Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem Informasi (SI) merupakan suatu sistem di dalam organisasi yang berhubungan
dengan pengolahan transaksi harian, bersifat manajerial dan kegiatan strategis suatu
organisasi serta menyediakan pihak luar dengan laporan yang diperlukan (Wulandari
& Yamasari, 2012). Sistem informasi digunakan unutuk membantu organisasi dalam
mengelola berbagai proses bisnis agar berlangsung secara cepat dan akurat.
Perkembangan Sistem Informasi sangat pesat serta membantu manusia dalam
menyelesaikan pekerjaanya. Salah satunya adalah Sistem Informasi Eksekutif (SIE).
Perolehan dan penggunaan informasi merupakan faktor kunci dalam melihat
keberhasilan kinerja para eksekutif. Meskipun terdapat perbedaan sarana eksekutif
yang digunakan dalam meraup informasi. Dalam pengelompokan sistem informasi
terdapat sistem informasi eksekutif ( Giner, Fernandez, Boladeras, 2009).
Sistem Informasi Eksekutif merupakan sistem untuk mendukung keputusan yang
membantu eksekutif tingkat atas menganalisa, membandingkan informasi yang penting
sehingga bisa memonitoring dan mengidentifikasi peluang serta masalah (Azad &
Amin, 2012). Seperti yang diutarakan oleh Giner & Lluis (2013), Sistem Informasi
Eksekutif dapat membantu eksekutif mengakses data internal sehingga mampu
membuat keputusan yang tepat dan sesuai dengan tujuan organisasi mereka.
Saat ini bagi seorang eksekutif informasi yang cepat dan akurat merupakan salah satu
kebutuhan utama yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan. Ini terlihat
berbeda jika dibandingkan dengan organisasi tradisional, dimana manajemen puncak
cukup mengikuti naluri dalam memutuskan langkah-langkah strategis yang harus
diambil. Seorang eksekutif membutuhkan sebuah sistem informasi yang cepat dan
akurat, di samping harus tersedianya berbagai fasilitas pendukung yang selain mudah
dipergunakan tapi juga dapat benar-benar memperbaiki kualitas proses pengambilan
keputusan.
System informasi eksekutif cukup berperan penting dalam suatu perusahaan, hal ini
dapat dilihat dari kelebihan system informasi yang ditawarkan cukup menunjang
eksekutif dalam mengambil keputusan. Seiring dengan semakin pesatnya laju informasi
melalui fasilitas internet, maka kekurangan akan informasi juga semakin terasa. Tanpa

1
adanya system informasi eksekutif yang memadai, maka laju perkembangan suatu
perusahaan akan terhambat dan tidak mampu bersaing dengan competitor.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian system informasi eksekutif ?
2. Jelaskan Model Sistem Informasi Eksekutif ?
3. Apa saja Saran-saran untuk Memperbaiki Sistem Informasi Eksekutif ?
4. Aapa Dampak Tren Kecenderungan Eis dimasad Depan ?
5. Kebutuhan Informasi Yang Unik ?
6. Jelaskan Sistem Kerja eksekutif
7. Sebutkan dan jelaskan Unsur-unsur system informasi eksekutif ?
C. Manfaat
1. Bisa mengetahui apa sistem informasi eksekutif
2. Bisa Mengetahui gambaran model SIE
3. Membantu solusi yang tepat untuk memperbaiki SIE
4. Bisa Mengetahui Dampak EIS dimasa depan
5. Untuk mengetahu proses kerja eksekutif .
6. Bisa mengetahui apa saja yang terdapat dalam unsur system informasi eksekutif.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Sistem Informasi eksekutif


System adalah suatu keseluruhan yang terdiri dari sejumlah variabel yang berinteraksi.
Suatu sisitem pada dasarnya adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang
berhubungan satu sama lain dan prosedur-prosedur yang berkaitan melaksanakan dan
memudahkan pelaksanaan kegiatan utama dari suatu organisasi. System memiliki
karakteristik antara lain : mencakup sejumlah sub system , saling keterkaitan sehingga
menggambarkan sebuah jaringan kerja, membentuk satuan kerja, mencapai tujuan.
Informasi adalah data yang diolah yang memberikan arti dan manfaat, data ini
dipergunakan untuk bahan keputusan manajemen sebagai alat keterangan yang pasti untuk
membuat kesimpulan.
System informasi eksekutif adalah salah satu jenis manajemen system informasi untuk
memudahkan dan mendukung keterangan dan pembuatan keputusan yang dibutuhkan
eksekutif senior dengan menyediakan kemudahan akses terhadap informasi baik dari
dalam maupun dari luar yang relevan dengan tujuan organisasi.
Secara umum, sistem informasi eksekutif dikembangkan seperti mainframe program
berbasis komputer. Tujuannya adalah untuk melindungi sekumpulan data dan untuk
menyediakan kinerja penjualan atau statistik riset pemasaran untuk membuat keputusan,
seperti halnya petugas keuangan, direktur pemasaran, dan petugas eksekutif pemimpin.
Obyektif adalah untuk mengembangkan aplikasi komputer itu akan menyoroti keterangan
untuk memuaskan eksekutif senior kebutuhan. Secara khas, sebuah EIS menyediakan data
hanya perlu untuk mendukung keputusan level eksekutif dari pada data bagi seluruh
perusahaan.
EIS sekarang seberangi platform perangkat keras komputer dan mengintegrasikan
keterangan menyimpan pada mainframe, mesin komputer pribadi, dan minicomputers.
Sebagai beberapa perusahaan jasa klien mengadopsi sistem informasi perusahaan yang
terakhir, karyawan dapat mempergunakan komputer pribadi mereka untuk memperoleh
akses ke datan perusahaan dan memutuskan data yang adalah relevan untuk pembuatan
keputusan mereka. Perbuatan pengaturan ini semua, pengguna mampu untuk
menyesuaikan akses mereka ke perusahaan sesuai data dan menyediakan keterangan
relevan terhadap keduanya bagian atas dan tingkat yang lebih rendah di perusahaan.

3
2. Model Sistem Informasi Eksekutif

Gambar . Model Sistem Informasi Eksekutif

Dalam model sistem informasi eksekutif diatas eksekutif melakukan dialog dengan
perangkat lunak sistem informasi eksekutif dengan memasukkan instruksi kedalam sistem
melalui menu. Pemilihan menu dilakukan dengan mouse. Penggunaan keyboard
dikurangi. Informasi dapat ditampilkan dalam bentuk tabel atau narasi. Istilah yang
berkembang dari kegiatan SIE adalah drill down. Sistem informasi eksekutif memantau
seberapa baik organisai berjalan dalam hal tujuannya dan faktor penentu keberhasilannya.
Eksekutif yang menerima konsep faktor-faktor penentu keberhasilan menggunakan sistem
informasi eksekutif mereka untuk memantau setiap faktor penentu keberhasilan dalam hal
ini adalah instansi pendidikan misalnya kualitas staf pengajar, materi yang berbobot,
fasilitas universitas.
Sistem informasi eksekutif memvisualisasikan perbandingan kinerja yang dianggarkan
dengan kinerja aktual dengan bentuk multimedia yang menampilkan tabel atau narasi,
sehingga eksekutif dapat mendapatkan informasi yang perlu diperhatikan oleh eksekutif
untuk memutuskan suatu tindakan yang diperlukan. Peran utama dari SIE adalah membuat
sintesis, atau menyarikan data dan informasi bervolume besar untuk meningkatkan
kegunaannya. Pengambilan sari ini disebut pemampatan informasi, dan menghasilkan

4
suatu gambaran operasi organisasi. Dengan menyatukan komputer ke dalam sistem
informasi mereka, peluang baru akan terbuka bagi pengambilan dan analisis informasi
yang sebelumnya tidak pernah tersedia pada tingkat eksekutif.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa Pengertian Sistem Informasi Eksekutif adalah Merupakan
suatu sistem yang menyediakan informasi bagi Eksekutif mengenai kinerja keseluruhan
perusahaan, informasi dapat diambil dengan mudah dan dalam berbagai tingkat rincian
dan memudahkan serta mendukung keterangan dan pembuatan keputusan kebutuhan dari
eksekutif senior dengan menyediakan kemudahan akses terhadap keduanya internal dan
eksternal keterangan relevan untuk bertemu gol strategis dari organisasi. Ini biasanya
dipertimbangkan sebagai satu bentuk dikhususkan dari satu sistem mendukung keputusan
(DSS).

3. Saran-saran untuk Memperbaiki Sistem Informasi Eksekutif


Eksekutif harus mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan peran komputer dalam
sistem informasi mereka. Ada 5 langkah yang bisa dilakukan :
1. Mencatat transaksi-transaksi informasi yang masuk: data dapat dimasukkan dalam
database dan dapat disiapkan laporan yang memungkinkan eksekutif menjawab setiap
pertanyaan.
2. Merangsang sumber-sumber yang bernilai tinggi: dengan teridentifikasinya sumber-
sumber bernilai tinggi, eksekutif kemudian dapat bertindak untuk memudahkan
komunikasi sumber-sumber tersebut.
3. Memanfaatkan peluang: jika sepotong informasi yang baik datang eksekutif harus
meraihnya.
4. Menyesuaikan sistem pada perorangan: sesuai penelitian Jones dan McCleod, tiap
eksekutif memiliki gaya pengumpulan informasi yang unik.
5. Memanfaatkan teknologi : Eksekutif umumnya berpikiran terbuka mengenai sistem
informasi mereka dan akan mempertimbangkan cara apapun untuk memperbaikinya.

4. Trend (kecenderungan) EIS Di Masa Depan


Perdagangan berjangka dari system informasi eksekutif tidak akan diikat oleh mesin computer
mainframe. Kecenderungan ini mengijinkan belajar melepaskan dari eksekutif system operasi
system operasi computer berbeda dan pada hakikatnya menyusut biaya implementas untuk
perusahaan. Karena memanfaatkan aplikasi perangkat lunak yang sudah ada dalam kecenderungan
ini, eksekutif juga akan menghilangkan kebutuhan untuk mempelajari satu bahasa baru atau

5
istimewa untuk EIS. System informasi eksekutif masa depan tidak hanya akan menyediakan satu
system dukungan eksekutif senior, tetapi juga kandungan kebutuhan keterangan untuk manajer
pertengahan. System informasi eksekutif masa depan akan menjadi berbeda karena akibat dari
integrasi aplikasi baru yang potensial dan teknologi kedalam system
a. Penggunaan EIS di Perusahaan Besar akan menjadi Umum.
Semakin banyak manajer tingkat menengah dengan latar belakang computer yang
menanjak kejenjang eksekutif dan akan tertarik pada software EIS siap pakai, dan
sebagian akan mengalokasikan sumber daya jasa informasi untuk pengembangan sistem
pesanan. Semua kegiatan ini akan menghasilkan EIS pada hamper semua perusahaan
besar.
b. Kebutuhan akan Software EIS Khusus Berharga Murah
Tingkat penerapan EIS di masa depan bagi perusahaan kecil tidak begitu jelas.
Alternatifnya Software EIS siap pakai dengan kualitas tinggi, mudah diterapkan dan
digunakan. Kondisi ini akan tercapai dengan banyaknya pemasok yang memasuki pasar.
c. SIM dan DSS Masa Depan Akan Tampak Seperti EIS Masa Kini.
Adanya perluasan penggunaan EIS ke tingkat yang lebih bawah maka kelas baru
software SIM dan DSS berisi banyak feature EIS.
d. Eksekutif akan menjaga Komputer Dalam Perspektif
Eksekutif selalu lebih menyukai komunikasi tatap muka, namun para eksekutif sadar
bahwa komputer dapat memenuhi sebagian kebutuhan informasi mereka secara lebih
unggul. Dengan menyatukan komputer ke dalam sistem informasi mereka maka peluang
baru akan terbuka bagi pengambilan dan analisis informasi yang sebelumnya tidak
pernah tersedia pada tingkat eksekutif.

5. Kebutuhan Informasi Eksekutif yang Unik


Eksekutif memiliki tanggung jawab yang unik dan terlibat dalam proses berpikir yang
unik, mereka juga memiliki keb utuhan informasi yang unik. Ada 3 penelitian mengenai
penggunaan informasi oleh eksekutif.
1. Penelitian Mintzberg; orang pertama melakukan penelitian formal mengenai kebutuhan
informasi eksekutif. Ada 5 kegiatan dasar yang membentuk waktu CEO – tugas
administrasi (desk work)22%, panggilan telepon 6%, pertemuan tak terjadwal 10%,
pertemuan terjadwal 59%, dan kunjungan 3%.
2. Penelitian Jones dan McCleod; penelitian mengenai arus informasi masuk dari 5
eksekutif. Para eksekutif tersebut mencakup CEO suatu rangkaian toko pengecer, CEO

6
suatu bank, presiden direktur suatu perusahaan asuransi, wakil presiden direktur
keuangan, dan wakil presiden direktur perpajakan.
Penelitiannya dirancang untuk menjawab pertanyaan :
 Berapa banyak informasi yang mencapai eksekutif? Selama dua minggu eksekutif
dan sekretaris mereka mencatat 1.454 transaksi informasi yang menjalin ke
eksekutif. Transaksi adalah suatu komunikasi yang melibatkan medium apapun:
laporan komputer, memo, kunjungan pengamatan, panggilan telepon, surat, rapat
dan sebagainya. Rata-rata 29 transaksi/hari.
 Apa nilai informasi tersebut? Tiap transaksi diberinilai 0 (tanpa nilai) hingga 10
(maksimum). Hasil pengamatan menunjukkan ada variasi dalam tingkat nilai yang
diberikan olehtiap eksekutif, berkisar dari rata-rata 2,9 untuk wakil presiden direktur
perpajakan hingga 5,5 untuk CEO bank.
 Apa sajakah sumber informasi itu? Lingkungan menyediakan volume terbesar, tetapi
juga menyediakan informasi dengan nilai rata-rata terendah. Sebaliknya sumber
yang menyediakan volume paling sedikit adalah komite, tetapi mereka menyediakan
informasi dengan nilai tertinggi. Dua tingkat yang langsung di bawah eksekutif
menyediakan informasi terbaik dalamhal volume dan nilai yang tinggi.
 Media apa yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi eksekutif? Media
tertulis mencapai 61% dari jumlah transaksi. Panggilan telepon merupakan satu-
satunya komunikasi lisan yang bervolume besar. Sayang bagi para eksekutif , tiga
media yang paling sedikit mereka kendalikan (surat, memo dan panggilan telepon)
mencapai 60% transaksi.
 Apa kegunaan informasi itu? Para peneliti dibantu oleh para eksekutif memberikan
suatu peran keputusan untuk tiap transaksi informasi. Pemberian tersebut
mencerminkan bagaimana eksekutif akan menggunakan informasi itu.Penggunaan
informasi: penanganan gangguan 42%, entrepreneur 32%, pengalokasian
sumberdaya 17%, negosiator 3%, dan tidak diketahui 6%.
Ada tiga penemuan penelitian yang paling menonjol :
a. Sebagian besar informasi eksekutif berasal dari sumberdaya lingkungan, tetapi
informasi intern diberi nilai lebih tinggi.
b. Sebagian besar informasi eksekutif berbentuk tertulis, tetapi lisan diberi nilai lebih
tinggi.
c. Para eksekutif mendapatkan sangat sedikit informasi langsung dari komputer.
Tidak ada sistem informasi eksekutif yang sepenuhnya berbasis komputer.
7
Istilah Sistem Informasi Eksekutif (SIE) pertama kali muncul
 Tujuan sentral: eksekutif menggunakan informasi komputer terutama dalam
perencanaan dan pengendalian.
 Inti data bersama: database berisi informasi mengenai berbagai industri, pelanggan,
pesaing dan unit-unit bisnis dalam 3 periode waktu : masa lalu, kini, dan masa depan.
 Dua metode penggunaan utama: eksekutif menggunakan EIS untuk mengakses status
saat ini dan memproyeksikan trend serta melakukan analisis pribadi atas data.
 Organisasi pendukung : para eksekutif dibantu oleh pelatih EIS dan sopir EIS. Pelatih
EIS adalah anggota staf eksekutif, jasa informasi atau organisasi konsultasi luar yang
menyediakan bantuan dalam memulai sistem. Sopir EIS adalah anggota staf eksekutif
yang mengoperasikan peralatan bagi eksekutif.
6. Sistem Kerja Eksekutif
EIS berbasis computer bpada dasarnya meliputi satu computer personal. Dalam
perusahaan PC dihubungkan dengan mainframe. Computer personal berfungsi sbagai
eksekutif workstation. Konfigurasi perangkat kerasnya mencakup penyimpanan skunder
(Hardisk) yang menyimpan database eksekutif. Database eksekutif data dan informasi
yang telah diproses sebelumnya telah diproses oleh computer sentral. Eksekutif hanya
tinggal melakukan menu pilihan untuk melakukan proses. System juga memungkinkan
pemakai menggunakan kotak pos elektronik untuk mengakses data an informasi dari
lingkungan.
Faktor penentu Keberhasilan EIS

1. Sponsor Eksekutif
Yang mengerti dan berkomitmen eksekutif tingkat puncak (CEO) harus berfungsi
sebagai sponsor sebagai sponsor eksekutif EIS agar mampu mendorong penerapan EIS
di Perusahaan.
2. Sponsor Operasi
Jika sponsor eksekutif terlalu sibuk, maka sebagian tugas dilimpahkan kepada eksekutif
puncak lain sebagai sponsor operasi yang bekerja sama dengan spesialis informasi
untuk memastikan pelaksanaan pekerjaan.
3. Staf Jasa informasi yang sesuai
Harus tersedia spesialis informasi yang tidak hanya mengerti teknologi informasi tetapi
tahu cara eksekutif menggunakan system tersebut.
4. Teknologi informasi yang sesuai

8
Pengguanaan teknologi informasi harus benar benar sesuai dengan eksekutif, tidak
lebih atau kurang.
5. Manajemen data
Tidak hanya untuk menghasilkan informasi, eksekutif juga menginginkan sejauh mana
kemutakhiran dari data dan informasi yang dihasilkan.
6. Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis
Sebagian besar EIS yang dirancang digunakan untuk memecahkan masalah yang
spesifik berkaitan dengan bisnis
7. Manajaemen atas penyebaran dan evolusi system
Jika manajer tingkat atas mulai menerima informasi dari EIS, maka manajer tingkat bawah
menginginkan informasi yang sama, karena mereka ingin mengantisipasi massalah dan
memecahkan sebelum manajer tingkat atas menganggap masalah tersebut tidak terkendali.

7. Arus Sistem Informasi Eksekutif


1. Sistem Informasi Sumber Daya Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manejerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan.
Menurut Burch dan Strater dalam bukunya “informasi system : theory and practice”.
Sistem informasi adalah suatu kumpulan fungsi-fungsi yang bergabung secara formal
dan sistematis yaitu:
 Melaksanakan pengolahan data transaksi operasional.
 Menghasilkan informasi untuk mendukung manajemen dalam melaksanakan
aktifitas perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan.
 Menghasilkan berbagai laporan bagi kepentingan eksternal organisasi.
Para praktisi bisnis bergantung pada banyak jenis sistem informasi yang menggunakan
berbagai teknologi informasi. Contohnya, beberapa sistem informasi menggunakan
alat hardware petunjuk sederhana (kertas dan pensil) dan saluran informasi informal
(mulut ke mulut).
Akan tetapi tidaklah setiap data yang masuk kedalam system langsung dikeluarkan
menjadi informasi dan sebagaian data yang dikeluarkan sebagai informsi kembali
disimpan untuk penggunaan kemudian hari sehingga model sistem informasi dapat
diperluas seperti terlihat pada gambar dibawah ini :
9
DATA PROSES INFORMASI

Gambar 1. Sebuah Model sederhana Sistem Informasi

DATA PROSES INFORMASI

DATA
STORAGE

Gambar 2. Sebuah Model Sederhana Sistem Informasi


yang memperlihatkan tempat penyimpanan data.

Elemen-elemen Sistem Informasi


Sistem informasi sebagai sebuah sistem memiliki elemen-elemen :
a) Hardware (perangkat keras)
b) Software (perangkat lunak)
c) Prosedur : sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data
untuk menghasilkan output
d) Basisdata : suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga
proses pencarian informasi.
e) Jaringan komputer dan komunikasi data.
f) Brainware
Model Sistem Informasi Sumber Daya Informasi adalah sistem yang menyediakan
informasi mengenai sumber daya informasi perusahaan kepada para pemakai diseluruh
perusahaan.

10
Subsistem Input :
 Sistem Informasi Akuntansi ; mengumpulkan data internal yang menjelaskan unit
jasa informasi dan data lingkungan yang menjelaskan transaksi unit tersebut
dengan para pemasoknya.
 Subsistem Riset Sumber Daya Informasi ; menjelaskan kegiatan yang terdiri dari
proyek-proyek riset didalam perusahaan yang selanjutnya menentukan kebutuhan
user dan kepuasan user.
 Subsistem Intelijen Sumber Daya Informasi ; menjelaskan fungsi yang
berhubungan dengan pengumpulan informasi dan elemen-elemen di lingkungan
perusahaan khususnya elemen-elemen yang berinteraksi dengan jasa informasi.
Elemen-elemen ini meliputi :
• Pemerintah
• Pelanggan.
• Pemaso
• Pesaing.
• Masyarakat Keuangan.
• Masyarakat Global
• Pemegang Saham.

11
Subsistem Output :
a. Subsistem Perangkat Keras ; menyiapkan output informasi yang menjelaskan
sumber daya perangkat keras. Perangkat Lunak yang digunakan dalam subsistem
ini dapat berupa query language, pembuatan laporan dan model matematika.
b. Subsistem Perangkat Lunak ; menyiapkan output informasi yang menjelaskan
sumber daya perangkat lunak. Output informasi terutama berbentuk jawaban atas
database query dan laporan periodik.
c. Subsistem Sumber Daya Manusia ; menyediakan informasi tentang para spesialis
informasi perusahaan.
d. Subsistem Data dan Informasi ; menyiapkan output yang menjelaskan sumber daya
data dan informasi yang berada di database pusat.

Subsistem Sumber Daya Terintegrasi; menyatukan informasi yang menjelaskan sumber


daya hardware, software, SDM serta data dan informasi.
2. Sistem informasi manufaktur
Sistem Informasi Manufaktur (SIMa) termasuk dalam kerangka kerja Sistem Informasi
Manajemen (SIM) secara keseluruhan. SIMa lebih menekankan kepada proses
produksi yang terjadi dalam sebuah lantai produksi, mulai dari input bahan mentah
hingga output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.

Gambar 1. Bagan Arus Data menjadi Informasi untuk SIMa


 INPUT
Data Internal perusahaan merupakan data intern sistem keseluruhan yang
mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data ini
meliputi sumber daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang

12
mendukung proses secara keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas
material, frekuensi perawatan, dan lain-lain.
Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan
(environment) yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi
yang berguna. Contoh data eksternal adalah data pemasok (supplier), kebijakan
pemerintah tentang UMR, listrik, dll.Data-data ini biasanya berguna untuk
perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal hingga akhir proses. Data
awal ini dapat diperoleh sejak awal perusahaan berdiri maupun pada saat proses
produksi berlangsung, kemudian data-data yang diperlukan didokumentasikan
ke dalam sebuah database.
Oleh karena abstrak dan banyaknya data yang harus didokumentasi, maka kita
harus bisa mendefinisikan tujuan akhir dari informasi yang hendak kita buat.
Pihak manajemen puncak (eksekutif) harus memberikan pedoman kepada pihak
manajemen informasi untuk membuat sebuah sistem informasi yang
dikehendaki. Setelah itu, pihak manajemen informasi dapat memutuskan untuk
mengumpulkan data yang seperti apa untuk dapat menghasilkan informasi
seperti yang diharapkan oleh pihak eksekutif.
 PROSES
Proses pengolahan data menjadi informasi selalu diidentikkan dengan Database
Management System (DBMS). DBMS ini identik dengan manajemen data,
dimana data yang ada harus dijamin akurasi, kemutakhiran, keamanan, dan
ketersediaannya bagi pemakai. Kegiatan yang terjadi di dalam manajemen data
adalah :
 Pengumpulan (pendokumentasian) data
 Pengujian data, agar tidak terjadi inkonsistensi data
 Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data.
 Keamanan data, untuk menghindari kerusakan serta penyalahgunaan data.
 Pengambilan data, bisa dalam bentuk laporan, untuk memudahkan
pengolahan data yang lain.
Seperti halnya data input, pengolahan data menjadi informasi memerlukan
proses khusus dengan menggunakan metode perhitungan yang sesuai dengan
kebutuhan industry yang bersangkutan. Apabila kita belum mengetahui

13
keinginan informasi dari pihak eksekutif, pengolahan data yang ada dapat
menimbulkan cost yang inefektif dan inefisiensi.
 OUTPUT
Informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data perlu diklasifikasikan
berdasarkan beberapa subsistem. Dalam hal ini, penulis mengklasifikasikan
output data menjadi 3 bagian yaitu persediaan, produksi dan kualitas, dimana
ketiganya ini tidak meninggalkan unsur biaya yang terjadi di dalamnya.
a. Persediaan
Subsistem persediaan memiliki definisi setiap produk yang ada dalam
perusahaan baik yang disimpan ataupun akan dibutuhkan. Subsistem
persediaan memberikan jumlah stok, biaya holding, safety stock , dan lain-
lain berdasarkan hasil pengolahan data dari input.
Subsistem persediaan biasanya memiliki proses pembelian (purchasing)
dan penyimpanan (inventory). Proses yang lain dapat dikembangkan sesuai
kebutuhan perusahaan, namun kedua proses ini sudah cukup mewakili
keseluruhan proses dalam subsistem persediaan.
Dalam proses pembelian, pihak manajemen informasi perlu
mendokumentasi proses pemilihan pemasok hingga kedatangan material
dari pemasok untuk kemudian diproses di dalam lantai produksi.
Proses pembelian perlu diperhitungkan dengan mempertimbangkan korelasi
antara pembelian dan penyimpanan. Apabila jumlah penyimpanan kecil,
maka frekuensi pembelian diperkirakan semakin banyak (dengan kuantitas
produk yang sedikit) dan biaya semakin besar,. Namun apabila jumlah
penyimpanan besar, maka frekuensi pembelian sedikit (dengan kuantitas
produk yang banyak) dan biaya dapat ditekan, tapi biaya penyimpanan juga
bertambah.
 Produksi
Subsistem produksi perlu didokumentasikan dan perlu dijadikan sebuah
informasi untuk mendukung para eksekutif dalam menentukan keputusannya.
Definisi dari subsistem produksi adalah segala hal yang bersangkut paut dengan
proses yang terjadi di setiap stasiun kerja ataupun departemen. Informasi yang
perlu untuk user adalah penjadualan produksi (scheduling) dan transaksi
(transaction) antar stasiun kerja.

14
Penjadualan produksi perlu memperhitungkan data demand dan kapasitas
produksi. Data ini biasanya diambil dari pihak marketing yang mengetahui
peramalan pasar mendatang, sehingga produk tidak terlalu banyak ataupun
terlalu disedikit diproduksi.
Selain berhubungan dengan pihak marketing, penjadualan produksi
berhubungan dengan pihak Human Resource dalam hal jumlah karyawan yang
bekerja, kualifikasi karyawan, shift kerja ,dll. Meski jumlah karyawan sedikit,
apabila kualifikasi baik, maka hasil produksi pun berkualitas. Oleh karena itu,
performance pekerja menentukan penjadualan produksi.
Bill of Material (BOM) berhubungan sekali dengan penjadualan produksi.
Hubungan erat antara penjadualan dan persediaan dapat direlasikan melalui
BOM. Tingkat persediaan akan mempengaruhi jadual produksi, sehingga BOM
setiap produk perlu dirinci agar tidak terjadi keterlambatan produksi.
Keterlambatan komponen setiap produk dapat dilihat dari hasil pengolahan
data, sehingga setiap kesalahan dapat diperbaiki untuk periode penjadualan
berikutnya.
Dalam SIMa pun perlu didokumentasikan setiap proses transaksi (arus ambil,
terima,retur antar stasiun kerja) yang terjadi untuk menjaga kemungkinan
terjadi kesalahan pengiriman, kerusakan pada waktu pengiriman, dll. Proses
transaksi pun perlu mengatur sistem dokumentasi penyimpanan WIP dan
barang jadi yang akan diproses lebih lanjut agar produk tersebut terhindar dari
kerusakan maupun hal-hal yang tidak diinginkan.
 Kualitas
Subsistem kualitas memiliki definisi yang sangat kompleks. Semua hal
berhubungan dengan kualitas, baik waktu, biaya, performa kerja, maupun
pemilihan supplier. Banyak hal lain yang bukan definisi mutlak kualitas namun
perlu masuk dalam unsur kualitas seperti proses perawatan.
Proses yang perlu didokumentasi dalam subsistem ini adalah kontrol proses
(Process Control), Perawatan (Maintenance), dan Spesifikasi (Specification)
baik produk jadi maupun material. Masih banyak hal lain yang perlu
didokumentasi, namun secara keseluruhan, tiga proses ini dapat mencerminkan
kualitas produk yang dihasilkan.
Proses perawatan termasuk dalam bagian kualitas karena gangguan proses yang
terbesar di lantai produksi adalah karena masalah perawatan mesin. Proses
15
perawatan ini berhubungan dengan umur ekonomis mesin, sekaligus
berhubungan dengan lamanya perawatan yang dilakukan. Informasi mengenai
proses perawatan akan sangat mendukung penjadualan produksi, sehingga tidak
terlalu banyak preemption (penghentian proses) dalam setiap stasiun kerja.
Proses produksi yang terjadi di setiap stasiun kerja perlu didokumentasi agar
nantinya dapat menjadi informasi, stasiun kerja mana yang paling berpengaruh
terhadap kualitas produk saat ini. Penentuan ini dapat dilakukan dengan
pencatatan produk cacat yang terjadi di setiap stasiun kerja.
Kualitas sebuah produk sangat ditentukan oleh keinginan konsumen. Konsumen
memiliki standar kepuasan yang diterjemahkan ke dalam spesifikasi, dan
spesifikasi tersebut menjadi tolok ukur kualitas sebuah produk. Dokumentasi
spesifikasi produk yang dihasilkan dapat menjadi tolok ukur kualitas proses
produksi yang sedang berjalan saat ini. Informasi mengenai spesifikasi produk
yang ada saat ini pun dapat menjadi pemikiran strategis untuk kebijakan
perusahaan di masa mendatang.
 BIAYA
Komponen biaya termasuk dalam semua subsistem yang ada. Tujuan
perusahaan manufaktur secara umum adalah mencapai keuntungan dari hasil
penjualan produknya. Oleh karena itu, sebuah sistem informasi tidak akan
pernah terlepas unsur biaya yang terjadi di dalamnya. Bagan sistem informasi
manufaktur diatas menggambarkan bahwa biaya merupakan komponen yang
melingkupi keseluruhan output informasi tersebut, dan biaya juga termasuk
dalam setiap komponen subsistem tersebut. Maksudnya, dalam menghasilkan
informasi untuk setiap subsistem memerlukan biaya yang besar dan sekaligus
ada biaya yang dapat direduksi dari hasil informasi yang didapatkan dari sistem
yang ada.
3. Sistem Informasi Manajemen Keuangan
Sistem informasi manajemen keuangan digunakan untuk membantu proses pengolahan
data keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan berdasarkan sistem pencatatan
akuntansi. Akuntansi menyediakan laporan keuangan yang dibutuhkan oleh manajer
keuangan dalam bentuk neraca, laporan laba rugi serta laporan perubahan modal, oleh
karena itu sistem informasi manajemen keuangan kerap disebut dengan sistem
informasi akuntansi (SIA).

16
Kebutuhan akan sistem informasi keuangan berawal dari subsistem input yang meliputi
sistem informasi akuntansi, subsistem pemeriksaan internal dan subsistem penyelidikan
keuangan. ketiga unsur tersebut berperan sebagai database yang berasal dari sumber
internal organisasi dan lingkungan. Kemudian database diolah dan menjadi subsistem
output untuk memperkirakan berapa besar anggaran yang dialokasikan dan berapa
biaya yang harus dikeluarkan tersebut. Tahapan subsistem input database dan
subsistem output merupakan bahan pertimbangan bagi para pengambil kebijakan
keuangan perusahan. Model yang dikemukakan tersebut diharapkan menjadi sistem
pendukung keputusan bidang keuangan, sehingga dalam anggaran perusahaan alokasi
biaya akan tepat sasaran dan proses pengendalian akan lebih mudah dilakukan
(Rochaety, Setyowati, dan Ridwan,2011:98).
4. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Setiap organisasi khususnya perusahaan memerlukan data yang bersifat riil dari setiap
tingkatan manajemennya. Data tersebut disusun dan dikelola dalam sebuah system
informasi. Salah satu sistem informasi terpenting pada perusahaan adalah mengenai
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia/Human Resourches Information System
(SISDM/HRIS).
Human Resources Information System (HRIS) adalah program aplikasi komputer yang
mengorganisir tatakelola dan tatalaksana manajemen SDM di perusahaan guna
mendukung proses pengambilan keputusan atau biasa disebut dengan Decision Support
System dengan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan.
Pengertian menurut wikipedia.com, yang dimaksud HRIS adalah sebuah bentuk
interseksi/pertemuan antara bidang ilmu manajemen sumber daya manusia (MSDM)
dan teknologi informasi. sistem ini menggabungkan MSDM sebagai suatu disiplin yang
utamanya mengaplikasikan bidang teknologi informasi ke dalam aktivitas-aktivitas
MSDM seperti dalam hal perencanaan, dan menyusun sistem pemrosesan data dalam
serangkaian langkah-langkah yang terstandarisasi dan terangkum dalam aplikasi
perencanaan sumber daya perusahaan/enterprise resource planning (ERP). Secara
keseluruhan sistem ERP bertujuan mengintegrasikan informasi yang diperoleh dari
aplikasi-aplikasi yang berbeda ke dalam satu sistem basisdata yang bersifat universal.
Karakteristik informasi yang dipersiapakan dalam Sistem Informas Sumberdaya
Manusia adalah:
 Timely (tepat waktu)
 Accurate (akurat)
17
 Concise (ringkas)
 Relevant (relevan)
 Complete (lengkap)
Manajer dalam suatu perusahaan memerlukan informasi yang memiliki karakteritik di
atas dalam rangka mengambil suatu keputusan (a decision making).
Fungsi HRIS
Fungsi HRIS memiliki empat kegiatan utama yaitu:
1. Perekrutan dan Penerimaan (Recruiting and Hiring). SDM membantu menerima
pegawai baru ke dalam perusahaan. SDM selalu mengikuti perkembangan terakhir
dalam peraturan pemerintah yang mempengaruhi praktek kepegawaian dan
menasehati manajemen untuk menentukan kebijakan yang sesuai.
2. Pendidikan dan Pelatihan. Selama periode kepegawaian seseorang, SDM dapat
mengatur berbagai program pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keahlian kerja pegawai.
3. Manajemen Data. SDM menyimpan database yang berhubungan dengan pegawai
dan memproses data tersebut untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.
4. Penghentian dan Admistrasi Tunjangan. Selama seseorang diperkerjakan oleh
perusahaan mereka menerima paket tunjangan. Setelah penghentian, SDM
mengurus program pensiun perusahaan bagi mantan pegawai yang berhak.
Model HRIS
Model HRIS dapat dilihat dari Input, Process dan Output. INPUT HRIS terdiri atas 3
subsistem yaitu :
a. Sub Sistem SIA (Sistem Informasi Akuntansi). SIA menyediakan data akuntansi
bagi HRIS sehingga database berisi gambaran yang lengkap dari sumber daya
personil bail keuangan maupun non keuangan.
b. Sub Sistem Penelitian Sumber Daya Manusia. Bergungsi untuk mengumpulkan
data melalui proyek penelitian khusus. Contoh: Penelitian Suksesi (succession
Study), Analisis dan Evaluasi Jabatan (Job Analysis and Evaluation), Penelitian
Keluhan (Grievance Studies).
c. Sub Sistem Intelijen Sumber Daya Manusia. Berfungsi mengumpulkan data yang
berhubungan dengan sumber daya manusia dari lingkungan perusahaan yang
meliputi:
 Intelijen Pemerintah. Pemerintah menyediakan data dan informasi yang
membantu perusahaan mengikuti berbagai peraturan ketenagakerjaan.
18
 Intelijen Pemasok. Pemasok mencakup perusahaan seperti perusahaan
asuransi, yang memberikan tunjangan pegawai, dan lembaga penempatan
lulusan universitas serta agen tenaga kerja yang berfungsi sebagai sumber
pegawai baru. Para pemasok ini menyediakan data dan informasi yang
memungkinkan perusahaan melaksanakan fungsi perekrutan dan peneriamaan.
 Intelijen Serikat Pekerja. Serikat pekerja memberikan data dan informasi yang
digunakan dalam mengatur kontrak kerja antara serikat pekerja dan perusahaan.
 Intelijen Masyarakat Global. Masyarakat global menyediakan imnformasi
yang menjelaskan sumber daya lokal seperti perumahan, pendidikan, dan
rekreasi. Informasi ini digunakan untuk merekrut pegawai dalam skala lokal,
nasional dan internasional, dan untuk mengintegrasikan pegawai yang ada ke
dalam komunitas lokalnya.
 Intelijen Masyarakat Keuangan. Masyarakat keuangan memberikan data dan
informasi ekonomi yang digunakan dalam perncanaan personil.
 Intelijen Pesaing. Dalam industri tertentu yang memerlukan pengetahuan dan
keahlian yang sangat khusus, seperti industri komputer, sering terjadi
perpindahan pegawai dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Beberapa
perusahaan memandang pesaing mereka sebagai sumber pegawai baru yang
baik, dan mengumpulkan informasi mengenai praktek personalia pesaing, dan
mungkin informasi perorangan yang berpotensi untuk direkrut.
Kemudian dari model subsistem input HRIS dimasukkan ke dalam suatu database yang
telah dirancang oleh perusahaan tersebut. Database HRIS bukan hanya data mengenai
pegawai tetapi juga mengenai perorangan dan organisasi dilingkungan perusahaan yang
mempengaruhi arus personil.
OUTPUT HRIS terdiri atas 6 subsistem yaitu :
a. Subsistem Perencanaan Kerja. Merupakan informasi yang dibutuhkan oleh manajer
atas untuk merencanakan kebutuhan tenaga kerja dalam jangka pendek dan jangka
panjang. Informasi ini meliputi informasi untuk analisis perputaran tenaga kerja
(turnover), anggaran biaya tenaga kerja dan perencanaan tenaga kerja itu sendiri.
b. Subsistem Perekrutan. Merupakan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk
pengadaan tenaga kerja secara eksternal maupun internal. Informasi-informasi ini
diantaranya adalah informasi pasar tenaga kerja, penjadwalan wawamcara,
perekrutan dan analisis rekruitmen.

19
c. Subsistem Manajemen Angkatan Kerja. Merupakan informasi informasi yang
dibutuhkan untuk mengelola sumber daya manusia di dalam organisasi. Informasi
informasi ini meliputi informasi pelatihan, penilaian atau evaluasi kerja, evaluasi
keahlian, karir, realokasi jabatan, suksesi, dan kedisiplinan.
d. Subsistem Tunjangan. Merupakan informasi tentang penggajian dan
kompensasinya yang meliputi kehadiran dan jam kerja, perhitungan gaji dan bonus,
analisis kompensasi dan perencanaan kompensasi.
e. Subsistem Benefit. Meliputi benefit yang diterima oleh karyawan. Benefit berbeda
dengan kompensasi. Kompensasi lebih ke insentif yang dihubungkan dengan
kinerja karyawannya, sedang benefit lebih ke manfaat tambahan yang diterima
karyawan sepeti dana pensiun.
f. Subsistem Pelapor Lingkungan. Informasi informasi ini berhubungan dengan
keluhan keluhan, kecelakaan selam kerja, kesehatan karyawan dan lingkungan
kerjanya.

5. Sistem Informasi Pemasaran


System informasi pemasaran merupakan sekumpulan dari sub-sub yang
saling berhubungan satu sama lain secara harmonis dengan tujuan untuk mengolah
data yang berkaitan dengan masalah pemasaran menjadi sistem informasi pemasaran
yang diperlukanoleh manajemen untuk mengambil keputusan dalam rangka
melaksanakan fungsinya.
Jika didefinisikan dalam arti yang luas system informasi pemasaran, adalah kegiatan
perseorangan atau organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan
pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan
pendistribusian promosi dan penetuan harga barang jasa. System informasi pemasaran
selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan
produk produk perusahaan tersebut.
Komponen-komponen system informasi pemasaran :
Sistem informasi pemasaran mempunyai komponen yang sama dengan sistem
informasisecara umum, yaitu "
a. Komponen Input Pemasaran
System informasi pemasaran mengumpulakn data yang menjelaskan transaksi
pemasaran perusahaan. Subsistem intelejen pemasaran mengumpulkan informasi

20
dari lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan operasi pemasaran. Subsitem
peneliti melakukan penelitian khusus mengenai operasi pemasaran.
b. Komponen Model
Model digunakan untuk menghasilkan informasi ynag relevan yang sesuai dengan
kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan yang merubah bentuk
input menjadi output. Model di system informasi pemasaran banyak digunakan
untuk menghasilkan laporan keperluan anggaran koperasi, strategi penentuan harga
produk, evaluasi produk baru, pemilihan lokasi, evaluasi penghapusan produk
lama, penunjukan salesman, penentuan rute yang paling optimal, dan pemilihan
media iklan yang paling efektif.
c. Komponen Output
d. Komponen Basis Data

Sistem informasi pemasaran mempunyai tiga subsistem input:

1. Sistem Informasi Akuntansi, informasi yang dikumpulkan dari sumber-sumber


dalam perusahaan untuk mengevaluasi kinerja pemasaran dan mendeteksi masalah
maupun kesempatan dalam pemasaran. Sistem Informasi pemasaran disini berupa
data-data penjualan. Data itu digunakan untuk menyiapkan informasi dalam bentuk
laporan periodik dan khusus.
2. Riset/penelitian pemasaran. Subsistem ini memberikan fasilitas untuk merancang,
mengumpulkan, menganalisis, dan melaporkan data hasil riset di bidang pemasaran
secara sistematis. Data yang dikumpulkan dalamsubsistem ini ada dua jenis, yaitu
data primer (diperoleh dari penyebaran kuesioner, survei, FGD, observasi, dsb) dan
data sekunder (diperoleh dari sumber intern seperti laporan rugi laba, neraca,
laporan statistik: buku, jurnal).
3. Intelejen pemasaran.subsistem ini setiap hari mengumpulkandata dan informasi
yang berkaitan dengan lingkungan perusahaan khususnya mengenai pesaing untuk
membantu para manajer mempersiapkan dan menyempurnakan rencana pemasaran.

21
Tugas-tugas Dasar Inteligen adalah: Mengumpulkan data ,Mengevaluasi data ,
Menganalisis data ,Menyimpan intelijen , Menyebarkan intelijen

Gambar . Skema Input-Output Sistem Informasi Pemasaran

Sistem informasi pemasaran juga menghasilkan lima subsistem output sebagai bentuk
pelaporannya, antara lain:
a. Subsistem informasi produk.
Siklus hidup produk :menelusuri penjualan suatu produk mulai dari perkenalan,
perkembangan, dewasa dan penurunan.

Model Evaluasi Produk Baru: keputusan untuk mengembangkan produk baru harus
dipertimbangkan secara matang, dengan dasar keuangan yang baik dan dibuat oleh

22
eksekutif. Perusahaan yang memperkenalkan banyak produk baru mengembangkan
suatu prosedur formal yang mempertimbangkan faktor-faktor seperti potensi
tingkat keuntungan dan efisiensi penggunaan sumber daya. Perusahaan dapat
memiliki komite produk baru (new product comittee), yang melakukan fungsi
seleksi dengan menggunakan model evaluasi produk baru.
Subsistem pelaporan ini memberikan informasi apa saja yang berkaitan dengan
produk yang dijual oleh perusahaan misalnya siklus produk, harga produk, status
produk, spesifikasi produk dan sebagainya.
b. Subsistem informasi harga.
 Penentuan Harga Berdasarkan Biaya
Beberapa perusahaan menggunakan penentu harga berdasarkan biaya (cost
based pricing) dengan menentukan biaya-biaya mereka dan menambahkan mark
up yang diinginkan. Pendekatan ini bersifat agak hati-hati. Anda mendapatkan
untung yang diharapkan saat anda menjual barang-barang tersebut, tetapi ada
kemungkinan bahwa konsumen akan membayar lebih.
 Penentuan Harga Berdasarkan Permintaan
Kebijakan harga yang kurang berhati-hati adalah penentuan harga berdasarkan
permintaan (demand based pricing), yang menetapkan harga sesuai dengan nilai
yang ditempatkan oleh konsumen terhadap produk. Kunci pendekatan ini adalah
memperkirakan permintaan dengan tepat. Ini memerlukan pemahaman yang
baik tentang pasar, termasuk keadaan ekonomi dan persaingan.
Subsistem pelaporan ini memberikan informasi tentang harga setiap produk
yang dijual.

23
c. Subsistem infomasi tempat.

Informasi yang mengalir dengan arah yang berlawanan dari arus material disebut
informasi umpan balik (feedback information). Jika perusahaan manufaktur
mengharapkan umpan balik dari para anggota saluran, maka sesuatu harus
ditawarkan sebagai imbalannya. Mungkin kebutuhan ini hanya informasi. Istilah
informasi feedforward menjelaskan arus informasi kepada konsumen. Informasi
feedforward dari perusahaan manufaktur kepada pedagang besar dan pengecer
dapat mencakup pengumuman produk baru, alat bantu penjualan dan promosi, da
peramalan permintaan. Informasi feedforward kepada konsumen dapat berupa
petunjuk penggunaan, kiat keselamatan dan garansi. Susbsistem ini memberikan
informasi tentang bagaimana produk didistribusikan kepada konsumen.
d. Subsistem informasi promosi.
Departemen promosi dan periklanan dalam fungsi pemasaran mencurahkan
perhatiannya pada perencanaan dan pelaksanaan kampanye periklanan dan
melakukan promosi bagi berbagai produk. Aktivitas departemen ini dipusatkan
pada peningkatan penghasilan dari penjualan tanpa harus menaikkmengenai
kenaikan biaya yang mungkin dalam hubungannya dengan peningkatan
penghasilan.an biaya yang cukup besar. Karena itu informasi mengenai bagaimana
efektifnya aktivitas periklanan dan promosi berkenaan dengan peningkatan
penghasilan, harus dicari dan digunakan bersama-sama dengan informasi
Subsistem ini memberikan informasi tentang komunikasi pemasaran seperti apa
yang paling efektif.

24
e. Subsistem informasi bauran terpadu. Merupakan penggabungan informasi dari
keempat subsistem diatas, jadi sistem pelaporan dapat disajikan dalam empat aspek
terpisah bagi pemakainya dan dapat juga disajikan dalam satu aspek yang
terintegrasi, tergantung informasi yang dibutuhkan oleh pemakai/user.
Sistem informasi pemasaran secara garis besar diawali oleh proses input melalui
subsistem informasi akuntansi (AIS), riset/penelitian pemasaran, dan intelejen
pemasaran. Setelah ketiga input tersebut diproses sehingga menghasilkan sebuah
subsistem informasi produk, subsistem informasi tempat, subsistem informasi harga,
subsistem informasi promosi dan subsistem bauran terpadu.

25
BAB III

KESIMPULAN

eksekutif merupakan manajer tingkat atas yang berpengaruh kuat pada kegiatan dan arah
organisasi. eksekutif menggunakan instutisi maupun analisis rasional dalam memeahkan
masalah, menerapkan instuisi, pada tiap langkah dengan urutan yang sama.

Sistem Informasi Eksekutif (EIS) memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan
sistem informasi dewasa ini. Sistem Informasi Eksekutif (EIS) merupakan sistem
terkomputerisasi yang memberi eksekutif akses yang mudah ke informasi internal dan eksternal
yang relevan dengan faktor keberhasilan kebutuhannya.
Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya

Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang

bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut

keputusankeputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.

Indikator : dapat mengetahui apa saja tugas-tugas dari seorang eksekutif secara
menyeluruh.

Studi Kasus :

Studi Kasus di PT. Indah Kiat Pulp & Paper tangerang Mill.

PT. indah Kiat pulp & Tangerang Mill merupakan perusahaan manufaktur yang berdiri sejak
tahun 1978. Menjadi pabrik kertas nomor satu di dunia dan terus melampaui kepuasan
pelanggan dengan terus menerus melakukan perbaikan berkesinambungan merupakan visi dan
misi yang dipegang perusahaan.

Ada satu Kasus Seorang karyawan dari PT. indah Kiat pulp & Tangerang Mill telah
menggelapkan dana perusahaan sampai 100 Juta . deni merupakan seorang Karyawan di
perusahaan tempatnya bekerja. Uang hasil pengumpulan bukanlah disetor ke perusahaan
melainkan dipakai untuk kepentingan lain. Hal ini jika dilakukan terus menerus perusahaan
akan mengalami kerugian. Maka dalam kasus ini harus ada penangan atau solusi yang tepat
supaya kejadian ini tidak terulang lagi.

Pertanyaan

26
Apa Solusi yang terbaik supaya kesalahan tersebut tidak terulang kembali. ???

Jawaban :

Asia pulp and paper memandang komunikasi internal karyawan menjadi asset yang harus
dijaga serta dilakukan kegiatan investasi yang dijaaga. System informasi yang digunakan
dalam hal ini dalah system informasi dengan penggunaan jaringan Lotus Note.

Lotus note sendiri adalah media komunikasi internal perusahaan yang dipergunakan untuk
mengirim berbagai pesan perusahaan yang dapat dilakukan oleh antar individu, individu ke
kelompok, bahkan perusahaan ke kelompok.

Lotus note memiliki kecepatan yang sangat tinggi sehingga dapat mendukung berbagai
komunikasi karyawan. Sifat dasar dan cara kerja lotus note sebenarnya sama dengan e-mail
pada umumnya, namun dalam lotus note terdapat satu kebijakan dimanaseorang atasan dapat
melihat komunikasi yang dijalankan oleh bawahanya, sehingga seluruh kegiatan atau segala
jenis bentuk komunikasi karyawan dapat dipantau langsung oleh atasan. Hal ini mempermudah
atasan melakukan pengawasan serta melakukan pengawasan serta melakukan koordinasi
dengan cepat jika ada hal hal yang dirasa perlu dikoordinasikan dengan segera.

Dalam praktek kerja sehari-hari asia pup and paper sangat menekankan pada akan kepentingan
good and governance. Hal ini berkaitan dimana perusahaan menghargai karyawanya sebagai
asset serta balasan dari prestasi karyawan. Hal menariknya adalah asia pulp and paper sangat
menekankan kejujuran dari karyawanya, dan jika terdapat sebuah pelanggaran yang
berhubungan dengan pelanggaran etika karyawan. Karyawan tersebut harus membuat surat
pernyataan minta maaf bahwa dirinya telah melakukan pelanggaran etika dan surat pernyataan
tersebut disebarkan ke seluruh pemegang akun lotus note karyawan unit usaha asia pulp and
paper.

27
DAFTAR PUSTAKA

Zuki kurniawan,2012.Analisis system dan sumber daya informasi

Rahayu,Prasetya, Wibowo,2015. Sistem informasi manajemen Keuangan pada LPBB


Bintang solusi Mandiri

28

Anda mungkin juga menyukai