Anda di halaman 1dari 39

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II-C

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH III JAKARTA


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

PENYUSUNAN RANCANGAN STANDAR OPERASIONAL


PROSEDUR TUNTUTAN GANTI RUGI PADA SATUAN KERJA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT

DISUSUN OLEH:
NAMA : NAUFAL FIKRI HAMDANI, A.Md. Ak.
NIP : 199703302018121003
FORMASI JAFUNG : PENGELOLA KEUANGAN
UNIT ORGANISASI : BIRO KEUANGAN SEKRETARIAT
JENDERAL KEMENTERIAN PUPR

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH III JAKARTA


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
TAHUN 2019
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II-C
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH III JAKARTA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI


PENYUSUNAN RANCANGAN STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR TUNTUTAN GANTI RUGI PADA SATUAN KERJA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Disusun oleh:
NAUFAL FIKRI HAMDANI, A.Md.Ak
199703302018121003
PENGELOLA KEUANGAN
BIRO KEUANGAN SEKRETARIAT JENDERAL

DISEMINARKAN PADA :
HARI : SELASA
TANGGAL : 23 APRIL 2019

MENTOR KEPALA BALAI DIKLAT PUPR WIL.


COACH
III JAKARTA

(Drs. Sudarmadi, M.Si.) (Melly Septiani, S.E., M.T.) (Yunaldi, ST., MT)
NIP. 196207051985031009 NIP. 198009112005032001 NIP. 197212301998031003

KEPALA PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN


FUNGSIONAL, BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA,
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

(Ir. Moeh. Adam, MM )


NIP. 196503031992031002

ii
KATA PENGANTAR
Puji Tuhan. Rasa syukur yang begitu dalam penulis panjatkan ke hadirat
Tuhan atas penyertaan dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan rancangan aktualisasi dengan judul “PENYUSUNAN RANCANGAN
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TUNTUTAN GANTI RUGI PADA
SATUAN KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT”.
Penulisan tugas rancangan aktualisasi ini tidak dapat terlaksana
sebagaimana yang diharapkan tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis menghaturkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua Orang Tuaku Tercinta
2. Keluarga penulis
3. Ibu Sri Maharani Dwi Puri, SH.,MH selaku Penguji
4. Bapak Drs. Sudarmadi, M.Si. selaku Mentor
5. Ibu Melly Septiani, S.E.,MT selaku Coach
6. Sahabat seperjuangan CPNS Bidang Keuangan PKN STAN 2015
7. Serta seluruh pihak yang telah membantu penyusunan Rancangan Aktualisasi
ini.
Laporan Rancangan aktualisasi ini disusun dengan segala kemampuan dan
keterbatasan penulis, karena itu saran dan kritik sangat diperlukan demi
kesempurnaan dalam penulisannya.
Penulis menyadari bahwa Rancangan Aktualisasi ini masih banyak
kekurangan dan kelemahan, namun besar harapan kiranya dapat bermanfaat bagi
pribadi dan organisasi.

Jakarta, April 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii


KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Tujuan ..........................................................................................................................2
1.3 Manfaat Aktualisasi .....................................................................................................3
BAB II RENCANA KEGIATAN .......................................................................... 4
BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI ...................................................... 14
3.1 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi .............................................................14
3.2 Rencana vs Realisasi .................................................................................................29
3.3 Hambatan/Kendala ....................................................................................................30
3.4 Strategi Mengatasi Hambatan/Kendala .....................................................................30
3.5 Peluang ......................................................................................................................30
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 31
4.1 Kesimpulan ................................................................................................................31
4.2 Rekomendasi .............................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 33

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 24 Tahun 2017


tentang Pedoman Penyelenggaran Pelatihan Dasar bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II diselenggarakan untuk membentuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) profesional yang
berkarakter yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh sikap perilaku bela negara, nilai-nilai
dasar PNS, dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, serta menguasi
bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional
sebagai pelayan masyarakat. Demi terciptanya ASN yang berkarakter, maka ASN harus
melaksanakan aktualisasi dengan mengimplementasikan nilai-nilai tersebut.
Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki fungsi yang tercantum dalam Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2014 yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat
serta pemersatu bangsa. Perwujudan fungsi ASN dijabarkan dalam nilai-nilai dasar PNS
sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) berupa nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA) yang telah dipelajari dengan dibekali
pemahaman tentang kedudukan dan peran ASN yaitu Manajemen ASN, Pelayanan Publik
serta Whole Of Government.
Dalam pelaksanaan manajemen ASN, dilakukan dengan sistem merit dimana seseorang
ditempatkan berdasarkan kompetensi. ASN harus memiliki komptensi dalam melaksanakan
tugas-tugas yang diembannya. Hal ini juga berlaku dalam penyelenggaraan pentausahaan
hasil pemeriksanaan yang merupakan tugas dan fungsi Biro Keuangan berdasarkan Peraturan
menteri PUPR No. 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Dalam laporan hasil pemeriksaan, misalnya
laporan hasil pemeriksaan tahun 2015, terdapat rincian temuan salah satunya mengenai
kerugian negara. Kerugian negara tersebut adalah TGR berupa Kendaraan Dinas Operasional
(KDA) motor yang belum diproses. Berdasarkan UU No.1 tahun 2004 Kerugian negara
adalah kekurangan uang, surat berharga, dan barang, yang nyata dan pasti jumlahnya sebagai
akibat perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun lalai. Akibat adanya kerugian negara
tersebut harus dilakukan penyelesaian yaitu berupa proses Tuntutan Ganti Rugi (TGR). TGR

1
adalah proses tuntutan yang dilakukan terhadap PNS bukan bendahara atau pejabat lain
dengan tujuan untuk memulihkan kerugian negara.
Penatausahaan penyelesaian TGR dilakukan oleh biro keuangan Bagian Perbendaharaan
Sub Bagian Penatausahaan Laporan Hasil Pemerikasaan (LHP) dan Kerugiaan Negara.
Terdapat 3 tugas subbagian ini salah satunya yaitu penyiapan bahan administrasi tuntutan
ganti rugi dan penyelesaian kerugian negara. Namun demikian di lingkungan kementerian
PUPR belum terdapat SOP penyelesaian TGR. Ini lah yang mengakibatkan kepatuhan
penanggung jawab atas TGR menjadi kurang dan Satuan Kerja (Satker) yang belum
maksimal dalam mematuhi penyelesaian piutang. Misalnya berdasarkan data yang diterima
dari Sub Bagian LHP dan Kerugian Negara, pada bulan Desember tahun 2018 masih terdapat
32 pegawai yang penagihan TGRnya belum terlaksana. Satker terbilang masih acuh dalam
hal menagih piutang TGR dari penanggung jawab.
Berkaitan dengan peran penulis dalam rangka aktualisasi, penulis bermaksud membantu
tersusunnya SOP TGR dengan membuat sebuah rancangan dalam bentuk flowchart.
Penyusunan rancangan SOP penyelesaian TGR ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan
dalam pembentukan SOP penyelesaian TGR di Kementerian PUPR sehingga menjadi
standardisasi dalam menyelesaikan TGR untuk meminimalisasi kesalahan. Jika SOP sudah
terbentuk diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas dari salah satu tugas dan fungsi biro
keuangan. SOP dapat menjadi bahan pembelanjaran bagi PNS baru dalam menggunakan
BMN dan bendahara baru dalam melaksanakan tugas. Urgensi tersebut menjadi acuan penulis
untuk mengangkatnya sebagai rancangan aktualisasi dengan judul “PENYUSUNAN
RANCANGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TUNTUTAN GANTI RUGI
PADA SATUAN KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT.”

1.2 Tujuan

Penyusunan Laporan Aktualisasi ini didasari oleh nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara
seperti yang tercantum dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara. Laporan Aktualisasi mempunyai tujuan sebagai bahan pedoman untuk
mengaktualisasikan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam menjalankan kewajiban sebagai Aparatur Sipil Negara di
unit organisasi masing-masing.

2
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka tujuan dari
pelaksanaan rancangan aktualisasi ini adalah :

1. Mengaktualisasikan Nilai-Nilai Dasar ASN (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika


Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi) serta kedudukan dan peran ASN dalam
NKRI yang berkaitan dengan isu yang dibahas.
2. Menerapkan Nilai-nilai dan ilmu yang telah diperoleh selama pendidikan kedalam
organisasi kerja Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR.
3. Ikut berperan dalam upaya peningkatan standar kinerja pada Biro Pengelolaan
Keuangan agar dapat meningkatnya efisiensi dan efektifitas kerja.
4. Meningkatkan pemahaman tentang mekanisme dalam penyelesaian kerugian negara
akibat hilangnya KDO/BMN lainnya.

1.3 Manfaat Aktualisasi

Aktualisasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Dapat mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN dalam setiap kegiatan pekerjaan


sehingga diharapkan menjadi ASN yang berintegritas, profesional, berorientasi misi,
visioner, dan beretika akhlakul karimah sebagaimana tertuang dalam iProve.
2. Dapat memberikan manfaat bagi organisasi khususnya Biro Keuangan untuk dapat
meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam mencapai target, sehingga dapat
memberikan manfaat yang besar untuk mencapai visi dan misi Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

3
BAB II
RENCANA KEGIATAN
Tahapan Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Mata Pelatihan visi-Misi Organisasi Organisasi
Akuntabilitas : mencari Penelaahan peraturan
peraturan dan literatur harus dilakukan saat
tentang TGR sehingga membuat rancangan SOP
Melakukan konsultasi
rancangan dapat karena nantinya akan
dengan sopan dan santu
Melakukan dipertanggungjawabkan. dipergunakan seluruh
dengan mentor dpt
konsultasi dengan satuan kerja.
menumbuhkan nilai Etika
mentor Nasionalisme: Mempelajari peraturan
Akhlakul Kharimah.
pemahaman peraturan untuk meningkatkan
Penelaahan Summary Mengunduh peraturan
menjadi dasar hukum SOP kualitas SDM sebagai
peraturan peraturan dan terkait TGR merupakan
yang nantinya akan wujud misi dari biro
serta literatur literatur yang bentuk penerapan Visioner
digunakan seluruh satuan keuangan.
terkait TGR akan dan Orientasi Misi.
kerja kementerian PUPR
1 dan dijadikan Peraturan tersebut
Hasil rancangan SOP
Melakukan dasar hukum kemudian dipelajari agar
Etika Publik : penyelesaian TGR
konsultasi dalam dapat menguatkan nilai
Mengedepankan etika diharapkan dapat
dengan rancangan integritas sehingga
sopan dan santun dalam menjadi acuan dalam
mentor Mengunduh TGR. menciptakan disiplin diri
berkomunikasi dengan pembuatan SOP TGR
berbagai macam dan sesuai peraturan yang
mentor. nantinya. Sehingga tugas
peraturan dan berlaku. Pekerjaan yang
dan fungsi dari biro
literatur terkait dilakukan sesuai peraturan
Komitmen mutu : keuangan yakni
TGR tentu merupakan wujud dari
pemahaman peraturan pelaksanaan
nilai profesionalisme.
terkait yang dijadikan pemantauan dan
dasar hukum SOP evaluasi pengelolaan
nantinya membuat SOP keuangan terlaksana

4
menjadi lebih efektif dengan baik
sesuai tujuan awal dari
perancangan SOP.

Anti Korupsi : dengan


mengikuti aturan yang
berlaku tentunya korupsi
akan terminimalisasi .
Memperlajari
Manajemen ASN :
peraturan dan
penelaahan peraturan
literatur terkait
dapat meningkatkan
TGR
kompetensi pengetahuan
terkait TGR

WOG: menelaah
peraturan yang dibuat
instansi lain sebagai salah
satu dasar hukum SOP
yang akan digunakan di
satuan kerja PUPR
Akuntabilitas : Melakukan konsultasi Melakukan konsultasi
Melakukan
menyesuaikan aturan- dengan mentor dan dengan mentor merupakan
konsultasi
Memastikan Sketsa aturan yang digunakan kasubag penatausahaan bentuk sikap dan perilaku
dengan
kesesuaian dasar rancangan oleh kasubag LHP dan Kerugian sesuai antara perbuatan dan
mentor dan
hukum dari SOP penatausahaan LHP dan Negara sebagai bentuk ucapan dapat menguatkan
2 kasubag
peraturan/literatur TGRketsa Kerugian Negara. dari tugas dan fungsi integritas. Berkonsultasi
penatausahaan
yang telah rancangan pembinaan tata laksana juga sebagai sikap
LHP dan
dikumpulkan SOP TGR Nasionalisme: Belajar keuangan dan bersungguh-sungguh dalam
Kerugian
peraturan dengan baik perbendaharaan kepada menyusunan SOP sehingga
Negara
demi kemajuan bangsa siswa latsar menguatkan nilai

5
profesionalisme pegawai,
Etika Publik : meminta Serta berOrientasi Misi
pemaparan alur dengan dalam melaksanakan tugas
baik dan sopan dan fungsi. Nilai Etika-
Meminta SOP Akhlakul kharimah juga
TGR di Biro Komitmen mutu : semakin kuat dengan
Keuangan kesesuaian peraturan yang berkonsultasi sesuai budi
diunduh dengan yang pekerti yang baik sehingga
digunakan penatausahaan komunikasi berjalan
LHP dan Kerugian Negara nyaman.
dapat meningkatkan mutu
dari SOP

Pelayanan Publik :
Berkoordinasi Memberikan sketsa
dengan mentor rancangan terbaik dan
dan meminta mudah dipahami
paparan alur TGR
serta dokumen Manajemen ASN :
yang dibutuh membiasakan berperilaku
TGR dari baik sopan dan santun
kasubag dalam berkomunikasi
penatausahaan dengan pimpinan atau
LHP dan mentor
Kerugian Negara
WOG: berkomunikasi
dengan mentor sebagai
bentuk koordinasi

6
Akuntabilitas :
menyusunan peraturan Penyunan rancangan SOP
terkait berdasarkan yang dilakukan berdasarkan
hierarki peraturan peraturan dapat
Rancangan SOP
perundangan-undangan meingkatkan integritas.
penyelesaian TGR
Berkonsultasi menjadi
diharapkan dapat
Nasionalisme : merancang sarana bagi siswa latsar
menjadi bahan acuan
SOP yang bisa digunakan untuk menerapkan nilai
Merancang Penyusunan Rancangan dalam pembuatan SOP
untuk seluruh satuan kerja etika-akhlakul kharimah.
SOP peraturan terkait SOP TGR sehingga SOP
3 kementerian PUPR Merancang SOP
penyelesaian sebagai dasar penyelesaian dapat digunakan dan
merupakan salah satu
TGR hukum TGR meningkatkan kinerja
Etika Publik : bentuk orientasi misi
Biro Keuangan dalam hal
berinteraksi dengan melaksanakan tugas dan
penatausahaan laporan
mentor secara sopan dan fungsi dan tindakan
hasil pemeriksaan dan
santun dalam meminta visioner agar dalam
Kerugian Negara.
pemaparan alur pelaksanaan penyelesaian
TGR berjalan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Komitmen Mutu :

7
menjabarkan alur proses
penyelesaian TGR
sehingga lebih mudah
dipahami

Anti Korupsi : rancangan


SOP dapat memudahkan
prosedur dan menemukan
kesalahan sehingga
meminimalisasi tindakan
korupsi
Menyusun
Manajemen ASN :
rancangan
menyusun rancangan SOP
alur/tahapan
dapat meningkatkan
penyelsaian TGR
kompetensi pengetahuan
dalam bentuk
terkait TGR serta
flowchart
meningkatkan kinerja
penyelesaian TGR

Pelayan Publik :
perancangan SOP nantinya
dapat digunakan oleh
pengguna

WOG : rancangan SOP


dapat digunakan oleh
seluruh satker di
kementerian PUPR

8
Akuntabilitas: rancangan
SOP yang telah jadi harus
dievaluasi agar dapat
dipertanggungjawabkan

Nasionalisme :
Memberikan menghargai evaluasi yang Meminta evaluasi hasil
hasil rancangan diberikan mentor rancangan SOP kepada
SOP kepada mentor secara sopan
mentor Etika Publik : meminta tentutanya meningkatkan
masukan mengenai Rancangan SOP nilai Etika Akhlakul
rancangan SOP kepada penyelesaian TGR Kharimah. Mengevaluasi
mentor diharapkan dapat mejadi rancangan SOP pun dapat
Melakukan bahan acuan dalam meningkatkan kualitasnya
evaluasi Catatan hasil Komitmen Mutu : pembuatan SOP TGR sehingga konsisten
rancangan evaluasi SOP evaluasi yang dilakukan shingga SOP dapat (Integritas) sesuai tujuan
4
SOP Penyelesaian meningkatkan mutu dari digunakan dan awal. Evaluasi menjadi
Penyelesaian TGR rancangan SOP meningkakan kinerja wujud Profesional dalam
TGR Biro Keuangan dalam hal menjalankan tugas sehingga
Anti Korupsi : evaluasi penatausahaan laporan Orientasi Misi rancangan
dapat menyempurnakan hasil pemeriksaan dan SOP dapat mencapai
SOP sehingga dalam Kerugian Negara. sasaran dan kesuksesan.
penerapannya dapat Dengan harapan (Visioner)
Mencatat hasil
meminimalisasi tindakan SOP dapat memudahkan
evaluasi dari
korupsi dan meminimalisasi dalam
arahan mentor
penyelesaian TGR
Manajemen ASN :
evaluasi menjadi upaya
perbaikan dalam
meningkatkan kompetensi
pengetahuan

9
WOG : evaluasi menjadi
bentuk kerja sama antara
mentor dan mentee
sehingga rancangan SOP
dapat digunakan seluruh
satker

10
Akuntabilitas :
mempertanggungjawabkan
hasil rancangan akhir SOP
penyelesaian TGR dalam Melaporkan hasil rancangan
bentuk softfile dan hardfile SOP menjadi bentuk
Melaporkan Rancangan SOP
disiplin diri (Integritas) dan
hasil penyelesaian TGR
Nasionalisme : bentuk pengawasan
rancangan diharapkan dapat
memberikan hasil akhir kompetensi yang dimiliki
akhir SOP menjadi bahan acuan
rancangan kepada mentor (Profesionalisme).
penyelesaian Melakukan dalam pembuatan SOP
Rancangan sesuai dengan ketentuan Penyampaian tetap
TGR ke perbaikan dari TGR sehingga SOP
5 akhir SOP kegiatan aktualisasi dilakukan secara sopan dan
mentor dan hasil evaluasi dapat digunakan dan
TGR sebagai bentuk santun ketika berinteraksi
kasubag dengan mentor meningkatkan kinerja
pertanggungjawaban dengan mentor, juga
penatausahaan Biro Keuangan dalam hal
meningkatkan nilai Etika –
LHP dan penatausahaan laporan
Etika Publik : akhlakul karimah. Sukses
Kerugian hasil pemeriksaan dan
memberikan hasil tercapainya rancangan SOP
Negara Kerugian Negara.
rancangan akhir SOP sesuai nilai Orientasi Misi
kepada mentor dengan dan Visioner
sopan santun

11
Komitmen mutu :
meningkatkan hasil akhir
rancangan SOP
penyelesaian TGR

Anti korupsi : rancangan


SOP diserahkan tepat
waktu sehingga tidak
korupsi waktu

Manajemen ASN :
laporan hasil akhir
Memeberikan rancangan SOP yang
hasil rancangan diserahkan merupakan
SOP wujud kompetensi dari
penyelesaian rancangan aktualisasi
TGR dalam
bentuk softfile WOG : hasil rancangan
dan hardfile akhir SOP nantinya dapat
menjadi masukan bagi
kasubag untuk
dipertimbangkan kepada
biro hukum untuk
digunakan kementerian
PUPR

Pelayanan publik :
memberikan hasil
rancangan SOP yang
terbaik sebagai bentuk
pelayanan publik

12
Gambar 1. Rencana Jadwal Kegiatan

13
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI

3.1 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

1. Penelaahan peraturan serta literatur terkait TGR


Penyelesaian kegiatan
Tahap 1
Tahapan Kegiatan : Melakukan konsultasi dengan mentor mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan proses Tuntutan Ganti Rugi (TGR)
Output Kegiatan : Daftar peraturan-peraturan terkait TGR yang digunakan
kementerian PUPR
Keterkaitan Mata Substansi Pelatihan : Etika Publik, Etika berbicara pada saat
konsultasi dan meminta data-data yang dibutuhkan untuk merancang SOP selalu
diperhatikan dengan mengedepankan sikap sopan dan santun. Ini juga melatih penulis
yang merupakan CPNS untuk bertutur kata dan berkomunikasi dengan pimpinan serta
pegawai yang ada sehingga tercipta hubungan yang baik. Tentunya ini dapat
mengembangkan nilai organisasi (iProve) yaitu Etika Akhlakul Kharimah.
Konsultasi dengan mentor terkait TGR sesuai dengan tugas dan fungsi Biro Keuangan
yakni pembinaan tata laksana keuangan dan perbendaharaan bagi penulis yang
merupakan CPNS bidang keuangan
Bukti Aktualisasi :

Gambar 2.1 Berkonsultasi dengan mentor

14
Gambar 2.2 Daftar dasar hukum

Tahap 2
Tahapan Kegiatan : Mengunduh berbagai macam peraturan dan literatur terkait TGR
sesuai dengan yang dikonsultasikan dengan mentor
Output : Peraturan terkait penyelesaian TGR
Keterkaitan Mata Substansi Pelatihan : Akuntabilitas : mencari peraturan dan
literatur tentang TGR sehingga rancangan SOP yang dibuat dapat
dipertanggungjawabkan. Hal ini berarti rancangan akan dibuat dengan jujur
(Integritas) sesuai dengan peraturan yang ada. Kegiatan ini seusai dengan tugas dan
fungsi Biro Keuangan yakni penyusunan tata laksana keuangan.
Bukti Aktualisasi:

Gambar 2.3 Dasar hukum yang telah diunduh

15
Tahap 3
Tahapan Kegiatan : Mempelajari peraturan dan literatur terkait TGR yang telah
diunduh
Output : Rangkuman alur penyelesaian TGR
Keterkaitan Mata Substansi Pelatihan : Komitmen Mutu, pemahaman peraturan
terkait yang dijadikan dasar hukum SOP nantinya membuat SOP menjadi lebih efektif
sesuai tujuan awal dari perancangan SOP. Nasionalisme: pemahaman peraturan
menjadi dasar hukum SOP yang nantinya akan digunakan seluruh satuan kerja
kementerian PUPR. Anti Korupsi, dengan mengikuti aturan yang berlaku tentunya
korupsi akan terminimalisasi. Peraturan tersebut kemudian dipelajari agar dapat
menguatkan nilai integritas sehingga menciptakan disiplin diri dan sesuai peraturan
yang berlaku. Kegiatan ini jugamencerminkan sikap Profesionalisme dalam
mengerjakan suatu pekerjaan. Kegiatan ini seusai dengan tugas dan fungsi Biro
Keuangan yakni penyusunan tata laksana keuangan.
Bukti Aktualisasi :

Gambar 2.4 Mempelajari dasar hukum

16
Gambar 2.2 Alur TGR berdasarkan dasar hukum

17
2. Melakukan konsultasi dengan mentor dan kasubag penatausahaan LHP dan Kerugian
Negara
Penyelesaian kegiatan
Tahap 1
Tahapan Kegiatan : Memastikan kesesuaian dasar hukum dari peraturan serta
literatur yang telah dikumpulkan dan meminta paparan alur penyelesaian TGR serta
dokumen yang dibutuhkan dengan berkonsultasi dengan Kepala Sub Bagaian
Penatausahaan LHP dan Kerugian Negara
Output Kegiatan : Daftar peraturan-peraturan terkait TGR yang digunakan untuk
membuat rancangan SOP
Keterkaitan Mata Substansi Pelatihan : Etika Publik, Etika berbicara pada saat
konsultasi dan meminta data-data yang dibutuhkan untuk merancang SOP selalu
diperhatikan dengan mengedepankan sikap sopan dan santun. Tentunya ini dapat
mengembangkan nilai organisasi (iProve) yaitu Etika Akhlakul Kharimah.
Konsultasi dengan mentor terkait TGR sesuai dengan tugas dan fungsi Biro Keuangan
yakni pembinaan tata laksana keuangan dan perbendaharaan bagi penulis yang
merupakan CPNS bidang keuangan. Akuntabilitas dan Komitmen mutu:
menyesuaikan aturan-aturan yang digunakan oleh kasubag penatausahaan LHP dan
Kerugian Negara dan dapat meningkatkan mutu dari SOP. Melakukan konsultasi
dengan mentor merupakan bentuk sikap dan perilaku sesuai antara perbuatan dan
ucapan dapat menguatkan integritas. Berkonsultasi juga sebagai sikap bersungguh-
sungguh dalam menyusunan SOP sehingga menguatkan nilai profesionalisme
pegawai, Serta berOrientasi Misi dalam melaksanakan tugas dan fungsi.

18
Bukti Aktualisasi :

Gambar 3.1 Berkonsultasi dengan Kasubag Penatausahaan LHP dan KN


Gambar 3.2 Buku peraturan TGR yang diberikan oleh Kasubag

Tahap 2
Tahapan Kegiatan : Meminta SOP TGR yang digunakan Biro Keuangan kepada
Bagian Tata Laksana Keuangan dan Umun sebagai referensi konsep rancangan SOP
Output : SOP TGR pada Biro Keuangan
Keterkaitan Mata Substansi Pelatihan : Etika Publik, Etika berbicara pada saat
konsultasi dan meminta data-data yang dibutuhkan untuk merancang SOP selalu
diperhatikan dengan mengedepankan sikap sopan dan santun. Ini juga melatih penulis
yang merupakan CPNS untuk bertutur kata dan berkomunikasi dengan pimpinan serta
pegawai yang ada sehingga tercipta hubungan yang baik. Tentunya ini dapat
mengembangkan nilai organisasi (iProve) yaitu Etika Akhlakul Kharimah

19
Bukti Aktualisasi :

Gambar 3.3 Meminta SOP TGR

Gambar 3.4 SOP TGR yang digunakan Biro Keuangan

20
3. Membuat rancang SOP penyelesaian
Penyelesaian kegiatan
Tahap 1
Tahapan Kegiatan : Menyusun peraturan terkait penyelesaian TGR sebagai dasar
hukum pembuatan rancangan SOP sesuai hierarki perundang-undangan
Output Kegiatan : Daftar peraturan-peraturan terkait TGR yang digunakan untuk
membuat rancangan SOP
Keterkaitan Mata Substansi Pelatihan : Akuntabilitas, menyusunan peraturan
terkait berdasarkan hierarki peraturan perundangan-undangan yang berlaku di
Indonesia, sehingga menumbuhkan dan menguatkan rasa Nasionalisme. menyusun
peraturan yang akan digunakan sebagai dasar hukum ini membuktikan bahwa
rancangan ini dibuat sejujurnya sesuai dengan peraturan bukan buatan dengan tanpa
dasar, dan ini merupakan implementasi dari sikap Integritas. Menyusun peraturan
seusai dengan tugas dan fungsi Biro Keuangan yakni penyusunan tata laksana
keuangan.
Bukti Aktualisasi :

Gambar 4.1 Halaman awal rancangan SOP

21
Tahap 2
Tahapan Kegiatan : Menyusun rancangan alur penyelesaian TGR dalam bentuk
flowchat sesuai dengan peraturan yang telah dipelajari
Output : Rancangan SOP berbentuk flowchart
Keterkaitan Mata Substansi Pelatihan : Nasionalisme, merancang SOP yang bisa
digunakan untuk seluruh satuan kerja kementerian PUPR. Komitmen Mutu,
menjabarkan alur proses penyelesaian TGR dalam bentuk flowchart sehingga lebih
mudah dipahami. Pengimplementasian nilai Integritas dan sikap Anti Korupsi
tertuang pada saat membuat rancangan SOP TGR dalam bentuk flowchart sesuai
dengan alur proses TGR yang terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun
2016 tentang Tata Cara Tuntutan Ganti Kerugian Negara/Daerah Terhadap Pegawai
Negeri Bukan Bendahara atau Pejabat Lain, serta pembuatan flowchart yang sesuai
dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan. Dengan mengikuti peraturan yang ada tentunya
penyusunan rancangan SOP ini dibuat secara Profesional. Kegiatan ini juga
merupakan bentuk dari tugas dan fungsi Biro Keuangan yakni penyusunan tata
laksana keuangan.
Bukti Aktualisasi :

Gambar 4.2 flowchart rancangan SOP TGR

22
4. Melakukan evaluasi rancangan SOP penyelesaian TGR
Penyelesaian kegiatan
Tahap 1
Tahapan Kegiatan : Memberikan hasil rancangan SOP kepada mentor untuk
dievaluasi
Output Kegiatan : Serah terima hasil rancangan SOP
Keterkaitan Mata Substansi Pelatihan : Akuntabilitas dan Komitmen Mutu,
rancangan SOP yang telah jadi harus dievaluasi agar dapat dipertanggungjawabkan
sehingga akan meningkatkan mutu dari rancangan SOP itu juga. Etika Publik
berbicara pada saat menyerahkan hasil rancangan untuk dievaluasi selalu diperhatikan
dengan mengedepankan sikap sopan dan santun. Ini juga melatih penulis yang
merupakan CPNS untuk bertutur kata dan berkomunikasi dengan pimpinan serta
pegawai yang ada sehingga tercipta hubungan yang baik. Tentunya ini dapat
mengembangkan nilai organisasi (iProve) yaitu Etika Akhlakul Kharimah.
Bukti Aktualisasi :

Gambar 5.1 Memberikan hasil rancangan SOP TGR

23
Tahap 2
Tahapan Kegiatan : Mencatat hasil evaluasi dari arahan mentor sehingga rancangan
SOP semakin lebih baik
Output : Rancangan SOP yang sudah dievaluasi
Keterkaitan Mata Substansi Pelatihan : Etika Publik, Etika berbicara dan juga
mendengarkan hal yang dievaluasi dalam rancangan SOP selalu diperhatikan dengan
mengedepankan sikap sopan dan santun. Ini juga melatih penulis yang merupakan
CPNS untuk bertutur kata dan berkomunikasi dengan pimpinan serta pegawai yang
ada sehingga tercipta hubungan yang baik. Tentunya ini dapat mengembangkan nilai
organisasi (iProve) yaitu Etika Akhlakul Kharimah. Nasionalisme, sikap menghargai
evaluasi yang diberikan oleh mentor sehingga menjadi bahan pembelajaran dan
pembetulan untuk menyempurnakan rancangan SOP. Dengan adanya evaluasi
pengerjaan rancangan SOP ini tentu dilakukan secara Profesional dan
mengedapankan sikap Integritas agara apa yang telah direncakan berhasil dicapai
(Orientasi Misi).
Bukti Aktualisasi :

Gambar 5.2 Mencatat evaluasi arah Kasubag

24
Gambar 5.3 Catatan hasil evaluasi

Gambar 5.4 Catatan hasil evaluasi

25
5. Melaporkan hasil rancangan akhir SOP penyelesaian TGR kepada mentor
Penyelesaian kegiatan
Tahap 1
Tahapan Kegiatan : Melakukan perbaikan rancangan SOP sesuai hasil evaluasi yang
dilakukan oleh mentor sehingga rancangan SOP semakin lebih baik
Output Kegiatan : rancangan SOP penyelesaian TGR setelah diperbaiki sesuai
evaluasi mentor
Keterkaitan Mata Substansi Pelatihan : Akuntabilitas dan Komitmen mutu ,
memperbaiki rancangan SOP sesuai dengan catatan evaluasi yang diberikan oleh
mentor untuk meningkatkan mutu hasil akhir rancangan SOP penyelesaian TGR
sehingga rancangan SOP dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. Memperbaiki
rancangan SOP sesuai dengan hasil evaluasi merupakan bentuk Profesional dalam
melaksanakan tugas serta mengedepankan sikap Integritas. Sehingga misi yang ingin
dicapai dapat terlaksana sesuai dengan nilai Orientasi Misi Kegiatan ini berkaitan
dengan tugas dan fungsi Biro Keuangan yakni penyusunan tata laksana keuangan.
Bukti Aktualisasi :

Gambar 6.1 Membetulkan rancangan SOP TGR sesuai hasil evaluasi

26
Gambar 6.2 Rancangan SOP TGR setelah dievaluasi

Tahap 2
Tahapan Kegiatan : Memberikan hasil rancangan SOP penyelesaian TGR dalam
bentuk softfile dan hardfile
Output : Serah terima rancangan SOP penyelesaian TGR
Keterkaitan Mata Substansi Pelatihan : Akuntabilitas, mempertanggungjawabkan
hasil rancangan akhir SOP penyelesaian TGR dengan memberikannya kepada mentor
yang merupakan Kepala Bagian Perbendaharaan dalam bentuk softfile dan hardfile.
Etika Publik, Etika berbicara dan memberikan hasil akhir pelaksaan aktualisasi
kepada mentor selalu diperhatikan dengan mengedepankan sikap sopan dan santun. Ini
juga melatih penulis yang merupakan CPNS untuk bertutur kata dan berkomunikasi
dengan pimpinan serta pegawai yang ada sehingga tercipta hubungan yang baik.
Tentunya ini dapat mengembangkan nilai organisasi (iProve) yaitu Etika Akhlakul
Kharimah.

27
Bukti Aktualisasi :

Gambar 6.3 Memberikan hasil akhir rancangan SOP TGR

28
3.2 Rencana vs Realisasi

Gambar 7. Rencana vs Realisasi Jadwal Kegiatan

29
3.3 Hambatan/Kendala

Dalam pelaksanaan rancangan aktualisasi yang telah disusun sebelumnya, hambatan-


hambatan yang ditemukan antara lain sebagai berikut:

1. Merancang flowchat yang harus menggunakan Ms.Excel dan dikonversi Ms.Word


dengan perangkat komputer yang kurang mendukung sehingga sering kali terjadi
not responding.
2. Adanya kegiatan-kegiatan lain di Biro Keuangan yang lebih mendesak sehingga
membuat jadwal kegiatan aktualisasi yang telah direncanakan sebelumnya tidak
berjalan semestinya.

3.4 Strategi Mengatasi Hambatan/Kendala

Dalam menghadapi hambatan dan kendala yang ditemui diatas, strategi alternatif yang
dilakukan antara lain sebagai beriku

1. Meminjam perangkat komputer kantor yang sedang tidak terpakai atau yang
memang sudah tidak ada pegawainya dengan meminta izin kepada pimpinan yang
di bagian tersebut.
2. Mengerjakan rancangan aktualisasi dengan maksimal saat tidak ada kegiatan Biro
Keuangan yang lebih mendesak sehingga selesai sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan dan dapat mengkoreksi jika terdapat kesalahan.

3.5 Peluang

Dalam pelaksanaan aktualisasi dan habituasi ini terdapat peluang berupa dukungan
mentor serta kasubag penatausahaan LHP dan Kerugian Negara dalam mengerjakan
rancangan SOP penyelesaian TGR. Rancangan SOP ini sesuai dengan tugas dan fungsi
Biro Keuangan yang dilaksanakan oleh Bagian Perbendaharaan (Bagian IV) Sub Bagian
penatausahaan Laporan Hasil Pemeriksanaan dan Kerugian Negara. Rancangan SOP
penyelesaianTGR ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi sub bagian tersebut dalam
membuat SOP TGR yang resmi dan digunakan seluruh unit organisasi di Kementerian
PUPR.

30
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil pelaksanaan aktualisasi ini adalah sebagai berikut :


1. Pelaksanaan aktualisasi dapat meningkatkan pemahaman dan penerapan nilai-nilai
dasar PNS dalam melaksanakan pekerjaan, meningkatkan pemahaman PNS
tentang kedudukan dan perannya, serta dapat memberi dampak positif pada
penguatan nilai-nilai organisasi guna mendukung visi dan misi Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
2. Pelaksanaan aktualisasi dan habituasi yang berjudul “Penyusunan Rancangan
Standar Operasioanal Prosedur Tuntutan Ganti Rugi Pada Satuan Kerja
Kementerian PUPR” yang terdiri dari lima kegiatan berjalan dengan baik selama
kurang lebih tiga puluh lima hari efektif.
3. Hasil/output akhir aktualisasi ini berupa sebuah rancangan SOP penyelesaian TGR
atas hilangnya KDO/BMN lainnya dalam bentuk flowchart.
4. Rancangan SOP penyelesasian TGR diharapkan menjadi sebuah masukan dan
bahan pertimbangan bagi Biro Keuangan dalam hal ini Bagian Perbendaharaan
Sub Bagian Penatausahaan LHP dan Kerugian Negara dalam membuat SOP
penyelesaian TGR yang akan digunakan bagi seluruh satuan kerja di lingkungan
Kementerian PUPR.
5. Dari kelima nilai ANEKA penulis berhasil merealisasikan seluruh nilai-nilai yang
ada. Namun demikian dari kelima nilai ANEKA yang ada, nilai etika publik
menjadi landasan utama dalam melakukan kegiatan aktualisasi penyusunan
rancangan SOP TGR ini. Hal ini dikarenakan dalam pelaksanaanya selalu
berkomunikasi dengan mentor yang merupakan Kepala Bagian Perbendaharaan
serta Kepala Sub Bagian Penatausahaan LHP dan Kerugian Negara yang
melaksanakan penatausahaan terkait TGR. Etika berbicara pada saat konsultasi
dan meminta data-data yang dibutuhkan untuk merancang SOP selalu diperhatikan
dengan mengedepankan sikap sopan dan santun. Ini juga melatih penulis yang
merupakan CPNS untuk bertutur kata dan berkomunikasi dengan pimpinan serta
pegawai yang ada.

31
4.2 Rekomendasi

Setelah melaksanakan aktualisasi ini, penulis menyadari banyak kekurangan yang masih
harus diperbaiki. Berikut ini rekomendasi yang penulis berikan agar pelaksanaan
kegiatan ini berjalan lebih baik kedepannya:
1. Perlu adanya uji coba rancangan SOP penyelesaian TGR yang dibuat dalam
bentuk flowchart untuk mengukur seberapa efektif rancangan SOP tersebut.
2. Rancangan SOP dapat ditetapkan menjadi sebuah SOP yang berlaku oleh Biro
Keuangan dan nantinya akan digunakan di seluruh unit organisasi Kementerian
PUPR dalam pelaksanaan penyelesaian TGR

32
DAFTAR PUSTAKA

Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara .

Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung


Jawab Keuangan Negara .

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2016 tentang Tata Cara Tuntutan Ganti Kerugian
Negara/Daerah Terhadap Pegawai Bukan Bendahara atau Pejabat Lainnya.

Peraturan Menteri PUPR Nomor 09 /PRT/M/2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan


Penyelesaian Kerugian Negara di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 35


Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan.

Utomo, Tri. Widodo W., Basseng, dan Purwana, Bayu. Hikmat. (2017). Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS, Habituasi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

33
34
35

Anda mungkin juga menyukai