Anda di halaman 1dari 4

Resume Jurnal

Judul Jurnal : Pengaruh Perubahan Iklin terhadap Produksi Padi di Lahan Tadah Hujan

Judul : Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Produksi Padi

Volume : Vol. 18 No. 2 2017

Tahun : 2017

Penulis : Woro Estiningtyas dan Muhammad Syakir

Reviewer : Yesha Ainesis El Gracianita Pelupessy

Tanggal : 02 Oktober 2019

 Latar Belakang

Terdapat 3 faktor yang memegang peran utama dalam membudidayakan


tanaman yaitu, iklim, tanah, dan tanaman. Ketiga faktor ini menentukan tingkat
produksi tanaman. Apabila salah satu faktor bertimpang, akan mempengaruhi hasil
akhirnya. Apabila lahan dan tanaman berada dalam keadaan optimal maka, iklim
memegang peran atau tanggung jawab yang lebih besar. Namun, iklim tidak bisa
diatur oleh manusia. Oleh karena itu, cara paling tepat adalah menyesuaikan dengan
iklim setempat. Iklim telah mengalami banyak perubahan apabila dilihat dari jangka
panjang. Suhu udara, curah hujan telah memiliki beberapa perubahan akibat
pemanasan global. Konsentrasi CO2 yakni meningkat akibat perubahan iklim.

Masalah utama pada lahan tadah hujan adalah kondisi biofisik dan kondisi
infrastruktur ekonomi yang terbatas, jaminan ketersediaan air yang tidak mementu,
kesuburan tanah rendah, dan pada umumnya masih tradisional. Di beberapa wilayah
dunia, lahan tadah hujan bisa menghasilkan produksi yang tinggi yaitu di wilayah
dengan curah hujan yang relative tersedia. Namun, di beberapa wilayah dunia, lahan
tadah hujan menunjukan kekeringan, erosi, rendahnya infrastruktur yang akan
menghasilkan produksi yang rendah. Produksi padi di lahan tadah hujan umumnya
lebih rendah dibandingkan lahan sawah irigasi.

Terkait dengan padi, salah satu iklim yang sangat berperan adalah curah hujan.
Hasil produksi padi erat dengan ketersediaan air selama musim tanam. Artinya, curah
hujan merupakan indikator untuk mengetahui fluktuasi produksi padi. Dalam
penelitian ini, untuk lahan sawah tadah hujan akan dilakukan simulasi tanaman,
sedangkan perubahan iklim akan diwakili dengan peningkatan suhu udara dan
konsentrasi gas CO2. Yang akan disadari dalam hal ini adalah, perubahan iklim akan
terus terjadi dengan aktivitas manusia menggunakan karbon dan akan terjadinya
kenaikan temperatur global.

 Tujuan

Untuk mengetahui pengaruh perubahan iklim terhadap hasil produksi padi pada
tipe lahan sawah tadah hujan.

 Metodologi

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Penelitian ini


dilakukan secara sistematis dan terstruktur. Data yang diperoleh merupakan kata-kata,
angka-angka, table, dan grafik. Dengan demikian, penelitian ini berisi gambar grafik
proses dan juga dosis yang digunakan, data curah hujan dari 1980 yang bersifat resmi.
Selain itu table yang berisi hasil dari simulasi penelitian.

 Hasil

Tanpa Skenario, Perubahan iklim untuk produksi padi tadah hujan rata-rata
potensi hasilnya adalah 3700 kg/ha. Dengan puncak hasil tertinggi padi yaitu 1,6-6 ton
/ ha hanya pada saat bulan oktober – November. Hal ini terkait dengan pola curah hujan.
Hasil tertinggi teriring dengan curah hujan yang tinggi pada bulan oktober – maret.
Sementara hasil rendah pada bulan april – mei.

Hasil di Jakenan:

1.) Skenario 6
Skenario 6 merupakan skenario perubahan suhu sebesar 1°C, curah hujan 34%,
rainfall multiplier 1,34 dan konsentrasi CO2 403 ppm. Perubahan suhu dan
konsentrasi CO2 mengakibatkan adanya perubahan di bulan tertentu yaitu pada
bulan Januari – Mei dan July – Agustus. Pada bulan Juni, September – Desember
terjadi penurunan produksi. Peningkatan produksi sekitar 57,4 – 366,2 kg/ha
sedangkan, penurunan produksi sekitar 142,9 – 677,3 kg/ha.

2.) Skenario 43
Skenario 43 merupakan skenario perubahan suhu sebesar 5°C, curah hujan -7%,
rainfall multiplier 0,93 dan konsentrasi CO2 537 ppm. Skenario ini menghasilkan
peningkatan setiap bulannya kecuali bulan Februari dimana terjadi penurunan
sebesar 0,1 kg/ha dan peningkatan sebesar 2,2 – 502,5 kg/ha. Puncak tertinggi
peningkatan adalah di bulan desember.

Hasil di Ngale:

1.) Skenario 43
Skenario 43 merupakan skenario perubahan suhu sebesar 5°C, curah hujan -7%,
rainfall multiplier 0,93 dan konsentrasi CO2 537 ppm. Memiliki peningkatan hasil
setiap bulannya sebesar 15,9 – 507,7 kg/ha, kecuali bulan maret dan mei. Dimana
penurunan pada bulan maret 32,7 kg/ha dan bulan mei 59,7 kg/ha.

2.) Skenario 6
Skenario 6 merupakan skenario perubahan suhu sebesar 1°C, curah hujan 34%,
rainfall multiplier 1,34 dan konsentrasi CO2 403 ppm. Skenario ini menunjukan
peningkatan pada bulan februari – april dan July dengan kisaran hasil 21,9 – 320,4
kg/ha. Dan penurunan pada bulan Januari, Mei – Juni, Agustus – Desember dengan
kisaran penurunan 8,2 – 755,0 kg/ha.

 Kesimpulan

Kesimpulan dari peneliti adalah perubahan iklim yang diindikasikan melalui


perubahan suhu udara, perubahan curah hujan, dan konsentrasi CO2 membawa
pengaruh terhadap hasil produksi padi di Jakenan dan Ngale.

Untuk Jakenan, skenario 43 memberi dampak positif dengan peningkatan 225,7


kg/ha disbanding skenario 6 dengan penurunan 143,6 kg/ha. Untuk Ngale, skenario 43
memberi dampak positif dengan peningkatan 243,0 kg/ha, sedangkan skenario 6 terjadi
penurunan sebesar 287,7 kg/ha.

Apabila dibandingkan, skenario 43 lebih menunjukan dampak ositif dalam nilai


peningkatan yang besar maupun penurunan hasil yang minim dibandingkan skenario 6
yang menunjukan pengingkatan yang minim dan penurunn yang besar baik di Jakenan
maupun Ngaleh.

 Kelebihan Penelitian
1.) Latar Belakang yang sangat luas sehingga pembaca dapat mengerti isi penelitian.
2.) Ilustrasi grafik dan data yang jelas
3.) Penjelasan hasil penelitian yang masuk akal dan gampang dimengerti pembaca.

 Kekurangan Penelitian
1.) Terlalu banyak kata singkatan suatu organisasi dan kata seperti MH / makhluk
hidup.
2.) Beberapa susunan kata untuk membandingkan yang susah dimengerti.

Anda mungkin juga menyukai