1
Daftar isi Halaman
Kata Pengantar.............................................................................. 5
I. Pendahuluan ................................................................................. 6
II. Tahap tahap yang dilakukan dalam analisa perhitungan............... 7
III. Pemeriksaan tampak mata meliputi .............................................. 8
1. Komponen Kritikal Mekanikal ................................................. 8
2. Komponen Kritikal Struktur ..................................................... 8
3. Komponen Kritikal Riging......................................................... 8
IV. Crane dimensi properties dan Verifikasi sisa umur desain
(Residual Life Assesment) untuk perencanaan
2
1. Membuat perhitungan verifikasi engineering .......................................... 50
2. Pengukuran Tegangan dilapangan dengan peralatan strain gauge........ 50
3. Appendix (Lampiran) contoh perhitungan dimensi properties pesawat angkat dari Crawler
Crane Lattice Boom. .............................................................. 57
4. Appendix (Lampiran) contoh perhitungan dimensi properties pesawat angkat dari Mobile
Crane Telescopic Boom. ........................................................ 73
5. Appendix (Lampiran) contoh perhitungan dimensi properties pesawat angkat dari pedestal
crane box Boom. ........................................................................ 85
6. Appendix (Lampiran) contoh perhitungan dimensi properties pesawat angkat dari Overhead
Traveling Crane. .......................................................................... 101
7. Appendix (Lampiran) contoh perhitungan dimensi properties pesawat angkat dari Fork
Lift................................................................................................ 115
8. Appendix (Lampiran) contoh perhitungan Trim dan List dari Floating Crane Barge
....................................................................................................... 119
9. Appendix (Lampiran) contoh perhitungan untuk lifting gear persiapan pengangkatan beban
...................................................................................................... 124
10. Appendix (Lampiran) contoh perhitungan untuk alas plate outrigger (Ground
bearing)....................................................................................... 129
3
2. Perhitungan Perencanaan ......................................................... 409
2.1 Perhitungan dari Spesifikasi safety factor pesawat angkat .... 409
2.2 Spesifikasi safety factor material yang digunakan pada pesawat angkat ..410
2.3 Spesifikasi distribusi dari stress material pada pesawat angkat pada waktu
pembebanan ........................................................................... 410
4
KATA PENGANTAR
Assalamu‘alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas limpahan rahmat dan karunia NYA sehingga buku
panduan pemeriksaan dan pengujian pesawat angkat yang sudah berusia 30 tahun pemakaian
diselesaikan. buku panduan ini sebagai sharing pengetahuan bagi teman teman inspektur
pesawat angkat dalam melaksanakan pemeriksaan dan pengujian pesawat angkat dilapangan,
dimana inspektur pesawat angkat dapat menelaah dokumen, visual, verifikasi poin - poin kritikal
dari peralatan tersebut, dan bukan sebagai engineer suatu produk pesawat angkat.
Kami membuat buku ini berdasarkan referensi standar yang ada dan pengalaman kami
sebagai inspektur pesawat angkat dari 25 September 1995 sampai dengan buku ini disusun
kurang lebih 24 (Dua puluh empat) tahun melaksanakan pekerjaan pemeriksaan dan sertifikasi
pesawat angkat, dan kami berterima kasih kepada teman teman dari perusahaan pemilik pesawat
angkat yang telah memberikan kepercayaan kepada kami dalam melaksanakan pekerjaan
pemeriksaan dan sertifikasi.
Kami menyadari masih terdapat kekurangan dan ke tidak sempurnaan dalam buku ini, kritik
dan saran terhadap penyempurnaan buku ini sangat diharapkan. semoga buku ini dapat memberi
maanfaat bagi teman teman inspektur pesawat angkat dan bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Nana Supriyatna
Crane Inspector
5
I. PENDAHULUAN
Pemeriksaan analisa dan formula perhitungan Pesawat Angkat yang sudah melewati umur 30
tahun pemakaian, sebagai petunjuk untuk aspek safety, maintenance dan lanjutan pengoperasian
dari crane yang sudah berusia 30 tahun pengoperasian dan atau pesawat angkat yang sudah
tidak memiliki dokumen kalkulasi desain, dengan berdasarkan peraturan dan standar yang
digunakan tersebut dibawah ini :
6
ANSI B30.10 Hook
ANSI B30.7 Drum Hoist
API 2A Recommeded Practice For Planing Design and Construction fixed Ofshore
Platform – Working Stress Design.
API Spec 8C Hoisting Lifting Equipment.
ASME NOG 1 Design of Overhead crane
AISC American Institute of Steel Construction
Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI)
AWS D14.3 , AWS D1.1 Structure Welding Code Steel
OEM (Original Equipment Manufacturer)
API RP 7C Recommended Practice for Installation, Maintenance and Operation of Internal
Combustion Engines
API SPEC 7F Specification for Oil-Field Chain and Sprockets
API SPEC 1B Specification for Oil Field V-Belt
ANSI A92.2 Mobile Elevating Work Plateform
Nama pabrik pembuat, Nomor seri, tipe model crane dan Tahun pembuatan
Spesifikasi dan Perencanaan Tabel Beban
Perhitungan perencanaan
Gambar perencanaan , Data Kapasitas crane dan berat dari crane
Spesifikasi sambungan
Material sertifikat yang digunakan atau hasil pengujian material
Sumber Tenaga (Engine / Electric Motor Hoist) yang digunakan
Bolt sertifikat / spesifikasi bolt data yang digunakan
Wire rope sertifikat dan Laporan berkala pergantian wire rope.
Buku manual pengoperasian, spesifikasi teknis.
Laporan pemeriksaan berkala, Log book dan Hystory Record maintenance./
Preventif Maintenance
7
III. PEMERIKSAAN TAMPAK MATA MELIPUTI
Mengacu pada standar API Spec 2C dan standar yang digunakan ada tiga point kritikal
pada komponen pesawat angkat yaitu :
IV. CRANE DIMENSI PROPERTIES DAN VERIFIKASI SISA UMUR DESAIN (RESIDUAL
LIFE ASSESMENT) UNTUK PERENCANAAN PENGOPERASIAN PENGANGKATAN
SELANJUTNYA PADA PESAWAT ANGKAT MELIPUTI:
Dimensi dan Verifikasi analisa pada Kritikal komponen struktur dari :
1. BOOM / MAST / BRACING
Boom lattice bottom, intersection boom, boom top, jib boom dan bracing, telescopic atau box
boom dilakukan pengukuran dimensi properties, ketebalan material, dan uji kekerasan material
(Hardness test) dengan data :
Menentukan stress material yang digunakan bila dokumen material awalnya tidak ada,
misalkan pendekatan material pipa ASTM 53 dengan yield stress (FY) 36 Ksi (248 Mpa) ,
atau dengan melakukan pengujian kekerasan material.
Diameter luar pipa (OD) dalam mm
8
Diemeter dalam pipa (ID) dalam mm
Ketebalan material pipa (t) dalam mm
Radius inersia (r) = ¼ x OD dalam mm
Menentukan elastisitas material (E) = 200000 Mpa
Formula area untuk pipa ( A) = 3.14 x (OD2-ID2) / 4 dalam mm
Tension stress dari pipa boom cord mengacu pada standard AISC adalah 0.75 x A x Fy
dalam Ksi (Mpa) untuk batas Fracture (retak), dan 0,90 x A x Fy untuk batas Elastisitas
material.
Safety faktor stress material berdasarkan API Spec 2 C dan API Spec 8C adalah (SF) 3.0
Maksimum allowable stress yang diijinkan berdasarkan API Spec 2 C dan API Spec 8C
adalah MAWS = (0.90 x A x FY) / SF dalam Ksi (Mpa)
Total lendutan panjang boom yang terbebani dan ditumpu oleh bracing adalah
(L x 3.14 (A boom cord x Ld3 ) / (2 x A bracing x Li x a2 )
Stress yang teranalisa pada boom cord perbagian sambungan bracing adalah
Li x r x Fy / E
9
Moment diagonal stress pada boom yang terbebani
* Load kapasitas crane (Load) Kg
* Total diagonal bracing yang menumpu boom cord (n) pcs Bracing
* Formula analisa beban stress boom cord (S) = Load / ( n x Sin
* Perbedaan komposisi tension stress yang diijinkan dengan hasil perhitungan pembebanan
MAWS harus lebih besar dari stress pembebanan dan untuk menganalisa sisa umur desain crane
berdasarkan material yang terbebani adalah ( MAWS – Stress analisa pembebanan ) / 365 hari
= ....... Tahun
Contoh perhitungan Lattice Boom Cord dan Bracing terdapat pada Appendix
WT TWT
IH
THL THR
HL
X
HR
IW
WB TWB
10
Lebar bagian dalam boom box (IW) inch
Tinggi bagian dalam boom box (IH) inch
Tinggi bagian kiri luar boom box (HL) inch
Tebal material dari boom box HL (THL) inch
Tinggi bagian kanan luar boom box (HR) inch
Tebal material dari boom box HR (THR) inch
Yield stress material Boom Box (FY) Ksi (Mpa)
Maksimum stress material yang diijinkan (FY / 3) Ksi (Mpa)
Material Density terkecil (DM) = 7900 Kg
Impac coofecient () = 1,15
Working cooficient ( ) = 1,05
Formula menentukan berat dari boom
11
Tension pada boom
Momen bending horizontal dynamik beban dengan koofesien impak dan koofesien kerja
dalam Kg M3 = (0,15 x M2) / ( x )+ (0,15 x M1)
Bending moment diperkirakan faktor alam dalam Kg M4 = (0,2 x M1) /
Stress analisa kombinasi pertama dengan momen bending vertikal dalam Kg adalah
12
Area dimensi pedestal (A) = 3.14 x (OD2-ID2)/4
Tension stress dari Pedestal mengacu pada standard AISC adalah 0.75 x A x Fy dalam
Ksi (Mpi) untuk batas Fracture (retak) dan 0.90 x A x Fy untuk batas Elastisitas material.
Maksimum stress yang diijinkan berdasarkan API Spec 2 C dan API Spec 8C adalah
MAWS = (0.90 x A x FY) / SF dalam Ksi (Mpi)
Stress yang teranalisa pada pedestal adalah L x 3.14 x Fy / E
Properties area material meja putar (A) = tebal material x lebar area terkena
pembebanan
Maksimum stress yang diijinkan API Spec 2 C dan API Spec 8 C adalah MAWS = Yield
stress material (FY) / safety faktor 3
Formula perhitungan stress adalah 0.75 x A x FY untuk batas Fracture (Retak) dan
0.90 x A x Fy untuk batas Elastisitas material.
Hasil real stress dengan pengukuran pembebanan menggunakan strain gauge dan hasil dari uji
strain gauge harus 1/3 dari Yield stress material awalnya.
13
5. BAUT DAN MUR
Verifikasi analisa, pengukuran dimensi properties, kekerasan material baut dan Grade baut yang
digunakan pengikat pada bearing turn table, drum hoist, motor hydraulik dengan tujuan untuk
mengetahui batas kelelahan material setelah masa waktu 30 tahun pemakaian dengan material
awalnya dan untuk mengetahui apakah jumlah baut yang digunakan dapat menahan beban yang
diangkat.
Grade baut yang digunakan pada Crane adalah 10.9 Ultimate stress dalam pounds (Fub)
Yield stress baut dalam Pounds ( Fy )
Bolt diameter dalam inch ( d )
Panjang Bolt dalam inch ( L )
Total kuantiti tread (ulir) dalam ukuran satu inch ( N )
Safety factor stress bolt (SF) adalah 3
Area bruto dari bolt dalam inch adalah
An = ((( ) x (( d - ( 0,9743 / N)2 ))) / 4
Strength nominal bolt dalam Mpa adalah Tn = (0,75 x An x Fy ) /SF untuk batas Fracture
(Retak) dan Tn = (0.90 x An x Fy) / SF untuk batas Elastisitas material baut.
Hasil Strength satu bolt dikalikan total jumlah bolt yang terpasang pada turn table. (P)
P > ((4 x M) / (Nb x D)) – (H / Nb)
M = momen dihitung dengan beban mati + 3,75 kali
SWL kali Cv (lb-ft),
H = mati Axial Beban + 3,75 kali kali SWL Cv
(lb),
D = Lingkaran Diameter Fasteners (ft),
Nb = jumlah pengencang,
P = beban (lb) tidak melebihi tegangan tarik baut kali luas baut kekuatan tarik.
Contoh Perhitungan tegangan sambungan baut pada turn table terdapat pada Appendix
14
6. PEMERIKSAAN DEFLEKSI BEARING TURN TABLE SESUAI API RP 2D
Pemeriksaan defleksi bearing Turn Table bertujuan untuk mengetahui kelonggaran bearing
selama pesawat angkat digunakan dan ada beberapa step yang kita lakukan :
1. Kondisi kelonggaran dari pemasangan bearing turn table karena aus material.
2. Karakteristik operasi
3. Pengambilan sampel dari pelumas bearing (grease yang digunakan) dengan tujuan apakah
bearing bearing sudah mengalami fatiq sehingga grease terdapat gram gram bearing.
Metode pengujian defleksi bearing turn table terdiri dari :
15
1. Metode jungkit (tilt method) dial indicator di pasang dibagian belakang turn table searah
dengan senter dari boom (dibawah Counter weight) dan jarum penunjuk nilai dial indikator
di Nol, dan posisi boom sudah boom up kemudian boom bergerak ke bawah atau boom
down , amati bacaan dial indicator, batas nilai toleransi kelonggaran bearing sesuai dengan
spesifikasi dari manufacture pesawat angkat.
2. Metode Tekan (Depresion method) dial indicator dipasang dibagian depan turn table
tepat searah dibawah center boom dan jarum penunjuk nilai dial indikator di Nol, dan posisi
boom sudah boom up kemudian boom bergerak ke bawah (boom down) amati bacaan dial
indicator, batas nilai toleransi kelonggaran bearing sesuai dengan spesifikasi dari
manufacture pesawat angkat.
3. Metode putar (rotation method) posisi dial indicator jarum nilai menunjukan Nol kemudian
crane swing perlahan, amati nilai jarum pada dial indikator, batas nilai toleransi kelonggaran
bearing sesuai dengan spesifikasi dari manufacture pesawat angkat.
4. Grease analisa dengan mengambil sampel grease kemudian diperiksa dilaboratorium
apakah ada gram kecil dan kontaminasi kimia pada grease.
Pemeriksaan minimal 4 lokasi yaitu 90 derajat, 180 derajat, 270 derajat dan 360 derajat dan
pemeriksaan lebih dari 4 lokasi lebih baik, seperti gambar berikut.
16
7. A FRAME , GANTRY
A frame atau Gantry, dilakukan pengukuran dimensi properties, ketebalan material dan uji
kekerasan material
MAWS = 0,75 x 1524 mm x 248 Mpa = 283464 Mpa (28346 Kg) /3 = 9449 Kg per support
17
8. BOOM PIN PIVOT, PIN CONNECTION BOOM LATTICE , TELESCOPIC ATAU BOX
BOOM
Dilakukan pengukuran dimensi properties, ketebalan material dan uji kekerasan material.
Yield stress material dari Pin dalam Mpa (FY) = 36 Ksi (248 Mpa)
Safety faktor MAWS adalah 3
Diameter pin dalam Inch ( d ) = 50,8 mm (2,0 Inch)
Panjang Pin dalam inch ( L ) = 100 mm (3,93 Inch)
Area properties penampang bruto Pin A = ( x d 2 ) / 4 =
A = (3,14 x 50,82)/4 = 2026 mm
18
Boom Cord Lattice
Menentukan estimasi berat dari boom lattice atau berat sesuai dari manufaktur
Sudut yang digunakan misalkan 80,6 derajat
Panjang boom misalkan 45,7 meter dengan 4 pcs boom cord
Misalkan diameter pipa boom cord (OD) = 0,140 m atau (5 inch)
Tebal material pipa boom cord = 0,006 m atau (6 mm)
Density material baja 7900 Kg
Jadi berat dari boom cord dengan panjang 45,7 meter adalah
Jadi beban angin pada boom lattice adalah F + (berat boom cord + bracing) = 7274 Newton
19
10. STABILITY CRANE CRAWLER
Pengukuran dan verifikasi berat unit crane untuk memverifikasi stabilitas jungkit crane dengan
beban yang diangkat dengan perhitungan berat crane lebih berat minimum 15 % dari hasil
moment beban yang diangkat. Prinsip dari stabilitas crane adalah keseimbangan berat body
crane termasuk counter weight dengan beban yang di angkat dikali jarak dari titik tumpu (tuas) ke
titik senter beban.
Misalkan :
Jadi 100 % - (100 % x 0,86 %) = 13,9 % jadi berat crane lebih berat 15 % dari beban yang
diangkat (dapat dilihat pada drawing dibawah)
20
STABILITY MOBILE CRANE
Contoh
Jadi 100 % - (100 % x 0,86 %) = 13,9 % jadi berat crane lebih berat 15 % dari beban yang
diangkat (dapat dilihat pada drawing dibawah)
21
11. DRUM HOIST ( MAIN, AUXILIARY, BOOM)
Pengukuran dimensi pada diameter drum, flange, alur drum, verifikasi analisa kontak tekan pada
permukaan drum yang terlilit oleh wire rope, dan kapasitas lilitan wire rope. verifikasi analisa pada
sistem pengereman dengan kapasitas 125 % dari SWL
22
Diameter wire rope dalam inch (d)
Formula kontak stress pada permukaan alur drum yang terlilit oleh wire rope adalah
Berikut ini adalah nilai nilai dari normative desain untuk kecepatan angkat (lifting) pesawat
angkat sebagai berikut :
1. Normative desain untuk kecepatan angkat (lifting) crwaler crane, mobile crane adalah 50 ft/
minute.
2. Normative desain untuk kecepatan angkat (lifting) overhead crane adalah 150 ft/ minute
3. Normative desain untuk kecepatan angkat (lifting) fork lift adalah 30 ft/ minute
4. Normative desain untuk kecepatan angkat (lifting) mobile elevating work plateform adalah
30 ft/ minute
5. Normative desain untuk kecepatan angkat (lifting) elevating adalah 197 ft/ minute
23
Contoh perhitungan pulling engine
Gross Vheicle weight engine untuk menarik satu line rope adalah
(Engine power x 0,7322) / g = ......Tons
B. Verifikasi kesesuaian antara kapasitas Crane dengan Horse Power (HP) Engine yang
digunakan.
Misalkan :
24
C. Power Horse untuk Overhead Crane
Verifikasi untuk tenaga kuda (horse power) bertujuan untuk memastikan kesesuaian daya
motor electrik yang digunakan dengan kapasitas beban pada overhead crane, berikut
adalah formula : (Ks x W x V) / (33000 x Eff)
1 HP = 33000 lbs
Contoh : bila kapasitas angkat dari overhead crane adalah 10000 Lbs dengan kecepatan
lifting 150 ft/minute berapakah horse power yang didapat :
(Ks x W x V) / (33000 x Eff) = (1.5 x 10000 Lbs x 150 ft minute) / (33000 Lbs x 0,90) = 76,0
HP (56.7 Kw)
13. FORMULA UNTUK REEVING WIRE ROPE (MAIN, AUXILIARY, BOOM, DAN
PENDANT)
A. pengukuran diameter, konstruksi jumlah kawat tali dalam lilitan (strand), tipe inti lilitan
kawat tali (core) , batas putus dari tali kawat utama (breaking stress), jumlah lilitan tali
utama, auxiliary, boom, pendant yang digunakan dalam pengangkatan crane (reeving part
line) .
Wire rope diameter dalam satuan mm ( d )
Safety Factor untuk Runing rope (SF) adalah 3,5
Breaking Strength wire rope dalam satuan ton (BS)
Safe Working Load ( SWL ) dalam satuan Ton adalah BS / SF
Aktual lilitan atau part line yang terpasang (N)
Total beban berdasarkan aktual part line dan SWL adalah P = (SWL x N)
Gaya gesekan wire rope ke puli (friction force) adalah ( u ) = 0,10
Faktor perkalian (Multiplication factor) F = (1 + U) N
Mekanikal Faktor (R) = N / F
25
Total beban dalam satu line (Load line pull ) adalah LLP = P/R
Total beban yang dapat diangkat berdasarkan satu line (LLP) dan faktor mekanikal ( R )
adalah LLP x R
Aktual lilitan atau part line yang terpasang (N) misalkan = 8 Part line
Total beban berdasarkan aktual part line dan SWL adalah P= (SWL x N)
P = 15,62 x 8 part line = 125,0 Tons
Total beban dalam satu line (Load line pull ) adalah LLP = P/R
LLP = 125 / 3,37 = 33,49 Tons
26
Total beban yang dapat diangkat berdasarkan satu line (LLP) dan faktor mekanikal ( R )
adalah LLP x R adalah 33,49 x 33,7 = 125 Tons
B. Mengetahui berapa beban yang di dapat pada reeving atau partline dalam crane sesuai
dengan standard API RP 9B adalah :
misalkan
Breaking stress dari wire rope sesuai sertifikat adalah 38,4 tons
Diameter wire rope 22,0 mm konstruksi wire rope 6 x 36 IWRC RHOL
Jumlah Part Line (N) 8 dengan sheave (S) 8 pcs
Nila Konstanta bearing yang digunakan adalah 1,04 dan nilai bushing 1.09
Safety factor runing rope adalah 3,5
Efficiency reeving sistem menggunakan roller bearing dengan 8 part line sesuai
dengan API RP 9B adalah dengan menggunakan formula sebagai berikut :
E= (Kb N -1) / (( Kb S x N) x (Kb-1)) =
(1.048-1) / (( 1.048 x 8) x (1.04-1) = 0.842
Fast line factor sesuai dengan case A pada API RP 9B menggunakan formula
adalah 1 / N x E adalah 1 / 8 x 0.842 = 0,148
Jadi part line calculation = Breaking stress wire rope / (Safety Factor x fast line factor)
C. Pemeriksaan uji tanpa rusak dengan metode Magnetik Flux Detektor tujuanya untuk
mengetahui kondisi dari wire rope masih dapat digunakan atau tidak.
27
6. Strength type
- EEIPS (Extra Extra Improved Plow Steel)
- EIPS (Extra Improved Plow Steel)
- IPS (Improved Plow Steel)
- PS (Plow Steel)
- MP (Mild Plow)
7 Core dari wire rope
- FC ( Fiber core)
- SC ( Steel core)
- CS ( Compacted strand)
- IWRC ( Independent Wire Rope Core)
Kekuatan wire rope tergantung dari grade wire penyusunnya, beberapa grade yang dikenal
antara lain:
1. Grade 120/130 Special Extra Extra Improved Plow Steel (EEIPS) Type II. Jenis ini memiliki
kekuatan tarik 120 hingga 130 long ton setiap inch luas penampang. Wire rope jenis ini
dipergunakan untuk kepentingan khusus di mana strength terbesar diharapkan dari
sebuah wire rope.
2. Grade 115/125 Special Extra Improved Plow Steel (EIPS) Type I. Jenis ini memiliki
kekuatan tarik 115 hingga 125 long ton setiap inch luas penampang. Wire rope jenis ini
28
memiliki tensile strength yang cukup tinggi dan dapat dipergunakan asalkan kondisi drum
dan sheave sesuai untuk fleksibilitasnya.
3. Grade 110/120 Improved Plow Steel.(IPS) Jenis ini memiliki kekuatan tarik 110 hingga 120
long ton setiap inch luas penampang. wire rope jenis ini memiliki aplikasi yang luas pada
crane, dimana memiliki tensile strength yang baik sedangkan sifat-sifat lain seperti
fleksibilitas dan wearing resistancenya masih cukup baik.
4. Grade 100/110 Plow Steel. (PS) Jenis ini memiliki kekuatan tarik 100 hingga 110 long ton
setiap inch luas penampang. wire rope jenis ini memiliki strength yang lebih rendah,
namun memiliki fleksibilitas yang lebih baik dari Grade 110/120 Improved Plow Steel.
1. Design factor standing rope adalah nilai terbesar dan 2.0 atau 4.0
2. Design factor Runing rope adalah nilai terbesar dan 2.5 atau 5.0
3. Design factor wire rope untuk mengangkat personel minimum 10
Design factor pada wire rope ditetapkan guna memberikan jaminan keamanan pada operasi
pengangkatan. design factor umumnya tidak seragam, yang hal ini ditentukan sesuai jenis crane
dan standard suatu organisasi atau negara.
29
KLASIFIKASI WIRE ROPE
Pemeriksaan dengan uji tanpa rusak (NDT) dengan Metode Magnetic Flow Detector untuk
mengetahui apakah wire rope tersebut terdapat putus diluar atau didalam Inti / Core dari wire
rope. NDT - Wire Rope Testing (WRT): Alat ini tergolong jenis NDT yang bekerja dengan prinsip
electromagnetis, dimana dengan berkurangnya dimensi atau putusnya wire, hal ini akan
menyebabkan perpengaruhnya medan electromagnetis dan seterusnya ditunjukkan
visualisasinya dengan wire signature. WRT yang ada sekarang mampu mendeteksi LF (localized
Flaw) dan LMA (Loss of Metallic Cross Sectional Area).
Catatan: Pemakaian alat ini hanyalah direkomendasikan sebagai tambahan, dimana jika
ditemukan defect, maka pemeriksaan visual masih diperlukan untuk memastikan apakah suatu
wire rope dapat dinyatakan aman
30
Wire Rope Magnetic Flow Detector Check
Acceptance Criteria ANSI B. 30.5 Sect. 5-2.4 & ANSI B30.8 Section 8-2.4 & API Spec 9A
API RP 9B Interpretasi signal indikasi :
- Indikasi di jarak 7,75 meter
- Diameter wire rope 17,0 mm dan konstruksi (6x19)
- Jumlah wire adalah 6 x19 = 114 wire
- presentase LMA 1 Wire broken adalah 100 % / 114 = 0,87 % (Pembulatan menjadi 1 %).
Total wire rope yang putus berdasarkan LMA % adalah
- Basic Line 0,0 %
- Pitch line 1 %
- LMA = 1%-0.0% =1 %
- Broken wire = 1 / 1 = 1 wire broken, posisi di outer wire rope
- Maksimum LF 20,4 Mv
- Minimum LF -16,1 mV
pengukuran alur puli, verifikasi analisa kontak tekan pada permukaan puli yang terlilit oleh wire
rope.
32
Tabel Groove Radius untuk puli (Sheave)
33
Minimum groove radius baru = nominal rope radius + 6 %
Maximum groove radius = nominal rope radius + 10 %
Rated load ( L )
Tarikan beban dalam satu line dipuli boom (P)
Jumlah lilitan yang digunakan / Part Line ( N )
Jumlah puli traveling block dan boom yang dipergunakan ( S )
Bearing konstant 1,09 untuk Bronze Bushing dan 1,04 Roller bearing ( K )
Reeving sistem Eficiency ( E ) jika digunakan Bronze Bushing
(K -1) / ((KS x N) x (K-1))
N
34
Diameter wire rope dalam inch (d)
Formula kontak stress pada permukaan alur Sheave yang terlilit oleh wire rope adalah
Contoh perhitungan tekanan pada puli yang terlilit wire rope dan terdapat pada Appendix
Jadi nilai presentasi (%) yang didapat adalah PxN = 15.62 x 8 = 125 tons
35
Untuk Bushing adalah = 100 – (86.5/125) x 100 = 30.8 % dan untuk roller bearing adalah
36
16. GIRDER OVERHEAD CRANE FORMULA STRESS
pengukuran dimensi properties, ketebalan material dan kekerasan material serta verifikasi analisa
untuk mengetahui batas kelelahan material setelah masa waktu 30 tahun pemakaian dengan
material awalnya
37
Tebal material bagian vertikal girder kanan (THR) mm
Defleksi girder dengan beban berat girder sendiri atau beban mati
(LD) = (5 x LD x L) / ((48 x E x (L/360))
Defleksi girder dengan beban berat angkat = (5 x SWL x L) / (48 x E x (L/360))
38
Horizontal beban internal moment Girder.
Momen bending horizontal dynamik beban dengan koofesien impak dan koofesien kerja
dalam Kg M3 = (0,15 x M2) / ( x )+ (0,15 x M1)
Bending moment diperkirakan faktor alam dalam Kg M4 = (0,2 x M1) /
Stress analisa kombinasi pertama dengan momen bending vertikal dalam Kg adalah
Perbedaan komposisi tension stress yang diijinkan dengan hasil perhitungan pembebanan
MAWS harus lebih besar dari stress pembebanan dan untuk menganalisa sisa umur desain crane
berdasarkan material yang terbebani adalah ( MAWS – Stress analisa pembebanan kombinasi
kedua dengan bending horizontal ) / 365 hari = ....... Tahun.
Contoh perhitungan tegangan pada girder / overhead crane terdapat pada Appendix
pengukuran dimensi properties dari Garpu (Fork Lift), ketebalan material dan kekerasan
material serta verifikasi analisa untuk mengetahui batas kelelahan material setelah masa
waktu 30 tahun pemakaian dengan material awalnya
39
Jarak dari senter axle depan ke senter axle belakang (DC)
Dimensi Fork
40
Properties dimensi dari Fork Lift
Pada peralatan angkat banyak menggunakan system hydraulic dan ada juga yang menggunakan
pneumatic system, pada prinsip kerja dan beberapa peralatan seperrti actuator , selenoid,
regualator dan valve sama, yang membedakan hydraulic menggunakan fluida oil dan pneumatic
menggunakan udara. Hydraulic system pada crane menggunakan hukum pascal dimana suatu
fluida oil terdapat dalam suatu bejana atau selang mendapat tekanan maka akan diarah ke
41
semua arah. Dengan menggunakan fluida oil bertekanan tinggi dapat mengangkat beban yang
berat seperti mengangkat cylinder boom, menggulung wire rope drum dan traveling crawler crane
dan masih banyak peralatan yang menggunakan system hydraulic. Hydraulic bekerja dengan
system incompressible.
1. Prime over (mesin) atau electric motor hydraulic berguna menggerakan pompa
2. Pompa hydraulic berfungsi untuk mensupply fluida hidrolik pada tekanan tertentu kepada
sistem hidrolik. Pompa ini digerakkan oleh motor listrik atau sebuah mesin yang
dihubungkan dengan sebuah sistem kopling. Sistem kopling yang digunakan dapat
berupa belt, roda gigi, atau juga sistem flexible elastomeric.
Gear pump memiliki ketahanan yang lama, dan lebih cocok untuk digunakan pada
tekanan di bawah 20 MPa (3000 psi)..
Axial piston pump didesain untuk dapat bekerja pada displacement yang bervariasi,
sehingga dapat menghasilkan aliran dan tekanan fluida hidrolik yang bervariasi
sesuai dengan kebutuhan
Radial Piston Pump: digunakan untuk menghasilkan tekanan fluida hidrolik yang
tinggi dengan debit aliran yang rendah.
42
3. Valve Control
Valve kontrol pada sebuah sistem hidrolik, selain berfungsi untuk mengatur besar tekanan
yang digunakan, juga berfungsi untuk mengatur arah aliran dari fluida hidrolik. Arah aliran
yang dimaksud adalah berhubungan dengan sistem aktuator. Arah gerakan yang diinginkan
pada aktuator dikontrol oleh arah aliran dari fluida hidrolik.
Pressure Relief Valves Valve ini berfungsi untuk membuang fluida hidrolik ke tangki
Pressure Regulating Valves Valve ini berfungsi untuk mengatur besar tekanan fluida
hidrolik agar stabil di nilai tertentu..
Sequence Valve: berfungsi untuk mengatur sekuen pada sirkuit hidrolik, seperti contohnya
pada saat menggunakan beberapa silinder hidrolik, yaitu untuk memastikan satu silinder
hidrolik telah maju penuh sebelum silinder lainnya mulai maju.
43
Check Valve: berfungsi untuk mengatur arah aliran fluida hidrolik agar searah dan tidak
ada aliran yang terbalik.
Pilot Valve : Valve ini sebagai kontrol sistem hidrolik. digunakan untuk mengatur output
aktuator sesuai dengan yang diinginkan.
4. Aktuator Dua jenis aktuator pada sistem hidrolik yang banyak digunakan yaitu silinder
hidrolik dan motor hidrolik
Sistem Transmisi Hidrostatik: yaitu suatu sistem transmisi tenaga putaran yang
menggunakan sistem hidrolik. Prinsip dari sistem ini adalah menggunakan pompa hidrolik
pada sisi penggerak dan motor hidrolik pada sisi yang digerakkan.
44
Sistem Pengereman
Swashplate: yang biasa digunakan pada motor hidrolik untuk menghasilkan akurasi output
tekanan yang tinggi.
5. Reservoir (Oil Tank Hydraulic) : Sebagai tempat penyimpanan fluida hidrolik untuk
mengakumulasi perubahan volume fluida pada saat sistem bekerja. Pada tangki hidrolik
juga didesain suatu sistem untuk memisahkan udara dari fluida hidrolik, karena adanya
udara di dalam fluida dapat mengganggu kerja sistem.
6. Akumulator : Alat ini berfungsi sebagai penyimpan energi tekanan pada fluida hidrolik
dengan menggunakan gas (udara). Alat ini termasuk alat tambahan yang tidak semua
sistem hidrolik menggunakannya. Tujuan penyimpanan energi tekanan tersebut adalah
untuk menstabilkan tekanan fluida apabila terjadi penurunan tekanan tiba-tiba yang
sesaat, agar tidak mengganggu aktuator yang sedang bekerja.
45
7. Fluida Hidrolik : Fluida hidrolik selain sebagai fluida kerja, ia juga berfungsi sebagai
pelumas pada komponen-komponen sistem hidrolik.
8. Filter : Komponen ini berfungsi untuk mengumpulkan kotoran (biasanya berupa metal)
pada fluida hidrolik, agar kotoran-kotoran tersebut tidak ikut bersirkulasi. Komponen ini
sangat penting karena kotoran metal selalu diproduksi pada setiap sistem hidrolik.
biasanya filter diposisikan pada sisi suction pompa hidrolik. Namun kebersihan filter ini
harus tetap terjaga, karena apabila terlalu kotor dan menyebabkan aliran fluida
terhambat, dapat menyebabkan kavitasi pada pompa hidrolik yang sangat berbahaya
apabila itu terjadi.
9. Pipa Aliran : Pipa aliran ini bisa digunakan tube dan hose dengan diameter sampai
dengan 100 mm
Mesin penggerak (Electric motor penggerak) dan PTO kondisi runing dengan 1000 Rpm atau
lebih menggerakan pompa hydraulik menyedot fluida oil hydraulik dari reservoir tank melalui hose
dan oil hydraulic disaring oleh filter dengan tujuan menyaring kotoran yang tredapat pada oil
hydrauli, sehingga tidak mengganggu sistem pengopreasian. Pompa hydraulic menyalurkan oil
hydraulic ke selenoid control handel pengoperasian dan melalui hose dan regulator dengan
tujuan tekanan hydraulik dapat diketahui besaran tekanan oleh regulator. Kemudian control
handel pengoperasian mengatur arah putaran sesuai kebutuhan ke aktuator, dan oil hydraulic
46
mengalir melalui hose melewati check valve dengan tujuan mengalirkan oil ke aktuator dan
memblok arah balik aliran oil hydraulik. Kemudian oil hydraulik mengalir ke aktuator melalui pilot
valve yang ada diaktuator dengan tujuan mengatur output tekanan aliran oil hydraulik. Sehingga
aktuator dapat bergerak putar dan diperlukan untuk menggerak cylinder rod, drum hoist atau
peralatan lain yang menggunakan hydraulik system. Setelah aktuator bergerak oil hydraulik
dialiirkan kembali ke Heat exchanger guna penetralisasi temperatur oil hydraulik dan oil hydraulic
dialirkan kembali ke reversoir tank.
Pada handel pengoprasian hydraulik bila tidak digerak pengoperasian atau kondisi standbye dan
mesin hydarulic runing maka oil hydraulik akan dialirkan ke reservoir tank melalui relief valve,
kemudian untuk accumulator berguna untuk menstabilkan tekanan bila terjadi trouble shout pada
putaran pompa sehingga tekanan dari regualtor kurang stabil maka accumulator yang
menstabilkan tekanan, dan peralatan accumulator ini sebagai alat tambahan pengoperasian dan
tidak semua system hydraulik terpasang accumulator.
- Memindahkan tenaga yang besar dengan menggunakan komponen yang relatif kecil.
- Kehalusan (sistem hidrolik beroperasi dengan halus dan tidak bising dan menimbulkan
sedikit sekali getaran).
1. Rawan terhadap kecelakaan akibat tekanan tinggi dari fluida (high pressure liquid).
2. Kebocoran kecil bisa berakibat fatal baik pada pemindahan tenaga maupun penyebab
kecelakaan.
47
3. Sistem hidrolik memerlukan bagian dengan tingkat presisi tinggi. Membutuhkan
perawatan yang intensif.
- Beban dalam satu line / Lead Line Pull pada drum (LLP) hoist adalah (F) = 15000 Lbs
• Luasan area dari diameter hose (A) = 3.14 x D2 = 3.14 x ( 2 )2 = 12,56 Inch
• Pressure dapat diketahui dengan rumusan : P = F / A = 15000 Lbs / 12.56 = 1194.2 Psi
(83,9 Kg/ cm2)
Sistem pneumatik adalah sebuah teknologi yang memanfaatkan udara terkompresi untuk
menghasilkan efek gerakan mekanis. Karena menggunakan udara terkompresi, maka sistem
pneumatik tidak dapat dipisahkan dengan kompresor, sebuah alat yang berfungsi untuk
menghasilkan udara bertekanan tertentu.
Sistem kerja pneumatik mirip dengan sistem hidrolik. Ada beberapa bagian komponen yang
sedikit berbeda, namun seperti aktuator (motor dan silinder), filter, dan solenoid valve memiliki
prinsip yang sama dengan sistem hidrolik. Perbedaan mendasar dari kedua sistem tersebut
adalah fluida kerja yang digunakan, sistem hidrolik menggunakan fluida inkompresibel
sedangkan pada sistem pneumatik menggunakan fluida kompresibel. Tekanan kerjanya juga
pada range yang berbeda, jika sistem hidrolik bekerja pada tekanan 6,9-34 MPa, maka sistem
pneumatik bekerja pada tekanan rendah 550-690 KPa. Dan pneumatic menggunakan hukum
Aeromekanika.
2. Mudah disalurkan
3. Fleksibilitas temperature
3. Aman
48
4. Bersih
6. Dapat disimpan
4. Mudah Mengembun
Air Compressor runing menghasilkan angin (udara) dan disimpan pada air driyer atau air
receiver tank dan udara dialirkan ke selenoid pengatur gerakan melalui hose dan melewati
shut up valve dan regulator untuk dapat dimonitor tekanan dari angin (udara) yang dihasilkan
oleh compressor. Kemudian selonoid dioperasikan dan menggerakan air cylinder rod dan
peralatan lain yang menggunakan air pneumatic system, setelah pengoperasian angin
dialirkan kembali keselenoid untuk disimpan di air receiver.
49
V. VERIFIKASI PERHITUNGAN SISA UMUR CRANE (RESIDUAL LIFE ASSESMENT)
1. MEMBUAT VERIFIKASI KALKULASI
Berdasarkan pengukuran dimensi properties untuk mengetahui material komponen
kritikal struktur crane masih dibawah stress elastisitas material awalnya. sesuai
dengan API Spec 8 C untuk Hoist equipment, mast atau boom nilai stress material
dibagi safety factor 3 dan API SPEC 2 C Section 5 stress material yang diijinkan.
Metode pengukuran ditentukan didaerah yang memiliki tegangan uniform pada kolom
utama (Boom Cord atau Girder) lokasi tegangan uniform ditentukan sebelumnya dengan
metode elemen yaitu dengan memodelkan boom atau girder sesuai dengan ukuran boom
atau girder yang digunakan pada crane. simulasi pembebanan dengan metode elemen
yang dilakukan adalah untuk mendapatkan lokasi titik ukur dan memperkirakan besarnya
tegangan dan regangan yang mungkin terjadi pada struktur.
Penempatan Strain Gauge pada area yang kritis pada saat pembebanan sperti contoh
gambar dibawah :
50
Contoh hasil Pengukuran dengan Strain Gauges
51
52
HUKUM HOOKE (HOOKE’S LAW)
Untuk hampir semua logam, pada tahap sangat awal dari uji tarik atau tekan, hubungan antara
beban atau gaya yang diberikan berbanding lurus dengan perubahan panjang bahan tersebut. Ini
disebut daerah linier atau linear zone. Dan prinsip formulasi pembebanan dari pesawat angkat
pesawat angkat menggunakan hukum hook.
TEGANGAN,
terjadi pada benda yang dikenai gaya tertentu akan mengalami perubahan bentuk. Perubahan
bentuk bergantung pada arah dan letak gaya-gaya tersebut diberikan. Ada tiga jenis perubahan
bentuk yaitu regangan, mampatan, dan geseran.
REGANGAN
Regangan merupakan perubahan bentuk yang dialami sebuah benda jika dua buah gaya yang
berlawanan arah (menjauhi pusat benda) dikenakan pada ujung-ujung benda atau nilai
perpanjangan dari material hasil tegangan
L3 /A
Regangan
A = Luasan penampang property dari material (m)
53
MODULUS ELASTISITAS (MODULUS YOUNG )
Selama gaya F (Force) yang bekerja pada benda elastis tidak melampaui batas elastisitasnya,
maka perbandingan antara tegangan (σ) dengan regangan (ε) adalah konstan. Bilangan
(konstanta) tersebut dinamakan modulus elastis atau modulus Young (E). Jadi, modulus elastis
atau modulus Young merupakan perbandingan antara tegangan dengan regangan yang dialami
oleh suatu benda. secara formula ditulis seperti berikut.
E = / atau
Kurva Maksimum Allowable Working Stress (MAWS) material yang digunakan pada pesawat
angkat sesuai API Spec 2C dan API Spec 8C adalah 1 / 3 x Fy.
Bila suatu crane menggunakan material ASTM 36 dengan yield stress (Fy) 36 Ksi jadi
maksimum allowable working stress (MAWS) 1/3 x 36 ksi = 12 Ksi sehingga unit crane
dalam pengoperasian tegangan tidak boleh melebihi dari 12 Ksi (refer API Spec 2C). Dan
jika pesawat angkat digunakan dengan tegangan sesuai yield stress 36 Ksi maka pesawat
angkat tersebut akan fatiq dan failur, sehingga umur pakainya adalah 1 (satu) habis pakai
rusak.
54
Rating Load dilakukan oleh manufacture dan Autorize Inspector dengan mengacu pada
standard yang dipergunakan dan dengan mempertimbangakn aspek sebagai berikut :
Setelah dilakukan verifikasi perhitungan perencanaan sisa umur desain dari pesawat agkat
dilakukan pengujian fungsi tanpa beban meliputi sebagai berikut:
PENGUJIAN DINAMIS
dilakukan dengan tidak melebihi beban kerja aman (SWL)
a. Pengujian angkat beban paling sedikit dilakukan 3 kali dengan beban yang berbeda-
beda untuk gerakan hoisting maupun lowering.
b. Pengujian dilakukan dengan mengangkat beban sambil melakukan gerakan Swing
kekiri dan kekanan untuk Mobile Crane dan Pedestal crane, dan menahan beban
55
selama kurang lebih 10 menit serta memastikan kondisi crane dalam kondisi aman
dioperasikan.
c. Pengujian dilakukan dengan mengangkat beban sambil melakukan gerakan traveling
dan Traversing untuk overhead crane, dan menahan beban 10 menit serta
memastikan kondisi crane dalam kondisi aman dioperasikan.
PENGUJIAN BEBAN LEBIH (OVER LOAD)
Pengujian Beban Lebih dilakukan dengan beban kerja :
a. Beban uji adalah SWL x 110 % untuk Mobile Crane
b. Beban uji adalah SWL x 125 % untuk Overhead Crane
c. Pedestal crane kapasitas sampai dengan 40000 Pounds dikali 125 %
Pedestal crane kapasitas 40000 pounds sampai dengan 100000 pounds,
ditambah 10000 pounds.
Pedestal crane kapasitas lebih dari 100000 pounds dikali 110 %.
d. Mengangkat beban setinggi 15-25 cm dari permukaan (lantai kerja)
e. Menahan beban selama kurang lebih 10 Menit dan memastikan kondisi crane
dalam kondisi aman dioperasikan.
56
3. Appendix (Lampiran) contoh perhitungan dimensi properties pesawat angkat
dari Crawler Crane Lattice Boom.
57
CONTOH VISUAL PERHITUNGAN CRAWLER CRANE LATTICE BOOM
API SPEC 8C , API RP 2 D , API SPEC 2C , AISC , ANSI B30.5
DAN BS 2573 PART 1 & 2.
PERATURAN PERENCANAAN BANGUNAN BAJA INDONESIA
ITEM NO. .............................................................
Estimasi yield stress material dari boom cord (Fy) 36,0 Ksi 248 Mpa
* Diameter bagian luar Pipa OD = 3,44 Inch 87,5 mm
* Diameter bagian dalam Pipa ID = 2,98 Inch 75,7 mm
* Tebal material t = 0,23 Inch 5,9 mm
* Radius inersia ( r ) = (1/4) x dia (r) = 0,86 Inch 21,9 mm
* Elastisitas material E = 200000 Mpa 29028 Ksi
* Kapasitas / Safe Working Load SWL = 70000 Kg 154336 Lbs
* Panjang Boom terpasang L = 21,43 m 843,7 inch
= (87,5 mm 2– 75,7 mm 2) / 4
= 10,97 mm 0,4 Inch
Buckling stress (tekanan tekuk) dengan kondisi retak patah diarea X = 0,8 x L dan berdasarkan
Elastisitas material E dan momen Inersia
= ((3,142) x E x I)) / (K x L)2
= ((3,142) x 29028 Ksi x 49795,8 inch )) / (0,8 x 843,7 inch)2
= 25026 Ksi (17,24 tons)
Buckling stress (tekanan tekuk) dengan kondisi retak patah diarea Y = 1,0 x L dan berdasarkan
Elastisitas material E dan momen Inersia
= ((3,142) x E x I)) / (K x L)2
= ((3,142) x 29028 Ksi x 49795,8 inch )) / (1,0 x 843,7 inch)2
= 20021 Ksi (13,79 tons)
58
Buckling stress (tekanan tekuk) dengan kondisi retak patah berdasarkan diameter, tebal material
dan Elastisitas material E.
= ((3,142) x E ) / 12 x (1-0,32)) x (t x OD)2
= ((3,142) x 29028 Ksi ) /12 x (1-0,32)) x (0,23 Inch x 3,44 Inch) 2
= 16782 Ksi ( 11,56 Tons)
Maksimum tegangan yang diijinkan (MAWS) boom = Spesifikasi minimum Yield stress
Desain Factor adalah 3
cord sesuai API Spec 2 C is 1/3 x Yield stress = 337471 Mpa / 3
= 112490 Mpa
11249 Kg
* boom cord 1 pcs = 1 Pcs
* Tegangan boom cord dengan 1 pcs x MAWS = 112490 Mpa (11249 Kg)
* stress boom cord dengan MAWS x 4 Pcs =112490 Mpa x4 = 449960 Mpa ( 44996 Kg)
Estimasi yield stress material dari boom bracing (Fy) 36,0 Ksi (248 Mpa)
* Diameter bagian luar Pipa OD = 2,02 Inch 51,4 mm
* Diameter bagian dalam Pipa ID = 1,72 Inch 43,8 mm
* Tebal material t = 0,150 Inch 3,80 mm
* Radius inersia ( r ) = (1/4) x dia (r) = 0,506 Inch 12,9 mm
* Panjang Bracing Ld = 47,24 inch 1200 mm
= (51,4 mm 2– 43,8 mm 2) / 4
59
= 6,72 mm 0,3 Inch
Buckling stress (tekanan tekuk) dengan kondisi retak patah diarea X = 0,8 x L dan berdasarkan
Elastisitas material E dan momen Inersia
= ((3,142) x E x I)) / (K x L)2
= ((3,142) x 29028 Ksi x 6373,4 inch )) / (0,8 x 47,24 inch)2
= 1021538 Ksi (703,8 tons)
Buckling stress (tekanan tekuk) dengan kondisi retak patah diarea Y = 1,0 x L dan berdasarkan
Elastisitas material E dan momen Inersia
= ((3,142) x E x I)) / (K x L)2
= ((3,142) x 29028 Ksi x 6373,4 inch )) / (1,0 x 47,24 inch)2
= 223678,71 Ksi (154,1 tons)
Buckling stress (tekanan tekuk) dengan kondisi retak patah berdasarkan diameter, tebal material
dan Elastisitas material E.
= ((3,142) x E ) x (t x OD)2
= ((3,142) x 29028 Ksi ) / 12 x (1-0,32)) x (0,150 Inch x 2,02 Inch) 2
= 2402 Ksi ( 1,66 Tons per bracing)
Maksimum tegangan yang diijinkan (MAWS) boom = Spesifikasi minimum Yield stress
Desain Factor adalah 3
= 126790 Mpa / 3
= 42263 Mpa (4226 Kg)
60
Boom Base
* Total Panjang Boom = Panjang boom section x Rasio kelangsingan pipe boom cord
= 6050 mm x 0,0040 mm = 24,0 mm
* Desain pengoperasian yang tersedia sesuai dengan analisa tegangan ((MAWS - Stress analysis
) / (365 hari) = 11249 kg – 3833 kg ) / 365 = 20,3 Tahun
61
S = 70000 Kg / (29 x 0,707) = 3413,6 Kg
* Perbedaan komposisi tegangan dengan kalkulasi tegangan adalah MAWS 11249 Kg > 3413,6
Kg
* Tegangan sisa umur pakai berdasarkan analisa hitungan = ((MAWS - Stress analysis ) / (365
hari) = (11249 kg - 3413,6 kg ) /365 = 21,5 Tahun
* Total panjang Boom = Panjang boom section x Rasio kelangsingan pipe boom cord
= 9180 mm x 0,0040 mm = 36,5 mm
* tegangan boom cord per section sambungan Bracing
((3,14x (OD2-ID2) x Li ) / 4) x =
2 2
((3,14 x (87,5 mm - 75,7 mm) x 720 mm))/4) x 248 Mpa/ 200000 Mpa = 38331,0 Mpa (3833
Kg)
* Desain pengoperasian yang tersedia sesuai dengan analisa tegangan ((MAWS - Stress analysis
) / (365 hari) = 11249 kg – 3833 kg ) / 365 = 20,3 Tahun
62
* Desain kapasitas beban = 70000 Kg
* Total Diagonal Bracing ( n ) = 55 Pcs Bracing
* Sudut dari bracing boom Sin = 45,0 = 0,707 Degree
S = Desain kapasitas beban / n x sin a = 1800 kg
S = 70000 / (55 x 0,707) = 1800 kg
* Perbedaan komposisi tegangan dengan kalkulasi tegangan adalah MAWS 11249 Kg > 1800 kg
* Tegangan sisa umur pakai berdasarkan analisa hitungan = ((MAWS - Stress analysis ) / (365
hari) = (11249 kg – 1800 kg) / 365 = 25,9 Tahun
Top Boom
* Total panjang Boom = Panjang boom section x Rasio kelangsingan pipe boom cord =
6200 mm x 0,0040 mm = 24,6 mm
63
* Desain pengoperasian yang tersedia sesuai dengan analisa tegangan ((MAWS Stress analysis)
/ (365 hari) = 11249 kg– 3833 kg ) / 365 = 20,3 Tahun.
64
3,14 x 0,0875 m x 0,0059 m x 21,0 m x 7900 Kg = 269 Kg/ Pcs
* 4 pcs boom cord = 4 x 269 Kg = 1076 kg
* Panjang dari bracing = 1,20 m
* Diameter Pipa Bracing ( OD) = 2,0 Inch ( 0,051 m)
r= 0,0257 m
* Tebal dari bracing = 3,80 mm (0,0038 m)
* Berat dari Bracing = 3,14 x OD x Tebal x Panjang x material density
= 3.14 x 0,051 m x 1,20 m x 7900 Kg = 5,81 Kg/ Pcs
* pcs boom bracing = 108 Pcs x 5,81 Kg = 628 Kg
* Cs = Shape coefficients = 1,5
* V = Maksimum velocity angin = 40,0 Knot
* A = Area terpapar dari angin (m2) = 3,14 . D2 . L
Boom Cord (OD) 4 * 3,14, D2. L / 2 =
4 x 3.14 x 0,08752 m x 21,0 m =1,01 m2
Boom bracing (OD) = 3,14 . D2 .L / 2 . Total bracing = 0,54 m2
= 3.14 x 0,0512 m x 1,20 m = 0,54 m2
total area A = 1,01 m2 x 0,54 m2 = 1,55 m2
* Formula tekanan angin F = 0,0473 x (V2) x CS x A
= 0,0473 x (402 knot) x 1,5 x 1,55 m2
F = 176 Newton (17,91 Kg)
* Impak paparan angin boom dan berat boom F+ (berat boom cord+bracing) = 17,91 kg + 628 Kg
= 1722 Kg
Crane Stabilitas
Crane Stabilitas
* Counter weight = - Kg
* Berat Crawler crane kanan = - Kg
* Berat Crawler crane kiri = - Kg
* Berat Crane Body = 81000 Kg
Total berat crane = 81000 Kg
* Jarak senter gravity ke Tiping Axis = 3,50 meter
* Jarak radius tipping axis ke senter load = 3,00 meter
Tegangan beban per tabel beban
65
* Uji beban dengan panjang boom = 21,3 m
* Senter Radius ke Pin Pivot Boom = 6,5 m
* Radius = 1,4 m
* Sudut Boom = 78,9 Degree
* Beban Kerja Aman (SWL) = 24600 Kgf
* Berat beban = 27060 Kgf
Formula crane stabilitas =
Berat Crane x Jarak senter gravity ke tipping axis = Load x jarak Radius Tipping
881000 Kg x 3,50 m = 283500 Kg
27060 Kgf x 3.0 m = 81180 Kg
* Aktual Safety faktor overtuning load
Berat Crane x Jarak senter gravity ke tipping axis =
Beban x Jarak Radius Tipping ke senter load
81180 Kg / 283500 Kg = 0.29 (0.72 %)
Berdasarkan pada aktual pengujian beban x 110 % lebih rendah dari 171 %
* Total beban berdasarkan ( tegangan putus / safety faktor) x reeving part line
(33,8 Tons / 3,5) x 8 = 77,2 Tons
* Gaya pergesekan dari puli (u) = 10 % ( 0,10 )
* Aktual Part Line terlampir (N) = 8 Part line
* Faktor perkalian (F) = (1+ u )N =
(1 + 0.10)8 = 2,14
* nilai mekanikal (R) = N/F=
66
= 8/ 2,14 = 3,73
* Beban tarik satu tali (line) (LLP) = P/R =
= 77,2 tons / 3,73 = 20,7 Tons (45586 Lbs)
* Total beban sesuai pada beban satu line (LLP) & nilai mekanik LLP x R =
= 20,7 Tons x 3.73 = 77,2 Tons ( 170130 Lbs)
67
* total sheave /puli S =1
* Bearing konstanta plain K = 1,09
* Bearing konstanta Roller K = 1,04
Reefing system Effiency (E) jika bushing plain = (KN-1) / ((KS x N) x (K-1)) =
= (1.091-1) / ((1.091 x 1)x(1.09-1)) = 0,917
Reefing system Effiency (E) jika roller bearing = (KN-1) / ((KS x N) x (K-1)) =
= (1.041-1) / ((1.091 x 1)x(1.09-1)) = 0,962
Total beban yang diangkat = Tegangan putus dari wire rope / SF x Fast Line
= 33.8 tons / (3,5 x 1.040) = 9,3 ton Per 1 Part Line
* Total beban berdasarkan (tegangan putus /safety faktor) x reeving part line =
= (33,8 tons /3,5) x 1 = 9,6 Tons
* Gaya pergesekan dari puli (u) = 10 % ( 0,10 )
* Aktual Part Line terlampir (N) :=1 Part line
* Faktor perkalian (F) = ( 1+ u )N = (1+0.10)1 = 1,10
* nilai mekanikal (R) = N / F = 1 / 1.10 = 0,91
* Beban tarik satu tali (line) (LLP) = P / R = 9,6 tons / 0.91 = 10,6 Tons (23393 Lbs)
* Total beban sesuai pada beban satu line (LLP) & nilai mekanik LLP x R = 10,6 tons x 0.91 = 9,6
Tons (21266 Lbs)
68
* Konstruksi = 6 x 36
* Core = IWRC
* Lay = RHRL
* Tensile = EIPS
* tegangan putus wire rope (sertifikat) = 25,2 Tons (55516 Lbs)
* Reeving terpasang N = 10 Part Line
* total sheave /puli S = 10
* Bearing konstanta plain K = 1,09
* Bearing konstanta Roller K = 1,04
Reefing system Effiency (E) jika bushing plain (KN-1) / ((KS x N) x (K-1)) =
(1.0910 -1) / (( 1.0910 x10) x ( 1.09-1)) = 0,642
Reefing system Effiency (E) jika roller bearing = (KN-1) / ((KS x N) x (K-1)) =
(1.0410 -1) / (( 1.0410 x10) x ( 1.04-1)) = 0,811
Formula Fast Line Faktor = 1 / (Reefing (N) x Efficiency) = 1 / (10 x 0.811) = 0,123
* Total beban berdasarkan ( tegangan putus / safety faktor) x reeving part line =
= (25,5 tons / 3,5) x 10 part line = 72.0 Tons
* Gaya pergesekan dari puli (u) = 10 % ( 0,10 )
* Aktual Part Line terlampir (N) : = 10 Part line
* Faktor perkalian (F) = ( 1+ u )N = (1+0.10)10 = 2,59
* nilai mekanikal (R) = N / F = 10 / 2,59 = 3,86
* Beban tarik satu tali (line) (LLP) = P / R = 72,0 tons / 3,86 = 18,7 Tons (41142 Lbs)
* Total beban sesuai pada beban satu line (LLP) & nilai mekanik LLP x R = 18,7 Tons x 3,86 =
72,0 Tons (158746 Lbs)
* Reefing system Effiency (E) jika digunakan roller bearing = (KN-1) / ((KS x N) x (K-1)) =
(1.0410 -1) / (( 1.0410 x10) x ( 1.04-1)) = 0,811
Formula nilai pergesekan bushing sheave adalah
* Rated Load dengan bronze bushing L =PxNxE=
18,66 tons x 10 x 0,642 = 119,8 Tons
* Rated Load dengan roller bearing L =PxNxE=
18,66 tons x 10 x 0,811 = 151,3 Tons
69
Reeving of wire rope Pendant
* Pendant wire rope diameter = 38,0 mm (1,50 Inch)
* Tegangan putus pendant rope = 101 Tons
* Safety Factor standing rope = 3,0
* Safe working load (SWL) = 33,6 Tons
* Total Load ( P) sesuai = Safety Working Load (SWL) of wire rope x Aktual Part Line
= 33,6 tons x 2 pendant = 67,2 tons
* Gaya pergesekan dari puli (u) =10 % ( 0,10 )
* Aktual Part Line terlampir (N) = 2 Part line
N
* Faktor perkalian (F) = ( 1+ u ) = (1+0.10)2 = 1,21
* nilai mekanikal (R) = N / F = 2 / 1,21 = 1,65
* Beban tarik satu tali (line) (LLP) = P / R = 67,2 tons / 1,65 = 40,7 Tons
* Total beban sesuai pada beban satu line (LLP) & nilai mekanik LLP x R =
= 40,7 x1,65 = 67,1 Tons
Tekanan yang terjadi pada drum dan puli bagian dalam disebabkan oleh lilitan wire rope
(Rigging Manual)
Tekanan yang terjadi pada puli bagian dalam disebabkan lilitan wire rope (Rigging Manual)
Tekanan yang terjadi pada puli bagian dalam disebabkan lilitan wire rope (Rigging Manual)
Inner Pressure pada sheave boom
Hydraulic Pressure
* Diameter hose (D) = 2,5 Inch
* Lead Line Pull (LLP) = 20,7 Tons (45586 Lbs)
* Penampang Hose (A) = 3,14 x D2
= 3,14 x 2,52 = 19,6 Inch
* Pressure (P) = LLP / A
= 45586 lbs / 19,6 = 2323 Psi ( 163,3 Kg / cm2)
71
= (0,75 x 568 mm x 128 mpa) / 3 =
= 18138 Mpa (1,81 Tons)
Jumlah baut yang terpasang = 40 Bolt
= (Total Bolt Joint x kekuatan Bolt)
= 40 x 18138 Mpa = 725502 Mpa (72,55 Tons)
72
4. Appendix (Lampiran) contoh perhitungan dimensi properties pesawat angkat
dari Mobile Crane Telescopic Boom.
73
CONTOH VISUAL PERHITUNGAN MOBILE CRANE TELESCOPIC BOOM
REFFER TO API SPEC 8C , API RP 2 D , API SPEC 2C , AISC
AND BS 2573 PART 1 & 2., ANSI B30.5
PERATURAN PERENCANAAN BANGUNAN BAJA INDONESIA
ITEM NO. .....................................................................
74
Top Box boom dimensi data
* Kapasitas Mobile crane sesuai Tabel Beban = 9980 Kg (22004 Lbs )(Dynamic)
* Panjang Boom (L) = 15240 mm (15,24 m) ( 600,0 Inch)
* Lebar plate atas (WT) = 330,0 mm (13,0 Inch)
* Lebar plate bawah (WB) = 330,0 mm (13,0 Inch)
* Lebar bagian dalam (IW) = 310,6 mm (12,2 Inch)
* Tinggi bagian dalam (IH) = 211,2 mm (8,3 Inch)
* Tinggi plate kiri (HL) = 230,0 mm (9,1 Inch)
* Tinggi plate kanan (HR) = 230,0 mm (9,1 Inch)
* Rail Hoist kiri (RHL) = 0,0 mm (0,0 Inch)
* Rail Hoist kanan (RHR) = 0,0 mm (0,0 Inch)
* Tebal Plate WT (TWT) = 9,40 mm (0,37 Inch)
* Tebal Plate WB (TWB) = 9,40 mm (0,37 Inch)
* Tebal Plate HL (THL) = 9,70 mm (0,38 Inch)
* Tebal Plate HR (THR) = 9,70 mm (0,38 Inch)
* Hasil Uji Kekerasan material = 192 Hardness Brinell
Perkiraan kekuatan tarik ASTM 370 (TS) = 91 Ksi (624 Mpa)
Perkiraan Yield strength (YS) = TS / 1,60 = 57 Ksi (390 Mpa)
* Maksimum tegangan ijin (MAWS) / 3,00 = 18,9 Ksi ( 130 Mpa)
= 8551 Kg
* Density material (DM) = 7900
* Elastisitas Material (E) = 29028 Ksi (200000 Mpa)
* Impact Cooficient = 1,15
* Working Cooficient = 1,05
75
Rail Hoist Kanan (RHR) = 0,0 mm (0,0 Inch)
Tebal Plate WT (TWT) = 9,50 mm (0,37 Inch)
Tebal Plate WB (TWB) = 9,50 mm (0,37 Inch)
Tebal Plate HL (THL) = 13,20 mm (0,52 Inch)
Tebal Plate HR (THR) = 13,20 mm (0,52 Inch)
* Maksimum tegangan yang diijinkan dari boom = Spesifikasi minimum yield stress
Desain safety faktor 3,0
288895 Mpa / 3 = 96298 Mpa (9630 Kg)
76
* Tegangan elastisitas dari Bottom Box Boom = 0,90 x A x Fy
0,90 x 543 mm x 390 Mpa) = 190510 Mpa (19051 Kg)
* Maksimum tegangan yang diijinkan dari boom = Spesifikasi minimum yield stress
Desain safety faktor 3,0
190510 Mpa /3 = 63503 Mpa ( 6350 Kg)
Buckling stress (tekanan tekuk) dengan kondisi retak patah diarea X = 0,8 x L dan berdasarkan
Elastisitas material E dan momen Inersia
= ((3,142) x E x I)) / (K x L)2
= ((3,142) x 29028 Ksi x 18591 inch )) / (0,8 x 600,0 inch)2
= 18475 Ksi (12,73 tons)
Buckling stress (tekanan tekuk) dengan kondisi retak patah diarea Y = 1,0 x L dan berdasarkan
Elastisitas material E dan momen Inersia
= ((3,142) x E x I)) / (K x L)2
= ((3,142) x 29028 Ksi x 18591inch )) / (1,0 x 600,0 inch)2
= 14780 Ksi (10,18 tons)
Buckling stress (tekanan tekuk) dengan kondisi retak patah berdasarkan luas penampang dan
Elastisitas material E.
= ((3,142) x E ) x A
= ((3,142) x 29028 Ksi )) x (16,0 Inch )
= 418483 Ksi ( 288,3 Tons boom)
77
M2 = ( 1,15 x 1,05 x SWL x L ) / 4
( 1,15 x 1,05 x 9980 Kg x 15,24 m ) / 4 = 45914 Kg
Sisa tahun pengoperasian yang tersedia sesuai Analisis Tegangan kombinasi kedua dengan
momen lentur , moment horizontal load ((MAWS - Stress analysis ) / (365 hari pemakaian ) =
(9630 Kg – 202 kg) / 365 = 25,8 Tahun.
78
* L = Panjang Boom = 15,2 meter
* A = Area Proyeksi untuk benturan angin (m2) = A = ( HLxWT - IHxIW ) L / 2
(770 mm x 330 mm) – ( 750,8 mm 310,6 mm ) x 15,2 meter / 2 = 159270 mm (159 m)
* Formula tekanan angin pada boom adalah F = 0,0473 x (V2) x CS x A
F = 0,0473 x (402) x 1,5 x 159 m = 18080 Newton ( 1844 kg )
* Paparan dampak angin dan bobot boom adalah
= F + berat boom telescopic atau (Load Dead) = 1844 Kg + 1720 = 3564 Kg
Crane Stabilitas
Crane stability
* Counter weight = 7000 Kg
* Crane Body weight = 25000 Kg
Total weight of crane = 32000 Kg
* Jarak center gravity ke Tiping Axis = 3,50 meter
* Jarak radius tipping axis ke center beban = 5,50 meter
79
Reeving dari wire rope main hook API RP 9B
* Diameter wire rope = 16,3 mm (0,642 Inch)
* Konstruksi = 8 x 19
* Core = IWRC
* Lay = Non Rotation
* Tensile = EIPS
* Tegangan putus sesuai sertifikat = 18,5 Tons 40859 Lbs
* Reeving terpasang N = 4 Part Line
* total sheave S =4
* Bearing konstanta plain K = 1,09
* Bearing konstanta Roller K = 1,04
Reefing system Effiency (E) jika bushing plain = (KN-1) / ((KS x N) x (K-1)) =
= ( 1,094 – 1) /(( 1,094 x 4)x(1,09-1)) = 0,810
Reefing system Effiency (E) jika roller bearing = (KN-1) / ((KS x N) x (K-1)) =
= ( 1,044-1) / ((1,044 x 4)x(1,04-1) = 0,907
* Total beban berdasarkan ( tegangan putus / safety faktor) x reeving part line
(18,5 tons / 3,5 ) x 4 = 21,2 Tons
* Gaya pergesekan dari puli (u) = 10 % ( 0,10 )
* Aktual Part Line terlampir (N) = 4 Part line
N
* Faktor perkalian (F) = ( 1+ u ) = (1+0,10)4 = 1,46
* nilai mekanikal (R) = N / F = 4 / 1,46 = 2,73
* Beban tarik satu tali (line) (LLP) = P / R = 21,2 tons / 2,73 = 7,8 Tons (17092 Lbs)
* Total beban sesuai pada beban satu line (LLP) & nilai mekanik LLP x R = 7,8 tons x 2,73 = 21,2
Tons (46696 Lbs)
80
* jumlah line parts yang menanggung beban (N) = 4 Part Line
* Total puli dalam traveling block dan block atas atau boom point
(S) = 4 Sheave
* Bearing constant 1,045 untuk Bronze bushing dan 1,02 untuk roller bearing (K)
* Reefing system Effiency (E) jika digunakan bronze bushing
= (KN-1) / ((KS x N) x (K-1)) =
( 1,094 – 1) /(( 1,094 x 4)x(1,09-1)) = 0,810
* Reefing system Effiency (E) jika digunakan roller bearing
= (KN-1) / ((KS x N) x (K-1)) =
( 1,044-1) / ((1,044 x 4)x(1,04-1) = 0,907
Formula nilai pergesekan bushing sheave adalah
*PxN = 7,75 Tons x 4 part line = 31,0 Tons
* Rated Load dengan bronze bushing L =PxNxE=
= 7,75 Tons x 4 x 0,810 = 25,1 Tons
* Rated Load dengan roller bearing L =PxNxE=
= 7,75 Tons x 4 x 0,907 = 28,1 Tons
* Pergesekan Bearing 100 % - ((PNF /PN )*(100)) = 100 – ((28,1 Tons /31,0 Tons ) x100)) =
9,3 %
Tekanan pada puli bagian dalam disebabkan lilitan wire rope Inner Pressure pada puli
(sheave)
* LLP (Lead Line Pull) = 7752 kg (17092 Lbs)
* D (Diameter Sheave) = 18 x Diameter wire rope = 18 x 16,3 mm = 293,4 mm (11,55
Inch)
* d (Diameter Wire rope) = 16,3 mm (0,64 Inch)
Formula Inner Pressure pada sheave dengan lead line pull wire rope satu part line adalah 17092
Lbs = 2 LLP / D.d = (2 x 17092 lbs) / 11,55 inch x 0,64 inch ) = 4611 Psi , (324 Kg/cm2 )
Tekanan pada bagian dalam drum disebabkan oleh lilitan wire rope
Inner Pressure pada drum
* LLP (Lead Line Pull) = 7752 kg 17092 Lbs
81
* D (Diameter drum) = 18 x Diameter wire rope = 18 x 16,3 mm = (11,55 Inch)
293,4 mm (11,55 Inch)
* d (Diameter of Wire rope) = 16,3 mm (0,642 Inch)
Formula Inner Pressure pada drum dengan lead line pull wire rope satu part line adalah 17092,0
Lbs = 2 LLP / D.d = (2 x 17092 lbs) / 11,55 inch x 0,64 inch ) = 4611 Psi ,( 324 Kg/cm2 )
Bolt data SAE Grade 8 Equivalen dengan ISO Grade 10.9 pada dudukan drum
* Material dari Bolt Ultimate stress (Fub) = 100,0 Kg/mm2 (142,2 Mpa)
2
* Material dari Bolt Yield Stress (Fy) = 90,0 Kg/mm (128,0 Mpa)
* Bolt Diameter ( d ) = 22,0 mm (0,87 Inch)
* Panjang Bolt ( L ) = 65 mm (2,56 Inch)
* Jumlah Tread dalam satu inch (N) = 9,0 Tread per Inch
Luasan Penampang An = (((3,14 x ((d - (0,9743 / N))2)))/(4)
An = (((3,14 x ((22,0 mm - (0,9743 / 9))2)))/(4)= 376 mm (14,81 inch)
82
= (Total Bolt Joint x Strenght of Bolt) = 1,44 tons x 36 bolt = 52,0 Tons
Hydraulic Pressure
* Diameter hose (D) = 2,0 Inch
* Lead Line Pull (LLP)= 7,8 Tons (17092 Lbs)
* Penampang Hose (A) = 3,14 x D2
= 3,14 x 2,02 inch = 12,56 Inch
* Pressure (P) = LLP / A
= 17092 Lbs / 12,58 inch = 1361 Psi ( 95,7 Kg / cm2)
Tegangan pada Pin Boom
83
Main Hook estimasi Grade 100
* Hasil uji kekerasan material = 184 HB
Perkiraan kekuatan tarik ASTM 370 (TS) = 89 Ksi (613 Mpa)
Perkiraan Yield strength (YS) = TS / 1,60 = 55,6 Ksi (383 Mpa)
* Maksimum tegangan yang diijinkan (MAWS) / 3,0 = 55,6 Ksi (383 Mpa)
* Safety Faktor (SF) =5
* Saddle Hook Dia. ( d ) = 2,677 Inch (68,0 mm)
* Trooth Opening ( TO ) = 3,661 Inch (93,0 mm)
* Luasan penampang An = ( 3,14 x d2 ) /4
An =( 3,14 x 68,0 mm 2 ) /4 = 3630 mm
* Nominal tegangan pada hook Tn = 0,75 x (An x Ys) / SF
0,75 x (3630 mm x 383 Mpa) / 5 = 208674 Mpa (20,9 Tons /hook)
84
5. Appendix (Lampiran) contoh perhitungan dimensi properties pesawat angkat
dari Pedestal Crane Box Boom.
85
VISUAL PERHITUNGAN PEDESTAL CRANE BOX BOOM SESUAI STANDARD API RP 2D,
API SPEC 2C . 7 EDITION 2012 ANNEX E, AISC, DAN IPTs RIGGING MANUAL
86
Middle Box boom dimensi data
* Lebar plate atas (WT) = 330,0 mm (13,0 Inch)
* Lebar plate bawah (WB) = 330,0 mm (13,0 Inch)
* Lebar bagian dalam (IW) = 310,6 mm (12,2 Inch)
* Tinggi bagian dalam (IH) = 750,8 mm (29,6 Inch)
* Tinggi plate kiri (HL) = 770,0 mm (30,3 Inch)
* Tinggi plate kanan (HR) = 770,0 mm (30,3 Inch)
* Rail Hoist kiri (RHL) = 0,0 mm (0,0 Inch)
* Rail Hoist Kanan (RHR) = 0,0 mm (0,0 Inch)
* Tebal Plate WT (TWT) = 9,60 mm (0,38 Inch)
* Tebal Plate WB (TWB) = 9,60 mm (0,38 Inch)
* Tebal Plate HL (THL) = 9,70 mm (0,38 Inch)
* Tebal Plate HR (THR) = 9,70 mm (0,38 Inch)
87
* Tegangan elastisitas dari Top Box Boom = 0,90 x A x Fy
0,90 x 406 mm x 390 Mpa = 142382 Mpa (14238 Kg)
88
Buckling stress (tekanan tekuk) dengan kondisi retak patah diarea X = 0,8 x L dan berdasarkan
Elastisitas material E dan momen Inersia
= ((3,142) x E x I)) / (K x L)2
= ((3,142) x 29028 Ksi x 18591 inch )) / (0,8 x 600,0 inch)2
= 18475 Ksi (12,73 tons)
Buckling stress (tekanan tekuk) dengan kondisi retak patah diarea Y = 1,0 x L dan berdasarkan
Elastisitas material E dan momen Inersia
= ((3,142) x E x I)) / (K x L)2
= ((3,142) x 29028 Ksi x 18591inch )) / (1,0 x 600,0 inch)2
= 14780 Ksi (10,18 tons)
Buckling stress (tekanan tekuk) dengan kondisi retak patah berdasarkan lebar, tebal material dan
Elastisitas material E.
= ((3,142) x E ) x (A)
= ((3,142) x 29028 Ksi )) x (16,0 Inch )
418483 Ksi ( 288,3 Tons boom)
90
= 200 ft/min
= 3,33 ft/s
dibagi menjadi = 2 Part Line = (200 ft/min / 2) = 100 ft/min (1,67 ft/s)
* Vd kecepatan vertikal dari dek kapal yang mendukung beban dinyatakan 0,6 x Hsig
0,6 x 6,6 ft = 3,96 ft/s
* Vc Kecepatan vertikal ujung booming crane akibat gerak dasar crane yang diekspresikan dari
Tabel 3 = Vc = 0.05 × Hsig × Hsig = 0,05 x 6,6 ft x 6,6 ft = 2,18 ft/s
Ini berada di atas batas tinggi sehingga onboard Cv adalah 1.33 + Av = 1,43
Offboard Cv lebih besar dari pada onboard sehingga digunakan untuk menghitung beban faktor
vertikal
* FL Beban Faktor Vertikal FL = SWLH × Cv = 43884 Lbs
FL = 20000 Lbs × 2,19 = 43884 Lbs
Kecepatan Minimum Hook
Dalam kisaran signifikan ketinggian gelombang yang dipertimbangkan, kecepatan hook minimum
yang perlu dihitung
* Vhmin Diperlukan Minimum Steady Hoisting Velocity
* Hsig Diketahui tinggai gelombang air laut = 6,6 ft
* Vhmin menggunakan formula = 0.1 (Hsig + 3.3) = 0,1 x (6,6 + 3,3) = 0,99 ft/s (59,4 ft/min)
91
* FL beban yang diperhitungkan diungkapkan = 43884 Lbs
* Hsig Diketahui tinggi gelombang air laut = 6,6 ft
* Htip Jarak vertikal dari ujung booming untuk memasok dek kapal dinyatakan
* Panjang Boom = 70 ft
* Jarak dari boom tip ke pedestal base = 30 ft
* W offSB Sideload Force pada ujung boom karena gerakan Supply boat
WoffSB = FL x ((2,5 + (0,457 x Hsig)) / ((0,305 x Htip)) ≤ 0,3 x FL =
WoffSB = 43884 Lbs x ((2,5 + (0,457 x 6,6)) / ((0,305 x 202,4 ft)) = 3922 lbs
≤ 0,3 x FL = 3922 Lbs
Sideload horizontal diaplikasikan pada ujung boom karena gerakan supply boat dihitung
dengan menggunakan adalah WoffSB / 2 = (3922 lbs / 2) = 1961 Lbs
* W side dyn Total beban horisontal yang diinduksi horisontal akibat crane base dan gerakan
supply boat
* WoffSB Sideload Force pada ujung boom karena gerakan Supply boat = 3922 Lbs
* Wside SB Sideload horizontal diaplikasikan pada ujung boom karena gerakan supply boat
dihitung dengan menggunakan = 1961 Lbs
* W horizontal CM = FL x horizontal acceleration = 3498 Lbs
* W side dyn Total beban horisontal yang diinduksi horisontal akibat crane base dan gerakan
supply boat
2 2
* Wside dyn = (W side SB) + (W side CM) = ( 1961 Lbs)2 + (3498 Lbs)2 = 4010 Lbs
92
Offlead force W side dyn
* W off dyn = (W offSB)2+(W ofCM)
2
= (3922 lbs)2+(3498 lbs)2 = 5255 Lbs
* Total oflead = 5255 Lbs
Perhitungan Moment Beban dan Beban Lainnya pada Platform / interface Crane
* PF Faktor yang diterapkan pada beban vertikal dan horizontal pada tumpuan selain beban
faktor
* SWLH Safe Working Load Hook = 20000 Lbs
PF = 1,56 - (SWLH / 900000) = 1,56 – ( 20000 Lbs / 900000 ) = 1,5
Tapi tidak kurang dari 1,2 atau lebih besar dari 1,5
Pedestal Force dan Moment Karena Hook Load dengan Pedestal Factor
* Beban karena beban faktor vertikal (termasuk faktor tumpuan)
* PF Faktor yang diterapkan pada beban vertikal dan horizontal pada tumpuan selain beban
faktor = 1,54
* FL beban yang diperhitungkan diungkapkan = 43884 Lbs
* R Radius Kerja = 30 ft
* Vertical load = FL × PF = (43884 Lbs x 1,54) = 67483 ft-lbs
* In-plane moment = (Vertical load) × (Radius) = 67483 ft-lbs x 30 ft = 2024503 ft – lbs
93
* Htip Jarak vertikal dari ujung booming untuk memasok dek kapal dinyatakan
(Panjang Boom + jarak dari air laut ke pin pivot x sin angle boom yang digunakan)
* Panjang Boom = 70,0 ft
* jarak dari boom tip ke pedestal base = 30,0 ft
* jarak dari top air laut ke pin pivot = 140,0 ft
* Angle boom digunakan Sin 47,0 O ( Sin 47,0 ) = 0,731
Boom tip + jarak dari top air laut ke pin pivot = 140,0 ft +30,0 ft x 0,731 = 132,4 ft
* Sideload = (Total sideload) × PF = 4776 lbs x 1,5 = 7164 lbs
* Sideplane moment = (Sideload) × (Boom tip + jarak dari top air laut ke pin pivot ) x (sin )
7164 lbs x 132,4 ft = 972287 lbs
94
* Wind Efek angin = 0,0 ft-s
* sin(Static sidelead angle Sin 1,0 O ( Sin 1,0 ) = 0,017
* Crane vertical load = (berat Crane ) × (1+Av) = 100000 Lbs x (1+0.7) = 107000 Lbs
* Crane offload = (berat Crane ) × (Offlead akselerasi horizontal)= 100000 Lbs x0,08 = 7971 Lbs
* In-plane moment = (Vertical crane load) × (Jarak horizontal dari pedestal center ke CG) +
(Crane offload) × (Tinggi CG di atas dasar tumpuan) + (efek angin)
((107000 Lbs)x(7,0 ft)+(30 ft)+(0.0)) = 749030 ft-lbs
* Crane sideload = (Crane weight × [sin(Static sidelead angle) + Sidelead horizontal acceleration])
+ (Wind effects) ((100000 Lbs)x(0,017)+(0,7)+(0,0) = 1746 ft-lbs
* Sideplane moment = (Crane sideload) × (CG ke center pedestal base +jarak center pedestal ke
pin pin pivot) + (Wind effects) = (1746 ft-lbs) x (30,0 ft +7,0 ft ) = 64600 ft-lbs
* Torque = (Crane sideload) × (Horizontal distance from pedestal center to CG)
1746 ft-lbs x 7,0 ft = 12222 ft-lbs
Minimum wire rope breaking strength untuk main hoist adalah digunakan kalkulasi
* BL adalah break load minimum yang diperlukan untuk tali kawat tunggal
* W Total muatan terapan dalam sistem tali kawat (SWLH) = 20000 Lbs
* N adalah jumlah line parts yang digunakan = 2 Part line
* DF Design Factor for rigging, load blocks = 5,0
* E kalkulasi Bearing efficiencies pada rope = 0,971
BL = (W x DF) / (N x E) = (20000 Lbs x 5,0) /(2 part line x 0,971) = 51763 lbs
95
* S jumlah sheave yang digunakan pada reeving = 8 Sheave
* Kb adalah bearing constant: 1.045 untuk bronze = 1,045
* Kb adalah bearing 1.02 untuk roller bearings = 1,02
* W Total muatan terapan dalam sistem tali kawat (SWLH)
* SWLH + berat boom x SF = 20000 Lbs + 2831 Lbs x 2,6 = 59361 Lbs
* E kalkulasi Bearing efficiencies pada rope sheave yang digunakan pada bearing roller
Ers = ( KbN -1 ) / ((KbS x N )x (Kb-1))
Ers = ( 1,028 -1 ) / ((1,028 x 8 )x (1,02-1)) = 0,916
* BL adalah pemutus nominal nominal minimum yang diperlukan untuk tali kawat tunggal BL =
(W x DF) / (N x E) = (59361 Lbs x 5,0) / (8x 0,916) = 40720 Lbs
Pendant Rope
* DF Design Factor for rigging, load blocks
* SWLH Safe working load hook = 20000 Lbs
* berat of boom = 2831 Lbs
=(6,19 2ft/s x 24000 Lb/ft ) / (32,2 ft/s2x 43884 Lbs)= (Vr2 x K ) / (g x FL) = 0,65
96
Cv 0,6865 + (Av / 2) ((- 1,373- Av)2)/4)) – ( FL / 1173913)
Cv 0,6865 + (0,7 / 2) ((- 1,373- 0,7)2)/4)) – (43884 Lbs / 1173913) = 0.72
offboard Cv 2,19 lebih besar dari onboard Cv 0,72 jadi Cv offboard tetap 2,19
BL Breaking load (BL) dari main hoist BS x Keuntungan mekanik E x N Part Line
52000 Lbs x 1,94 = 100961 Lbs
* SWLH Safe Working Load Hook
* Sekarang, dengan menggunakan SWLH ini, Cv yang sesuai dihitung dengan menggunakan
* Cv Koefisien Dinamis Vertikal
* Vr kecepatan relatif diungkapkan = 6,19 ft/s
* K tingkat spring rate vertikal crane pada hook = 6,19 ft/s
* g percepatan karena gravitasi = 32,2 ft/s2
* SWLH Safe Working Load Hook BL / DF = 20095 Lbs
Cv = 1 + Vr x K / (g x SWLH) =1 + 6,19 ft/s x 6,19 ft/s / (32,2 ft/s2 x 20095 Lbs) = 1,38
DF = 2.25 × Cv = 2,25 x 1,38 = 3,11
97
* Kb adalah bearing 1.02 untuk roller bearings = 1,02
Efisiensi bantalan pada tali dihitung dengan menggunakan =
* E kalkulasi Bearing efficiencies pada rope
Sheave yang digunakan pada bearing roller
*DF = 10000 / (0,004 x SWLH +1910) = 10000 / (0,004 x 32827 Lbs +1910) = 4,9
* SWL = (BL /DF) - Wp =( 454180 Lbs / 4,9) -2831 Lbs = 89881 Lbs
Pb = (4 x M) / (Nb x Db) – (H / Nb ) = (4 x 31200 ft-lb) / (72,0 pcs x 2,0 in - ft) – (31200 lbs / 72,0
pcs ) = 3033 Lbs
Kriteria Kekuatan Tertinggi untuk Swing Circle Assembly Rings, Roller Elements,
Hook Roller assembly
Pn ≥ = (4M / Dr) – H = (4x 31200 ft-lb / 2,1 in - ft) – 31200 lbs = 28228 ft-lbs
Bolt Data SAE Grade 8 Equivalen dengan ISO Grade 10.9 pada turn table
98
* Material Bolt Ultimate stress (Fub) = 100,0 Kg/mm2 (142,2 Mpa)
2
* Material Bolt Yield Stress (Fy) = 90,0 Kg/mm (128,0 Mpa)
* Bolt Diameter ( d ) = 26,0 mm (1,02 Inch)
* Panjang Bolt ( L ) = 140 mm (5,51 Inch)
* Jumlah Tread dalam satu inch (N) = 9,0 Tread per Inch
Luasan penampang An = (((3,14 x ((d - (0,9743 / N))2)))/(4)
An = (((3,14 x ((26,0 mm - (0,9743 / 9,0))2)))/(4)= 526 mm (20,7 Inch)
* Nominal tegangan dari baut Tn = (0,90 x An x Fy ) = (0,90 x 526 mm x 128,0 Mpa) = 60612
Mpa / Bolt atau ( 6,1 Tons per Bolt)
* Tegangan baut batas retak Tn = (0,75 x An x Fy ) (Fracture)
(0,75 x 526 mm x 128,0 Mpa ) = 50510 Mpa per Bolt atau (5,1 Tons per Bolt)
* Maksimum tegangan baut yang diijinkan sesuai AISC & API Spec 2 C adalah 1/3 x Tn =
1/3 x 6,1 Tons = 2,02 tons
*Total sambungan baut pada Turn table = 72,0 Bolt turn table
(Total Bolt Joint x Strenght of Bolt) = 72,0 Bolt turn table x 2,02 tons = 145,5 Tons (320730 Lbs)
Engine Power refer to API Spec 7C - 11C dan Original Equipment Manufacture (OEM)
* OEM Pabrik pembuat Engine = .........
99
* RPM Putaran permenit = 2200 HP (220 Kw)
* HP Engine Power = 294,8
* N Part Line =2
* S Sheave/ Puli yang digunakan =2
* V Normative kecepatan angkat = 50,0 Ft / Minutes
* E Efficiency Roller Bearing Sheave
* Kb adalah bearing constant: 1.045 untuk bronze = 1,045
* Kb adalah bearing 1.02 untuk roller bearings = 1,02
Sheave yang digunakan pada bearing roller
* Ers = ( KbN -1 ) / ((KbS x N )x (Kb-1)) = ( 1,022 -1 ) / ((1,022 x 2 )x (1,02-1))= 0,971
1 HP Power 1 (One) HP = 33000 Lbs
* Maksimum kapasitas dari crane = 20000 Lbs
SWL Beban Kerja Aman / (SWL) orking Load (SWL) = 20000 Lbs
Engine power pada kapasitas hook = HP x E = 286 HP
Engine power yang digunakan untuk angkat (SWL) = (20000 Lbs x 50,0 Ft /Min) /33000 Lbs
= 30,3 HP
* Power tersedia 286 HP dapat mengangkat beban = (HP x 33000 Lbs) / V
(286HP x 33000 Lbs) / 50,0 Ft /Min = 188883 Lbs
Hydraulic Pressure
* (D) Diameter hose = 2,0 Inch
* (LLP) Lead Line Pull = 10000 lbs
* (A) Penampang Hose 3,14 x D2 = (3,14 x 2,0 2 Inch) = 12,56 Inch
* (P) Pressure = LLP / A = 10000 lbs / 12,56 Inch = 796 Psi
Main Hook estimasi Grade 100
* Hasil uji kekerasan material = 184 HB
Perkiraan kekuatan tarik ASTM 370 (TS) = 89 Ksi (613 Mpa)
Perkiraan Yield strength (YS) = TS / 1,60 = = 55,6 Ksi ( 383 Mpa)
Maksimum tegangan yang diijinkan (MAWS) / 3,0 = 55,6 Ksi (383 Mpa)
Safety Faktor =5
Saddle Hook Dia. = 2,677 Inch (68,0 mm)
Trooth Opening = 3,661 Inch (93,0 mm)
Luasan penampang ( 3,14 x d ) /4 = ( 3,14 x 68,0 mm 2 ) /4= 3630 mm
2
Nominal tegangan pada hook Tn 0,75 x (An x Ys) / SF= 208674 Mpa
0,75 x (3630 mm x 383 Mpa) / 5 = 208674 Mpa (46008 Lbs/Hook)
100
6. Appendix (Lampiran) contoh perhitungan dimensi properties pesawat angkat
dari Overhead Traveling Crane
101
VISUAL PERHITUNGAN OVERHEAD CRANE
REFFER TO API SPEC 8C , ANSI B30.17 , ANSI B30.2 , AISC
PERATURAN PERENCANAAN BANGUNAN BAJA INDONESIA
ITEM NO. ........................................................
102
* Tebal Plate WT (TWT) = 14,0 mm (0,6 Inch)
* Tebal Plate WB (TWB) = 14,0 mm (0,6 Inch)
* Tebal Plate HL (THL) = 14,0 mm (0,551 Inch)
* Tebal Plate HR (THR) = 14,0 mm (0,551 Inch)
* Yield Stress material A 36 = 36 Ksi (248 Mpa)
* Maksimum tegangan diijinkan (MAWS) /3,0 = 12,0 Lbs (82,7 Mpa)
* Density material (DM) = 7900 Kg
* Material Elastisitas (E) = 29028 ksi (20000 Kg)
* Impact Cooficient = 1,15
* Working Cooficient = 1,05
* Maksimum tegangan yang diijinkan dari girder = Spesifikasi minimum yield stress
Desain safety faktor 3,0
361865 Mpa / 3 = 120622 Mpa (12062 Kg)
103
* Governing radius gyration r = HLxWT3 - IHxIW 3 / 12 X A
(24,4 Inch x 7,9 Inch 3) – (23,3 Inch x 5,0 Inch 3) / 12 x 76,6 Inch = 109,1 Inch (2,77 m)
Buckling stress (tekanan tekuk) dengan kondisi retak patah diarea X = 0,8 x L dan berdasarkan
Elastisitas material E dan momen Inersia
= ((3,142) x E x I)) / (K x L)2
= ((3,142) x 29028 Ksi x 11679 inch )) / (0,8 x 555,1 inch inch)2
= 13559 Ksi (9,34 tons)
Buckling stress (tekanan tekuk) dengan kondisi retak patah diarea Y = 1,0 x L dan berdasarkan
Elastisitas material E dan momen Inersia
= ((3,142) x E x I)) / (K x L)2
= ((3,142) x 29028 Ksi x 11679 inch )) / (1,0 x 555,1 inch)2
= 10847 Ksi (7,47 tons)
Buckling stress (tekanan tekuk) dengan kondisi retak patah berdasarkan luasan penampang dan
Elastisitas material E.
= ((3,142) x E ) x (A)
= ((3,142) x 29028 Ksi )) x (76,6 Inch )
= 2007167 Ksi ( 1382,9 Tons Girder)
104
Analisa tegangan pada material Girder
Analisis Tegangan kombinasi pertama dengan beban vertikal bending moment
σ = ((M1 + M2) / (Modulus section )) + (M3 / Modulus section)
((38044 Kgm + 38308 Kgm) / (302 m)) + (9721 Kgm / 302 m) = 284,8 Kgf ( 628,0 lbs)
= 284,8 Kgf lebih kecil dari tegangan yang diijinkan = 12062 Kgf
Sisa tahun pengoperasian yang tersedia sesuai Analisis Tegangan kombinasi kedua dengan
momen lentur ((MAWS - Stress analysis ) / (365 hari) = (12062 Kgf- 284,8 Kgf )/ 365 - =32,3
Tahun
105
* Konstruksi = 6 x 36
* Core = IWRC
* Lay = Non Rotation
* Tensile = EIPS
* Tegangan putus sesuai sertifikat = 13,7 Tons (30142 Lbs)
* Reeving terpasang N = 4 Part Line
* total sheave S =4
* Bearing konstanta plain K = 1,09
* Bearing konstanta Roller K = 1,04
Reefing system Effiency (E) jika bushing plain = (KN-1) / ((KS x N) x (K-1))
(1,094-1) / ((1,094 x 4) x (1,09-1)) = 0,810
Reefing system Effiency (E) jika roller bearing = (KN-1) / ((KS x N) x (K-1))
= (1,044-1) / ((1,044 x 4) x (1,04-1)) = 0,907
Fast Line Factor Formula = 1 / (Reefing (N) x Efficiency)
1 / ( 4 x 0,907) = 0,275
* Safety Factor Runing Rope (SF) = 3,5
* Total beban berdasarkan ( tegangan putus / safety faktor) x reeving part line
(13,7 Tons / 3,5 ) x 4 = 15,6 Tons
* Gaya pergesekan dari puli (u) = 10 % ( 0,10 )
* Aktual Part Line terlampir (N) = 4 Part line
N 4
* Faktor perkalian (F) = ( 1+ u ) = ( 1+0,10 ) =1,46
* nilai mekanikal (R) = N / F = (4 / 1,46) = 2,73
* Beban tarik satu tali (line) (LLP) = P / R = (15,6 Tons /2,73) = 5,7 Tons (12609 Lbs)
* Total beban sesuai pada beban satu line (LLP) & nilai mekanik LLP x R
(5,7 Tons x 2,73) = 15,6 Tons (34448 Lbs)
106
* Pergesekan Bearing 100 % - ((PNF /PN )*(100)) =
100 % - ((5,72 Tons /20,8 Tons )*(100)) = 9,3 %
Hook
107
An = ((( 3.14 / 4 ) x ((2,913 Inch - ( 0,9743 )2 ))) = 1,542 Inch
* Nominal tegangan dari hook Tn = (An x Fub) =
(1,542 Inch x 100,0 KN)= 154,2 KN (15722 Kgf per hook)
108
CONTOH VERIFIKASI PERHITUNGAN OVERHEAD GIRDER MODEL H BEAM
LOAD
109
*Berat dari Girder disebut Load dead (LD) = 1353,7 Kg + 1353,7 Kg + 326,6 Kg = 3034 Kg
Buckling stress (tekanan tekuk) dengan kondisi retak patah diarea X = 0,8 x L dan berdasarkan
Elastisitas material E dan momen Inersia
= ((3,142) x E x I)) / (K x L)2
= ((3,142) x 29028 Ksi x 2607043 inch)) / (0,8 x 669,3 inch)2
= 2082112 Ksi (1435 tons)
Buckling stress (tekanan tekuk) dengan kondisi retak patah diarea Y = 1,0 x L dan berdasarkan
Elastisitas material E dan momen Inersia
= ((3,142) x E x I)) / (K x L)2
= ((3,142) x 29028 Ksi x 2607043 inch )) / (1,0 x 669,3 inch)2
= 1665689,8 Ksi (1148 tons)
Buckling stress (tekanan tekuk) dengan kondisi retak patah berdasarkan luasan penampang dan
Elastisitas material E.
= ((3,142) x E ) x (A)
= ((3,142) x 29028 Ksi )) x (43,04 Inch )
= 1128165 Ksi ( 777,3 Tons Girder)
110
Momen Internal dengan Beban Vertikal per girder
Bending Moment oleh beban statis
M1 = ((1,05 x LD x L) / 8) + ((1,05 x SWL x L) / 4)
= ((1,05 x 3034 Kg x 17,0 m) / 8) + ((1,05 x 2800 Kg x 17,0 m) / 4) = 19265 Kg
Sisa tahun pengoperasian yang tersedia sesuai Analisis Tegangan kombinasi kedua dengan
momen lentur ((MAWS - Stress analysis ) / (365 hari) = (8136 Kg - 98,5 Kg) / 365 = 22,0 Tahun
Reefing system Effiency (E) jika bushing plain = (KN-1) / ((KS x N) x (K-1))
(1,092-1) / ((1,092 x 2) x (1,09-1)) = 0,880
Reefing system Effiency (E) jika roller bearing = (KN-1) / ((KS x N) x (K-1))
(1,042-1) / ((1,042 x 2) x (1,04-1)) = 0,943
* Safety factor = 3,5
Fast Line Factor Formula = 1 / (N x E bearing ) = 1 / (2 x 0,943) = 0,530
* Total beban yang diangkat = Tegangan putus wire rope / (SF x Fast Line)
15,1 tons / (3,5 x 0,530) = 8,1 tons per 2 part line
Total beban berdasarkan ( tegangan putus / safety faktor) x reeving part line
( 15,1 tons / 3,5) x 2 = 8,6 tons
* Gaya pergesekan dari puli (u) = 10 % (0,10)
* Aktual Part Line terlampir (N) = 2 Part line
* Faktor perkalian (F) = (1 + u)N = (1+0,10)2 = 1,21
* nilai mekanikal (R) = N / F = 2 / 1,21 = 1,65
* Beban tarik satu tali (line) (LLP) = P /R = 8,1 tons / 1,65 = 5,2 tons (11489 lbs)
* Total beban sesuai pada beban satu line (LLP) & nilai mekanik LLP x R = 5,2 tons x1,65 = 8,6
tons ( 18989 lbs)
Nilai gaya pergesekan bearing puli
* Nilai beban (L) = 2,80 Tons
* Tarikan Hoist Line dengan beban di hoist (P) = 5,21 Tons
* jumlah line parts yang menanggung beban (N) = 2 Part Line
* Total puli dalam traveling block dan block atas (S) = 2 sheave
* Bearing constant 1,09 untuk Bronze bushing (K) = 1,09
* Bearing constant 1,04 untuk roller bearing (K) = 1,04
* Reefing system Effiency (E) jika digunakan bronze bushing = (KN-1) / ((KS x N) x (K-1))
112
(1,092-1) / ((1,092 x 2) x (1,09-1)) = 0,880
* Reeving system Effiency (E) jika digunakan roller bearing = (KN-1) / ((KS x N) x (K-1))
(1,042-1) / ((1,042 x 2) x (1,04-1)) = 0,943
*Rated Load dengan roller bearing L = P x N x E = 5,21 Tons x 2 x 0,943 = 9,8 tons
Pergesekan Bearing 100 % - ((PNF /PN )*(100)) =
100 % - ((9,8 tons) / (5,21 Tons x 2))*(100)) = 5,7 %
Tekanan bagian dalam sheave Main akibat lilitan
113
= 214,4 KN (21868 Kgf / hook)
114
7. Appendix (Lampiran) contoh perhitungan dimensi properties pesawat angkat
dari Fork Lift
115
VISUAL PERHITUNGAN FORK LIFT
REFFER TO ANSI B56.1 & ANSI B56.6 FORK LIFT TRUCK
ITEM NO. ...........................................................
* Safe Working Load Fork Lift atau Kapasitas (SWL) = 3000 Kg (6614 Lbs)
* Berat dari unit Fork Lift (MGW) = 7660 Kg (16889 Lbs)
* Radius dari senter axle ke Beban (R) = 1,5 meter (59,1 Inch)
* Jarak dari axle ke axle belakang ( DC) = 2,06 meter (81,1 Inch)
* Lebar dari body unit fork lift (wb) = 1,6 meter (63,0 Inch)
* Power Engine (HP) = 147,0 Kw (197,0 Hp)
* Panjang Garpu (L) = 1100,0 mm (43,3 Inch)
* Titik senter garpu (lL2) = 550,0 mm (21,7 Inch)
* Tebal Garpu (t1) = 40,0 mm (1,6 Inch)
* Lebar garpu (w) = 120,0 mm (4,7 Inch)
* Tegangan material fork (Garpu) (S) = 36,0 Ksi (248 Mpa)
* Elastisitas material (E) = 29000 Ksi (199810 Mpa)
* Safety Faktor stress as per API SPEC 2 C (SF) =3
* Inersia I = t1 x w 3 /12
= 1,6 Inch x 4,73 Inch / 12 = 13,84 inch
116
* Modulus Section = t1 x w 2 /6
= 1,6 Inch x 4,72 Inch / 6 = 27,68 Inch
Buckling stress (tekanan tekuk) dengan kondisi retak patah diarea X = 0,8 x L dan berdasarkan
Elastisitas material E dan momen Inersia
= ((3,142) x E x I)) / (K x L)2
= ((3,142) x 29000 Ksi x 13,84 inch)) / (0,8 x 43,3 inch)2
= 2637 Ksi (1,82 tons)
Buckling stress (tekanan tekuk) dengan kondisi retak patah diarea Y = 1,0 x L dan berdasarkan
Elastisitas material E dan momen Inersia
= ((3,142) x E x I)) / (K x L)2
= ((3,142) x 29000 Ksi x 13,84 inch )) / (1,0 x 43,3 inch)2
= 2109,7 Ksi (1,454 tons)
Buckling stress (tekanan tekuk) dengan kondisi retak patah berdasarkan luasan penampang dan
Elastisitas material E.
= ((3,142) x E ) x (t1 x w)2
= ((3,142) x 29000 Ksi )) x (1,6 Inch x 4,7 Inch)2
= 1449380 Ksi ( 998,6 Tons Fork)
*Sisa tahun pengoperasian yang tersedia sesuai analisa hitungan = ((MAWS - SWL Operasi ) /
(365 hari) = (9922 Kg - 3000 Kg ) / 365 = 19,0 Tahun
Engine Power
* Pabrik pembuat mesin =
* Engine Power (HP) = 74,5 Kw (99,8 Hp)
* Kapasitas Fork Lift (SWL) = 3000 Kg (6614,4 Lbs)
* Normative desAIN kecepatan angkat (V) = 50 Ft/minutes
* Nilai daya 1 Hp mesin adalah = 33000 Lbs (14967 Kg)
* Power yang digunakan = (SWL x V)/33000 = (6614,4 Lbs x 50 Ft/min) / 33000 = 10,022 HP
* Engine power dengan 99,8 HP adalah = ( HP/V ) x 33000
(99,8 Hp /50 Ft/min ) x 33000 = 65888 Lbs (29884 Kg)
117
(100 ) - ((4500 Kg x 15780 Kg) x 100)) = 71,5 %
118
8. Appendix (Lampiran) contoh perhitungan Trim dan List dari Floating Pedestal
Crane Barge atau Barge Mounted Land Crane
119
CONTOH LOAD CHART OF BARGE MOUNTED LAND CRANE LATTICE BOOM
MODEL : ............ & SERIAL NO. .............
MANUFACTURE .................................
ITEM NO. ...........................................
Tabel beban Crawler crane lattice boom darat yang tidak memilik tabel barge dan akan
dioperasikan diatas barge dilakukan pengurangan tabel beban.dengan presentase didalam ANSI
B30.8 tidak ditentukan dan hasil pengurangan disesuaikan dengan hasil perhitungan Trim dan
List pada barge yang akan digunakan.
Contoh Tabel beban hasil dari pengurangan
BOOM WORKING ANGLE ORIGINAL LOAD LOAD CHART
NO LENGTH RADIUS CHART CRANE AFTER
(m) (m) (Degree) (Tons) REDUCER 25 %
1 61.0 12.4 79,6 61,1 45,8
2 61.0 14.0 78,1 58,3 43,7
3 61.0 16.0 76,2 55,2 41,4
4 61.0 18.0 74,2 49,3 37,0
5 61.0 20.0 72,2 42,6 32,0
6 61.0 22.0 70,3 37,2 27,9
7 61.0 24.0 68,3 32,9 24,7
8 61.0 26.0 66,2 29,4 22,1
9 61.0 28.0 64,1 26,4 19,8
10 61.0 30.0 62,0 23,9 17,9
11 61.0 32.0 59,9 21,7 16,3
12 61.0 34.0 57,7 19,8 14,9
13 61.0 36.0 55,4 18,2 13,7
14 61.0 38.0 53,1 16,7 12,5
15 61.0 40.0 50,7 15,4 11,6
16 61.0 42.0 48,3 14,3 10,7
17 61.0 44.0 45,7 13,3 10,0
18 61.0 46.0 43,0 12,3 9,2
19 61.0 48.0 40,2 11,6 8,7
20 61.0 50.0 37,2 10,7 8,0
21 61.0 52.0 34,0 10,0 7,5
22 61.0 54.0 30,4 9,4 7,1
23 61.0 54.2 30,1 9,2 6,9
KETERANGAN PADA ANSI B30.8 UNTUK BARGE MOUNTED LAND CRANE
1. Barge Crane maksimum Trim dan List yang diijinkan tidak melebihi 5 derajat atau sesuai
dengan pabrik pembuat.
2. Modifikasi rating beban pada unit Barge Crane sehubungan dengan perubahan beban
pada list. Trim, akibat gelombang air laut, kecepatan angin dan rating beban tidak harus
sesuai dengan manufaktur
3. Semua permukaan dari deck barge harus bersih dari genangan air
120
4. Kondisi barge harus tenggelam diair laut sesuai dengan grose tonage dari barge pada
Plimsol barge
5. Dibuat tahanan pada barge untuk keselamatan crane diatas barge dan crane harus diblok
supaya tidak bergerak
6. Pembacaan draft barge harus terlihat jelas di forward, middle, dan afterward baik port side
dan starboard.
121
DENSITY OF WATER = 1,025 kg/I DENSITY OF WATER = 1,025 kg/I
122
KALKULASI TRIM DAN LIST DARI BARGE MOUNTED LAND CRANE SEBELUM
PENGUJIAN BEBAN KONDISI DARI BARGE ADALAH BY THE STERN
(0,10 m / 15.1m) = 0.0068 (Tg-1 dari nilai 0.0068 adalah) 0.39 derajat
15. Value kemiringan dari trim barge forward & Afterward adalah
(0,10 m / 69.5m) = 0.001 (Tg-1 dari nilai 0.001 adalah) 0.08 derajat
Keterangan sesuai BS 7121 - 11 ANNEX D Stabilitas margin untuk sebuah crane mounted atau
ponton seharusnya 50 % stabilitas pengujian dari kombinasi yang diambil, jika crane adalah
dikurangi dari beban darat stabilitas margin adalah 50 %
123
9. Appendix (Lampiran) Contoh perhitungan untuk lifting gear persiapan
pengangkatan beban
124
CONTOH PERHITUNGAN MENENTUKAN LIFTING GEAR EQUIPMENT DALAM RENCANA
PENGANGKATAN BEBAN SESUAI DNV 2-7.1 DAN MANUAL RIGGING
125
Menentukan Working Limit Load (WLL) = BSF / SF = 64889 kg / 5 = 12978 Kg (dijadikan
ton adalah 12978 / 1000 = 12,978 Tons)
Jadi breaking force shackle = BSF x (5,56 / 6,95) = 64889 kg x (5,56 / 6,95) = 51911 kg
(51,911 tons)
126
CONTOH PERHITUNGAN KAPASITAS PADS EYES DNV 2-7.1 DAN MANUAL RIGGING
Pad eyes banyak digunakan pada peralatan angkat baik di crane sebagai koneksi antara wire
rope wedge socket dan juga pada Container Cargo unit dan termasuk peralatan kritikal point,
uraian contoh untuk mendapatkan kapasitas dari dimensi pads eyes adalah sebagai berikut :
Mencari Safe Working Load (SWL) atau kapasitas beban pada pads eyes sesuai dengan
dimensi dan ketebalan plate yang digunakan :
Kapasitas Pads eyes sesuai dimensi = (2 x Fy x t ) x (( R-DH/2))
= (2 x 248 Mpa x 25,4 mm ) x ((42,7 mm - 25,4 mm /2)) = 108976 Mpa
108976 Mpa dijadikan Kg = (108976 Mpa / 10000) x 1000 = 10897,6 Kg
Safe working Load (SWL) bila safety factor digunakan 3 = (10897,6 Kg / 3) = 3632,5 Kg per pads
eyes
127
10. Appendix (Lampiran) contoh perhitungan untuk alas plate outrigger (Ground
bearing)
128
GROUND BEARING CALCULATION (Reff CICA-CS 0020-0)
Peralatan tambahan untuk alas (mat) plate outrigger digunakan untuk menghindari kondisi
outrigger tidak tenggelam ke tanah (ground) berikut adalah contoh kalkulasi untuk menentukan
daya moment yang terjadi pada ground akibat berat yang ditumpu dan ukuran dari mat (alas)
sesuai dengan kondisi ground seperti list dibawah ini.
Inisial formula :
F = momen yang didapat (Tons)
A = Luasan Penampang (m2)
G = Nilai dari gravitasi 9.81 m/s
Formula Ground Bearing adalah
P = Force / Area Property
Contoh Bila Mobile crane mengangkat beban 48 tons , ukuran dari plate Outrigger adalah 1,7 m
x 1,7 m = 2,89 m2 berapa ground bearing moment yang didapat pada pelat outrigger
Jawaban :
129
Inisial formula :
F = momen yang didapat (Tons)
A = Luasan Penampang (m2)
G = Nilai dari gravitasi 9.81 m/s
Formula Ground Bearing adalah
P = Force / Area Property
Contoh Bila Crawler crane mengangkat beban 80 tons , ukuran dari plate (mat) ground bearing
Adalah 9 m x 4 m = 36 m2 berapa ground bearing moment yang didapat pada mat bearing
ground
Jawaban :
130
Contoh Bila Mobile crane mengangkat beban 10 ton , ukuran dari plate Outrigger adalah 1,7 m x
1,7 m = 2,89 m2 berapa ground bearing moment yang didapat pada pelat outrigger.
Jawaban :
Berat pengngkatan beban 10,0 tons
10,0 tons x 9,81 m/s = 98,1 KN (10003,4 Kg)
jadi 98,1 KN / 2,89 m2 = 33,9 KN/m2
Jika ground bearing yang diijinkan menggunakan hard rock adalah 200 t/m2
jadi Required Mat Bearing adalah = 10,0 tons x 9,81 m/s = 98,1 KN
200 t/m2
2
= 0,49 m
Kesimpulan nilai dimensi dar mat outrigger 2,89 m2 lebih besar dari mat yang diijinkan 0,49 m2
Tabel list dibawah adalah tipikal maksimum ground pressure yang diijinkan untuk
perbedaan nilai tipe ground.
Ground Bearing Type Maximum permissible Maximum permissible
ground pressure (t/m2) ground pressure (Kpa)
Hard rock (Tanah keras/batu 200 2000
keras)
Shale rock and sandstone 80 800
(batuan shale dan pasir batu)
Compacted gravel with up to 40 400
20% sand (kerikil yang
dipadatkan dengan pasir)
Asphalt 20 200
Compacted sand (pasir yang 20 200
dipadatkan)
Stiff clay (dry) (tanah liat kaku 10 200
kering)
Soft clay (dry) (tanah liat lunak 10 100
kering
Loose sand (pasir longgar) 10 100
Wet clay (tanah liat basah) Kurang dari 10 Kurang dari 100
131
11. Appendix (Lampiran) Check List Pemeriksaan dan Pengujian Crane
132
Crawler Crane Lattice Boom
133
LIST PEMERIKSAAN MOBILE / CRAWLER CRANE
Data Umum
1. Pemilik :
2. Tanggal pemeriksaan :
3. Lokasi Pemeriksaan :
4. Item No :
5. Serial No :
6. Pabrik pembuat :
7. Tahun Pembuatan :
8. Tipe / Model :
9. Kapasitas Crane :
10. Panjang Boom :
11. Panjang Boom Jib :
12. Pabrik Mesin :
- Tipe / Model :
- Serial No :
- RPM, Kw :
13. Kait Block Utama
- Pabrik :
- Tipe / Model :
- Serial No :
- Kapasitas :
- Total puli :
- Berat Kait Utama :
14. Kait Block Bantu
- Pabrik :
- Tipe / Model :
- Serial No :
- Kapasitas :
- Total puli :
- Berat Kait Bantu :
15. Winch Drum Utama
- Pabrik pembuat :
- Tipe / Model :
- Serial No :
16. Winch Drum Bantu
- Pabrik pembuat :
- Tipe / Model :
- Serial No :
17. Winch Drum Boom
- Pabrik pembuat :
- Tipe / Model :
- Serial No :
18. Tali Kawat Baja Utama
- Diameter :
134
- Konstruksi :
- Tipe / Model :
- Jumlah lilitan terpasang :
19. Tali Kawat Baja Bantu
- Diameter :
- Konstruksi i :
- Tipe / Model :
- Jumlah lilitan terpasang :
20. Tali Kawat Baja Boom
- Diameter :
- Konstruksi :
- Tipe / Model :
- Jumlah lilitan terpasang :
21. Tali Kawat Baja Pendant
- Diameter :
- Konstruksi :
- Tipe / Model :
- Jumlah lilitan terpasang :
22. Tali Kawat Baja Pendant Frame
- Diameter :
- Konstruksi :
- Tipe / Model :
- Jumlah lilitan terpasang :
135
Korosi sedang 12,5 % - 25 % kehilangan ketebalan material 1,1 – 3 mm
136
Cacat, karena terjepit, sangkar burung, core keluar dan terpelintir.
Pengurangan nominal diameter lebih dari :
- 1/64 inch untuk diameter s/d 5/16 inch
- 2/64 inch untuk diameter 5/16 s/d ½ inch
- 3/64 inch untuk diameter ½ s/d ¾ inch
- 1/16 inch untuk diameter 7/8 s/d 1 1/8 inch
- 3/32 inch untuk diameter 1 ¼ s/d 2 inch
04 Memeriksa Mesin
Kriteria Penerimaan ANSI B. 30.5 Sect. 5-1.6, API Spec 7C-11C
- Exhaust Sistem
* Manipold & Pipa
* Alat peredam Bunyi
* Isolasi panas
* Spark Arrestor
- Sistem Intake
* Indikator udara
* Turbo Charger
* Pipa penyalur udara
- Indikator mesin
* Tekanan olie
* Alat pengukur temperatur air
* Alat pengukur temperatur
angin
* Indikator Ampere
* Indikator RPM / Tachometer
- Motor Starter
- Sistem pendingin
- Visual Penampilan (baris
Bersih / kebocoran minyak)
Kriteria Kriteria
Kondisi olie tidak ada kebocoran
137
05 Memeriksa Konstruksi Bawah
Kriteria Penerimaan ANSI B. 30.5
- Meja Putar / Turn Table
* Roller & Bearing
* Fram bawah
* Baut dan Mur
* Gear & Pelumasan
- Kelabang (Crawler) / Truck
* Crawler Roller bagian jalan
* Penyetelan Crawler
* Crawler Fram / sasis
* Horisontal Poros Proper
* Rantai Sprocket
* Cadik (Out Rigger) / Jack
Silinder rod hidraulik
Wheel / Tire
Kriteria kriteria
Korosi rendah 0,15% - 12,5 % kehilangan ketebalan material 0,1 – 1 mm
Pada baut bearing turn table tidak ada kerusakan , retak keausan dan
kelonggaran.
Stability dan berat crane 15 % lebih berat dari beban yang diangkat di
beberapa radius operasi.
138
sambungan
* Actuator silinder
- Berat Pengimbang
- PTO
- Gantri
Kriteria kriteria
Korosi rendah 0,15% - 12,5 % kehilangan ketebalan material 0,1 – 1 mm
Tidak ada kecoran dan kerusakan pada selang hydraulik dan seal
Tekanan hydraulik harus mampu menahan beban 110% dari beban kerja aman.
139
Kampas rem untuk drum hoist tidak tipis
Pengereman drum harus mampu menahan beban 125 % dari kapasitas angkat
Diameter drum tidak kurang dari formula = diameter wire rope yang digunakan x
18
Jarak gulungan sisa tali kawat baja dari ujung flange drum adalah 12,5 mm
Sisa lilitan yang terdapat pada drum hoist bila boom posisi up dan hook diposisi
mendekati tanah tidak kurang 2 lilitan.
140
- AC / Fan
- Kontrol mengemudi
Kriteria kriteria
Tidak ada kerusakan pada body kabin
Indikator beban crane dengan beban yang diangkat perbedaanya tidak lebih dari
5%
141
2C SECT 7.4
Kriteria kriteria
Korosi rendah 0,15% - 12,5 % kehilangan ketebalan material 0,1 – 1 mm
Pada alur puli keausan tidak lebih 4 % dari ukuran diameter wire rope awal
dan mengacu pada tabel 6.
142
Pemasangan wedge socket yang benar
143
Kondisi pengunci tidak rusak
Bukaan hook (Throot opening) tidak melebihi 15 % dari ukuran awal untuk
hook yang didesain terpasang kunci pengaman
Bukaan hook (Throot opening) tidak melebihi 8 % dari ukuran awal untuk
hook yang didesain tidak terpasang kunci pengaman
144
- Baja ini (SC)
- CS ( Perkersaan terara
- IWRC ( Independent Wire
Rope Core)
Pemeriksaan tampak mata Kondisi Keterangan
8 Kawat putus
9 Pengurangan diameter
10 Regangan (Stretch)
11 Korrosi
12 Kinks
13 Crushing /Flattened
14 Gaps antara Strands
15 Inti tali baja yang menonjol
16 Kerusakan akibat Panas
Pengujian Beban
Kriteria penerimaan ANSI B. 30.5 Sect. 5-2.2.2
No Uji Radius Panjang Sudut Beban Kerja Hasil
Beban Boom Boom Aman
(Tons) (m) (m) (Degree) (Tons)
145
Beberapa standar yang digunakan pada pemeriksaan untuk Mobile Crane
5. Pemeriksaan fisik
6. Pengujian
uji fungsi tanpa beban
uji fungsi beban
146
API RP 2D SECT. 4.1 PEMERIKSAAN DAN PENGGUNAAN
Infrequent Usage (Jarang penggunaan)
Crane yang jarang digunakan atau 10 jam namun kurang dari satu bulan dilakukan Pemeriksaan
tahunan, serta pemeriksaan wire rope diperiksa .
Moderate Usage
Pemeriksaan moderat untuk crane yang digunakan 10 jam tapi kurang dari 50 jam dalam satu
bulan harus dilakukan pemeriksaan per triwulan.
Heavy Usage
Pemeriksaan crane yang digunakan 50 jam perbulan atau lebih dalam satu bulan harus dilakukan
pemeriksaan trwulan dan berkala, lengkap dengan NDT kritikal serta pemeriksaan wire rope
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
Truck Crane Articulating Boom
173
LIST PEMERIKSAAN TRUCK CRANE ARTICULATING BOOM
Data Umum
1. Pemilik :
2. Tanggal pemeriksaan :
3. Lokasi Pemeriksaan :
4. Item No :
5. Serial No :
6. Pabrik pembuat :
7. Tahun Pembuatan :
8. Tipe / Model :
9. Kapasitas Crane :
10. Panjang Boom :
11. Panjang Boom Jib :
12. Pabrik Mesin :
- Tipe / Model :
- Serial No :
- RPM, Kw :
13. Kait Block Utama
- Pabrik :
- Tipe / Model :
- Serial No :
- Kapasitas :
- Total puli :
- Berat Kait Utama :
174
Tidak terjadi bengkok,lekuk, crack
02 Memeriksa Mesin
Kriteria Penerimaan ANSI B. 30.5 Sect. 5-1.6 , ANSI B30.22, API
Spec 7C-11C
- Exhaust Sistem
* Manipold & Pipa
* Alat peredam Bunyi
* Isolasi panas
* Spark Arrestor
- Sistem Intake
* Indikator udara
* Turbo Charger
* Pipa penyalur udara
- Indikator mesin
* Tekanan olie
* Alat pengukur temperatur
air
* Alat pengukur temperatur
angin
* Indikator Amper
* Indikator RPM /
Tachometer
- Motor Starter
- Sistem pendingin
- Visual Penampilan (baris
Bersih / kebocoran minyak)
Kriteria Kriteria
Kondisi olie tidak ada kebocoran
175
* Baut dan Mur
* Gear & Pelumasan
* Roda / Wheel
* Cadik (Out Rigger) / Jack
Silinder rod hidraulik
Kriteria kriteria
Korosi rendah 0,15% - 12,5 % kehilangan ketebalan material 0,1 –
1 mm
Pada baut bearing turn table tidak ada kerusakan , retak keausan
dan kelonggaran.
Stability dan berat crane 15 % lebih berat dari beban yang diangkat
di beberapa radius operasi.
176
1 mm
Tidak ada kecoran dan kerusakan pada selang hydraulik dan seal
177
Tidak terjadi kebocoran pada huydraulic actuator
Diameter drum tidak kurang dari formula = diameter wire rope yang
digunakan x 18
Jarak gulungan sisa tali kawat baja dari ujung flange drum adalah 12,5
mm
Sisa lilitan yang terdapat pada drum hoist bila boom posisi up dan hook
diposisi mendekati tanah tidak kurang 2 lilitan.
178
Kriteria kriteria
Tidak ada kerusakan pada body kabin
179
Memeriksa tampak mata untuk kait Kondisi
7 Membungkuk atau Putar melebihi
10 derajat
8 Kelonggaran dan keausan 10 %
9 Krak pada Kait dan leher
10 Pengunci kait
11 Bodi blok kait
12 Puli dan pengaman
13 Bearing sistem kait
Dimensi kait (Hook) Kait Utama Kait Bantu Keterangan
14 Pembukaan tenggorokan Kait tidak mm mm
lebih dari 15%
15 Dudukan Kait mm mm
Kriteria Kriteria
Kondisi Hook tidak ada keretakan
Bukaan hook (Throot opening) tidak melebihi 15 % dari ukuran awal untuk
hook yang didesain terpasang kunci pengaman
Bukaan hook (Throot opening) tidak melebihi 8 % dari ukuran awal untuk
hook yang didesain tidak terpasang kunci pengaman
180
Pengujian Beban
Kriteria penerimaan ANSI B. 30.5 Sect. 5-2.2.2
No Uji Radius Panjang Sudut Beban Kerja Hasil
Beban (m) Boom Boom Aman
(Tons) (m) (Degree) (Tons)
5. Pemeriksaan fisik
6. Pengujian
uji fungsi tanpa beban
uji fungsi beban
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
Floating Pedestal Crane
196
LIST PEMERIKSAAN PEDESTAL CRANE
Data Umum
1. Pemilik :
2. Tanggal pemeriksaan :
3. Lokasi Pemeriksaan :
4. Item No :
5. Serial No :
6. Pabrik pembuat :
7. Tahun Pembuatan :
8. Tipe / Model :
9. Kapasitas Crane :
10. Panjang Boom :
11. Panjang Boom Jib :
12. Pabrik Mesin :
- Tipe / Model :
- Serial No :
- RPM, Kw :
13. Kait Block Utama
- Pabrik :
- Tipe / Model :
- Serial No :
- Kapasitas :
- Total puli :
- Berat Kait Utama :
14. Kait Block Bantu
- Pabrik :
- Tipe / Model :
- Serial No :
- Kapasitas :
- Total puli :
- Berat Kait Bantu :
15. Winch Drum Utama
- Pabrik pembuat :
- Tipe / Model :
- Serial No :
16. Winch Drum Bantu
- Pabrik pembuat :
- Tipe / Model :
- Serial No :
17. Winch Drum Boom
- Pabrik pembuat :
- Tipe / Model :
- Serial No :
18. Tali Kawat Baja Utama
197
- Diameter :
- Konstruksi :
- Tipe / Model :
- Jumlah lilitan terpasang :
19. Tali Kawat Baja Bantu
- Diameter :
- Konstruksi :
- Tipe / Model :
- Jumlah lilitan terpasang :
20. Tali Kawat Baja Boom
- Diameter :
- Konstruksi :
- Tipe / Model :
- Jumlah lilitan terpasang :
21. Tali Kawat Baja Pendant
- Diameter :
- Konstruksi :
- Tipe / Model :
- Jumlah lilitan terpasang :
22. Tali Kawat Baja Pendant Frame
- Diameter :
- Konstruksi :
- Tipe / Model :
- Jumlah lilitan terpasang :
198
Korosi rendah 0,15% - 12,5 % kehilangan ketebalan material 0,1 – 1 mm
199
untaian, atau 6 (enam) atau lebih putus dalam satu lay.
Diameter kawat terluar berkurang karena aus 1/3 atau lebih dari diameter
kawat (Wire) semula.
Cacat, karena terjepit, sangkar burung, core keluar dan terpelintir.
Pengurangan nominal diameter lebih dari :
- 1/64 inch untuk diameter s/d 5/16 inch
- 2/64 inch untuk diameter 5/16 s/d ½ inch
- 3/64 inch untuk diameter ½ s/d ¾ inch
- 1/16 inch untuk diameter 7/8 s/d 1 1/8 inch
- 3/32 inch untuk diameter 1 ¼ s/d 2 inch
04 Memeriksa Mesin
Kriteria Penerimaan ANSI B. 30.4, API Spes.2C , API RP. 2D , BS 7121-11,
API Spec 7C-11C
- Exhaust Sistem
* Manipold & Pipa
* Alat peredam Bunyi
* Isolasi panas
* Spark Arrestor
- Sistem Intake
* Indikator udara
* Turbo Charger
* Pipa penyalur udara
- Indikator mesin
* Tekanan olie
* Alat pengukur temperatur
air
* Alat pengukur temperatur
angin
* Indikator Ampere
* Indikator RPM /
Tachometer
- Motor Starter
- Sistem pendingin
- Visual Penampilan (baris
Bersih / kebocoran minyak)
Kriteria Kriteria
Kondisi olie tidak ada kebocoran
200
Pendingin mesin radiator tidak rusak
201
- Berat Pengimbang
- PTO
- Gantri
Kriteria kriteria
Korosi rendah 0,15% - 12,5 % kehilangan ketebalan material 0,1 – 1 mm
Tidak ada kecoran dan kerusakan pada selang hydraulik dan seal
Tekanan hydraulik harus mampu menahan beban 110% dari beban kerja
aman.
202
Kampas rem untuk drum hoist tidak tipis
Pengereman drum harus mampu menahan beban 125 % dari kapasitas angkat
Diameter drum tidak kurang dari formula = diameter wire rope yang digunakan
x 18
Jarak gulungan sisa tali kawat baja dari ujung flange drum adalah 12,5 mm
Sisa lilitan yang terdapat pada drum hoist bila boom posisi up dan hook
diposisi mendekati tanah tidak kurang 2 lilitan.
203
- Pmbersih kaca / Wiper
- AC / Fan
- Kontrol mengemudi
Kriteria kriteria
Tidak ada kerusakan pada body kabin
Indikator beban crane dengan beban yang diangkat perbedaanya tidak lebih
dari 5 %
204
Acceptance Criteria API
SPES 2C SECT 7.4
Kriteria kriteria
Korosi rendah 0,15% - 12,5 % kehilangan ketebalan material 0,1 – 1 mm
Pada alur puli keausan tidak lebih 4 % dari ukuran diameter wire rope awal
dan mengacu pada tabel 6.
205
Pemasangan wedge socket yang benar
13 Barge/ Pontoon / Ship
Kriteria Penerimaan ANSI B. 30.8 Sec. 8-1.3
- Deck Barge
- Runway Crane
- Draft Nomor Barge
- Mekanisme penguncian
-Pad eyes untuk pengikatan
Kriteria kriteria
Untuk Barge Mounted Land Crane kondisi unit terikat (lashing)
Untuk Barge Mounted Land Crane tabel beban harus sudah di derating
Nilai pada 25 ton (22 680 kg) kapasitas atau kurang, daftar maksimum atau
memangkas harus 5 degree
Nilai di lebih dari 25 ton (22 680 kg), maksimum daftar yang diijinkan atau
memangkas harus 7 deg; namun, 5 degree dianjurkan
Sebuah beban angin yang dibuat oleh minimum wind sebuah kecepatan 40
mph harus dipertimbangkan dalam membangun kriteria operasi.
206
Memeriksa dan mengukur Kait Block
Kriteria penerimaan ANSI B 30.10 BAB 10-1.2 &API SPES 2C , API RP 2D
No Deskripsi Kait Utama Kait Bantu Keterangan
1 Pabrik pembuat
2 Nomor Serial
3 Tipe / Model
4 Berat kait block
5 Kapasitas
6 Jumlah Puli puli terpasang
Memeriksa tampak mata
Kondisi
untuk kait
7 Membungkuk atau Putar
melebihi 10 derajat
8 Kelonggaran dan keausan
10 %
9 Krak pada Kait dan leher
10 Pengunci kait
11 Bodi blok kait
12 Puli dan pengaman
13 Bearing sistem kait
Dimensi kait (Hook) Kait Utama Kait Bantu Keterangan
14 Pembukaan tenggorokan mm mm
Kait tidak lebih dari 15%
15 Dudukan Kait mm mm
Kriteria Kriteria
Kondisi Hook tidak ada keretakan
Bukaan hook (Throot opening) tidak melebihi 15 % dari ukuran awal untuk
hook yang didesain terpasang kunci pengaman
Bukaan hook (Throot opening) tidak melebihi 8 % dari ukuran awal untuk hook
yang didesain tidak terpasang kunci pengaman
207
Mengukur Dimensi Tali Kawat Baja
Kriteria penerimaan ANSI B. 30.4 ayat. 4-2.4, API RP 2D Apendik G , API Spec 9A dan 9B
Tali Tali Tali
No Deskripsi Pendant
Utama bantu Boom
1 Pabrik pembuat
2 Kekuatan putus nominal
3 Diameter aktual
4 Konstruksi
5 Layer
- RRL (kanan secara teratur
berbaring) RRL (Right regularly lay)
- LRL (Kiri teratur berbaring)/ LRL (
Left regularly lay)
- ALT (Alternatif) / ALT ( Alternation)
- NR (Non Rotasi) / NR ( Non
Rotation)
- RLL (kanan lang berbaring) / RLL
( Right lang lay)
- BMPK (Kiri lang berbaring) / LLL (
Left lang lay )
6 Jenis Kekuatan Tali Kawat Baja
- EEIPS (Ekstra Peningkatan
Membajak) / EEIPS (Extra Improved
Plow)
- EIPS (Ekstra Peningkatan
Membajak) / EIPS (Extra Improved
Plow)
- IPS (Peningkatan Membajak) / IPS
(Improved Plow)
- P (Plow)
- MP (Mild Plow)
7 Inti dari tali kawat
-Inti tali dari karet / FC ( Fiber core)
- Baja ini (SC)
- CS ( Perkersaan terara
- IWRC ( Independent Wire Rope
Core)
Pemeriksaan tampak mata Kondisi Keterangan
8 Kawat putus
9 Pengurangan diameter
10 Regangan (Stretch)
11 Korrosi
12 Kinks
13 Crushing /Flattened
14 Gaps antara Strands
208
15 Inti tali baja yang menonjol
16 Kerusakan akibat Panas
Pengujian Beban
Kriteria penerimaan ANSI B. 30.4 Bagian. 4-2.2.2 and API RP 2D Apendik E
209
LIST PEMERIKSAAN FLOATING PEDESTAL / BARGE MOUNTED CRANE BARGE
Data Umum
1. Pemilik :
2. Tanggal pemeriksaan :
3. Lokasi Pemeriksaan :
4. Item No :
5. Serial No :
6. Pabrik pembuat :
7. Tahun Pembuatan :
8. Tipe / Model :
9. Kapasitas Crane :
10. Panjang Boom :
11. Panjang Boom Jib :
12. Pabrik Mesin :
- Tipe / Model :
- Serial No :
- RPM, Kw :
13. Kait Block Utama
- Pabrik :
- Tipe / Model :
- Serial No :
- Kapasitas :
- Total puli :
- Berat Kait Utama :
14. Kait Block Bantu
- Pabrik :
- Tipe / Model :
- Serial No :
- Kapasitas :
- Total puli :
- Berat Kait Bantu :
15. Winch Drum Utama
- Pabrik pembuat :
- Tipe / Model :
- Serial No :
16. Winch Drum Bantu
- Pabrik pembuat :
- Tipe / Model :
- Serial No :
17. Winch Drum Boom
- Pabrik pembuat :
- Tipe / Model :
- Serial No :
18. Tali Kawat Baja Utama
210
- Diameter :
- Konstruksi :
- Tipe / Model :
- Jumlah lilitan terpasang :
19. Tali Kawat Baja Bantu
- Diameter :
- Konstruksi :
- Tipe / Model :
- Jumlah lilitan terpasang :
20. Tali Kawat Baja Boom
- Diameter :
- Konstruksi :
- Tipe / Model :
- Jumlah lilitan terpasang :
21. Tali Kawat Baja Pendant
- Diameter :
- Konstruksi :
- Tipe / Model :
- Jumlah lilitan terpasang :
22. Tali Kawat Baja Pendant Frame
- Diameter :
- Konstruksi :
- Tipe / Model :
- Jumlah lilitan terpasang :
211
Korosi sedang 12,5 % - 25 % kehilangan ketebalan material 1,1 – 3 mm
212
Cacat, karena terjepit, sangkar burung, core keluar dan terpelintir.
Pengurangan nominal diameter lebih dari :
- 1/64 inch untuk diameter s/d 5/16 inch
- 2/64 inch untuk diameter 5/16 s/d ½ inch
- 3/64 inch untuk diameter ½ s/d ¾ inch
- 1/16 inch untuk diameter 7/8 s/d 1 1/8 inch
- 3/32 inch untuk diameter 1 ¼ s/d 2 inch
04 Memeriksa Mesin
Kriteria Penerimaan ANSI B. 30.8 Sect. 8-1.6 , API Spec 7C – 11C
- Exhaust Sistem
* Manipold & Pipa
* Alat peredam Bunyi
* Isolasi panas
* Spark Arrestor
- Sistem Intake
* Indikator udara
* Turbo Charger
* Pipa penyalur udara
- Indikator mesin
* Tekanan olie
* Alat pengukur temperatur air
* Alat pengukur temperatur
angin
* Indikator Ampere
* Indikator RPM / Tachometer
- Motor Starter
- Sistem pendingin
- Visual Penampilan (baris
Bersih / kebocoran minyak)
Kriteria Kriteria
Kondisi olie tidak ada kebocoran
213
05 Memeriksa Konstruksi Bawah
Kriteria Penerimaan ANSI B. 30.8
- Meja Putar / Turn Table
* Roller & Bearing
* Fram bawah
* Baut dan Mur
* Gear & Pelumasan
- Kelabang (Crawler) / Truck
* Crawler Roller bagian jalan
* Penyetelan Crawler
* Crawler Fram / sasis
* Horisontal Poros Proper
* Rantai Sprocket
* Cadik (Out Rigger) / Jack
Silinder rod hidraulik
Pedestal
Kriteria kriteria
Korosi rendah 0,15% - 12,5 % kehilangan ketebalan material 0,1 – 1 mm
Tidak ada kerusakan, retak, kelonggaran pada baut bearing Turn table
Tidak ada kecoran dan kerusakan pada selang hydraulik dan seal
Tekanan hydraulik harus mampu menahan beban 110% dari beban kerja aman.
Pengereman drum harus mampu menahan beban 125 % dari kapasitas angkat
215
Tidak terjadi keretakan dan kerusakan pada body drum
Diameter drum tidak kurang dari formula = diameter wire rope yang digunakan x
18
Jarak gulungan sisa tali kawat baja dari ujung flange drum adalah 12,5 mm
Sisa lilitan yang terdapat pada drum hoist bila boom posisi up dan hook diposisi
mendekati tanah tidak kurang 2 lilitan.
216
Tidak kerusakan pada tiang / tuas pengoperasian
Indikator beban crane dengan beban yang diangkat perbedaanya tidak lebih dari
5%
217
Korosi sedang 12,5 % - 25 % kehilangan ketebalan material 1,1 – 3 mm
Pada alur puli keausan tidak lebih 4 % dari ukuran diameter wire rope awal
dan mengacu pada tabel 6.
218
Pemasangan wedge socket yang benar
13 Barge/ Pontoon / Ship
Kriteria Penerimaan ANSI B. 30.8 Sect 8-1.3
- Deck of Barge
- Runway Crane
- Draft Nomor Barge
- Mekanisme penguncian
-Pad eyes untuk pengikatan
Kriteria kriteria
Untuk Barge Mounted Land Crane kondisi unit terikat (lashing)
Untuk Barge Mounted Land Crane tabel beban harus sudah di derating
Nilai pada 25 ton (22 680 kg) kapasitas atau kurang, daftar maksimum atau
memangkas harus 5 degree
Nilai di lebih dari 25 ton (22 680 kg), maksimum daftar yang diijinkan atau
memangkas harus 7 deg; namun, 5 degree dianjurkan
Sebuah beban angin yang dibuat oleh minimum wind sebuah kecepatan 40 mph
harus dipertimbangkan dalam membangun kriteria operasi.
219
Memeriksa dan mengukur Kait Block (Hook Block)
Kriteria penerimaan ANSI B. 30.8 Sect. 8-1.7.6 , ANSI B30.8 & B 30.10 Chapter 10-1.2
No Deskripsi Kait Utama Kait Bantu Keterangan
1 Pabrik pembuat
2 Nomor Serial
3 Tipe / Model
4 Berat kait block
5 Kapasitas
6 Jumlah Puli puli terpasang
Memeriksa tampak mata
Kondisi
untuk kait
7 Membungkuk atau Putar
melebihi 10 derajat
8 Kelonggaran dan keausan
10 %
9 Krak pada Kait dan leher
10 Pengunci kait
11 Bodi block kait
12 Puli dan pengaman
13 Bearing sistem kait
Dimensi kait (Hook) Kait Utama Kait Bantu Keterangan
14 Pembukaan tenggorokan mm mm
Kait tidak lebih dari 15%
15 Dudukan Kait mm mm
Kriteria Kriteria
Kondisi Hook tidak ada keretakan
Bukaan hook (Throot opening) tidak melebihi 15 % dari ukuran awal untuk
hook yang didesain terpasang kunci pengaman
Bukaan hook (Throot opening) tidak melebihi 8 % dari ukuran awal untuk
hook yang didesain tidak terpasang kunci pengaman
220
Mengukur Dimensi Tali Kawat Baja
Kriteria penerimaan ANSI B. 30.8 Bagian 8-2.4 & ANSI B30.8 Bagian 8-2.4, API Spec 9A
dan API RP 9B
Tali Tali
No Deskripsi Tali Utama Pendant
bantu Boom
1 Pabrik pembuat
2 Kekuatan putus nominal
3 Diameter aktual
4 Konstruksi
5 Layer
- RRL (kanan secara teratur
berbaring) RRL (Right regularly
lay)
- LRL (Kiri teratur berbaring)/
LRL ( Left regularly lay)
- ALT (Alternatif) / ALT (
Alternation)
- NR (Non Rotasi) / NR ( Non
Rotation)
- RLL (kanan lang berbaring) /
RLL ( Right lang lay)
- BMPK (Kiri lang berbaring) /
LLL ( Left lang lay )
6 Jenis Kekuatan Tali Kawat Baja
- EEIPS (Ekstra Peningkatan
Membajak) / EEIPS (Extra
Improved Plow)
- EIPS (Ekstra Peningkatan
Membajak) / EIPS (Extra
Improved Plow)
- IPS (Peningkatan Membajak) /
IPS (Improved Plow)
- P (Plow)
- MP (Mild Plow)
7 Inti dari tali kawat
-Inti tali dari karet / FC ( Fiber
core)
- Baja ini (SC)
- CS ( Perkersaan terara
- IWRC ( Independent Wire
Rope Core)
Pemeriksaan tampak mata Kondisi Keterangan
8 Kawat putus
9 Pengurangan diameter
10 Regangan (Stretch)
221
11 Korrosi
12 Kinks
13 Crushing /Flattened
14 High Stranding
15 Gaps antara Strands
16 Inti tali baja yang menonjol
17 Kerusakan akibat Panas
Pengujian Beban
Kriteria penerimaan ANSI B. 30.8 Sect. 8-2.2.2
No Uji Radius Panjang Sudut Beban Kemiringan Barge Keterangan
Beban Boom boom Kerja tidak melebihi 5
Aman derajat ANSI B30.8
(Tons) (m) (m) (Derajat) (Tons) Bab 8-1.2.2
Trim List
(Derajat) (Derajat)
222
Beberapa standar yang digunakan pada pemeriksaan untuk Mobile Crane
5. Pemeriksaan fisik
6. Pengujian
uji fungsi tanpa beban
uji fungsi beban
223
Moderate Usage
Pemeriksaan moderat untuk crane yang digunakan 10 jam tapi kurang dari 50 jam dalam satu
bulan harus dilakukan pemeriksaan per triwulan.
Heavy Usage
Pemeriksaan crane yang digunakan 50 jam perbulan atau lebih dalam satu bulan harus dilakukan
pemeriksaan trwulan dan berkala, lengkap dengan NDT kritikal serta pemeriksaan wire rope
224
225
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
251
Swamp Excavator
252
LIST PEMERIKSAAN EXCAVATOR / SWAMP BECKHOE
Data Umum
1. Pemilik :
2. Tanggal pemeriksaan :
3. Lokasi Pemeriksaan :
4. Item No :
5. Serial No :
6. Pabrik pembuat :
7. Tahun Pembuatan :
8. Tipe / Model :
9. Kapasitas Crane :
10. Panjang Boom :
11. Panjang Boom Jib :
12. Pabrik Mesin :
- Tipe / Model :
- Serial No :
- RPM, Kw :
13. Bucket Utama
- Pabrik :
- Tipe / Model :
- Serial No :
- Kapasitas :
- Total puli :
- Berat Kait Utama :
14. Lifting Point Pads Eyes
- Pabrik :
- Tipe / Model :
- Serial No :
- Kapasitas :
- Total Padseyes :
15. Shackle
- Pabrik pembuat :
- Tipe / Model :
- Serial No :
- Kapasitas /SWL :
- Diameter :
253
- Silinder pemasangan /
Pins
Kriteria Kriteria
Defleksi boom 24 inch per 100 feet.
02 Memeriksa Mesin
Kriteria Penerimaan ANSI B. 30.5 Sect. 5-1.6 & ANSI B30.14, API
Spec 7C-11C
- Exhaust Sistem
* Manipold & Pipa
* Alat peredam Bunyi
* Isolasi panas
* Spark Arrestor
- Sistem Intake
* Indikator udara
* Turbo Charger
* Pipa penyalur udara
- Indikator mesin
* Tekanan olie
* Alat pengukur temperatur
air
* Alat pengukur temperatur
angin
* Indikator Amper
* Indikator RPM /
Tachometer
- Motor Starter
- Sistem pendingin
- Visual Penampilan (baris
Bersih / kebocoran minyak)
Kriteria Kriteria
Kondisi olie tidak ada kebocoran
254
Pendingin mesin radiator tidak rusak
Pada baut bearing turn table tidak ada kerusakan , retak keausan
dan kelonggaran.
Stability dan berat crane 15 % lebih berat dari beban yang diangkat
di beberapa radius operasi.
255
Kriteria Penerimaan ANSI B. 30.5 Sect. 5-1.3, ANSI B30.14
- Fram Utama
- "A" Fram
- Peralatan putar (Slew
Drive)
* Motor putar
* Alat Pengeraman
berputar
* Kotak Gear dan tingkatan
olie
* peralatan pengunci putar
* Selang hidraulik dan
sambungan
* Actuator silinder
- Berat Pengimbang
- PTO
- Gantri
Kriteria kriteria
Korosi rendah 0,15% - 12,5 % kehilangan ketebalan material 0,1 –
1 mm
Tidak ada kecoran dan kerusakan pada selang hydraulik dan seal
256
Tidak ada kerusakan pada peralatan pengukur tekanan
Diameter drum tidak kurang dari formula = diameter wire rope yang
digunakan x 18
Jarak gulungan sisa tali kawat baja dari ujung flange drum adalah 12,5
mm
Sisa lilitan yang terdapat pada drum hoist bila boom posisi up dan hook
diposisi mendekati tanah tidak kurang 2 lilitan.
257
Kriteria kriteria
Tidak terjadi kerusakan pada panel kontrol
258
Safety Latch
Kriteria kriteria
Sistem pengaman pengoperasian tidak ada kerusakan
Pengujian Beban
Kriteria penerimaan ANSI B. 30.14 Sect. 14-2.2 & ANSI B30.5
No Uji Radius Panjang Tinggi Beban Kerja Hasil
Beban Boom pengangkatan Aman
bucket
(Tons) (m) (m) (m) (Tons)
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
270
271
272
Fork Lift
273
LIST PEMERIKSAAN FORK LIFT
General Data
1. Pemlik :
2. Tanggal Pengujian :
3. Lokasi Pemeriksaan :
4. Item No :
5. Serial No :
6. Pabrik Pembuat :
7. Tahun Pembuatan :
8. Tipe / Model :
9. Kapasitas Fork Lift :
10. Panjang Garpu :
11. Pabrik Pembuat Mesin
- Tipe / Model :
- Serial No :
- Volatge :
- Rpm, Kw :
12. Garpu
- Pabrik Pembuatr :
- Tipe / Model :
- Serial No :
- Kapasitas :
- Panjang Garpu :
274
Pemeriksaan Tampak Mata
No Deskripsi Kondisi Dimensi (mm)
01 Memeriksa Struktur bawah
Kriteria Penerimaan ANSI B.56.6 & ANSI B56.1
- Truck , Sasis
- Poros Proper Horisontal
- Penumpu unit / Out
rigger
- Mast
- Rantai Mast
Kriteria Kriteria
Korosi rendah 0,15% - 12,5 % kehilangan ketebalan material 0,1 – 1
mm
275
Sistem pengereman harus lebih besar 125 % dari kapasitas
Berat body fork lift harus lebih berat dari beban yang diangkat dengan
titik gravity pada garpu.
04 Memeriksa Mesin
Kriteria Penerimaan ANSI B.56.6 & ANSI B56.1 , API Spec 7C-11C
- Exhaust Sistem
* Manipold & Pipa
* Alat peredam Bunyi
* Isolasi panas
* Spark Arrestor
- Sistem Intake
* Indikator udara
* Turbo Charger
* Pipa penyalur udara
- Indikator mesin
* Tekanan olie
* Alat pengukur temperatur
air
* Alat pengukur temperatur
angin
* Indikator Amper
276
* Indikator RPM /
Tachometer
- Motor Starter
- Sistem pendingin
- Visual Penampilan (baris
Bersih / kebocoran minyak)
Kriteria Kriteria
Kondisi olie tidak ada kebocoran
Tidak ada kecoran dan kerusakan pada selang hydraulik dan seal
277
Kampas rem untuk drum hoist tidak tipis
Diameter drum tidak kurang dari formula = diameter wire rope yang
digunakan x 18
Jarak gulungan sisa tali kawat baja dari ujung flange drum adalah 12,5
mm
Sisa lilitan yang terdapat pada drum hoist bila boom posisi up dan hook
diposisi mendekati tanah tidak kurang 2 lilitan.
278
pengoperasian
- Identifikasi
- Pmbersih kaca / Wiper
- AC / Fan
- Kontrol mengemudi
Kriteria kriteria
Tidak ada kerusakan pada body kabin
279
- Peralatan pengoperasian
pemasangan Ban
Kriteria Kriteria
Korosi rendah 0,15% - 12,5 % kehilangan ketebalan material 0,1 – 1
mm
Penggunaan Fork extension tidak boleh lebih 150 % dari ukuran fork
awal.
Uji Fungsi
Kriteria Penerimaan ANSI B.56.6 & ANSI B56.1
No Uji funsi pengoperasian Tanpa Beban Dengan Beban
1 Pengoperasian pengangkatan
Garpu
2 Pengoperasian pengangkatan dan
penurunan boom
3 Kecepatan Pengangkatan
4 Kecepatan penurunan
5 Peralatan pengaman
6 Sistem Pengereman
7 Sistem Penyalaan Lampu
8 Indikator Beban
9 Peralatan Keselamatan
Pengujian Beban
Kriteria Penerimaan ANSI B.56.6 & ANSI B56.1
No Uji Panjang Tinggi Sudut Panjang Senter Beban Result
Beban Boom Angkat Boom Garpu Garpu Kerja
(Ton) (m) (m) (Derajat) (m) (m) Aman
(Ton)
280
281
282
283
284
285
286
287
288
289
290
291
292
293
294
295
296
297
298
Overhead Traveling Crane
299
LIST PEMERIKSAAN ELECTRIC OVERHEAD CRANE
Data Umum
1. Pemilik :
2. Tanggal Pemeriksaan :
3. Lokasi digunakan :
4. Item No :
5. Serial No :
6. Pabrik pembuat :
7. Tahun pembuat :
8. Tipe / Model :
9. Kapasitas Crane :
10. Panjang Span :
11. Tinggi pengangkatan :
12. Pabrik pembuat Hoist Crane
- Tipe / Model :
- Serial No :
- Volatge :
- Motor Hoist :
13. Kait Block Utama
- Pabrik Pembuat :
- Tipe / Model :
- Serial No :
- Kapasitas :
- Total Puli :
- Berat Kait :
14. Kait Block Bantu
- Pabrik Pembuat :
- Tiope / Model :
- Serial No :
- Kapasitas :
- Total Puli :
- Berat Kait :
15. Winch Drum Utama
- Pabrik Pembuat :
- Tipe / Model :
- Serial No :
16. Winch Drum Bantu
- Pabrik Pembuat :
- Tipe / Model :
- Serial No :
17. Tali Kawat Baja Utama /Rantai
- Diameter :
- Konstruksi :
- Tipe / Model :
300
- Jumlah lilitan :
18. Tali Kawat Baja Bantu /Rantai
- Diameter :
- Konstruksi :
- Tipe / Model :
- Jumlah lilitan :
19. Motor Jalan Girder
- Pabrik Pembuat :
- Tipe / Model :
- Serial No :
- Voltage :
20. Motor Jalan melintang Hoist Crane
- Pabrik Pembuat :
- Tipe / Model :
- Serial No :
- Voltage :
301
Tidak terjadi kerusakan pada baut dan kelonggaran
Tidak ada terjadi kerusakan dan defleksi permanent pada Beam dan Girder
302
Korosi rendah 0,15% - 12,5 % kehilangan ketebalan material 0,1 – 1 mm
Tidak ada terjadi kerusakan dan defleksi permanent pada Beam dan Girder
Diameter drum minimum 18 kali diameter wire rope yang digunakan dan sisa
jarak dari ujung flanse drum ½ inch.
Apabila tali kawat baja didapati kondisi cacat seperti tersebut dibawah ini, maka
tali kawat baja harus diganti. Jika terdapat enam atau lebih kawat putus
menyebar dalam satu rope sepanjang satu untaian (lay).
Jika terdapat 3 (tiga) atau lebih kawat putus dalam satu strand sepanjang satu
untaian
Diameter kawat terluar berkurang karena aus 1/3 atau lebih dari diameter kawat
(wire) semula.
Wire rope tidak ada kondisi kerusakan sangkar burung , terplintir, core keluar,
kink, berkarat, abrasion, protuding dan terkena paparan panas.
303
Kriteria Penerimaan ANSI B. 30.2 Sec. 2-1.10 & ANSI B. 30.17 Sec. 17-1.10
- Kabel jalan dan Konduktor
- Konduktor Kabel Jalan
melintang
- Kabel Trai
- Panel Kontrol
- Peringatan
- Sistem Pembumian
(Grounding)
- Lampu Penerangan
- Pendan Kontrol
pengoperasian
- Motor Electrik
Kriteria kriteria
Tidak terjadi kerusakan pada panel kontrol
304
Marking panel pengoperasian tertandai dengan jelas terbaca
Pada alur puli keausan tidak lebih 4 % dari ukuran diameter wire rope awal
dan mengacu pada tabel 6.
305
Pemasangan wire rope ke wedge socket harus benar
306
Memeriksa dan mengukur Kait Block
Kriteria penerimaan ANSI B. 30.17 B 30.10 Chapter 10-1.2
No Deskripsi Kait Utama Kait Bantu Keterangan
1 Pabrik pembuat
2 Nomor Serial
3 Tipe / Model
4 Berat kait blok
5 Kapasitas
6 Jumlah Puli puli
terpasang
Memeriksa tampak
Kondisi
mata untuk kait
7 Membungkuk atau
Putar melebihi 10
derajat
8 Kelonggaran dan
keausan 10 %
9 Krak pada Kait dan
leher
10 Pengunci kait
11 Bodi blok kait
12 Puli dan pengaman
13 Bearing sistem kait
Dimensi kait (Hook) Kait Utama Kait Bantu Keterangan
14 Pembukaan mm mm
tenggorokan Kait tidak
lebih dari 15%
15 Dudukan Kait mm mm
Kriteria Kriteria
Kondisi Hook tidak ada keretakan
Bukaan hook (Throot opening) tidak melebihi 8 % dari ukuran awal untuk
hook yang didesain tidak terpasang kunci pengaman
Diameter puli hook minimum 16 kali diameter wire rope yang digunakan
dan keausan alur tidak lebih dari 4 %.
307
Mengukur Dimensi Tali Kawat Baja
Kriteria penerimaan ANSI B. 30.2 Sect. 2-2.4, ANSI B30.16 Sect 16- 2.4 , ANSI B30.17 &
API Spec 9A , API RP 9B
No Deskripsi Tali Utama Tali bantu
1 Pabrik pembuat
2 Kekuatan putus nominal
3 Diameter aktual
4 Konstruksi
5 Layer
- RRL (kanan secara teratur
berbaring) RRL (Right regularly
lay)
- LRL (Kiri teratur berbaring)/
LRL ( Left regularly lay)
- ALT (Alternatif) / ALT (
Alternation)
- NR (Non Rotasi) / NR ( Non
Rotation)
- RLL (kanan lang berbaring) /
RLL ( Right lang lay)
- BMPK (Kiri lang berbaring) /
LLL ( Left lang lay )
6 Jenis Kekuatan Tali Kawat Baja
- EEIPS (Ekstra Peningkatan
Membajak) / EEIPS (Extra
Improved Plow)
- EIPS (Ekstra Peningkatan
Membajak) / EIPS (Extra
Improved Plow)
- IPS (Peningkatan Membajak) /
IPS (Improved Plow)
- P (Plow)
- MP (Mild Plow)
7 Inti dari tali kawat
-Inti tali dari karet / FC ( Fiber
core)
- Baja ini (SC)
- CS ( Perkersaan terara
- IWRC ( Independent Wire
Rope Core)
Pemeriksaan tampak mata Kondisi
8 Kawat putus
9 Pengurangan diameter
308
10 Regangan (Stretch)
11 Korrosi
12 Kinks
13 Crushing /Flattened
14 Gaps antara Strands
15 Inti tali baja yang menonjol
16 Kerusakan akibat Panas
309
LIST PEMERIKSAAN MANUAL OVERHEAD CRANE
Data Umum
1. Pemilik :
2. Tanggal Pemeriksaan :
3. Lokasi digunakan :
4. Item No :
5. Serial No :
6. Pabrik pembuat :
7. Tahun pembuat :
8. Tipe / Model :
9. Kapasitas Crane :
10. Panjang Span :
11. Tinggi pengangkatan :
12. Pabrik pembuatHoist Crane
- Tipe / Model :
- Serial No :
- Volatge :
- Motor Hoist :
13. Kait Block Utama
- Pabrik Pembuat :
- Tipe / Model :
- Serial No :
- Kapasitas :
- Total Puli :
- Berat Kait :
14. Kait Block Bantu
- Pabrik Pembuat :
- Tiope / Model :
- Serial No :
- Kapasitas :
- Total Puli :
- Berat Kait :
15. Winch Drum Utama
- Pabrik Pembuat :
- Tipe / Model :
- Serial No :
16. Winch Drum Bantu
- Pabrik Pembuat :
- Tipe / Model :
- Serial No :
17. Tali Kawat Baja Utama /Rantai
- Diameter :
- Kontruksi :
- Tipe / Model :
- Jumlah lilitan :
310
18. Tali Kawat Baja Bantu /Rantai
- Diameter :
- Konstruksi :
- Tipe / Model :
- Jumlah lilitan :
19. Motor Jalan Girder
- Pabrik Pembuat :
- Tipe / Model :
- Serial No :
- Voltage :
20. Motor Jalan melintang Hoist Crane
- Pabrik Pembuat :
- Tipe / Model :
- Serial No :
- Voltage :
311
Tidak Terjadi kemringan pondasi
Tidak ada terjadi kerusakan dan defleksi permanent pada Beam dan
Girder
312
- Trolley Gear
- Sambungan Baut
- Trolley Idler
- Chain Block
Kriteria Kriteria
Korosi rendah 0,15% - 12,5 % kehilangan ketebalan material 0,1 – 1
mm
Tidak ada terjadi kerusakan dan defleksi permanent pada Beam dan
Girder
Deformasi
Crack pada chain
Corrosion
Terplintir (twist)
Percikan api las
Pengurangan nominal diameter sebagai berikut :
Chian size (Inch) Maximum Allowable wear (Inch)
1/4 3/64
3/8 5/64
½ 7/64
5/8 9/64
313
¾ 10/64
7/8 11/64
1 12/64
1 1/4 16/64
314
mm
Pada alur puli keausan tidak lebih 4 % dari ukuran diameter wire
rope awal dan mengacu pada tabel 6.
Bukaan hook (Throot opening) tidak melebihi 15 % dari ukuran awal untuk hook
yang didesain terpasang kunci pengaman
315
Bukaan hook (Throot opening) tidak melebihi 8 % dari ukuran awal untuk hook
yang didesain tidak terpasang kunci pengaman
Diameter puli hook minimum 16 kali diameter wire rope yang digunakan dan
keausan alur tidak lebih dari 4 %.
316
Uji Fungsi Beban
Kriteria penerimaan ANSI B. 30.2 Sect. 2-2.2.2, ANSI B30.16 Sect 16.2.2.2 , ANSI B30.17
Maksimum Aktual Beban
Uji Panjang
No lendutan lendutan Kerja Hasil Keterangan
Beban span/girder
girder girder Aman
(Tons) (Meter) (mm) (mm) (Tons)
317
318
319
320
321
322
323
324
325
326
327
328
329
330
331
332
ELEVATING WORK PLATFORM
333
LIST PEMERIKSAAN MOBILE ELEVATING WORK PLATEFORM
General Data
1. Pemlik
2. Tanggal Pengujian :
1. Lokasi Pemeriksaan :
2. Item No :
3. Serial No :
4. Pabrik Pembuat :
5. Tahun Pembuatan :
6. Tipe / Model :
7. Kapasitas Unit :
8. Dimensi basket :
9. Panjang boom :
10. Pabrik Pembuat Mesin :
- Tipe / Model :
- Serial No :
- Volatge :
- Rpm, Kw :
334
Tidak terjadi bengkok,lekuk, crack
Berat body fork lift harus lebih berat dari beban yang diangkat dengan
titik gravity pada garpu.
335
Korosi berat lebih 25 % kehilangan ketebalan material lebih 3 mm
04 Memeriksa Mesin
Kriteria Penerimaan ANSI A 92.2, API Spec 7C-11C
- Exhaust Sistem
* Manipold & Pipa
* Alat peredam Bunyi
* Isolasi panas
* Spark Arrestor
- Sistem Intake
* Indikator udara
* Turbo Charger
* Pipa penyalur udara
- Indikator mesin
* Tekanan olie
* Alat pengukur temperatur
air
* Alat pengukur temperatur
angin
* Indikator Amper
* Indikator RPM /
Tachometer
- Motor Starter
- Sistem pendingin
- Visual Penampilan (baris
Bersih / kebocoran minyak)
Kriteria Kriteria
Kondisi olie tidak ada kebocoran
336
Kriteria Penerimaan ANSI A 92.2& ANSI B56.1
- Reservoir/Tanki
- Selang
- Filter
- Alat pengukur tekanan
hidraulik
- Pompa / Kompresor
- Silinder & Rod
Kriteria kriteria
Tidak terjadi kebocoran oli hydraulic pada tanki
Tidak ada kecoran dan kerusakan pada selang hydraulik dan seal
Diameter drum tidak kurang dari formula = diameter wire rope yang
digunakan x 18
Jarak gulungan sisa tali kawat baja dari ujung flange drum adalah 12,5
mm
Sisa lilitan yang terdapat pada drum hoist bila boom posisi up dan hook
diposisi mendekati tanah tidak kurang 2 lilitan.
337
- Circuit Breaker
- Tali pengaman (sekering)
- Batteri & kompartemen
- Sistem pengisian daya
(charger)
- Kabel dan Tray
- Panel Kontrol
Kriteria kriteria
Tidak terjadi kerusakan pada panel kontrol
338
- Penutup darurat mesin
berhenti.
- Pemadam Api
- Lampu Peringatan
- Sistem Penguncian
Kriteria kriteria
Sistem pengaman pengoperasian tidak ada kerusakan
Penggunaan Fork extension tidak boleh lebih 150 % dari ukuran fork
awal.
339
Elevating Plateform work
No Deskripsi Kondisi
Sebelum naik ke platform, periksa berikut:
1 Ban untuk tekanan dan
roda yang tepat untuk
mur roda longgar atau
hilang
2 Silinder kemudi,
penghubung, dan batang
pengikat untuk
bagian yang longgar atau
hilang, kerusakan, dan
kebocoran
4 Silinder kemudi,
penghubung, dan batang
pengikat untuk
bagian yang longgar atau
hilang, kerusakan, dan
kebocoran
340
kerusakan dan puing-puing
(tangga harus diamankan
dengan kuat ke platform
dan relatif bebas dari
lemak, lumpur dan
kotoran)
341
proper function of locking
position of platform
21 Semua perangkat
keamanan seperti miring
dan gerak
alarm untuk kerusakan
342
27 Slopes
29 Puing
30 Overhead obstructions
32 Hazardous atmospheres
Uji Fungsi
Kriteria Penerimaan ANSI A92.2
No Uji funsi pengoperasian Tanpa Beban Dengan Beban
1 Pengoperasian pengangkatan
Boom dan Basket
2 Pengoperasian pengangkatan dan
penurunan boom
3 Kecepatan Pengangkatan
4 Kecepatan penurunan
5 Peralatan pengaman
6 Sistem Pengereman
7 Sistem Penyalaan Lampu
8 Indikator Beban
9 Peralatan Keselamatan
343
Pengujian Beban
Kriteria Penerimaan ANSI A 92.2
No Uji Panjang Tinggi Sudut Basket Beban Kerja Result
Beban Boom Angkat Boom dimensi Aman
(Ton) (m) (m) (Derajat) (m) (Ton)
344
RUBBER TYRE GANTRY CRANE DAN CONTAINER CRANE
345
CHECK LIST PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
RUBBER TYRE GANTRY CRANE DAN CONTAINER CRANE
346
- Pabrik pembuat (Manufacturer) :
- Tahun pembuatan (Year of Build) :
- Voltage :
- Phase :
- Frequncy :
- Horse Power Electrical :
Tali Kawat Baja Utama (Main Wire rope)
- Diameter :
- Kontruksi (Cosntruction) :
- Type / Model :
- Jumlah lilitan (Reeving) :
Tali Kawat Baja Pengimbang spreader bar
(Antisway)
- Diameter :
- Kontruksi (Cosntruction) :
- Type / Model :
- Jumlah lilitan (Reeving) :
II. PEMERIKSAAN VISUAL MENGACU PADA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA No.
5/MEN/1985 PERIHAL PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT. DAN ANSI B30.2 , ANSI B30.17
GANTRY CRANE DAN BS 7121 -2-9 GANTRY CRANE DAN CONTAINER CRANE.
( VISUAL OF INSPECTION REFER TO PERMENAKER 5/MEN/1985 LIFTING EQUIPMENT AND
ANSI B30.2, ANSI B30.17 GANTRY CRANE AND BS 7121-2-9 GANTRY CRANE AND
CONTAINER CRANE.)
Kondisi Keterangan
(Condition) (Remark)
Deskripsi Baik Tidak Baik Tidak
No
(Description) (Good) (No Good) Tersedia
(Not
available)
01 Pemeriksaan Konstruksi Pondasi (Inspection of Construction foundation)
Kriteria Penerimaan (Acceptance Criteria ) ANSI B. 30.2 Sec.2-1.3 & ANSI
B.30.17 Sec, 17-1.3 & BS 7121-2-9 Gantry Crane
Gantry Frame (Frame
Gantry)
Struktur dudukan Rail Beam
(Rail beam structure)
Beam tahanan menyilang
(Cross beam support)
Ketinggian Rail (Rail Height)
Rail Flatening (Flatening
Rail)
Dudukan Rail (Seat Rail)
Pemberhentian Rail (Stopper
Rail)
Ikatan Baut pondasi (Bolting
foundation)
Sambungan baut , mur dan
las lasan (Bolting and nut
Joint)
347
02 Memeriksa Girder dan Pembawa Girder ( Girder and Carrier Inspection)
Kriteria Penerimaan (Acceptance Criteria ) ANSI B. 30.2 Sec. 2-1.4 & ANSI
B. 30.17 Sec. 17-1.4 & BS 7121-2-9 Gantry Crane
Girder Frame (Frame
Gantry)
shaft stopper gantry
Sambungan baut , mur dan
las lasan (Joint of Bolting ,
Nut and welding)
Rail Perjalanan (Rail
Traveling)
Pegangan Tangan
(Handling)
Tempat jalan kaki (Walking)
Gear Box / Gear
Jembatan (Bridge)
348
marking)
Sistem Pembumian pada rail
(Grounding Rail)
Lampu Penerangan
(Lighting)
Tanda pengoperasian
(Operational Marking)
Motor Electrik Traveling
(Electrical motor traveling)
349
07 Memeriksa Kait Blok Spreader (Spreader hook Inspection)
Kriteria Penerimaan (Acceptance Criteria ) ANSI B. 30.2 Sect. 2-1.14.1, ANSI
B30.17 & ISO 1161 & BS 7121-2-9 Gantry Crane
Twist Lock Pin
Frame Block spreader
Puli (Sheave)
Pengaman Puli (Sheave
Guide)
350
(Temperatur Indicator)
Alat pengukur temperatur
angin (Air Pressure)
Indikator Amper (Ampere
Indicator)
Indikator RPM / (Tachometer)
Motor Starter (Starter Motor)
Sistem pendingin (Cooling
system)
Visual Penampilan (baris
Bersih / kebocoran minyak)
(Leaking system)
Electric Generator engine
CONTOH PERHITUNGAN :
Safe Working Load (W) = 40000 Kg (88192 Lbs)
Electrical power = 185 Kw (248 HP)
Kecepatan Hoist (Hoist Speed) (V) = 20 m/ menit (65,6 ft/ minute) with load
Service Konstanta (KS) = 1,0
Efficiency (E) = 0,90
Calculation of Horse Power electrical motor as per ASME NOG 1)
(KS x W x V) /(33000 x E)
(1,0 x 88192 Lbs x 65,6 ft/ minute) / (33000 x 0,90) = 195 hp (145,5 kw)
351
Calculation of Horse Power electrical motor with 185 Kw (248 HP) =
(HP/V) x 3300 x E
(248 HP/65,6 ft/min) x 33000 x 0,90 = 112280.5 Lbs (50925 kg)
Jadi Horse power motor drum lebih besar dari kapasitas angkat
(So Horse power drum motor more than from lifting capacity)
352
-Inti tali dari karet / FC ( Fiber
core)
- Baja ini (SC)
- CS ( Perkersaan terara
- IWRC ( Independent Wire
Rope Core)
BOOM HOIST
Dimensi formulasi Rule of Thumb (ROT) untuk jumlah lilitan tali kawat baja (Reeving) Boom
Hoist sesuai dengan API RP 9B untuk Safe Working Load (SWL)
(Formula of the Rule of thumb(ROT) for reeving Boom wire rope as per API RP 9B to Safe
Working Load ( SWL).
Safe Working Load (SWL) to Container : 40,0 Tons
Crane
Diameter wire rope main (D) : 32,1 mm
Breaking stress wire rope (BS) : (32,1 / 25,4)2 x 45 = 71,8 Tons
Safety Factor Runing rope (SF) : 3,5
Jumlah Lilitan main wire rope /Reeving : 12 Part Line
(N)
Puli yang digunakan runing / Sheave to be : 12
used (S)
Konstanta Bearing (Kb) : 1,04
Nilai Effeciency Reeving system (Eff) : (KbN - 1) /((KbS x N) x (Kb - 1))
(1,0412 - 1) /((1,0412 x 12) x (1,04 - 1)) =
0.782
353
Nilai Fast Line : 1 / (N x Efficiency Reeving)
1 / (12 x 0,782) = 0,106
Nilai Maksimum yang didapat untuk pengangkatan dengan 12 part line
(Maximum can be used to lifting with 12 Part Line)
Breaking Stress wire rope / ( Safety Factor runing rope x Fast Line)
71,8 Tons / (3,5 x 0,106) = 193,5 tons
TROLLEY HOIST
Dimensi formulasi Rule of Thumb (ROT) untuk jumlah lilitan tali kawat baja (Reeving) Trolley
Hoist sesuai dengan API RP 9B untuk Safe Working Load (SWL)
(Formula of the Rule of thumb (ROT) for reeving Trolley Hoist wire rope as per API RP 9B to
Safe Working Load ( SWL).
Safe Working Load (SWL) to Container : 40,0 Tons
Crane
Diameter wire rope main (D) : 22,0 mm
Breaking stress wire rope (BS) : (22,0 / 25,4)2 x 45 = 33,7 Tons
Safety Factor Runing rope (SF) : 3,5
Jumlah Lilitan main wire rope /Reeving : 8 Part Line
(N)
Puli yang digunakan runing / Sheave to be : 8
used (S)
Konstanta Bearing (Kb) : 1,04
Nilai Effeciency Reeving system (Eff) : (KbN - 1) /((KbS x N) x (Kb - 1))
(1,048 - 1) /((1,048 x 8) x (1,04 - 1)) = 0.841
Nilai Fast Line : 1 / (N x Efficiency Reeving)
1 / (8 x 0,841) = 0,148
Nilai Maksimum yang didapat untuk pengangkatan dengan 8 part line
(Maximum can be used to lifting with 8 Part Line)
Breaking Stress wire rope / ( Safety Factor runing rope x Fast Line)
33,7 Tons / (3,5 x 0,148) = 65,0 tons
354
Estimasi stress material ASTM 36 adalah Fy = 248 Mpa
Area Geometric of PIN is A = (3,14 x D2)/4
A = (3,14 x 52 2 ) /4 = 2122 mm.
Maximum analyse stress on the Pin Lock Twist = 0,90 x A x Fy
0,90 x 2122 x 248 = 47363 Mpa or 47,3 Tons per one PIN lock twist.
Maximum stress material based on the BS 12079 is 1/3 x Fy formulasi = 1/3 x 47,3
= 15,7 Tons
Pin Locks 4 unit x 15,7 Tons =62,8 Tons
52 mm
9 mm
55 mm
42 mm
100 mm
355
356
357
358
359
360
361
362
363
364
365
366
367
368
369
370
371
372
373
REACH STRACKER FOR LIFTING CONTAINER
374
I. DATA UMUM (GENERAL DATA) :
Kondisi Keterangan
(Condition) (Remark)
Deskripsi Baik Tidak Baik Tidak
No
(Description) (Good) (Un good) Tersedia
(Not
available)
01 Memeriksa Struktur bawah (Bottom Structure Inspection)
Kriteria Penerimaan (Acceptance Criteria) ANSI B.56.6 & ANSI B56.1
Truck , Sasis (Chassis
Truck)
Poros Proper Horisontal
(Shaft Proper Horizontal)
Penumpu unit / Out rigger
(Outrigger)
Mast
Rantai Mast (Mast Chain)
375
Kriteria Penerimaan (Acceptance Criteria) ANSI B.56.6 & ANSI B56.1
Frame Utama (Main Frame)
Slew Motor Putar (Rotary
Slew mototr)
Pengereman (Braking)
Gear Box & Tingkatan olie
(Gear Box & oil level)
Sistem Pengunci (Locking
system)
Motor penggerak silinder
(Moving cylinder motor)
Berat pengimbang (Counter
weight)
PTO system
376
Kebocoran Oil (Leaking Oil)
377
Tuas Kontrol pengoperasian
(Handle operation)
Identifikasi (Identification)
Pembersih kaca ( Wiper)
AC / Fan
Kontrol mengemudi (Driving
control)
Berdasarkan dari hasil pemeriksaan tampak Based on the result of visual inspection
mata, kondisi terhadap Reach Stacker secara condition of the Reach Stacker general
umum kondisi masih dapat beroperasi. condition is still can be operation.
378
III. DIMENSI PROPERTIES PIN LOCK TWIST (DIMENSIONAL OF PROPERTIES PIN LOCK
TWIST)
Diameter PIN = 49,7 mm
49.7 mm
Estimasi stress material ASTM 36 adalah Fy =
248 Mpa
Penampang area PIN adalah A = (3,14 x D2)/4
A = (3,14 x 49,7 2 ) /4 = 1939 mm.
Analisa maksimum stress pada Pin Lock Twist =
48 mm
0,90 x A x Fy
0,90 x 1939 x 248 = 432789 Mpa atau 43,2 Tons
per satu PIN lock twist.
57 mm
379
Berdasarkan hitungan dari stability terhadap Reach Stacker lebih berat dari beban yang diangkat
yaitu 35,4 %
(Based on the stability calculation Reach Stacker more than weight from load lifting is 35,4 %)
380
381
382
383
384
385
386
387
388
389
390
391
392
393
394
TOWER CRANE
395
I. DATA UMUM (GENERAL DATA):
Pemilik (Owner) :
Lokasi digunakan (Location used) :
Item No :
Serial No :
Pabrik pembuat (Manufacturer) :
Tahun pembuat (Year of Build) :
Tipe / Model :
Kapasitas Crane (Crane Capacity) :
Panjang Boom (Length of Boom) :
Tinggi Tower (Length of Tower)
Tinggi pengangkatan (Height Lift) :
Kecepatan Hoist (Hoist Speed) :
Kecepatan traveling (Traveling speed) :
396
- Horse Power Electrical :
II. PEMERIKSAAN VISUAL MENGACU PADA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA No.
5/MEN/1985 PERIHAL PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT. DAN ANSI B30.3 DAN BS
7121 1 , 2 & 5
( VISUAL OF INSPECTION REFER TO PERMENAKER 5/MEN/1985 LIFTING EQUIPMENT
AND ANSI B30.3, AND BS 7121 1 , 2 & 5.)
Kondisi Keterangan
(Condition) (Remark)
Deskripsi Baik Tidak Baik Tidak
No
(Description) (Good) (No Good) Tersedia
(Not
available)
01 Pemeriksaan Konstruksi Pondasi (Inspection of Construction foundation)
Kriteria Penerimaan (Acceptance Criteria ) ANSI B. 30.3 Sec.3-1.1.3 BS
7121 1.2 & 5
Concrete Footing
(Expendable Foundation
Anchore)
Expendable Foundation
Anchore Plate
Tie Down
Cross Beam
Knee Brace
Grout
Reusable Base Plate
Anchor Bolt and Nut
397
Structur floor
Main Frame Cord Tower
Bracing Tower
Welding Sytem
Support Beam Bottom
Connection Plate
Pin , Bolting and Nut
Climbing Frame Bottom
Support Pawl
Climbing Cross member
Climbing Tower Section
Insert
Cylinder Hydraulic Rod unit
Upper pawl Climbing
Climbing Ladder
Wedges
Support Beam Bottom
Intersection tower and Top
Climbing Frame Top
Climbing ladder suspension
Platform
03 Memeriksa Boom dan Counter Jib (Boom and Counter Jib inspection)
Kriteria Penerimaan (Acceptance Criteria ) ) ANSI B. 30.3 Sec.3-1.1.3 and
Sect 3. 1.10 Boom and BS 7121 1.2 & 5
Boom Cord
Boom Bracing
Welding system
Conection intersection boom
Pin, Botl and Nut
Stopper Trolley
Rail Trolley
A Frame / Top Tower
Boom for Counterweight
Counter weight
Counter jib
Sheave and Guarf safety for
Luffing Tower Boom
398
Drum Trolley
Main Wire rope
Wire rope Trolley
Wedge Socket
399
Fire Extinguisher
Wind Velocity Gauge
400
Safety Latch
Berdasarkan dari hasil pemeriksaan tampak Based on the result of visual inspection
mata, kondisi terhadap Tower Crane secara condition of the Rubber Tower Crane
umum kondisi masih ......................... general condition is still ......................
401
- IWRC ( Independent Wire
Rope Core)
Dimensi formulasi Rule of Thumb (ROT) untuk jumlah lilitan tali kawat baja (Reeving) MAIN
WIRE ROPE sesuai dengan API RP 9B untuk Safe Working Load (SWL)
(Formula of the Rule of thumb(ROT) for reeving main wire rope spreader bar as per API RP
9B to Safe Working Load ( SWL).
Safe Working Load (SWL) to RTGC : 40,0 Tons
Diameter wire rope main (D) : 21,4 mm
Breaking stress wire rope (BS) : (21,4 / 25,4)2 x 45 = 31,9 Tons
Safety Factor Runing rope (SF) : 3,5
Jumlah Lilitan main wire rope /Reeving : 8 Part Line
(N)
Puli yang digunakan runing / Sheave to be : 6
used (S)
Konstanta Bearing (Kb) : 1,04
Nilai Effeciency Reeving system (Eff) : (KbN - 1) /((KbS x N) x (Kb - 1))
(1,048 - 1) /((1,046 x 8) x (1,04 - 1)) = 0.910
Nilai Fast Line : 1 / (N x Efficiency Reeving)
1 / (8 x 0,910) = 0,137
Nilai Maksimum yang didapat untuk pengangkatan dengan 8 part line
(Maximum can be used to lifting with 8 Part Line)
Breaking Stress wire rope / ( Safety Factor runing rope x Fast Line)
31,9 Tons / (3,5 x 0,137) = 66,5 tons
Berdasarkan dari pemeriksaan visual kondisi wire rope masih dapat digunakan beroperasi.
(based on the visual inspection condition of the wire rope is still can be used operation)
402
IV. UJI FUNGSI PENGOPERASIAN (OPERATION FUNCTIONAL TESTING)
Kriteria penerimaan ANSI B. 30.3 Sect. 3-2.2.1 DAN BS 7121 1.2 &5
( Acepatnce Criteriaa ANSI B. 30.3 Sect. 3-2.2.1 AND BS 7121 1.2 &5
403
404
405
406
407
408
VI. KESIMPULAN DARI URAIAN FORMULA RESIDUAL LIFE ASSESMENT.
Pemeriksaan analisa dan formula perhitungan Pesawat Angkat yang sudah melewati batas
umur desain (Residual Life Assesment) sesuai standard yang digunakan sebagai berikut :
2. Perhitungan Perencanaan
Mengacu pada standard API Spec 2 C , ANSI B30.5 dan API Spec 8C perhitungan
perencanaan berkaitan dengan rating load pada pesawat angkat dan sesuai penjabaran
pada formula halaman diatas meliputi :
409
Untuk Pedestal crane didesain 133 % dan untuk pengujian over load sesuai
dengan API RP 2D adalah :
Beban sampai dengan 40 000 Lbs pengujian ditambah 25 %
40 000 Lbs sampai dengan 100 000 Lbs ditambah 10 000 Lbs
Lebih dari 100 000 Lbs dikalikan 110 %
Untuk Floating pedestal mengacu pada ANSI B30.8 Chapter II pengujian
over load 110 % sesuai dengan tabel yang digunakan pada floating pedestal
crane barge dengan Trim dan List tidak lebih dari 5 degree.
Untuk Fork Lift sesuai dengan ANSI B56.1 dan ANSI B56.6 pengujian over
load moment stability tidak melebihi dari berat fork lift.
2.2 Spesifikasi safety factor material yang digunakan pada pesawat angkat
Mengacu pada API Spec 2C dan API Spec 8 C bahwa maksimum allowable stress
yang digunakan pada pesawat angkat yaitu 1/3 x Yield stress meliputi part :
Boom Telescopic
Boom Lattice
Chassis
Gantry Frame
Turn table
Pin Pin Boom
Pedestal
Girder atau span Overhead Crane
Sheave
Bolting system
2.3 Spesifikasi distribusi dari stress material pada pesawat angkat pada waktu
pembebanan
Setelah dilakukan dengan verifikasi perhitungan dan dilakukan juga pengukuran
tegangan dan regangan menggunakan alat strain gauge pada pesawat angkat yang
diuji beban dengan tujuan apakah hasil pengujian distribusi tegangan dan regangan
material tidak lebih dari 1/3 x yield stress.
3 Gambar Perencanaan
Dilakukan pembuatan gambar baru atau verifikasi gambar dari pesawat angkat dengan
data sebagai berikut ;
410
4 Material yang digunakan
5 Spesifikasi sambungan
Spesifikasi sambungan pada pesawat angkat sesuai dengan standard yang digunakan
yaitu Welding Procedure Spesifikasi sesuai dengan AWS D14.3 dan AWS D1.1.
Verifikasi sumber tenaga yang digunakan pada pesawat angkat dengan tujuan untuk
mengetahu apakah sumber tenaga dari mesin atau Electric Hoist sesuai dengan kapasitas
dari pesawat angkat yang digunakan, dan ada beberapa nilai dari mesin tenaga yaitu :
Horse Power (HP) atau Kilowatt (Kw) dan penjabaran formula dihalaman atas.
Pemeliharaan dan prefentive maintenance pada pesawat angkat harus dilakukan sesuai
dengan buku manual pengoperasian dan part number maintenance dengan tujuan untuk
memperpanjang usia pakai dari pesawat angkat. dan laporan dari history card prefentive
maintenance dilampirkan dalam buku laporan.
411
LATIHAN SOAL SOAL PESAWAT ANGKAT
1. Mengacu pada API Spec 2C Pedestal Crane Box Boom reeving wire rope main
menggunakan 10 part line, dan sheave yang digunakan di hook 5 sheave dan di boom 5
sheave dan sheave menggunakan bearing sistem dengan nilai konstanta sesuai API RP
9B untuk bearing adalah 1,04 berapa nilai dari Efficiency reeving system.
Jawaban :
N = 10 Part Line
S = 10
Kb bearing = 1,04
Berapa niali E fficiency reeving system E = (KbN -1) / ((Kb S x N) x (Kb-1))
Jadi E = (1,0410-1)/ ((1,0410 x10)x(1,04-1)) = 0,811
4. Mengikuti hasil dari soal No 2 bila breaking stress (BS) dari wire rope sesuai dengan
sertifikat pengujian dari pabrik pembuat adalah 133831 Lbs berapa nila Breaking Load
(BL) yang didapat.
Jawaban :
BL = BS x MA
BL = 133831 Lbs x 8,11 = 1085369,4 Lbs
5. Mengikuti hasil dari Soal No 4 berapakah Safe Working Load Hook (SWLH) yang didapat.
Jawaban :
SWLH = 1910 x BL / (10000 - 0,004 x BL)
SWLH = 1910 x 1085369,4 Lbs / (10000 - 0,004 x 1085369,4 Lbs) = 366360 Lbs
6. Mengikuti hasil dari Soal No 5 berapakah Desian factor yang digunakan pada pedestal
crane box boom tersebut.
Jawaban :
DF = 10000 / (0,004 x SWLH + 1910)
DF = 10000 / (0,004 x 366360 Lbs + 1910) = 2,96
412
7. Mengikuti hasil dari Soal No 4 dan Soal No 6 berapakah SWL yang didapat.
Jawaban :
SWL = BL / DF
SWL = 1085369,4 Lbs / 2,96 = 366679 Lbs
8. Sesuai API RP 9B dan mengikuti hasil dari soal No 3 bila wire rope pada pedestal crane
box boom breaking stress (BS) dari hasil sertifikat pengujian didapat nilai 133831,4 Lbs
(60,7 Tons), serta safety factor runing rope 3,5 berapakah nilai kapasitas angkat tersebut.
Jawaban :
Kapasitas angkat = BS / ( SF x Fast Line)
= 133831,4 Lbs / (3,5 x 0,123) = 310874,3 Lbs
9. Mengikuti hasil dari soal No 8 bila daya engine per 1 Horse Power (HP) adalah 33000 Lbs,
dan normative desain kecepatan angkat 50 ft/minut berapa Horse power (HP) engine yang
didapat.
Jawaban :
HP = ( Beban / 33000) x V
HP = (310874,3 Lbs / 33000) x 50 Ft/minut = 471 HP
10. Mengacu pada DNV 2.7-1 dan Rigging manual dimana rencana pengangkatan Skid
Container berisikan Drill Pipe, Skid Container mempunyai berat kosong (Tare weight) 2000
Kg dan Safe Working Load 18000 Kg serta Total berat keseluruhanya (Gross weight)
20000 Kg, menggunakan sling 4 legs dengan sudut sling yang digunakan 60 derajat dan
safety factor sling sesuai DNV adalah 6,95 dan safety factor shackle sesuai DNV 5,65,
serta gaya gravitasi adalah 9,81 m/s berapakah Breaking Stress Force (BSF) pada sling
tersebut.
Jawaban :
- Tare weight (TW) = 2000 Kg
- Safe Working Load (SWL) = 18000 Kg
- Maximum Gross Weight (MGW) = 20000 Kg
- Sling (N) = 4 Legs
- Sudut sling 60 Degree
- Gravitasi (g) = 9,81 m/s
Breaking Stress Force sling (BSF) = ((MGW x g) /((N – 1) x Cos alpa))) x 6,95
BSF Sling = (20000 Kg x 9,81) /(4-1) x Cos 60)) x 6,95 = 909060 Newton
909060 Newton dikonversikan ke Kg adalah = 909060 Newton x 0,1019716 =92698 Kg
atau 92,698 Tons
11. Mengikuti hasil dari soal No 10 berapa Working Load Limit (WLL) didapat bila safety factor
sling pada rigging manual adalah 5 dan berapa diameter sling diperlukan untuk
mengangkat Skid Container drill pipe tersebut.
Jawaban :
WLL = BSF Sling / Safet Factor = 92,698 Tons / 5 = 18,5 Tons
413
Diameter yang diperlukan adalah = 18,5 Tons /8 =2,3125 akar dari 2,3125 x 25,4 = 38,6
mm atau 1,5 Inch
12. Mengikuti soal No 10 dan sesuai dimensi gambar lifting plan dibawah berapakah panjang
sling diperlukan dan tinggi H sesuai dengan gambar, dan tegangan sling perleg.
Jawaban :
- Mencari titik tengah dari cross section dimensi = Kuadrat dari (152 + 132) / 2 = 9,9
meter
Jadi Panjang sling (L) adalah 9,9 / sudut sling Cos 60 = 19,8 meter
- Tinggi H Sling adalah Kuadrat dari 19,82 – 9,92 = 17,14 meter atau Sin 60 x panjang
sling 19,8 meter = 17,14 meter.
- MGW / 4 Legs Sling = 20000 Kg / 4 legs = 5000 Kg
Jadi Tegangan perleg sling adalah (Panjang sling / tinggi H Sling ) x beban per leg =
(19,8 m / 17,14 m) x 5000 kg = 5776 Kg per legs.
13. Bila diameter hose hydraulic Actuator crane digunakan diameter 3,0 inch dan satu Lead
Line Pull (LLP) didrum dengan beban 30000 Lbs berapakah pressure hydraulic.
Jawaban :
3,14 x D2 hose = 3,14 x 3,02 Inch = 28,26 Inch
LLP / A hose = 30000 / 28,26 inch = 1061,5 Psi
14. Bolting system yang digunakan pada bearing turn table crane menggunakan grade ISO
10.9 atau equivalen dengan SAE Grade 8 berapakah nilai tensile stress dan yield stress
dari baut dengan grade ISO 10.9
Jawaban :
TS = 10x 9 = 90 Kg/mm2
YS = 9 x 9 = 81 Kg /mm2
15. Mengikuti IPTs manual rigging bila diameter sheave 36 Inch dan diameter wire rope 2,0
inch dan lead load pull 30000 Lbs berapa kontak pressure pada sheave.
Jawaban :
= (2 x LLP) / (Dxd) = (2x30000 Lbs)/(36 Inch x 2 Inch) = 833,3 Psi
414
16. Sesuai dengan API Spec 2C edisi 7 bila suatu pedestal crane lattice boom dengan berat
boom WB 3500 Lbs dan mempunyai Safe Working Load Hook (SWLH) 30000 Lbs, dan
safety factor SF adalah 2,6 jadi Total muatan terapan dalam sistem wire rope (SWLH)
pada 2 pendant.
Jawaban :
SWLH = 30000 Lbs
WB = 3500 Lbs
SF = 2,6
Pendant = 2 line
Jadi (SWLH + WB x SF)/ 2 = (30000 Lbs + 3500 Lbs x 2,6)/2 = 43550 Lbs
17. Sesuai API Spec 2C edisi 7 berapa Safe working load hook (SWLH), bila breaking load BL
adalah 522050 Lbs dengan Desain factor dari hasil hitungan Desain Factor (DF) adalah
4,1.
Jawaban :
Jadi SWLH = (BL/DF) = 522050 Lbs / 4.1 = 127329,2 Lbs
18. Mengacu pada API Spec 2C bila diketahui gelombang air laut 4,5 ft berapa nilai dari
kecepatan vertical (Vc) crane boom tip velocity dari Tension Leg Platform (TLP) adalah.
Jawaban :
Hsig = 4,5 ft
Vc = 0,05 x Hsig = 0,05 x 4,5 Ft = 0,225 ft/s
19. Sesuai dengan API Spec 2C diketahui floating pedestal production storage offloader
dengan kondisi tinggi gelombang air laut 5,7 ft berapa nilai dari Kecepatan vertikal ujung
booming crane akibat gerak dasar crane yang diekspresikan Vc.
Jawaban :
Hsig = 5,7 ft
Vc = Hsig x Hsig x 0,05 = 5,7 ft x 5,7 ft x 0,05 = 1,62 ft/s
20. Sesuai dengan API Spec 2C Dalam kisaran signifikan ketinggian gelombang air laut
sebesar 5,5 ft, pada pedestal crane pertimbangkan kecepatan hook minimum (Vhmin)
yang diperlukan nilai dari hasil perhitungan adalah.
Jawaban :
Hsig = 5,5 ft
Vhmin = 0,1 x (Hsig+3,3) = 0,1 x (5,5 +3,3) = 0,88 ft/s
21. Menurut Manual Rigging bila Crawler Crane dengan kapasitas 55,0 Tons dan dengan
jumlah lilitan pada sheave hook (Reeving) wire rope 8 part line berapakah diameter wire
rope yang dibutuhkan untuk dapat mengangkat kapasitas tersebut.
Jawaban :
Kapasitas Crane = 55,0 Tons
N = 8 Part Line
Diameter yang diperlukan adalah = Kapasitas Crane / N = 55,0 Ton / 8 Part Line = 6,9
Tons
415
Jadi diameter wire rope adalah 6,9 /8 =0,8625, akar kuadrat dari 0,8625 adalah 0,928 x
25,4 = 23,5 mm atau 7/8 inch.
22. Crawler Crane dengan kapasitas 300000 Lbs dan menggunakan reeving (N) 8 partline
bila sheave efficiency sesuai API RP 9B menggunakan roller bearing E = 0,842 , dengan
kecepatan normative desain lifting (V) 50 FT/ Minutes , dengan daya mesin 1 HP sama
dengan 33000 Lbs. Berapa HP daya mesin yang diperlukan pada crane.
Jawaban :
(Crane kapasitas / 33000) x V x E =
HP = (300000/33000) x 50 ft/minuts x 0,842 = 383 HP
23. Mengacu pada ANSI B30.8 Floating Pedestal Crane Barge list dan trim tidak lebih dari 5
Degree dan bila Crane mengangkat beban kemudian swing ke arah Portside dan forward
dengan nilai draft barge awal sebelum swing 3.0 meter dan setelah swing kondisi barge
miring dengan draft 3.5 meter, untuk dimensi dari barge lebar 30 meter x panjang barge
(LOA) 100 meter berapakah list yang didapat.
Jawaban:.....................................................................................................
- Draft swing list = 3,5 m
- Draft awal sebelum swing = 3,0 m
- Jadi koreksinya adalah 3,5 m – 3,0 m = 0,5 m
- Lebar barge adalah 30 m dan center dari barge 30 / 2 = 15,0 m
Jadi nilai dari List adalah = (0,5 m / 15,0) = 0,0333 dan Tg -1 dari hasil nilai pembagian
tersebut adalah 1,9 Degree
24. Mengacu pada ANSI B30.8 Floating Pedestal Crane Barge list dan trim tidak lebih dari 5
Degree dan bila Crane mengangkat beban kemudian swing ke arah Portside dan forward
dengan nilai draft barge awal sebelum swing 3.0 meter dan setelah swing kondisi barge
miring dengan draft 4.0 meter, untuk dimensi dari barge lebar 30 meter x panjang barge
(LOA) 100 meter berapakah Trim yang didapat.
416
Jawaban :
- Draft swing 4,0 m
- Darft awal sebelum swing 3,0 m
- Panjang barge (LOA) 100 m dan senter barge 100/2 = 50 m
Jadi nilai trim adalah (4,0 m – 3,0 m) / 50 = ......... hasil dari perhitungan tersebut di
jadikan Tg-1 adalah 1,14 Degree.
25. Mengikuti IPTs rigging manual dan ANSI B30.5 backward stability, jika melihat gambar
dibawah ini berapa persen stability crane terhadap beban yang diangkat :
Berat dari crawler crane lengkap dengan counter weight 103000 Kg
Jarak Radius dari center of gravity (CG) ke tiping axis 4.4 meter
Jarak center gravity (CG) beban ke tiping axis 3.9 meter
Beban yang diangkat adalah 100000 Kg
Jawaban :
100000 Kg x 3,9 m
= 0,86
103000 Kg x 4,4 m
100 – (100 % x0,86) = 14 %
417
26. Melihat gambar unit crawler crane dibawah bila jarak dari center turn table ke titik tengah
pin pivot boom adalah 1,0 meter dan jarak radius dari center turn table ke titik tengah
beban yang diangkat adalah 22.0 meter dan panjang boom crawler crane yang digunakan
adalah 51,5 meter berapakah sudut boom sesuai dengan hitungan.
Jawaban :
- Radius kerja R1 = 22,0 m
- Radius pin pivot R2 = 1 m
- Boom length (BL) = 51,5 M
Jadi sudut yang didapat = (R1-R2) /BL = (22 m-1m)/51,5m = hasilnya dijadikan Cos-1 =
65,9 Degree.
27. Mengikuti API Spec 7C -11C dan OEM (original equipment manufactur), bila crawler crane
dengan daya mesin 400 Kw dan menggunakan reeving wire rope (N) 8 Partline, jumlah
dari sheave yang digunakan (S) 8 sheave menggunakan roller bearing dengan Efficiency
sesuai API RP 9B untuk 8 partline (E) 0.842, daya mesin 1 HP sama dengan 33000 Lbs,
kecepatan lifting sesuai normative desain (V) 50 FT/menit berapakah nilai kapasitas beban
yang didapat.
Jawaban :
- Daya Engine crane yang digunakan 400 Kw dijadikan HP = 400 Kw x 1,34= 536 HP
- N = 8 Part Line
- S = 8 sheave
- E = 0,842
- V = 50 ft/Minut
418
Jadi kapasitas angkat = (HP/V) x 33000 x E = (536/50)x 33000 x 0,842 = 297866 Lbs.
28. Mengikuti IPTs Rigging manual bila diamater wire rope jenis Right Hand Ordinary Lay dan
tipe corenya adalah Independent Wire Rope Core adalah 22,2 mm pendekatan breaking
stress dari wire rope tersebut sesuai Rule of Thumb (ROT) adalah :
Jawaban :
(D/25,4)2 X 45 = (22,2/25,4)2 x 45 = 34,4 Tons
29. Mengikuti BS. 7262 di Sect 3.8.5.3 bahwa koreksi faktor dari weight indikator,(RCI),(LMI)
dari crane adalah plus dan minus 5 %, dan melihat tabel beban dari crawler crane dibawah
ini bila panjang boom yang digunakan adalah 18,5 meter dan radius 5,0 meter beban SWL
adalah 58,85 Tons. Berapakah nilai maksimum koreksi faktor dan nilai minimum faktor
untuk beban dan radius yang diijinkan.
Jawaban :
- Koreksi Faktor maksimum Radius = 5 m x 1,05 = 5,25 m
- Koreksi Faktor minimum Radius = 5 m : 1,05 = 4,8 m
- Koreksi Faktor maksimum Beban = 58,85 ton x 1,05 = 61,7 ton
- Koreksi Faktor minimum Beban = 58,85 ton : 1,05 = 56,0 tons
30. Mengikuti API Spec 2C bila berat Lattice Boom sesuai manufactur 10000 Lbs,
menggunakan diameter wire rope boom 25,4 mm dengan breaking stress (BS) adalah
100000 Lbs, reeving yang terpasang pada boom 16 Part Line, dan sheave yang digunakan
16, dan bearing yang digunakan pada sheave dengan nilai konstanta pada API RP 9B
adalah 1,04, safety factor untuk runing rope adalah 3,5, berapakah safe working load hook
(SWLH) dan nilai beban amanya :
Jawaban :
- Diameter wire rope 25,4 mm dengan breaking Load (BS) =100000 Lbs
- Berat Boom WB = 10000 Lbs
- N = 16 Part Line
- S = 16 Sheave
- Nilai Konstanta bearing Kb = 1,04
- SF Runing rope = 3,5
Jadi mencari nilai Efficiency reeving system dengan formula
- E = (KbN-1) / ((KbS x N)x(Kb-1))
419
- E = (1,0416-1) / ((1,0416 x 16)-(1,04-1)) = 0,728
Mencari Nilai Mechanical Advantage
- MA = E x N = 0,728 x 16 =11,64
Mencari Breaking Load
- BL = BS x MA
- BL = 100000 x 11,64 =1164000 Lbs
Mencari Safe Working Load Hook (SWLH)
- SWLH = (1910 x BL – 10000 x SF x WB) / (10000 x SF – 0,004 x BL)
- SWLH = (1910 x 1164000 Lbs – 10000 x 3,5 x 10000)
(10000 x 3,5 – 0,004 x 1164000 Lbs)
SWLH = 1873240000 / 30344 = 61733,4 Lbs.
31. Mengikuti API Spec 2C untuk Pedestal Crane Box Boom bila wire rope main breaking
stress sesuai dengan sertifikat pabrik pembuat adalah (BS) 100000 Lbs dan jumlah part
line yang terpasang (N) adalah 20 part line, dan total Sheave yang terpakai pada boom top
(S) 10 dan Sheave di hook (S) 10, dan ke 20 sheave tersebut menggunakan roller bearing
dengan nilai konstanta (K ) 1,02 berapakah nilai yang didapat :
a. Nilai Efficiency dari reeving part line (E)
b. Nilai Mechanical advantage (MA)
c. Nilai Breaking Load (BL)
d. Nilai Safe Working Load hook (SWLH)
e. Nilai Design Factor (DF)
f. Nilai SWL berdasarkan Design Factor (SWL)
Jawaban :
Jumlah Part Line N = 20
Jumlah sheave S = 20
Nilai Konstanta bearing K = 1,02
Breaking stress wire rope BS = 100000 Lbs
420
DF = 10000 / (0,004 x SWLH + 1910)
DF = 10000 / (0,004 x 900964,2 Lbs + 1910) = 1,81
32. Sesuai dengan ASME NOG 1 bila diketahui kapasitas dari overhead crane 20000 Lbs dan
normative desain kecepatan lifting untuk overhead crane adalah 150 ft/minute, nilai
effeciency adalah 0.90 serta nilai konstanta service sesuai tabel adalah 1,5 berapakah
horse power dari electric motor yang didapat :
Uraian jawaban :
W = 20000 Lbs
Ks = 1,5
Eff = 0,90
V = 150 FT/Minute
HP = (Ks x W x V) / (33000 x Eff) = (1,5 x 20000 Lbs x 150 ft/minute) / 33000 x 0,90 =
151,5 HP
33. Mengikuti ASME NOG 1 bila horse power dari motor electric adalah 151,5 HP dan
Efficiency 0,90 kecepatan lifting adalah 150 ft/minute dan nilai konstanta service 1,5
berapakah kapasitas angkat dari overhead crane adalah :
Uraian jawaban
Ks = 1,5
Eff = 0,90
V = 150 FT/Minute
HP = 151,5 (113 Kw)
(HP/V) x 33000 x Eff x Ks = (150 HP /151 ft/minute) x 33000 x 0,90 x 1,5 = 19998 lbs atau
dibulatkan menjadi 20000 Lbs.
34. Mengikuti hasil dari nomor soal 32 bila horse power electric motor overhead crane adalah
113 Kw berapakah Ampere dari motor tersebut bila menggunakan double phase 380 V.
Uraian jawaban
Kw x 1000 / Volt = (113 x 1000)/ 380 = 297,3 Ampere
35. Wheel Mounted Hydraulic Crane Telescopic Boom mengangkat beban 50,0 tons, dan nilai
dari kekuatan tanah (ground) krikil pasir yang dipadatkan yaitu 40 t/m 2 berapakah ukuran
ground bearing mat (plate alas) yang digunakan untuk outrigger tersebut :
421
Jawaban :
Beban angkat 50 tons
Nilai ground 40 t/m2
jadi Required Mat Bearing adalah = 50,0 tons x 9,81 m/s = 490,5 KN
40 t/m2
Jadi = 12,26 m2
36. Bila plate alas (mat ground bearing) pada outrigger wheel mounted hydraulic crane
telescopic boom dengan ukuran lebar 3 meter dan panjang 4 meter = 12 m2 , dan nilai dari
kekerasan tanah krikil pasir yang dipadatkan adalah 40 t/m 2 dan crane mengangkat beban
sebesar 50,0 tons berapakah pressure ground yang didapat :
Jawaban :
jadi Ground bearing pressure adalah = 50,0 tons x 9,81 m/s = 490,5 KN
12 m2
Jadi = 40,8 KN/m2
37. Bila mobile mounted elevating platform menggunakan tenaga elektrik dengan voltage 380
double phase, dan menggunakan ampere 900 berapa horse power yang diperoleh :
Uraian Jawaban : HP = (V x I)/746 = (380 x 900)/746 = 485,4 HP
38. Pengangkatan kait (Hook) spreader bar pada Rubber Tyre Gantry Crane (RTGC) dengan
tinggi angkatan 70 feet dengan kecepatan angkat 30 sec dan safety factor runing rope 3.5,
RTGC menggunakan diameter wire rope 25,4 mm dengan breaking stress wire rope 45
tons dan menggunakan reeving line 8 part line dengan menggunakan sheave yang
terpakai 6 sheave, sheave tersebut menggunakan roll bearing dengan nilai konstanta 1,04
sesuai API RP 9B, Safe Working Load pengangkatan pada RTGC adalah 67246,4 Lbs dan
nilai layanan service konstanta 0,90 (Ks) berapakah nilai yang didapat sebagai berikut :
a. Nilai Velocity
b. Nilai Efficiency reeving
c. Nilai Fast Line
d. Mechanical advantage
e. Nilai kapasitas beban
f. Horse Power (HP) Hook spreader bar
g. Horse Power (HP) Drum
h. Mech Horse Power (HP) Drum
Jawaban :
V = 30 sec
H = 70 Feet
422
Diameter = 25,4 mm
BS = 45 Tons (99216 Lbs)
N = 8 Part Line
S = 6 Sheave
Kb = 1,04
Load = 67246,4 Lbs
Nilai layanan service konstanta (Ks) 0.90
e. Nilai kapasitas beban = Breaking Stress / (Safety Factor runing rope x Fast line)
= 45 / (3,5 x 0,137) = 93.848 Tons ( 206916 Lbs)
g. Horse Power (HP) Drum = Horse Power (HP) Hook spreader bar / Eff
= 281,2 HP / 0,910 = 309 HP
423
Daftar Pustaka
424
API SPEC 1B Specification for Oil Field V-Belt
--- Semoga bermanfaat Terima Kasih ----
425