dalam
4. Melakukan 3. Pada saat terhadap mengirimkan
survey penilaian
survey progres
monitoring dan lapangan pekerjaan
evaluasi konsultan
3. Menjadi
tidak berada
catatan untuk
5. Membuat di tempat
laporan hasil PPKom terkait
monitoring dan kehadiran
evaluasi konsultan
pengawas
(Sumber: data dielaborasi penulis, 2019)
46
BAB V
PENUTUP
Simpulan
Rancangan aktualisasi saat habituasi di unit kerja adalah proses
perencanaan kegiatan untuk m’enyelesaikan isu yang didapatkan dari
identifikasi isu-isu yang muncul di unit kerja dan kemudian dirumuskan
melaui analisa APKL dan analisa USG. Dari beberapa isu tersebut
kemudian diangkat isu yang diangkat yaitu kurang optimalnya monitoring
konsultan pengawas peningkatan jalan pada Bidang Bina Marga, Dinas
Pekerjaan Umm dan Penataan Ruang Kab. Kendal. Dari isu tersebut
muncul gagasan pemecahan isu yang tertuang dalam 5 kegiatan. Adapun
kegiatan tersebut sebagai berikut :
1. Mengumpulkan data-data teknis
2. Merekap data konsultan pengawas peningkatan jalan
3. Melakukan monitoring progress pekerjaan konsultan pengawas
melalui media sosial
4. Melakukan survey monitoring dan evalusi
5. Merekap laporan hasil monitoring dan evaluasi
47
DAFTAR PUSTAKA
48
Bina Marga Dan. Jurnal Teknik Industri, Vol. 11, No. 1, Februari
2010, 75–83
49
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
50