Hakekat Manusia
Hakekat Manusia
HAKEKAT MANUSIA
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku
intelektual dan sosial.
3. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan
mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak
pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk
mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih
baik untuk ditempati
Bidang Perbedaan :
1. Perbedaan fisik, usia, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran,
penglihatan dan kemampuan bertindak.
2. Perbedaan sosial termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga dan
suku.
3. Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan sikap.
4. Perbedaan intelegensi dan kemampuan dasar.
5. Perbedaan kecakapan atau kepandaian disekolah.
Kepribadian Manusia :
1. Koleris
Kepribadian pertama yang disebutkan dalam teori Hippocrate-Galenus adalah
Koleris. Koleris dikenal sebagai tipe kepribadian yang memiliki semangat dan
selalu optimis. Selain itu sifat tersebut juga disertai dengan keras kepala
hingga mudah marah.
Sisi negatif dari sifat koleris ini adalah sifatnya yang tidak sabaran dan
menyukai keributan hingga pertengkaran yang berujung perkelahian. Intinya
karakter koleris adalah tipe yang memiliki semangat tinggi serta emosi yang
meledak-ledak.
2. Melankolis
Orang yang termasuk golongan Melankolis adalah mereka yang sering merasa
khawatir dan orang-orang yang mudah menyerah. Namun kelebihan
Melankolis adalah seseorang yang analitis dan sangat kreatif. Walaupun
begitu Melankolis kadang sering meremehkan diri mereka sendiri yang pada
kenyataannya diri mereka tidak seburuk itu.
3. Plegmatis
Tidak suka kekerasan dan selalu cinta damai adalah karakter khas dari seorang
Plegmatis. Plegmatis juga seorang yang sering menyebarkan kebahagiaan
Plegmatis juga orang yang tidak mudah terpengaruh dan tipe yang tidak mau
terlihat populer. Plegmatis lebih suka ketenangan dan tidak mau ambil pusing
Sangat tidak suka dengan kesedihan membuat Sanguinis selalu mencari cara
untuk terus bahagia. Dan sisi negatif dari Sanguinis adala mereka orang yang
takut untuk tidak populer. Mereka menyukai kepopuleran dan akan stress jika
mereka tidak populer dalam hidup.
B. DIMENSI KEMANUSIAAN
Tidak hanya terbatas pada segi badaniah saja, manusia juga mempunyai
perasaaan emosional yang ingin diungkapkan kepada orang lain dan mendapat
tanggapan emosional dari orang lain pula. Manusia memerlukan pengertian,
kasih saying, harga diri pengakuan, dan berbagai rasa emosional lainnya.
Tanggapan emosional tersebut hanya dapat diperoleh apabila manusia
berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain dalam suatu tatanan
kehidupan bermasyarakat.
Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang
dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan salah satu
sifat yang khas yang dimiliki oleh manusia. Imanuel Kant mengatakan,
“manusia hanya dapat menjadi manusia karena pendidikan”. Jadi jika manusia
tidak dididik maka ia tidak akan menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya.
Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan oleh hasil penelitian terhadap anak
terlantar. Hal tersebut memberi penekanan bahwa pendidikan memberikan
kontribusi bagi pembentukan pribadi seseorang.
Aspek kehidupan susila adalah aspek ketiga setelah aspek individu dan sosial.
Manusia dapat menetapkan tingkah laku yang baik dan yang buruk karena
hanya manusia yang dapat menghayati norma-norma dalam kehidupannya.
Dalam proses antar hubungan dan antaraksi itu, tiap-tiap pribadi membawa
identitas dan kepribadian masing-masing. Oleh karena itu, keadaan yang yang
cukup bermacam-macam akan terjadi berbagai konsekuensi tindakan-tindakan
masing-masing pribadi.
Kehidupan manusia yang tidak dapat lepas dari orang lain, membuat orang
harus memiliki aturan-aturan norma. Aturan-aturantersebut dibuat untuk
menjadikan manusia menjadi lebih beradab. Menusia akan lebih menghargai
nilai-nilai moral yang akan membawa mereka menjadi lebih baik.
Oleh karena fitrah manusia yang diciptakan dengan tujuan beribadah kepada
Tuhan Yang Maha Esa, untuk beribadah kepada Tuhan pun diperlukan suatu
ilmu. Ilmu tersebut diperoleh melalui pendidikan. Dengan pendidikan,
manusia dapat mengenal siapa Tuhannya. Dengan pendidikan pula manusia
dapat mengerti bagaimana cara beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Melalui sebuah pendidikan yang tepat, manusia akan menjadi makhluk yang
dapat mengerti bagaimana seharusnya yang dilakukan sebagai seorang
makhluk Tuhan. Manusia dapat mengembangkan pola pikirnya untuk dapat
mempelajari tanda-tanda kebesaran Tuhan baik yang tersirat ataupu dengan
jelas tersurat dalam lingkungan sehari-hari.
Maka dari keseluruhan perkembangan itu menjadi lengkap dan utuh dalam
setiap sisinya, baik dari sisi individu, sosial, susila, maupun religius.
Keutuhan dari setiap sisi tersebut dapat menjadikan manusia menjadi makhluk
yang lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan makhluk-makhluk Tuhan
yang lain
DAFTAR PUSTAKA
https://nie07independent.wordpress.com/hakikat-manusia/
http://tiocalpucino.blogspot.com/2013/02/hakekatperbedaan-
individu-dalam-hal.html
https://www.idntimes.com/hype/fun-fact/muhammad-farid-
hermawan/ada-4-tipe-kepribadian-manusia-menurut-psikologi-
yang-manakah-kamu-c1c2/full
https://azenismail.wordpress.com/2010/05/31/pengembangan-
manusia-sebagai-makhluk-individu-sosial-susila-dan-religius-dalam-
bingkai-pendidikan/