ANALISA KUALITATIF
Reagensia yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah:
1. HCl
2. H2S
3. (NH4)2S
4. (NH4)2CO3
Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagen-
reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Klasifikasi kation yang
paling umum didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida, sulfat dan
karbonat dari kation tersebut.
1. Golongan I
Bromida dan iodida juga tidak larut. Sedangkan pengendapan timbal halida
tidak sempurna dan endapan itu mudah sekali larut dalam air panas. Sulfida
tidak larut, asetat-asetat lebih mudah larut, meskipun perak asetat bisa
mengendap dari larutan yang agak pekat. Hidroksida dan karbonat akan
diendapkan dengan reagensia yang jumlahnya ekuivalen, Tetapi pada
reagensia berlebih, ia dapat bergerak dengan bermacam-macam cara dimana
ada perbedaan dalam sifat-sifat zat ini terhadap ammonia.
2. Golongan II
Kation golongan II : Merkuri (II), timbal (II), bismuth (III), tembaga (II),
kadmium (II), arsen (III) dan (V), stibium (III), dan timah (II)
3. Golongan III
Kation golongan III : Fe2+, Fe3+, Al3+, Cr3+, Cr6+, Ni2+, Cu2+, Mn2+, dan Mn7+,
Zn2+.
4. Golongan IV
5. Golongan V
Reagensia golongan : tidak ada reagen yang umum untuk ketiga golongan V
ini.
Reaksi-reaksi khusus dan uji nyala dapat dipakai untuk mengidentifikasi ion-
ion dan kation golongan ini.
Analisis anion tidak jauh berbeda dengan analisis kation, hanya saja pada
analisis anion tidak memiliki metode analisis standar yang sistematis seperti
analisis kation. Uji pendahuluan awal pada analisis anion juga berdasarkan
pada sifat fisika seperti warna, bau, terbentuknya gas, dan kelarutannya.
Beberapa anion menghasilkan asam lemah volatil atau dioksidasi dengan
asam sulfat pekat seperti dapat dilihat pada tabel berikut.
Anion lainnya tidak memberikan reaksi dengan asam sulfat pekat dalam
keadaan dingin, tetapi nitrat bereaksi menghasilkan uap coklat dari NO2 yang
dihasilkan, dan asetat memberikan bau khas cuka jika direaksikan dengan
asam sulfat pekat.
Jika sampel Jika larutan sampel diasamkan dengan asam nitrat dan
ditambahkan perak nitrat maka hanya golongan anion halida yang akan
mengendap sebagai garam perak, yaitu: AgCl (putih), AgBr (kuning), AgI
(kuning muda), Ag2S (hitam).
Anion yang tidak menunjukkan uji yang positif untuk kedua golongan di atas
kemungkinan mengandung anion golongan nitrat. Jika sampel mengandung
beberapa kation maka uji pendahuluan diatas tidak cukup untuk menentukan
ada atau tidaknya suatu anion. Karena itu
1. sulfat
2. kromat
Perhatikan filltrat pada uji 1, jika berwarna kuning maka anion kromat ada.
Tambahkan pada filtrat Pb nitrat, jika terbentuk endapan kuning maka kromat
ada.
3. nitrat
4. asetat
5. Cl–
As Arsen Biru
Be Berilium Putih
Tembaga(II)
Cu(II) Hijau
(non-halida)
Tembaga(II)
Cu(II) Hijau-biru
(halida)
Hf Hafnium Putih
Hg Raksa Merah
In Indium Indigo/Biru
K Kalium Lilak
Rb Rubidium Merah-ungu
Sc Skandium Jingga
Sn Timah Biru-putih
Ta Tantalum Biru
Te Telurium Hijau pucat
Ti Titanium Putih keperakan
Tl Talium Hijau murni
V Vanadium Hijau kekuningan
W Tungsten Hijau
Y Itrium Merah tua (Carmine, Crimson, atau Scarlet)