Anda di halaman 1dari 5

Nama : ASYANI

NIM : 4201514068

Kelas : 6C ASP

Prodi : DIV AKUNTANSI

Makul : AUDIT SEKTOR PUBLIK

Dosen : ENDANG KUSMANA

Tugas : UTS

Kasus Enron dilihat dari perspektif :

1. Perspektif kepentingan publik dan implikasinya:


Menurut saya dari sudut pandang kepentingan publik dan implikasinya
Terjadinya kasus–kasus kegagalan auditor berskala besar seperti kasus
Enron di Amerika Serikat telah menimbulkan pandangan negatif
masyarakat menyangkut ketidakmampuan profesi akuntansi publik dalam
menjaga independensi. Munculnya pandangan negatif terhadap profesi
akuntan publik memang beralasan karena cukup banyak laporan keuangan
suatu perusahaan yang mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian, tetapi
justru mengalami kebangkrutan setelah opini tersebut dikeluarkan. Auditor
Anderson telah mengabaikan kepentingan publik yang menginginkan
informasi laporan keuangan yang objektif.
Dari kasus Enron ini merupakan salah satu tidak kecurangan yang dilakukan.
Menurut James Hall (2011), Fraud (kecurangan) merupakan kesalahan penyajian
dari fakta material yang dibuat oleh salah satu pihak ke pihak yang lain dengan
niatan untuk menipu dan menyebabkan pihak lain yang mengandalkan fakta
tersebut mengalami kerugian. Secara umum aktivitas fraud (kecurangan)
mencakup lima kondisi berikut:
a. Penyajian yang keliru (false representation), pasti ada penyajian yang
keliru atau kurang lengkap dalam pengungkapan.
b. Fakta material (material fact), fakta merupakan hal yang substansial
yang mendorong seseorang untuk berbuat.
c. Niat (intent), selalu ada niat untuk mengarahkan ke hal yang keliru
(deceive).
d. Pengkhianatan kepercayaan (justifiable reliance), penyajian yang salah
terhadap faktor substansial yang diandalkan oleh pihak yang dirugikan.
e. Kerugian (injury or loss), penipuan yang telah dilakukan
mengakibatkan kerugian pada korban.
Dari kasus Enron dapat disimpulkan, tindakan yang dilakukan oleh
dewan direktur,direktur eksekutif, dan non eksekutif membiarkan kegiatan-
kegiatan bisnis tertentu mengandung unsur konflik kepentingan dan
mengijinkan terjadinya transaksi-transaksi berdasarkan informasi yang
hanya bisa di akses oleh Pihak dalam perusahaan (insider trading), termasuk
praktek akuntansi dan bisnis tidak sehat sebelum hal tersebut terungkap
kepada publik. Praktik bisnis Enron yang menjadikannya bangkrut dan
hancur serta berimplikasi negatif bagi banyak pihak.Pihak yang dirugikan
dari kasus ini tidak hanya investor Enron saja, tetapi terutama karyawan
Enron yang menginvestasikan dana pensiunnya dalam saham perusahaan
serta investor di pasar modal pada umumnya (social impact). Milyaran dolar
kekayaan investor terhapus seketika dengan meluncurnya harga saham
berbagai perusahaaan di bursa efek. Jika dilihat dari Agency Theory,
Andersen sebagai KAP telah menciderai kepercayaan dari pihak stock
holder atau principal untuk memberikan suatu fairrness information
mengenai pertanggungjawaban dari pihak agent dalam mengemban amanah
dari principal. Akhirnya departemen Amerika memvonis KAP Arthur
Andersen bersalah dengan tuduhan melakukan penghambatan dalam proses
peradilan dengan menghapus dokumen-dokumen yang sedang diselidiki.

Akibatnya KAP Arthur Andersen terus menerima konsekwensi negatif dari


kasus Enron berupa kehilangan klien, pembelotan afiliasi yang bergabung dengan
KAP yang lain dan pengungkapan yang meningkat mengenai keterlibatan pegawai
KAP Arthur Andersen dalam kasus Enron.
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang
mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga
masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma
dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil
dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.

2. Perspektif etika bisnis dan implikasinya:


Dari kasus tersebut bias simpulkan bahwa Enron dan KAP Arthur
Andersen sudah melanggar kode etik yang seharusnya menjadi pedoman
dalam melaksanakan tugasnya dan bukan untuk dilanggar. Mungkin saja
pelanggaran tersebut awalnya mendatangkan keuntungan bagi Enron, tetapi
akhirnya dapat menjatuhkan kredibilitas bahkan menghancurkan Enron dan
KAP Arthur Andersen. Dalam kasus ini, KAP yang seharusnya bisa
bersikap independen tidak dilakukan oleh KAP Arthur Andersen. Akibat
dari perbuatan mereka inilah, kedua-duanya menuai kehancuran dimana
Enron bangkrut dengan meninggalkan hutang milyaran dolar.
Menurut teori fraud ada 3 komponen utama yang menyebabkan orang
melakukan kecurangan, menipulasi, korupsi dan sebangsanya (prilaku tidak
etis), yaitu

A. opportunity;
B. pressure;
C. dan rationalization,
ketiga hal tersebut akan dapat kita hindari melalui meningkatkan moral,
akhlak, etika, perilaku, dan lain sebagainya, karena kita meyakini bahwa
tindakan yang bermoral akan memberikan implikasi terhadap kepercayaan
publik (public trust)Praktik bisnis Enron yang menjadikannya bangkrut dan
hancur serta berimplikasi negatif bagi banyak pihak.Pihak yang dirugikan
dari kasus ini tidak hanya investor Enron saja, tetapi terutama karyawan
Enron yang menginvestasikan dana pensiunnya dalam saham perusahaan
serta investor di pasar modal pada umumnya (social impact).

Milyaran dolar kekayaan investor terhapus seketika dengan


meluncurnya harga saham berbagai perusahaaan di bursa efek. Jika dilihat
dari Agency Theory, Andersen sebagai KAP telah menciderai kepercayaan
dari pihak stock holder atau principal untuk memberikan suatu fairrness
information mengenai pertanggungjawaban dari pihak agent dalam
mengemban amanah dari principal. Pihak agent dalam hal ini manajemen
Enron telah bertindak secara rasional untuk kepentingan dirinya (self
interest oriented) dengan melupakan norma dan etika bisnis yang sehat. Lalu
apa yang dituai oleh Enron dan KAP Andersen dari sebuah ketidak jujuran,
kebohongan atau dari praktik bisnis yang tidak etis? adalah hutang dan
sebuah kehancuran yang menyisakan penderitaan bagi banyak pihak
disamping proses peradilan dan tuntutan hukum.

3. Perspektif Profesional Akuntan dan Implikasinya :


Di dalam kasus ini, KAP yang seharusnya bisa bersikap menjunjung tinggi
independensi dan profesionalisme tidak dilakukan oleh KAP Arthur
Andersen. Karena perbuatan mereka inilah, kedua-duanya telah menuai
kehancuran dimana Enron bangkrut dengan meninggalkan hutang milyaran
dolar sedangkan KAP Arthur Andersen sendiri kehilangan ke-
independensiannya dan kepercayaan dari masyarakat terhadap KAP
tersebut dan dapat juga berdampak pada karyawan yang bekerja di KAP
Arthur Andersen dimana mereka menjadi sulit untuk mendapatkan
pekerjaan akibat kasus ini.

Anda mungkin juga menyukai