Anda di halaman 1dari 2

BAB II LANDASAN TEORI

Menurut Ernest Renan (1823-1892), dalam pidatonya di Universitas Sorbone Paris 11


Maret 1882 menyatakan bahwa bangsa adalah satu jiwa yang melekat pada sekelompok manusia
yang merasa dirinya bersatu karena mempunyai nasib dan penderitaan yang sama pada masa
lampau dan mempunyai cita-cita yang sama tentang masa depan.

Sementara menurut presiden pertama Indoensia, Soekarno,menyatakan bahwa suatu


bangsa di samping memiliki ciri-ciri tertentu juga harus ditandai oleh adanya kesamaan rasa
cinta tanah air.

Dari pengertian beberapa ahli maka bangsa sendiri adalah sekelompok masyarakat yang
berkumpul karena adanya kesamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya, serta
berpemerintahan sendiri.

Bangsa Indonesia pun terbentuk karena adanya rasa kesamaan akan nasib dan
penderitaan pada masa penjajahan dan sejarah leluhurnya yang pernah berjaya sehingga
membentuk keberagaman adat dan bahasa daerah yang kaya. Hal inilah yang membentuk
bangsa Indonesia menjadi sebuah negara yang diatur oleh pemerintahan yang sah dan berdaulat.

Kemerdekaan yang dirasakan dewasa ini tidak akan pernah terlepas dari sejarah
kelamnya Indonesia dan seluruh perjuangan parah tokoh dan para pemuda. Generasi muda sering
kali menjadi ujung tombak perubahan suatu bangsa. Begitupun yang terjadi di Indonesia pada
tahun 1945 dimana golongan muda “menculik” Ir. Soekarno dan Moh. Hatta untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan. Jauh sebelum itu pada tanggal 20 Mei 1908 terbentuk
organisasi Budi Utomo yang merupaka organisasi sosial, ekonomi, dan kebudayaan tetapi tidak
bersifat politik. Organisasi inilah yang menjadi awal gerakan yang bertujuan mencapai
kemerdekaan Indonesia. Lalu ada Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Selanjutnya
ada Tritura tahun 1966 yang berakhir dengan Supersemar (Surat Perintah 11 Maret 1966) yang
sekaligus mengakhiri masa kepemimpinan Soekarno. Tahun 1998 yang menjadi akhir dari
pemerintahan Soeharto yang dilakukan geneasi muda terutama mahasiswa.

Hal itu yang menjadi bukti bahwa mahasiswa pernah memiliki peran penting bagi Bansa
Indoensia. Namun yang perlu diketahui ialah apakan jiwa-jiwa mahasiswa yang tumbuh pada
masa-masa yang telah disebutkan masih ada pada saat ini atau tidak. Apakah mahasiswa masih
aktif menyuarakan suara rakyat atau sudah tidak peduli lagi. Dan seberapa peduli mahasiswa saat
ini dengan bangsanya. Serta seberapa peka mahasiswa terhadap bangsanya dan terhadap
masalah-masalah yang ada saat ini seperti isu sara, degradasi moral, kesenjangan social,
pendidikan yang tidak merata serta hal lain yang dianggap sangat mempengaruhi keterpurukan
bangsa Indonesia. Serta apakah mahasiswa sudah mencoba memperbaikinya atau memilih acuh.
Kami sebagai mahasiswa Politeknik Negeri Bandung mencoba mencari tahu seberapa
peduli mahasiswa terhadap masalah-masalah yang terjadi di Bangsa Indonesia di ruang lingkup
Mahasiswa Politeknik Negeri Bandung. Hal itulah yang menjadi alasan pembuatan makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai