Anda di halaman 1dari 4

Kamis/10/10/2019

Diskusi

A. Pengertian Evaluasi Pembelajaran


Evaluasi adalah suatu proses sistematis menetapkan nilai tentang sesuatu hal,
seperti objek, proses, unjuk kerja, kegiatan, hasil, tujuan, atau hal lain berdasarkan
kriteria tertentu melalui penilaian. Menurut Prevical dalam Hamalik (2001: 146)
menyatakan bahwa “evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk
mengukur keefektifan sistem mengajar/belajar sebagai suatu keseluruhan”.
Sedangkan evaluasi belajar adalah proses penentuan pemerolehan hasil belajar
berdasarkan kriteria tertentu. Jadi, evaluasi pembelajaran merupakan proses
penentuan nilai tentang proses pembelajaran berdasarkan kriteria tertentu melalui
kegiatan pengukuran dan penilaian.
Pada hakikatnya evaluasi merupakan laporan akhir dari proses pembelajaran,
khususnya laporan mengenai kemajuan dan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu,
dapat dikatakan bahwa evaluasi merupakan pertanggungjawaban guru dalam
pelaksanaan proses pembelajaran. Evaluasi merupakan bagian penting dalam suatu
sistem instruksional
B. Penilaian (assesmen)
Assesmen secara umum dapat diartikan sebagai prosen untuk mendapatkan
informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan
keputusan tentang siswa baik menyangkut kurikulum, program pembelajaran,iklim
sekolah, maupun kebijakan sekolah.
Penilaian secara sederhana dapat diartikan sebagai proses pengukuran dan non
pengukuran dan non pengukuran untuk memperoleh data karakteristik peserta didik
dengan aturan tertentu .
Penilaian juga dapat diartikan sebagai kegiatan penafsiran data hasil
pengukuran berdasarkan kriteria maupun aturan-aturan tertentu.
Penilaian dalam program pembelajaran merupakan salah satu kegiatan untuk
menilai tingkat pencapaian kurikulum dan berhasilnya proses pembelajaran, penilaian
dalam konteks hasil belajar diartikan sebagai kegiatan menafsirkan data hasil
pengukuran, tentang kecakapan yang dimiliki oleh siswa setelah mengikuti beberapa
pelajaran.
C. Pengukuran
Esensi dari pengukuran adalah kuantifikasi / penetapan angka tentang
karakteristik atau keadaan individu menurut aturan-aturan tertentu. Keadaan
individu ini bisa berupa kemampuan afektif dan psikomotorik, pengukuran ini dapat
dilakukan dengan tes maupaun non tes.
Dalam proses pembelajaran guru juga melakukan pengukuran terhadap proses
dan hasil belajar yang berupa angka-angka yang mencerminkan capaian, proses dan
hasil belajar.
D. Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisien
system pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan, materi, metode, sumber
belajar, lingkungan maupun system penilaian itu sendiri. Tujuan khusus evaluasi
pembelajaran disesuaikan dengan jenis evaluasi pembelajaran itu sendiri, seperti
evaluasi perencanaan dan pengembangan, evaluasi monitoring, evaluasi dampak,
evaluasi efisiensi-ekonomis, dan evaluasi program komprehensif.
E. Fungsi Evaluasi :
 Sebagai alat pengukur ketercapaian tujuan mata pelajaran
 Sebagai alat pengukur tujuan proses belajar megajar
 Mengetahui kelemahan siswa dan dapat menyelesaikan kesulitan belajar siswa

1
 Menempatkan siswa sesuai dengan bakat dan minatnya serta kemampuan siswa
1. Secara psikologis, peserta didik selalu butuh untuk mengetahui sejauh mana
kegiatan yang telah di lakukan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
2. Secara sosiologis, evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah peserta didik sudah
cukup mampu untuk terjun ke masyarakat.
3. Secara didaktis-metodis, evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam
menempatkan peserta didik pada kelompok tertentu sesuai dengan kemampuan dan
kecakapannya masing-masing serta membantu guru dalam usaha memperbaiki
proses pembelajarannya.
4. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui kedudukan peserta didik dala kelompok,
apakah dia termasuk anak yang pandai, sedang atau kurang pandai.
5. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dala menempuh
program pendidikan.
6. Evaluasi berfungsi membantun guru dalam memberikan bimbingan dan seleksi,
baik dalam rangka menetukan jenis pendidikan, jurusan, mauapun kenaikan kelas.
7. Secara administratif, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang
kemajuan peserta didik kepada orangtua, pejabat pemerintah yang berwenang,
kepala sekolah, guru-guru, dan peserta didikitu sendiri.
F. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran.
Ruang lingkup evaluasi berkaitan dengan cakupan objek evaluasi itu sendiri.
Jika objek evaluasi itu tentang pembelajaran, maka semua hal yang berkaitan dengan
pembelajaran menjadi ruang lingkup evaluasi pembelajaran. Ruang lingkup evaluasi
pembelajaran ditinjau dari berbagai perspektif, yaitu domain hasil belajar, sistem
pembelajaran, proses dan hasil belajar, dan kompetensi.
Hal ini dimaksudkan agar guru betu-betul dapat membedakan antara evaluasi
pembelajaran dengan penilaian hasil belajar sehingga tidak terjadi kekeliruan atau
tumpang tindih dalam penggunaannya.
1. Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif Domain Hasil Belajar.
Menurut Benyamin S. Bloom (1956) hasil belajar dapat dikelompokan ke dalam
tiga domain, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor[16]. Setiap domain disusun
menjadi bebarapa jenjang kemampuan. Mulai dari hal yang sederhana sampai
dengan hal yang komplek, mulai daari hal yang mudah sampai dengan hal yang
sukar, dan mulai dari hal yang kongkrit sampai dengan hal yang abstrak.
a. Domain kognitif
 Pengetahuan ( knowledge), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta
didik untuk dapat mengenali atau mengetahui adanya konsep, prinsip, fakta
atau istilah tanpa harus mengerti atau dapat menggunakannya.
 Pemahaman ( comprehension ) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut
peserta didik untuk memahami atau mengerti tentang materi pelajaran yang
disampaikan guru dan dapat memanfaatkannya tanpa harus
menghubungkannya dengan hal-hal lain.
 Penerapan ( application ) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta
didik untuk menggunakan ide-ide umum , tata cara atau metode umum dalam
situasi baru yang kongkrit.
 Analisis yaitu jenjang kemampuan menuntut peserta didik untuk menguraikan
suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam unsur-unsur atau komponen
pembentukannya.
 Sintesis yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk
menghasilkan sesuatu yang baru dengan cara menggabungkan berbagai faktor.
 Evaluasi. Jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk dapat
mengevaluasi suatu situasi, keadaan, pernyataan atau konsep berdasarkan
kriteria tertentu.
b. Domain Afektif,
2
Yaitu internalisasi sikap yang menunjuk ke arah pertumbuhan batiniah dan
terjadi bila pesreta didik menjadi sadar tentang nilai yang diterima,kemudian
mengambil sikap sehingga menjadi bagian dari dirinya dalam membentuk nilai
dan menentukan tingkah laku.
 Kemampuan menerima ( receiving)
 Kemampuan menanggapi/menjawab ( responding)
 Menilai (valuing)
 Organisasi (Organization) kemampuan yang menuntut peserta didik untuk
menyatukan nilai-nilai yang berbeda, memecahkan masalah membentut suatu
sistem nilai.
c. Domain Psikomotor,
Yaitu kemampuan peserta didik yang berkaitan dengan gerakan tubuh atau
bagian-bagiannya. Mulai dari gerakan yang sederhana sampai denggan gerakan
yang kompleks.
 Muscular or motor skill, meliputi : mempertontonkan gerak,menunjukan hasil,
melompat, menggerakan, menampilkan.
 Manipulations of materials or objects, meliputi : mereparasi, menyusun,
membersihkan, menggeser, memindahkan, membentuk.
 Neuromuscular coordination, meliputi : mengamati, menerapkan,
menghubungkan, menggunakan.
2. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif Sistem Pembelajaran.
a. Program pembelajaran
b. Proses Pelaksanaan pembelajaran
c. Hasil Pembelajaran
G. Prinsip-Prinsip Evaluasi Dalam Pembelajaran
Dalam mendesain dan melakukan proses atau kegiatan evaluasi seorang guru
hendaknya mempertimbangkan prinsip-prinsip berikut:
1. Prinsip berkesinambungan (continuity)
Maksud Prinsip ini adalah kegiatan evaluasi dilaksanakan secara terus-
menerus. Evaluasi tidak hanya dilakukan sekali setahun atau persemester,
tetapi dilakukan secara berkelanjutan mulai dari proses pembelajaran dengan
memperhatikan peserta didik hingga ia tamat dari institusi tersebut.
2. Prinsip menyeluruh (comprehensive)
Prinsip ini maksudnya adalah dalam melakukan evaluasi haruslah melihat
keseluruhan dari aspek berfikir (domain kognitif),aspek nilai atau sikap (domain
afektif), maupun aspek keterampilan ( domain psikomotor) yang ada pada masing-
masing peserta didik.
3. Prinsip objektivitas (objektivity)
Maksud dari prinsip ini adalah bahwa Objektivitas artinya mengevaluasi
berdasarkan keadaan yang sesungguhnya, tidak dipengaruhi oleh hal-hal lain
yang bersifat emosional dan irasional.
4. Prinsip valididitas (validity)
Validitas artinya keshahihan yaitu bahwa evaluasi yang digunakan benar-
benar mampu mengukur apa yang hendak diukur atau yang diinginkan.
Validitas juga selalu disamakan dengan ketepatan, misalnya untuk mengukur
partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran bukan dievaluasi dengan
melihat nilai ketika ulangan tetapi dilihat juga mulai dari kehadiran, keaktifan dan
sebagainya.
H. Jenis
1. Pre-test dan post-test
Kegatan pre test dilakukan guru seacara rutin pada setiap akan memulai
penyajian materi baru Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi saraf pengetahuan

3
siswa mengeni materi yang akan disajikan. Evaluasi ini sering kali berlangsung
singkat dan tidak memerlukan instrumen tertulis
Post test adalah kebalikan dari pre test yakni kegiatan evaluasi yang
dilaksanakan guru pada akhir penyajian materi. Tujuannya adalah untuk
mengetahui taraf penguasaan siswa atas materi yang telah diajarkan.
2. Evaluasi prasyarat
Evaluasi jenis ini sangat mirip dengan pre test. Tujuannya adalah untuk
mengetahui pengusaan siswa atas materi lama yang mendasari matei baru yang
akan diajarkan. Contoh evaluasi penguasaan penjumlahan bilangan sebelum
memulai pelajaran pekalian bilangan.
3. Ujian akhir nasional ( UAN / UN )
Ujian akhir nasioanal UAN yang dulu disebut EBTANAS (evaluasdi belajar tahap
akhir nasional) pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif dalam arti sebagai
alat penentu kenaikan status siswa. Namun UAN diarancang sisiwa yang telah
menduduki kelas tertinggi pada suatu jenjang pendidikan yakni sejak SD/ MI dan
seterusnya.
4. Penilaian formatif
Penilaian formatif dimaksudkan untuk memantau krmajuan belajar peserta
didik selama proses belajar berlangsung, untuk memberikan feedback bagi
penyempurnaan program pembelajaran, serta untuk mengetahui kelemahan yang
memerlukan perbaiakn, sehingga hasil belajar peserta didik dan proses
pembelajaran guru menjadi lebih baik. Tujuan utama penilaian formatif untuk
memperbaiki proses pembelajaran, bukan untuk menentukan tingkat kemampuan
peserta didik. Penilaian formatif sesungguhnya mmerupakan penilaian acuan
patokan.
5. Penilaian sumatif
Penilaian suamatif berarti penilaian yang dilakukan jiak satuan
pengalamanbelajar atau seluruh materi pelajaran dianggap tealah selesai. Dengan
demikian, ujian akhir semester dan ujian nasional termasuk penilaian sumatif.
Penilaian sumatif diberikan dengan maksud untuk mengetahui apakah peserta didik
sudah dapat mengusai standar kompetensi yang telah ditetapkan atau belum.
Tujuan penilaian sumatif untuk menentukan nilai (angka) berdasarkan tingkatan
hasil belajar peserta didik yang selanjutnya dipakai sebagai angka rapor.
6. Penilaian penempatan
Tujuan penilaian ini untuk mengetahui apakah peserta didik memiliki
keterampilan yang diperlukan untuk mengikuti suatu program pembelajaran dan
sejauh mana peserta didik telah menguasai kompetensi dasar sebagaimana yang
tercantum dalam silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
7. Penilaian diagnostic
Penilaian ini untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik berdasarkan
hasil penilaian formatif sebelumnya. Penilaian diagnostik memerlukan sejumlah soal
untuk satu biadang yang diperkirakan merupakan kesulitan bagi peserta didik.
Soal-soal tersebut bervariasi dan difokuskan pada kesulitan. Penialian diagnostik
biasanya dilaksanakan sebelum suatu pelajaran dimulai. Tujuanya adalah untuk
menjajagi pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai oleh peserta didik.
Dengan kata lain, apakah pesareta didik sudah mempunyai pengtahuan dan
keterampilan tertentu untuk dapat mengikuti materi pelajaran lain.

Anda mungkin juga menyukai