Salah satu upaya penjagaan komitmen perawat terhadap kinerja adalah melakukan evaluasi
dan penilaianterhadap kinerja perawat. Walaupun bagi perawat yang sudah PNS ada
penilaian dengan DP3 yang dikenaldengan PDLT, tapi penilaian itu dirasa terlalu general.
Maka agar penilaian kinerja perawat dapat lebihoptimal, kami mengembangkan penilaian
dengan buku raport layaknya sekolah.
Dalam buku raport perawat yang dinilai setiap satu semester itu, ada beberapa indikator yang
dijadikanalat ukur yaitu :1.
Keterlibatan : Menjadi panitia kegiatan perawatan; Menjadi panitia kegiatan tingkat rumah
sakit;Menjadi team yang ada di perawatan3.
Tanggung jawab : Kesalahan identifikasi pasien; Kesalahan pemberian obat; Kejadian pasien
jatuh;Risiko Infeksi Nosokomial4.
Loyalitas : Program rotasi; Program bidang; Program ruang; Hubungan dengan atasan7.
Tidak Tercela : Terlibat kasus etik; Complain pasien; Konflik dengan teman8.
Manajemen : Melakukan orientasi perawat baru, perawat magang dan mahasiswa; Membuat
programpengembangan staff; Melakukan penilaian kinerja; Melakukan manajemen tenaga;
Rapat koordinasi;Morning meeting; Ronde keperawatanKe delapan poin alat ukur, dinilai
setiap bulan dan kemudian direkap setiap satu semester. Khusus pinmanajemen, hanya
diberlakukan untuk menilai Kepala Ruang dan Supervisor.Penilaian dilakukan berjenjang,
yaitu Perawat Pelaksana dan Ketua Team dinilai oleh Kepala Ruang, KepalaRuang dan
Supervisor dinilai oleh Kasie/Kabid.Dengan penilaian seperti ini, diharapkan obyektifitas
penilaian terhadap staf perawatan yang dilakukanoleh Manajemen Perawatan, menjadi lebih
obyektif dan mengurangi like and dislike dalam setiap momentyang ada di perawatan semisal
pemilihan ketua team, pemilihan kepala ruang atau supervisor.
Kuesioner Penilaian kinerja karyawan Oleh Atasan
Sehubungan dengan diadakannya penelitian tentang kinerja karayawan di PT.
Kharisma Pemasaran Bersama, saya mohon bantuan Bapak/Ibu untuk dapat
mengisi kuesioner berikut dengan memberikan tanda
check list (√) pada kotak yang sesuai dengan tingkah laku yang ditunjukkan oleh
bawahan Bapak/Ibu. Adapun ketentuan penilaian dalam kuesioner ini adalah
sebagai berikut :
1. Sangat tidak setuju
2. Tidak setuju
3. Ragu-ragu
4. Setuju
5. .Sangat setuju
Untuk menetapkan tingkat kinerja karyawan, dibutuhkan penilaian kinerja. Penilaian kinerja
yang adil membutuhkan standar. Patokan yang dapat digunakan sebagai perbandingan
terhadap kinerja antar karyawan. Menurut Simamora (2004), semakin jelas standar
kinerjanya, makin akurat tingkat penilaian kinerjanya. Masalahnya, baik para penyelia
maupun karyawan tidak seluruhnya mengerti apa yang seharusnya mereka kerjakan. Karena
bisajadi, standar kinerja tersebut belum pernah disusun.Oleh karena itu, langkah pertama
adalah meninjau standar kinerja yang ada dan menyusun standar yang baru jika diperlukan.
Banyak hal yang dapat diukur untuk menentukan kinerja. Banyak literatur, menyebutkan
bahwa kinerja merupakan keterkaitan unsur motivasi, kemampuan individu, serta faktor
organisasi, yang menghasilkan perilaku.
Standar kinerja
Minimal sebuah standar kinerja, harus berisi dua jenis informasi dasar tentang apa yang harus
dilakukan dan seberapa baik harus melakukannya. Standar kinerja merupakan identifikasi
tugas pekerjaan, kewajiban, dan elemen kritis yang menggambarkan apa yang harus
dilakukan. Standar kinerja terfokus pada seberapa baik tugas akan dilaksanakan.
Agar berdaya guna, setiap standar/kriteria harus dinyatakan secara cukup jelas sehingga
manajer dan bawahan atau kelompok kerja mengetahui apa yang diharapkan dan apakah telah
tercapai atau tidak. Standar haruslah dinyatakan secara tertulis dalam upaya menggambarkan
kinerja yang sungguh-sungguh memuaskan untuk tugas yang kritis maupun yang tidak kritis.
Hal ini dikarenakan bahwa tugas pekerjaan dan standar kinerja saling berkaitan, adalah
praktik yang lazim mengembangkannya pada waktu yang bersamaan. Apapun metode
analisis pekerjaan yang digunakan haruslah memperhitungkan aspek kuantitatif kinerja.
Lebih lanjut, setiap standar harus menunjuk pada aspek spesifik pekerjaan.
Tampaknya lebih mudah mengukur kinerja terhadap standar yang dapat digambarkan dalam
istilah kuantitatif. Sungguhpun demikian, pekerjaan manajerial memiliki sebuah komponen
tambahan. Yaitu, disamping hasil yang merefleksiksn kinerja manajer itu sendiri, hasil yang
lainya mencerminkan kinerja unit organisasional yang menjadi tanggung jawab manajer
bersangkutan.
Dari beberapa literatur yang saya baca, kemudian saya gabung-gabungkan dengan
pengalaman melakukan penyusunan standar kinerja di sebuah unit/instalasi di Rumah Sakit,
saya berikan contoh lembar penilaian kinerja. Semoga dapat menjadi inspirasi.
KARAKTERISTIK INDIVIDU
Keahlian
Pengetahuan kerja
Kepemilikan sertifikat/ijin keahlian
Kemampuan
Kekuatan fisik
Koordinasi anggota badan dlm bekerja
Kemandirian
Kebutuhan
Hasrat untuk berhasil
Kebutuhan sosial
Sikap
Kejujuran
Loyalitas
Kreativitas
Kepemimpinan
PERILAKU
Pelaksanaan tugas pokok (berdasarkan identifikasi dan elemen kritis pekerjaan)
Menjelaskan produk kepada calon pembeli
Menjual produk
Melakukan pengepakan dan pengiriman
Menanggapi komplain dan keluhan
Mematuhi perintah
Melaporkan masalah
Merawat perlengkapan
Membuat catatan pekerjaan
Mengikuti peraturan
Hadir secara teratur
Memberi saran
HASIL
Jenis/kuantitas Produk
Nilai jual Produk
Tingkat Produksi
Pelanggan yang dilayani
Kualitas Produksi
Efektivitas penggunaan bahan
Efektivitas penggunaan alat
Tingkat keselamatan kerja
Kepatuhan terhadap prosedur
Kepuasan pelanggan
You're reading a free preview.
Pages 2 to 8 are not shown in this preview.