Anda di halaman 1dari 4

Nama : Satria Wibowo

Prodi : Teknik Sipil

NPM : (16011012)

Semester : VI (enam)

Pengertian Rekayasa Lalu Lintas

Menurut Homburger & Kell (1981):

Rekayasa lalu lintas adalah sesuatu penanganan yang berkaitan dengan perencanaan, perancangan
geometrik dan operasi lalu lintas jalan raya serta jaringannya, terminal, penggunaan lahan serta
keterkaitannya dengan mode transportasi lain.

Menurut Blunden (1981):

Rekayasa lalu lintas adalah ilmu yang mempelajari tentang pengukuran lalu lintas dan perjalanan,
studi hukum dasar yang terkait dengan arus lalu lintas dan bangkitan, dan penerapan ilmu
pengetahuan professional praktis tentang perencanaan, perancangan dan operasi sistem lalu lintas
untuk mencapai keselamatan dan pergerakan yang efisien terhadap orang dan barang.

Menurut Jones, et.all (USDoT, 1978):

Manajemen lalu lintas adalah suatu kegiatan yang melakukan koordinasi masing-masing individu
kategori pemakai jalan melalui sistem pengoperasian, regulasi dan kebijakan palayanan sehingga
dapat mencapai efisiensi dan produktivitas yang maksimum pada keseluruhan system.

Kenapa harus ada Rekayasa Lalu Lintas

Sistem lalu lintas pada dasarnya terdiri atas tiga komponen utama yaitu: jalan, manusia, dan
kendaraan. Sasaran secara umum dari traffic engineering adalah penggunaan prinsip- prinsip ilmiah,
alat-alat, cara-cara, teknik-teknik, dan penemuan-penemuan untuk mengatur lalu lintas sedemikian
sehingga dapat dijamin pergerakan manusia dan barang dengan aman, cepat, leluasa dan nyaman.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal traffic engineering harus menentukan langkah-langkahnya
dalam penggunaan ketentuan-ketentuan di atas berdasarkan landasan-landasan:

a) Menentukan obyek yang dilayani


b) Menentukan keuntungan yang akan didapat dan konsekuensi yang harus ditanggung masyarakat.
c) Menentukan perjanjian-perjanjian/kompromi yang dipakai untuk pemilihan alternative
d) Menentukan alternatif mana saja yang harus dipertimbangkan
e) Menentukan perimbangan antara batas pelayanan yang harus dicapai dengan besarnya sumber
yang dipakai
f) Menentukan perimbangan antara derajat ketelitian hasil dan tingkatan sosial, ekonomi, dan
teknologi masyarakat
Tujuan Rekayasa Lalu Lintas

Tujuan dari Rekayasa Lalu Lintas sejatinya adalah mempelajari tentang sifat-sifat lalu lintas
sebenarnya pada saat di jalan atau jalur lainnya. Pada jalan darat adalah lokasi utama untuk
mempelajari Rekayasa Lalu Lintas, namun demikian, untuk jalur air, udara, dan jalan rel memiliki
pokok bahasan tersendiri yang membahas lebih spesifik. Jalan darat dengan sekelumit masalahnya
menjadi fokus utama dalam mempelajari Rekayasa Lalu Lintas ini dengan mempertimbangkan
berbagai faktor, seperti: human behaviour (perilaku manusia/pengguna jalan), kendaraan beserta
muatannya, dan fasilitas tetap yang dilalui oleh angkutan, seperti: jalan, persimpangan, tanda-tanda
pengaturan lalu lintas, terminal, fasilitas keselamatan, dan hal-hal lainnya.

Kesimpulan

Dalam upaya mengatasi masalah lalu lintas dengan melakukan tindakan dalam usaha untuk
menambah kapasitas ruang jalan ataupun memaksimalkan lebar efektif yang sesuai dengan kapasitas
arus lalu lintas dengan melakukan pelebaran jalan serta pengaturan simpang agar tingkat kecelakaan
dan tundaan bias di minimumkan secara maksimal dan efektif. Terkadang hal itu tidak bisa dilakukan
melihat keadaan lingkungan yang tidak memungkinkan ataupun bila dipaksakan akan sangat mahal
biaya dan tingginya dampak social yang akan timbul.
Nama : Satria Wibowo

Prodi : Teknik Sipil

NPM : (16011012)

Semester : VI (enam)

A. Pengertian Proyek

Proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan awal pekerjaannya dan
waktu selesainya (dan biasanya selalu dibatasi oleh waktu, dan seringkali juga dibatasi oleh sumber
pendanaan), untuk mencapai tujuan dan hasil yang spesifik dan unik,[1] dan pada umumnya untuk
menghasilkan sebuah perubahan yang bermanfaat atau yang mempunyai nilai tambah.

Ada tiga tahap yang harus dilakukan dalam manajemen proyek yaitu:

1. Perencanaan (Planning)

Mencakup penetapan sasaran, pendefinisian proyek dan organisasi tim.

2. Penjadwalan (Schedulling)

Menghubungkan antara tenaga kerja, uang, bahan yang digunakan dalam proyek.

3. Pengendalian (Controlling)

Pengawasan sumber daya , biaya, kualitas dan budget, jika perlu merevisi, ubah rencan, menggeser
atau mengelola ulang sehingga tepat waktu dan biaya.

B. Perencanaan Proyek

Untuk mengerjakan beberapa proyek sekaligus, seperti yang terjadi di beberapa perusahaan besar,
maka cara yang efektif untuk menugaskan tenaga kerja dan sumber daya secara fisik adalah melalui
organisasi proyek. Maka organisasi akan bekerja secara baik apabila:

Pekerjaan dapat didefinisikan dengan sasaran dan target waktu khusus.

Pekerjaaan unik atau tidak biasa dalam organisasi yang ada.

Pekerjaan terdiri dari tugas yang kompleks dan saling berhubungan serta memerlukan ketrampilan
khusus.

Proyek bersifat sementara tetapi penting bagi organisasi

Proyek meliputi hampir semua lini organisasi.

Organisasi proyek dipimpin oleh seorang manajer proyek yang mengkoordinasikan kegiatan proyek
dengan departemen lain maupun membuat laporan kepada manajemen puncak.

Tanggung jawab manajer proyek adalah memastikan

Seluruh kegiatan yang diperlukan diselesaikan dalam urutan yang tepat dan waktu yang tepat.

Proyek selesai sesuai budget


Proyek memenuhi sasaran kualitas.

Tenaga kerja yang ditugaskan dalam proyek mendapat motivasi arahan dan informasi yang diperlukan
dalam pekerjaan mereka.

Setelah tujuan proyek ditetapkan, maka dilakukan pemecahan proyek menjadi bagian-bagian yang
dapat dikelola dengan baik yang disebut WBS (Work Breakdown Structure). Untuk saat sekarang
sudah banyak software yang dapat digunakan diantaranya Windows XP.

C.Penjadwalan Proyek

Penjadwalan proyek meliputi urutan dan membagi waktu untuk seluruh kegiatan proyek. Pendekatan
yang dapat digunakan diantaranya adalah Diagram Gantt.

Penjadwalan proyek membantu dalam bidang:

Menunjukkan hubungan tiap kegiatan lainnya dan terhadap keseluruhan proyek.

Mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan di antara kegiatan.

Menunjukkan perkiraan biaya dan waktu yang realistis untuk tiap kegiatan.

Membantu penggunaan tenaga kerja, uang dan sumber daya lainnya dengan cara hal-hal kritis pada
proyek.

D. Pengendalian Proyek

Pengendalian proyek melibatkan pengawasan ketat pada sumber daya, biaya, kualitas dan budget.
Pengendalian juga berarti penggunaan loop umpan balik untuk merevisis rencana proyek dan
pengaturan sumber daya kemana diperlukan.

Kesimpulan

Kegiatan suatu pekerjaan yang sudah ditetapkan segala pekerjaannya dari untuk penugasan tenaga
kerjanya dan meliputi urutan membagi waktu kegiatan pekerjaan dan sekaligus pengawasan pada
sumber daya, biaya, kualitas dan pada akhirnya mendapatkan hasil yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai