Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Peringatan HUT RI ke – 74
2. Program PKM 2. Kegiatan Bimbel (Klinik Matematika)
3. Kegiatan Mengajar SD
4. Kegiatan Penyuluhan dan Pemeriksaan
Kesehatan
5. Kegiatan Idul Adha
i
7. Luaran yang dihasilkan : Program fisik dan program
non fisik
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 07 – 24 Agustus 2019
9. Biaya Total : Rp 9.100.000,-
10. Sumber Lain : Rp 1.000.000,-
Mengetahui,
Ketua Pelaksana PKM
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala atas segala berkah, rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat
menyelesaikan buku laporan hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini.
Shalawat serta salam selalu kita limpah dan curahkan kepada Nabi Muhammad
Shallallah’ Alayhi wa Sallam.
Merupakan laporan hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) kelompok PKM
Sahwahita yang dilaksanakan selama delapan belas hari di Desa Pangradin,
Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
iv
10. Seluruh warga Desa Pangradin yang telah ikut berpartisipasi dalam
kegiatan PKM yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu namun
tidak mengurangi rasa hormat kami.
11. Teman – teman PKM Kelompok 19 yang telah melaksanakan kegiatan ini
dengan baik dan terimakasih atas kerjasamanya selama kegiatan PKM
berlangsung.
12. Semua pihak yang telah ikut membantu kesuksesan kegiatan PKM yang
tidak mungkin kami sebutkan satu persatu.
Seluruh orang tua anggota kelompok PKM 19 atas dukungan dan do’anya
sehingga kegiatan PKM Sahwahita selama delapan belas hari dapat berjalan
dengan lancar.
Penulis
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
RINGKASAN................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................. vi
PROLOG........................................................................................................ 1
A. Dasar Pemikiran................................................................................. 3
E. Prioritas Program............................................................................... 11
I. Sistematika Penulisan........................................................................ 15
A. Metode Intervensi.............................................................................. 17
B. Letak Geografis.................................................................................. 21
BAB V PENUTUP......................................................................................... 42
A. Kesimpulan................................................................................... 42
vi
EPILOG.......................................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 91
LAMPIRAN – LAMPIRAN........................................................................... 95
vii
PROLOG
Untuk masalah pendidikan, kondisi di lokasi PKM tahun 2019 lalu di Desa
Pangradin Dusun 02 Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor, relatif hampir sama,
yaitu masih rendahnya jumlah warga yang memiliki pendidikan sampai tingkat
SMA. Untuk program lainnya yang telah dilakukan meliputi kebersihan
1
lingkungan yang dinamakan JUMASIH (Jumat Bersih) serta kegiatan keagamaan
lainnya yang meliputi pengajian rutin 1 tahun sekali dan qurban di kebaran Idul
Adha di masjid Ar - Rohmat tempat warga belajar agama dan melakukan kesenian
qasidah. Masing-masing desa memiliki kebutuhan yang berbeda dan program
unggulan yang dilakukan di Desa Pangaradin adalah Medical Check Up (MCU).
Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf jika ada
kekeliruan yang tidak disengaja maupun disengaja.
Dosen Pembimbing
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Lulusan Perguruan Tinggi baik swasta maupun negeri pada hakikatnya akan
dipertemukan dengan realita kehidupan yang sebenarnya selepas mereka
memperoleh gelar sarjana, di mana mereka kembali ke masyarakat dan
beradaptasi dengan lingkungan yang sesungguhnya. Untuk itu, Pengabdian
Kepada Masyarakat (PKM) merupakan modal dan wadah bagi mahasiswa untuk
meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan pemikiran
berdasarkan ilmu ekonomi dalam upaya menumbuhkan, mempercepat serta
mempersiapkan kader-kader pembangunan di mana mahasiswa terjun langsung ke
dalam lingkungan masyarakat. Selain itu, peserta Pengabdian Kepada Masyarakat
(PKM) dapat mengetahui apa saja yang sebenarnya dibutuhkan oleh masyarakat.
3
Pangradin Dusun 2 merupakan lokasi yang menjadi pusat kegiatan kelompok
PKM Sahwahita yang mempunyai potensi yang perlu dikembangkan sehingga
perlu untuk dilaksanakannya kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) –
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA. Adapun kegiatan yang kami
lakukan seperti memberikan beberapa kegiatan dalam bidang pendidikan seperti
bimbingan belajar, bidang sosial kemasyarakatan seperti pelaksanaan HUT RI ke-
74 dan Jumasih (Jumat Bersih), bidang keagamaan seperti pengajian rutin dan
perayaan Ied Adha, bidang kesehatan seperti pelaksanaan Medical Check Up
untuk pengecekan gula darah, kolesterol dan asam urat.
Desa Pangradin Terletak antara 0650797 Lintang Selatan dan 10647904 Bujur
Timur, dengan luas wilayah 2.150 Ha , yang terdiri dari 2 (dua) Dusun dengan 6
(enam) Rukun Warga (RW) dan 30 (Tiga puluh) Rukun Tetangga (RT). Desa
Pangradin memiliki batas wilayah administratif sebagai berikut :
Desa Pangradin Merupakan desa yang berada di daerah lereng Gunung Gede
Pangradin Sebelah selatan dengan ketinggian 500-700 m dpl (diatas permukaan
laut). Sebagian besar wilayah Desa Pangradin adalah lereng gunung dengan
kemiringan 20-40. di sebelah timur dibatasi Desa Kalongsawah.
4
2. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang terdapat di Desa Pangradin Dusun 2 adalah sebagai
berikut:
Tabel 1.1: Jumlah Penduduk Data Desa Pangradin Tahun 2018
Prosentase
No Jenis Kelamin Jumlah
(%)
1 Laki-laki 3254
2 Perempuan 3079
JUMLAH 7110
Prosentase
No Usia Jumlah
(%)
1 0-4 Tahun 425
2 5-9 Tahun 460
3 10-14 Tahun 500
4 15-19 Tahun 385
5 20-24 Tahun 1.253
6 25-29 Tahun 480
7 30-34 Tahun 500
8 35-39 Tahun 425
9 40-44 Tahun 300
10 45-49 Tahun 550
11 50-54 Tahun 300
12 55-59 Tahun 400
13 60-64 Tahun 500
14 65-69 Tahun 250
15 70 Tahun ke atas 211
JUMLAH 6939
5
6 D2 -
7 D3 4
8 S1 51
9 S2 -
10 S3 -
JUMLAH 1.864
Tabel 1.4: Jenis Mata Pencaharian Data Desa Pangradin Tahun 2018
6
33 Lainya (Selain yang disebutkan diatas)
JUMLAH 5.335
7
Lainya (Selain yang disebutkan
6 -
diatas)
JUMLAH 13
Tabel 1.7: Sarana Tempat Usaha Data Desa Pangradin Tahun 2018
8
Tabel 1.8: Sarana Olahraga Data Desa Pangradin Tahun 2018
1. Bidang Pendidikan
Masih banyaknya sarana dan prasarana pendidikan yang kurang mendukung
untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar karena kondisi bangunan yang
kurang tertata rapih. Selain itu, tingkat kesadaran masyarakat yang masih minim
terhadap pentingnya suatu pendidikan. Maka dari itu, kami mengadakan kegiatan
belajar tambahan diluar jam sekolah yang bertempatan di kediaman kami selama
pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Pangradin Dusun 2.
2. Bidang Kesehatan
Untuk kesehatan, permasalahannya terjadi pada sarana air bersih yang banyak
mengandung minyak tanah sehingga tidak layak digunakan untuk kegiatan sehari-
hari seperti Mandi Cuci Kakus (MCK) dan kegiatan konsumsi. Dikarenakan
kondisi tersebut yang mengharuskan masyarakat untuk menggunakan air tersebut
sehingga menimbulkan berbagai macam penyakit.
9
3. Bidang Sarana Prasarana
Pada musim kemarau, sawah tidak bisa ditanami padi karena jaringan
irigasi mengalami kekurangan air. Sungai yang terkontaminasi dengan sampah.
10
E. FOKUS ATAU PRIORITAS PROGRAM
Fokus atau prioritas program kegiatan PKM 19 2019 meliputi bidang pendidikan,
bidang sosial dan kemasyarakatan, keagamaan, kesehatan, serta sarana dan
prasarana. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan pada tabel berikut.
Fokus
Permasalahan Prioritas Program dan Kegiatan
Bidang Pendidikan
11
2. Mengajar SD Anak-anak SD di Anak-anak mendapatkan tambahan
SD Pangradin 2 pembelajaran akademik yang belum di
ajarkan oleh guru-guru SD Pangradin 2
Bidang Kesehatan
Bidang Keagamaan
10. Peringatan HUT RI Warga RW 04, Warga Desa Pangradin 2 terbantu dalam
Ke- 74 05, dan 06 Desa penyelenggaraan perlombaan yang
Pangradin 2 disediakan
12
2. Masyarakat terbantu dengan PKM
199 dengan meramaikan perhelatan
acara keakaraban sesama warga
Pangradin 2
a. Pra-PKM 2019
13
2019
6 Mengajar SD dan PAUD 13, 14, 20 Agustus
2019
7 Persiapan HUT RI ke-74 12 – 16 Agustus
2019
8 Peringatan HUT RI ke-74 17 – 18 Agustus
2019
9 Penyuluhan dan Medical Check Up (Gula 21 Agustus 2019
Darah, Kolesterol, Asam Urat, dan Tekanan
Darah).
10 Penutupan PKM Sahwahita 23 Agustus 2019
11 Kunjungan Dosen Pembimbing 19 Agustus 2019
14
H. PENDANAAN DAN SUMBANGAN
a. Pendanaan
b. Sumbangan
I. SISTEMATIKA PENULISAN
15
Bab III Kondisi Desa Pangradin 2, Kecamatan Jasinga, berisi tentang
kondisi wilayah PKM Desa Pangaradin 2 berdasarkan sejarah singkat, letak
geografis, struktur penduduk serta sarana dan prasarana.
Bagian terakhir adalah epilog yang berisi tentang kesan pesan dari
mahasiswa yang melaksanakan PKM serta penggalan kisah inspiratif selama PKM.
16
BAB II
1. Penggalian Masalah
Yaitu tahap di mana pekerja sosial mendalami situasi dan masalah
klien atau sasaran perubahan. Tujuan dari tahap penggalian masalah adalah
membantu pekerja sosial dalam memahami, mengidentifikasi, dan
menganalisis faktor – faktor relevan terkait situasi dan masalah yang
bersangkutan. Berdasarkan hasil penggalian masalah tersebut, pekerja sosial
dapat memutuskan masalah apa yang akan ia selesaikan, tujuan dari upaya
perubahan, dan cara mencapai tujuan.
Dalam prakteknya, PKM Kelompok 19 telah melakukan kunjungan
langsung ke Desa Pangradin untuk melihat keadaan di sana. Salah satu
permasalahan yang ditemukan dalam kunjungan langsung tersebut adalah
masalah kebersihan dan kesehatan lingkungan terutama masalah lingkungan
yang kumuh dan kondisi perairan yang tercemar karena sampah.
Dengan dasar pandangan di atas, maka kelompok Kami bermaksud
untuk melakukan penanganan berupa penyadaran masyarakat terhadap
pentingnya kebersihan dan merawat Lingkungan. Setelah masalah
teridentifikasi, kami memulai kontak awal dengan masyarakat, baik dengan
aparatur desa, tokoh-tokoh pemuka masyarakat, lapisan pemuda, dan
anggota masyarakat lainnya.
17
langsung kembali mengenai keadaan sekitar, sekaligus melakukan
peninjauan secara langsung kepada masyarakat yang tinggal di Desa
Pangradin. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kesulitan yang mungkin
akan dihadapi ketika kegiatan berlangsung. Tahap ini juga merupakan satu
tahapan penting dalam pelaksanaan program kerja, karena semua rencana
dimatangkan dan direalisasikan pada tahapan ini.
Misalnya pada program kerja Mengajar di SDN 02 PANGARADIN.
Kelompok Kami sebagai penyelenggara wajib untuk mengetahui apa yang
dibutuhkan di SDN 02 PANGRADIN. Apakah SD tersebut membutuhkan
bantuan fisik berupa lemari buku, kipas angin, tempat sampah, buku
pelajaran dan buku cerita, dan karpet. Pada kontak awal ini juga dilakukan
sosialisasi program kerja untuk mengeratkan jarak antara mahasiswa dengan
masyarakat.
3. Membentuk Sistem Aksi
Merupakan tahap di mana pekerja sosial menentukan sistem aksi apa
saja yang akan terlibat dalam upaya perubahan. Dalam tahapan ini, PKM
Kelompok 19 menentukan beberapa sistem aksi yang dilakukan dalam
rangka menciptakan perubahan. Misalnya pada program kerja Mengajar,
terdapat program bimbingan belajar. Program bimbingan belajar ini
sebelumnya merupakan bagian dari program kerja mengajar, lalu
dilanjutkan oleh masyarakat Desa Pangradin sepeninggalnya kegiatan PKM.
Dengan adanya kegiatan ini, menjamin bahwa program kerja tidak akan
berhenti begitu saja setelah kegiatan PKM selesai.
5. Memberikan Pengaruh
Merupakan tahapan yang hanya dapat dilihat ketika semua rencana
telah berjalan, sehingga dapat terlihat hasil dan pengaruhnya kepada
perkembangan masyarakat. Misalnya dalam program kerja pengadaan dan
perbaikan fasilitas masjid, di mana adanya pengadaan fasilitas masjid
18
berupa Sarung dan Mukena yang bermanfaat untuk kegiatan ibadah di Desa
Pangradin.
Landasan dari pendekatan ini adalah setiap permasalahan yang dialami oleh
individu dapat ditujukan kepada proses kognitif yang aktif untuk menemukan
solusi terhadap permasalahan tersebut. Problem Solving dimulai dari identifikasi
berbagai masalah untuk dianalisis yang kemudian dirumuskan cara pemecahan
masalahnya. Setelah pemecahan masalah di tentukan dan kemudian dijalankan
atau diaplikasikan, maka tinggal melihat bagaimana hasilnya untuk dievaluasi.
19
BAB III
Tabel 3.1: Urutan Pejabat Kepala Desa Sampai dengan Tahun 2018
1 CIMING 1946-1955
2 ASEP 1955-1965
3 UDEM 1965-1970
4 AJIM 1970-1985
5 DULLAH 1985-1990
6 TOTO WIKANTA 1990-1997
7 SUDRAJAT 1997-2007
8 MAD SOLEH 2007-2013
9 MAD SOLEH 2013-2019
20
B. Letak Geografis
Desa Pangradin adalah salah satu Desa dari 16 Desa yang ada di kecamatan
Jasinga Kabupaten Bogor, dengan memiliki ketinggian diatas permukaan laut ±
180 MPDL dan curah hujan ± 15 Mm, suhu udara 23-32°C bentuk wilayah
berombak karena dekat sekali dengan pegunungan. Desa Pangradin
merupakandesa yang terletak disebelah selatan dari Ibu Kota Kecamatan Jasinga
dan dapat ditempuh dengan kendaraan ± 15 menit sebagai berikut:
Tabel 3.2: Batas Wilayah Desa Pangradin Sampai dengan Tahun 2018
Jarak dari Desa Pangradin ke ibu kota Kecamatan Jasinga 8 Km, jarak ke
ibu kota Kabupaten Bogor 63 Km, jarak ke ibu kota Provinsi di Bandung 215 Km
dan jarak ke ibu kota Negara di Jakarta 168 Km.
Sumber Daya Alam Desa
21
telekomunikasi Telkom, Telepon jalur dan Pesawat Interkom serta
telekomunikasi lewat surat menyurat melalui kantor Pos. Sedangkan mulai
tahun 2000-an jaringan Telekomunikasi lainnya mulai masuk daerah
Kecamatan Jasinga khususnya Desa Pangradin seperti jaringan Hand Phone
(HP), Telkomsel, Indosat, dan Provider lainnya bahkan jaringan Internet
sudah masuk. Sedangkan Listrik Negara (PLN) itu sendiri ke Desa
Pangradin sudah masuk sejak Tahun 1980-an, meskipun baru sebagian kecil
yang memasang Listrik sebagianya lagi masih menggunakan penerangan
Lampu dan lainnya.
1 Indosat 2008
Ket.: Tower merupakan Jaringan Penguat Sinyal HP
Sumber: Data Desa Pangradin
22
4. Drainase
Sistem Drainase merupakan sistem pengaliran air hujan terdiri dari 2
(dua) macam sistem, yaitu sistem drainase melalui sungai, selokan atau
saluran sekunder itulah yang disebut Drainase makro, dan ini menjadi
sistem yang hampir seluruhnya digunakan di Desa Pangradin Kecamatan
Jasinga Kabupaten Bogor, serta sistem yang melaui saluran-saluran
lingkungan atau disebut juga Drainase Mikro.
Drainase makro sebagian besar dialirkan ke selokan-selokan atau
sungai yang akhirnya bermuara menuju sungai-sungai yang berada didataran
rendah dari Desa Pangradin mengalir menuju perbatasan Jawa Barat – Jawa
Tengah.
5. Air Bersih
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya seperti minum, mandi, memasak, mencuci,
dan sebagainya. Untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih, saat ini
penduduk Desa Pangradin Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor sebagian
besar masih menggunakan mata air konvensional (Non PAM), ada juga
yang menggunakan PAM PDAM, Pompa Air dan Sumur gali bahkan ada
pula yang menggunakan pemanfaatan Air Hujan.
Tabel 3.5: Data Sumber Air Bersih Desa Pangradin Tahun 2018
Jumlah Pemamfaat Kondisi
No Jenis
(Unit ) (KK) Baik/Rusak
1 Mata Air 6
2 Sumur Gali 8
3 Sumur Pompa -
4 Hidran Umum -
5 PAM 2
6 Depot isi Ulang 3
7 Sumber lain -
6. Air Limbah
Jenis limbah yang terdapat di Desa Pangradin dibedakan menjadi 2
(dua) macam yaitu limbah domestik dan limbah Non Domestik, Limbah
Domestik merupakan Limbah hasil buangan Rumah tangga seperti dari
kegiatan mandi, cuci, dan kakus, sedangkan limbah Non Domestik adalah
Limbah yang dihasilkan oleh kegiatan non rumah tangga, seperti Limbah
Penggilingan padi, Limbah ternak, Limbah Industri rumah tangga dan
sebagainya.
23
Sistem pembuangan limbah di Desa Pangradin selain menggunakan
jamban keluarga (Septictank), juga memanfaatkan sungai, dan kolam
pembuangan langsung ke saluran drainase yang ada, Namun kesadaran
warga di Tahun 2018 ini sudah mulai terlihat dengan hampir semua warga
membuang Limbah dengan membuat Septictank.
7. Energi
Pada Umumnya masyarakat Desa Pangradin, sudah hampir 99 %
tersambung aliran Listrik, mengingat jaringan Listrik sudah masuk ke
daerah RW terpencil sekalipun, meskipun masih ada warga yang belum
memasang standar Listrik dikarenakan masalah ekonomi, akan tetapi berkat
rasa kekeluargaan serta kerukunan yang lekat antar keluarga, dimana
keluarga yang belum bisa memasang Standar Listrik bisa menggunakan
Listrik dengan menyambung dari tetangganya yang sudah pasang listrik,
jadi untuk warga seluruh yang ada di Desa Pangradin sudah bisa
menggunakan listrik.
8. Musim
Di Desa Pangradin Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor terdapat dua
musim setiap Tahunnya yaitu Musim Hujan dan Musim Kemarau, di musim
hujan dimanfaatkan oleh masyarakat dengan bercocok tanam khusus bagi
warga yang hanya mengandalkan tadah hujan untuk kegiatan bercocok
tanamnya, sedangkan pada musim kemarau masyarakat lebih cenderung
bertani dalam bentuk lain seperti bertani Jamur yang menggunakan kubung,
ada pula yang beralih Profesi dengan kegiatan lainnya yang bisa
dimanfaatkan dimusim kemarau seperti menanam palawija yang lebih tahan
lama apabila kekurangan air.
Pemukiman 135 Ha
Pesawahan 118 Ha
Luas Perkebunan 975 Ha
Pekuburan 29 Ha
Pekarangan 95 Ha
Taman 3 Ha
Perkantoran 2 Ha
Sarana Umum Lain 2 Ha
Jumlah 1.359 Ha
24
Desa Pangradin Terdiri dari: 2 Dusun, 6 RW dan 30 RT
Dusun I (RW 001- 003 RT 001 – RT 005)
Dusun II (RW 004-006 RT 001 – RT 006)
9. Kesehatan
Tenaga Kesehatan Di Desa Pangradin Pada Tahun 2015 terdiri dari
Medis/Dokter 0 Orang, Perawat 0 Orang, Bidan Desa 1 Orang, Untuk Lebih
Jelasnya dapat dilihat dari Tabel berikut ini:
10. Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu modal dasar pembangunan,
sehingga Pendidikan adalah sebuah investasi (modal) dimasa yang akan
datang. Di Desa Pangradin Jumlah Guru untuk Tahun 2018 berjumlah 29
Orang. Adapun Rincian mengenai Jumlah Murid dan Guru tersebar
sebagaimana bisa kita lihat dalam tabel berikut ini:
Jumlah
No. Nama Sekolah Lokasi
Guru Murid
25
1 SDN Pangradin 1 8 160 Desa Pangradin
2 SDN Pangradin 2 14 327 Desa Pangradin
3 SDN Pangradin 4 9 160 Desa Pangradin
4 SMP PGRI 3 46 Desa Pangradin
5 TK dan PAUD Al-Iklasiyah 7 100 Desa Pangradin
6 PAUD ANNUR 3 40 Desa Pangradin
PAUD MAZROATUL ULUM 4 50
7 MI Al-Iklasiyah 7 100 Desa Pangradin
Sumber: Data Desa Pangradin dan Dinas Pendidikan Kecamatan Jasinga
Tabel 3.10: Data Nama Masjid dan DKM di Desa Pangradin Tahun 2018
26
3. Perangkat Desa, terdiri dari Sekretariat Desa, Pelaksana Kewilayahan,
dan Pelaksana Teknis, antara lain:
4. Sekretariat Desa, terdiri dari Sekretaris Desa membawahi Kepala
Urusan Umum, Kepala Urusan Keuangan, dan Bendahara Desa.
5. Pelaksana Teknis, terdiri dari:
6. Kepala Seksi Pemerintahan,
7. Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan
8. Kepala Seksi Kesejahteraan Masyarakat, dan
9. Pelaksana Kewilayahan/Kepala Dusun.
27
BAB IV
28
Tabel 4.1: Matrik SWOT Bidang Pendidikan
29
Tabel 4.2: Matrik SWOT Bidang Sosial dan Kemasyarakatan
Strengths (S) Weakness (W)
Internal Rasa memiliki dan Kurangnya
kekeluargaan yang partisipasi warga
kuat antar masyarakat dalam kegiatan desa
Kurangnya
maksimalnya
Eksternal
organisasi yang
menampung
aspirasi masyarakat
Opportunities (O) Strategy (S-O) Strategy (W-O)
Adanya dana dari Ikut serta dalam Membantu masyarakat
anggota PKM kegiatan gotong dalam
untuk mendukung royong yang dilakukan menyelenggarakan dan
kegiatan yang oleh masyarakat memeriahkan acara
diselenggarakan setempat HUT RI ke-74
Kelompok PKM
19 yang dapat
membantu
memberikan
tenaga dan bantuan
kepada desa
Threats (T) Strategy (S-T) Strategy (W-T)
Pengaruh Melakukan sosialisasi Mengajak kepada
individualisme dari luar kepada masyarakat masyarakat agar mau
desa yang dapat agar tidak mengambil berpartisipasi lebih
mengakibantkan semua pengaruh dari dalam acara desa
berkurangnya rasa luar, yang baik saja
kekeluargaan dalam yang diterapkan
desa
Dari matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun
program-program di bidang Sosial dan Kemasyarakatan adalah sebagai
berikut:
1. Sosialisasi dengan Pemuda dan Warga Sekitar
2. Peringatan HUT RI ke-74
30
Tabel 4.3: Matrik SWOT Bidang Keagamaan
31
Tabel 4.4: Matrik SWOT Bidang Kesehatan
32
B. Bentuk dan Hasil Pelayanan Pada Masyarakat
33
Hasil Pelayanan 50-80 Warga Desa terbantu dan berpartisipasi
dalam penyelenggaraan perlombaan HUT RI ke-
74
Keberlanjutan Berlanjut tiap tahun
Program
34
Deskripsi Kegiatan ini merupakan kegiatan belajar bersama di
Kegiatan Pos PKM 19. Klinik Matematika ini berlangsung
untuk anak yang belum sekolah, PAUD/TK
maupun untuk anak SD selama satu jam.
Materi yang diberikan adalah pengenalan angka,
penamabahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian. Untuk pengenalan angka diberikan
kepada anak yang belum sekolah dan sudah
PAUD/TK, penjumlahan dan pengurangan
diperuntukkan untuk anak PAUD dan SD kelas I
dan II. Sedangkan perkalian dan pembagian untuk
anak SD kelas III sampai V.
Penyampaian perkalian menggunakan cara tabel
perkalian dan menggunakan jari, sehingga anak-
anak bisa lebih mudah mempelajarinya
dibandingkan dengan menghapal perkalian biasa.
Diharapkan dengan Klinik Matematika ini anak-
anak di sekitar RW 05 Desa Pangradin 2 lebih
mudah mencerna pelajaran matematika di sekolah.
Hasil Anak-anak mendapatkan materi tambahan pelajaran
Kegiatan Matematika
Keberlanjutan Tidak ada yang melanjutkan program ini karena
Program tidak ada tenaga pengajar untuk bimbel di sana.
35
Tabel 4.8: Kegiatan Mengajar SD
Mengajar SD
Bidang Pendidikan
Program Pangradin Belajar
Nomor Kegiatan 02
Nama Kegiatan Mengajar SD
Tempat, Tanggal SDN 02 Pangradin, tanggal 13, 14, dan 20 Agustus
2019
Lama 3 hari
Pelaksanaan
Tim Pelaksana Program ini dilaksanakan oleh seluruh anggota
PKM 19
Tujuan Membantu guru-guru SDN 02 Pangradin dalam
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan.
Dan menambah ilmu untuk murid-murid SDN 02
Pangradin.
Sasaran Murid-murid dan Guru-guru SDN 02 Pangradin
Target Guru-guru kelas 1 hingga kelas 3 SDN 02 Pangradin
terbantu atas pemberian tambahan materi belajar
mengajar murid
Deskripsi Mengajar merupakan kegiatan pengabdian di bidang
Kegiatan pendidikan yang dilakukan setiap hari Senin sampai
dengan Jumat. Program ini bertujuan untuk
membantu sekolah dalam kegiatan belajar mengajar
dan agar murid-murid mendapatkan hiburan karena
dalam kegiatan ini diselingi dengan games
sederhana tapi mendidik. Kegiatan ini kami
mendapat izin dari pihak sekolah hanya mengajar
setiap Selasa, Rabu dan Sabtu. Namun karena hari
Sabtu kami mengalami masalah jadi kami hanya
bisa mengajar setiap Selasa dan Rabu. Kami mulai
mengajar setiap tanggal 13, 14, dan 20 Agustus yang
dilaksanakan di SDN 02 Pangradin. Mata pelajaran
yang kami ajarkan terdiri dari beberapa pelajaran,
seperti Matematika, Bahasa Indonesia, dan
Pendidikan Kewarganegaraan.
Hasil Guru-guru kelas 1 sampai 3 SDN 02 Pangradin
Kegiatan terbantu atas pemberian tambahan materi belajar
mengajar murid-murid.
Dan anak-anak mendapatkan motivasu dan ilmu
36
pelajaran yang lebih mudah dan cepat dalam
mengerjakan pelajaran.
Keberlanjutan Kegiatan ini tetap berlanjut oleh guru-guru SDN 02
Program Pangradin.
37
Target Warga jadi mengetahui hal-hal apa saja yang harus
dihindari atau pantangan untuk kesehatana mereka,
dan bagaimana untuk mencegah hal-hal buruk dari
penyakit gula darah, kolesterol, asam urat, dan
tekanan darah warga sekitar.
Deskripsi Pelayanan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan
Kegiatan merupakan program kerja di bidang kesehatan yang
bekerjasama dengan kantor desa yang diwakili oleh
Ibu Wati selaku Ketua Urusan Kesejahteraan Rakyat
Desa Pangradin dan tenaga medis dari Pusekesmas
Jasinga. Pemeriksaan kesehatan ini berupa cek gula
darah, kolesterol, asam urat, dan tekanan darah.
Pelaksanaan kegiatan dimulai pukul 09.00 – 12.00
WIB tanggal 21 Agustus 2019 berlokasi di Desa
Pangradin 2 tepatnya di pelataran rumah Ibu Wati.
Hasil 2 Tenaga medis terbantu atas pemberian tambahan
Pelayanan tenaga dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
Sekitar 50-80 warga Desa Pangradin ikut
berpartisipasi dalam kegiatan pemeriksaan. Dan
warga Desa Pangradin 2 jadi mengetahui hasil cek
kesehatan mereka dan bagaimana cara mencegah
penyakit gula darah, kolesterol, asam urat, dan
tekanan darah dan menanggulang penyakit itu
semakin buruk.
Keberlanjutan Kegiatan berlanjut
Program
38
Gambar 4.4: Penyuluhan dan Pemeriksaan Kesehatan
39
Deskripsi Kegiatan Pemberian daging qurban merupakan
Kegiatan kegiatan tahunan setiap Hari Raya Idul Adha.
Kelompok kami menyumbangkan 1 ekor kambing.
Para anggota laki-laki juga ikut menyembelih
qurban membantu pengurus masjid dan membagi-
bagikannya ke warga RW 05 dan sekitarnya.
Kegiatan penyembelihan hewan qurban
dilaksanakan setelah sholat Ied Idul Adha atau
sekitar pukul 12.00 WIB tanggal 11 Agustus 2019.
Hasil Warga RW 05 Desa Pangraadin 2 mendapatkan
Kegiatan hewan qurban secara rata dan adil dan membantu
petugas penyembelih qurban.
Keberlanjutan Kegiatan berlanjut tiap tahun
Program
40
Dibentuknya kepengurusan panitia agar mengetahui jalur koordinasi
masing-masing. Ketua sebagai penanggung jawab selalu melakukan koordinasi
dengan semua anggota. Dalam kepengurusan ada divisi-divisi yang dikoordinatori
oleh satu orang di mana koordinator itu yang bertanggung jawab atas divisinya.
Masyarakat sangat penting dalam membantu progam kami. Kami selalu
melakukan sosialisasi kepada masyarakat terhadap setiap progam yang akan kami
laksanakan. Hal inilah yang menjaga hubungan kami dengan masyarakat terjaga.
Agar tidak terjebak dalam lubang yang sama kami perlukan adanya evaluasi.
Setiap selesai kegiatan bahkan setiap hari kami selalu melaksanakan evaluasi.
Evaluasi ini penting untuk mengetahui kesalahankesalahan yang telah terjadi dan
kami perbaiki dalam kegiatan berikutnya agar kinerja semakin membaik.
Semua progam mungkin tidak berjalan kalau tidak adanya dana. Dana ini
yang menjadikan kelancaran progam kami. Kami mendapatkan dana dari donatur
dan proposal untuk merealisasikan semua progam PKM dan dibantu iuran kami
dalam kegiatan PKM. Tanpa adanya dana mungkin progam kerja hanya menjadi
wacana.
Setiap kegiatan tidak selamanya berjalan lancar, pasti ada sesuatu yang datang di
luar dugaan, itulah yang menghambat kinerja kami. Sebenarnya hampir tidak ada
hambatan atau masalah antara kami dengan masyarakat Desa Pangradin 2. Namun
hambatan yang sering dijadikan evaluasi adalah pihak internal nya sendiri yaitu
mahasiswa, kerjasama yang kurang dan kadang adanya perbedaan pendapat dan
karakter tiap mahasiswa yang berbeda menjadi penghambat.
41
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum pelaksanaan PKM Sahwahita 2019 di Desa Pangradin
bisa dikatakan berhasil, karena dapat ditinjau dari:
1. Intervensi Sosial
a. Mahasiswa dapat dengan mudah berbaur dan beradaptasi dengan
baik terhadap kebiasaan masyarakat maupun keadaan di
lingkungan masyarakat Desa Pangradin.
b. Mahasiswa mampu mengkomunikasikan dan mensosialisasikan
dengan baik kepada masyarakat setempat dan aparatur
pemerintahan setempat terkait program kerja apa saja yang akan
dilaksanakan selama kegiatan PKM.
c. Masyarakat sangat aktif terhadap kegiatan dan kehadiran PKM
Sahwahita di lingkungan Desa Pangradin.
d. Terjalin tali persaudaraan antara masyarakat dan mahasiswa
sehingga hubungan tidak hanya sebatas formalitas tugas PKM.
2. Pendidikan
a. Mahasiswa mampu mengaplikasikan kompetensi keilmuan yang
dimiliki terhadap kegiatan belajar mengajar.
b. Mahasiswa mengetahui sistem pengajaran formal di sekolah.
c. Terjalinnya hubungan yang baik antara mahasiswa dengan peserta
didik, sehingga tercipta kesan yang positif.
d. Meningkatnya semangat anak-anak dalam belajar karena mudah
untuk mereka pahami.
3. Kesehatan
a. Mahasiswa mampu memberikan penyuluhan dan pemeriksaan
kesehatan terhadap masyarakat lanjut usia, seperti pemeriksaan
kolesterol, asam urat, gula darah, dan tekanan darah.
42
EPILOG
DESA PANGRADIN
Pengantar
43
lama kemudian muncul grup whatsapp bernamakan nama kelompok saya.
Disitu saya dan teman-teman kelompok mulai berkenalan dan menjalin
komunikasi. Rapat pertama, kami tidak terlalu membahas program kerja atau
hal-hal formal lainnya. Melainkan kami lebih focus berkenalan satu sama lain.
“tidak buruk” itu yang ada di fikiran saya. Rapat kedua, ketiga dan seterusnya
kami makin saling mengenal dan lebih banyak bertukar fikiran. Ditambah
survei yang kami lakukan Bersama, membuat kami semakin nyaman sebagai
satu kelompok.
Pangradin
Membahas desa yang kami naungi. Kami mendapat bagian desa Pangradin.
Sebuah desa yang kalau saya tidak salah ingat merupakan desa yg baru
disambangi Uhamka untuk melaksanakan kegiatan PKM. Setelah survei
kesana, saya baru tahu kalau desa Pangradin memiliki beberapa dusun.
Kelompok saya mendapatkan dusun 2. Biasa disebut Pangradin 2. Pangradin 2
berada lumayan jauh dari Kecamatan Jasinga. Teman-teman kelompok lain
yang datang dari desa lain untuk berkunjung pun mengatakan kalu Pangradin
2 sangat jauh. Jalan yang dilalui juga cukup ekstrim karna dikelilingi hutan
dan banyak cerita-cerita begal yang sering terjadi.
“disini mah sering mati lampu neng sama masih banyak begal” begitu kata
teteh penjual es didepan kantor desa Pangradin. Kalimat tersebut membuat
saya merasa cukup kepikiran dan menggoyahkan mental saya untuk PKM.
Tapi mau bagaimana lagi, PKM ini wajib. Sepanjang jalan pulang dari Jasinga,
saya melihat banyak orang menderita gangguan jiwa. Rambut gondrong,
penampilan tidak terurus, baju compang-camping sambil joget-joget dipinggir
jalan semakin membuat saya ragu kalau tempat itu aman. Tetapi sesampainya
saya dirumah dan menceritakan apa yang saya lihat kepada ibu saya, beliau
bilang tidak perlu takut selama kita tidak mengganggu mereka. Jadilah saya
tenang kembali.
Dirumah atau jika ada waktu senggang saya sering mencari informasi
tentang desa Pangradin lewat google. Dan hasil informasi dari google juga
44
membantu kami dalam menentukan program kerja apa saja yang dibutuhkan
untuk desa Pangradin ini, selain dari survei tentunya.
Setelah waktunya tiba, kami berangkat ke desa yang akan kami tinggali
selama 18 hari, desa Pangradin dusun 2. Untuk ke dusun 2, saya baru pertama
kali kesana karena survei sebelumnya saya tidak ikut. Saya hanya ikut survei
sampai ke kantor desa. Disana sambutannya sangat hangat. Banyak anak-anak
kecil memanggil kami dengan sebutan kakak. Senang, karena mereka terlihat
antusias dan tidak keberatan dengan kedatangan kami. Hari demi hari kami
menjalani kehidupan sebagai warga desa Pangradin, saya menyadari bahwa
kehidupan bertetangga sangat penting. Karena air dirumah tinggal kami
lumayan sering mati, kami sering menumpang mencuci dirumah warga
sebelah yang notabennya adalah tetangga kami dan itu benar-benar setiap hari.
Disana kami belajar bahwa dalam kehidupan bermasyarakat memang harus
saling membantu.
Kami juga lumayan dekat dengan anak-anak disana, setiap hari mereka
datang kerumah untuk bermain, belajar, atau sekedar mengobrol. Seiring
waktu berjalan kami melakukan upaya-upaya untuk melaksanakan program
kerja kami. Meskipun tidak semua berjalan dengan sempurna, masih kurang
disana sini, tetapi kami bersyukur dengan apa yang telah kami usahakan.
45
mungkin dengan mengingatkan, membuat mereka suka belajar, atau
mengantarkan mereka ke sekolah agar mereka semangat, jika harus akan saya
lakukan selagi saya sanggup. Tapi apapun yang sudah saya dan teman-teman
lakukan selama kami berada di desa ini, saya harapkan akan membekas dan bisa
bermanfaat bagi warga desa Pangradin. Dan jika ada kesempatan saya berharap
sekali bisa kembali untuk menengok dan bersilaturahmi dengan warga disana,
terutama anak-anaknya yang saya rindukan.
46
CERITA DARI DESA PANGRADIN
Pengantar PKM
47
dengan teman – teman kelas saja, selanjutnya kelompok kami mengadakan rapat
pertama namun yang datang hanya beberapa orang saja mulai munculah pikiran
pikiran yang saya takuti yaitu apakah teman PKM tidak dapat diajak bekerja sama,
tidak asik diajak berdiskusi dan masih banyak hal lainnya. Berbeda pada
kenyataannya, saya merasa mendapatkan kelompok yang dapat berkerjasama
dengan baik, merasa sepemikiran tentang pandangan mengenai PKM ini.
Meskipun pada kenyataannya, pasti ada beberapa ketidaksesuaian antara masing-
masing orang di mana saya dan teman kelompok PKM saya memiliki berbagai
latar belakang, pandangan tentang pengabdian, pola pikir yang pasti berbeda
antara 13 orang ini dan masih banyak lagi perbedaan yang ada di kelompok PKM
19. Rapat pertama, kami menentukan nama untuk kelompok PKM 19 ini. Dan
setelah berdiskusi panjang lebar akhirnya terpilih nama Kelompok Pengabdian
Kepada Masyarakat (PKM)“ SAHWAHITA” kami namakan kelompok ini dengan
maksud dapat memberikan manfaat bagi semua orang walaupun kegiatan sekecil
apapun yang kami kerjakan inshaAllah akan berguna untuk Desa Pangradin.
Berharap kedatangan kami dapat menjadi salah satu cahaya kecil bagi kehidupan
dan kemajuan di Desa Pangradin.
Hari demi hari berlalu sampailah saya di hari sebelum pelaksanaan PKM.
Saya dan teman-teman mulai merasa tegang kembali karena akan berpisah dengan
orang rumah. Di grup WhatsApp kami mulai membagi tugas siapa yang
membawa apa. Saya terkejut ternyata teman-teman saya sangat responsif dan
tidak keberatan jika harus membawa barang ini-itu. Hari di mana tanggal resmi
pelaksanaan PKM tiba, yaitu tanggal 07 Agustus 2019, itulah hari saya berpisah
dengan keluarga saya untuk satu bulan ke depan. Kelompok saya tinggal di
kontrakan Ibu Dedeh RW 05 dekat dengan rumah sekdes dan bersebelahan
dengan kelompok 21. Namun, sangat layak untuk ditinggali walaupun jauh dari
keramaian jalan. Kegiatan di hari pertama kami mahasiswa/i UHAMKA
membantu warga Desa Pangradin melaksanakan pengajian rutin dalam satu tahun
sekali kami,ini pengalaman yang berkesan untuk saya dan teman – teman
kelompok saya karena disaat itulah masyakarat sangat bersahabat dan sangat
ramah terhadap mahasiswa/i UHAMKA, kami melakukan kegiatan terserbut
dengan aturan yang sudah diberikan oleh pihak warga Desa Pangradin, sebagian
untuk laki laki mengikuti pengajian di masjid Ar-Rohmat lalu untuk perempuan
menjaga prasmanan, saya senang bisa membantu warga disana jika dilakukan
secara ikhlas maka setiap yang kita lewati akan terasa khitmat.Seiring berjalannya
waktu rasa kekeluargaan kelompok saya mulai terjalin semakin kuat. Saya mulai
mengenal dekat teman-teman saya. Bahkan mereka sudah hapal dengan tugas
rutin mereka yang sebenarnya secara tidak sengaja mereka lakukan. Misalnya,
membeli air minum, mengantar anak perempuan ke pasar, dan masih banyak lagi.
Ternyata kami dengan mudah menjalin pertemanan bahkan hanya di awal minggu
48
awal kegiatan PKM ini. Kami sering bercanda, tertawa hingga keluar air mata,
bernyanyi bersama, bermain bersama dan hal-hal lain yang sulit untuk saya
lupakan hingga saat ini. Kegiatan demi kegiatan kami jalani, namun terkadang
tidak luput dari konflik. Perbedaan pendapat dan masalah-masalah tak terduga
juga harus kami hadapi selama masa PKM ini di Desa Pangradin. Namun,
alhamdulillah semua bisa teratasi dengan baik dan bijaksana dengan masukan
demi masukan yang semuanya disatukan dengan baik. Saya merasa sangat
beruntung bisa mengenal mereka dari sifat yang berbeda-beda. Namun, kami bisa
saling mengisi satu sama lain, berbagi cerita tentang perjalanan hidup masing-
masing, dan menceritakan pengalaman yang sangat luar biasa yang pernah terjadi
di kehidupan kami jauh sebelum kami saling mengenal. Ternyata teman-teman
saya di kelompok ini semuanya luar biasa dengan masing-masing bakat yang
mereka miliki. Saya sadar kami ini berbeda karakter tapi saling melengkapi.
Kelompok PKM SAHWAHITA ini terdiri dari 13 orang dari 1 fakultas yang
sama namun beda jurusan Mereka unik dengan sifat dan kemampuan yang mereka
miliki. Mau di deskripsikan satu satu takut kepanjangan , tapi saya sebutin saja ya
nama anggotanya:
1. Arif Ramadhan
2. Bagus Putra Perdana
3. Dwi Tego Rindo’i
4. Eldiansyah Muhammad Nugraha
5. Hasna Elma
6. Hifzhatun Nisa ( atun )
7. Lifia Indah Savitri ( ceulipi )
8. Muhammad Farizi
9. Nurul Ayu Puspamurti ( kuya )
10. Syafira salsabila fandiyanti ( sepi/pirmen )
11. Salsa Zuhrufa Sheila
12. Sri Widya
13. Widia Dwi Lestari
Saya merasa sangat senang bertemu dengan mereka. Mereka adalah orang-
orang yang membuat saya merindukan saat-saat PKM. Saya bersyukur karena
teman PKM saya adalah mereka. Mereka bukanlah sekedar teman KKN, namun
mereka adalah keluarga baru untuk saya.
49
Setelah sampai di sana kami bertemu dengan sekdes. Mereka menyambut
rombongan mahasiswa dengan ramah dan mengizinkan kami untuk mengadakan
PKM di Desa Pangradin.
Awal tinggal di sana saya merasa tidak nyaman, karena suasana baru dan
jauh dari keluarga. Namun setelah saya menjalani hidup di sana, saya mulai
terbiasa dengan kondisi lingkungan juga kondisi masyarakat di sana. Kondisi di
Desa Pangradin jika siang hari bisa sangat panas sekali, sedangkan sore sampai
malam bisa hujan deras. Jika hujan akan banyak genangan yang bisa saja
mencelakakan pengendara motor, jika panas akan sangat berdebu. Begitupun
dengan jalanan menuju RW 05. Saya merasa senang bisa mengabdi di RW 05 di
Desa Pangradin dengan masyarakat yang sangat baik dengan saya dan juga
kelompok saya. Mereka juga menerima kami dan memperlakukan kami sebagai
saudara sendiri.
Saya sangat kagum dengan anak – anak disini mereka begitu antusias
dengan kedatangan kami baru saja kami menginjakkan kaki untuk beristirahat
sejenak mereka sudah datang ke rumah yang kami tinggali mereka begitu
lincahnya menceritakan hal hal yang terjadi di desa sini begitupun hal – hal yang
mereka alami dirumah, disekolah, saat mereka bermain. Namun selain itu, saya
merasa prihatin karena ada beberapa siswa dan siswi SD yang masih belum bisa
membaca dan menulis dengan baik. Ada juga yang belum bisa menghapal
perkalian padahal sudah kelas VI SD. Jika dibandingkan dengan siswa di kota di
tingkat kelas I dan II, mereka sudah bisa membaca dan menulis dengan baik.
Begitupun dengan tingkat selanjutny Ini adalah tantangan bagi saya untuk
membuat mereka lebih senang belajar ketimbang bermain, ada kejadian lucu yang
berada di Desa Pangradin semisalkan di Desa Pangradin ada yang hajatan semua
SD akan di liburkan hanya untuk datang ke hajatan tersebut jauh berbeda sekali ya
dengan di kota bisa jadi ini sudah tradisi warga Desa Pangradin yang tidak dapat
di ikut campuri oleh pendatang baru. Namun, kami tidak berhenti begitu saja
kelompok 19 pada tanggal 10 Agustus 2019 meminta izin untuk mengajar di
Sekolah Dasar Pangradin 02 alhamdulillah kelompok 19 diberi kesempatan untuk
mengajar sampai tugas PKM kami selesai, sehabis kita melakukan kegiatan
mengajar banyak sekali siswa – siswa meminta kami mengajari mereka bahkan
mereka datang ke rumah kami langsung untuk belajar bersama sama oke kami
anggap ini kegiatan bimbel karena belajar dirumah. Begitu banyak siswa yang
datang ke rumah kami dan kegiatan ini kami kerjakan secara rutin kelompok 19
beri jadwal untuk siswa – siswa supaya tidak terjadinya bentrok dengan proker
lainnya. Tidak hanya belajar membaca, namun kami juga mengajarkan BTQ
(Baca Tulis Qur’an).
50
Masyarakat di RW 05 didominasi yang beragama Islam.Pengajian di sini
juga berjalan dengan rutin, yaitu pengajian ibu-ibu maupun bapak-bapak.
Masyarakat di Desa Pangradin suka bergotong royong, bersosialisasi dengan baik
dengan orang baru, dan juga saling menolong. Pemuda, tokoh masyarakat, warga,
dan anak-anak di sini semuanya sangat banyak membantu setiap program yang
kami jalankan di sana.
PROKER SAHWAHITA
Saya ingin membuat Desa Pangradin lebih maju dan lebih sejahtera
dengan segala SDA dan SDMnya di dalamnya, memang di sana belum banyak
fasilitas seperti di kota. Hal yang ingin saya perbaiki Desa Pangradin ialah di
Bidang Pendidikan karena masih banyak sekali anak – anak kecil itu sering sekali
menyepelekan pendidikan. Di sana juga kekurangan tenaga pengajar yang
mempunyai kompentensi yang sangat baik. Padahal anak – anak di Desa
pangradin itu sangat banyak namun hanya saja mereka malas untuk belajar,
mungkin dengan adanya dirubahnya cara mereka belajar pasti akan semangat
kembali. Dengan adanya dorongan orang tua yang memberi semangat untuk anak
– anaknya, membelikan barang yang di inginkan oleh sang anak, hal itu boleh saja
dilakukan tapi tidak boleh terlalu sering.
51
Sebenarnya masih banyak lahan kosong di sana yang bisa digunakan untuk
bercocok tanam, bertani, berkebun, beternak dan usaha wisata. Saya ingin mereka
bisa mengelola kesempatan- kesempatan tersebut menjadi ladang uang tanpa
harus menunggu pembangunan dari pihak swasta atau pemerintah. Intinya Desa
Pangradin bisa menjadi desa yang mandiri. Terima kasih keluarga baruku,
Sahwahita dan Pangradin.
Salah satu hal yang paling berkesan ketika mata kuliah ini adalah
Pengabdian Kepada Masyarakat atau sebut saja PKM. Kenapa PKM hayoo?
Karena setelah menjalani PKM akan muncul rasa rindu baik kepada teman-teman
satu kelompok atau terhadap desa dan masyarakat di tempat mengabdi.
Penyebabnya adalah rasa kekeluargaan yang muncul ketika berjuang bersama dan
mengabdi selama satu bulan. Di sana kelompok harus bertindak seperti sebuah
keluarga, menjalani aktivitas rumah dan bekerjasama memecahkan masalah. Di
sanalah saya menemukan keluarga baru saya, di PKM SAHWAHITA. Pesan yang
harus semoga perjuangan yang kita lakukan untuk Desa Pangradin tidak sia – sia
dan semoga selalu bermanfaat untuk Desa Pangradin, Saya juga berharap kepada
semua anggota PKM 19 agar tetap menjaga kekeluargaan kita karena salah satu
cara untuk memperpanjang usia yaitu memperpanjang silaturrahmi kita. Semoga
kita semua diberi kelancaran dalam segala aktivitas kita. semoga kita bisa
mengabdi, bekerja sama dan membangun desa-desa selanjutnya. Amin ya rabbal
alamin.
BIOGRAFI PENULIS
Widia dwi lestari lahir di kota Pacitan tanggal 15 Desember 1999, putri
dari Bapak Rebo Heru purwanto dan Ibu Puji wiyati, biasa dipanggil inces atau
widia, aku anak ke-2 dari 2 bersaudara, memiliki kakak perempuan bernama
Atiyas Tutik Eka Wijiya Ningsih kelulusan dari Universitas Muhammdiyah
Ponorogo mengambil jurusan Bahasa Inggris, sedangkan aku mengambil jurusan
Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Hamka. Aku mulai pendidikan TK di Pacitan setelah itu melanjutkan sekolah
dasar (SD) di kota JAMBI, kemudian SMP – KULIAH dijakarta. Diluar kegiatan
kuliah aku hobinya shopping tapi yang dibelanjain makeup bukan makanan, jalan
– jalan, sering banget ngabisin waktu sendirian di luar atau di kamar.
Kesampingkan untuk hobby ya, selain itu aku pernah mengikuti lomba Bahasa
inggris alhamdulillah juara 2, mengikuti lomba Qori alhamdulillah juga juara 2
dan pernah mengikuti ekstrakurikuler PASKIBRA di SMA, saya dan tim
mengikuti lomba lalu menjadi JUARA UMUM alhamdulillah suatu kebanggan
untuk diri sendiri dan sekolah.
52
POLOS NAN INDAH NAMUN KLASIK PKM 19
53
Pangradin. Mau tidak mau, saya akan melaksanakan program ini dengan tekad
untuk belajar dan nilai.
54
dalam proker kami, maka kami melakukan persiapan untuk proker tersebut,
seperti mencari hewan qurban. Malam hari nya, kami diajak oleh Ibu Wati selaku
Ketua Urusan Kesejahteraan Rakyat (UKR) untuk liwetan sebagai bentuk selamat
datang di Desa Pangradin. Pada 10 Agustus 2019, kegiatana kami dibagi dua
antara yang wanita dengan pria. Yang wanita berpartisipasi membantu dalam
kegiatan posyandu yang dilakukan di pelataran rumah Ibu Wati dari jam 08.00-
11.00 WIB. Siangnya kami mengadakan bimbel kepada anak-anak RW 05 Desa
Pangradin 2. Sedangkan yang pria membantu kegiatan untuk babak eliminasi
lomba sepak bola peringatan 17 Agustus yang memang dilakukan sebelum
perayaan HUT RI ke-74. Pada 11 Agustus 2019, kami ikut sholat Ied Idul Adha
bersama di Masjid Jami Ar-Rohman. Setelah sholat kami ikut bertasipasi dalam
rangkaian kegiatan Idul Adha. Kami juga menyumbangkan 1 ekor kambing. Ikut
berpartisipasi menyembelih hewan qurban dan membagi-bagikannya kepada
warga RW 05.
Minggu kedua kami yang berlangsung dari tanggal 12-18 Agustus diisi
dengan kegiatan persiapan HUT RI ke-74,. Selain mempersiapkan 17an, kami
juga membagi kegiatan tersebut sesuai tanggung jawab proker masing-masing.
Tanggal 12 Agusuts 2019, kegiatan kami adalah memasang bendera di sepanjang
area RW 05 Pangradin 02. Pada 13 dan 14 Agustus 2019 kami ada kegiatan
mengajar di SDN Pangradin 02. Jarak tempuh rumah kami dengan SD tersebut
bisa butuh waktu 10-15 menit dengan berjalan kaki. Para guru SDN Pangradin 02
sangat baik menyambut program kerja kami dalam membantu mengajar serta
antusiasme para murid yang sangat tinggi.
Pada 15 Agustus 2019 kami mengadakan sosialisasi ke 3 RW, yakni RW 04,
RW 05, dan RW 06 dalam rangka untuk memberitahu warga jika akan
dilaksanakan peringatan HUT RI, selain itu kami juga bersosialisasi mengenai
perlombaan apa saja yang diadakan. Dalam pelaksanaan 17an kami bekerjasama
dengan kelompok KKN 47 Mudita UIN, sehingga panitia 17an gabungan dari
anggota PKM 19 UHAMKA dan KKN 47 UIN. Hal ini dilakukan karena program
kerja mereka juga sama dengan kelompok PKM 19, dan karena tempat atau lokasi
perlombaan yang sama juga menjadi pertimbangan. Selain itu dengan kerjasama
ini dapat sebagai ajang mempererat tali silaturahmi sesama warga Desa Pangradin,
juga untuk meminimalisasi biaya kelompok PKM, dan untuk memeriahkan hadiah
agar banyak dan dapat menarik minat warga Desa Pangradin utnuk ikut
berpasrtisipasi dalam memeriahkan HUT RI.Tanggal 16 Agustus 2019, kegiatan
kami adalah Jumat Bersih (Jumsih) dimana kami memberihkan lingkungan RW
05 dan RW 04, selain kami juga ada anak KKN 47 Mudita UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang berada di RW 04 dan PKM 19 di RW 05.
Hari yang ditunggu telah tiba yakni peringatan HUT RI ke-74. Perlombaan
17 Agustus dilaksanakan 2 hari yakni 17 dan 18 Agustus 2019. Adapun
55
perlombaan yang diadakan adalah lomba paku dalam botol, makan kerupuk, ambil
koin, balap karung, joget bangku, joget balon, estafet tepung, balap kelereng, tarik
tambang, sepak bola daster, pecah air, dan panjat pinang. Ada 3 kategori dalam
perlombaan yaitu anak-anak, remaja, dan dewasa. Malam puncak dan sebagai
penutup dari kegiatan HUT RI ke-74 diselenggarakan adanya panggung untuk
mengumumkan pemenang lomba 17an dan pembagian hadiah. Acaranya ini
berlangsung pada 18 Agustus 2019 dari pukul 19.00 – 22.00 WIB.
Minggu ketiga kami yang berlangsung dari tanggal 19-24 Agustus diisi
dengan persiapan program kerja terakhir kami, yaitu penyuluhan dan pemeriksaan
kesehatan gratis. Selain menjadi minggu terakhir proker kami, ini menjadi minggu
terakhir kami juga di Desa Pangradin 2 karena waktu yang ditentukan untuk
kegiatan PKM telah selesai. Penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gratis
diselenggarakan pada 21 Agustus 2019 pukul 09.00 – 12.00 WIB di pelataran
rumah Ibu Wati. Program ini bertujuan untuk memeriksa tingkat gula darah,
kolesterol, asam urat, dan tekanan darah dari para lansia maupun orang dewasa
warga Desa Pangradin RW 05. Ada sekitar 50-80an warga baik itu yang dewasa
maupun lansia yang ikut mendaftar dalam pemeriksaan ini. Kami bekerjasama
dengan puskmesmas terdekat untuk mengadakan tenaga medis dalam membantu
kegiatan ini.
Penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan telah selesai dan itu berarti program
kerja kami telah dirampungkan semua. Dan itu mengakhiri kegiatan kami di Desa
Pangradin 2 selama kurang lebih 18 hari. Ini adalah pengalaman yang tak akan
terlupakan diawali dari kami yang tidak saling mengenal dan dibayangi rasa
khawatir tidak dapat melakukan apapun. Namun berkat kerjasama dan saling
percaya kami dapat mengatasi bentuk perbedaan pikiran dan karakter masing-
masing, kami dapat melaksanakan kegiatan PKM ini dengan baik dan lancar.
Pangradin, desa polos nan Indah dengan sejuta kisah dari sebagian kecil
desa di negeri ini. Indahnya Desa Pangradin yang berada di Kecamatan Jasinga.
Desa indah nan menawan merupakan desa akan kaya potensi pertanian. Betapa
tidak, selama PKM di Pangradin ini saya telah melihat sendiri potensi besar
tersebut. Potensi yang ada bukan hanya pada satu aspek tapi bermacam aspek
yang sangat menunjang kehidupan manusia. Potensi tersebut meliputi potensi di
bidang pertanian, perkebunan, pariwisata kuliner, sumber daya alam, bahkan
sumber tenaga makanan daerah yang sudah ada di Pangradin 2 ini.
Akan tetapi, selama melaksanakan PKM di desa ini saya melihat ada sedikit
krisis pendidikan dan kebersihan yang mungkin juga merupakan masalah klasik
yang terjadi pada seluruh daerah terpencil. Yakni jumlah sekolah yang terbatas,
56
kekurangan tenaga pengajar di masing-masing sekolah, dan kurangnya fasilitas
penunjang belajar. Selain itu kebersihan, yakni kurang memadainya tempat
pembuangan sampah. Karena di Desa Pangradin belum memiliki tempat
pembuangan tersebut. Masyarakat sehari-harinya membuang sampah di sungai
atau kali. Bukan karena perilaku masyarakat yang malas, tetapi karena memang
tidak ada tempat pembuangan akhir untuk membuang sampah. Lalu apakah
sampah-sampah itu akan terus berada menumpuk di sekitar sungai? Sampah-
sampah memang akan menumpuk di sekitar sungai tetapi nanti nya masyarakat
akan membakar sampah-sampah tersebut.
Sebelumnya, masalah ini sudah kami diskusikan dengan Bapak Deni
Setiabudi selaku Sekretaris Desa (Sekdes) dan Ibu Wati selaku Ketua Urusan
Kesejahteraan Rakyat (UKR). Namun sampai saat ini aparatur desa masih merasa
kebingungan untuk memecahkan masalah ini. Upaya-upaya yang kami pikirkan
pun sebelumnya juga sudah terpikirkan oleh mereka. Bahkan dari Pak Deni
menanggapi antusias rencana kami mengenai bank sampah. Meskipun memang
rencana bank sampah ini sebelum nya juga sudah diajukan oleh KKN dari UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun lalu dan sudah terlaksana, namun hasilnya
tidak bertahan lama setelah kepulangan KKN UIN dari Desa Pangradin 2.
Pak Deni sangat membantu kami dengan memberitahukan adanya dana
bantuan dari anggaran desa untuk pembuatan bank sampah dan beliau juga
memberi kmai waktu untuk menyosialisasikan pada masyarakat dengan aparatur
desa di kantor desa. Tetapi kenyataannya diluar ekspetasi. Jalannya program bank
sampah ini tidak semulus yang diinginkan.
Untuk itu pemerintah perlu memperhatikan perkembangan Desa Pangradin
ini dengan meningkatkan mutu pendidikan, fasilitas penujang seperti jalan,
bangunan dan konstruksi, serta sumber tenaga listrik dan air bersih di negeri ini.
Selain itu fasilitas jaringan komunikasi dan internet murah untuk masyarakat perlu
di berikan untuk menunjang perekonomian masyarakat agar dapat
mengembangkan usaha, bisnis dan promosi pariwisata di Pangradin. Pemerintah,
masyarakat dan warga Pangradin sendiri harus bahu membahu dan menyadari
potensi besar Pangradin agar dapat dikelola dengan baik.
Diharapkan mahasiswa PKM yang akan ber-PKM di desa ini pada tahun
berikutnya menyiapkan program khusus sesuai kebutuhan yang telah di paparkan
dan dapat memberikan pengabdian pada masyarakat sesuai bidang ilmu masing
masing. Dan diharapkan kepada PKM untuk dapat mengirim mahasiswa PKM
selanjutnya ke desa ini demi terwujudnya cita cita Universitas Muhammadiyah
Prof. Dr. Hamka untuk kejayaan Bangsa.
57
Pengalaman dari Desa Pangradin Dusun II
Pengantar PKM
Saya merupakan salah satu anggota PKM dari kelompok 19, dalam kelompok
PKM 19 terdiri dari 13 orang mahasiswa, yaitu ada :
1. Arif Ramadhan
2. Bagus Putra Perdana
3. Dwi Tego Rindo’i
4. Eldiansyah Muhammad Nugraha
5. Hasna Elma
6. Hifzhatun Nisa
7. Lifia Indah Savitri
8. Muhammad Farizi
9. Nurul Ayu Puspamurti
10. Syafira salsabila fandiyanti
11. Salsa Zuhrufa Sheila
12. Sri Widya
13. Widia Dwi Lestari
Selama 18 hari saya PKM di Desa Pangradin dusun II, saya tinggal dirumah
kontrakan Ibu Dedeh yang bertepatan di RT 01 RW 05. Saya sangat nyaman
sekali tinggal di desa Pangradin karena banyak sekali pelajaran yang dapat saya
ambil mau itu positif dan negatif. Hal positif yang saya dapat adalah pola hidup
masyarakat yang sangat tentram dan saling bergotong royong. Sedangkan hal
negatifnya adalah pola pikir masyarakat terhadap sampah yang membuat saya
sedih melihat lingkungan yang kumuh, tidak asri, dan tercemarnya SDA yang ada.
Inilah tujuan PKM yang dimaksud adalah membantu menyelesaikan masalah
dalam masyarakat, saya bersama kelompok PKM 19 membuat beberapa program
58
kerja yang mungkin dapat membantu menyelesaikan masalah desa Pangradin,
beberapa program kerja yang kelompok PKM 19 buat ada:
Kesan
59
segala sikap dan pribadi yang beraneka ragam, namun segala masalah yang ada
selalu memiliki solusi dengan kita saling bergotong royong.
Pesan
60
Mengabdi di Desa Pangradin Dusun 2
Lifia Indah Savitri
61
menjadi ketua kelompok adalah Arif, bendaharanya adalah syafira dan
sekretarisnya adalah ayu dan widia.
Pada hari pertama PKM dilaksanakan kami juga masih belum akrab
karena waktu termasuk masih sangat singkat untuk mengakrabkan diri
dilingkungan yang baru, pada hari kedua sudah lumayan akrab namun bukan yang
akrab banget tapi udah ada kemajuan dalam beradaptasi, hari ketiga dan
seterusnya kita udah bisa dibilang akrab yang beneran akrab karena sudah bisa
bercanda bareng dan ketawa bareng. Pada saat pelaksanaan PKM ini banyak suka
duka nya, tapi saya sangat bersyukur berada dikelompok ini karena anggotanya
kompak dan saling menjaga satu sama lain. Walaupun kadang berbeda pendapat
namun itu tidak membuat kita menjadi pecah karena berbeda pendapat itu biasa
dan masing-masing individu berhak berpendapat. Walaupun kita berbeda watak
namun selama 18 hari kami bisa menyatu layaknya keluarga karena perbedaan
itulah yang membuat kita Bersatu.
Selama 18 hari dalam menjalankan program kerja kami lakukan Bersama-
sama dengan cara membagi tugas dan membentuk divisi-divisi demi lancarnya
kegiatan program kerja kami. Untuk melakukan pekerjaan rumah yang biasa
masak adalah widia dwi, ayu, saya, hifzhatun, syafira dan yang biasa mencuci
piring adalah saya, Sheila dan hasna tapi kadang yang laki-laki juga membantu
mencuci piring hehe. Yaaa pokoknya kami saling membantu aja hehe.
Pada awal tinggal di sana saya merasa tidak nyaman, karena suasana baru
dan jauh dari orang tua. Namun, setelah saya menjalani hidup di sana, saya mulai
terbiasa dengan kondisi lingkungan juga kondisi masyarakat di sana. Saya
menyadari bahwa saya akan mudah terbiasa jika saya melakukan dengan ikhlas
dan senang. Berbanding terbalik jika saya menjalaninya dengan tidak ikhlas dan
sedih. Di pemikiran awal saya mengira bahwa desa ini akan menjadi kurang
menyenangkan untuk saya. Namun, nyatanya semua berbalik.
Kondisi desa Pangradin pada saat kami PKM adalah sedang kemarau dan
air disana sangat sulit namun banyak warga yang memiliki air banyak yang
berbaik hati dengan kami yang membolehkan kami menggunakan airnya kapan
saja. Walaupun desa Pangradin ini terletak diatas gunung namun air di desa ini
sangat sulit. Bahkan kalau ada air, air yang ada tersebut bukan air bersih
melainkan air kotor yang banyak mengandung kotoran dan minyak yang dapat
menimbulkan berbagai macam penyakit.
Desa Pangradin berada di kecamatan jasinga kabupaten bogor, didesa
Pangradin lingkungannya masih sangat asri karena masih banyak tumbuh-
tumbuhan seperti sawah, sayur-sayuran dan buah buahan. Namun pada desa
62
pangradin masih banyak sampah yang berserakan, hal tersebut terjadi karena
masih kurangnya kesadaran masyarakat desa Pangradin untuk membuang sampah
pada tempatnya. Bahkan di sungai pun banyak sekali sampah karena rata-rata
masyarakat membuang sampah bekas konsumsi rumah tangga dengan cara
melemparnya ke sungai yang ada sehingga sungai desa Pangradin dipenuhi oleh
sampah sehingga mengurangi keasrian lingkungan Pangradin. Mata pencaharian
masyarakat desa pangradin sebagian besar adalah sebagai petani karena banyak
sawah dan buah-buahan namun ada juga yang lebih memilih untuk bekerja ke luar
desa Pangradin misalnya seperti ke DKI Jakarta dan sekitarnya.
63
sumber daya alam yang cukup melimpah seperti masih banyaknya tumbuh-
tumbuhan yang bisa dijadikan peluang besar untuk memulai berbisnis.
Untuk memajukan bangsa, Pendidikan merupakan pondasi yang penting
untuk mewujudkan itu semua. Maka dari itu saya sangat ingin desa ini lebih di
perhatikan perihal Pendidikan dengan memberikan fasilitas yang layak untuk
mendukung kegiatan belajar mengajar Dan menambahkan banyak sumber daya
manusia yang sesuai dengan tingkat kebutuhan guna meningkatkan kualitas
penerus bangsa. Desa ini kurang fasilitas yang layak dan SDM yang memadai,
guru yang mengajar disini masih sangat terbatas. Disekolah kurang ada aturan
yang ketat sehingga masih banyak murid yang berani bolos sekolah dan pada saat
belajar ada beberapa yang masih malas untuk mengikuti pelajaran dan mungkin
itu terjadi karena kurangnya motivasi dan pengetahuan khusus tetang pentingnya
Pendidikan. Saya ingin memberikan motivasi khusus kepada anak-anak yang
masih malas untuk sekolah.
Apapun yang sudah saya lakukan untuk desa ini semoga bermanfaat untuk
warga dan anak-anak. Semoga mereka dapat mengambil semua ilmu yang sudah
saya dan teman-teman kelompok saya berikan selama 18 hari. kami di sini hanya
memberikan bantuan dalam hal ilmu pengetahuan.
Jika saya kembali ke desa ini, saya ingin berbagi ilmu yang lebih banyak
lagi kepada warga desa Pangradin ini, Khususnya ilmu Pendidikan.
64
Desa Pangradin Dusun 2
Hifzhatun Nisa
Pengantar PKM
Setelah itu saya mulai mencari cari teman kelompok saya, teman yang
akan menjadi keluarga baru untuk 18 hari kedepan, saya sangat bersyukur bisa di
kelilingi oleh teman kelompok saya yang sangat baik dan bisa diajak berkejasama
dalam membuat sebuah program kerja.
Pada suatu hari saya dikabarkan oleh teman saya bahwa sudah ada nama
kelompok PKM dan saya dapat di kelompok 19, kelompok tersebut bertempat di
Desa Pangradin Dusun 2, saya satu kelompok dengan teman sekelas saya tetapi
laki laki, pada saat pertemuan kelompok yang pertama saya ikut tetapi saya tidak
bisa terlalu lama dikarenakan saya ada mata kuliah pada saat itu, lalu saya ahanya
membayar iuran uang kas saja. Pertemuan kedua mulai membuat program kerja
apa saja yang akan diadakan pada saat legiatan PKM nanti, sebelum menentukan
program kerja ada beberapa anggota kelompok yang survei ke Desa Pangradin
Dusun 2, tetapi saya tidak serta ikut dalam survei yang pertama tersebut, saya
hanya diceritakan dan diberikan sebuah foto tentang desa tersebut.
65
Dipertemuan kelompok yang kedua saya mulai mengetahui teman teman
kelompok saya, awalnya saya tidak kenal dengan mereka, karena mereka dari
berbagai macam prodi tetapi satu fakultas, pada saat pertemuan itu tidak terlalu
lengkap dan saya belum mengetahui sepenuhnya teman kelompok saya, lalu saya
mulai akrab dengan teman kelompk saya itu sejak sehabis UAS semester 4, mulai
berdiskusi tentang barang bawaan dan membawa apa saja nanti pas PKM
berlangsung.
Tiba hari dimana PKM tersebut dilaksanakan, saya mulai mencari bus
yang akan saya tumpangi untuk ke Jasinga, setlah itu saya bertemu dengan teman
kelompok saya, sesampainya di Jasinga kami berkumpul dan merencanakan
kendaraan selanjutnya untuk ke Desa Pangradi Dusun 2, setelah itu kami kesana
dengan menggunakan Angkutan Umum, sesampainya di desa tersebut kami
menanyakan tentang keberadaan rumah yang akan kami tinggali selam 18 hari itu.
Setelah bertemu dengan orang yang mempunyai rumah tersebut saya dan teman-
teman membersihkan rumah dan merapihkan barang-barang yang sudah kami
bawa.
Desa pangradin bisa disebut desa yang penduduk nya amat ramah terhadap
orang pendatang, terbukti ketika saya dan teman teman kelompok saya datang
ibu-ibu disekitar sangat ramah, saya dan teman-teman saya mendapati Rw 05.
Sekitar desa sebenarnya sangat bagus pemandangan nya tetapi sangat disayangkan
karena banyak sampah yang berserakan di area sungai tersebut.
Yang sangat disayangkan lagi adalah perihal air yang sulit padahal daerah
nya sudah diatas pegunungan dan sangat jauh dari Pangradin Dusun 1. Tetapi ibu-
ibu sekitar disana sangat baik dan sering menawarkan kami untuk mandi
66
dirumahnya jika memang di temapt tinggal kami tidak ada air. Hari kedua kami
disana sudah diajak ibu-ibu sekitar untuk mengikuti pengajian rutin yang diadakan
setiap tahun nya di desa tersebut, hari berikutnya terlihat anak anak yang antusias
terhadap kedatangan kami, saya dan teman teman senang dan bangga karena
disambut dengan sangat baik oleh warga sekitar.
Anak-anak tersebut juga tidak sungkan untuk menceritakan tentang hal apa
saja yang sudah meraka alami selama mereka tinggal didesa tersebut.
Ada dimana sisa - sisa hari kami di desa tersebut, ibu-ibu sekitar mengajak
kammi untuk perpisahan dengan mengadakan liwetan di rumah warga, saya dan
teman-teman lagi lagi sangat senang karena sikap merka yang luar biasa terhadap
orang mendatang seperti saya dan teman-teman. Rasanya tidak ingin berpisah
dengan ibu-ibu disana tetapi apa boleh buat waktu terus berjalan dan saya disana
hanya mengabdi kepada masyarakat.
Yang saya harapkan setelah saya PKM terhadap desa Pangradin adalah
semoga makin maju dan sejahtera dalam hal apapun, dalam hal pendidikan
mungkin bisa lebih maju agara tidak menyepelekan, karena pendidikan itu penting,
tetapi warga disana sangat menyepelekan pendidikan, orang tua disana banyak
yang menganggap pendidikan itu tidak begitu penting, karena nyatanya banyak
anak anak yang suka tidak masuk sekolah karena di desa tersebut diadakan acara
yang bisa mengajak orang sekampung alhasil mereka sebagai orang tua tidak
mengizinkan anaknya masuk sekolah.
Program kerja yang kami buat adalah mengajar, bimbel, idul adha,
perayaan 17 Agustus dan Medical Check Up, dimulai dari mengajar, awal mula
itu sebagian dari kelompok kami meminta izin ke sekolah yaitu SDN
PANGRADIN 02 kami meminta izin untuk menggantikan peran guru guru, yang
kami gantikan hanya kelas 1,2, dan 3. Hari pertama mengajar respon adik-adik
sangat baik dan terlihat sangat senang, saya mengajar kelas 1 dan mereka
bersemangat sekali pada saat itu, pada hari pertama kami perkenalan dan langsung
mengajar, jarak dari rumah ke SDN PANGRADIN 02 tidak begitu jauh hanya saja
jalan yang menanjak. Setelah mengajar kami juga ada program kerja bimbel, tidak
lupa kami beritahu kepada adik-adik bahwa kami mengadakan program kerja
67
tersebut. Lalu benar saja sepulang kami dari sekolah mereka langsung
mengunjungi rumah kami.
Lalu idul adha, untuk program kerja idul adha kami bergabung dengan kkn
dari UIN dan PKM kelompok 21, kami sepakat bahwa kami menyumbang
kambing untuk masjid disekitar desa tersebut.
Lalu acara 17 agustusan, dalam program kerja 17 agustus saya dan teman-
teman kelompok sepakat untuk bergabung dengan KKN UIN karen itu saran dari
ibu wati selaku penanggung jawab kkn, acara berlangsung cukup seru karena
anak-anak dan ibu-ibu di desa rersebut sangat antusias dengan acara yang kami
buat.
Mungkin tanpa mereka 18 hari saya tidak berkesan apa apa, tetapi
kenyataan nya saya sangat bangga dan sangat beruntung bisa berkerja sama
dengan mereka saya merasakan bahwa kerja tim tim itu ada, 18 hari yang tidak
akan saya bisa lupakan, banyak pelajaran yang bisa saya ambil dari 18 hari
kemarin. Memahami banyak kepala dan banyak sikap itu tidak mudah tetapi
kalian semua bisa menerima saya dan begitu pun sebaliknya.
Pesan nya adalah dimana pun kalian berada sama siapapun partner kalian
jangan lupa berbuat baik, karena dengan kita berbuat baik kita juga akan
dikelilngin orang baik. Semoga ada cerita pangradin 2 di bulan Desember, ya.
68
Kisah Inspiratif Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)
Di Desa Pangradin saya mempunyai teman baru serta orang tua baru yang
saya anggap sudah seperti keluarga, ketika disana kami semua disambut oleh
warga dengan senang hati, 18 hari kami semua mengabdi menjalani hari hari yang
penuh ke semangatan bekerja membangun desa hari hari yang penuh aktivitas dari
mulai menjalani proker demi proker. Tapi semua itu kita lakukan dengan ikhlas
dan tulus. Saya mempunyai teman baru disana yang bernama syarif dan mikel,
syarif kelas 4 dan mikel kelas 5. Mereka anak anak yang pintar serta nurut jikalau
kita mengajarkan hal kebaikan kepada mereka, mereka mempunyai tekad yang
kuat cita cita yang tinggi untuk menjadi orang yang sukses untuk memajukan
Desa mereka dan bercita cita menjadi pengusaha yang besar dan sukses.
Setiap sore hari syarif dan mikel selalu datang ke tempat tinggal kelompok
saya, disitu kami sekelompok ada niatan untuk mengajar bimbel untuk syarif dan
mikel, dan kami menyuruh syarif untuk mengajak teman teman yang lain nya.
Kami mengajarkan materi materi yang ada di pelajaran SD terutama kelas 1 2 3
dan 4. Saya selalu menasehatkan kepada syarif dan mikel agar selalu berbakti
69
kepada kedua orang tua dan belajar dengan giat supaya menjadi orang sukses di
kemudian hari,
Mundur sedikit dari cerita diatas saya akan menceritakan awal mula
perkenalan saya dengan anggota lain nya yang ada di kelompok 19, kumpul
pertama kali kelompok 19 ada beberapa orang yang tidak hadir, awal pertama
kumpul disitu saya masih menjadi orang yang sangat pendiam karena tidak pernah
kenal sama sekali dengan satu dan yang lainnya. Disitu kita menentukan ketua
kelompok tetapi karena pkm ini ada semester 4 dan 6 . kami semester 4
menghormati selaku yang lebih tua untuk menjadi ketua kelompok, terpilihlah
yang bernama Arif Ramadhan. Setelah itu kita jadi rutin mengadakan rapat rapat
membicarakan kedepannya gmna kelompok kita. Seiring berjalan nya waktu kami
bergerak mencari dana donatur membentuk kepengurusan untuk menjalankan
proker dll.
70
Kebersamaan Masyarakat Pangradin – Hasna Elma
Tapi saat awal-awal mengetahui adanya kegiatan PKM ini, suka bertanya
kenapa harus di adakannya kegiatan PKM di setiap kampus? Apa perlu
sebenarnya di adakan kegiatan yang satu ini? Tapi semua kegelisahan akan
pertanyaan-pertanyaan ini terjawab saat sudah selesainya kegiatan PKM ini.
Karena setelah menjalani PKM ini akan muncul rasa rindu baik kepada teman-
teman satu kelompok yang awalnya satu sama lain gapernah kenal bahkan tahu
karna beda-beda jurusan atau terhadap desa dan masyarakat di tempat mengabdi,
baik suasana nya, kebersamaan setiap malam disana dan banyak hal lain, yang
nanti akan diceritakan dibawah ini.
Kendala lainnya mungkin di akses desa Pangradin yang jauh dari jalan
besar, untuk keluar desa pun kita harus bertemu dengan banyaknya pohon-pohon
besar disetiap kanan kiri jalan, belum lagi ditambah jalanan yang rusak dan
71
penerangan yang bahkan dibilang tidak ada disetiap jalan untuk keluar desa
Pangradin, hanya bermodalkan penerangan dari sorot lampu motor saja.
Tapi dibalik banyak nya kendala yang ada, kita anak PKM khususnya
kelompok 19 sangat bersyukur sekali, karna masyarakat Pangradin sangat
menerima kami semua di desa Pangradin 2 ini, dan tentunya membantu saat kita
tinggal di Pangradin. Sebagai contoh, saat kekurangan air dirumah karna matinya
air di rumah yang kita tinggali, banyak ibu-ibu depan yang menawarkan untuk
memakai sumurnya/keran yang ada dirumahnya. Dari mencuci piring, mencuci
sayuran dan mencuci baju. Bahkan sesekali kita dikirimkan makanan dari nenek
dibelakang rumah, tidak sempat menanyakan nama nya, tapi nenek itu yang
cucunya bernama ‘ojan’ yang sering bermain di rumah yang kami tinggali.
Awal tinggal di sana saya merasa tidak nyaman, mungkin karna bukan
dirumah sendiri dan tempat yang asing menurut saya, di desa orang. Sampai saat
hari pertama malamnya saya tidak bisa terlelap, sulit sekali untuk tidur. Namun
setelah hari berikutnya saya bisa terlelap dengan mudahnya, seperti saat dirumah
sendiri. Dan setelah menjalani hari di desa Pangradin saya mulai terbiasa dengan
kondisi lingkungan dan juga kondisi masyarakat disana, kondisi di desa Pangradin
jika siang hari panas sekali, sedangkan tengah malam sampai subuh dingin sekali
disini.
Dan balik lagi ke cerita masyarakat disini, sesekali setiap malam saya suka
duduk didepan teras rumah bu RT yang kadang banyak ibu-ibu sekedar lewat dan
72
ikut duduk bersama saya dan saling bercerita, mulai dari memperkenalkan diri
darimana asal saya, dan berkuliah dimana, atau sekedar bercerita dengan keadaan
masyarakat di desa Pangradin ini. Sampai kadang pembicaraan kami ngomongin
melimpah ruahnya sayur mayur di desa Pangradin ini, dan tentunya sangat murah
harga sayur-mayur dan buah-buahan disini. Lumayan kan buat mamah dirumah
kataku, dan tentunya segar-segar sekali sayur mayur disini.
Setiap harinya di desa Pangradin saat malam selalu ramai sekali, warga-
warga disini selalu welcome gitu tiap rumahnya, dan suara dangdutan bukan hal
yang asing disini, hampir setiap malam di desa ini mendengar orang dangdutan,
wah kalo di jakarta sepertinya sih udah di tegor sama bu RT:’) tapi kerennya tidak
ada yang merasa terganggu dan merupakan hal yang sudah biasa mungkin disini.
Dan itu salah satu hal yang saya rindukan, disini kalo udah malam saja sudah sepi
tapi disana setiap malam ramai sekali;’)
Saya ingin desa Pangradin menjadi desa yang maju dengan segala SDA
dan SDM di dalamnya. Memang fasilitasnya belum memadai seperti di kota
kebanyakan. Hal yang sangat saya ingin perbaiki dari Desa Pangradin adalah
dalam bidang Pendidikannya, kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan,
fasilitas yang ada disekolah, kurangnya tenaga pengajar. Selain itu saya inin
menggerakkan para pemuda karang taruna disana untuk membuat gerakan yang
positif dan menyediakan suatu usaha dimana bisa dikembangkan dan menjadi
suatu usaha penunjang ekonomi disana. Sehingga mereka tidak perlu jauh-jauh
pergi ke kota untuk bekerja, dengan menggerakan usaha yang ada di kampungnya
pun ia mampu dan bahkan bisa membuka banyak lapangan pekerjaan untuk warga
Pangradin. Dan semoga kedepannya Desa Pangradin bisa menjadi desa yang
mandiri, Terima kasih Pangradin, terima kasih bisa merasakan betul rasa
kebersamaan masyarakat disana yang mungkin belum tentu dapat dirasakan
ditempat lain, terimakasih sudah menerima kami dengan baik selama kurang lebih
18 hari lamanya.
73
PENGALAMAN PERTAMA DI DESA PANGRADIN
Saya harus mengenal dari awal lagi dengan anggota kelompok yang sudah
ditentukan, dan pasti banyak kegiatan yang harus direncanakan untuk kegiatan
PKM ini. Semua itu harus dilakukan sendiri bersama anggota kelompok yang lain,
hal itu membuat saya semakin tidak ingin melakukannya. Tetapi, mau tidak mau,
siap tidak siap, tetap harus dilaksanakan.
Sebelum menjalankan PKM, saya dan teman – teman yang lain harus
mengikuti pembekalan terlebih dahulu. Pembekalan waktu itu dilaksanakan di
Aula Fakhrudin, Kampus E FEB UHAMKA. Pada saat pembekalan kelompok
belum diumumkan, saya belum bisa mengetahui kelompok berapa untuk PKM.
Kelompok diumumkan setelah beberapa minggu pembekalan, saya mendapatkan
kelompok nomor urut 19. Kelompok tersebut terbagi dalam berbagai prodi yang
ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Pertemuan pertama pada saat itu saya tidak
ikut dikarenakan saya berada di luar kota. Kemudian pada saat pertemuan kedua,
saya tidak mengenal siapapun orang – orangnya karena saat pertemuan awal saya
tidak ikut. Beberapa saat saat hanya terdiam memandangi orang –orang yang
kemungkinan mereka satu kelompok dengan saya. Akhirnya saya menegur salah
satu perempuan dan menanyakan apa ini kelompok 19, dan ternyata benar. Setelah
itu saya bergabung saya mengenal beberapa dari 15 orang dalam setiap kelompok.
Kami membicarakan apa saja rencana kegiatan untuk PKM di Desa Pangradin,
banyak sekali ide dan masukan dari anggota kami. Selain itu, kami membahas
soal dana untuk PKM ini, seperti yang sudah ditentukan pada awal pertemuan
74
adalah pembayaran rutin kas untuk setiap anggotanya, kemudian ada penjualan
kupon untuk setiap anggota juga. Pertemuan yang pertama bagi saya cukup untuk
memulai beradaptasi dengan teman – teman kelompok 19.
Pada waktu survey saya tidak pernah ikut, ya memang sayanya saja yang
sangat tidak antusias atau memang malas. Awal survey, hanya beberapa
perwakilan anggota kelompok saja yang pergi ke Desa Pangradin, seingat saya
survey pertama belum mendapatkan hasil yang maksimal, dikarenakan hanya
untuk mengetahui dimana lokasi yang akan nanti selama 18 hari mengabdi untuk
desa. Setelah survey pertama dilaksanakan, kemudian ketua kami berbicara di
grup agar diadakannya rapat lagi untuk membicarakan mengenai lokasi, tempat,
dan program kerja yang akan dibuat, dan juga menetapkan nama kelompok saya
pada awalnya yaitu “The Revolution Of Youth”, namun ada beberapa hal yang
membuat kami mengganti nama kelompok tersebut menjadi “SAHWAHITA”
yang memiliki makna (bermanfaat bagi kita semua) nama tersebut diambil dari
Bahasa Sansekerta. Pada saat rapat, seperti biasa orangnya yang itu – itu saja,
setiap ada rapat tidak semua anggota selalu hadir, dikarenakan memiliki urusan
pribadi masing – masing yang membuat berhalangan hadir. Agar rapat tidak
terulang lagi seperti itu, maka ketua saya menetapkan untuk yang tidak hadir rapat
akan dikenai sanksi berupa membayar denda. Tetapi, aturan tersebut tidak
membuat yang tidak hadir menjadi hadir, hanya pernah sekali pertemuan semua
anggota kami dating, itu hanya sekali pada saat – saat sudah mendekati
keberangkatan untuk PKM.
Hingga saatnya tiba pada tanggal 07 Agustus 2019, saya dan seluruh mahasiswa/i
berkumpul di lapangan Kampus FKIP. Mengenai kendaraan untuk keberangkatan
sebelumnya sudah diadakan rapat oleh para ketua kelompok PKM dengan pihak
kampus, bahwa akan disediakan bus sesuai dengan desa – desa yang sudah
dibagikan. Di desa Pangradin terdapat dua dusun, ada Pangradin 1 dan Pangradin
2. Terdapat 5 kelompok yang akan menaungi Desa Pangradin, kami sendiri
kelompok 19 menempatkan Desa Pangradin 2 bersama dengan kelompok 21.
Sedangkan di Desa Pangradin 1 terdapat 3 kelompok PKM. Kemudian kami
peserta PKM menuju Desa masing – masing dengan bus yang sudah ditentukan,
hanya beberapa anggota saja yang menaiki bis, ada beberapa anggota
mengendarai motor terutama anak laki – laki.
Dengan berat hati saya meninggalkan rumah demi kegiatan PKM ini.
Minggu pertama saat di Desa Pangradin suasana terasa sangat sepi dan masih
75
canggung sekali satu sama lain. Rasanya semakin ingin pulang dan tidak betah
lama – lama disana. Saya selalu mengeluh kapan pulang, kapan semua ini
berakhir, tanggal 24 Agustus lama sekali. Dengan seiring berjalannya waktu, kami
pun mulai menyesuaikan diri, sudah mulai terbuka terhadap satu sama lain, karena
seringnya kami berkomunikasi mengenai hal program kerja ataupun diluar hal
tersebut. Bukan kehidupan yang namanya tidak ada konflik, hal – hal kecil
ataupun besar kami alami sendiri, dan kami selesaikan sendiri. Mungkin itulah
yang membuat kita semakin lama menjadi lebih nyaman satu dengan yang lainnya.
76
mengajar karena berbenturan dengan kegiatan perayaan HUT RI ke – 74 dengan
mengadakan acara lomba bersama dengan warga dari Desa Pangradin, dan diikuti
dengan acara pembagian hadia lomba serta penutupan pada tanggal 20 Agustus
bersama teman – teman dari KKN UIN.
Jika saya menjadi bagian dari warga Desa Pangradin, saya akan berusaha
untuk memajukan desa ini menjadi desa yang lebih baik lagi. Tujuan yaitu agar
warga yang berada Desa Pangradin dan khususnya di Desa Pangradin 2 RW 05 itu
bisa meningkatkan kualitas generasi-generasi baru yang ada dan saya ingin warga
di desa tersebut tidak gampang dibodohi oleh orang lain nantinya. Saya juga ingin
warga mengembangkan potensi apa yang mereka miliki, yaitu seperti
berwirausaha.
Selain itu, saya dan kelompok saya juga melakukan pengecekan kesehatan
bagi masyarakat lanjut usia secara gratis, agar lebih memperhatikan, menjaga
akan kesehatan tubuh mereka sendiri.
77
mengabdikan diri untuk masyarakat. Saya akan selalu mengingat, menjadikan
pelajaran kehidupan maupun dalam perkuliahan. Saya yang mengira kegiatan
PKM tidak akan menyenangkan, namun saya telah salah mengira. Saya
mendapatkan teman – teman baru yang beraneka ragam karakter, tinggal bersama
kalian selama 18 hari merupakan hal yang tidak akan terlupakan, terimakasih
kawan.
Selalu ingat bahwa setiap apa yang kita lakukan yang baik ataupun yang
buruk, suatu saat ada waktu semua itu terbalaskan sesuai apa yang telah kita
perbuat. Jadilah kegiatan PKM suatu pembelajaran dimana tinggal di tempat yang
sebelumnya kita tidak pernah tempati, bahwa selalu menjunjung etika dalam
bermasyarakat, jangan melakukan hal – hal yang tidak seharusnya dilakukan,
menjadi pribadi yang baik dimana pun kita berada. Cheers!
78
Kedamaian yang Dirasakan di Desa Pangradin
79
kurangnya kebersihan dalam menjaga lingkungannya, yang kedua dibutuhkannya
kesehatan. Nah pada hari menjelang idul adha kami anak cowok cowok
membersihkan masjid terdekat yang berada di desa Pangradin 2 demi kenyamanan
pada saat sholat idul adha. tibalah saatnya idul adha kami kelompok 19 datang
untuk melihat/menyaksikan pemotongan hewan kurban. karna syarat berkurban
adalah menyaksikan hewan yang sudah diberikan kepada masjid. Seiring
berjalannya waktu kami melaksanakan kegiatan bersama warga Desa Pangradin 2
untuk melakukan kegiatan jumat bersih atau yang lebih sering kami sebut
(JUMASIH) kegiatan ini kami lakukan secara rutin pada setiap hari jum’at.
kegiatan ini bertujuan agar warga Desa Pangradin termotivasi dengan adanya
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, karena banyak orang
yang bilang “Kebersihan itu sebagian dari Iman”.
Hari demi hari tanpa kita sadari telah tiba waktunya untuk pulang ke
Jakarta.
Biografi Penulis
Dwi Tego Rindo’i, lahir di Semarang, pada tanggal 18 Maret 1996 adalah
mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta dan
mengambil program study Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Saya anak
ke 2 dari 3 bersaudara. Saya lulusan dari SMA Negeri 99 Jakarta, kegemaran saya
adalah ikut campur dengan masalah orang lain lalu mencari solusi terbaik untuk
menyelesaikan permasalahannya. Disisi lain saya juga hobi menghibur teman-
teman saya dengan membuat lelucon yang lucu. hehehe
80
KESAN DAN PESAN
Kesan Dan Pesan selam KKN Selama 18 hari kami mengabdi untuk
masyarakat jauh, dari rumah dan juga dari lingkungan yang kami temui sehari-
hari. Bertemu dengan orangorang baru dan tinggal bersama dengan teman-teman
mahasiswa dan mahasiswi tentunya kegiatan PKM ini memberikan sebuah kesan
yang mendalam bagi kami para mahasiswa dan mahasiswi, serta masyarakat Desa
Pangradin tempat kami mengabdi dalam PKM di tahun 2019.
81
*PESAN
Saya Dwi Tego Rindo’i, mahasiswa tingkat akhir fakultas Eknomi dan
Bisnis diJakarta. Seperti mahasiswa tingkat akhir pada umumnya, pada periode
liburan menuju semester 7 mau tidak mau kami diwajibkan menunaikan tugas suci
dari kampus, yakni PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat). Mahasiswa dari
berbagai macam progam study dijadikan satu kelompok untuk berkumpul di satu
desa terpencil nan jauh dari peradaban. Dan setelah melewati berbagai proses dari
PPM, kami semua dikumpulkan di Aula lantai 2 untuk saling bertemu dengan
kelompok masing-masing. Pada saat itu saya amat canggung karena akan bertemu
dengan teman-teman baru yang belum pernah saya kenal sebelumnya
82
Setetes Mata Air Surga Di Gunung Pangradin
Arif Ramadhan
Awalnya saya pun masih ragu menjadi seorang pemimpin , karna seorang
pemimpin harus mempunyai sifat yang bijaksana dan berwibawa. Dengan
meyakinkan diri saya , kalau saya bisa memimpin kelompok ini. Karna tidak ada
teman yang berinisiatif menjadi ketua , maka siap tidak siap saya memberanikan
diri menjadi ketua .
83
Pangradin terdapat 26 ekor domba / kambing dan 1 ekor kerbau . Setelah
melaksanakan penyembelihan kami melakukan pemotongan hewan qurban untuk
dibagikan ke masyarakat sekitar yang membutuhkan. Dan malamnya kami
melakukan bakar sate dengan teman-teman dari UIN Jakarta. Pada hari ke-6
sampai hari ke-9 kami melaksanakan kegiatan belajar mengajar di SD Negeri 02
Pangradin . Setiap hari kami harus berangkat ke SD Negeri 02 Pangradin pukul
07.00 sampai 11.00 . Pada hari ke-10 , kami rapat bersama teman-teman UIN
untuk pelaksanaan acara 17 Agustusan dan melakukan sosialisasi kepada warga
setempat. Pada hari ke-11 , kami melakukan acara lomba 17 agustusan . Lomba
yang dilaksanakan antara lain : Makan krupuk , panjat pinang , pecah balon , dll .
Acara tersebut berjalan dengan meriah dari pagi hingga sore , ditutup dengan
hujan yang sangat deras. Pada hari ke-12 , kami beristirahat untuk menghilangkan
rasa lelah . Pada hari ke-13, kami pergi ke SD Negeri 02 Pangradin untuk
berpamitan dengan Kepala Sekolah , Guru dan Murid di SD Negeri 02 Pangradin,
Ada suka dan duka yang kita rasakan selama mengajar di SD Negeri 02
Pangradin , rasanya tidak ingin perpisahan ini terjadi . Dengan hati yang lapang
kita dapat menerima perpisahan ini. Pada hari ke-14 , kami mempersiapkan acara
pembagian hadiah dan perpisahan antara UIN dan UHAMKA yang dilaksanakan
pada malam hari setelah sholat isya , Acara tersebut berjalan dengan meriah dan
ada rasa sedih ketika beberapa hari lagi kita akan berpisah. Pada hari ke-15 , kami
melakukan program kegiatan cek kesehatan gratis antara lain cek kesehatan gula
darah , kolestrol , asam urat , haemoglobin . Acara tersebut dilaksanakan pukul
09-12 . Masyarakat di desa Pangradin 2 sangat antusias dengan adanya cek
kesehatan gratis yang dilakukan oleh kelompok kami. Pada hari ke-16 dan 17 ,
kami melakukan persiapan packing barang dan bersih-bersih rumah yang kami
tinggalkan dan tak lupa berpamitan ke masyarakat sekitar yang telah menerima
kami dengan baik.
Pada saat melakukan survey pertama kali ke tempat desa ini , saya sangat
takjub melihat pemandangan alam yang ada didesa ini. Desa yang terletak ada
diatas bukit membuat hati saya kagum atas segala ciptaan Allah SWT , desa yang
dikelilingi oleh pegunungan , persawahan , sungai dan curug membuat hati ini
selalu mengucapkan rasa syukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan. Pada
saat pelaksanaan PKM berlangsung , pada pagi hari saya merasakan udara yang
sejuk dan pemandangan alam yang indah yang tidak didapatkan dikota besar
seperti Jakarta. Desa Pangradin memiliki banyak kekayaan sumber daya alam
antara lain : Pertambangan emas , Perkebunan buah-buahan , Pertanian , Rempah-
Rempah , Sumber mata air melimpah yang berasal dari gunung , dll.
84
Desa ini memiliki banyak keunggulan sumber daya alamnya , salah
satunya adalah perkebunan buah-buahan . Didesa ini kita dapat menjumpai
banyak buah-buahan seperti durian , manggis , dll.. Sangat disayangkan sekali
pada saat pelaksanaan PKM , kami tidak dapat mencicipi manisnya buah yang ada
didesa ini karna musim kemarau . Desa yang memiliki potensi kekayaan sumber
daya alam yang melimpah seharusnya di kelola dan dimanfaatkan dengan baik
oleh pemerintahan setempat agar kekayaaan sumber daya alam di desa ini dapat
meningkatkan perekonomian warga desa Pangradin.
Jika saya menjadi bagian dari warga desa Pangradin , tentunya saya akan
memajukan perekonomian di desa Pangradin. Dengan melakukan program
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam yang dimiliki oleh desa ini. Dari
sektor perkebunan desa ini memiliki keunggulan dibanding dengan desa lain yang
ada di Jasinga , letak desa Pangradin yang berada di atas bukit merupakan suatu
keuntungan karna tanaman yang ada di desa ini tumbuh subur . Didesa ini juga
terdapat kekayaan alam berupa pertambangan emas. Adanya pertambangan emas
didesa ini membuat nilai tambah bagi desa ini,
85
ALAM ASRI NAN INDAH DI PANGRADIN
Eldiansyah Muhammad N
Mengerikan, gelap, dingin. Itulah para pendatang baru yang untuk KKN di
pangradin selalu ter mindset kan di pikiran setiap individu. Jalan yang tidak rapih
banyak yang berlubang, hutan belukar di setiap pinggir jalan seolah olah di
selimuti oleh nya di sepanjang perjalanan menuju rumah yang akan kami tempati
selama 18 hari. PKM FEB UHAMKA 2019 Kelompok 19 itulah nama program
KKN kami di FEB UHAMKA. First impression kami ketika melihat desa
pangradin merupakam desa yang jauh dari peradaban. Sangat terpencil dan
terpelosok dan mungkin dari sistem akademik sekolah pun tertinggal. Akan tetapi
pemandangan dan sistem kekeluargaan di pangradin lah yang membuat kami
nyaman disana sehingga kami merasakan seperti mempunyai keluarga kedua
selama 18 hari disana. Dari kalangan anak-anak sampai orang tua yang sangat
ramah membuat kami bersosialisasi program kami sangat asik. Akan tetapi
keakraban itu semua berawal dari kecanggungan kami di hari pertama.
Siang hari yang terik membuat kami capek ketika kami baru sampai di
posko pangradin 2. Kami ber istirahat lalu ada nenek pemilik rumah yang kita
huni datang ke kami untuk memperkenalkan pangradin dan memberi kami
beberapa alat masak dan tempat untuk tidur. Istirahat di benak pertama kami
sampai saatnya kita disuruh ke kecamatan untuk menghadiri pembukaan PKM
FEB UHAMKA. Sampai malam kami masih ber istirahat. Sampai hari ke 4 kami
memulai melakukan program harian kami dari membakar sampah membantu bu
SEKDES lalu mengakrabkan diri ke pemuda pemuda sekitar pangradin 2. Sekitar
di hari 5 kami menghadiri pengajian akbar yang di selenggarakan setiap
minggunya di pangradin 2. Di samping kegiatan2 itu semua Kami melakukan
program sosialisasi ke pak RT lalu pak RW dan terakhir sosialisasi ke pak
SEKDES. Banyak yang kami bicarakan sampai pada akhirnya pak SEKDES
membahas soal PILKADES.
Kegiatan yang merupakan dari program kami yaitu qurban. Kami bersama
kelompok 21 menyumbang 3 kambing yang akhirnya kami diberi 1kambing untuk
kami makan bersama2.
86
Hari demi hari kami lewati, beberapa hari lagi menuju 17 agustusan.
Untuk mempermudah gerak kami di pangradin 2 maka kami bekerja sama
bersama KKN UIN untuk menyukseskan kegiatan 17 agustus. Berbagai kegiatan
lomba dari lomba kategori anak-anak, dewasa, hingga orang tua kami adakan.
Sampai Titik kegiatan puncak 17 agustus yaitu Panjat pinang. Warga sangat
antusias dalam mengikuti program kegiatan 17 agustus. Dan dari situlah
keakraban antar warga makin dekat.
program kami selanjutnya yaitu adalah MCU (medical check up). Di program
tersebut kami mengadakan penyuluhan kolesterol, asam urat, gula darah.
Penutup
87
Desa Pangradin Dusun 2
Pengantar PKM
Pengabdian Kepada Masyarakat adalah kegiatan mahasiswa untuk
mengabdi ke masyarakat. Program ini merupakan bentuk perkuliahan diluar kelas.
Hal hal materi yang didapat didalam kelas, diimplementasikan dalam bentuk
kegiatan kegiatan sehari sehari saat PKM. PKM hamper sama dengan KKN. Yang
membedakan adalah jumlah hari mengabdi. PKM dilaksanakan selama 18 hari.
Jumlah waktu yang terbatas untuk melaksanakan kegiatan kegiatan yang
bermanafaat disana.
Kelompok kami terfokus pada Rw 05 Dusun 2 Pangradin Jasinga Bogor.
Kami kelompok 19 yang beranggotakan 13 orang. Dimulai dengan mencari tahu
terkait kondisi desa tersebut. Sampai kami melakukan perencanaan seluruh
kegiatan disana. Bermodal niat yang tulus dan dengan modal yang cukup, kami
semua bekerja dengan ikhlas demi menyejahterakan masyarakat disana.
Mendapatkan Relasi
Setiap kegiatan program kerja kami disana, kami tidak bergerak sendirian.
Banyak sekali bantuan bantuan baik individual, kelompok, ataupun instansi
disana. Berawal saat proker pertama kami, yaitu Hari Raya Idul Qurban. Kami
dibantu oleh kelompok PKM 21, KKN UIN, DKM Masjid Ar Rahmat, dan juga
warga sekitar. Dilanjut dengan proker Agustusan kami dibantu oleh KKN UIN
dan juga pemuda Pangradin 2. Lalu saat mengajar di Sekolah Dasar 02 Pangradin
kami dibantu oleh pihak sekolah terkait perizinan mengajar. Lalu saat acara
malam puncak Agustusan, kami dibantu oleh para pemuda, Sekdes, dan juga
KKN UIN. Dan terakhir saat proker MCU, kami bekerja sama deangan
Puskesmas Jasinga dan Ibu Wati.
Tetapi ini semua tidak terlepas dari kerjasama kelompok 19 sendiri. Ketua
kami yaitu kakanda Arif Ramadhan yang selalu saya andalkan untuk
menjembatani kelompok kami dengan perangkat desa. Lalu teman teman saya
yang lain seperti Ayu, Widia, Lifia, Sheila, Widya, Atun, Hasna, Syafira, Jiung,
Eldi, dan Ega yang selalu saling bahu membahu memberikan tenaga dan fikiran
demi terlaksananya proker proker kami.
88
Pangradin memang terkenal dengan desa penghasil buah buahan. Info
yang kami dapat dari warga sekitar bahwa Pangradin adalah pemasok Durian,
manggis, cempedak, nangka, dan juga rambutan terbaik di Wilayah Bogor. Tetapi
sayang kami kesana bukan saat musim panen. Kondisi yang berada diatas bukit
menjadikan daerah ini banyak air. Tetapi karena sedang musim kemarau, aliran air
pun di gilir. Jadi kami tidak selalu mendapat giliran air. Terkadang kami
menumpang di rumah warga untung menumpang mandi. Ini semua karena
kepedulian warga terhadap kami semua.
Permasalahan di Desa Pangradin hampir sama seperti desa desa yang lain
di Jasinga. Yaitu permasalahan sampah. Kali yang seharusnya bersih tetapi
tercemar karena tumpukan sampah. Pemikiran warga sekitar terkait kebersihan
lingkungan masih minim. Pemikiran mereka adalah buang sampah dikali saja,
sampai menunggu hujan turun lalu sampah akan hilang terbawa genangan air.
Tetapi mereka tidak memikirkan dampak selanjutnya. Banyak ekosistem disungai
yang rusak. Sungai menjadi bau dan tercemar.
89
Kesan Pesan
Banyak sekali kesan yang saya dapat disana. Mungkin sangat panjang bila
saya jabarkan disini. Terutama pengalaman saya dalam turun langsung kepada
masyarakat dengan menggunakan almamater kampus. Melihat hal gotong royong
yang masih terjaga dibanding wilayah perkotaan. Pesan saya mungkin hampir
sama dengan harapan diatas. Lebih mengoptimalkan disektor pendidikan dan
kebersihan. Semoga dilain hari saya dapat berkunjung kembali ke Desa Pangradin
terkhusus dusun 2. Terima kasih telah menerima kami dengan baik. Terima kasih
atas pengalaman yang membuat saya makin mencintai Tanah Air.
90
DAFTAR PUSTAKA
(2013, 17 Maret). Arti Nama Sahwahita. Dikutip 31 Agustus 2019 dari Organisasi:
http://www.organisasi.org/1970/01/arti-nama-sahwahita-kamus-nama-kata-
dunia.html.
91
RUNDOWN KEGIATAN PKM
KELOMPOK 19
92
13.00 – 17.00 Acara bebas
17.00 – 19.00 Ishoma
19.30 – 22.00 Rapat 17an
22.00 – 04.00 Istirahat
Selasa, 13 Agustus 2019 04.30 – 05.00 Solat Subuh Berjamaah
07.00 – 11.00 Belajar Mengajar
11.00 – 13.00 Ishoma
13.00 – 17.00 Acara Bebas
17.00 – 19.00 Ishoma
19.30 – 22.00 Pengajian Bersama
Rabu, 14 Agustus 2019 04.30 – 05.00 Solat Subuh Berjamaah
07.00 – 11.00 Belajar Mengajar
11.00 – 13.00 Ishoma
13.00 – 17.00 Acara Bebas
17.00 – 19.00 Ishoma
19.30 – 22.00 Pengajian Bersama
Kamis, 15 Agustus 2019 04.30 – 05.00 Solat Subuh Berjamaah
07.00 – 11.00 Belajar Mengajar
11.00 – 13.00 Ishoma
13.00 – 17.00 Acara Bebas
17.00 – 19.00 Ishoma
19.30 – 22.00 Pengajian Bersama
Jum’at 16 Agustus 2019 04.30 – 05.00 Solat Subuh Berjamaah
07.00 – 11.00 Jumsih
11.00 – 13.00 Ishoma
13.00 – 17.00 Acara Bebas
17.00 – 19.00 Ishoma
19.00 – 22.00 Pengajian Bersama
Sabtu, 17 Agustus 2019 04.30 – 05.00 Solat Subuh Berjamaah
07.00 – 11.00 Lomba Hari Kemerdekaan
11.00 – 13.00 Ishoma
13.00 – 17.00 Melanjutkan Perlombaan
17.00 – 19.00 Ishoma
19.00 – 22.00 Istirahat
Minggu, 18 Agustus 2019 04.30 – 05.00 Solat Subuh Berjamaah
06.00 – 11.00 Olahraga Pagi
11.00 – 13.00 Ishoma
13.00 – 17.00 Persiapan PENSI
17.00 – 19.00 Ishoma
19.00 – 22.00 Acara Pensi
Senin, 19 Agustus 2019 04.30 – 05.00 Solat Subuh Berjamaah
06.00 – 11.00 FREE
11.00 – 13.00 Ishoma
13.00 – 17.00 Penyerahan Alat Kebersihan Masjid
93
17.00 – 19.00 Ishoma
19.00 – 22.00 Acara Bebas
Selasa, 20 Agustus 2019 04.30 – 05.00 Solat Subuh Berjamaah
07.00 – 11.00 Pembuatan Bak Sampah
11.00 – 13.00 Ishoma
13.00 – 17.00 Pembuatan Bak Sampah
17.00 – 19.00 Ishoma
19.00 – 22.00 Istirahat
Rabu, 21 Agustus 2019 04.30 – 05.00 Solat Subuh Berjamaah
07.00 – 11.00 Medical Check Up Gratis
11.00 – 13.00 Ishoma
13.00 – 17.00 Pengontrolan Bak Sampah
17.00 – 19.00 Ishoma
19.00 – 22.00 Istirahat
Kamis, 22 Agustus 2019 04.30 – 05.00 Solat Subuh Berjamaah
07.00 – 22.00 Acara Bebas
Jumat, 23 Agustus 2019 04.30 – 05.00 Sholat Subuh Berjamaah
07.00 – 11.00 Drop Barang
11.00 – 13.00 Ishoma
13.00 – 22.00 Acara Bebas
Sabtu, 24 Agustus 2019 04.30 – 05.00 Sholat Subuh Berjamaah
07.00 – 12.00 Pulang
94
LAMPIRAN - LAMPIRAN
95
96
97
98
99