S DENGAN
INDUKSI ATAS INDIKASI KEHAMILAN SEROTINUS
DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
TAHUN 2014
Disusun Oleh :
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ” Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin Ny. S
Surakarta tahun 2014”. Karya Tulis Imiah ini disusun dengan maksud untuk
memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
pihak, Karya Tulis Imiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Retno Wulandari, S.ST selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi
4. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas
iv
6. Ny. S yang bersedia menjadi subyek studi kasus dalam penulisan Karya Tulis
Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Imiah ini masih
banyak kekurangan, oleh karena saran sangat penulis harapkan demi kemajuan
penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua
pihak.
Penulis
v
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2014
Erna Dwi Anggraini
B11 076
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN Ny. S DENGAN
INDUKSI ATAS INDIKASI KEHAMILAN SEROTINUS
DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
TAHUN 2014
xi + 85 halaman + 9 lampiran
INTISARI
Latar Belakang : Hasil Survey Demogravi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2012 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih berada pada angka 359 per
100.000 kelahiran hidup. Kekhawatiran dalam menghadapi kehamilan lewat waktu
adalah meningkatkan resiko kematian dan kesakitan perinatal. Resiko kematian
perinatal kehamilan lewat waktu dapat menjadi 3 kali dibandingkan kehamilan
aterm. Sehingga komplikasi yang akan lebih sering terjadi seperti letak defleksi,
posisi oksiput posterior, distosia bahu dan perdarahan post partum. Resiko
kehamilan lewat waktu sulit dipastikan dan menjurus pada risiko kematian janin
intrauterin. studi pendahuluan data dari Rekam Medis RSUD Dr. Moewardi
Surakarta terdapat keseluruhan pada bulan Januari – Oktober 2013 jumlah ibu
bersalin 5415 persalinan persalinan serotinus dengan induksi sebanyak 1250
persalinan (23,1%)
Tujuan : Penulis mendapat pengalaman dan mampu memberikan penanganan
asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan induksi atas indikasi kehamilan
serotinus secara komprehensif dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai
dengan 7 langkah Varney.
Metode Penelitian : Jenis studi kasus ini adalah laporan studi kasus dengan
metode deskriptif. Lokasi pengambilan kasus dilaksanakan di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta. Subyek seorang ibu bersalin Ny. S dengan induksi atas
indikasi kehamilan serotinus. Waktu studi kasus dilaksanakan April 2014.
instrumen yang digunakan dalam mengambilan data studi kasus ini mengunakan
format asuhan kebidanan pada ibu bersalin. Teknik pengumpulan data meliputi
data primer yaitu wawancara, observasi, pemeriksaan fisik. Data sekunder yaitu
Studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Alat dan bahan yang digunakan dalam
pengambilan kasus yaitu Alat wawancara.
Hasil Studi Kasus : Hasil yang sudah diperoleh adalah : bayi lahir spontan pukul
19.15 WIB, jenis kelamin laki –laki, BB : 3000 gram, PB : 47 cm, LK/LD : 33 /
34cm, anus berlubang, cacat (-), Apgar score : 8/9/10, keadaan bayi : kulit keriput,
plasenta lahir lengkap, keadaan ibu baik, kontraksi baik/keras, perdarahan ± 200
cc, terjadi laserasi perineum derajat II
Kesimpulan : Berdasarkan hasil studi kasus yang telah dilakukan diketemukan
kesenjangan antara kasus dengan teori yaitu pada tindakan episiotomi.
vi
$§$$§
Dalam hiQup ○rang Qapat tergelin›ir, ›ebagian tak ›empat berpegangan kehilangan
kenQali Qan terjatuh,‘ang terpenting bagi yang ›uQah tergelin›ir aQalah bagaimana
menata langkah kembali ›etelah terjatuh buka buat aku bukan untuk teman bukan pula
Qemi Qunia, tetapi lakukan untuk Qiri Qan keluargamu yang men›intaimu teramat
›angat, aQa banyak mimpi yang ma›ih menunggu untuk Qi<ujuQkan, ma›ih banyak
›enyum yang haru› kau tebar, per›ayalah kamu belum terlambat Qan mulailah merajut
pelangimu ›ekarang
”JUt4
${{({$$§)§ƒ
TiaQa yang ™aha Penga›ih Dan ™aha Penyayang ›elain 1ngkau ‘a
ALLAH···*yukur alhamQulillah berkat rahmat Qan karunia–™u, ›aya bi›a
menyele›aikan Karya Tuli› Ilmiah ini· Karya Tuli› ilmiah ini ku
per›embahkan untuk:
l· KeQua ○rang tuaku ter›inta AyahanQa ParQi Qan ibunQa Narti· Terimaka›ih ata›
Qukungan m○ril maupun materil untukku ›elama ini·
*· F○r ™y Br○ther Fembri Danu R terima ka›ih ata› Qukungan Qan Q○’a untuk
ke›uk›e›an
²· D○›en pembimbing akaQemikku ibu Retn○ ✓ ulanQari yang ›angat <i›e anQ
beautiful
4· *ahabat–›ahabatku ter›ayang Qi kampu› yang h○binya makan tapi pinter
›i Fer○, ›i mbak yang ›elalu ter›enyum ™elani n teman–teman
›eperjuanganku Qi kampu› yang tak bi›a ku ›ebutkan ›atu per›atu·
Terimaka›ih karena kalian ›elalu ›iap menampung air mata, ta<aku, tempat
›haring n tempat g○›ip tentunya, maka›ih ata› m○ti<a›inya ya…
✓ e are B1*T FRI1ND FOR1‘1R!!··
5· F○r my JUNA, thank› ya ata› ›upp○rt Qan Q○’anya ›elama ini· ‘ang ›uQah banyak
membantu NANHA,, mka›ih :#
6· Almamaterku ter›inta terima ka›ih!!!Aku ›iap melangkah lebih tinggi!!
vii
DAFTAR ISI
Halaman
INTISARI .........................................................................................................vi
BAB I. PENDAHULUAN
F. Sistematika Penulisan...................................................................... 6
A. Tinjauan Kasus............................................................................. 51
I. Pengkajian ............................................................................. 51
V. Rencanan Tindakan............................................................... 65
B. Pembahasan ................................................................................. 76
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 82
B. Saran ........................................................................................ 85
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih jauh dari target
(SDKI) tahun 2012 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih berada
pada angka 359 per 100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2012).
Penyebab Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu keadaan kesehatan yang kurang
sebesar 49,5%, kematian waktu hamil 260%, pada waktu nifas 24%
menentukan usia kehamilan. Perlu diingat bahwa para ibu sebanyak 10% lupa
akan tanggal haid terakhir, sehingga sulit untuk menentukan secara tepat saat
1
2
kehamilan aterm. Sehingga komplikasi yang akan lebih sering terjadi seperti
letak defleksi, posisi oksiput posterior, distosia bahu dan perdarahan post
ini adalah dengan induksi oksitosin dan seksio sesarea (Manuaba, 2008).
Induksi persalinan adalah suatu tindakan terhadap ibu hamil yang belum in
Dari studi pendahuluan data dari Rekam Medis RSUD Dr. Moewardi
Surakarta terdapat keseluruhan pada bulan Januari – Oktober 2013 jumlah ibu
masih cukup tinggi, maka penulis mengambil kasus dengan judul “Asuhan
Kebidanan pada Ibu Bersalin Ny. S dengan Induksi Atas Indikasi Kehamilan
B. Perumusan Masalah
“Bagaimana Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin Ny. S dengan induksi atas
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu
kehamilan serotinus.
kehamilan serotinus.
kehamilan serotinus.
atau pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan induksi atas
2. Bagi Profesi
dalam menangani kasus pada ibu bersalin dengan induksi atas indikasi
3. Bagi Institusi
b. Pendidikan
maka ibu sudah merasakan adanya tanda persalinan. Kala II bayi lahir
spontan pukul 11.30 WIB, jenis kelamin perempuan, gerakan aktif dan
menit. bayi lahir spontan pukul 11.30 WIB, menangis kuat, jenis kelamin
adalah jenis studi kasus, sedangkan perbedaannya waktu, subyek dan hasil
studi kasus.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 BAB, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
penulisan.
konsep.
Bab ini berisi tentang jenis studi kasus, lokasi pengambilan kasus,
pengambilan kasus.
BAB V PENUTUP
jawaban dari tujuan dan merupakan inti dari pembahasan kasus ibu
dari kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
8
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Teori Medis
1. Persalinan Normal
penyulit.
berlangsung tidak lebih dari 18 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu
maupun janin.
b. Tanda-tanda persalinan
oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur, keluar darah
persalinan :
mengejan).
d. Tahap-tahap persalinan
Persalinan kala I dibagi menjadi dua : fase laten dan fase aktif.
atau lebih).
10
bawah ini :
4) Kala IV
panggul dengan ukuran yang paling kecil, yakni dengan diameter sub
oksipito bregmatikus (9,5 cm) dan dengan sirkum ferensio sub oksifito
pelvis dan tekanan intra uterin disebabkan oleh his yang berulang-
defleksi untuk dapat dilahirkan. Pada tiap his vulva lebih membuka
bersihkan jalan nafas, tali pusat dijepit diantara 2 cunam pada jarak 5
menghisap lendir pada jalan nafas. Bila bayi lahir, uterus mengecil,
partus berada dalam kala III (kala uri), seperti telah dikemukakan.
13
2. Kehamilan Serotinus
a. Pengertian
lengkap.
3) Faktor hereditas karena post matur / post date sering dijumpai pada
c. Manifestasi Klinis
gerakan janin yang jarang yaitu secara subyektif kurang dari 7 kali/20
menit atau secara obyektif dengan kurang dari 10 kali/20 menit. Pada
e. Penatalaksanaan
janin perlu dipertimbangkan selain itu janin post date lebih peka
monitoring sebaik-baiknya.
dan kehamilan ini adalah anak pertama karena infertilitas atau pada
sakit.
antara lain :
dengan induksi.
16
kontraksi.
3. Induksi persalinan
2) Kehamilan aterm
c. Indikasi
ditinjau dari:
1) Indikasi Janin
(c)Janin mati
18
2) Indikasi Ibu
d. Kontra Indikasi
(a) Hidramnion
(b) Prasat osborn positif artinya penonjolan kepala dua jari di atas
simfisis pubis.
persalinan yaitu :
f. Metode Induksi
1) Metode Steinsche
b) Pada pagi harinya diberikan anema dengan caster oil atau sabun
panas.
c) Diberi pil kinine sebesar 0,200 gr, setiap jam sampai mencapai
oleh karena itu perlu diketahui dengan baik. Metode drip oxytosin
Dexstrose 5%.
persalinan berlangsung.
tablet hisap di bawah lidah dengan isi 50 IU oxytosin. Obat ini tidak
4) Metode Prostaglandin
persalinan yaitu:
bagian janin.
berlangsung.
infeksi.
menggunakan oxytosin.
23
1. Pengertian
rangkaian atau tahapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang
a. Langkah I : Pengkajian
Data yang didapat dari pasien sebagai suatu pendapat terhadap suatu
1) Data Subyektif
Data Subyektif adalah data yang didapat dari pasien sebagai suatu
(a) Biodata
pasien lain.
24
pasien.
dengan pengetahuan.
ekonomi.
diperlukan.
25
(Sujiatini, 2009).
(Wiknjosastro, 2008).
mengetahui penyebabnya.
(Varney, 2007).
meliputi:
27
(4) Imunisasi TT
(Mufdlilah, 2009).
28
k) Kebiasaan sehari-hari
mengetahui apakah gizi Ibu baik atau buruk, pola makan ibu
meliputi :
(a) Nutrisi
(Alimul, 2006).
29
(b) Eliminasi
(c) Istirahat
(d) Aktifitas
l) Psikososial
2) Data Obyektif
(Manuaba, 2010).
seperti:
menjawab
(Nursalam, 2008).
(b) Respirasi
(c) Nadi
(d) Suhu
(Perry, 2006).
3) Pemeriksaan Sistematik
(a) Inspeksi
(Nursalam, 2008).
(Wiknjosastro, 2008).
(10) Abdomen :Ada bekas operasi atau tidak, hal ini untuk
(Nursalam, 2008).
(Wiknjosastro, 2008).
(Mochtar, 2012).
(Mochtar, 2012).
(b) Palpasi
atau tidak
tidak
kontraksi.
35
meliputi :
penurunan.
sebelah bawah.
(c) Auskultasi
(Varney, 2007).
(d) Perkusi
4) Data Penunjang
(Varney, 2007).
37
1) Diagnosa Kebidanan
Diagnosa :
Data Dasar :
keguguran …..
20 menit.
Suhu : ....... ºC
(c) TB : ……. Cm
(d) BB : ……. Kg
(e) Auskultasi :
(g) Palpasi
2) Masalah
3) Kebutuhan
dan disetujui oleh pasien atau keluarga. Karena itu inform concent
harus dilakukan untuk segala tindakan baik bersifat lisan atau tulisan
(Varney, 2007).
antara lain :
dengan induksi.
aktif.
f. Langkah VI : Penatalaksanaan
aman, sehingga masalah yang ada dapat teratasi dan tidak muncul
depan vulva, dengan 2 jari diantara kepala janin dan perineum ibu
normal.
C. DATA PERKEMBANGAN
S : Subyektif
O : Obyektif
lab dan test diagnostic lain dirumuskan dalam data fokus untuk
A : Assesment
(3) Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter konsultasi atau
kolaborasi
P : Planning
berdasarkan assesment.
44
D. Landasan Hukum
dasar panggul, ketuban pecah dini (KPD) tanpa infeksi, perdarahan post
partum, laserasi jalan lahir, distosia karena inersia uteri primer, post term dan
E. Informed Concent
BAB III
METODOLOGI
Jenis studi kasus ini adalah laporan studi kasus dengan metode
deskriptif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk
Laporan studi kasus adalah laporan yang dilakukan dengan cara meneliti suatu
(Budiarto, 2004). Studi kasus ini dilakukan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
kasus (Notoadmojdo, 2010). Subyek studi kasus ini adalah ibu bersalin Ny. S
pekerjaan lebih mudah dan hasilnya cermat, lengkap dan sistematis sehingga
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya
(Riwidikdo, 2012). Data primer dalam studi kasus ini adalah data saat
serotinus.
1) Inspeksi
(Nursalam, 2008).
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Auskultasi
b. Wawancara
c. Observasi
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek
a. Data dokumentasi
b. Studi kepustakaan
b. Buku tulis
c. Ballpoint
c. Tensimeter
d. Termometer
50
e. Stetoskop Monocular
f. Mettlyn
g. Jam tangan
h. Refleks hammer
i. Partus set, terdiri dari : 2 buah klem kelly atau kocher, gunting tali
klem ½ kocher atau kelly, 2 buah sarung tangan DTT kanan, 1 buah
sarung tangan DTT kiri, kain kassa DTT, alat suntik sekali pakai 2 ½
(Saifuddin, 2006).
j. Infus set, terdiri dari : selang, abocath, plester, gunting, flaboth, kassa
betadine
k. Oxytosin 5 unit
l. Dextrose 5%
c. Alat tulis
51
BAB IV
A. TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
2) Riwayat Menstruasi
tahun
3) Riwayat Perkawinan
Anak Nifas
Tgl/th Tempt Umur Jenis Penolon Keadaan
No Keada Lakt
Partus Partus Hamil Partus g Jenis BB PB anak skrg
an asi
1 2010 Bidan 9 Normal Bidan Laki 2900 47 Baik 1 Hidup ,
bulan –laki kg cm tahun sehat
07 Juli 2013
c) Keluhan-keluhan pada :
d) ANC
dan 28 minggu.
Fe.
f) Imunisasi TT
apapun.
7) Riwayat Penyakit
minggu.
dan HIV/AIDS.
e) Riwayat Operasi
apapun.
55
a) Nutrisi
air putih.
Sakit.
b) Personal hygiene
c) Pola Eliminasi
d) Aktivitas
anaknya.
anaknya.
e) Istirahat / Tidur
f) Pola Seksual
g) Psikososial budaya
kehamilannya.
suaminya.
6) Pantangan makanan :
1) Status Generalis
b) Kesadaran : Composmentis
R : 22 x/menit S : 36,70 C
d) TB : 156 cm
e) BB sebelum hamil : 50 kg
f) BB sekarang :-
g) LILA : 25 cm
2) Pemeriksaan Sistematis
a) Kepala
tidak berketombe.
cloasma gravidarum
(3) Mata
b) Leher
kelenjar Limfe
(2) Mammae
(3) Axilla
d) Ekstremitas
tangan kiri
a) Abdomen
(1) Inspeksi
kehamilan
pemeriksaan
(2) Palpasi
detik
melenting (bokong).
(c) Leopold II
janin
(ekstremitas).
papan (punggung)
61
melenting (kepala).
bagian.
(3) Auskultasi
DJJ : (+)
dibawah pusat
b) Pemeriksaan Panggul
c) Anogenital
(2) Perineum
perineum
(3) Anus
(d) Pembukaan : 1 cm
4) Pemeriksaan laboratorium
a) Pemeriksaan Laboratorium
(1) Hb : 11, 5 gr %
Tidak ada
63
a. Diagnosa Kebidanan
Data Dasar :
07 juli 2013
2014
DO : 1) KU : Baik
2) Kesadaran : composmentis
Suhu : 36,70 C
Nadi : 82 x/menit
Respirasi : 22 x /menit
64
4) Palpasi
(bokong).
Leopold II
(ekstremitas).
(punggung)
melenting (kepala).
TFU : 31 cm
x/menit.
penurunan hodge I.
b. Masalah
c. Kebutuhan
menghadapi persalinan.
a. Infus RL 20 tpm
maksimal.
V. RENCANA TINDAKAN
VI. PELAKSANAAN
3) Pukul 12.15 WIB, Menganjurkan ibu tarik nafas panjang bila kenceng
kenceng
b. Induksi syntocinon 5 IU :
tpm
7) Pukul 13.25 WIB, Menyiapkan partus set : Partus set, terdiri dari : 2
buah klem kelly atau kocher, gunting tali pusat, pengikat tali pusat
buah sarung tangan DTT kanan, 1 buah sarung tangan DTT kiri, kain
VII. EVALUASI
a. KU : Baik
c. DJJ : 140x/menit
hodge II –III
6. Ibu sudah tidur miring kiri, dan terlentang sebentar bila ibu capek
ingin meneran
69
DATA PERKEMBANGAN I
S : Subyek
O : Obyektif
4. DJJ : 138x/menit
6. Perineum : menonjol
7. VT :
a. Vulva : Membuka
d. Pembukaan : 10 cm
e. Presentasi : Kepala
A : Assesment
P : Planning
maksimal
tunggal
a. Mengeringkan bayi
c. Membedong bayi
Evaluasi
4. Bayi lahir spontan pukul 19.15 WIB ,jenis kelamin laki laki,
cacat ( - )
DATA PERKEMBANGAN II
S : Subyek
O : Obyektif
A : Assesment
P : Planning
plasenta
73
kelengkapan plasenta
perdarahan
Evaluasi
1. Plasenta lahir lengkap tetapi tidak utuh pukul 19.35 WIB, diameter
S : Subyektif
O : Obyektif
4. Kontraksi baik
6. PPV : ± 50 cc
A : Assesment
P : Planning
1. Mengobservasi KU ibu
Evaluasi
4. Perdarahan kala IV ± 50 cc
sudah dibersihkan
B. PEMBAHASAN
ditelilti dengan teori – teori. Teori yang disajikan dapat mendukung atau
bertentangan dengan kasus di lahan, Sehingga dari hal itu penulis dapat
sebagai tindak lanjut dalam penerapan asuhan kebidanan yang tepat, efektif
1. Pengkajian
diperoleh dari pasien dan keluarga serta data objektif yang diperoleh dari
pemeriksa fisik pada pasien. Data subyektif yaitu ibu mengatakan ini
sejak tanggal 28 April 2014 pukul 23.00 WIB. Data objektif : keadaan
serotinus adalah kehamilan telah lebih dari 42 minggu lengkap mulai hari
77
subyektif kurang dari 7 kali/20 menit atau secara obyektif kurang dari 10
kali/20 menit. Jadi antara teori dan kasus tidak ada kesenjangan.
2. Interpretasi Data
kepala, punggung kiri, kepala sudah masuk PAP 3/5 bagian dengan
cemas dengan keadaan diri dan janinnya, dari masalah yang timbul maka
sudah masuk PAP / belum dengan kehamilan serotinus inpartu kala I fase.
Menurut Manuaba (2010), masalah yang sering timbul pada ibu bersalin
suport mental dari keluarga dan tenaga kesehatan. Pada langkah ini tidak
3. Diagnosa Potensial
Pada Ny.S tidak terjadi fetal distress (IUFD), ruptur uteri maupun
partus lama karena dapat diantisipasi dengan cara istirahat di tempat tidur
Menurut Manuaba (2010), Fetal Distress terjadi apabila posisi ibu saat
uterus pada vena cara inferior yang akan mengurangi sirkulasi darah ke
uteri disebabkan karena kontraksi yang terlalu kuat, sedangkan partus lama
tindakan dalam partograf. Jadi antara teori dan kasus tidak ditemukan
kesenjangan.
4. Tindakan Segera
drip RL 500 cc + syntocino 5 IU per drip mulai dari 8 tetesan awal dan
cairan seluruhnya 500 cc. Jadi antara teori dan kasus tidak ada
kesenjangan.
5. Rencana Tindakan
drip mulai dari 8 tpm sampai maksimal 20 tpm, menjelaskan pada ibu
setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada 1jam kedua,
serta memantau perdarahan dan suhu setiap 30 menit 1 jam pertama dan 1
jam kedua.
sampai tetesan infus maksimal 40 tpm. Jadi antara teori dan kasus tidak
ada kesenjangan.
80
6. Pelaksanaan
Pada kasus ini tindakan yang dilakukan sesuai dengan rencana yang
telah diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman,
sehingga masalah yang ada dapat teratasi dan tidak muncul adanya
depan vulva, dengan 2 jari diantara kepala janin dan perineum ibu supaya
insisi tidak meluas (APN, 2007). Jadi antara teori dan kasus terdapat
kesenjangan antara teori dan praktek dilahan pada ibu bersalin dengan
induksi atas indikasi kehamilan serotinus yaitu pada pelaksanaan kala II,
7. Evaluasi
asuhan yang sudah diberikan. Hasil yang sudah diperoleh adalah : bayi
lahir spontan pukul 19.15 WIB, jenis kelamin laki –laki, BB : 3000 gram,
8/9/10, keadaan bayi : kulit keriput, plasenta lahir lengkap, keadaan ibu
derajat II .
kehamilan serotinus yaitu : KU dan tanda vital ibu normal, input dan
persalinan, bayi lahir selamat. Jadi antara teori dan kasus tidak ada
kesenjangan.
82
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
maka pada kasus ibu bersalin Ny S dengan induksi pada kehamilan serotinus
diperoleh dari pasien dan keluarga serta data objektif yang diperoleh dari
pemeriksa fisik pada pasien. Data subyektif yaitu ibu mengatakan ini
sejak tanggal 28 April 2014 pukul 23.00 wib. Data objektif : keadaan
yang terjadi yaitu ibu merasa cemas. Dari adanya masalah di dapat juga
3. Pada kasus ini tidak terjadi diagnosa potensial, karena ada penanganan
syntocinon 5 IU, mulai dari 8 tpm dan setiap 15 menit dinaikkan sampai
dari 8 tpm dan tetesan maksimal 20 tpm. Menjelaskan pada ibu proses
setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada 1jam kedua,
84
serta memantau perdarahan dan suhu setiap 30 menit 1 jam pertama dan 1
jam kedua.
6. Pada langkah ini tindakan yang diberikan sesuai dengan rencana yang
sudah ditentukan yaitu mengobservasi keadaan umum dan vital sign ibu.
yag sudah diberikan, dan hasilnya partus berjalan secara spontan dengan
induksi syntocinon per drip, bayi lahir spontan pukul 19.15 WIB, jenis
kelamin laki –laki, BB : 3000 gr, PB : 47cm, LK/LD :33/34cm, cacat (-),
9. Alternatif pemecahan masalah dari kasus ibu bersalin dengan induksi atas
episiotomi tidak dilakukan anestesi, persalinan bejalan lancar, ibu dan bayi
B. SARAN
1. Bagi Pasien
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Dinkes Jateng, 2012. Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2012. Jakarta:
Hidayat, A.A, 2008. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan. Jakarta :
Salemba Medika
–––––––––––––––––,
2012. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan. Jakarta
: Salemba Medika
––––––––––––––––––––,
2008. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi dan Obstetri
Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta : EGC
––––––––––––––––––––,
2010. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri
Ginekologi dan KB. Jakarta : EGC
Mochtar, R, 2012. Sinopsi Obstetri. Obstetri Operati dan Obstetri Sosial. Jakarta:
EGC
Perry. 2005. Buku ajar Fundamental : Konsep, proses dan praktek. Edisi 4 .
Jakarta. EGC
Saifuddin. A.B, 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: EGC
Sulistyawati, 2009. Buku ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta:
Andi
Susilowati, T, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Ny. H dengan Induksi
Atas Indikasi Kehamilan Serotinus Di Rumah Bersalin Harapan Bunda
Boyolali. Karya Tulis Ilmiah
–––––––––––––––––––,
2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Yustina A.H, 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin Ny.R dengan Induksi
Atas Indikasi Kehamilan Serotinus di RS Assalam Gemolong Sragen. Karya
Tulis Ilmiah