Anda di halaman 1dari 4

SELF ESTEEM

Ghina Al-Hani

Perbankan syariah TR, Universitas Negeri Walisongo Semarang

ghinahoneey@gmail.com

ABSTRAK

Self Esteem adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa
seberapa jauh perilaku memenuhi ideak dirinya. Melalui sikap terhadap dirinya sendiri yang sifatnya
implisit dan tidak diverbalisasikan dan menggambarkan sejauh mana individu tersebut menilai dirinya
sebagai orang yang memiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan kompeten. Salah satu komponen
konsep diri yaitu harga diri dimana penghargaan diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri
dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Penghargaan diri seseorang
tergantung bagaimana dia menilai tentang dirinya yang dimana hal ini akan mempengaruhi perilaku
dalam kehidupan sehari-hari. Penilaian individu ini diungkapkan dalam sikap-sikap yang dapat
bersifat tinggi dan negatif. Self esteem yang tinggi akan membangkitkan rasa percaya diri,
penghargaan diri, rasa yakin akan kemampuan diri, rasa berguna serta rasa bahwa kehadirannya
diperlukan didalam dunia ini. Self esteem tidak mungkin bisa dibangun diluar diri anda, anda
mungkin bisa memaksa orang untuk menghormati diri anda, namun bila dalam diri anda tidak ada
penerimaan diri, tidak ada rasa hormat, tidak ada kebanggaan atas hal-hal baik yang anda miliki
didalam diri anda, tidak ada kedamaian, itubukanlah self esteem yang sehat.

Terdapat empat Terdapat empat komponen yang menjadi sumber dalam pembentukan Self
esteem individu. Keempat komponen itu adalah keberhasilan (Successes), Nilai-nilai (value),
Aspirasi-aspirasi (Aspirations), dan pendekatan dalam merespon penurunan penilaian terhadap diri
(Defences). Indikator dari Self esteem terdiri dari kekuatan (power), keberatian
(significance),kebijakan (virture),kompetensi (competence)

Kata kunci : self esteem

PENDAHULUAN

Salah satu komponen konsep diri yaitu harga diri dimana harga diri (self esteem) adalah
penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan
ideal diri (Keliat, 1999). Untuk mecapai sebuah keberhasilan dalam melakukan sesuatu pekerjaan
yaitu dengan memahami diri sendiri, terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi proses
keberhasilan dalam melakukan keberhasilan salah satunya adalah ketidak percayaan diri. Oleh karena
itu, sebelum memasuki dewasa penting bagi remaja untuk memahami bagaimana pentingnya harga
diri (self esteem). Darajat (1976:19) mengungkapkan bahwa self esteem adalah kebutuhan dasar
remaja. Setiap remaja ingin merasakan akan kebutuhan tentang keberadaanya yang dapat mem-berikan
perasaan bahwa remaja berhasil, mampu dan berguna.

PEMBAHASAN

A. Pengertian self esteem


Self-esteem secara bahasa berarti penghargaan diri. Dalam ilmu psikologi self esteem
adalah sebuah penilaian terhadap diri sendiri, baik itu penilaian diri yang positif ataupun
negatif yang mempengaruhi penerimaan terhadap dirinya sendiri. Coopersmith
mendefinisikan Self esteem adalah evaluasi yang dibuat oleh individu dan berkembang
menjadi kebiasaan terutama yang berkaitan dengan harga dirinya sendiri, yang
diekspresikan menjadi sikap menerima atau menolak, dan mengidikasikan tingkat dimana
individu tersebut meyakini dirinya sebagai seorang yang memiliki kemampuan (capable),
keberartian (significance), kesuksesan (successful), dan keberhargaan (worthy).
Sementara menurut Rosenberg self-esteem ini adalah suatu sikap positif atau negatif
terhadap objek tertentu, objek tersebut tiada lain adalah dirinya sendiri. Seseorang yang
memiliki self esteem yang tinggi cenderung lebih percaya diri dalam hidupnya
dibandingkan orang yang mempunyai self esteem yang rendah. Apabila Siswa mendapat
prestasi belajar yang bagus dalam pelajaran akan meningkatkan self-esteem siswa,
sebaliknya mendapat prestasi belajar yang rendah akan menyebabkan self-esteem siswa
turun.
B. Karakteristik self esteem
enurut Coopersmith, terdapat beberapa karakteristik individu yang berhubungan
dengan self esteem yaitu, Physical attribute di mana karakteristik ini berhubungan
dengan kondisi fisik yang dimiliki oleh seseorang. Bagaimana seorang individu
memandang dan mengahrgai kondisi fisik yang ada pada dirinya. Kondisi fisik yang
dibahas di sini diantaranya seperti, tinggi badan, berat badan, warna kulit, dan lain-lain.
General capacities, ability, and performance di mana karakteristik ini berhubungan
dengan kemampuan dan prestasi individu secara umum. Apakah seorang individu
menghargai prestasi dan kemampuan dirinya atau tidak. Affective state di mana
karakteristik ini berhubungan dengan kebahagiaan, kemampuan afeksi, dan kepuasan
terhadap diri sendiri. Individu dengan penilaian diri yang rendah biasanya memiliki
ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan diri, sedangkan individu dengan penilaian diri yang
tinggi memiliki kepercayaan diri yang positif dan lebih ekspresif. Self values di mana
karakteristik ini berhubungan dengan bagaimana seorang individu menilai keberhargaan
dirinya seseuai dengan nilai yang berlaku dan ideal self yang dimilikinya.
C. Tingkat self esteem
Coopersmith mengulas karakteristik umum yang tampak pada individu dengan
berbagai tingkat self-esteem, yaitu sebagai berikut:
a. Tingkat self esteem tinggi
Individu yang memiliki self-esteem tinggi akan puas dengan karakter dan kemampuan
dirinya yang ditandai dengan self-evaluation yang positif sehingga memiliki self-
image yang positif, mampu menerima masukan dari lingkungannya, dapat melakukan
evaluasi secara positif serta memiliki self worth yang positif dan mampu
mengoptimalkan dan mengendalikan self worth yang dimilikinya.
b. Tingkat self esteem sedang
Pada dasarnya individu memiliki kesamaan dengan individu yang memiliki self-
esteem yang tinggi dalam hal penerimaan diri. Mereka memiliki penerimaan yang
relatif baik, pertahanan yang baik, serta pemahaman dan penghargaan yang sangat
baik. Namun, mereka kurang mampu mengendalikan self-worth yang mereka miliki
dari pandangan sosial sehingga kurang konsisten dalam mempertahankan
pandangannya. Mereka tidak menilai diri mereka sebagai yang paling baik, melainkan
lebih baik.
c. Tingkat self esteem rendah
Individu dengan self-esteem rendah adalah individu yang hilang kepercayaan dirinya
dan tidak mampu menilai kemampuan dan atribut-atribut dalam dirinya. Individu
yang memiliki self-esteem yang rendah menilai atribut-atribut dalam dirinya secara
negatif. Mereka mempunyai sikap yang negatif terhadap diri mereka sendiri.
D. Aspek self estem
Menurut Rosenberg terdapat 3 aspek dalam self esteem individu yaitu
1. Physical Self Esteem
Aspek ini berhubungan dengan kondisi fisik yang dimiliki oleh seorang individu.
Apakah seorang individu menerima keadaan fisiknya atau ada beberapa bagian fisik
yang ingin diubah.
2. Social Self Esteem
Aspek ini berhubungan dengan kemampuan individu dalam bersosialiasi. Pakah
seorang individu membatasi orang lain untuk menjadi teman atau menerima
berbagai macam orang sebagai teman. Selain itu, aspek ini mengukur kemampuan
individu dalam berkomunikasi dengan orang lain dalam lingkungannya.
3. Performance Self Esteem
Aspek ini berhubungan dengan kemampuan dan prestasi individu. Apakah seorang
individu puas dan merasa percaya diri dengan kemampuan dirinya atau tidak.
E. Faktor yang mempengaruhi self esteem
Self-esteem yang sehat bisa dibentuk dan dibina (ditumbuhkembangkan) yang
tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang dapat mempengaruhi di
antaranya:
1. Orang tua merupakan sumber utama pembentuk self-esteem, khususnya di kalangan
anak-anak. Pemberian yang paling berharga dari orang tua adalah meletakkan
landasan sels-esteem yang kokoh, mengembangkan kepercayaan diri dari hormat diri.
2. Para sejawat dan Teman Orang-orang terdekat dalam kehidupan keseharian akan
sangat berpengaruh terhadap pembentukan self-esteem. Ketika anak berada di
lingkungan sekolah dengan teman yang sering memperoloknya, maka lingkungan
tersebut kurang baik bagi pertumbuhan self-esteem yang sehat. Sebaliknya, teman
sejawat dan kawan-kawan dekat dapat pula menumbuhkembangkan self-esteem yang
sehat. Ini dikarenakan suasana pergaulan yang saling mendukung, saling menghargai
terhadap usaha dan hasil yang dicapai seseorang.
3. Pencapaian Prestasi Hasil yang dicapai dan memadai merupakan salah satu faktor
bagi pengembangan self-esteem. Penciptaan perasaan tenang, yakin, dan mampu
melaksanakan suatu tugas merupakan bibit bagi pengembangan self-esteem.
Sebaliknya, apabila kegagalan beruntun yang diperoleh akan memberikan kesan
mendalam bahwa kita tidak mampu mencapai sukses.
4. Diri Anda Sendiri .Sumber utama bagi pengembangan self-esteem adalah diiri anda
sendiri. Kita dapat mempertinggi atau memperendah self-esteem sesuai dengan
perasaan kita sendiri. Seseorang yang sehat self-esteemnya ditandai oleh beberapa ciri
diantaranya adalah: Selalu memberi dorongan, motivasi kepada diri sendiri. Selalu
memandang pada apa yang dikerjakan dan pada apa yang telah dilakukan.

Sumber:

Aditomo, A., & Retnowati, S 2004 , Perfecsionisme, Harga Diri Dan Kecenderungan
Depresi Pada Remaja Akhir. Fakultas Psikologi. Universitas Gajah Mada ; Yogjakarya

Heni Wulandari, Self Esteem . Universitas Negeri Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai