Anda di halaman 1dari 89

KALIBRASI TIMBANGAN ELEKTRONIK

Reference :
1. The Calibration of Weight and Balance
Edwin C.Morris And Kitty M.K.Fen
Monograph 4: NMI Technology Transfer
Series Third Edition 2007;

2. Suplemen 1 Pedoman Evaluasi


Ketidakpastian Pengukuran
Kalibrasi timbangan Elektronik, edisi
Februari 2002, Komite akreditasi Nasional

DISUSUN OLEH 3. OIML R-76, Edition 2006 (E)


RANA RAHMADA
I. PENGENALAN KALIBRASI
1. Pengertian beberapa istilah dalam
Kalibrasi
2. Macam & klasifikasi Kalibrasi di
Indonesia
3. Persyaratan untuk kegiatan
Kalibrasi (intern/ extern)
4. Hasil Kalibrasi dan aplikasinya
1. Beberapa ISTILAH dalam KALIBRASI

• KALIBRASI:
Serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai
yang ditunjukkan oleh instrumen pengukur atau sistem
pengukuran atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan
nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran
yang diukur dalam kondisi tertentu.

• Laboratorium Kalibrasi:
Laboratorium yang melaksanakan pekerjaan kalibrasi

• Petugas Kalibrasi:
Orang yang bertugas melakukan pekerjaan kalibrasi.
1. Beberapa ISTILAH dalam KALIBRASI

• Standar Kalibrasi (=kalibrator):


Peralatan atau bahan ukur yang dijadikan sebagai pembanding
(acuan komparasi) dalam kegiatan pengerjaan kalibrasi.

• Obyek Kalibrasi (UUT=unit under test):


Alat ukur atau bahan ukur atau sistem pengukuran yang
dikalibrasi terhadap suatu Standar Kalibrasi (kalibrator).

• Metoda Kalibrasi:
Pedoman acuan/ prosedur TEKNIS tertentu untuk melaksanakan
pekerjaan kalibrasi.
1. Beberapa ISTILAH dalam KALIBRASI

• Prosedur Kalibrasi:
Serangkaian uraian dan langkah-langkah TEKNIS (termasuk pula
tambahan & modifikasinya, jika ada) untuk pengerjaan kalibrasi
yang tersusun secara tertib, sistematis dan menyeluruh yang
mengacu pada suatu metoda kalibrasi tertentu.
• Tanda Kalibrasi (label/ stiker):
Suatu bukti yang digunakan/ ditempelkan pada alat ukur atau
bahan ukur yang telah dikalibrasi. (bersifat khas, dikeluarkan oleh
pihak yang meng-kalibrasi)
• Hasil Kalibrasi:
Laporan yang berisi tentang hasil-hasil dari pengerjaan kalibrasi,
yang dituangkan dalam bentuk “Laporan” atau “Sertifikat” .
1. Beberapa ISTILAH dalam KALIBRASI

• Selang Waktu Kalibrasi (=periode/interval kalibrasi):


Jarak waktu untuk kalibrasi ulang atau jarak waktu antara
kalibrasi pertama dengan kalibrasi berikutnya.
• Mampu Telusur (traceability):
Sifat dari suatu hasil pengukuran yang dapat dikaitkan dengan
standar tertentu yang tepat, umumnya standar nasional atau
internasional, melalui rantai pembandingan yang tak terputus.
• Koreksi:
Suatu harga yang ditambahkan secara aljabar pada hasil dari
alat ukur untuk mengkompensasi (mengimbangi) penambahan
kesalahan sistematik.
1. Beberapa ISTILAH dalam KALIBRASI

• Kecermatan (Accuracy):
Kecakapan (kemampuan) dari instrumen ukur untuk memberikan
indikasi pendekatan terhdp harga sebenarnya dari obyek yg diukur.
• Ketelitian (Precision):
Kemampuan proses pengukuran untuk menunjukan hasil yg sama
dari suatu pengukuran yg dilakukan berulang-ulang dan identik.
• Rentang Ukur (Range, Capacity of measuremnet):
Besar daerah ukur antara batas ukur bawah dan batas ukur atas.
• Nilai Skala Terkecil / NST (Resolusi):
Besar pernyataan dari kemampuan peralatan untuk membedakan
arti dari dua tanda harga/ skala yg paling berdekatan dari besaran
yg ditunjukan.

Ketidakpastian Pengukuran (Measurement Uncertainty):
Perkiraan mengenai rentang hasil pengukuran yang didalamnya
terdapat harga yang benar.
“HUKUM DASAR PENGUKURAN”

•TIDAK ADA PENGUKURAN TANPA KESALAHAN

•Bahwa SETIAP INSTRUMEN/ ALAT UKUR HARUS


DIANGGAP TIDAK CUKUP BAIK SAMPAI TERBUKTI
MELALUI KALIBRASI DAN PENGUJIAN bahwa
INSTRUMEN UKUR TERSEBUT MEMANG BAIK.

( ASAS PRADUGA SALAH )

[ SETIAP PENGUKURAN HARUS DIANGGAP SALAH KECUALI ADA


BUKTI TERTULIS BAHWA ALAT UKURNYA TELAH TERKALIBRASI ].
2). MACAM & JENIS KALIBRASI

Macam-Macam Pandangan tentang Kalibrasi :


•Ditinjau dari Pihak yang meng-Kalibrasi-nya :
- Kalibrasi Eksternal
- Kalibrasi Internal
•Ditinjau dari Besaran yang dikalibrasinya :
- Kalibrasi untuk besaran dasar
- Kalibrasi untuk besaran turunan
•Ditinjau dari Tingkatan Lab.Kalibrasinya:
(Lab Nasional, Lab Kalibrasi s/d STD, Lab Kal Industri)

•Dan lain-lain
2). MACAM & JENIS KALIBRASI

Jenis-Jenis Kalibrasi di Indonesia :


Kalibrasi untuk metrologi teknis :
* Alat ukur yang tidak digunakan untuk transaksi
* Dilakukan oleh laboratorium yang telah
terakreditasi oleh KAN - BSN
Kalibrasi untuk metrologi Legal / Peneraan (Verifikasi) :
* Alat ukur yang digunakan untuk transaksi
* Dilaksanakan oleh Direktorat Metrologi - Deperindag
Kalibrasi untuk metrologi Nuklir :
* Alat ukur, alat uji, diagnosa dan terapi nuklir
* Oleh BATAN
3). Persyaratan Kegiatan KALIBRASI
BAGAIMANA MELAKUKAN KALIBRASI ?

• DIRECT Comparison
( dengan cara pembandingan langsung )
1. Menggunakan material acuan/standar bersertifikat
(CRM = Certified Reference Material)
Membandingkan penunjukkan alat ukur/ bahan ukur dgn nilai
dari CRM atau SRM.

2. Menggunakan alat Acuan/ Standar/ Kalibrator


Membandingkan penunjukkan suatu instrumen dengan
instrumen lain/ standar yang lebih tinggi klas-nya.

• INDIRECT Comparison
( Contoh: Kalibrasi VG dengan MTD gravimetri,
Kalibrasi alat ukur kadar air dengan MTD Oven, dll )
3). Persyaratan Kegiatan KALIBRASI

I. Syarat Utama / inti :

Personil

Standar Metoda
Kondisi Lingkungan Kerja

Prasarana Kerja

(fasilitas fisik/ ruang,


( suhu, kelembaban, tekanan meja, alat subsider,
udara kebisingan, cahaya, datasheet, dll
getaran, dll ) HASIL KALIBRASI
3). Persyaratan Kegiatan KALIBRASI

II. Syarat “Kompetitif” (Syarat.Utama +


SMM) :

Personil

Standar kondisi Metoda


lingkungan kerja

SMM 17025 Prasarana Kerja


-P.Manajemen
-P.Teknis

Kompetensi LAB HASIL KALIBRASI


Kalibrasi
3). Persyaratan Kegiatan KALIBRASI

Bagaimana STANDAR/ METODA KALIBRASI YANG BISA DIPAKAI ?

ACUAN/ STANDAR KALIBRASI 


1. Ketelitian setingkat lebih tinggi
2. Memiliki sertifikat kalibrasi yang memuat
Nilai –nilai hasil kalibrasinya & traceability
yang jelas
3. Sertifikat kalibrasi terkini, masih berlaku
4. Standar tsb recommended untuk kalibrasi
dimaksud
METODE KALIBRASI  - Internasional/ nasional/ published

- atau sudah divalidasi


3). Persyaratan Kegiatan KALIBRASI

Bagaimana Batasan KALIBRASI INTERN dan EXTERN ?

KALIBRASI EXTERN 
1. Kalibrasi dilakukan Pihak Lain yang kompeten
2. Harus ada jaminan traceability yang jelas
Harus ada jaminan bahwa Sertifikat kalibrasi yang
3. diterbitkan dapat diterima pihak terkait

4. Pihak pengkalibrasi siap untuk dipastikan


kemampuannya/ audit kompetensi.

KALIBRASI Intern  - dilakukan oleh pihak sendiri


- dapat dipastikan kompetensinya termasuk dokumentasi
yang tertib
4). HASIL KALIBRASI & Aplikasinya

Hasil Kalibrasi
•DATA Kalibrasi :
- Data Informatif terkait dgn alat yang dikalibrasi & lingk.kerja
- Data hasil pengamatan asli (raw data)
- Data hasil pengolahan/ perhitungan2.
- Data nilai-nilai penting hasil kalibrasi ( E atau C , dan U95 )
•LAPORAN/ SERTIFIKAT Kalibrasi :
- Hal hal deskriptif terkait dgn alat yang dikalibrasi & yang relevan
- Nilai nilai hasil kalibrasi yang lengkap
- Bentuk Sertifikat yang khas, dan Tanda Tangan yang berwenang
•Dokumentasi/REKAMAN Pendukung :
( Metoda/ Prosedur, arsip order & data teknis, record lingkungan kerja,
record petugas, record peralatan/ standard, dll )
4). HASIL KALIBRASI & Aplikasinya
APLIKASI terhadap Hasil Kalibrasi

•VERIFIKASI terhadap hasil Kalibrasi yang diterima :


- OK , masih dalam kondisi batas tertentu
- Penurunan kualitas dalam batas tertentu (akurasi, presisi)
- NOT OK , tidak layak untuk dipakai melebihi batas tertentu
•PENERAPAN nilai2 hasil Kalibrasi dalam Pengukuran:
- dipakai tanpa koreksi
- dipakai dengan menyertakan nilai koreksi-nya
+ diperhitungkan dengan nilai Uncertainty-nya
•EVALUASI untuk beberapa Laporan/ Sertifikat kalibrasi :
( evaluasi terhadap TREND dari hasil2 kalibrasi yang lalu,
dengan Statistika)
Hirarki Pengukuran & Traceability Kalibrasi

MENGAPA PERLU Traceability/ KETERTELUSURAN ?


1. PERSYARATAN STANDAR (ISO, Regulasi, dll)

2. TUNTUTAN DUNIA INTERNASIONAL/


NASIONAL.
3. KEPERCAYAAN & JAMINAN MUTU terhadap
CUSTOMER.
4. UNTUK PENYELESAIAN MASALAH YANG
TERKAIT DENGAN HASIL PENGUKURAN.

5. UNTUK MENGETAHUI NILAI PENGUKURAN


YANG masuk dalam “daerah BENAR”.
Hirarki Pengukuran & Traceability Kalibrasi

•PERNYATAAN Ketertelusuran dalam Sertifikat Kalibrasi a.l. :


(lihat Pedoman KAN , DP.01.22)

-“Hasil kalibrasi yang dilaporkan tertelusur ke satuan pengukuran SI


melalui NMI (nyatakan NMI atau NMI negara lain)”.

-“Hasil kalibrasi yang dilaporkan tertelusur ke satuan pengukuran SI


melalui LK-(nomor akreditasi)-IDN”.

-“Hasil kalibrasi yang dilaporkan tertelusur ke satuan pengukuran SI


melalui (laboratorium yang melakukan kalibrasi terhadap standar
tertinggi laboratorium)”.

-“Hasil kalibrasi yang dilaporkan tertelusur ke (produsen standar


tersebut)”.  bila ketertelusurannya berasal dari CRM
HIRARKI TINGKAT PENGUKURAN
(Tingkatan Alat Ukur/ Standar)
• I). Standar PRIMER (standar Internasional)
- merupakan nilai Konvensional
- dipakai untuk Interkomparasi antar negara

• II). Standar SEKUNDER


- standar Lab Nasional
- standar Lab Kalibrasi

• III). Standar TERSIER (standar kerja)


- standar di Lab-Lab Kalibrasi

• IV). Instrumen Pengukur (di Industri/ masyarakat)


- Alat ukur Presisi Tinggi
- Alat ukur Presisi Sedang
- Alat ukur Presisi Rendah (umum)
Ketelusuran Massa

Traceability

International National Primary Weights Scales or


Prototype Prototype Standard Balances
Format Sertifikat Kalibrasi
FORMAT Sertifikat Kalibrasi :
1. Perhatikan klausul 5.10 dari ISO/IEC 17025.
2. Laporan/ Sertifikat kalibrasi harus sekurang-kurangnya mencakup :
- Judul
- Nama dan Alamat Lab, serta lokasi pekerjaan kalibrasi (jika IN SITU)
- Identifikasi unik dari Sertifikat kalibrasi
- Nama dan Alamat pelanggan
- Identifikasi dari Metode yang digunakan
- Uraian dari, kondisi dari, dan identifikasi alat yang dikalibrasi
- Tanggal penerimaan alat yang dikalibrasi (bila hal ini bersifat kritis)
- Tanggal kalibrasi dilakukan
- Hasil kalibrasi (berikut satuan pengukuran)
- Nama, fungsi, dan tanda tangan atau Identifikasi dari orang yang
mengesahkan sertifikat kalibrasi
- dan hal-hal lain yang penting & relevan.
Interpretasi Nilai-Nilai pada Sertifikat Kalibrasi

• Nilai Koreksi atau Deviasi :


1. Contoh Hasil kalibrasi Massa :
NOMINAL= 100g , NILAI MASSA= 99,99975g
Maka nilai anak timbangan tersebut memiliki koreksi : -0,00025g
atau bisa juga dikatakan memiliki DEVIASI sebesar ; +0.00025g

2. Contoih Hasil kalibrasi Dimensi (micrometer) :


NOMINAL=10mm , NILAI KOREKSI= -0,002mm , U95= + 0.0015mm
Maka nilai penunjukan Micrometer tersebut pada skala 10mm adalah
sebesar : 9,998mm dengan Uncertainty + 0.0015mm

3. Contoh hasil kalibrasi Suhu (termometer) :


SKALA=50 °C , NILAI DEVIASI= +1 °C , U95= + 0.5 °C (k=2)
Maka nilai penunjukan Termometer tersebut pada skala 50 °C adalah
sebesar : 49 °C dengan Uncertainty + 0,5 °C (k=2)
Interpretasi Nilai-Nilai pada Sertifikat Kalibrasi

• Nilai Ketidakpastian Pengukuran (Uncertainty) :

Contoh hasil kalibrasi Timbangan ) :


Pada SKALA=50 g , NILAI DEVIASI= +1 g , U95= + 0.5 g (k=2)

Maka nilai penunjukan Timbangan tersebut pada skala


50 g adalah sebesar : 49 g.

Karena dinyatakan bahwa Uncertainty sebesar + 0,5 g (k=2) maka


nilai 49 g (yang BENAR) akan berada dalam rentang :
48,5 g  49,5 g
[ dengan Faktor Cakupan (k) = 2 dan Tingkat kepercayaan 95 %
]
TUJUAN KALIBRASI

1.1 Menentukan deviasi kebenaran


konvensional nilai penunjukkan suatu instrumen ukur

1.2 Menjamin Hasil pengukuran sesuai dengan standar


Nasional maupun internasional.
1.3 Memperkirakan tingkat akurasi yang diberikan oleh
Alat.

MANFAAT KALIBRASI
Menjamin kondisi instrumen ukur dan bahan
ukur agar tetap sesuai dengan spesifikasinya.
II. Pengenalan Timbangan

Installation location and weighing result


 0 & 15kg adjustment at MTA
 Germany / Albstadt / MTA  Installation without considering the
731m above sea level
changing of gravity
| g = 9,80684 m/s²

 USA / Salt Lake City


1.320m…3.582m above sea level
| g = 9,79829 m/s² Location Kg

 Spain / Gibraltar / Airport MTA 15.00000


5m above sea level
Salt Lake C. 14,98689
g = 9,79816 m/s²

Gibraltar 14,98669

Bogotá 14,94733
 Columbia / Bogotá
South Pole 15,02561
2.640m above sea level
g = 9,77250 m/s² Equator
14,959321
0m | 0° 0’ 0’’

 Geographical South Pole


2.800m above sea level
g = 9,82353 m/s²

26
Pengaruh Gravitasi

Timbangan perbandingan massa-massa


• Timbangan yang bekerja dengan kompensasi
berat penimbangan benda dan kompensasi
berat dipengaruhi gravitasi dengan cara yang
sama.
• Timbangan yang bekerja dengan prinsip
perbandingan massa tidak tergantung nilai g
• Perubahan tempat installasi tidak ada pengaruh mG  g  mW  g
terhadap hasil penimbangan. mG  g  mW  g
mG  mW

Timbangan Perbandingan massa-Gaya


 Timbangan yang bekerja dengan prinsip kompensasi
gaya dipengaruhi gravitasi yang berakibat perubahan
gaya.
 Timbangan yang bekerja dengan prinsip kompensasi
gaya tergantung nilai g
F  mW  g
 Perubahan tempat instalasi memiliki pengaruh terhadap
F  F  m W g  g hasil penimbangan.

27
Electromagnetic Force Compensation

Sebuah kumparan ditempatkan pada medan magnet yang dialiri


sejumlah arus listrik menghasilkan gaya yang menjaga pan
timbangan pada posisi zero.

Weighing Platter
Position Sensor

Magnet
Battery

A Current
Magnet Magnetic Field
Current Sensor
Kompensasi Gaya Electromagnetic

Pan timbangan akan lebih rendah ketika beban di tempatkan di


atasnya. Arus lebih banyak akan dihasilkan untuk mengimbangi
gaya sehingga pan timbangan kembali ke posisi awal .

Beban

Pan Timbangan
Posisi Sensor
Magnet

Battery

Magnet Medan Magnetic A Sensor Arus

Arus
Kompensasi Gaya Electromagnetic

Arus berbanding lurus dengan gaya. Perubahan arus di


tranlasikan kedalam nilai massa.

Load
Recovery Force

Pan Timbang
PositsiSensor

Magnet

Battery

Magnet Medan Magnetic A Sensor Arus

Arus
III.Bagaimana Memilih Massa Standard?

E1 E2 F1 F2 M1 M2 M3
TOLERANSI MASSA STANDAR

BACK
TOLERANSI MASSA STANDAR
Contoh Sertifikat Anak Timbang
Contoh Evaluasi Sertifikat Anak Timbang
Koreksi ABS
Nominal U95 MPE (mg) MPE Koreksi MPE U95
(mg)
0.001 g 0.01900 0.0058 0.020 0.0142 0.0067
0.002 g 0.00000 0.0064 0.020 0.0136 0.0067
0.002 g 0.01000 0.0064 0.020 0.0136 0.0067
0.005 g 0.01667 0.0056 0.020 0.0144 0.0067
0.01 g 0.02000 0.0044 0.025 0.0206 0.0083
0.02 g 0.00533 0.0061 0.030 0.0239 0.0100
0.02 g 0.01133 0.0067 0.030 0.0233 0.0100
0.05 g 0.00500 0.0082 0.040 0.0318 0.0133
0.1 g 0.01700 0.0111 0.050 0.0389 0.0167
0.2 g 0.00200 0.0124 0.060 0.0476 0.0200
0.2 g 0.03367 0.0149 0.060 0.0451 0.0200
0.5 g 0.03733 0.0156 0.080 0.0644 0.0267
1. g 0.09300 0.0191 0.100 0.0809 0.0333
2g 0.04433 0.0230 0.120 0.0970 0.0400
2g 0.04300 0.0240 0.120 0.0960 0.0400
5g 0.05400 0.0300 0.160 0.1300 0.0533
10 g 0.06767 0.0370 0.200 0.1630 0.0667
20 g 0.01067 0.0480 0.250 0.2020 0.0833
20 g 0.00533 0.0480 0.250 0.2020 0.0833
50 g 0.25833 0.0590 0.300 0.2410 0.1000
100 g 0.11333 0.1860 0.500 0.4070 0.1667
200 g 0.96333 0.1860 1.000 0.8140 0.3333
Bagaimana Memilih Massa Standard?

Tergantung aturan yang digunakan

• Mettler Toledo

Resolusi Timbangan Kelas OIML

Sampai 6000 d M1
Sampai 30000 d F2
Sampai 100000 d F1
Diatas 100000 d E2

Resolusi = Max. Cap / daya baca


Contoh :

Timbangan memiliki capasitas 210 g


Dengan daya baca 0.0001 g.
Resolusi timbangan : 210 g / 0.0001 g = 2100000

Massa Standard yang diperlukan ?

Kelas E2
OIML R 76
MPE For load m expressed in verification scale interval e

Class 1 Class 2 Class 3 Class 4

± 0.5 e 0 ≤m≤50000 0 ≤m≤5000 0 ≤m≤500 0 ≤m≤50

±1e 50000 5000 500 ≤m≤2000 50 ≤m≤200


≤m≤200000 ≤m≤20000

± 1.5 e 200000 ≤m 20000 ≤m 2000 ≤m 200 ≤m

•Initial Verification
e = Verification Scale Interval d = readability Scale d ≤ e≤ 10 d

Standar massa yang digunakan untuk verifikasi/kalibrasi seharusnya memiliki kesalahan yang tidak
lebih dari 1/3 MPE dari timbangan .
OIML R 76

Class e Max cap/e = n


Class 1 0.001 g ≤ e 50000 ≤
Class 2 0.001g ≤e≤ 0.05 g 100 ≤ n≤100000
0.1 g ≤ e 5000 ≤ n ≤ 100000
Class 3 0.1g ≤e≤ 2 g 100 ≤n≤ 10000
5g≤e 500 ≤ n ≤ 10000
Class 4 5g ≤ e 100 ≤ n ≤ 1000

Standar massa yang digunakan untuk verifikasi /kalibrasi seharusnya memiliki


kesalahan yang tidak lebih dari 1/3 MPE dari timbangan timbangan .
Penggunaan dan penanganan massa Standar

• Type massa Standar:


• Klasifikasi massa standar berdasarkan OIML R111-1[3] dibagi atas 9
kategori : E1,E2.F1,F2, M1,M1-2,M2,M2-3 dan M3.

• Kelas E, integral massa standar yang terbuat dari stainlesssteel


non-magnetik dan kelihatan mengkilap.Kelass E1 digunakan
kebanyakan lembaga kemetrologian Nasional, ini adalah massa
standar yang digunakan untuk mengkalibrasi E2.
• Klass E2 adalah yang digunakan di laboratorium yang
membutuhkan reference standar yang sangat akurat dan digunakan
untuk kalibrasi timbangan presisi tinggi.
Penggunaan dan penanganan massa Standar

• Kelas F , massa standar integral atau 2 bagian terbuat dari


stainless steel non magnetik atau kuningan yang terlihat
mengkilap. Biasanya memiliki adjusting capity yang bisa
dibuka. Kelas F biasanya digunakan sebagai reference
standar untuk kalibrasi massa standar yang kelasnya lebih
dibawah.
• Kelas M1, massa standar yang terbuat dari dua bagian
kuningan atau besi cor. Permukaannya harus halus.
• Kelas M2 dan M3 terbuat dari 2 bagian terbuat dari kuningan
atau besi cor yang digunakan untuk mengkalibrasi mesin
timbang di industri.
Penanganan Massa Standar

• Massa standar kelas E dan F jangan pernah disentuh dengan


tangan. Gunakan pinset atau sarung tangan yang terbuat dari
kulit, katun atau plastik.
• Ketika tidak digunakan harus selalu disimpan pada tempat/bok
yang diberikan.
• Massa standar jangan sampai jatuh. Jika terjatuh harus dilakukan
rekalibrasi.
• Jangan pernah menyimpan massa standar di pan yang
berdebu bahkan kotor dan juga menggeser massa standar pada
permukaan pan timbangan.
• Massa standar dihindarkan supaya tidak beradu.
• Jika massa standar kotor atau tersentuh bersihkan dengan kuas
halus atau lap halus.
• Jika massa standar sangat kotor ,bersihkan dengan air destilasi
jika perlu. Waktu penstabilan diperlukan setelah pencucian.
Hal- hal yang Perlu Diperhatikan Pada Saat Kalibrasi

Timbangan

1. Timbangan harus dikalibrasi pada posisi dimana


timbangan digunakan. Jika memang harus dipindahkan
setelah kalibrasi meskipun pada tempat yang sama
harus dilakukan pengujian untuk memastikan apakah
timbangan perlu dikalibrasi ulang atau tidak.
2. Digit terakhir dari penimbangan kadang-kadang
berpindah antara 2 nilai. Jika hal ini terjadi harus
mengambil rata2 dari 2 digit.
3. Customer bisa meminta titik nilai yang akan dikalibrasi
dalam range pengukuran.
METHODA KALIBRASI NMI

Edisi ke tiga Maret 2007


NMI (National Measurement Institute)
Chapter 6
Calibration of Electronic Balance
N0 Nilai Nol Pembacaan
(zi) (mi)
1 0,00 1000,03
0,00 1000,03
2 0,00 1000,03
0,00 1000,03
3 0,00 1000,03
0,00 1000,03
4 0,00 1000,04
0,00 1000,04
5 0,00 1000,03
0,00 1000,03
6 0,00 1000,03
0,00 1000,03
7 0,00 1000,03
0,00 1000,03
8 0,00 1000,03
0,00 1000,03
9 0,00 1000,04
0,00 1000,04
10 0,00 1000,03
0,00 1000,03
Nilai Nominal Pembacaan Alat
1 4

Z1 = 0,00
100 m1 = 100,00
m1’ = 100,00
Z2 = 0,00
200 m2 = 200,01
m2’ = 200,01
Z3 = 0,00
300 m3 = 300,01
m3’ = 300,01
Z4 = 0,00
400 m4 = 400,02
m4’ = 400,02
Z5 = 0,00
500 m5 = 500,03
m5’ = 500,03
Z6 = 0,00
600 m6 = 600,03
m6’ = 600,04
Z7 = 0,01
700 m7 = 700,05
m7’ = 700,04
Z8 = 0,01
800 m8 = 800,05
m8’ = 800,05
Z9 = 0,01
900 m9 = 900,05
m9’ = 900,05
Z10 = 0,01
1000 m10 = 1000,04
m10’ = 1000,04
Z10’ = 0,01
Pengaruh Pembebanan Di Tengah

Posisi Pembacaan
(g )
1 2

Tengah 501,18

Depan 501,20

Belakang 501,17

Kiri 501,18

Kanan 501,19
Pengolahan Data & Perhitungan Ketidakpastian
Komponen Ketidakpastian Pengukuran Pada Saat
Kalibrasi

Uby = 1 ppm x Massa Nominal


3

Re s / 2
UR 
3

Massa Standard Repeatability


(ri  r ) 2
 U M    max  S 
2 2
U N  2     
 k   2  U 95  k .U C n 1

 k . (U R ) 2  (U t ) 2  (U M ) 2  (U drift ) 2  (U By ) 2

Ketidakpastian Gabungan
62
Measurement Uncertainty at Small Loads

XP 4002S U [g] = 0.012 + 3.5e-6 x Weight Real Example:


Readability = 0.01g Determination of measurement
Weight on Absolute uncertainty during calibration
balance Measurement
[g] Uncertainty [mg]
0.01 12

0.1 12

1 12

10 12

100 12

1000 17

4100 26
Measurement Uncertainty at Small Loads
12 %
XP 4002S U [g] = 0.012 + 3.5e-6 x Weight 88 mg ≤ Weight ≤ 112 mg
Readability = 0.01g
Weight on Absolute Relative
balance Measurement Measurement
[g] Uncertainty [mg] Uncertainty [%]
0.01 12 120

0.1 12 12

1 12 1.2

10 12 0.12

100 12 0.012

1000 17 0.0017

4100 26 0.0006
Trusting the Weighing Results

I need to weigh with an accuracy of at least


1%, i.e. the maximum measurement
uncertainty I can accept is  1%.
Weight on Absolute Relative
balance Measurement Measurement
[g] Uncertainty [mg] Uncertainty [%]
0.01 12 120
Not
0.1 12 12 OK

1 12 1.2
Limit ?
10 12 0.12

100 12 0.012

1000 17 0.0017
OK
4100 26 0.0006
Ketidakpastian Penyimpangan Penunjukan

Ada 5 faktor yang harus diperhitungkan


• Ketidakpastian anak timbangan standar (Um)
•Ketidakpastian instability(drift) anak timbangan( Udrift)
•Ketidakpastian daya ulang pembacaan (Us)
•Ketidakpastian daya baca timbangan(Ur)
•Ketidakpastian bouyancy udara(Uby)

Catatan :
Ketidakpastian penyimpangan penunjukan dihitung untuk masing-
masing titikukur, contoh berikut hanya pada titik ukur 1000 g
(Um)
(Udrift)

0,12mg
Jika data sertifikat tidak memadai karena baru
sekali di kalibrasi, maka dapat diprediksi dari 8
persen nilai akurasinya sesuai persyaratan
toleransi OIML dengan distribusi rectangular,
misalnya massa kelas F1 nominal 1 g, perkiraan
drift adalah 8% x 0,1 mg = 0,008 mg.
Jadi ketidakpastian karena drift :
Udrift = 8% x akurasi massa
Ketidakpastian Repeatability Timbangan

- Pengukuran repeatability adalah Standard Deviasi


dari perbedaan (r-z).
- Jika diperoleh sd lebih kecil dari 0,41 d maka
gunakan 0,41d sebagai nilai sd (v= 1000 dan n=1).
- Tetapi gunakan nilai sd jika sd yang diperoleh lebih
besar dari 0,41d ( v=9 dan n=2), n=2 karena
pengujian z dan r.
(Us)

U 3   maks / n
= 0,0042 g
(Ur)
Ketidakpastian standar pengaruh bouyancy (Uby )

Efek Buoyancy udara saat kalibrasi dilakukan


diasumsikan sebesar 1 ppm dari nominal massa yang
digunakan dengan distribusi rectangular
Ketidakpastian akibat buoyancy udara :

Uby = 1 ppm x Massa Nominal


3
Ketidakpastian standar pengaruh bouyancy (Uby )

Atau dengan menggunakan perhitungan dengan


memperhitungkan density Udara dan ketinggian
tempat. (Appendix J, The Calibration of weight and
Balances)

Uby = 4,5 . 10-9 x ΔρT .R.M


Ketidakpastian standar pengaruh bouyancy (Uby )
Ketidakpastian standar pengaruh bouyancy (Uby )
U95

U95

UN  2 . (U r )  (U s )  (U drift )  (Um)  (U by )
2 2 2 2 2
Pengolahan Data
Repeatability N0 Nilai Nol Pembacaan Pengukuran
(zi) (ri) Mi=ri-zi
1
0,00 1000,03 1000,03
2
0,00 1000,03 1000,03
3
0,00 1000,03 1000,03
4
0,00 1000,04 1000,04
5
0,00 1000,03 1000,03
6
0,00 1000,03 1000,03
7
0,00 1000,03 1000,03
8
STD = 0,0042 0,00 1000,03 1000,03
9
0,00 1000,04 1000,04
10
0,00 1000,03 1000,03
Koreksi Pembacaan
Nominal Massa Pembacaan Rata-rata Perbedaan Koreksi
konvensional Mi ri ri-zi Mi-(ri-zi)
zi
100 100,000 Z1 = 0,00 r1 = 100,00 100,00 0,00
M1 = 100,00 Z1 = 0,00
M1’ = 100,00

200 199,998 Z2 = 0,00 r1 = 200,01 200,01 - 0,012


M2 = 200,01 Z1 = 0,00
M2’ = 200,01

300 299,998 Z3 = 0,00 r1 = 300,01 300,01 - 0,012


M3 = 300,01 Z1 = 0,00
M3’ = 300,01

400 400,000 Z4 = 0,00 r1 = 400,02 400,02 - 0,02


M4 = 400,02 Z1 = 0,00
M4’ = 400,02

500 500,004 Z5 = 0,00 r1 = 500,03 500,03 - 0,026


M5 = 500,03 Z1 = 0,00
M5’ = 500,03

600 600,004 Z6 = 0,00 r1 = 600,03 600,03 - 0,026


M6 = 600,03 Z1 = 0,005
M6’ = 600,04

700 700,002 Z7 = 0,01 r1 = 700,045 700,035 - 0,033


M7 = 700,05 Z1 = 0,01
M7’ = 700,04

800 800,002 Z8 = 0,01 r1 = 800,05 800,04 - 0,038


M8 = 800,05 Z1 = 0,01
M8’ = 800,05

900 900,004 Z9 = 0,01 r1 = 900,05 900,04 - 0,036


M9 = 900,05 Z1 = 0,01
M9’ = 900,05

1000 1000,005 Z10 = 0,01 r1 = 1000,04 1000,03 - 0,025


M10 = 1000,04 Z1 = 0,01
M10’ = 1000,04
eccentricity

Posisi Pembacaan
(g )
1 2

Tengah 501,18

Depan 501,20

Belakang 501,17

Kiri 501,18

Kanan 501,19

Perbedaan Maximum= 0,03 g


Hysterisis
Beban 1 2
M (p1,p3) 500,03 500,03
M + M’ 1000,04 1000,05
M (q1,q3) 500,03 500,03
Zero 0,02 0,02
M + M’ 1000,04 1000,04
M (q2,q4) 500,03 500,02
Zero 0,02 0,02
M (p2,p4) 500,03 500,03

((500,03+500,03+500,03+500,03)-(500,03+500,03+500,03+500,02))/4

= 0,0025
REPORT

Anda mungkin juga menyukai