Anda di halaman 1dari 2

PERSPEKTIF FUNGSIONALIS

Fokus utama dari perspektif ini adalah pembahasan mengenai fakta sosial, yaitu struktur sosial
dan pranata sosial.

Asumsi dasar
Setiap struktur dalam sistem sosial memiliki fungsi terhadap yang lain. Sebaliknya bila tidak
fungsional maka struktur ini tidak aka nada atau akan hilang dengan sendirinya
Filosofi dari pespektif ini menekankan pada harmoni dan keberaturan, dalam pandangan
perspektif ini setiap bagian dari sistem sosial saling komplementer dan terintegrasi

Penjelasan Perspektif Fungsional


Kesatuan fungsional sebagai suatu keadaan dimana seluruh bagian dari sistem sosial bekerja
sama dalam suatu tingkat keselarasan atau konsistensi internal tahap menghasilkan konflik
berkepanjangan.
Fungsionalisme yang universal beranggapan bahwa seluruh bentuk sosial dan kebudayaan yang
sudah baku memiliki fungsi-fungsi positif.
Indispensability yang mengatakan bahwa setiap peradaban, kebiasaan, ide, objek materiil dan
kepercayaan memenuhi beberapa fungsi penting, memiliki sejumlah tugas yang harus dijalankan
dan merupakan bagian terpenting yang tidak dapat dipisahkan.

Dalam sumber lain dijelaskan bahwa perspektif fungsionalis menganggap setiap masyarakat
memiliki kecenderungan untuk berubah menuju ekuilibrum dan mengarah pada terciptanya tertib
sosial. Pandangan ini juga menganggap bahwa masyarakat dikatakan sehat jika tertib sosial, dan
hal ini dapat tercapai jika setiap orang bersedia untuk menyesuaikan diri dengan nilai-nilai
kolektif yang tumbuh di dalam masyarakat, dan mereka meyakini bahwa tujuan utama dari
institusi penting dalam masyarakat, seperti pendidikan adalah mensosialisasikan generasi muda
untuk menjadi anggota masyarakat.
Sedangkan Gumgum Gumilar menjelaskan pula mengenai perspektif fungsionalis, yaitu:
1. Dalam perspektif ini, suatu masyarakat dilihat sebagai suatu jaringan kelompok yang
bekerjasama secara terorganisir yang bekerja dalam suatu cara yang agak teratur menurut
seperangkat peraturan dan nilai yang dianut oleh sebagian besar masyarakat tersebut
2. Masyarakat dipandang sebagai suatu sistem yang stabil dengan suatu kecenderungan ke arah
keseimbangan, yaitu suatu kecenderungan untuk mempertahankan sistem kerja yang selaras dan
seimbang
3. Talcott Parsons (1937), Kingsley Davis (1937) dan Robert Merton (1957); setiap kelompok
atau lembaga melaksanakan tugas tertentu dan terus menerus, karena hal itu fungsional
4. Perubahan sosial mengganggu keseimbangan yang stabil, namun tidak lama kemudian terjadi
keseimbangan baru
5. Bila suatu perubahan sosial tertentu mempromosikan suatu keseimbangan yang serasi, hal
tersebut dianggap fungsional; bila perubahan sosial tersebut mengganggu keseimbangan, hal
tersebut merupakan gangguan fungsional
6. Dalam suatu Negara demokratis, partai-partai politik adalah fungsional, sedangkan pemboman,
pembunuhan dan terorisme politik adalah gangguan fungsional, dan perubahan dalam kamus
politik dan perubahan dalam lambang adalah tidak fugsional

Anda mungkin juga menyukai