MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG EDELWEIS RSUD ARIFIN AHMAD PEKANBARU
Disusun Oleh :
Putri Wulandari (P0315143028)
Reni Romauli Valentina N (P03151430329)
Retno Oktaviani (P0315143030)
Rina Yunita (P0315143032)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan tentang
“Praktek Klinik Keperawatan 10 Manajemen dan Kepemimpinan dalam
Keperawatan ”. Dalam menyusun makalah ini penulis banyak mendapat bimbingan
serta motivasi, oleh karenanya saya mengucapkan Alhamdulillah dan terima kasih
kepada Ibu Ns. Usraleli, S.Kep, M.Kep selaku critical teacher mata kuliah
Manajemen dan Kepemimpinan dan critical instructure
Penyusunan laporan ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami
membuka diri untuk menerima berbagai kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca. Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat dan bagi pembaca
khususnya.
Pekanbaru,November 2018
Penulis
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan
Kata Pengantar................................................................................................ 0
Daftar Isi......................................................................................................... 0
Daftar Tabel.................................................................................................... 0
Daftar Gambar................................................................................................ 0
Daftar Lampiran.............................................................................................. 0
BAB V PEMBAHASAN............................................................................ 0
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
MASUKAN/INPUT HASIL/OUTPUT
PROSES
Personalia
Persediaan
Riset
Informasi ttg : Tujuan Sistem : Bentuk Klasifikasi Pasien : Kekuasaan : Kendali mutu :
Pasien Standar Organisasi : Penentuan Pemecahan Audit
Pegawai Kebijakan Uraian kebutuhan masalah Penampilan
Sumber- Budget jabatan / pegawai Pengambilan kerja
sumber pekerjaaan Penjadwalan keputusan Disiplin
Evaluasi Penugasan Mengatasi Hubungan kerja
pekerjaan Pengurangan konflik Komputer
Kerja Tim / absen Komunikasi dan sistem
kelompok Pengurangan sistem analisis
pindah transaksional
Pengembangan
pegawai
Sumber : Gillies, 1985
Gambar 2.2 Proses Manajemen Keperawatan Mendukung Proses Keperawatan
Pengkajian Evaluasi
Pengelolaan Kepegawaian
PROSES MANAJEMEN
Kepala Ruang
Pasien
2) Model Tim
Model ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang
berbeda-beda dalam memberikan askep terhadap sekelompok pasien.
Perawat ruangan dibagi dalam group kecil yang saling membantu.
Kepala Ruang
Pasien Pasien
3) Model Primer
Model penugasan dimana 1 orang perawat bertanggung jawab
penuh selama 24 jam terhadap askep pasien mulai dari pasien masuk
sampai keluar rumah sakit.
Primary Nurse
Pasien
C. Lingkup Garapan
Lingkup garapan dari keperawatan adalah pemenuhan kebutuhan
dasar manusia berdasarkan fokus telaah medikal bedah. Maka lingkup
garapan keperawatan medikal bedah meliputi segala gangguan/hambatan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang terjadi akibat perubahan
fisiologis pada satu atau beberapa sistem tubuh yang dialami oleh individu.
Secara umum lingkup garapan keperawatan medikal bedah adalah :
1. Pemberian asuhan untuk memenuhi rasa nyaman klien selama dirawat
2. Pemberian bantuan kepada klien dalam meningkatkan dan memelihara
status kesehatan, deteksi penyakit, dan pencegahan penyakit.
3. Pemberian bantuan kepada klien untuk mencapai kemandirian sehingga
tercapai derajat kesehatan yang optimal.
4. Pemberian bantuan kepada klien untuk meninggal dengan damai.
Kepala Ruangan
R. Dokter R. Isolasi
Ruang
R. 1A R. 1B confrense
R. 2A R. 2B
R. Tindakan
R. 3B
Nurse Station R. Adm
R. 1C R. 1D R.Kepala & R. 3A
Ruangan R. Dapur R. Linen
Tabel 3.8 Daftar Inventaris Alat Medis Ruang Nusa Indah Tahun 2013
1. MPKP
a. Penerapan MPKP
Ruang Edelweis melaksanakan MPKP dengan metode Tim, dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Dalam daftar dinas Ruang Edelweis terbagi menjadi 5 tim. Setiap
Tim terdiri dari Katim 1 orang dan anggota tim 4 orang,
Operan shift dan pengaturan shift tiap hari terbagi menjadi 3 shift,
yaitu shift pagi dari jam 07.00 WIB – 14.00 WIB, shift sore dari
jam 14.00 WIB -21.00 WIB dan shift malam dari jam 21.00 WIB –
08.00 WIB.
Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan metode Tim belum
optimal karena kurangnya tenaga keperawatan.
C. Money
Penyediaan kebutuhan bahan habis pakai di ruangan dapat langsung
diperoleh melalui amprahan permintaan barang ke depo farmasi.
Penyediaan alat/fasilitas ruangan dapat dilakukan melalui prosedur
permintaan barang yang diajukan kebagian administasi rumah sakit.
D. Marketing
Adanya pelanggan peserta asuransi kesehatan seperti BPJS,
JAMKESDA, umum
Adanya kerjasama yang baik antara Institusi Pendidikan Kesehatan dan
Rumah Sakit untuk kegiatan praktek klinik mahasiswa.
BAB IV
IMPLEMENTASI INOVASI DAN PEBAHASAN
A. Implementasi Inovasi
1. Pemberian nomor pada masing masing bed di ruangan pasien
2. Pengadaan tornikuet di ruang tindakan edelweiss
B. Pembahasan Hasil Implementasi
Masalah manajemen yang kami jumpa pada ruangan Edelweis adalah
kurangnya nomor bed pada masing masing bed pasien pada setiap ruangan,
sehingga sulit untuk melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien, maka dari
itu kami berinovasi untuk memberikan penomoran pada setiap bed pasien di
ruangan edelweiss RSUD Arifin Acmad Pekanbaru.
Selanjutnya kami menemukan masalah yaitu kuranng tornikuet pada saat
pemasangan infus, sehingga tidak lengkapnya alat yang digunakan pada saat
setiap pemasangan infus, sehingga kami berinovasi untuk melalukan pengadaan
tornikuet pada ruang tindakan edelweis.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Ruang Edelweis adalah ruang rawat inap untuk pasien dengan kasus bedah
(peri operatif dan post operatif) kelas 3, ruang HCU dan ruang isolasi dengan
kapasitas 57 tempat tidur.
Masalah manajemen yang kami jumpa pada ruangan Edelweis adalah
kurangnya nomor bed pada masing masing bed pasien pada setiap ruangan,
sehingga sulit untuk melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien, maka dari
itu kami berinovasi untuk memberikan penomoran pada setiap bed pasien di
ruangan edelweiss RSUD Arifin Acmad Pekanbaru.
Selanjutnya kami menemukan masalah yaitu kuranng tornikuet pada saat
pemasangan infus, sehingga tidak lengkapnya alat yang digunakan pada saat
setiap pemasangan infus, sehingga kami berinovasi untuk melalukan pengadaan
tornikuet pada ruang tindakan edelweis.
B. SARAN
Arwani & Heru Suprayitno. 2005. Manajemen Bangsal Keperawatan. Jakarta: EGC