Anda di halaman 1dari 2

Pengaruh Revolusi Industri 4.

0 pada
Pendidikan Karakter
Sebagian besar dari kalian pasti sudah mengerti tentang revolusi industri. Bagaimana tidak?
Akhir-akhir ini revolusi industri 4.0 lagi nge-hits banget guys. Belum lagi biasanya di sekolah,
kampus, ataupun saat seminar-seminar pasti 4.0 ini akan disinggung. So, kalian benar-benar
bukan millenial jika tidak tahu mengenai hal itu.

Tapi tenang, di sini akan tetap saya jelaskan sedikit mengenai revolusi industri 4.0. Revolusi
industri adalah perubahan besar dan radikal terhadap bagaimana cara manusia memproduksi
suatu barang. Revolusi industri ini mulai dikenalkan pada tahun 2011 di acara Hamnover Trade
Fair oleh ahli-ahli di berbagai bidang asal Jerman. Nah, untuk istilah revolusi industri 4.0 mulai
dikenalkan pada tahun 2015 oleh Angella Markel di acara World Economic Forum (WEF).

Kemudian, apa sih pendidikan karakter itu?

pendidikan adalah usaha dalam mengembangkan potensi peserta didik. Sedangkan karakter
adalah sifat yang dapat memengaruhi pikiran, perilaku, dan budi pekerti yang dimiliki oleh
seorang manusia. Jadi, pendidikan karakter adalah usaha secara sadar dan terencana untuk
mewujudkan proses pemberdayaan potensi dan membangun karakter peserta didik.

Lantas, apa sih hubungan pendidikan karakter dengan revolusi industri 4.0 ini?

Wah, kalian kepo yaa??? Skuy lah langsung baca aja kelanjutannya.

Di era revolusi 4.0 memberikan banyak peluang sekaligus tantangan yang berbeda dari masa-
masa sebelumnya. Adanya era ini, tentu sangat berpengaruh pada pendiidkan karakter generasi
millenial. Bagaimana tidak, saat ini saja kita banyak menjumpai anak SMA bahkan SD telah
menggunakan gadget. Ini termasuk dampak adanya revolusi industri 4.0. Belum lagi jika mereka
menyalahgunakan fungsi gadget itu, seperti menonton hal-hal yang tidak sewajarnya
(pornografi). Dari sini sudah terlihat bahwa era revolusi 4.0 sangat berpengaruh pada pendidikan
karakter, terutama pada remaja hingga anak-anak.

Bagaimana cara kita memfilterisasi akan karakteristik dari 4.0 tersebut?

Keterlibatan orang tua sangat dibutuhkan. Boleh saja seorang anak menggunakan gadget, dengan
syarat orang tua harus mendampingi dan mengarahkan agar tidak salah dalam menggunakan dan
memanfaatkannya. Kemudian, sebisa mungkin orang tua berperilaku baik di hadapan seorang
anak, agar anak tersebut mencontohnya dan mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Mengapa
hal itu juga perlu? Karena seorang anak (lebih-lebih anak kecil) akan berperilaku sesuai dengan
apa yang ia lihat dan ia dengar.

Nah, untuk kalian para millenial, bertemanlah dengan sebaya dan berkecimpung dengan mereka-
mereka yang dapat memberi dampak positif pada dirimu.
Salam millenial cerdas dari saya:)

Anda mungkin juga menyukai