BAB I PENDAHULUAN
A. Rasional
Dalam unit kompetensi ini bahan atau produk pangan yang dianalisis atau
diuji dengan menggunakan instrumen dasar. Persiapan dari sampel
meliputi proses penggilingan, penghalusan, penyiapan pelarutan,
pengabuan, pereflukan dan pengektraksian, penyaringan, penguapan,
flokulasi, pengendapan dan sentrifugasi/pemusingan.
B. Sub Kompetensi
Ruang lingkup analisis minyak dan lemak dalam produk pangan meliputi:
1. Menyiapkan sampel
2. Menyiapkan standar
3. Membuat kurva standar pengujian
4. Menguji sampel
5. Memproses data dan menjaga catatan laboratorium
6. Menjaga keamanan lingkungan kerja
BAB II PEMBELAJARAN
Ada tiga prinsip yang mendasari sub sampling sampel uji, yaitu :
Grinding (Penggilingan)
Banyak jenis contoh yang tidak atau sulit untuk dilarutkan langsung dengan air,
terutama contoh yang berupa bahan padat bahan organik, oleh karena itu
diperlukan persiapan terlebih dahulu sebelum analisis.
c. Cara Kombinasi
Mengingat segi-segi keuntungan dan kerugian cara basah vs cara kering,
maka orang dapat mencari kombinasi-kombinasi yang dianggap paling
menguntungkan untuk jenis bahan tertentu dan unsur tertentu.
• Jenis contoh
• Ukuran butir contoh
• Jenis pelarut
• Suhu
• Konsentrasi pelarut
• Pengadukan dll
Cara peleburan dipergunakan apabila mineral sukar dilarutkan dengan asam.
Cara peleburan lebih cepat dan efektif daripada cara pelarutan biasa dengan
asam-asam, berkat suhu reaksi yang sangat tinggi (250 – 1000oC) yang tidak
akan pernah dicapai oleh cara pelarutan biasa.
C. Tugas-Tugas
1) Penguasaan Konsep
• Hal apa saja yang harus anda lakukan agar sampel yang dianalisa
tidak mengalami perubahan kualitas sebelum dilakukan pengujian ?
• Bagaimana teknik yang benar agar pengambilan sampel dapat
mereprensentasikan kondisi dari suatu batch sampel ?
• Sebutkan jenis-jenis peralatan yang dapat digunakan untuk sampling
suatu bahan pangan!
• Bagaimana teknik preparasi sampel padatan agar dapat dianalisa
menggunakan spektrofotometer UV-Vis ?
• Jelaskan kegunaan dari berbagai jenis alat pelindung diri yang harus
kita kenakan ketika melakukan analisa di laboratorium !
2) Mengenal Fakta
• Melakukan observasi. Peserta melakukan observasi dikoordinir oleh
widyaiswara, kegiatan observasi ke laboratorium lain dalam kegiatan
persiapan sampel.
• Observasi dilakukan secara berkelompok pada laboratorium yang
berbeda.
• Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana analis pada
laboratorium lain melakukan persiapan sampel. Dari hasil observasi
ini selanjutnya merumuskan kegiatan apa yanag dilakukan analis dan
mampu memberi konstribusi secara positif tapi belum ada konsep
dasar, mengidentifikasi apa yang ada pada konsep dasar tapi belum
dilakukan oleh analis, dan bila dilakukan akan mampu memberi
konstribusi dalam meningkatkan kualitas pengujian. Saran apa yang
bisa diberikan untuk memperbaiki kegiatan persiapan sampel.
• Kegiatan mengenal fakta ini dapat dilakukan sekaligus untuk
subkompetensi/kompetensi dasar menyiapkan sampel, menyiapkan
standar, membuat kurva standar pengujia, menguji sampel,
memproses data dan mencatat lab serta menjaga keamanan
lingkungan kerja.
D. Tes Formatif
Larutan induk idealnya disiapkan dari bahan kimia dengan kemurnian tinggi.
Persyaratan bahan kimia yang dapat dijadikan sebagai standar primer
diantaranya adalah :
C. Tugas-Tugas
1) Penguasaan Konsep
• Pembuatan larutan standar harus dimulai dari penimbangan yang
tepat terhadap standar yang akan dilarutkan. Jelaskan teknik
penimbangan yang benar agar dapat diperoleh larutan standar
dengan konsentrasi yang tepat.
• Coba anda jelaskan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh suatu larutan
standar
• Jelaskan tahapan yang harus dilakukan ketika membuat larutan
standar, dari satu senyawa yang berbentuk padatan!
2) Mengenal Fakta
• Melakukan observasi. Peserta melakukan observasi dikoordinir oleh
widyaiswara, kegiatan observasi ke laboratorium lain dalam kegiatan
persiapan standar.
• Observasi dilakukan secara berkelompok pada laboratorium yang
berbeda.
• Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana analis pada
laboratorium lain melakukan persiapan standar. Dari hasil observasi
ini selanjutnya merumuskan kegiatan apa yanag dilakukan analis dan
mampu memberi konstribusi secara positif tapi belum ada konsep
dasar, mengidentifikasi apa yang ada pada konsep dasar tapi belum
dilakukan oleh analis, dan bila dilakukan akan mampu memberi
konstribusi dalam meningkatkan kualitas pengujian. Saran apa yang
bisa diberikan untuk memperbaiki kegiatan persiapan standar.
• Kegiatan mengenal fakta ini dapat dilakukan sekaligus untuk
subkompetensi/kompetensi dasar menyiapkan sampel, menyiapkan
standar, membuat kurva standar pengujia, menguji sampel,
memproses data dan mencatat lab serta menjaga keamanan
lingkungan kerja.
D. Tes Formatif
a. Cara biasa
Sederet larutan baku yang konsentrasinya berada dalam rentang
konsentrasi kerja AAS ini diukur langsung dan hasilnya diplotkan sebagai
kurva kalibrasi. Biasanya akan ditemui daerah yang linier dan non linier.
Daerah yang tidak linier sebaiknya tidak dipakai dan konsentrasi contoh-
contoh yang diukur sebaiknya berada dalam konsentrasi dalam daerah
yang linier.
C. Tugas-Tugas
1) Penguasaan Konsep
• Coba anda jelaskan tahapan pembuatan kurva baku, dengan
salah satu metode yang anda pahami.
• Dari suatu pengukuran diperoleh data sebagai berikut :
[X] ppm 0,01 0,02 0,04 0,06
%T 70 65 60 55
2) Mengenal Fakta
• Melakukan observasi. Peserta melakukan observasi dikoordinir
oleh widyaiswara, kegiatan observasi ke laboratorium lain dalam
kegiatan pembuatan kurva standar pengujian.
• Observasi dilakukan secara berkelompok pada laboratorium
yang berbeda.
• Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana analis pada
laboratorium lain melakukan pembuatan kurva standar
pengujian. Dari hasil observasi ini selanjutnya merumuskan
kegiatan apa yanag dilakukan analis dan mampu memberi
konstribusi secara positif tapi belum ada konsep dasar,
mengidentifikasi apa yang ada pada konsep dasar tapi belum
dilakukan oleh analis, dan bila dilakukan akan mampu memberi
konstribusi dalam meningkatkan kualitas pengujian. Saran apa
D. Tes Formatif
CH3
C On
CH3
¤ Eksitasi elektron (σ – σ*) memerlukan energi yang relatif besar yang memiliki
cahaya pada daerah uv jauh yaitu pada panjang gelombang 100 – 200 nm,
terjadi pada ikatan tunggal (alkana).
¤ Eksitasi elektron (π – π*) terjadi pada ikatan rangkap dua atau tiga (alkena
dan alkuna), juga pada daerah uv jauh.
¤ Eksitasi elektron (n – σ*) terjadi pada gugus karbonil (dimetil keton dan
asetaldehide) oleh cahaya pada daerah uv dekat dengan sinar tampak, yaitu
pada daerah panjang gelombang 200 – 380 nm.
Gugusan atom pada molekul yang mengabsorpsi radiasi disebut gugus kromofor
yang merupakan ikatan kovalen yang tidak jenuh yang terdiri dari elektron π (phi)
. Absorpsi radiasi oleh gugus kromofor dapat dipengaruhi oleh gugus lain yang
terdapat dalam molekul yang disebut gugus ausokrom yang mempunyai elektron
n (non bonding) seperti gugus : –OH ; –OCH3 ; –NH2 yang dapat mengabsorpi
radiasi uv jauh tapi tidak mengabsorpsi radiasi uv dekat.
Absorpsi radiasi di daerah sinar tampak dapat terjadi bila terdapat sejumlah
gugus kromofor yang terkonjugasi (-C=C-C=C-). Pada sistem tersebut
elektronnya mempunyai mobilitas yang tinggi. Oleh karena itu energi yang
dibutuhkan untuk mengeksitasi elektronnya tidak terlampau tinggi. Semakin
panjang rantai terkonjugasinya semakin rendah eksitasinya. Dan jika radiasi
yang diabsorpsi setara dengan energi radiasi sinar tampak maka senyawa yang
mengabsorpsi tersebut tampak berwarna.
Jika radiasi elektromagnetik dilewatkan pada suatu media yang homogen, maka
sebagian radiasi itu ada yang dipantulkan, diabsorpsi, dan ada yang
transmisikan. Radiasi yang dipantulkan dapat diabaikan, sedangkan radiasi yang
dilewatkan sebagian diabsorpsi dan sebagian lagi ditransmisikan. Jika intensitas
awal radiasi yang datang adalah I0 dan intensitsas radiasi yang dilewatkan
adalah I, maka berlaku Hukum Lambert - Beer :
A = abc
A = bc
T = (I0/ I )
A = log (1/T)
dimana a = absorptivitas ;
b = tebal medium ;
Spektrum absorpsi
Pemilihan Pelarut
Pada umumnya pelarut yang sering dipakai dalam analisis spektro-
fotometer uv-vis adalah air, etanol, sikloheksa dan isopropanol. Namun demikian
perlu diperhatikan absorpsi pelarut yang dipakai di daerah uv-vis serta polaritas
pelarut, karena akan sangat berpengaruh terhadap pergeseran spektrum molekul
yang dianalisis.
A. Sumber Radiasi
Untuk pengukuran di daerah sinar tampak digunakan lampu kompak
halogen-tungstein yang dibungkus kwarsa atau lampu filamen tungsten
biasa. Untuk pengukuran di daerah ultra violet digunakan lampu deuteurium.
Dalam spektrometer yang diukur adalah intensitas radiasi yang dipancarkan
oleh sumber radiasi, maka emisinya harus tetap yang dapat diperoleh bila
tegangan listrik yang digunakan tetap. Setiap lampu mempunyai batas waktu
operasional yang terbatas, lampu deuteurium umumnya mempunyai batas
operasional sekitar 500 jam sedangkan lampu tungstein sekitar 2000 jam.
Sumber Radiasi
B. Monokromator
Alat ini berfungsi untuk memperoleh radiasi monokromatis dari sumber
radiasi polikromatis. Monokromator terdiri dari susunan : celah masuk – filter
– kisi (grating difraksi) atau prisma – celah keluar. Pada spektrofotometer
modern dipakai sistem monokromator ganda yaitu dua monokromator yang
dipasang secara paralel yang terdiri dari prisma dan kisi, yang menghasilkan
sinar monokromatis yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan
monokromator tunggal dan mengurangi pengaruh radiasi asing.
Monokromatorlah yang membedakan spektrofotometer dengan piranti lain
yaitu kolorimeter atau fotometer.
Celah (Slit)
Kuvet kaca digunakan untuk pengukuran di daerah sinar tampak (380 – 1100
nm) karena bahan dari kaca mengabsorpsi radiasi UV. Kuvet silika dapat
digunakan untuk pengukuran di daerah ultra violet dan sinar tampak (190 –
1100 nm). Kuvet yang digunakan mempunyai ketebalan tertentu yaitu 1, 2, 5,
Detektor
Detektor berfungsi mengukur radiasi yang ditransmisikan oleh sampel dan
mengukur intensitas radiasi tersebut. Radiasi diubah menjadi energi listrik
oleh sel tabung foto, fotovoltaik atau silicon fotodida. Pada sel tabung foto
terdapat permukaan yang jika dikenai foton/radiasi akan memancarkan
elektron, kemudian elektron yang dipancarkan dikumpulkan pada lempeng
positif yang menghasilkan arus listrik yang proporsional dengan intensitas
radiasi yang ditransmisikan sampel. Pada piranti yang modern, elektron
yang terkumpul dikuatkan oleh alat tabung fotomultiflier beberapa kali yang
meningkatkan kepekaan pengukuran. Detektor terbaru dengan teknologi
maju dan cangggih adalah ”diode array”.
Rekorder
Signal listrik yang keluar dari detektor diterima pada sirkuit potensiometer
yang dapat langsung mengukur transmitans atau absorban. Rekorder dapat
mengggambarkan secara otomatis kurva absorpsi pada kertas rekorder.
Yang diukur pada spektrofotometer adalah transmitans yaitu ratio antara
intensitas radiasi yang ditransmisikan sampel terhadap intensitas radiasi
yang ditransmisikan sel yang berisi pelarut murni. Radiasi harus dikalibrasi
agar memberikan harga transmitans atau absorbannya yaitu log (1/T)
secara langsung.
1. Analisis Kualitatif
a. Pemeriksaan kemurnian
Pada pemeriksaan kemurnian dilakukan dengan cara membandingkan
kemiripan spektrum uv-vis senyawa yang ditentukan dengan reference
standard.
c. Elusidasi struktur
Spektrum absorpsi memberikan informasi adanya gugus kromofor dan
gugus fungsi melalui profil spektrum, posisi panjang gelombang absorpsi
maksimum dan absorptivitasnya dalam pelarut tertentu. Melalui kaidah
Woodward, parameter tersebut digunakan untuk menjelaskan struktur
molekul yang dianalisis. Namun data dari spektrum uv-vis ini belum
mencukupi untuk keperluan elusidasi yang lengkap, masih dibutuhkan
data pendukung lainnya seperti analisis struktur, spektrum infra merah,
NMR, dan lain-lain.
2. Analisis kuantitatif
C. Tugas-Tugas
1) Penguasaan Konsep
• Jelaskan apa yang dimaksud panjang gelombang maksimum pada
teknik pengukuran menggunakan metode spektrofotometri!
• Jelaskan apa yang harus dilakukan bila konsentrasi sampel berada
di bawah limit deteksi dari kurva baku!
• Apa yang harus anda lakukan bila sampel yang anda miliki
tercampur dengan senyawa lain yang akan mengganggu proses
pengukuran, tolong jelaskan tahapannya!
2) Mengenal Fakta
• Melakukan observasi. Peserta melakukan observasi dikoordinir oleh
widyaiswara, kegiatan observasi ke laboratorium lain dalam kegiatan
pengujian sampel.
• Observasi dilakukan secara berkelompok pada laboratorium yang
berbeda.
• Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana analis pada
laboratorium lain melakukan pengujian sampel. Dari hasil observasi
ini selanjutnya merumuskan kegiatan apa yanag dilakukan analis dan
mampu memberi konstribusi secara positif tapi belum ada konsep
dasar, mengidentifikasi apa yang ada pada konsep dasar tapi belum
dilakukan oleh analis, dan bila dilakukan akan mampu memberi
D. Tes Formatif
Peserta mampu memproses data dan menjaga catatan lab untuk pengujian
dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis
Data hasil pengujian larutan sampel dan larutan deret standar diantaranya
adalah : absorban larutan deret standar, konsentrasi larutan deret standar,
absorban larutan sampel, jumlah sampel, jumlah pengenceran / pemekatan
dll. Untuk menentukan konsentrasi sample yang diuji maka data absorban
larutan sample kemudian dibandingkan (diplotkan) terhadap kurva larutan
standar yang sudah dibuat.
Hasil pengujian yang tidak sesuai dengan estimasi kemungkinan hal tersebut
diakibatkan oleh kesalahan pada saat menyiapkan sampel atau adanya
gangguan pada saat pelaksanaan pengujian.
2. Tidak menyentuh bagian kuvet yang dilewati sinar karena sidik jari
dapat menyerap radiasi.
C. Tugas-Tugas
1) Penguasaan Konsep
• Jelaskan hal-hal apa saja yang harus anda siapkan agar anda yakin
dengan hasil pengukur yang telah anda lakukan !
• Jelaskan hal-hal apa saja yang dapat menjadi penyebab kesalahan
pengukuran bila bekerja dengan metode spektrofotometri UV-Vis !
• Apakah yang dimaksud dengan akurasi dan presisi pada pengukuran
dengan menggunakan metode spektrofotometri.
2) Mengenal Fakta
• Melakukan observasi. Peserta melakukan observasi dikoordinir oleh
widyaiswara, kegiatan observasi ke laboratorium lain dalam kegiatan
memproses data dan menjaga catatan lab.
• Observasi dilakukan secara berkelompok pada laboratorium yang
berbeda.
• Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana analis pada
laboratorium lain memproses data dan menjaga catatan lab. Dari
hasil observasi ini selanjutnya merumuskan kegiatan apa yanag
dilakukan analis dan mampu memberi konstribusi secara positif tapi
belum ada konsep dasar, mengidentifikasi apa yang ada pada
konsep dasar tapi belum dilakukan oleh analis, dan bila dilakukan
akan mampu memberi konstribusi dalam meningkatkan kualitas
pengujian. Saran apa yang bisa diberikan untuk memperbaiki
kegiatan memproses data dan menjaga catatan lab.
• Kegiatan mengenal fakta ini dapat dilakukan sekaligus untuk
subkompetensi/kompetensi dasar menyiapkan sampel, menyiapkan
standar, membuat kurva standar pengujian, menguji sampel,
memproses data dan mencatat lab serta menjaga keamanan
lingkungan kerja.
D. Tes Formatif
1. Memakai pakaian kerja (jas lab atau apron) dan memakai sepatu untuk
menghindari tumpahan bahan kimia yang akan menyebabkan cedera
kulit.
4. Memakai sarung tangan yang tepat untuk menangani bahan yang panas,
atau toksik dan korosif.
C. Tugas-Tugas
1) Penguasaan Konsep
• Bila selama analisa anda bekerja dengan bahan-bahan yang
berbahaya terhadap lingkungan, hal apa saja yang perlu anda
siapkan dan lakukan sebelum, selama dan setelah proses analisa
yang anda lakukan?
• Berikan penjelasan mengenai standar minimal pengolahan limbah
yang harus dimiliki oleh sebuah laboratorium pengujian kimia agar
hasil pekerjaannya tidak memberikan efek yang buruk terhadap
lingkungan!
• Peralatan dan bahan apa saja yang minimal harus tersedia di
laboratorium pengujian kimia, agar bahaya kecelakaan kerja dapat
diminimalkan ?
2) Mengenal Fakta
• Melakukan observasi. Peserta melakukan observasi dikoordinir oleh
widyaiswara, kegiatan observasi ke laboratorium lain dalam kegiatan
menjaga keamanan lingkungan kerja.
• Observasi dilakukan secara berkelompok pada laboratorium yang
berbeda.
• Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana analis pada
laboratorium lain menjaga keamanan lingkungan kerja. Dari hasil
observasi ini selanjutnya merumuskan kegiatan apa yanag dilakukan
analis dan mampu memberi konstribusi secara positif tapi belum ada
konsep dasar, mengidentifikasi apa yang ada pada konsep dasar tapi
belum dilakukan oleh analis, dan bila dilakukan akan mampu
memberi konstribusi dalam meningkatkan kualitas pengujian. Saran
apa yang bisa diberikan untuk memperbaiki kegiatan menjaga
keamanan lingkungan kerja.
• Kegiatan mengenal fakta ini dapat dilakukan sekaligus untuk
subkompetensi/kompetensi dasar menyiapkan pengujian, melakukan
pengujian dan melengkapi pengujian serta melengkapi hasil.
D. Tes Formatif
digunakan dan
diganti dengan
yang dapat
digunakan.
2 Melakukan pengujian
• Metode pengujian • Tahapan dari setiap prosedur
ditaati sesuai analisis diikuti sesuai dengan
metoda standar SOP
untuk minyak dan
lemak atau
prosedur/SOP yang
ada di tempat kerja.
• Peralatan dan • Peralatan dipilih dan disiapkan
bahan-bahan yang sesuai dengan jenis analisis
diperlukan dalam • Pereaksi yang digunakan
pengujian sesuai dengan jenis analisis
digunakan sesuai dan SOP.
jenis analisis
minyak dan lemak
atau prosedur/SOP
yang ada di tempat
kerja.
yang perlu
dilakukan
3. Melengkapi pengujian
dan mencatat hasil
• Limbah atau bekas- • Limbah bahan kimia ditangani
bekas pengujian/ dengan benar.
analisis dipantau • Meja kerja dibersikan dari sisa
dan dibersihkan –sisa bahan kimia.
sesuai dengan
prosedur yang ada
di tempat kerja.
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden & Fessenden. 1995. Kimia Organik. Jilid 1 & 2. Alih Bahasa :
Aloysius HP. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Vogel. 1994. Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Alih Bahasa : Aloysius HP..
Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Jakarta.