Anda di halaman 1dari 108

LAPORAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM)

1. Arif Ramadhan 1602025007/Ketua


2. Nurul Ayu Puspamurti 1702015127/Sekretaris 1
3. Widia Dwi Lestari 1702015131/Sekretaris 2
4. Syafira Salsabila 1702015173/Bendahara
Fandiyanti
5. Dwi Tego Rindo’i 1602025283/ Anggota
6. Muhamad Farizi 1702055052/ Anggota
7. Lifia Indah Savitri 1602015041/ Anggota
8. Hasna Elma 1702025181/ Anggota
9. Salsa Zuhrufa Sheila 1702043013/ Anggota
10. Hifzhatun Nisa 1702055035/ Anggota
11. Eldiansyah Muhammad N. 1702025100/ Anggota
12. Sri Widya Astuti 1602015045/ Anggota
13. Bagus Putra Perdana 1702025116/Anggota

PROGRAM STUDI MANAJEMEN, AKUNTANSI, EKONOMI ISLAM & D3


AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
TAHUN 2019
Gerakan Perubahan
Untuk
Pangradin

Editor : Eko Susanto, S.E, Sy., M.Si

Penulis : Arif Ramadhan, dkk


HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Judul : Gerakan PerubahanUntuk Pangradin

1. Peringatan HUT RI ke – 74
2. Program PKM 2. Kegiatan Bimbel (Klinik Matematika)
3. Kegiatan Mengajar SD
4. Kegiatan Penyuluhan dan Pemeriksaan
Kesehatan
5. Kegiatan Idul Adha

: Kepala Desa Pangradin, Kecamatan Jasinga,


3 Mitra Kelompok
Kabupaten Bogor

4 Ketua Tim Kelompok


a. Nama : Arif Ramadhan
b. NIM : 1602025007
c. Program Studi/Fakultas : Manajemen / FEB
d. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
e. Alamat e-mail : ariframadhan1998105@gmail.com
f. Alamat Rumah : Gg Nusa Indah RT 01 RW 07, Jl Pancol, Kel.
Ciracas, Kec. Ciracas, Jakarta Timur.
g. Nomor Hp. : 0812-8119-7852
5. Anggota Tim Kelompok
a. Jumlah Anggota : 12 Orang
b. Nama Anggota 1. Nurul Ayu Puspamurti
2. Widia Dwi Lestari
3. Syafira Salsabila
Fandiyanti
4. Dwi Tego Rindo’i
5. Muhamad Farizi
6. Lifia Indah Savitri
7. Hasna Elma
8. Salsa Zuhrufa Sheila
9. Hifzhatun Nisa
10. Eldiansyah M. N.
11. Sri Widya Astuti
12. Bagus Putra Perdana

6. Lokasi Kegiatan / Mitra : Desa Pangradin, Kecamatan


Jasinga, Bogor, Jawa Barat

i
7. Luaran yang dihasilkan : Program fisik dan program
non fisik
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 07 – 24 Agustus 2019
9. Biaya Total : Rp 9.100.000,-
10. Sumber Lain : Rp 1.000.000,-

Mengetahui, Jakarta, 02 September 2019


Dosen Pembimbing Ketua Tim Kelompok

Eko Susanto, S.E, Sy., M.Si Arif Ramadhan


NIDN.0327038801 NIM. 1602025007

Mengetahui,
Ketua Pelaksana PKM

Zulpahmi, SE., M.Si.


NIDN. 0308097403

ii
RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan ini disusun berdasarkan hasil kegiatan PKM di Desa Pangradin


Kec. Jasinga, Kab. Bogor, selama 18 hari. Ada 13 orang mahasiswa yang
terlibat di kelompok ini, yang berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis terdiri
dari 4 prodi yang berbeda. Kami namai kelompok ini dengan PKM Sahwahita
(Bermanfaat Bagi Kita Semua). Kami dibimbing oleh Bapak Eko Susanto, S.E,
Sy., M.Si beliau adalah seorang Dosen Ekonomi Islam di UHAMKA. Tidak
kurang dari 5 kegiatan yang kami lakukan di Desa tersebut, yang sebagian besar
merupakan pelayanan kepada masyarakat dan sebagian kecilnya adalah
pemberdayaan.
Dari hasil kegiatan yang kami lakukan, terdapat sejumlah keberhasilan
yang telah kami raih, yaitu:
1. Meningkatnya peran masyarakat dalam membangun desa.
2. Bertambahnya pengetahuan masyarakat mengenai UHAMKA
3. Meningkatnya peran masyarakat dalam menjaga kesehatan.
4. Bertambahnya semangat masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkugan
demi menjaga keindahan Desa Pangradin.
Saat merencanakan dan implementasi kegiatan, terdapat sejumlah
kendala yang kami hadapi, antara lain:
1. Kurangnya waktu untuk melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan
berbagai pihak, baik internal anggota kelompok, dosen pembimbing, dan
desa.
2. Sejumlah masyarakat kurang merespon kegiatan kami karena kendala
tempat yang kurang strategis.
3. Kurangnya sosialisasi kepada warga masyarakat sehingga kurang merespon
terhadap kegiatan yang kami lakukan.
Namun, sekalipun demikian, kami pada akhirnya dapat merampungkan
sebagian besar rencana kegiatan kami. Adapun kekurangan-kekurangannya adalah
sosialisasi yang tidak merata, waktu pelaksanaan yang kurang, respon dan
kepedulian masyarakat sekitar yang kurang terhadap kegiatan yang kami lakukan.

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala atas segala berkah, rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat
menyelesaikan buku laporan hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini.
Shalawat serta salam selalu kita limpah dan curahkan kepada Nabi Muhammad
Shallallah’ Alayhi wa Sallam.
Merupakan laporan hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) kelompok PKM
Sahwahita yang dilaksanakan selama delapan belas hari di Desa Pangradin,
Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Dalam penyusunan buku laporan hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)


ini penulis banyak mendapatkan bimbingan, saran, dorongan, serta keterangan-
keterangan dari berbagai pihak yang merupakan pengalaman yang tidak dapat
diukur secara materi, namun dapat membuka mata penulis bahwa sesungguhnya
pengalaman dan pengetahuan tersebut adalah guru terbaik bagi penulis. Oleh
karena itu, dengan segala hormat dan kerendahan hati perkenankanlah penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan kehidupan,
keselamatan dan kesehatan baik jasmani dan rohani.
2. Nabi Muhammad Shallallah’ Alayhi wa Sallam. Yang senantiasa menjadi
panutan kami.
3. Bapak Dr. Nuryadi Wijiharjono, SE., MM. selaku dekan FEB.
4. Bapak Zulpahmi, SE., M.Si. Selaku ketua penyelenggara kegiatan PKM.
5. Dosen Pembimbing, Eko Susanto, S.E, Sy., M.Si yang selalu
mendampingi, membimbing dan mengarahkan kami baik sebelum, saat
pelaksanaan PKM maupun pada saat penyusunan laporan hasil Pengabdian
Kepada Masyarakat (PKM).
6. Kepala Desa Pangradin, Bapak Wawan Pergiwan yang telah banyak
membantu baik mengenai masalah perizinan maupun dukungan moral
sehingga program-program PKM Sahwahita dapat terlaksana dengan baik.
7. Sekretaris Desa Pangradin, Bapak Deni Setiabudi yang telah banyak
membantu kami dalam pelaksanaan program-program kegiatan PKM
Sahwahita baik materil maupun moril.
8. Bapak Anim, Ketua RT 04/05 Desa Pangradin yang telah mengizinkan
kami untuk melaksanakan kegiatan PKM Sahwahita.
9. Ibu Wati Milasari Selaku Staf Kemasyarakatan Desa Pangradin yang turut
membantu kami baik tenaga dan saran dalam pelaksanaan program kerja
kelompok kami.

iv
10. Seluruh warga Desa Pangradin yang telah ikut berpartisipasi dalam
kegiatan PKM yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu namun
tidak mengurangi rasa hormat kami.
11. Teman – teman PKM Kelompok 19 yang telah melaksanakan kegiatan ini
dengan baik dan terimakasih atas kerjasamanya selama kegiatan PKM
berlangsung.
12. Semua pihak yang telah ikut membantu kesuksesan kegiatan PKM yang
tidak mungkin kami sebutkan satu persatu.

Seluruh orang tua anggota kelompok PKM 19 atas dukungan dan do’anya
sehingga kegiatan PKM Sahwahita selama delapan belas hari dapat berjalan
dengan lancar.

Selanjutnya, kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan hasil


Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini jauh dari sempurna baik dari segi
penyusunan, bahasan ataupun penulisannya. Namun kami harap dengan adanya
laporan ini dapat berguna bagi para pembaca dan pihak-pihak lain.

Jakarta, 02 September 2019

Penulis

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
RINGKASAN................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................. vi
PROLOG........................................................................................................ 1

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 3

A. Dasar Pemikiran................................................................................. 3

B. Kondisi Umum Desa Pangradin Dusun 2......................................... 4

C. Aset Utama Desa Pangradin.............................................................. 4

D. Profil Kelompok 19............................................................................ 10

E. Prioritas Program............................................................................... 11

F. Sasaran dan Target............................................................................. 11

G. Jadwal Pelaksanaan Program............................................................. 13

H. Pendanaan dan Sumbangan................................................................ 15

I. Sistematika Penulisan........................................................................ 15

BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM........................................ 17

A. Metode Intervensi.............................................................................. 17

B. Pendekatan Dalam Pemberdayaan Masyarakat................................. 19


BAB III KONDISI DESA PANGRADIN...................................................... 20

A. Sejarah Singkat Desa Pangradin......................................................... 20

B. Letak Geografis.................................................................................. 21

C. Sarana dan Prasarana......................................................................... 21

D. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa............................................. 26

BAB IV DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN.... 28

A. Kerangka Pemecahan Masalah........................................................... 28

B. Bentuk dan Hasil Pelayanan Pada Masyarakat.................................. 33

C. Faktor – faktor Pencapaian Hasil....................................................... 40

BAB V PENUTUP......................................................................................... 42

A. Kesimpulan................................................................................... 42

vi
EPILOG.......................................................................................................... 43

A. Penggalan Kisah Inspiratif PKM.................................................. 43

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 91

RUNDOWN KEGIATAN PKM 19............................................................... 92

LAMPIRAN – LAMPIRAN........................................................................... 95

vii
PROLOG

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’ala, ditujukan atas
keberhasilan kelompok PKM 19 dalam melaksanakan program PKM tahun 2019
di Desa Pangradin Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor. Program ini
diselenggarakan oleh Universitas Prof. Dr. Hamka. Program PKM ini telah
berjalan sejak 7 Agustus – 24 Agustus 2019 dengan mengembangkan berbagai
kegiatan yang sangat bermanfaat dan dibutuhkan untuk kemajuan Desa Pangradin.
Kegiatan yang dilakukan adalah bidang pendidikan, sosial dan kemasyarakatan,
keagamaan, yang mencakup program Bimbingan Belajar Bahasa Inggris dan
Matematika, Mengajar Mengaji, yang ditujukan untuk anak-anak yang belum
sekolah dan pelajar tingkat TK, SD dan SMP. Program dan berbagai kegiatan
yang dilakukan oleh mahasiswa PKM Sahwahita, tidak semuanya berjalan baik
khususnya bidang pendidikan, bangunan sekolah telah disiapkan oleh pemerintah
yaitu mulai tingkat TK sampai tingkat SMK/SMA, Namun, kesadaran warga
untuk menyekolahkan anaknya hanya sampai tingkat SMA dan selanjutnya
kebanyakan warga langsung bekerja di pabrik atau pertokoan sebagai pekerja non-
formal. Hal ini dapat dimaklumi karena minimnya guru yang tersedia dan
mengajar untuk warga. Hal ini menunjukkan bahwa masih sangat rendah
kesadaran mengenyam pendidikan tinggi di lingkungan Desa Pangradin. Hal yang
sangat mencolok adalah kondisi bangunan tempat mengajar warga yang dilakukan
oleh mahasiswa PKM 19. Kondisi bangunan cukup layak pintu dan bangku serta
meja seperti layaknya tempat untuk belajar namun fasilitas yang tidak memadai
seperti lab komputer, perpustakaan, uks, musholla. Hal tersebut menjadi bukti
nyata bahwa perhatian pemerintah dan warga masih sangat rendah terhadap
pendidikan. Namun, antusiasme warga saat dilaksanakan bimbingan belajar oleh
mahasiswa PKM 19 sangat tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebenarnya
warga sangat siap dan berkeinginan untuk belajar dan maju selama disediakan
pengajar yang berkualitas dan mau mengabdi. Dengan demikian, diharapkan
untuk masa mendatang penyediaan pengajar di Desa Pangradin lebih ditingkatkan
dan dikuti pula dengan pembangunan sarana prasarana yang memadai untuk
belajar mengajar. Selanjutnya, jumlah warga Desa Pangradin yang berpendidikan
sampai SMA bahkan universitas akan meningkat di masa mendatang.

Untuk masalah pendidikan, kondisi di lokasi PKM tahun 2019 lalu di Desa
Pangradin Dusun 02 Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor, relatif hampir sama,
yaitu masih rendahnya jumlah warga yang memiliki pendidikan sampai tingkat
SMA. Untuk program lainnya yang telah dilakukan meliputi kebersihan

1
lingkungan yang dinamakan JUMASIH (Jumat Bersih) serta kegiatan keagamaan
lainnya yang meliputi pengajian rutin 1 tahun sekali dan qurban di kebaran Idul
Adha di masjid Ar - Rohmat tempat warga belajar agama dan melakukan kesenian
qasidah. Masing-masing desa memiliki kebutuhan yang berbeda dan program
unggulan yang dilakukan di Desa Pangaradin adalah Medical Check Up (MCU).

Secara umum, kegiatan PKM berjalan dengan baik berdasarkan hasil


bimbingan dan monitoring yang komprehensif dari pembimbing dan juga
berbagai masukan dari warga dan pemuka desa serta pemuka agama di Desa
Pangradin. Hasil kerja mahasiswa sangat dihargai oleh warga desa dan perangkat
kelurahan setempat. Untuk itu, program PKM di Desa Pangradin dapat dikatakan
cukup berhasil dan memberikan kontribusi positif bagi kebutuhan warga Desa
Pangradin.

Akhirul kalam, diucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh


warga Desa Pangradin yang berkenan menerima mahasiswa PKM Universitas
Muhammdiyah Prof .Dr .Hamka melakukan program PKM serta para pemuka
desa dan pemuka agama Desa Pangradin. Penghargaan setinggi-tingginya tak lupa
kami ucapkan kepada pihak Kelurahan yang telah memberikan izin sehingga
kegiatan PKM kelompok 19 dapat berjalan dengan baik dan didukung penuh oleh
warganya.

Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf jika ada
kekeliruan yang tidak disengaja maupun disengaja.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, Agustus 2019

Dosen Pembimbing

Eko Susanto, S.E, Sy., M.Si


Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.
Hamka

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran
Lulusan Perguruan Tinggi baik swasta maupun negeri pada hakikatnya akan
dipertemukan dengan realita kehidupan yang sebenarnya selepas mereka
memperoleh gelar sarjana, di mana mereka kembali ke masyarakat dan
beradaptasi dengan lingkungan yang sesungguhnya. Untuk itu, Pengabdian
Kepada Masyarakat (PKM) merupakan modal dan wadah bagi mahasiswa untuk
meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan pemikiran
berdasarkan ilmu ekonomi dalam upaya menumbuhkan, mempercepat serta
mempersiapkan kader-kader pembangunan di mana mahasiswa terjun langsung ke
dalam lingkungan masyarakat. Selain itu, peserta Pengabdian Kepada Masyarakat
(PKM) dapat mengetahui apa saja yang sebenarnya dibutuhkan oleh masyarakat.

Jika di perkotaan mahasiswa terbiasa dengan fasilitas yang serba ada.


Sebaliknya, di lokasi Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang akan dituju
memiliki fasilitas yang tidak begitu memadai. Terutama dari segi infrastruktur.
Untuk itu, kemampuan mahasiwa dalam mengembangkan pemikiran sangat
dibutuhkan, sehingga desa atau lokasi Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini
dapat berkembang lebih baik. Selain itu, peserta Pengabdian Kepada Masyarakat
(PKM) dapat mengenal adat dan budaya dari tempat lokasi Pengabdian Kepada
Masyarakat (PKM) tersebut.

Hal yang paling penting dalam pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat


(PKM) ini adalah merealisasikan ide-ide dan inovasi-inovasi baru yang
diperoleh ketika kegiatan belajar mengajar di dalam kelas antara dosen dan
mahasiswa. Tidak hanya itu, Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)
mengajarkan peserta untuk menghargai arti sebuah kerjasama antar kelompok
karena mereka dituntut untuk kerja satu tim, saling tolong menolong dalam
menghadapi kesusahan dan lebih menghargai serta mentaati norma-norma yang
berlaku di masyarakat. Untuk itu, kami mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Prof. Dr. Hamka Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, melaksanakan kegiatan
Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Tahun Akademik 2019 bernama PKM
Sahwahita (Bermanfaat bagi Kita Semua) 2019 di bawah dengan dosen
pembimbing Bapak Eko Susanto, S.E, Sy., M.Si.

Pelaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertempat di Desa


Pengradin Dusun 2 Kecamatan Jasinga Bogor. Kampung Pangradin RW 05 Desa

3
Pangradin Dusun 2 merupakan lokasi yang menjadi pusat kegiatan kelompok
PKM Sahwahita yang mempunyai potensi yang perlu dikembangkan sehingga
perlu untuk dilaksanakannya kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) –
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA. Adapun kegiatan yang kami
lakukan seperti memberikan beberapa kegiatan dalam bidang pendidikan seperti
bimbingan belajar, bidang sosial kemasyarakatan seperti pelaksanaan HUT RI ke-
74 dan Jumasih (Jumat Bersih), bidang keagamaan seperti pengajian rutin dan
perayaan Ied Adha, bidang kesehatan seperti pelaksanaan Medical Check Up
untuk pengecekan gula darah, kolesterol dan asam urat.

B. Kondisi Umum Desa Pangradin Dusun 2

Desa Pangradin Terletak antara 0650797 Lintang Selatan dan 10647904 Bujur
Timur, dengan luas wilayah 2.150 Ha , yang terdiri dari 2 (dua) Dusun dengan 6
(enam) Rukun Warga (RW) dan 30 (Tiga puluh) Rukun Tetangga (RT). Desa
Pangradin memiliki batas wilayah administratif sebagai berikut :

Sebelah Utara = Desa Sipak

Sebelah Timur = Desa Kalong Sawah

Sebelah Selatan = Taman Nasional dan erhutani

Sebelah Barat = Desa Jugalajaya

Desa Pangradin Merupakan desa yang berada di daerah lereng Gunung Gede
Pangradin Sebelah selatan dengan ketinggian 500-700 m dpl (diatas permukaan
laut). Sebagian besar wilayah Desa Pangradin adalah lereng gunung dengan
kemiringan 20-40. di sebelah timur dibatasi Desa Kalongsawah.

C. Aset Utama Desa Pangradin

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di Desa Pangradin Dusun 2 selama 18


hari, terdapat aset di Desa Pangradin Dusun 2 adalah sebagai berikut :
1. Sumber Daya Alam
Sumber Daya Alam yang terdapat di Desa Pangradin Dusun 2 adalah Tanah
kas desa, batu alam atau batu pasir, hutan negara, kayu, lahan perkarangan,
luas pesawahan, tanah perkebunan, tanah perkantoran, sumber mata air, hutan
rakyat, bangunan sekolah, sungai atau selokan, tanah kuburan umum, tanah
hibah masyarakat

4
2. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang terdapat di Desa Pangradin Dusun 2 adalah sebagai
berikut:
Tabel 1.1: Jumlah Penduduk Data Desa Pangradin Tahun 2018

Prosentase
No Jenis Kelamin Jumlah
(%)
1 Laki-laki 3254
2 Perempuan 3079
JUMLAH 7110

Tabel 1.2: Usia Penduduk Data Desa Pangradin Tahun 2018

Prosentase
No Usia Jumlah
(%)
1 0-4 Tahun 425
2 5-9 Tahun 460
3 10-14 Tahun 500
4 15-19 Tahun 385
5 20-24 Tahun 1.253
6 25-29 Tahun 480
7 30-34 Tahun 500
8 35-39 Tahun 425
9 40-44 Tahun 300
10 45-49 Tahun 550
11 50-54 Tahun 300
12 55-59 Tahun 400
13 60-64 Tahun 500
14 65-69 Tahun 250
15 70 Tahun ke atas 211
JUMLAH 6939

Tabel 1.3: Tingkat Pendidikan Penduduk Data Desa Pangradin


Tahun 2018
Prosentase
No Tingkat Pendidikan Penduduk Jumlah
(%)
1 Tidak Tamat SD 1
2 Tamat SD 771
3 Tamat SLTP 403
4 Tamat SLTA 232
5 D1 2

5
6 D2 -
7 D3 4
8 S1 51
9 S2 -
10 S3 -
JUMLAH 1.864

Tabel 1.4: Jenis Mata Pencaharian Data Desa Pangradin Tahun 2018

No Mata Pencaharian Jumlah Keterangan


1 PNS Umum 1
2 PNS Guru 6
3 Guru Honor 28
4 TNI -
5 POLRI -
6 Pensiunan TNI/POLRI -
7 Pensiunan PNS/Guru 5
8 Pensiunan BUMN -
9 Karyawan Swasta 55
10 Buruh 60
11 Tukang 50
12 Wiraswasta 176
13 Pedagang Keliling 25
14 Pedagang 200
15 Petani 175
16 Peternak -
17 Buruh tani 489
18 Buruh ternak -
19 Sopir 23
20 Pengemudi Ojeg 28
21 Dokter -
22 Ustadz 25
23 Bidan 3
24 Perawat -
25 Artis/Seniman -
26 Dukun/Paranormal 5
27 Anggota Dewan -
28 Wartawan -
29 Mahasiswa 28
30 Pelajar 935
31 Mengurus Rumah Tangga 1.991
32 Tidak Bekerja 532

6
33 Lainya (Selain yang disebutkan diatas)
JUMLAH 5.335

3. Sumber Daya Sarana

Tabel 1.5: Sarana Pendidikan Data Desa Pangradin Tahun 2018

No Jenis Saran Pendidikan Jumlah Lokasi


1 TK 3
2 RA
3 PAUD 2
4 TKA/TPA 2
5 Play Grup 1
6 SD Negeri 3
7 SD Swasta -
8 MI 1
9 SLTP Negeri -
SLTP
10 1
Swasta/Tsanawiyah
11 SLTA -
12 PKBM 1
13 Paket A
14 Paket B
15 Paket C
16 Pondok Pesantren 2
Lainya (Selain yang
17
disebutkan diatas)
JUMLAH 16

Tabel 1.6: Sarana Keagamaan Data Desa Pangradin Tahun 2018

No Jenis Jumlah Lokasi


1 Masjid Jami 2 Desa Pangradin
2 Langgar/Mushola 9 Desa Pangradin
3 Pondok Pesantren 2 Desa Pangradin
4 Gereja -
5 Vihara -

7
Lainya (Selain yang disebutkan
6 -
diatas)
JUMLAH 13

Tabel 1.7: Sarana Tempat Usaha Data Desa Pangradin Tahun 2018

No Jenis Jumlah Lokasi


1 2 3 4
1 Konveksi 1 Desa Pangradin
2 Bengkel 4 Desa Pangradin
3 Kios Bensin - Desa Pangradin
4 Warnet - Desa Pangradin
5 Toko 1 Desa Pangradin
6 Waserda - Desa Pangradin
7 Warung 85 Desa Pangradin
8 Penggilingan Padi 4 Desa Pangradin
9 Pengrajin Gelasan - Desa Pangradin
10 Pengrajin Makanan Ringan - Desa Pangradin
11 Tambal Ban 4 Desa Pangradin
12 Counter Pulsa 2 Desa Pangradin
13 Pengemudi Ojeg 28 Desa Pangradin
14 BUM Desa - Desa Pangradin
15 Penjual Masakan Matang - Desa Pangradin
16 Warung Sate - Desa Pangradin
17 Loket Pembayaran Listrik 2 Desa Pangradin
18 Pertukanagan - Desa Pangradin
19 Biro jasa - Desa Pangradin
20 Penjahit 33 Desa Pangradin
21 Lainya (Selain yang disebutkan diatas) -
JUMLAH 164

8
Tabel 1.8: Sarana Olahraga Data Desa Pangradin Tahun 2018

No Jenis Jumlah Lokasi


1 2 3 4
1 Lapang Sepak bola 2 Desa Pangradin
2 Lapang Bola Volly -
3 Lapang Tenis Meja -
4 Lapang Bulu Tangkis -
Lainya (Selain yang disebutkan
5 -
diatas)
JUMLAH 2

Sarana pendidikan di Desa Pangradin Dusun 2 cukup menyebar, meskipun


beberapa sarana seperti Sekolah Lanjutan Tingkat Akhir (SLTA) belum tersedia
di Desa Pangradin Dusun 2. Sarana keagamaan di Desa Pangradin menyebar
secara merata dengan terdapatnya mushola dan masjid di setiap RW yang berada
di Desa Pangradin Dusun 2. Sarana tempat usaha masyarakat yang belum terlalu
banyak sehingga masyarakat cenderung bekerja diluar daerah seperti Jakarta dan
sekitarnya.

Namun, terdapat permasalahan yang berada di Desa Pangradin Dusun 2,


Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor berdasarkan penjaringan masalah yang
dilakukan saat observasi diperoleh sebagai berikut:

1. Bidang Pendidikan
Masih banyaknya sarana dan prasarana pendidikan yang kurang mendukung
untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar karena kondisi bangunan yang
kurang tertata rapih. Selain itu, tingkat kesadaran masyarakat yang masih minim
terhadap pentingnya suatu pendidikan. Maka dari itu, kami mengadakan kegiatan
belajar tambahan diluar jam sekolah yang bertempatan di kediaman kami selama
pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Pangradin Dusun 2.

2. Bidang Kesehatan
Untuk kesehatan, permasalahannya terjadi pada sarana air bersih yang banyak
mengandung minyak tanah sehingga tidak layak digunakan untuk kegiatan sehari-
hari seperti Mandi Cuci Kakus (MCK) dan kegiatan konsumsi. Dikarenakan
kondisi tersebut yang mengharuskan masyarakat untuk menggunakan air tersebut
sehingga menimbulkan berbagai macam penyakit.

9
3. Bidang Sarana Prasarana

Jalan utama desa, antar kampung, perbatasan dengan provinsi kondisinya


sudah rusak, berlubang dan bergelombang. Saluran irigasi yang mengaliri
beberapa kampung dan persawahan kondisinya sudah rusak dan longsor,
Posyandu desa yang tidak memiliki tempat dan alat-alat kesehatan yang tidak
memadai sehingga kegiatan tersebut tidak berjalan dengan terstruktur.

4. Bidang Lingkungan Hidup

Pada musim kemarau, sawah tidak bisa ditanami padi karena jaringan
irigasi mengalami kekurangan air. Sungai yang terkontaminasi dengan sampah.

5. Bidang Pemuda dan Olahraga

Eksistensi Karang Taruna kurang berjalan baik. Kurangnya sarana dan


prasarana untuk kegiatan olahraga seperti lapangan dan peralatannya.
Organisasi olahraga di tingkat desa yang belum maksimal.

D. PROFIL KELOMPOK PKM 19

Laporan hasil Pengabdian Kepada Masyarakat


(PKM) kelompok 19 tahun 2019 berjudul Gerakan
Perubahan Untuk Pangradin dengan filosofinya
adalah pemuda pembawa perubahan yang
merupakan nama kelompok PKM Sahwahita. Selain
itu, arti Sahwahita adalah bermanfaat bagi kita
semua. Nama Sahwahita diharapkan dapat
memberikan manfaat yang baik untuk setiap warga
Desa Pangradin dalam mengabdi dan memberikan
yang terbaik untuk membantu sesama tanpa kenal lelah. Maksud dan tujuan
diberikannya nama ini adalah karena kami ingin menegakkan harapan – harapan
anak – anak di Desa Pangradin atau dengan kata lain dapat memotivasi mereka
agar tetap terus semangat belajar dengan masalah – masalah yang ada di desa
tersebut seperti kurangnya tempat pembuangan sampah, sarana sekolah yang
kurang memadai, paradigma masyarakat, lingkungan sekitar, pergaulan dan lain
sebagainya.

10
E. FOKUS ATAU PRIORITAS PROGRAM

Fokus atau prioritas program kegiatan PKM 19 2019 meliputi bidang pendidikan,
bidang sosial dan kemasyarakatan, keagamaan, kesehatan, serta sarana dan
prasarana. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 1.9: Fokus atau Prioritas Program Kegiatan PKM 19

Fokus
Permasalahan Prioritas Program dan Kegiatan

Bidang Keagamaan 1. Pemberian alat-alat kebersihan Masjid Jami Ar-Rohmat


2. Patisipasi dalam Idul Adha
3. Mengikuti Pengajian Rutin
Bidang Pendidikan 1. Mengajar PAUD
2. Mengajar SD
3. Mengajar Bimbel
Bidang Kesehatan Penyuluhan Kesehatan (Pembekalan terhadap gizi anak tentang
dan Lingkungan “STANTING” dan pemeriksaan kolesterol, gula darah, asam
urat)
Bidang Sosial dan 1. Partisipasi Menjadi Panitia HUT RI KE-
Kemasyarakatan 74
2. Bersosialisasi dengan Pemuda dan Warga
Sekitar

F. SASARAN DAN TARGET


Sasaran dan target untuk program kegiatan PKM 19 2019 meliputi bidang
pendidikan, bidang sosial dan kemasyarakatan, keagamaan, kesehatan dan
lingkungan, serta sarana dan prasarana. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan pada
tabel berikut.

Tabel 1.10: Sasaran dan Target

NO PROGRAM SASARAN TARGET

Bidang Pendidikan

1. Bimbel (Klinik Anak-anak di RW Anak-anak mendapatkan materi


Matematika) 05 Desa tambahan mata pelajaran Matematika
Pangradin 2

11
2. Mengajar SD Anak-anak SD di Anak-anak mendapatkan tambahan
SD Pangradin 2 pembelajaran akademik yang belum di
ajarkan oleh guru-guru SD Pangradin 2

3. Mengajar PAUD Anak-anak PAUD Anak-anak mendapatkan materi cara


di Desa Pangradin membaca dan menulis Bahasa Indonesia
2 dan materi dasar hitung-menghitung

Bidang Kesehatan

5. Penyuluhan dan Orang Dewasa Orang dewasa dan lansia mendapat


Pemeriksaan dan Lansia di RW pembekalan tentang pentingnya gizi
Kesehatan 05 Pangradin 2 anak melalui “STANTING” dan
pemeriksaan kolesterol, gula darah,
asam urat untuk diri sendiri

Bidang Keagamaan

7. Partisipasi dalam Majelis Taklim Majelis Taklim Nurul Iman terbantu


Pengajian Rutin Nurul Iman dalam penyelenggaraan acara pengajian

8. Partisipasi dalam Warga RW 05 Warga RW 05 mendapatkan hewan


pemberian, Desa Pangradin qurban secara adil dan merata
penyembelihan, dan
pembagian hewan
Qurban di Hari Raya
Idul Adha

9. Pemberian alat-alat Masjid Jami Ar- Masjid Jami Ar-Rohmat terbantu


kebersihan untuk Rohmat dengan adanya tambahan alat-aat
Masjid Jami Ar- kebersihan untuk kenyamanan dan
Rohmat kebersihan masjid

Bidang Sosial dan Kemasyarakatan

10. Peringatan HUT RI Warga RW 04, Warga Desa Pangradin 2 terbantu dalam
Ke- 74 05, dan 06 Desa penyelenggaraan perlombaan yang
Pangradin 2 disediakan

11. Bersosialisasi dan Masyarakat Desa 1. Masyarakat Desa Pangradin 2


Gotong Royong Pangradin 2 terbantu oleh PKM 19 dalam
dengan Pemuda dan kegiatan rutin warga untuk
Warga Sekitar memperingati HUT RI ke-74

12
2. Masyarakat terbantu dengan PKM
199 dengan meramaikan perhelatan
acara keakaraban sesama warga
Pangradin 2

G. JADWAL PELAKSANAAN PROGRAM

a. Pra-PKM 2019

Waktu pelaksanaan kegiatan yang dilakukan sebelum terlaksananya


PKM UHAMKA adalah sebagai berikut.

Tabel 1.11: Jadwal Kegiatan Pra-PKM 2019

NO URAIAN KEGIATAN WAKTU


1 Pembentukan Kelompok 4 Mei 2019
2 Penyusunan Proposal 27 Mei –14 Juli
20169
3 Pembekalan Calon Peserta PKM 8 – 20 Juli 2019
4 Survey Lokasi 17 Juni 2019
26 Juni 2019
8 Juli 2019
15 Juli 2019
30 Juli 2019
5 Pelepasan Peserta PKM 7 Agustus
2019

b. Pelaksanaan Program di Desa Pangradin 2


Waktu pelaksanaan kegiatan yang dilakukan selama PKM adalah
sebagai berikut:

Tabel 1.12: Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Program di Desa


Pangradin

NO URAIAN KEGIATAN WAKTU


1 Pembukaan PKM Pangradin 07 Agustus 2019
2 Pengenalan Lokasi dan Masyarakat 08 Agustus 2019
3 Implementasi program 09 – 21 Agustus
2019
4 Kegiatan berkaitan Idul Adha 09 – 11 Agustus
2019
5 Bimbingan Belajar (Klinik Matematika) 10 – 20 Agustus

13
2019
6 Mengajar SD dan PAUD 13, 14, 20 Agustus
2019
7 Persiapan HUT RI ke-74 12 – 16 Agustus
2019
8 Peringatan HUT RI ke-74 17 – 18 Agustus
2019
9 Penyuluhan dan Medical Check Up (Gula 21 Agustus 2019
Darah, Kolesterol, Asam Urat, dan Tekanan
Darah).
10 Penutupan PKM Sahwahita 23 Agustus 2019
11 Kunjungan Dosen Pembimbing 19 Agustus 2019

c. Laporan dan Evaluasi Program

Waktu Pelaksanaan laporan dan evaluasi Program PKM 19 Universitas


Prof. Dr. Hamka dijelaskan dalam tabel berikut ini.

Tabel 1.13: Jadwal Laporan dan Evaluasi Program

NO URAIAN KEGIATAN WAKTU

1 Penyusunan anggota PKM 19 15 Juli 2019

2 Persiapan untuk program kerja PKM 19 16 Juli – 24 Juli 2019

3 Pelaksanaan Program Kerja PKM 19 7 Agustus – 21 Agustus 2019

4 Pengesahan dan Presentasi hasil Laporan 28 Agustus – 31 Agustus


Program Kerja PKM 19 2019

14
H. PENDANAAN DAN SUMBANGAN

a. Pendanaan

Pendanaan PKM 19 Universitas Prof. Dr. Hamka Jakarta dijelaskan dalam


tabel berikut ini.

Tabel 1.14: Pendanaan PKM 19


No. Keterangan Biaya
1 Iuran anggota PKM 19 2019 Rp 9.100.000
@ 700.000 (13 orang)
2 Dana sumbangan Rp 1.000.000
TOTAL Rp 10.100.000

b. Sumbangan

Sumbangan yang diperoleh PKM UHAMKA dijelaskan dalam tabel


berikut ini.
Tabel 1.15: Sumbangan PKM 19

No. Keterangan Jumlah Barang


1 Tensimeter 1 buah
2 Timbangan 1 buah
3 Papan Tulis (ukuran kecil) 1 buah
4 Jarum Lancet 1 buah

I. SISTEMATIKA PENULISAN

Buku Laporan Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini disusun


dalam tujuh bagian. Bagian 1 adalah Prolog yang yang berisi refleksi Dosen
Pembimbing selaku editor buku dalam melihat pelaksanaan PKM tahun 2019.
Tulisan ini bertujuan untuk memberikan masukan bagi para pihak terkait agar
program PKM selanjutnya menjadi lebih baik.

Bagian berikutnya adalah Bab I, Pendahuluan. Bagian ini berisi tentang


gambaran umum pelaksanaan kegiatan kelompok PKM 19 di desa lokasi PKM
yaitu Desa Pangradin. Selain itu, berisi tentang alasan dan kompetensi yang
dimiliki oleh kelompok PKM untuk melaksanakan pengabdian di lokasi tesebut.

Bab II Metode Pelaksanaan Program, berisi tentang metode intervensi sosial


yang digunakan dan pendekatan penyelesaian masalah dalam pemberdayaan
masyarakat.

15
Bab III Kondisi Desa Pangradin 2, Kecamatan Jasinga, berisi tentang
kondisi wilayah PKM Desa Pangaradin 2 berdasarkan sejarah singkat, letak
geografis, struktur penduduk serta sarana dan prasarana.

Bab IV Deskripsi Hasil Pelayanan dan Pemberdayaan, berisi tentang


deskripsi hasil pelayanan dan pemberdayaan yang berhasil dijalankan berupa
penjabaran kerangka pemecahan masalah, bentuk dan hasil kegiatan baik
pelayanan ataupun pemberdayaan pada masyarakat dan faktor-faktor pencapaian
hasil pelayanan dan pemberdayaan tersebut.

Bab V Penutup, berisi tentang kesimpulan dan rekomendasi tentang hal-hal


apa saja yang direkomendasikan kepada pemerintah setempat, Pusat Pengabdian
Masyarakat UHAMKA, pemangku kebijakan di tingkat kecamatan dan kabupaten,
dan tim PKM yang akan mengadakan PKM di Desa Pangradin 2 pada masa yang
akan datang.

Bagian terakhir adalah epilog yang berisi tentang kesan pesan dari
mahasiswa yang melaksanakan PKM serta penggalan kisah inspiratif selama PKM.

16
BAB II

METODE PELAKSANAAN PROGRAM

A. Metode Intervensi Sosial


Metode intervensi sosial merupakan salah satu metode yang kami gunakan
dalam melaksanakan kegiatan PKM. Intervensi sosial adalah suatu upaya
perubahan yang terrencana terhadap individu maupun kelompok, agar tingkat
keberhasilan perubahan yang diberikan dapat dievaluasi dan diukur. Intervensi
sosial dapat pula didefinisikan sebagai upaya untuk memperbaiki fungsi sosial
dari suatu kelompok.

Tahapan strategi intervensi sosial berdasarkan yang dikemukakan oleh


Pincus dan Minahan yang kami implementasikan selama pelaksanaan PKM antara
lain:

1. Penggalian Masalah
Yaitu tahap di mana pekerja sosial mendalami situasi dan masalah
klien atau sasaran perubahan. Tujuan dari tahap penggalian masalah adalah
membantu pekerja sosial dalam memahami, mengidentifikasi, dan
menganalisis faktor – faktor relevan terkait situasi dan masalah yang
bersangkutan. Berdasarkan hasil penggalian masalah tersebut, pekerja sosial
dapat memutuskan masalah apa yang akan ia selesaikan, tujuan dari upaya
perubahan, dan cara mencapai tujuan.
Dalam prakteknya, PKM Kelompok 19 telah melakukan kunjungan
langsung ke Desa Pangradin untuk melihat keadaan di sana. Salah satu
permasalahan yang ditemukan dalam kunjungan langsung tersebut adalah
masalah kebersihan dan kesehatan lingkungan terutama masalah lingkungan
yang kumuh dan kondisi perairan yang tercemar karena sampah.
Dengan dasar pandangan di atas, maka kelompok Kami bermaksud
untuk melakukan penanganan berupa penyadaran masyarakat terhadap
pentingnya kebersihan dan merawat Lingkungan. Setelah masalah
teridentifikasi, kami memulai kontak awal dengan masyarakat, baik dengan
aparatur desa, tokoh-tokoh pemuka masyarakat, lapisan pemuda, dan
anggota masyarakat lainnya.

2. Melakukan Kontak Awal


Adalah tahap di mana pekerja sosial turun langsung ke wilayah dan
masyarakat. Pada tahap ini, PKM Kelompok 19 melakukan kunjungan

17
langsung kembali mengenai keadaan sekitar, sekaligus melakukan
peninjauan secara langsung kepada masyarakat yang tinggal di Desa
Pangradin. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kesulitan yang mungkin
akan dihadapi ketika kegiatan berlangsung. Tahap ini juga merupakan satu
tahapan penting dalam pelaksanaan program kerja, karena semua rencana
dimatangkan dan direalisasikan pada tahapan ini.
Misalnya pada program kerja Mengajar di SDN 02 PANGARADIN.
Kelompok Kami sebagai penyelenggara wajib untuk mengetahui apa yang
dibutuhkan di SDN 02 PANGRADIN. Apakah SD tersebut membutuhkan
bantuan fisik berupa lemari buku, kipas angin, tempat sampah, buku
pelajaran dan buku cerita, dan karpet. Pada kontak awal ini juga dilakukan
sosialisasi program kerja untuk mengeratkan jarak antara mahasiswa dengan
masyarakat.
3. Membentuk Sistem Aksi
Merupakan tahap di mana pekerja sosial menentukan sistem aksi apa
saja yang akan terlibat dalam upaya perubahan. Dalam tahapan ini, PKM
Kelompok 19 menentukan beberapa sistem aksi yang dilakukan dalam
rangka menciptakan perubahan. Misalnya pada program kerja Mengajar,
terdapat program bimbingan belajar. Program bimbingan belajar ini
sebelumnya merupakan bagian dari program kerja mengajar, lalu
dilanjutkan oleh masyarakat Desa Pangradin sepeninggalnya kegiatan PKM.
Dengan adanya kegiatan ini, menjamin bahwa program kerja tidak akan
berhenti begitu saja setelah kegiatan PKM selesai.

4. Menjaga dan Mengkoordinasikan Sistem Aksi


Merupakan tahap di mana pekerja sosial melibatkan pihak–pihak yang
berpengaruh terhadap tercapainya tujuan perubahan. Pihak yang dianggap
berpengaruh memang memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap
pergerakan masyarakat, oleh karena itu keterlibatan pihak–pihak relevan
menjadi salah satu cara yang dilakukan untuk menggerakkan masyarakat
untuk berubah. Contohnya dalam program kerja Penyuluhan Kesehatan di
SD. Diharapkan dengan terjun langsungnya pembicara ini kepada anak -
anak dapat memotivasi masyarakat untuk menuju perubahan yang lebih baik.

5. Memberikan Pengaruh
Merupakan tahapan yang hanya dapat dilihat ketika semua rencana
telah berjalan, sehingga dapat terlihat hasil dan pengaruhnya kepada
perkembangan masyarakat. Misalnya dalam program kerja pengadaan dan
perbaikan fasilitas masjid, di mana adanya pengadaan fasilitas masjid

18
berupa Sarung dan Mukena yang bermanfaat untuk kegiatan ibadah di Desa
Pangradin.

B. Pendekatan Dalam Pemberdayaan Masyarakat

Dalam melaksanakan kegiatan PKM, kami menggunakan pendekatan


pemecahan masalah (problem solving approach), di mana kami menganalisis
permasalahan -permasalahan yang terjadi di Desa Pangradin.

Berdasarkan kondisi Desa Pangradin dan permasalahan yang ada di sekitar


desa, maka pendekatan yang digunakan yaitu Problem Solving Approach
(Pendekatan Pemecahan Masalah). Problem Solving Approach adalah suatu upaya
untuk ikut serta memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
Problem Solving juga dapat didefinisikan sebagai proses selfdirected yang
ditujukan pada identifikasi solusi untuk permasalahan yang spesifik yang dihadapi
di kehidupan sehari-hari.

Landasan dari pendekatan ini adalah setiap permasalahan yang dialami oleh
individu dapat ditujukan kepada proses kognitif yang aktif untuk menemukan
solusi terhadap permasalahan tersebut. Problem Solving dimulai dari identifikasi
berbagai masalah untuk dianalisis yang kemudian dirumuskan cara pemecahan
masalahnya. Setelah pemecahan masalah di tentukan dan kemudian dijalankan
atau diaplikasikan, maka tinggal melihat bagaimana hasilnya untuk dievaluasi.

Problem Solving Approach menekankan pada tiga elemen penting dalam


menyelesaikan masalah, diantaranya adalah kolektivitas masyarakat, letak
geografis, dan pelembagaan yang memberikan identitas khusus pada komunitas.
Orientasi problem solving pun merupakan investigasi dan penemuan yang
merupakan awal dari pemecahan masalah. Jika solving yang dijalankan masih
belum bisa berjalan sebagaimana yang telah direncanakan, maka setiap orang
harus menyusuri kembali masalah dan merumuskan pemecahan yang lebih
matang.

19
BAB III

KONDISI DESA PANGRADIN

A. Sejarah Singkat Desa Pangradin

1. Legenda Desa (Sasakala)


Nama Pangradin Menurut Para Sesepuh Pangradin dulunya di ambil
dari kata Pangraden yang berarti suatu tempat dimana dahulunya adalah
tempat persinggahan Para Anak Raja/raden pada waktu jaman kerajaan
(Tempat Semedi Para Raja/raden) dan Kebiasaan Masyarakat yang
mengucapkan kata Pangraden dengan Kata Pangradin sehingga Sampai
Sekarang menjadi : PANGRADIN

2. Terbentuknya Desa Pangradin


Desa Pangradin Kecamatan Jasinga telah berdiri pada tahun 1946 pada
saat itu Pemerintah Desa di Kepalai oleh seorang Kepala Desa dan berikut
ini nama – nama Kepala Desa yang pernah menjabat di Desa Pangradin.

Tabel 3.1: Urutan Pejabat Kepala Desa Sampai dengan Tahun 2018

No Nama Tahun Keterangan

1 CIMING 1946-1955
2 ASEP 1955-1965
3 UDEM 1965-1970
4 AJIM 1970-1985
5 DULLAH 1985-1990
6 TOTO WIKANTA 1990-1997
7 SUDRAJAT 1997-2007
8 MAD SOLEH 2007-2013
9 MAD SOLEH 2013-2019

20
B. Letak Geografis
Desa Pangradin adalah salah satu Desa dari 16 Desa yang ada di kecamatan
Jasinga Kabupaten Bogor, dengan memiliki ketinggian diatas permukaan laut ±
180 MPDL dan curah hujan ± 15 Mm, suhu udara 23-32°C bentuk wilayah
berombak karena dekat sekali dengan pegunungan. Desa Pangradin
merupakandesa yang terletak disebelah selatan dari Ibu Kota Kecamatan Jasinga
dan dapat ditempuh dengan kendaraan ± 15 menit sebagai berikut:

Tabel 3.2: Batas Wilayah Desa Pangradin Sampai dengan Tahun 2018

Batas Desa Kecamatan Kabupaten


Sebelah Utara Desa Sipak Jasinga Bogor
Sebelah Selatan Taman Nasional dan Perhutani Jasinga Bogor
Sebelah Timur Desa Kalong Sawah Jasinga Bogor
Sebelah Barat Desa Jugalajaya Jasinga Bogor

Jarak dari Desa Pangradin ke ibu kota Kecamatan Jasinga 8 Km, jarak ke
ibu kota Kabupaten Bogor 63 Km, jarak ke ibu kota Provinsi di Bandung 215 Km
dan jarak ke ibu kota Negara di Jakarta 168 Km.
Sumber Daya Alam Desa

C. Sarana dan Prasarana


Pada umumnya jenis sarana sosial ekonomi masyarakat Desa Pangradin
berupa usaha perdagangan, terutama warung kebutuhan rumah tangga sehari-hari
yang berskala kecil. Adapun yang menjadi primadona atau usaha prioritas di Desa
Pangradin adalah dari sektor pertanian dan Peternakan yang menjadi sektor
ekonomi andalan bagi masyarakat Desa Pangradin, dimana jumlah Petani dan
Peternak hampir 30 % dari Jumlah Penduduk yang ada di Desa Pangradin yang
berpenghasilan dari sektor pertanian dan peternakan. Mengenai sektor yang
lainnya seperti pedagang, warung, toko, waserda yang merupakan sektor lain bagi
masyarakat Desa Pangradin yang jumlahnya hanya sebagian kecil dari jumlah
penduduk yang ada di Desa Pangradin.

1. Transportasi dan Perhubungan


Panjang Jalan Desa Pangradin pada Tahun 2018 ini untuk Jalan
Desanya + 8 Km yang terdiri dari Jalan Kabupaten 8 Km, Jalan Desa 8 Km
serta Jalan Lingkungan 11 KM.

2. Telekomunikasi dan Informasi


Penggunaan jaringan Komunikasi di Desa Pangradin Kecamatan
Jasinga Kabupaten Bogor, telah ada sejak tahun 1990-an berupa

21
telekomunikasi Telkom, Telepon jalur dan Pesawat Interkom serta
telekomunikasi lewat surat menyurat melalui kantor Pos. Sedangkan mulai
tahun 2000-an jaringan Telekomunikasi lainnya mulai masuk daerah
Kecamatan Jasinga khususnya Desa Pangradin seperti jaringan Hand Phone
(HP), Telkomsel, Indosat, dan Provider lainnya bahkan jaringan Internet
sudah masuk. Sedangkan Listrik Negara (PLN) itu sendiri ke Desa
Pangradin sudah masuk sejak Tahun 1980-an, meskipun baru sebagian kecil
yang memasang Listrik sebagianya lagi masih menggunakan penerangan
Lampu dan lainnya.

Tabel 3.3: Data Jaringan Tower di Desa Pangradin Tahun 2018

No. Nama Jaringan Tahun Berdiri Ketarangan

1 Indosat 2008
Ket.: Tower merupakan Jaringan Penguat Sinyal HP
Sumber: Data Desa Pangradin

3. Pengairan dan Keirigasian


Penanganan Keirigasian/Pengairan diarahkan dalam rangka memenuhi
Kebutuhan Para Petani, terutama petani sawah (padi) yang untuk tahun 2018
ini terfokus di Desa Pangradin yaitu Dusun I dan Dusun II masih bercocok
tanam padi. Adapun Irigasi atau Saluran air yang masih bisa dimanfaatkan
oleh masyarakat diantaranya sebagaimana terlihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.4: Data Irigasi/Selokan Pengairan di Desa Pangradin Tahun


2018

No Nama Irigasi Sasaran Pengguna Keterangan

1 Lewi Kacapi Dusun II


2 Sawah Pasir I Dusun I
3 Sawah Pasir II Dusun II
4 Lewi Guha Dusun II
5 Cibolang Dusun I
Sumber: Data Desa Pangradin

22
4. Drainase
Sistem Drainase merupakan sistem pengaliran air hujan terdiri dari 2
(dua) macam sistem, yaitu sistem drainase melalui sungai, selokan atau
saluran sekunder itulah yang disebut Drainase makro, dan ini menjadi
sistem yang hampir seluruhnya digunakan di Desa Pangradin Kecamatan
Jasinga Kabupaten Bogor, serta sistem yang melaui saluran-saluran
lingkungan atau disebut juga Drainase Mikro.
Drainase makro sebagian besar dialirkan ke selokan-selokan atau
sungai yang akhirnya bermuara menuju sungai-sungai yang berada didataran
rendah dari Desa Pangradin mengalir menuju perbatasan Jawa Barat – Jawa
Tengah.

5. Air Bersih
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya seperti minum, mandi, memasak, mencuci,
dan sebagainya. Untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih, saat ini
penduduk Desa Pangradin Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor sebagian
besar masih menggunakan mata air konvensional (Non PAM), ada juga
yang menggunakan PAM PDAM, Pompa Air dan Sumur gali bahkan ada
pula yang menggunakan pemanfaatan Air Hujan.

Tabel 3.5: Data Sumber Air Bersih Desa Pangradin Tahun 2018
Jumlah Pemamfaat Kondisi
No Jenis
(Unit ) (KK) Baik/Rusak
1 Mata Air 6
2 Sumur Gali 8
3 Sumur Pompa -
4 Hidran Umum -
5 PAM 2
6 Depot isi Ulang 3
7 Sumber lain -

Sumber: Data Desa Pangradin

6. Air Limbah
Jenis limbah yang terdapat di Desa Pangradin dibedakan menjadi 2
(dua) macam yaitu limbah domestik dan limbah Non Domestik, Limbah
Domestik merupakan Limbah hasil buangan Rumah tangga seperti dari
kegiatan mandi, cuci, dan kakus, sedangkan limbah Non Domestik adalah
Limbah yang dihasilkan oleh kegiatan non rumah tangga, seperti Limbah
Penggilingan padi, Limbah ternak, Limbah Industri rumah tangga dan
sebagainya.

23
Sistem pembuangan limbah di Desa Pangradin selain menggunakan
jamban keluarga (Septictank), juga memanfaatkan sungai, dan kolam
pembuangan langsung ke saluran drainase yang ada, Namun kesadaran
warga di Tahun 2018 ini sudah mulai terlihat dengan hampir semua warga
membuang Limbah dengan membuat Septictank.

7. Energi
Pada Umumnya masyarakat Desa Pangradin, sudah hampir 99 %
tersambung aliran Listrik, mengingat jaringan Listrik sudah masuk ke
daerah RW terpencil sekalipun, meskipun masih ada warga yang belum
memasang standar Listrik dikarenakan masalah ekonomi, akan tetapi berkat
rasa kekeluargaan serta kerukunan yang lekat antar keluarga, dimana
keluarga yang belum bisa memasang Standar Listrik bisa menggunakan
Listrik dengan menyambung dari tetangganya yang sudah pasang listrik,
jadi untuk warga seluruh yang ada di Desa Pangradin sudah bisa
menggunakan listrik.

8. Musim
Di Desa Pangradin Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor terdapat dua
musim setiap Tahunnya yaitu Musim Hujan dan Musim Kemarau, di musim
hujan dimanfaatkan oleh masyarakat dengan bercocok tanam khusus bagi
warga yang hanya mengandalkan tadah hujan untuk kegiatan bercocok
tanamnya, sedangkan pada musim kemarau masyarakat lebih cenderung
bertani dalam bentuk lain seperti bertani Jamur yang menggunakan kubung,
ada pula yang beralih Profesi dengan kegiatan lainnya yang bisa
dimanfaatkan dimusim kemarau seperti menanam palawija yang lebih tahan
lama apabila kekurangan air.

Tabel 3.6: Kondisi Pemerintahan Desa Pangradin 2018

Pembagian Wilayah Desa Luas Wilayah Desa


Pangradin

Pemukiman 135 Ha
Pesawahan 118 Ha
Luas Perkebunan 975 Ha
Pekuburan 29 Ha
Pekarangan 95 Ha
Taman 3 Ha
Perkantoran 2 Ha
Sarana Umum Lain 2 Ha
Jumlah 1.359 Ha

24
Desa Pangradin Terdiri dari: 2 Dusun, 6 RW dan 30 RT
Dusun I (RW 001- 003 RT 001 – RT 005)
Dusun II (RW 004-006 RT 001 – RT 006)

9. Kesehatan
Tenaga Kesehatan Di Desa Pangradin Pada Tahun 2015 terdiri dari
Medis/Dokter 0 Orang, Perawat 0 Orang, Bidan Desa 1 Orang, Untuk Lebih
Jelasnya dapat dilihat dari Tabel berikut ini:

Tabel 3.7: Jumlah Tenaga Kesehatan dan Partisipasi Masyarakat di Desa


Pangradin Tahun 2018

No. Tenaga Kesehatan Jumlah Ket


Doktor Umum 0
1 Medis
Dokter Spesialis 0
Bidan 1
2 Perawat
Perawat 0
Dukun Bayi 2
Posyandu 7
3 Partisipasi Masyarakat Poskesdes -
Desa Siaga 1
Kader 35
Jumlah 46
Sumber: Data Desa, Posyandu dan Desa Siaga Desa Pangradin

Jumlah Kelahiran Bayi (Persalinan) Pada tahun 2018 adalah


sebanyak 119 Jiwa, yang terdiri dari bayi Lahir hidup 119 Orang dan Bayi
lahir Mati 0 Jiwa, Untuk Lebih Jelasnya dapat dilihat dalam Tabel berikut
ini: (lembar sebaliknya).

10. Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu modal dasar pembangunan,
sehingga Pendidikan adalah sebuah investasi (modal) dimasa yang akan
datang. Di Desa Pangradin Jumlah Guru untuk Tahun 2018 berjumlah 29
Orang. Adapun Rincian mengenai Jumlah Murid dan Guru tersebar
sebagaimana bisa kita lihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.8: Data Pendidikan/Sekolah Formal dan Non Formal di Desa


Pangradin Tahun 2018

Jumlah
No. Nama Sekolah Lokasi
Guru Murid

25
1 SDN Pangradin 1 8 160 Desa Pangradin
2 SDN Pangradin 2 14 327 Desa Pangradin
3 SDN Pangradin 4 9 160 Desa Pangradin
4 SMP PGRI 3 46 Desa Pangradin
5 TK dan PAUD Al-Iklasiyah 7 100 Desa Pangradin
6 PAUD ANNUR 3 40 Desa Pangradin
PAUD MAZROATUL ULUM 4 50
7 MI Al-Iklasiyah 7 100 Desa Pangradin
Sumber: Data Desa Pangradin dan Dinas Pendidikan Kecamatan Jasinga

11. Tempat Peribadatan

Tabel 3.9: Tempat Peribadatan di Desa Pangradin Tahun 2018

No. Tempat Ibadah Jumlah Keterangan


I Masjid 2
2 Mushola 9
3 Gereja 0
Sumber: Data Desa Pangradin

Tabel 3.10: Data Nama Masjid dan DKM di Desa Pangradin Tahun 2018

No. Nama Masjid Alamat Nama DKM


Masjid Jami Arrohmat Desa Pangradin Jami Arrohmat
1
Masjid Al-Iklasiyah Desa Pangradin Al-Iklasiyah
2
Sumber: Data Desa Pangradin

D. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa


Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6 Tahun 2015
tentang Desa, bahwa Pemerintahan Desa adalah Penyelenggaraan urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pemerintah Desa terdiri dari:
1. Kepala Desa
2. Perangkat Desa

26
3. Perangkat Desa, terdiri dari Sekretariat Desa, Pelaksana Kewilayahan,
dan Pelaksana Teknis, antara lain:
4. Sekretariat Desa, terdiri dari Sekretaris Desa membawahi Kepala
Urusan Umum, Kepala Urusan Keuangan, dan Bendahara Desa.
5. Pelaksana Teknis, terdiri dari:
6. Kepala Seksi Pemerintahan,
7. Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan
8. Kepala Seksi Kesejahteraan Masyarakat, dan
9. Pelaksana Kewilayahan/Kepala Dusun.

27
BAB IV

DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN

A. Kerangka Pemecahan Masalah


Pada BAB I kami telah memaparkan perihal permasalahan-permasalahan
yang kami temukan di Desa Pangradin, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor.
Adapun langkah yang kami lakukan kemudian, untuk memecahkan beberapa
permasalahan tersebut adalah dengan menganalisisnya menggunakan teori
pemecahan masalah berupa analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity,
dan Threat).

Pengaplikasinya adalah bagaimana sebuah kekuatan (strength), mampu


mengambil keuntungan dari orang lain (advantage), dari peluang (opportunity)
yang ada. Bagaimana cara untuk mengatasi suatu kelemahan (weakness) yang
mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunity) yang ada
selanjutnya bagaimana kekuatan (strength) mampu menghadapi ancaman-
ancaman (threat) yang ada dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi
kelemahan (weakness) yang mampu membuat ancaman (threat) menjadi nyata
atau menciptakan sebuah ancaman baru.

Dengan digunakannya analisis SWOT oleh kami, diharapkan akan mampu


memecahkan atau memberikan jalan keluar atas masalah yang kami temukan di
desa tersebut.

28
Tabel 4.1: Matrik SWOT Bidang Pendidikan

Strengths (S) Weakness (W)


 Siswa-siswi  Kurangnya tenaga
Internal memiliki semangat pengajar
belajar dan antusias  Fasilitas berupa
terhadap hal-hal buku dan
baru perpustakaan yang
 Potensi yang terbatas
dimiliki oleh anak-  Sulitnya akses ke
anak desa sekolah
Eksternal  Tingginya  Masih adanya
kreativitas anak- pandangan
anak konservatif bahwa
sekolah cukup
sampai SMA
Opportunities (O) Strategy (S-O) Strategy (W-O)
 Keberadaan Mengadakan bimbel  Menyediakan
mahasiswa PKM yang berlokasi di fasilitas buku bagi
 Kelompok PKM rumah yang dekat siswa agar bisa
19 yang mampu dengan siswa-siswa lebih berkembang
menjadi tenaga untuk menambah  Membantu
pengajar pengetahuan dan mengajar di SD
 PKM 19 memiliki keingintahuan Pangradin 02
pengetahuan
tentang pentingnya
pendidikan
Threats (T) Strategy (S-T) Strategy (W-T)
Minimnya informasi Sharing dengan para Memotivasi anak-anak
mengenai pentingnya orang tua bahwa untuk bersekolah
pendidikan dengan sekolah tinggi setinggi mungkin
membuka pelung kerja
lebih besar
Dari matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-
program di bidang pendidikan yaitu mengadakan kegiatan pelayanan
Bimbingan Belajar untuk anak belum sekolah/PAUD/TK dan SD/MI
berupa:
Karena ada beberapa kendala, sehingga terdapat kegiatan dalam
bidang ini kurang terlaksana secara maksimal, antara lain adalah
pengadaan buku-buku bacaan dan perpustakaan.

29
Tabel 4.2: Matrik SWOT Bidang Sosial dan Kemasyarakatan
Strengths (S) Weakness (W)
Internal Rasa memiliki dan  Kurangnya
kekeluargaan yang partisipasi warga
kuat antar masyarakat dalam kegiatan desa
 Kurangnya
maksimalnya
Eksternal
organisasi yang
menampung
aspirasi masyarakat
Opportunities (O) Strategy (S-O) Strategy (W-O)
 Adanya dana dari Ikut serta dalam Membantu masyarakat
anggota PKM kegiatan gotong dalam
untuk mendukung royong yang dilakukan menyelenggarakan dan
kegiatan yang oleh masyarakat memeriahkan acara
diselenggarakan setempat HUT RI ke-74
 Kelompok PKM
19 yang dapat
membantu
memberikan
tenaga dan bantuan
kepada desa
Threats (T) Strategy (S-T) Strategy (W-T)
Pengaruh Melakukan sosialisasi Mengajak kepada
individualisme dari luar kepada masyarakat masyarakat agar mau
desa yang dapat agar tidak mengambil berpartisipasi lebih
mengakibantkan semua pengaruh dari dalam acara desa
berkurangnya rasa luar, yang baik saja
kekeluargaan dalam yang diterapkan
desa
Dari matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun
program-program di bidang Sosial dan Kemasyarakatan adalah sebagai
berikut:
1. Sosialisasi dengan Pemuda dan Warga Sekitar
2. Peringatan HUT RI ke-74

30
Tabel 4.3: Matrik SWOT Bidang Keagamaan

Strengths (S) Weakness (W)


Internal  Adanya kegiatan Kurangnya fasilitas
rutinitas Majelis yang tersedia di
Taklim masjid-masjid terutama
 Antusiasme alat-alat kebersihan
masyarakat jika ada
Eksternal
ustadz luar yang
berkunjung
Opportunities (O) Strategy (S-O) Strategy (W-O)
 Adanya dana dari Mengikuti sejumlah Mengadakan barang-
anggota PKM kegiatan Majelis barang untuk
untuk mendukung Taklim untuk menambah fasilitas di
kegiatan yang bersosialisasi dan masjid-masjid
diselenggarakan bersilatuhrahmi
 Kelompok PKM
19 yang dapat
membantu
memberikan
tenaga dan bantuan
kepada masjid dan
desa
Threats (T) Strategy (S-T) Strategy (W-T)
Sulitnya untuk anak- Memberikan sosialisasi Memberdayakan
anak ikut melakukan kepada anak-anak pemuda setempat untuk
kegiatan beribadat tentan betapa mengajak dan
pentingnya sholat dan menyosialisasiakan
mengaji untuk diri kepada anak-anak
sendiri, orang tua, dan dalam kegiatan
orang lain keagamaan
Dari matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-
program di bidang keagamaan sebagai berikut:
1. Partisipasi dalam Pengajian Rutin
2. Pemberian Alat-alat kebersihan untuk Masjid Jami Ar-Rohman

31
Tabel 4.4: Matrik SWOT Bidang Kesehatan

Strengths (S) Weakness (W)


Internal  Keinginan hidup  Kurangnya tenaga
sehat medis di desa
Eksternal  Antusiasme  Jarak antara desa
masyarakat dengan puskesmas
mengenai kesehatan yang jauh
Opportunities (O) Strategy (S-O) Strategy (W-O)
 Adanya dana dari  Partisipasi dalam  Mengadakan
anggota PKM untuk menjaga gaya hidup kegiatan
mendukung kegiatan sehat serta pemeriksaan
yang kesehatan kesehatan gratis
diselenggarakan masyarakat untuk masyarakat
 Kelompok PKM 19 desa
yang dapat  Mengadakan
membantu kegiatan
memberikan tenaga penyuluhan
dan bantuan kepada mengenai
desa pentingnya
 Pemerintah kesehatan bagi anak
Kabupaten Bogor maupun diri sendiri
yang aware terhadap
kesehatan
Threats (T) Strategy (S-T) Strategy (W-T)
Minimnya informasi Bertukar informasi Mendatangkan tenaga
dan sosialisasi mengenai cara hidup medis atau pembicara
kesehatan sehat dan menjaga ahli mengenai masalah
kesehatan kesehatan
Dari matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-
program di bidang kesehatan yakni Penyuluhan dan Pemeriksaan Kesehatan
(Gula Darah, Kolesterol, dan Asam Urat beserta Tekanan Darah).

32
B. Bentuk dan Hasil Pelayanan Pada Masyarakat

Tabel 4.6: Kegiatan Peringatan HUT RI ke-74

Peringatan HUT RI ke-74


Bidang Sosial dan Kemasyarakatan
Program Pelayanan Masyarakat
Nomor Kegiatan 04
Nama Kegiatan Peringatan HUT RI ke-74
Tempat, Tanggal Desa Pangradin 2, Sabtu, 17 Agutus 2019 s/d
Minggu, 18 Agustus 2019
Lama Pelaksanaan Lama pelaksanaan dari perencanaan hingga hari
H yaitu 2 minggu
Tim Pelaksana Seluruh anggota PKM 19 UHAMKA dan KKN
Mudita 47 UIN Jakarta, serta dibantu oleh
masyarakat Desa Pangradin.
Tujuan Membantu warga Desa Pangradin 2 dalam
penyelenggaraan perlombaan HUT RI ke-74
Sasaran Masyarakat Desa Pangradin 2
Target 50 Warga Desa terbantu dalam penyelenggaraan
dan pelaksanaan perlombaan HUT RI ke-74
Deskripsi Kegiatan Perayaan HUT RI ke-74 kami adakan khususnya
di Desa Pangradin 2. Perlombaan dalam rangka
memeriahkan HUT RI ke-74 ini kami laksanakan
pada tanggal 17 dan 18 Agustus 2019. Adapun
perlombaannya terbagi menjadi 3 kategori, yaitu
kategori anak, remaja, dan dewasa. Adapun
lomba-lomba nya sebagai berikut: memasukan
paku kedalam botol, makan kerupuk, ambil koin,
pecah air dengan kepal, bawa kelereng, balap
karung, tarik tambang, joget balong, jonget
bangku, sepak bola daster, estafet tepung,
turnamen sepak bola, dan panjat pinang.
Untuk malam puncak perayaan HUT RI ke-74
kami bersama masyarakat mengadakan panggung
untuk mengumumkan pemenang-pemenang dan
pembagian hadiah tiap kategori lomba. Selain itu
juga ada pemutaran film dokumenter turnamen
sepak bola yang telah diselenggarakan. Acara
berakhir hingga larut malam pukul 23.00 WIB.

33
Hasil Pelayanan 50-80 Warga Desa terbantu dan berpartisipasi
dalam penyelenggaraan perlombaan HUT RI ke-
74
Keberlanjutan Berlanjut tiap tahun
Program

Gambar 4.1: Kegiatan Peringatan HUT RI ke-71

Tabel 4.7: Kegiatan Bimbel (Klinik Matematika)

Kegiatan Bimbel (Klinik Matematika)


Bidang Pendidikan
Program Pemberdayaan Masyarakat
Nomor Kegiatan 03
Nama Kegiatan Mengajar Bimbel Anak-anak
Tempat, Tanggal Pos PKM 19, RW 05, Desa Pangradin 2
10 Agustus 2019 s/d 20 Agustus 2019
Lama 11 hari
Pelaksanaan
Tim Pelaksana Semua Anggota PKM 19
Tujuan Memberikan materi tambahan pelajaran Matematika
(utama) dan materi pembelajaran lainnya
Sasaran Anak- anak di RW 05 Desa Pangradin 2
Target anak-anak mendapatkan materi tambahan mata
pelajaran Matematika

34
Deskripsi Kegiatan ini merupakan kegiatan belajar bersama di
Kegiatan Pos PKM 19. Klinik Matematika ini berlangsung
untuk anak yang belum sekolah, PAUD/TK
maupun untuk anak SD selama satu jam.
Materi yang diberikan adalah pengenalan angka,
penamabahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian. Untuk pengenalan angka diberikan
kepada anak yang belum sekolah dan sudah
PAUD/TK, penjumlahan dan pengurangan
diperuntukkan untuk anak PAUD dan SD kelas I
dan II. Sedangkan perkalian dan pembagian untuk
anak SD kelas III sampai V.
Penyampaian perkalian menggunakan cara tabel
perkalian dan menggunakan jari, sehingga anak-
anak bisa lebih mudah mempelajarinya
dibandingkan dengan menghapal perkalian biasa.
Diharapkan dengan Klinik Matematika ini anak-
anak di sekitar RW 05 Desa Pangradin 2 lebih
mudah mencerna pelajaran matematika di sekolah.
Hasil Anak-anak mendapatkan materi tambahan pelajaran
Kegiatan Matematika
Keberlanjutan Tidak ada yang melanjutkan program ini karena
Program tidak ada tenaga pengajar untuk bimbel di sana.

Gambar 4.2: Kegiatan Bimbel

35
Tabel 4.8: Kegiatan Mengajar SD

Mengajar SD
Bidang Pendidikan
Program Pangradin Belajar
Nomor Kegiatan 02
Nama Kegiatan Mengajar SD
Tempat, Tanggal SDN 02 Pangradin, tanggal 13, 14, dan 20 Agustus
2019
Lama 3 hari
Pelaksanaan
Tim Pelaksana Program ini dilaksanakan oleh seluruh anggota
PKM 19
Tujuan Membantu guru-guru SDN 02 Pangradin dalam
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan.
Dan menambah ilmu untuk murid-murid SDN 02
Pangradin.
Sasaran Murid-murid dan Guru-guru SDN 02 Pangradin
Target Guru-guru kelas 1 hingga kelas 3 SDN 02 Pangradin
terbantu atas pemberian tambahan materi belajar
mengajar murid
Deskripsi Mengajar merupakan kegiatan pengabdian di bidang
Kegiatan pendidikan yang dilakukan setiap hari Senin sampai
dengan Jumat. Program ini bertujuan untuk
membantu sekolah dalam kegiatan belajar mengajar
dan agar murid-murid mendapatkan hiburan karena
dalam kegiatan ini diselingi dengan games
sederhana tapi mendidik. Kegiatan ini kami
mendapat izin dari pihak sekolah hanya mengajar
setiap Selasa, Rabu dan Sabtu. Namun karena hari
Sabtu kami mengalami masalah jadi kami hanya
bisa mengajar setiap Selasa dan Rabu. Kami mulai
mengajar setiap tanggal 13, 14, dan 20 Agustus yang
dilaksanakan di SDN 02 Pangradin. Mata pelajaran
yang kami ajarkan terdiri dari beberapa pelajaran,
seperti Matematika, Bahasa Indonesia, dan
Pendidikan Kewarganegaraan.
Hasil Guru-guru kelas 1 sampai 3 SDN 02 Pangradin
Kegiatan terbantu atas pemberian tambahan materi belajar
mengajar murid-murid.
Dan anak-anak mendapatkan motivasu dan ilmu

36
pelajaran yang lebih mudah dan cepat dalam
mengerjakan pelajaran.
Keberlanjutan Kegiatan ini tetap berlanjut oleh guru-guru SDN 02
Program Pangradin.

Gambar 4.3: Mengajar SD

Tabel 4.9: Kegiatan Penyuluhan dan Pemeriksaan Kesehatan

Penyuluhan dan Pemeriksaan Kesehatan


Bidang Kesehatan
Program Pangradin Sehat
Nomor Kegiatan 05
Nama Kegiatan Penyuluhan dan Pemeriksaan Kesehatan
Tempat, Tanggal Desa Pangradin 2 (tepatnya di Pelataran Rumah Ibu
Wati), Rabu 21 Agustus 2019
Lama 1 hari
Pelaksanaan
Tim Pelaksana Program ini dilaksanakan oleh seluruh anggota
PKM 19 dengan Bagus Putra Perdana sebagai
koordinator dan Ibu Wati (Ketua Urusan
Kesejahteraan Rakyat) sebagai wakil dari kantor
desa.
Tujuan Membantu tenaga medis puskesmas dan posyandu
dalam melayani masyarakat.
Memberi informasi kepada warga dalam
menyosialisasikan mengenai pentingnya kesehatan
kesehatan. Mengecek tingkat gula darah, kolesterol,
asam urat, dan tekanan darah warga sekitar.
Sasaran Para lansia maupun orang dewasa

37
Target Warga jadi mengetahui hal-hal apa saja yang harus
dihindari atau pantangan untuk kesehatana mereka,
dan bagaimana untuk mencegah hal-hal buruk dari
penyakit gula darah, kolesterol, asam urat, dan
tekanan darah warga sekitar.
Deskripsi Pelayanan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan
Kegiatan merupakan program kerja di bidang kesehatan yang
bekerjasama dengan kantor desa yang diwakili oleh
Ibu Wati selaku Ketua Urusan Kesejahteraan Rakyat
Desa Pangradin dan tenaga medis dari Pusekesmas
Jasinga. Pemeriksaan kesehatan ini berupa cek gula
darah, kolesterol, asam urat, dan tekanan darah.
Pelaksanaan kegiatan dimulai pukul 09.00 – 12.00
WIB tanggal 21 Agustus 2019 berlokasi di Desa
Pangradin 2 tepatnya di pelataran rumah Ibu Wati.
Hasil 2 Tenaga medis terbantu atas pemberian tambahan
Pelayanan tenaga dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
Sekitar 50-80 warga Desa Pangradin ikut
berpartisipasi dalam kegiatan pemeriksaan. Dan
warga Desa Pangradin 2 jadi mengetahui hasil cek
kesehatan mereka dan bagaimana cara mencegah
penyakit gula darah, kolesterol, asam urat, dan
tekanan darah dan menanggulang penyakit itu
semakin buruk.
Keberlanjutan Kegiatan berlanjut
Program

38
Gambar 4.4: Penyuluhan dan Pemeriksaan Kesehatan

Tabel 4.10: Kegiatan Idul Adha

Kegiatan Idul Adha


Bidang Keagamaan
Program Idul Adha
Nomor Kegiatan 01
Nama Kegiatan Berbagi Sesama pada Idul Adha
Tempat, Tanggal Desa Pangradin 2, Rabu 11 Agustus 2019
Lama 1 hari
Pelaksanaan
Tim Pelaksana Program ini dilaksanakan oleh seluruh anggota
PKM 19
Tujuan Berbagi qurban kepada warga RW 05 dan sekitar
Sasaran Pengurus Masjid Jami Ar-Rohaman dan warga RW
05 dan sekitar
Target Warga RW 05 mendapat daging qurban secara
merata dan adil

39
Deskripsi Kegiatan Pemberian daging qurban merupakan
Kegiatan kegiatan tahunan setiap Hari Raya Idul Adha.
Kelompok kami menyumbangkan 1 ekor kambing.
Para anggota laki-laki juga ikut menyembelih
qurban membantu pengurus masjid dan membagi-
bagikannya ke warga RW 05 dan sekitarnya.
Kegiatan penyembelihan hewan qurban
dilaksanakan setelah sholat Ied Idul Adha atau
sekitar pukul 12.00 WIB tanggal 11 Agustus 2019.
Hasil Warga RW 05 Desa Pangraadin 2 mendapatkan
Kegiatan hewan qurban secara rata dan adil dan membantu
petugas penyembelih qurban.
Keberlanjutan Kegiatan berlanjut tiap tahun
Program

Gambar 4.5: Kegiatan Idul Adha

C. Faktor-Faktor Pencapaian Hasil


Dengan bermodalkan kebersamaan dan semangat, kami dapat
menyelesaikan program atau kegiatan PKM yang direncanakan dengan lancar.
Namun tentunya terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi sebuah program atau
kegiatan berjalan dengan lancar atau tidak. Berikut akan dipaparkan faktor-faktor
pendorong dan penghambat yang mempengaruhi kegiatan PKM 19.

Faktor pendorong yang dalam kelompok kami yaitu salah satunya


kekompakan. Dalam mencapai keberhasilan progam kerja kami selama PKM,
kekompakan menjadi kunci utama keberhasilan kami. Terbukti dengan bantuan
semua anggota, semua progam tercapai dan berjalan dengan lancar. Dengan
jumlah 13 orang, kami melaksanakan tugas-tugas rutin yang sudah dibagi masing-
masing orang tanpa menimbulkan konflik.

40
Dibentuknya kepengurusan panitia agar mengetahui jalur koordinasi
masing-masing. Ketua sebagai penanggung jawab selalu melakukan koordinasi
dengan semua anggota. Dalam kepengurusan ada divisi-divisi yang dikoordinatori
oleh satu orang di mana koordinator itu yang bertanggung jawab atas divisinya.
Masyarakat sangat penting dalam membantu progam kami. Kami selalu
melakukan sosialisasi kepada masyarakat terhadap setiap progam yang akan kami
laksanakan. Hal inilah yang menjaga hubungan kami dengan masyarakat terjaga.
Agar tidak terjebak dalam lubang yang sama kami perlukan adanya evaluasi.
Setiap selesai kegiatan bahkan setiap hari kami selalu melaksanakan evaluasi.
Evaluasi ini penting untuk mengetahui kesalahankesalahan yang telah terjadi dan
kami perbaiki dalam kegiatan berikutnya agar kinerja semakin membaik.
Semua progam mungkin tidak berjalan kalau tidak adanya dana. Dana ini
yang menjadikan kelancaran progam kami. Kami mendapatkan dana dari donatur
dan proposal untuk merealisasikan semua progam PKM dan dibantu iuran kami
dalam kegiatan PKM. Tanpa adanya dana mungkin progam kerja hanya menjadi
wacana.
Setiap kegiatan tidak selamanya berjalan lancar, pasti ada sesuatu yang datang di
luar dugaan, itulah yang menghambat kinerja kami. Sebenarnya hampir tidak ada
hambatan atau masalah antara kami dengan masyarakat Desa Pangradin 2. Namun
hambatan yang sering dijadikan evaluasi adalah pihak internal nya sendiri yaitu
mahasiswa, kerjasama yang kurang dan kadang adanya perbedaan pendapat dan
karakter tiap mahasiswa yang berbeda menjadi penghambat.

41
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara umum pelaksanaan PKM Sahwahita 2019 di Desa Pangradin
bisa dikatakan berhasil, karena dapat ditinjau dari:
1. Intervensi Sosial
a. Mahasiswa dapat dengan mudah berbaur dan beradaptasi dengan
baik terhadap kebiasaan masyarakat maupun keadaan di
lingkungan masyarakat Desa Pangradin.
b. Mahasiswa mampu mengkomunikasikan dan mensosialisasikan
dengan baik kepada masyarakat setempat dan aparatur
pemerintahan setempat terkait program kerja apa saja yang akan
dilaksanakan selama kegiatan PKM.
c. Masyarakat sangat aktif terhadap kegiatan dan kehadiran PKM
Sahwahita di lingkungan Desa Pangradin.
d. Terjalin tali persaudaraan antara masyarakat dan mahasiswa
sehingga hubungan tidak hanya sebatas formalitas tugas PKM.
2. Pendidikan
a. Mahasiswa mampu mengaplikasikan kompetensi keilmuan yang
dimiliki terhadap kegiatan belajar mengajar.
b. Mahasiswa mengetahui sistem pengajaran formal di sekolah.
c. Terjalinnya hubungan yang baik antara mahasiswa dengan peserta
didik, sehingga tercipta kesan yang positif.
d. Meningkatnya semangat anak-anak dalam belajar karena mudah
untuk mereka pahami.
3. Kesehatan
a. Mahasiswa mampu memberikan penyuluhan dan pemeriksaan
kesehatan terhadap masyarakat lanjut usia, seperti pemeriksaan
kolesterol, asam urat, gula darah, dan tekanan darah.

Akan tetapi, terdapat beberapa program yang tidak berhasil


diantaranya adalah pembuatan tempat sampah dengan alasan karena
kondisi desa yang masih menggunakan lahan untuk membuang
sampah. Selain itu, membakar sampah menjadi salah satu cara untuk
menghilangkan sampah – sampah yang berserakan di sekitar area
rumah warga.

42
EPILOG

A. Penggalan Kisah Inspiratif PKM

DESA PANGRADIN

Nurul Ayu Puspamurti

Pengantar

PKM atau Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan sebuah kegiatan


wajib bagi mahasiswa fakulktas ekonomi dan bisnis Universitas
Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka. PKM mungkin menjadi momen penting
bagi mahasiswa dan mahasiswi semester 4 dan 6, karna PKM akan
mengajarkan bagaimana kehidupan masyarakat yang jauh dari kemewahan
dan jauh dari hiruk pikuk ibu kota yang terkenal ramai dan glammour. PKM
juga dibuat guna melatih para mahasiswa dalam bersosialisasi dengan
masyarakat, terjun langsung ke lapangan untuk mengatasi masalah-masalah
yang terjadi didaerah yang ditempati.

PKM sendiri merupakan kegiatan yang saya tunggu-tunggu semanjak


mendengar kabar akan melaksanakan PKM ketika semester 4. Rasa excited,
khawatir akan kehidupan disana, dan rasa penasaran pun menjadi satu. Waktu
berlalu, akhirnya saya memasuki semester 4 dan serangkaian kegiatan PKM
pun di mulai.

Penyesuaian Dengan Keluarga Dadakan

Di mulai dari pembentukkan kelompok. Awalnya saya merasa khawatir


karena setahu saya pembentukkan kelompok dilakukan oleh pihak kampus.
Malas menyesuaikan diri dengan orang baru adalah salah satu alasan saya.
Tapi saya mengerti, hal ini dilakukan juga untuk melatih kemampuan
bersosialisasi kita dengan orang banyak. Setelah beberapa minggu
pembentukkan kelompok PKM dilakukan, akhirnya hasil pembentukkan
kelompok tersebut di publikasikan. Saya dan teman-teman begitu tidak sabar
untuk melihatnya. Setelah mengetahui nama-nama kelompok saya, saya
merasa tenang karena ada beberapa orang yang sudah saya kenal. Tak berapa

43
lama kemudian muncul grup whatsapp bernamakan nama kelompok saya.
Disitu saya dan teman-teman kelompok mulai berkenalan dan menjalin
komunikasi. Rapat pertama, kami tidak terlalu membahas program kerja atau
hal-hal formal lainnya. Melainkan kami lebih focus berkenalan satu sama lain.
“tidak buruk” itu yang ada di fikiran saya. Rapat kedua, ketiga dan seterusnya
kami makin saling mengenal dan lebih banyak bertukar fikiran. Ditambah
survei yang kami lakukan Bersama, membuat kami semakin nyaman sebagai
satu kelompok.

18 hari bersama, saya merasa bersyukur karena dipertemukan dengan


teman-teman satu kelompok. Saat berada dirumah, semua terasa seperti
keluarga yang sudah lama kenal. Bahkan beberapa dari kami sudah tidak malu
untuk bernyanyi, berjoget, bahkan buang angin kemudian tertawa sebagai
penghangat suasana. Walaupun kadang ada selisih paham, tapi kami percaya
bahwa hal itu yang membuat komunikasi kami semakin baik.

Pangradin

Membahas desa yang kami naungi. Kami mendapat bagian desa Pangradin.
Sebuah desa yang kalau saya tidak salah ingat merupakan desa yg baru
disambangi Uhamka untuk melaksanakan kegiatan PKM. Setelah survei
kesana, saya baru tahu kalau desa Pangradin memiliki beberapa dusun.
Kelompok saya mendapatkan dusun 2. Biasa disebut Pangradin 2. Pangradin 2
berada lumayan jauh dari Kecamatan Jasinga. Teman-teman kelompok lain
yang datang dari desa lain untuk berkunjung pun mengatakan kalu Pangradin
2 sangat jauh. Jalan yang dilalui juga cukup ekstrim karna dikelilingi hutan
dan banyak cerita-cerita begal yang sering terjadi.

“disini mah sering mati lampu neng sama masih banyak begal” begitu kata
teteh penjual es didepan kantor desa Pangradin. Kalimat tersebut membuat
saya merasa cukup kepikiran dan menggoyahkan mental saya untuk PKM.
Tapi mau bagaimana lagi, PKM ini wajib. Sepanjang jalan pulang dari Jasinga,
saya melihat banyak orang menderita gangguan jiwa. Rambut gondrong,
penampilan tidak terurus, baju compang-camping sambil joget-joget dipinggir
jalan semakin membuat saya ragu kalau tempat itu aman. Tetapi sesampainya
saya dirumah dan menceritakan apa yang saya lihat kepada ibu saya, beliau
bilang tidak perlu takut selama kita tidak mengganggu mereka. Jadilah saya
tenang kembali.

Dirumah atau jika ada waktu senggang saya sering mencari informasi
tentang desa Pangradin lewat google. Dan hasil informasi dari google juga

44
membantu kami dalam menentukan program kerja apa saja yang dibutuhkan
untuk desa Pangradin ini, selain dari survei tentunya.

Setelah waktunya tiba, kami berangkat ke desa yang akan kami tinggali
selama 18 hari, desa Pangradin dusun 2. Untuk ke dusun 2, saya baru pertama
kali kesana karena survei sebelumnya saya tidak ikut. Saya hanya ikut survei
sampai ke kantor desa. Disana sambutannya sangat hangat. Banyak anak-anak
kecil memanggil kami dengan sebutan kakak. Senang, karena mereka terlihat
antusias dan tidak keberatan dengan kedatangan kami. Hari demi hari kami
menjalani kehidupan sebagai warga desa Pangradin, saya menyadari bahwa
kehidupan bertetangga sangat penting. Karena air dirumah tinggal kami
lumayan sering mati, kami sering menumpang mencuci dirumah warga
sebelah yang notabennya adalah tetangga kami dan itu benar-benar setiap hari.
Disana kami belajar bahwa dalam kehidupan bermasyarakat memang harus
saling membantu.

Kami juga lumayan dekat dengan anak-anak disana, setiap hari mereka
datang kerumah untuk bermain, belajar, atau sekedar mengobrol. Seiring
waktu berjalan kami melakukan upaya-upaya untuk melaksanakan program
kerja kami. Meskipun tidak semua berjalan dengan sempurna, masih kurang
disana sini, tetapi kami bersyukur dengan apa yang telah kami usahakan.

18 hari terlewati, waktunya kami kembali kerumah dan berkumpul dengan


keluarga kami. Senang rasanya bisa segera bertemu dengan orang-orang
tersayang dirumah. Tetapi ada rasa sedih dan sedikit takut kehilangan. Takut
kehilangan akan keseruan-keseruan yang terjadi bersama teman-teman dan
anak-anak yang sangat terbuka menerima kami. Semalam sebelum pulang,
nyonyon dan mikel, dua anak yang paling sering main dirumah memberikan
saya dan teman-teman gelang. Gelang sederhana yang mereka beli dengan
uang jajan sekolah mereka. Terharu, rasanya ingin sekali bisa ada kendaraan
ajaib yang bisa membawa kami datang sewaktu-waktu ketika kami rindu
dengan mereka.

Jika Saya Menjadi Warga Desa Pangradin

Pangradin, sebuah desa dengan begitu banyak penduduk dan anak-anak


didalamnya. Saya bukan orang yang mudah membawa pengaruh dimana pun,
apalagi dilingkungan yang bukan keluarga saya. Tapi jika saya menjadi bagian
dari mereka, saya sangat ingin menjadi salah watu warga yang bisa membawa
dampak positif bagi lingkungan saya. Dari hal kecil saja, saya ingin membuat
anak-anak desa Pangradin yang sering melalaikan sekolah mereka (bolos) menjadi
anak-anak yang berat untuk tidak masuk sekolah. Entah bagaimana caranya,

45
mungkin dengan mengingatkan, membuat mereka suka belajar, atau
mengantarkan mereka ke sekolah agar mereka semangat, jika harus akan saya
lakukan selagi saya sanggup. Tapi apapun yang sudah saya dan teman-teman
lakukan selama kami berada di desa ini, saya harapkan akan membekas dan bisa
bermanfaat bagi warga desa Pangradin. Dan jika ada kesempatan saya berharap
sekali bisa kembali untuk menengok dan bersilaturahmi dengan warga disana,
terutama anak-anaknya yang saya rindukan.

46
CERITA DARI DESA PANGRADIN

WIDIA DWI LESTARI

Pengantar PKM

Program PKM dilakukan oleh setiap Universitas atau perguruan tinggi.


Tujuannya untuk melihat kemampuan dari mahasiswanya dalam bersosialisasi dan
bekerja di lapangan dengan membantu warga di tempat yang terbelakang atau
tertinggal, sehingga dapat benar-benar membantu warga sekitar. Mungkin
sekiranya itu pendapat saya akan apa itu PKM. Saya saat memasuki awal
semester-4 sudah dikasih tahu oleh Dosen PA saya bahwa semester sekarang akan
melakukan kegiatan PKM nah sudah jelas kurikulim di angakatan saya
berbanding terbalik dengan semester atas karena setiap angkatan pasti sudah beda
kurikulum akhirnya kegiatan ini di lakukan dengan semester-6jadi semester-4
digabung sama semester-6. Alhmdulillah juga karena nanti setelah saya semester-
6 tidak mengikuti PKM karena sudah diambil di semester-4 dan saya bisa fokus
untuk magang dan lainnya. Jauh sebelum mengetahui lokasi PKM yang ada
dalam pikiran saya adalah apa yang harus saya lakukan tempat/lokasi yang akan
saya tinggali, kondisi lingkungannya seperti apa panas gersang adem atau seperti
apa, masyarakat bersahabat atau tidak, airnya lancar atau tidak kan kalau misalkan
tidak lancar itu sudah jadi ancaman buat mandi apa tidaknya, dan apakah nanti
ponsel akan mendapat jaringan disana, mungkin ini hal terbesar yang saya takuti
ketika kami tiba di lokasi. Banyak sekali pikiran negatif – negatif yang ada
dibenak saya mengenai lokasi yang akan kami tinggali selama 18 hari.

Mengenal Teman Selama 18 Hari

Saya mulai panik saat pemberitahuan kelompok, karena kelompok dibuat


oleh pihak kampus. Mahasiswa/i tidak memiliki hak untuk memilih dan
menentukan teman kelompok PKM. Bulan juni muncul pemberitahuan yang berisi
nama – nama peserta dan lokasi PKM, setiap kelompok beranggota 13 orang.
Nama saya ada di urutan kelompok 19, sedikit panik ketika teman – teman saya
itu satu kelompok mulailah bertanya tanya ada ke teman kelas saya ada atau tidak
yang satu kelompok denganku syukur alhamdulillah ternyata ada 1 teman yang
sekelompok. Mulai muncul pikiran bagaimana saya akan hidup dengan mereka
yang belum saya kenali namun kami berbeda jurusan walaupun beda tapi tetap
satu fakultas. Namun ada hal positif yang didapat yaitu mendapatkan teman baru.
Ketika dilaksanakan pembekalan PKM disaat itu pula saya dan kelompok masih
belum bertemu atau saling bertatap muka karena saat pembekalan itu saya datang

47
dengan teman – teman kelas saja, selanjutnya kelompok kami mengadakan rapat
pertama namun yang datang hanya beberapa orang saja mulai munculah pikiran
pikiran yang saya takuti yaitu apakah teman PKM tidak dapat diajak bekerja sama,
tidak asik diajak berdiskusi dan masih banyak hal lainnya. Berbeda pada
kenyataannya, saya merasa mendapatkan kelompok yang dapat berkerjasama
dengan baik, merasa sepemikiran tentang pandangan mengenai PKM ini.
Meskipun pada kenyataannya, pasti ada beberapa ketidaksesuaian antara masing-
masing orang di mana saya dan teman kelompok PKM saya memiliki berbagai
latar belakang, pandangan tentang pengabdian, pola pikir yang pasti berbeda
antara 13 orang ini dan masih banyak lagi perbedaan yang ada di kelompok PKM
19. Rapat pertama, kami menentukan nama untuk kelompok PKM 19 ini. Dan
setelah berdiskusi panjang lebar akhirnya terpilih nama Kelompok Pengabdian
Kepada Masyarakat (PKM)“ SAHWAHITA” kami namakan kelompok ini dengan
maksud dapat memberikan manfaat bagi semua orang walaupun kegiatan sekecil
apapun yang kami kerjakan inshaAllah akan berguna untuk Desa Pangradin.
Berharap kedatangan kami dapat menjadi salah satu cahaya kecil bagi kehidupan
dan kemajuan di Desa Pangradin.

Hari demi hari berlalu sampailah saya di hari sebelum pelaksanaan PKM.
Saya dan teman-teman mulai merasa tegang kembali karena akan berpisah dengan
orang rumah. Di grup WhatsApp kami mulai membagi tugas siapa yang
membawa apa. Saya terkejut ternyata teman-teman saya sangat responsif dan
tidak keberatan jika harus membawa barang ini-itu. Hari di mana tanggal resmi
pelaksanaan PKM tiba, yaitu tanggal 07 Agustus 2019, itulah hari saya berpisah
dengan keluarga saya untuk satu bulan ke depan. Kelompok saya tinggal di
kontrakan Ibu Dedeh RW 05 dekat dengan rumah sekdes dan bersebelahan
dengan kelompok 21. Namun, sangat layak untuk ditinggali walaupun jauh dari
keramaian jalan. Kegiatan di hari pertama kami mahasiswa/i UHAMKA
membantu warga Desa Pangradin melaksanakan pengajian rutin dalam satu tahun
sekali kami,ini pengalaman yang berkesan untuk saya dan teman – teman
kelompok saya karena disaat itulah masyakarat sangat bersahabat dan sangat
ramah terhadap mahasiswa/i UHAMKA, kami melakukan kegiatan terserbut
dengan aturan yang sudah diberikan oleh pihak warga Desa Pangradin, sebagian
untuk laki laki mengikuti pengajian di masjid Ar-Rohmat lalu untuk perempuan
menjaga prasmanan, saya senang bisa membantu warga disana jika dilakukan
secara ikhlas maka setiap yang kita lewati akan terasa khitmat.Seiring berjalannya
waktu rasa kekeluargaan kelompok saya mulai terjalin semakin kuat. Saya mulai
mengenal dekat teman-teman saya. Bahkan mereka sudah hapal dengan tugas
rutin mereka yang sebenarnya secara tidak sengaja mereka lakukan. Misalnya,
membeli air minum, mengantar anak perempuan ke pasar, dan masih banyak lagi.
Ternyata kami dengan mudah menjalin pertemanan bahkan hanya di awal minggu

48
awal kegiatan PKM ini. Kami sering bercanda, tertawa hingga keluar air mata,
bernyanyi bersama, bermain bersama dan hal-hal lain yang sulit untuk saya
lupakan hingga saat ini. Kegiatan demi kegiatan kami jalani, namun terkadang
tidak luput dari konflik. Perbedaan pendapat dan masalah-masalah tak terduga
juga harus kami hadapi selama masa PKM ini di Desa Pangradin. Namun,
alhamdulillah semua bisa teratasi dengan baik dan bijaksana dengan masukan
demi masukan yang semuanya disatukan dengan baik. Saya merasa sangat
beruntung bisa mengenal mereka dari sifat yang berbeda-beda. Namun, kami bisa
saling mengisi satu sama lain, berbagi cerita tentang perjalanan hidup masing-
masing, dan menceritakan pengalaman yang sangat luar biasa yang pernah terjadi
di kehidupan kami jauh sebelum kami saling mengenal. Ternyata teman-teman
saya di kelompok ini semuanya luar biasa dengan masing-masing bakat yang
mereka miliki. Saya sadar kami ini berbeda karakter tapi saling melengkapi.

Kelompok PKM SAHWAHITA ini terdiri dari 13 orang dari 1 fakultas yang
sama namun beda jurusan Mereka unik dengan sifat dan kemampuan yang mereka
miliki. Mau di deskripsikan satu satu takut kepanjangan , tapi saya sebutin saja ya
nama anggotanya:

1. Arif Ramadhan
2. Bagus Putra Perdana
3. Dwi Tego Rindo’i
4. Eldiansyah Muhammad Nugraha
5. Hasna Elma
6. Hifzhatun Nisa ( atun )
7. Lifia Indah Savitri ( ceulipi )
8. Muhammad Farizi
9. Nurul Ayu Puspamurti ( kuya )
10. Syafira salsabila fandiyanti ( sepi/pirmen )
11. Salsa Zuhrufa Sheila
12. Sri Widya
13. Widia Dwi Lestari
Saya merasa sangat senang bertemu dengan mereka. Mereka adalah orang-
orang yang membuat saya merindukan saat-saat PKM. Saya bersyukur karena
teman PKM saya adalah mereka. Mereka bukanlah sekedar teman KKN, namun
mereka adalah keluarga baru untuk saya.

TENTANG DESA PANGRADIN

Di survey pertama saya ke Desa Pangradin hanya 7 orang dari kelompok


SAHWAHITA yang berangkat. Tapi, kami tidak hanya sendiri, kelompok lain
yang di Desa Pangradin juga ikut survey ke sana. Di perjalanan memang terasa
melelahkan karena jarak yang jauh dari rumah saya dan jalanan yang rusak.

49
Setelah sampai di sana kami bertemu dengan sekdes. Mereka menyambut
rombongan mahasiswa dengan ramah dan mengizinkan kami untuk mengadakan
PKM di Desa Pangradin.

Awal tinggal di sana saya merasa tidak nyaman, karena suasana baru dan
jauh dari keluarga. Namun setelah saya menjalani hidup di sana, saya mulai
terbiasa dengan kondisi lingkungan juga kondisi masyarakat di sana. Kondisi di
Desa Pangradin jika siang hari bisa sangat panas sekali, sedangkan sore sampai
malam bisa hujan deras. Jika hujan akan banyak genangan yang bisa saja
mencelakakan pengendara motor, jika panas akan sangat berdebu. Begitupun
dengan jalanan menuju RW 05. Saya merasa senang bisa mengabdi di RW 05 di
Desa Pangradin dengan masyarakat yang sangat baik dengan saya dan juga
kelompok saya. Mereka juga menerima kami dan memperlakukan kami sebagai
saudara sendiri.

Saya sangat kagum dengan anak – anak disini mereka begitu antusias
dengan kedatangan kami baru saja kami menginjakkan kaki untuk beristirahat
sejenak mereka sudah datang ke rumah yang kami tinggali mereka begitu
lincahnya menceritakan hal hal yang terjadi di desa sini begitupun hal – hal yang
mereka alami dirumah, disekolah, saat mereka bermain. Namun selain itu, saya
merasa prihatin karena ada beberapa siswa dan siswi SD yang masih belum bisa
membaca dan menulis dengan baik. Ada juga yang belum bisa menghapal
perkalian padahal sudah kelas VI SD. Jika dibandingkan dengan siswa di kota di
tingkat kelas I dan II, mereka sudah bisa membaca dan menulis dengan baik.
Begitupun dengan tingkat selanjutny Ini adalah tantangan bagi saya untuk
membuat mereka lebih senang belajar ketimbang bermain, ada kejadian lucu yang
berada di Desa Pangradin semisalkan di Desa Pangradin ada yang hajatan semua
SD akan di liburkan hanya untuk datang ke hajatan tersebut jauh berbeda sekali ya
dengan di kota bisa jadi ini sudah tradisi warga Desa Pangradin yang tidak dapat
di ikut campuri oleh pendatang baru. Namun, kami tidak berhenti begitu saja
kelompok 19 pada tanggal 10 Agustus 2019 meminta izin untuk mengajar di
Sekolah Dasar Pangradin 02 alhamdulillah kelompok 19 diberi kesempatan untuk
mengajar sampai tugas PKM kami selesai, sehabis kita melakukan kegiatan
mengajar banyak sekali siswa – siswa meminta kami mengajari mereka bahkan
mereka datang ke rumah kami langsung untuk belajar bersama sama oke kami
anggap ini kegiatan bimbel karena belajar dirumah. Begitu banyak siswa yang
datang ke rumah kami dan kegiatan ini kami kerjakan secara rutin kelompok 19
beri jadwal untuk siswa – siswa supaya tidak terjadinya bentrok dengan proker
lainnya. Tidak hanya belajar membaca, namun kami juga mengajarkan BTQ
(Baca Tulis Qur’an).

50
Masyarakat di RW 05 didominasi yang beragama Islam.Pengajian di sini
juga berjalan dengan rutin, yaitu pengajian ibu-ibu maupun bapak-bapak.
Masyarakat di Desa Pangradin suka bergotong royong, bersosialisasi dengan baik
dengan orang baru, dan juga saling menolong. Pemuda, tokoh masyarakat, warga,
dan anak-anak di sini semuanya sangat banyak membantu setiap program yang
kami jalankan di sana.

PROKER SAHWAHITA

Kelompok kami saat hari ke-2 di Desa Pangradin melakukan kegiatan


pengajian membantu warga Desa Pangradin menjaga prasmanan, kami
mahasiswa/i UHAMKA sangat telaten saat mengerjakan tugas tersebut. Kami
juga melakukan MCU medical check up untuk warga Desa Pangradin dan tidak di
duga – duga antusias dari warga disini sangatlah bagus mereka mendukung proker
yang kelompok 19 jalankan begitu terstruktur kegiatan pada hari itu berjalan
dengan sukses, tidak lupa juga kelompok 19 ikut ambil serta dalam lebaran idul
adha kami menyaksikan bersama dalam penyembelihan hewan kurban setelah itu
kami bagikan kepada kaum dhuafa yang membutuhkan, malam tiba kelompok 19
dan kelompok 21 mengadakan bakar – bakar untuk kami makan dimalam hari itu.
Selanjutnya, tanggal 17 Agustus 2019 kelompok 19 mengadakan lomba – lomba
untuk pemuda, ibu – ibu , anak – anak , kegiatan ini berjalan dengan meriah dan
sukses karena antusias dari warga Desa Pangradin 02 kami mengadakan dari
pukul 09:00 sampai 17:00, tiba malam puncaknya kelompok 19 mengadakan
PENSI bersama Desa Pangradin untuk membagikan hadiah – hadiah dan
menonton dokumenter. Tidak lupa akan proker yang kami kerjakan, kelompok 19
juga mengajar di Sekolah Dasar Pangradin 02, PAUD, dan Bimbel.

JIKA AKU MENJADI DESA PANGRADIN

Saya ingin membuat Desa Pangradin lebih maju dan lebih sejahtera
dengan segala SDA dan SDMnya di dalamnya, memang di sana belum banyak
fasilitas seperti di kota. Hal yang ingin saya perbaiki Desa Pangradin ialah di
Bidang Pendidikan karena masih banyak sekali anak – anak kecil itu sering sekali
menyepelekan pendidikan. Di sana juga kekurangan tenaga pengajar yang
mempunyai kompentensi yang sangat baik. Padahal anak – anak di Desa
pangradin itu sangat banyak namun hanya saja mereka malas untuk belajar,
mungkin dengan adanya dirubahnya cara mereka belajar pasti akan semangat
kembali. Dengan adanya dorongan orang tua yang memberi semangat untuk anak
– anaknya, membelikan barang yang di inginkan oleh sang anak, hal itu boleh saja
dilakukan tapi tidak boleh terlalu sering.

51
Sebenarnya masih banyak lahan kosong di sana yang bisa digunakan untuk
bercocok tanam, bertani, berkebun, beternak dan usaha wisata. Saya ingin mereka
bisa mengelola kesempatan- kesempatan tersebut menjadi ladang uang tanpa
harus menunggu pembangunan dari pihak swasta atau pemerintah. Intinya Desa
Pangradin bisa menjadi desa yang mandiri. Terima kasih keluarga baruku,
Sahwahita dan Pangradin.

KESAN PESAN UNTUK SAHWAHITA

Salah satu hal yang paling berkesan ketika mata kuliah ini adalah
Pengabdian Kepada Masyarakat atau sebut saja PKM. Kenapa PKM hayoo?
Karena setelah menjalani PKM akan muncul rasa rindu baik kepada teman-teman
satu kelompok atau terhadap desa dan masyarakat di tempat mengabdi.
Penyebabnya adalah rasa kekeluargaan yang muncul ketika berjuang bersama dan
mengabdi selama satu bulan. Di sana kelompok harus bertindak seperti sebuah
keluarga, menjalani aktivitas rumah dan bekerjasama memecahkan masalah. Di
sanalah saya menemukan keluarga baru saya, di PKM SAHWAHITA. Pesan yang
harus semoga perjuangan yang kita lakukan untuk Desa Pangradin tidak sia – sia
dan semoga selalu bermanfaat untuk Desa Pangradin, Saya juga berharap kepada
semua anggota PKM 19 agar tetap menjaga kekeluargaan kita karena salah satu
cara untuk memperpanjang usia yaitu memperpanjang silaturrahmi kita. Semoga
kita semua diberi kelancaran dalam segala aktivitas kita. semoga kita bisa
mengabdi, bekerja sama dan membangun desa-desa selanjutnya. Amin ya rabbal
alamin.

BIOGRAFI PENULIS

Widia dwi lestari lahir di kota Pacitan tanggal 15 Desember 1999, putri
dari Bapak Rebo Heru purwanto dan Ibu Puji wiyati, biasa dipanggil inces atau
widia, aku anak ke-2 dari 2 bersaudara, memiliki kakak perempuan bernama
Atiyas Tutik Eka Wijiya Ningsih kelulusan dari Universitas Muhammdiyah
Ponorogo mengambil jurusan Bahasa Inggris, sedangkan aku mengambil jurusan
Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Hamka. Aku mulai pendidikan TK di Pacitan setelah itu melanjutkan sekolah
dasar (SD) di kota JAMBI, kemudian SMP – KULIAH dijakarta. Diluar kegiatan
kuliah aku hobinya shopping tapi yang dibelanjain makeup bukan makanan, jalan
– jalan, sering banget ngabisin waktu sendirian di luar atau di kamar.
Kesampingkan untuk hobby ya, selain itu aku pernah mengikuti lomba Bahasa
inggris alhamdulillah juara 2, mengikuti lomba Qori alhamdulillah juga juara 2
dan pernah mengikuti ekstrakurikuler PASKIBRA di SMA, saya dan tim
mengikuti lomba lalu menjadi JUARA UMUM alhamdulillah suatu kebanggan
untuk diri sendiri dan sekolah.

52
POLOS NAN INDAH NAMUN KLASIK PKM 19

Sri Widya Astuti

Pengabdian Kepada Masyarakat


Pengadian Kepada Masyarakat atau yang sering disingkat dengan PKM
merupakan sebuah program kampus yang memberikan banyak sekali cerita,
pengalaman dan pelajaran. Banyak cerita ataupun informasi yang saya dapatkan
mengenai PKM ini dari mahasiswa tahun lalu (senior) yang telah melaksanakan
PKM. Mulai dari cerita yang pahit sampai yang manis. Bagi mereka memang
suatu hal yang tak akan didapatkan dimananpun. Bagi saya, PKM yang
merupakan pengalaman pertama saya jauh dari keluarga merupakan sebuah
momok yang menakutkan. Tidak hanya jauh dari keluarga maupun lingkungan
yang saya kenal, tetapi juga bertemu dan beradaptasi dengan orang-orang yang
belum dikenal di lingkungan baru nanti maupun orang-orang yang akan menjadi
rekan kelompok saya. Perasaan khawatir dan gelisah saat itu benar-benar
membayangi saya, saya hanya takut tidak bisa menjalaninya dengan benar.
Pikiran-pikiran seperti apakah aku dapat berteman baik dengan anggota
kelompokku nanti? Apakah aku dapat bekerjasama dengan baik bersama mereka?
Apakah masyarakat dapat menerima kami dengan baik?, itu mebuat saya terus
memikirkannya dan takut.
Berbicara PKM, sebagian mahasiswa beranggapan PKM merupakan tragedi
menakutkan serta pengasingan dari fasilitas kota. Mahasiswa sudah
membayangkan bagaimana situasi di tempat PKM yang tidak ada sinyal
handphone, sinyal internet, susah air, susah transportasi, tempat tidur seadanya,
banyak nyamuk, tidak ada mall dan bahkan perkara bagaimana caranya pulang
pun sudah terbayang meskipun PKM bulam mulai. Namun, sebagian lainnya
beranggapan PKM merupakan ajang liburan, karena mahasiswa terbebas dari
yang namanya pergi pagi pulang petang untuk kuliah masuk kelas dan tugas
makalah. Mahasiswa yang menganggap ini liburan, melihat pemandangan baru di
tempat yang baru yang belum pernah didapatkan di kota merupakan sebuah
refreshing. Apalagi ketika mendapatkan tempat PKM di pedesaan.
Bukan hal yang biasa juga bagi saya bertemu dengan orang yang tidak kita
kenal, apalahi program PKM ini akan ditempatkan pada suatu daerah terpencil,
yang jauh dari jalan raya, jauh dari keramaian kota, juga jauh dari akses jaringan.
Bukan tanpa alasan sebetulnya saya membayangkan daerah itu dengan seksama,
betapa susah dan bosannya ketika harus berada pada satu daerah tersebut. Alhasil,
apa yang ingin saya hindari ternyata saya dapatkan. Ditempatkan di daerah
Jasinga dengan sebuah nama desa yang asing untuk saya dan yang lain, Desa

53
Pangradin. Mau tidak mau, saya akan melaksanakan program ini dengan tekad
untuk belajar dan nilai.

Pertemanan yang Diawali dengan Sengaja Dipertemukan

Karena pembentukan kelompok PKM dari kampus sedikit terlambat dan


hanya diumumkan pada mading kampus maka kami hanya mengumpulkan dan
mengadakan perkenalan via whatsapp. Pertemuan pertama kelompok kami tidak
semua nya dapat hadir untuk berkumpul karena masalah jadwal mata kuliah. Tapi
kami sudah saling mengenal satu sama lain meskipun hanya beberapa kali kumpul
untuk membahas kebutuhan apa saja yang diperlukan selama PKM dan
merencanakan program kerja di Desa Pangradin, Kec. Jasinga, Kab. Bogor.
Program Kerja (proker) yang kami rencanakan secara rutin yaitu kegiatan
mengajar (SD, PAUD, dan bimbingan belajar (bimbel)), gotong royong, dan
partisipasi dalam majelis taklim. Lalu, kegiatan insidental yaitu kegiatan yang
dilaksanakan hanya satu kali selama PKM berlangsung yaitu perayaan Hari Raya
Idul Adha, peringatan 17 Agustus, dan penyuluhan dan medical check up
(pemeriksaan kesehatan).
Diawali dengan sebuah pertemanan yang sengaja dipertemukan dan
akhirnya menjadi keluarga baru dengan segala macam perbedaan yang ada. Dari
perbedaan itulah muncul rasa saling menjaga dan saling mengingatkan. Masing-
masing anggota memiliki tanggung jawab masing-masing baik dalam tugas proker
yang telah direncanakan maupun dalam kehidupan sehari-hari selama kegiatan
PKM. Dengan memilki tanggung jawab seperti itulah yang membuat kegiatan
PKM dapat berlangsung dengan baik dan lancar, walaupun terdapat masalah-
masalah kecil yang timbul antara kami.

Kegiatan Selama 18 Hari di Desa Pangradin

Kegiatan pertama yang kami lakukan pada 07 Agustus 2019 di Desa


Pangradin yaitu pembukaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang
diwakili beberapa anggota tiap masing kelompok PKM yang diadakan di Kantor
Kecamatan Jasinga, dihadiri oleh Pak Camat, Dekan dan Dosen dari UHAMKA,
dan yang lainnya. Sedangkan anggota yang tidak ikut dalam pembukaan
membereskan barang-barang mereka dan ada juga yang langsung istirahat karena
lelah.
Minggu pertama kami di Desa Pangradin berlangsung selama 5 hari dari
tanggal 07-11 Agustus 2019. Pada 08 Agustus 2019 diisi dengan bersosialisasi
dengan masyarakat Desa Pangradin 2, ada juga yang ke silaturahmi ke Sekretaris
Desa (Sekdes) dan ke ketua RT setempat. Pada hari ketiga 09 Agustus 2019 kami
di Desa Pangradin, karena berdekatan dengan Hari Raya Idul Adha dan termasuk

54
dalam proker kami, maka kami melakukan persiapan untuk proker tersebut,
seperti mencari hewan qurban. Malam hari nya, kami diajak oleh Ibu Wati selaku
Ketua Urusan Kesejahteraan Rakyat (UKR) untuk liwetan sebagai bentuk selamat
datang di Desa Pangradin. Pada 10 Agustus 2019, kegiatana kami dibagi dua
antara yang wanita dengan pria. Yang wanita berpartisipasi membantu dalam
kegiatan posyandu yang dilakukan di pelataran rumah Ibu Wati dari jam 08.00-
11.00 WIB. Siangnya kami mengadakan bimbel kepada anak-anak RW 05 Desa
Pangradin 2. Sedangkan yang pria membantu kegiatan untuk babak eliminasi
lomba sepak bola peringatan 17 Agustus yang memang dilakukan sebelum
perayaan HUT RI ke-74. Pada 11 Agustus 2019, kami ikut sholat Ied Idul Adha
bersama di Masjid Jami Ar-Rohman. Setelah sholat kami ikut bertasipasi dalam
rangkaian kegiatan Idul Adha. Kami juga menyumbangkan 1 ekor kambing. Ikut
berpartisipasi menyembelih hewan qurban dan membagi-bagikannya kepada
warga RW 05.
Minggu kedua kami yang berlangsung dari tanggal 12-18 Agustus diisi
dengan kegiatan persiapan HUT RI ke-74,. Selain mempersiapkan 17an, kami
juga membagi kegiatan tersebut sesuai tanggung jawab proker masing-masing.
Tanggal 12 Agusuts 2019, kegiatan kami adalah memasang bendera di sepanjang
area RW 05 Pangradin 02. Pada 13 dan 14 Agustus 2019 kami ada kegiatan
mengajar di SDN Pangradin 02. Jarak tempuh rumah kami dengan SD tersebut
bisa butuh waktu 10-15 menit dengan berjalan kaki. Para guru SDN Pangradin 02
sangat baik menyambut program kerja kami dalam membantu mengajar serta
antusiasme para murid yang sangat tinggi.
Pada 15 Agustus 2019 kami mengadakan sosialisasi ke 3 RW, yakni RW 04,
RW 05, dan RW 06 dalam rangka untuk memberitahu warga jika akan
dilaksanakan peringatan HUT RI, selain itu kami juga bersosialisasi mengenai
perlombaan apa saja yang diadakan. Dalam pelaksanaan 17an kami bekerjasama
dengan kelompok KKN 47 Mudita UIN, sehingga panitia 17an gabungan dari
anggota PKM 19 UHAMKA dan KKN 47 UIN. Hal ini dilakukan karena program
kerja mereka juga sama dengan kelompok PKM 19, dan karena tempat atau lokasi
perlombaan yang sama juga menjadi pertimbangan. Selain itu dengan kerjasama
ini dapat sebagai ajang mempererat tali silaturahmi sesama warga Desa Pangradin,
juga untuk meminimalisasi biaya kelompok PKM, dan untuk memeriahkan hadiah
agar banyak dan dapat menarik minat warga Desa Pangradin utnuk ikut
berpasrtisipasi dalam memeriahkan HUT RI.Tanggal 16 Agustus 2019, kegiatan
kami adalah Jumat Bersih (Jumsih) dimana kami memberihkan lingkungan RW
05 dan RW 04, selain kami juga ada anak KKN 47 Mudita UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang berada di RW 04 dan PKM 19 di RW 05.
Hari yang ditunggu telah tiba yakni peringatan HUT RI ke-74. Perlombaan
17 Agustus dilaksanakan 2 hari yakni 17 dan 18 Agustus 2019. Adapun

55
perlombaan yang diadakan adalah lomba paku dalam botol, makan kerupuk, ambil
koin, balap karung, joget bangku, joget balon, estafet tepung, balap kelereng, tarik
tambang, sepak bola daster, pecah air, dan panjat pinang. Ada 3 kategori dalam
perlombaan yaitu anak-anak, remaja, dan dewasa. Malam puncak dan sebagai
penutup dari kegiatan HUT RI ke-74 diselenggarakan adanya panggung untuk
mengumumkan pemenang lomba 17an dan pembagian hadiah. Acaranya ini
berlangsung pada 18 Agustus 2019 dari pukul 19.00 – 22.00 WIB.
Minggu ketiga kami yang berlangsung dari tanggal 19-24 Agustus diisi
dengan persiapan program kerja terakhir kami, yaitu penyuluhan dan pemeriksaan
kesehatan gratis. Selain menjadi minggu terakhir proker kami, ini menjadi minggu
terakhir kami juga di Desa Pangradin 2 karena waktu yang ditentukan untuk
kegiatan PKM telah selesai. Penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gratis
diselenggarakan pada 21 Agustus 2019 pukul 09.00 – 12.00 WIB di pelataran
rumah Ibu Wati. Program ini bertujuan untuk memeriksa tingkat gula darah,
kolesterol, asam urat, dan tekanan darah dari para lansia maupun orang dewasa
warga Desa Pangradin RW 05. Ada sekitar 50-80an warga baik itu yang dewasa
maupun lansia yang ikut mendaftar dalam pemeriksaan ini. Kami bekerjasama
dengan puskmesmas terdekat untuk mengadakan tenaga medis dalam membantu
kegiatan ini.
Penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan telah selesai dan itu berarti program
kerja kami telah dirampungkan semua. Dan itu mengakhiri kegiatan kami di Desa
Pangradin 2 selama kurang lebih 18 hari. Ini adalah pengalaman yang tak akan
terlupakan diawali dari kami yang tidak saling mengenal dan dibayangi rasa
khawatir tidak dapat melakukan apapun. Namun berkat kerjasama dan saling
percaya kami dapat mengatasi bentuk perbedaan pikiran dan karakter masing-
masing, kami dapat melaksanakan kegiatan PKM ini dengan baik dan lancar.

Polos nan Indah namun Klasik, Pangradin

Pangradin, desa polos nan Indah dengan sejuta kisah dari sebagian kecil
desa di negeri ini. Indahnya Desa Pangradin yang berada di Kecamatan Jasinga.
Desa indah nan menawan merupakan desa akan kaya potensi pertanian. Betapa
tidak, selama PKM di Pangradin ini saya telah melihat sendiri potensi besar
tersebut. Potensi yang ada bukan hanya pada satu aspek tapi bermacam aspek
yang sangat menunjang kehidupan manusia. Potensi tersebut meliputi potensi di
bidang pertanian, perkebunan, pariwisata kuliner, sumber daya alam, bahkan
sumber tenaga makanan daerah yang sudah ada di Pangradin 2 ini.
Akan tetapi, selama melaksanakan PKM di desa ini saya melihat ada sedikit
krisis pendidikan dan kebersihan yang mungkin juga merupakan masalah klasik
yang terjadi pada seluruh daerah terpencil. Yakni jumlah sekolah yang terbatas,

56
kekurangan tenaga pengajar di masing-masing sekolah, dan kurangnya fasilitas
penunjang belajar. Selain itu kebersihan, yakni kurang memadainya tempat
pembuangan sampah. Karena di Desa Pangradin belum memiliki tempat
pembuangan tersebut. Masyarakat sehari-harinya membuang sampah di sungai
atau kali. Bukan karena perilaku masyarakat yang malas, tetapi karena memang
tidak ada tempat pembuangan akhir untuk membuang sampah. Lalu apakah
sampah-sampah itu akan terus berada menumpuk di sekitar sungai? Sampah-
sampah memang akan menumpuk di sekitar sungai tetapi nanti nya masyarakat
akan membakar sampah-sampah tersebut.
Sebelumnya, masalah ini sudah kami diskusikan dengan Bapak Deni
Setiabudi selaku Sekretaris Desa (Sekdes) dan Ibu Wati selaku Ketua Urusan
Kesejahteraan Rakyat (UKR). Namun sampai saat ini aparatur desa masih merasa
kebingungan untuk memecahkan masalah ini. Upaya-upaya yang kami pikirkan
pun sebelumnya juga sudah terpikirkan oleh mereka. Bahkan dari Pak Deni
menanggapi antusias rencana kami mengenai bank sampah. Meskipun memang
rencana bank sampah ini sebelum nya juga sudah diajukan oleh KKN dari UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun lalu dan sudah terlaksana, namun hasilnya
tidak bertahan lama setelah kepulangan KKN UIN dari Desa Pangradin 2.
Pak Deni sangat membantu kami dengan memberitahukan adanya dana
bantuan dari anggaran desa untuk pembuatan bank sampah dan beliau juga
memberi kmai waktu untuk menyosialisasikan pada masyarakat dengan aparatur
desa di kantor desa. Tetapi kenyataannya diluar ekspetasi. Jalannya program bank
sampah ini tidak semulus yang diinginkan.
Untuk itu pemerintah perlu memperhatikan perkembangan Desa Pangradin
ini dengan meningkatkan mutu pendidikan, fasilitas penujang seperti jalan,
bangunan dan konstruksi, serta sumber tenaga listrik dan air bersih di negeri ini.
Selain itu fasilitas jaringan komunikasi dan internet murah untuk masyarakat perlu
di berikan untuk menunjang perekonomian masyarakat agar dapat
mengembangkan usaha, bisnis dan promosi pariwisata di Pangradin. Pemerintah,
masyarakat dan warga Pangradin sendiri harus bahu membahu dan menyadari
potensi besar Pangradin agar dapat dikelola dengan baik.
Diharapkan mahasiswa PKM yang akan ber-PKM di desa ini pada tahun
berikutnya menyiapkan program khusus sesuai kebutuhan yang telah di paparkan
dan dapat memberikan pengabdian pada masyarakat sesuai bidang ilmu masing
masing. Dan diharapkan kepada PKM untuk dapat mengirim mahasiswa PKM
selanjutnya ke desa ini demi terwujudnya cita cita Universitas Muhammadiyah
Prof. Dr. Hamka untuk kejayaan Bangsa.

57
Pengalaman dari Desa Pangradin Dusun II

Syafira Salsabila Fandiyanti

Pengantar PKM

PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) merupakan salah satu program


kuliah yang di adakan oleh Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka. Bisa
juga dibilang seperti KKN yang lebih sering didengar. PKM dilaksanakan selama
18 hari yang diikuti oleh para mahasiswa dengan di bentuk kelompok, dalam satu
kelompok memiliki 13 sampai dengan 15 orang yang dapat melaksanakan PKM di
desa yang telah di tentukan oleh Universitas tersebut. Tujuan dalam PKM ini
untuk para mahasiswa dapat terjun langsung ke dalam lingkungan masyarakat dan
dapat membantu menyelesaikan masalah yang ada dalam masyarakat.

Cerita-ku Selama 18 Hari di Desa Pangradin

Saya merupakan salah satu anggota PKM dari kelompok 19, dalam kelompok
PKM 19 terdiri dari 13 orang mahasiswa, yaitu ada :

1. Arif Ramadhan
2. Bagus Putra Perdana
3. Dwi Tego Rindo’i
4. Eldiansyah Muhammad Nugraha
5. Hasna Elma
6. Hifzhatun Nisa
7. Lifia Indah Savitri
8. Muhammad Farizi
9. Nurul Ayu Puspamurti
10. Syafira salsabila fandiyanti
11. Salsa Zuhrufa Sheila
12. Sri Widya
13. Widia Dwi Lestari
Selama 18 hari saya PKM di Desa Pangradin dusun II, saya tinggal dirumah
kontrakan Ibu Dedeh yang bertepatan di RT 01 RW 05. Saya sangat nyaman
sekali tinggal di desa Pangradin karena banyak sekali pelajaran yang dapat saya
ambil mau itu positif dan negatif. Hal positif yang saya dapat adalah pola hidup
masyarakat yang sangat tentram dan saling bergotong royong. Sedangkan hal
negatifnya adalah pola pikir masyarakat terhadap sampah yang membuat saya
sedih melihat lingkungan yang kumuh, tidak asri, dan tercemarnya SDA yang ada.
Inilah tujuan PKM yang dimaksud adalah membantu menyelesaikan masalah
dalam masyarakat, saya bersama kelompok PKM 19 membuat beberapa program

58
kerja yang mungkin dapat membantu menyelesaikan masalah desa Pangradin,
beberapa program kerja yang kelompok PKM 19 buat ada:

1. Menjadi guru relawan di SD Pangradin 02


2. Medical Check Up (MCU)
3. Pembuatan penampungan sampah
4. Qurban untuk Pangradin
5. Panitia pelaksana 17 Agustus
Saya bersama kelompok menyusun jadwal untuk melaksanakan segala program
kerja yang telah kami pikirkan. Namun ada program kerja yang tidak dapat kami
laksanakan karena terhalang dengan beberapa masalah yang terjadi. Tetapi kami
terus semangat dan optimis untuk membantu menyelesaikan masalah yang ada di
desa Pangradin, walaupun sedikit semoga dapat berkesan untuk para warga
Pangradin. Segala program kerja yang dilaksanakan, kami sangat bersyukur atas
antusias yang tinggi dari para warga mendukung dan membantu kita menjalankan
program kerja tersebut.

Harapan untuk Desa Pangradin

Desa Pangradin sangat dikenal dengan warga-warganya yang memiliki


antusias tinggi untuk saling bergotong-royong, murah senyum, rendah hati, dan
tidak sombong. Harapan saya untuk desa Pangradin adalah sebagaimana untuk
para pejabat desa yang ada, para tokoh disana, dan para warga dapat selesainya
masalah sampah yang sangat mengganggu ligkungan yang asri menjadi kumuh.
Semoga warga disana dapat merubah pola pikirnya untuk lebih menyadarkan atas
pentingnya menjaga lingkungan yang bersih demi kesehatan. Dan pendidikan
disana dapat menjadi lebih maju lagi, dengan meningkatkan sarana dan pra-sarana,
potensi pengajar, dan menyediakan fasilitas yang memadai. Semoga warga desa
Pangradin dapat memanfaatkan SDA yang ada dengan lebih baik lagi, tidak
merusak SDA yang ada, karena SDA yang terdapat disana dapat menjadi ladang
mata pencarian warga disana dan memakai SDA dengan seperlunya saja. Dan
terberantasnya masalah pengangguran, warga yang tidak berkecukupan, dan air
bersih.

Kesan dan Pesan Untuk PKM 19

Kesan

Pengalaman yang berkesan adalah berubahnya pola hidup saya menjadi


seseorang yang mandiri, rendah hati, berfikir kritis, mengontrol emosi dan
keegoisan saya. Dalam menjalani hidup selama 18 hari dengan orang-orang baru
termasuk tantangan yang sangat sulit, karena kami harus beradaptasi dengan

59
segala sikap dan pribadi yang beraneka ragam, namun segala masalah yang ada
selalu memiliki solusi dengan kita saling bergotong royong.

Pesan

Menjadi pribadi yang lebih dewasa, kedepannya dapat semakin


membedakan antara yang baik dengan yang tidak baik, menjaga tali silaturahmi.

60
Mengabdi di Desa Pangradin Dusun 2
Lifia Indah Savitri

Sebelum PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat)

Memasuki semester 6 dimana mahasiswa sedang banyak-banyaknya


kegiatan dan harus bisa mengatur waktu, pada semester 6 ada kegiatan yang
bernama Pengabdian Kepada Masyarakat yang merupakan kegiatan rutin tahunan
universitas yang dilaksanakan pada waktu libur kuliah sebelum memasuki awal
semester 7. Dalam kegiatan ini dibentuk beberapa kelompok yang anggota nya
saya tidak tau siapa saja karena yang membagi anggota kelompoknya adalah
pihak kampus, di tahun ini kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat digabung
dengan mahasiswa semester 4 yang belum saya kenal sama sekali. Sebelum
melaksanakan kegiatan ini jujur rasanya saya tidak ingin ikut kegiatan PKM ini
karena difikiran saya pasti di kegiatan ini bakalan ribet terus juga harus jauh dari
keluarga selama beberapa waktu dan harus menyesuaikan diri dengan lingkungan
sekitar yang bener-bener gak ada yang saya kenal. Saya berfikir kegiatan ini tidak
akan menyenangkan karena dengan anggotanya aja saya gak kenal apalagi harus
tinggal bareng selama berhari-hari. Setelah dibagi kelompok, nama saya ada di
kelompok 19 yang kebagian tempat PKM di desa Pangradin. Setelah saya lihat
nama-nama anggota kelompoknya ternyata yang saya kenal ada 3 yaitu ada
Martia,Dwi Arifa dan Sri widya. Saya lumayan senang karena mereka teman-
teman saya dari waktu ODDI hehe. Tapi seiring berjalannya waktu ternyata
Martia dan Dwi arifa tidak jadi sekelompok dengan saya karena mereka diterima
BUMN untuk magang yang waktunya bersamaan dengan waktu PKM ini, maka
mereka dipindahkan ke kelompok PKM yang di ciracas. Saya sempat sedih karena
yang saya kenal tinggal sri widya saja. rasanya jadi makin malas karena yang saya
kenal hanya sri widya dan saya diharuskan beradaptasi dengan teman-teman baru
yang saya sendiri tidak gampang untuk berbaur dengan orang-orang baru. Tapi
walaupun begitu tetep harus saya jalani.

Mengenal Kalian Selama 18 Hari

Kami berkenalan sejak sebelum kegiatan PKM ini dilaksanakan, namun


perkenalannya hanya perkenalan biasa dan masih belum akrab. Kelompok ini
awalnya terdiri dari 15 orang namun karena Martia dan Dwi arifa pindah
kelompok jadi kelompok ini hanya terdiri dari 13 orang yang memiliki karakter
berbeda, yaitu terdiri dari 5 orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Yang
semester 6 ada 4 orang dan sisanya adalah semester 4. Dalam kelompok ini yang

61
menjadi ketua kelompok adalah Arif, bendaharanya adalah syafira dan
sekretarisnya adalah ayu dan widia.
Pada hari pertama PKM dilaksanakan kami juga masih belum akrab
karena waktu termasuk masih sangat singkat untuk mengakrabkan diri
dilingkungan yang baru, pada hari kedua sudah lumayan akrab namun bukan yang
akrab banget tapi udah ada kemajuan dalam beradaptasi, hari ketiga dan
seterusnya kita udah bisa dibilang akrab yang beneran akrab karena sudah bisa
bercanda bareng dan ketawa bareng. Pada saat pelaksanaan PKM ini banyak suka
duka nya, tapi saya sangat bersyukur berada dikelompok ini karena anggotanya
kompak dan saling menjaga satu sama lain. Walaupun kadang berbeda pendapat
namun itu tidak membuat kita menjadi pecah karena berbeda pendapat itu biasa
dan masing-masing individu berhak berpendapat. Walaupun kita berbeda watak
namun selama 18 hari kami bisa menyatu layaknya keluarga karena perbedaan
itulah yang membuat kita Bersatu.
Selama 18 hari dalam menjalankan program kerja kami lakukan Bersama-
sama dengan cara membagi tugas dan membentuk divisi-divisi demi lancarnya
kegiatan program kerja kami. Untuk melakukan pekerjaan rumah yang biasa
masak adalah widia dwi, ayu, saya, hifzhatun, syafira dan yang biasa mencuci
piring adalah saya, Sheila dan hasna tapi kadang yang laki-laki juga membantu
mencuci piring hehe. Yaaa pokoknya kami saling membantu aja hehe.

Tentang Pangradin Dusun 2

Pada awal tinggal di sana saya merasa tidak nyaman, karena suasana baru
dan jauh dari orang tua. Namun, setelah saya menjalani hidup di sana, saya mulai
terbiasa dengan kondisi lingkungan juga kondisi masyarakat di sana. Saya
menyadari bahwa saya akan mudah terbiasa jika saya melakukan dengan ikhlas
dan senang. Berbanding terbalik jika saya menjalaninya dengan tidak ikhlas dan
sedih. Di pemikiran awal saya mengira bahwa desa ini akan menjadi kurang
menyenangkan untuk saya. Namun, nyatanya semua berbalik.
Kondisi desa Pangradin pada saat kami PKM adalah sedang kemarau dan
air disana sangat sulit namun banyak warga yang memiliki air banyak yang
berbaik hati dengan kami yang membolehkan kami menggunakan airnya kapan
saja. Walaupun desa Pangradin ini terletak diatas gunung namun air di desa ini
sangat sulit. Bahkan kalau ada air, air yang ada tersebut bukan air bersih
melainkan air kotor yang banyak mengandung kotoran dan minyak yang dapat
menimbulkan berbagai macam penyakit.
Desa Pangradin berada di kecamatan jasinga kabupaten bogor, didesa
Pangradin lingkungannya masih sangat asri karena masih banyak tumbuh-
tumbuhan seperti sawah, sayur-sayuran dan buah buahan. Namun pada desa

62
pangradin masih banyak sampah yang berserakan, hal tersebut terjadi karena
masih kurangnya kesadaran masyarakat desa Pangradin untuk membuang sampah
pada tempatnya. Bahkan di sungai pun banyak sekali sampah karena rata-rata
masyarakat membuang sampah bekas konsumsi rumah tangga dengan cara
melemparnya ke sungai yang ada sehingga sungai desa Pangradin dipenuhi oleh
sampah sehingga mengurangi keasrian lingkungan Pangradin. Mata pencaharian
masyarakat desa pangradin sebagian besar adalah sebagai petani karena banyak
sawah dan buah-buahan namun ada juga yang lebih memilih untuk bekerja ke luar
desa Pangradin misalnya seperti ke DKI Jakarta dan sekitarnya.

Disana kami mengikuti kegiatan pengajian rutin tahunan warga desa


Pangradin dan kami membantu masyarakat desa pangradin untuk menyajikan
prasmanan yang sudah disediakan untuk para jamaah pengajian, lalu yang laki-
laki mengikuti acara pengajian tahunan tersebut.
Pada saat disana kami juga memeriahkan IED ADHA dan HUT RI dengan
cara berqurban pada saat IED ADHA dan menyediakan lomba-lomba yang bisa
diikuti oleh berbagai kalangan seperti anak-anak, remaja dan dewasa dengan
berbagai macam lomba seperti lomba kelereng, balap karung, makan kerupuk,
estafet tepung, pecah air, joget bangku, joget balon, sepak bola daster, panjat
pinang dan lain-lain.
Disana kami juga membantu posyandu, mengajar di sekolah dasar negeri
pangradin 02. Setelah mengajar di sekolah kami melaksanakan bimbel (bimbingan
belajar) yang dilaksanakan dikediaman kami, banyak sekali anak-anak kecil yang
memiliki semangat belajar tinggi, kami mengadakan bimbingan belajar setiap hari
setelah pulang sekolah. Disana kami juga melaksanakan kegiatan Medical Check
Up yang dilaksanakan di garasi rumah ibu wati milasari, masyarakat desa
pangradin dapat melakukan pengecekan gula darah, asam urat, kolesterol dan
tensi darah gratis pada saat pelaksanaan kegiatan Medical Check Up berlangsung.
Walaupun diawal kegiatan ada sedikit kendala namun semua bisa teratasi dan
Alhamdulillah telah berjalan dengan lancar.

Jika Saya Menjadi Bagian Warga Desa Pangradin

Warga Desa Pangradin terdiri dari bermacam-macam latar belakang dan


juga bermacam-macam profesi. Ada yang menjadi pedagang, peternak ikan,
peternak ayam, petani, guru sekolah, guru ngaji, dan lainnya. Saya percaya suatu
saat desa ini akan maju karena kedepannya akan dipimpin oleh orang-orang hebat
seperti warga desa pangradin ini yang memiliki semangat yang tinggi untuk
belajar banyak hal. Dengan saling menerima kekurangan satu sama lain dan saling
bergotong royong. Jika dilihat dari sumber daya alamnya, desa ini memiliki

63
sumber daya alam yang cukup melimpah seperti masih banyaknya tumbuh-
tumbuhan yang bisa dijadikan peluang besar untuk memulai berbisnis.
Untuk memajukan bangsa, Pendidikan merupakan pondasi yang penting
untuk mewujudkan itu semua. Maka dari itu saya sangat ingin desa ini lebih di
perhatikan perihal Pendidikan dengan memberikan fasilitas yang layak untuk
mendukung kegiatan belajar mengajar Dan menambahkan banyak sumber daya
manusia yang sesuai dengan tingkat kebutuhan guna meningkatkan kualitas
penerus bangsa. Desa ini kurang fasilitas yang layak dan SDM yang memadai,
guru yang mengajar disini masih sangat terbatas. Disekolah kurang ada aturan
yang ketat sehingga masih banyak murid yang berani bolos sekolah dan pada saat
belajar ada beberapa yang masih malas untuk mengikuti pelajaran dan mungkin
itu terjadi karena kurangnya motivasi dan pengetahuan khusus tetang pentingnya
Pendidikan. Saya ingin memberikan motivasi khusus kepada anak-anak yang
masih malas untuk sekolah.
Apapun yang sudah saya lakukan untuk desa ini semoga bermanfaat untuk
warga dan anak-anak. Semoga mereka dapat mengambil semua ilmu yang sudah
saya dan teman-teman kelompok saya berikan selama 18 hari. kami di sini hanya
memberikan bantuan dalam hal ilmu pengetahuan.
Jika saya kembali ke desa ini, saya ingin berbagi ilmu yang lebih banyak
lagi kepada warga desa Pangradin ini, Khususnya ilmu Pendidikan.

64
Desa Pangradin Dusun 2

Hifzhatun Nisa

Pengantar PKM

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) menurut saya adalah mata kuliah


wajib yang diambil oleh mahasiswa semester 4 dan 6 yang dilakukan disetiap
Universitas. Tujuan dari PKM ini adalah untuk mengetahui kemampuan
mahasiswa ibaratnya dikampus kita dapat materinya sedangkan di tempat PKM
tersebut kita mempraktekkan ilmu yang kita dapat dikampus tersebut. Awal
memasuki semester 4 saya diberitahu oleh kaprodi saya bahwa disemester ini akan
diadakan Pengabdian Keepada Masyarakat (PKM) yang berada di dua opsi yaitu
Jasingan dan Lampung.

Sebelum saya mengetahui pembagian kelompok, saya memikirkan dimana


saya akan mengabdi kepada masyarakat? Dan Alhamdulillah saya dapat di daerah
Jasinga yang tidak begitu jauh dari Jakarta, setelah itu saya mulai mencari cari
bagaimana keadaan desa yang akan saya tempati selama 18 hari itu, terlebih
banyak saudara saya yang memberi nasihat tentang bagaimana tinggal di desa
orang dan harus menjaga tata krama yang ada di desa tersebut.

Setelah itu saya mulai mencari cari teman kelompok saya, teman yang
akan menjadi keluarga baru untuk 18 hari kedepan, saya sangat bersyukur bisa di
kelilingi oleh teman kelompok saya yang sangat baik dan bisa diajak berkejasama
dalam membuat sebuah program kerja.

Mempunyai Teman Baru

Pada suatu hari saya dikabarkan oleh teman saya bahwa sudah ada nama
kelompok PKM dan saya dapat di kelompok 19, kelompok tersebut bertempat di
Desa Pangradin Dusun 2, saya satu kelompok dengan teman sekelas saya tetapi
laki laki, pada saat pertemuan kelompok yang pertama saya ikut tetapi saya tidak
bisa terlalu lama dikarenakan saya ada mata kuliah pada saat itu, lalu saya ahanya
membayar iuran uang kas saja. Pertemuan kedua mulai membuat program kerja
apa saja yang akan diadakan pada saat legiatan PKM nanti, sebelum menentukan
program kerja ada beberapa anggota kelompok yang survei ke Desa Pangradin
Dusun 2, tetapi saya tidak serta ikut dalam survei yang pertama tersebut, saya
hanya diceritakan dan diberikan sebuah foto tentang desa tersebut.

65
Dipertemuan kelompok yang kedua saya mulai mengetahui teman teman
kelompok saya, awalnya saya tidak kenal dengan mereka, karena mereka dari
berbagai macam prodi tetapi satu fakultas, pada saat pertemuan itu tidak terlalu
lengkap dan saya belum mengetahui sepenuhnya teman kelompok saya, lalu saya
mulai akrab dengan teman kelompk saya itu sejak sehabis UAS semester 4, mulai
berdiskusi tentang barang bawaan dan membawa apa saja nanti pas PKM
berlangsung.

Tiba hari dimana PKM tersebut dilaksanakan, saya mulai mencari bus
yang akan saya tumpangi untuk ke Jasinga, setlah itu saya bertemu dengan teman
kelompok saya, sesampainya di Jasinga kami berkumpul dan merencanakan
kendaraan selanjutnya untuk ke Desa Pangradi Dusun 2, setelah itu kami kesana
dengan menggunakan Angkutan Umum, sesampainya di desa tersebut kami
menanyakan tentang keberadaan rumah yang akan kami tinggali selam 18 hari itu.
Setelah bertemu dengan orang yang mempunyai rumah tersebut saya dan teman-
teman membersihkan rumah dan merapihkan barang-barang yang sudah kami
bawa.

Sebelumnya saya berfikir apakah saya mendapatkan teman yang sulit


berkerja sama? Ternyata, saya salah berfikiran tentang hal itu, saya mendapatkan
teman kelompok yang sangat mudah diajak untuk berkerjasama dalam hal apapun,
saya sangat bersyukur mendapatkan teman kelompok seperti mereka. Lalu ada di
suatu waktu dimana itu menjadi proker trakhir dari kelompok kami, awalnya saya
terkejut karna program yang sudah saya rencakan dengan teman teman kelompok
saya tiba tiba ada sedikit miss komunikasi antara pihak puskesmas dan bidan nya,
disitu saya sudah terlihat bingung karena ibu ibu sekitar sudah datang dan
mendaftrakan dirinya pada program yang saya dan teman taman saya buat, dan
Alhamdulillah nya teman teman kelompok saya mau membantu, saya sangat
beruntung selalu dikelilingi orang baik seperti teman kelompok saya. Terimakasih
SAHWAHITA atas 18 hari yang tidak akan pernah saya lupakan.

Mengenal Desa Pangradin Dusun 2

Desa pangradin bisa disebut desa yang penduduk nya amat ramah terhadap
orang pendatang, terbukti ketika saya dan teman teman kelompok saya datang
ibu-ibu disekitar sangat ramah, saya dan teman-teman saya mendapati Rw 05.
Sekitar desa sebenarnya sangat bagus pemandangan nya tetapi sangat disayangkan
karena banyak sampah yang berserakan di area sungai tersebut.

Yang sangat disayangkan lagi adalah perihal air yang sulit padahal daerah
nya sudah diatas pegunungan dan sangat jauh dari Pangradin Dusun 1. Tetapi ibu-
ibu sekitar disana sangat baik dan sering menawarkan kami untuk mandi

66
dirumahnya jika memang di temapt tinggal kami tidak ada air. Hari kedua kami
disana sudah diajak ibu-ibu sekitar untuk mengikuti pengajian rutin yang diadakan
setiap tahun nya di desa tersebut, hari berikutnya terlihat anak anak yang antusias
terhadap kedatangan kami, saya dan teman teman senang dan bangga karena
disambut dengan sangat baik oleh warga sekitar.

Anak-anak tersebut juga tidak sungkan untuk menceritakan tentang hal apa
saja yang sudah meraka alami selama mereka tinggal didesa tersebut.

Ada dimana sisa - sisa hari kami di desa tersebut, ibu-ibu sekitar mengajak
kammi untuk perpisahan dengan mengadakan liwetan di rumah warga, saya dan
teman-teman lagi lagi sangat senang karena sikap merka yang luar biasa terhadap
orang mendatang seperti saya dan teman-teman. Rasanya tidak ingin berpisah
dengan ibu-ibu disana tetapi apa boleh buat waktu terus berjalan dan saya disana
hanya mengabdi kepada masyarakat.

Jika Aku di Desa Pangradin

Yang saya harapkan setelah saya PKM terhadap desa Pangradin adalah
semoga makin maju dan sejahtera dalam hal apapun, dalam hal pendidikan
mungkin bisa lebih maju agara tidak menyepelekan, karena pendidikan itu penting,
tetapi warga disana sangat menyepelekan pendidikan, orang tua disana banyak
yang menganggap pendidikan itu tidak begitu penting, karena nyatanya banyak
anak anak yang suka tidak masuk sekolah karena di desa tersebut diadakan acara
yang bisa mengajak orang sekampung alhasil mereka sebagai orang tua tidak
mengizinkan anaknya masuk sekolah.

Semoga masalah sampah yang berada disungfai bisa teratasi secepatnya,


karena menurut pak edo selaku sekertaris desa ia mengakui bahwa hal yang paling
sulit dirubah adalah mengenai sampah yang masih berserakan di sungai.

Tentang Program Kerja SAHWAHITA

Program kerja yang kami buat adalah mengajar, bimbel, idul adha,
perayaan 17 Agustus dan Medical Check Up, dimulai dari mengajar, awal mula
itu sebagian dari kelompok kami meminta izin ke sekolah yaitu SDN
PANGRADIN 02 kami meminta izin untuk menggantikan peran guru guru, yang
kami gantikan hanya kelas 1,2, dan 3. Hari pertama mengajar respon adik-adik
sangat baik dan terlihat sangat senang, saya mengajar kelas 1 dan mereka
bersemangat sekali pada saat itu, pada hari pertama kami perkenalan dan langsung
mengajar, jarak dari rumah ke SDN PANGRADIN 02 tidak begitu jauh hanya saja
jalan yang menanjak. Setelah mengajar kami juga ada program kerja bimbel, tidak
lupa kami beritahu kepada adik-adik bahwa kami mengadakan program kerja

67
tersebut. Lalu benar saja sepulang kami dari sekolah mereka langsung
mengunjungi rumah kami.

Lalu idul adha, untuk program kerja idul adha kami bergabung dengan kkn
dari UIN dan PKM kelompok 21, kami sepakat bahwa kami menyumbang
kambing untuk masjid disekitar desa tersebut.

Lalu acara 17 agustusan, dalam program kerja 17 agustus saya dan teman-
teman kelompok sepakat untuk bergabung dengan KKN UIN karen itu saran dari
ibu wati selaku penanggung jawab kkn, acara berlangsung cukup seru karena
anak-anak dan ibu-ibu di desa rersebut sangat antusias dengan acara yang kami
buat.

Program kerja kami yang terakhir adalah Medical Check Up yang


bertempat di rumah ibu wati selaku penanggung jawab kkn, dalam program kerja
ini terlihat ibu-ibu di desa sekitar sangat antusias terhadap medical check up
tersebut, kami mengadakan dalam pengecekkan kolesterol, gula darah, dan tensi
darah, Alhamdulillah sukses walaupun tidak sesuai dengan target yang kami buat.

Kesan dan Pesan untuk SAHWAHITA

Mungkin tanpa mereka 18 hari saya tidak berkesan apa apa, tetapi
kenyataan nya saya sangat bangga dan sangat beruntung bisa berkerja sama
dengan mereka saya merasakan bahwa kerja tim tim itu ada, 18 hari yang tidak
akan saya bisa lupakan, banyak pelajaran yang bisa saya ambil dari 18 hari
kemarin. Memahami banyak kepala dan banyak sikap itu tidak mudah tetapi
kalian semua bisa menerima saya dan begitu pun sebaliknya.

Pesan nya adalah dimana pun kalian berada sama siapapun partner kalian
jangan lupa berbuat baik, karena dengan kita berbuat baik kita juga akan
dikelilngin orang baik. Semoga ada cerita pangradin 2 di bulan Desember, ya.

68
Kisah Inspiratif Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)

Muhamad Farizi (Laporan Naratif)

PKM KU Membawa Kebahagiaan Untuk Anak-Anak Desa Pangradin

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) 2019 UHAMKA telah


memberikan ku banyak sekali pengalam an pelajaran serta ilmu yang bermanfaat.
Mulai dari hal yang mengesankan serta hal yang tidak diinginkan sama sekali.
Saya Mahasiswa semester 4 jurusan ekonomi islam yang terdaftar di kelompok 19
pkm bersama temen saya satu orang dari jurusan yang sama dan sisanya jurusan
yang lain. Pertama tama saya akan menceritakan profil desa pangradin serta latar
belakang desa pangradin yang dikelilingi pegunungan, sawah, serta pohon buah
buahan.

Saya tinggal bersama kelompok saya di desa Pangradin 2 Jasinga Bogor,


sekira saya pangradin desa yang mudah di jangkau untuk akses ke dalam desa
tetapi ternyata tidak, masuk ke dalam desa dari jalan raya jasinga sangat jauh dan
melewati hutan hutan dan pepohonan buah buahan yang luas, desa nya masih
terlihat asri dan indah. Pegunungan yang terlihat jelas tetapi saya tidak tau gunung
apa yang ada di sana. Singkat cerita jikalau sudah memasuki malam hari teman
teman saya tidak ada yang berani ke luar ke jalan raya jasinga, kecuali jika ada hal
yang sangat penting. Karena jalan nya yang sangat gelap dan menyeramkan serta
minim nya penerangan.

Di Desa Pangradin saya mempunyai teman baru serta orang tua baru yang
saya anggap sudah seperti keluarga, ketika disana kami semua disambut oleh
warga dengan senang hati, 18 hari kami semua mengabdi menjalani hari hari yang
penuh ke semangatan bekerja membangun desa hari hari yang penuh aktivitas dari
mulai menjalani proker demi proker. Tapi semua itu kita lakukan dengan ikhlas
dan tulus. Saya mempunyai teman baru disana yang bernama syarif dan mikel,
syarif kelas 4 dan mikel kelas 5. Mereka anak anak yang pintar serta nurut jikalau
kita mengajarkan hal kebaikan kepada mereka, mereka mempunyai tekad yang
kuat cita cita yang tinggi untuk menjadi orang yang sukses untuk memajukan
Desa mereka dan bercita cita menjadi pengusaha yang besar dan sukses.

Setiap sore hari syarif dan mikel selalu datang ke tempat tinggal kelompok
saya, disitu kami sekelompok ada niatan untuk mengajar bimbel untuk syarif dan
mikel, dan kami menyuruh syarif untuk mengajak teman teman yang lain nya.
Kami mengajarkan materi materi yang ada di pelajaran SD terutama kelas 1 2 3
dan 4. Saya selalu menasehatkan kepada syarif dan mikel agar selalu berbakti

69
kepada kedua orang tua dan belajar dengan giat supaya menjadi orang sukses di
kemudian hari,

Mundur sedikit dari cerita diatas saya akan menceritakan awal mula
perkenalan saya dengan anggota lain nya yang ada di kelompok 19, kumpul
pertama kali kelompok 19 ada beberapa orang yang tidak hadir, awal pertama
kumpul disitu saya masih menjadi orang yang sangat pendiam karena tidak pernah
kenal sama sekali dengan satu dan yang lainnya. Disitu kita menentukan ketua
kelompok tetapi karena pkm ini ada semester 4 dan 6 . kami semester 4
menghormati selaku yang lebih tua untuk menjadi ketua kelompok, terpilihlah
yang bernama Arif Ramadhan. Setelah itu kita jadi rutin mengadakan rapat rapat
membicarakan kedepannya gmna kelompok kita. Seiring berjalan nya waktu kami
bergerak mencari dana donatur membentuk kepengurusan untuk menjalankan
proker dll.

Singkat cerita selama 18 hari kami mengabdi dan menjalankan proker


yang kami sudah susun dan persiapkan matang matang, Alhamdulillah semua
berjalan dengan sukses, meskipun ada sedikit kendala kurangnya sosialisasi
dengan warga, tetapi itu menjadi sebuah evaluasi bagi kami semua, masyarakat
desa pangradin sangat menerima kita dengan baik, kami semua sangat sangat
berterimakasih terutama bagi pengurus desa yang sudah sangat baik bapak rw
bapak rt dan tokoh masyarakat yang lain nya. Insyaalah jika ada umur panjang
kita kembali silaturahmi ke desa Pangradin.

70
Kebersamaan Masyarakat Pangradin – Hasna Elma

PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat). Apa sih yang terlintas saat


mendengar kata yang satu ini? Mungkin akan berpikir tentang desa, jauh dari
perkotaan, banyak sawah, sejuk dan mungkin akan berpikir untuk mahasiswi
semester 6😊. Ya mengingat saya masih semester 4, dan sudah dimasukan
kedalam mata kuliah semester 4, terlalu dini bukan? Ya tentu, ditambah banyak
teman dari kampus lain menanyakan “cepet banget na, udah pkm aja”. Umumnya
di kampus lain PKM ini dilaksanakan untuk semester 6, tapi tahun saya dimajukan
untuk semester 4 dan digabung dengan semester 6 sekarang ini. Namun di sisi lain,
PKM banyak menyimpan banyak cerita, mulai dari suka maupun duka dan
tentunya pengalaman berharga yang mungkin gabisa di dapat dari teman-teman
kampus lain yang tidak ada nya PKM ini.

Tapi saat awal-awal mengetahui adanya kegiatan PKM ini, suka bertanya
kenapa harus di adakannya kegiatan PKM di setiap kampus? Apa perlu
sebenarnya di adakan kegiatan yang satu ini? Tapi semua kegelisahan akan
pertanyaan-pertanyaan ini terjawab saat sudah selesainya kegiatan PKM ini.
Karena setelah menjalani PKM ini akan muncul rasa rindu baik kepada teman-
teman satu kelompok yang awalnya satu sama lain gapernah kenal bahkan tahu
karna beda-beda jurusan atau terhadap desa dan masyarakat di tempat mengabdi,
baik suasana nya, kebersamaan setiap malam disana dan banyak hal lain, yang
nanti akan diceritakan dibawah ini.

Pertama-tama dimulai dengan duka, apasih duka selama berlangsungnya


PKM? Wah banyak sekali kalo di jabarin, walaupun banyak juga sih suka nya.
Mungkin awalnya bakal mengira akan kesulitan dalam bersosialisasi dengan
teman sekelompok, yang baru dikenal, gatau watak nya seperti apa,
kepribadiannya seperti apa tapi langsung disatukan dalam satu rumah dan bukan
dalam waktu singkat tapi dalam kurun waktu 18 hari, tidak sebentar bukan? Tapi
lama-kelamaan seiringnya waktu kita bisa bekerja sama dalam kelompok dengan
baik. Kesulitan lainnya mungkin sulitnya bersosialisai dengan masyarakat
Pangradin, di tambah rumah kita yang harus memasuki gang lagi, sulitnya untuk
bersosialisasi dengan masyarakat di depan. Tapi lama-kelamaan kita mencoba
bersosialisai dengan masyarakat, dengan sering ikut kumpul di depan rumah bu
RT, berbincang-bincang dengan ibu-ibu disana sambil memperkenalkan diri kita
semua dari Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.

Kendala lainnya mungkin di akses desa Pangradin yang jauh dari jalan
besar, untuk keluar desa pun kita harus bertemu dengan banyaknya pohon-pohon
besar disetiap kanan kiri jalan, belum lagi ditambah jalanan yang rusak dan

71
penerangan yang bahkan dibilang tidak ada disetiap jalan untuk keluar desa
Pangradin, hanya bermodalkan penerangan dari sorot lampu motor saja.

Dan kendala yang mungkin dibilang intinya ketika tau sulitnya


mendapatkan air di Desa Pangradin ini, sebenarnya tidak bisa dibilang sulit juga,
karna di desa ini dalam bentuk air itu setiap hari nya ada tapi diberlakukan
pembagian saat jam-jam tertentu air menyala dan dapat digunakan. Tapi karna
anggota yang tinggal dalam satu rumah banyak, dan yang ingin menggunakan air
juga banyak, kita khususnya saya sering menumpang ke masjid atau ke rumah ibu
sekdes untuk menumpang mandi, atau sekedar mendapatkan air bersih untuk cuci
muka dan sikat gigi.

Tapi dibalik banyak nya kendala yang ada, kita anak PKM khususnya
kelompok 19 sangat bersyukur sekali, karna masyarakat Pangradin sangat
menerima kami semua di desa Pangradin 2 ini, dan tentunya membantu saat kita
tinggal di Pangradin. Sebagai contoh, saat kekurangan air dirumah karna matinya
air di rumah yang kita tinggali, banyak ibu-ibu depan yang menawarkan untuk
memakai sumurnya/keran yang ada dirumahnya. Dari mencuci piring, mencuci
sayuran dan mencuci baju. Bahkan sesekali kita dikirimkan makanan dari nenek
dibelakang rumah, tidak sempat menanyakan nama nya, tapi nenek itu yang
cucunya bernama ‘ojan’ yang sering bermain di rumah yang kami tinggali.

Untuk kebahagiaan lainnya saat berlangsungnya PKM ini, kita semua


sering yang namanya melakukan kegiatan liwetan setiap malam, ya tidak setiap
hari, tapi sangat berkesan sekali, dimana sangat terasanya rasa kekeluargaan antar
tiap kelompok dan masyarakat di desa Pangradin, memang terdengar sangat
sederhana sekali, tapi moment nya yang mungkin kalo kita di kota jarang
menemukan hal semacam ini, ditambah sejuknya malam di desa Pangradin dan
pemandangan sawah diluar sana, banyaknya pohon yang bergoyang mengikuti
semilirnya angin, menambah nikmatnya saat makan bersama-sama.

Awal tinggal di sana saya merasa tidak nyaman, mungkin karna bukan
dirumah sendiri dan tempat yang asing menurut saya, di desa orang. Sampai saat
hari pertama malamnya saya tidak bisa terlelap, sulit sekali untuk tidur. Namun
setelah hari berikutnya saya bisa terlelap dengan mudahnya, seperti saat dirumah
sendiri. Dan setelah menjalani hari di desa Pangradin saya mulai terbiasa dengan
kondisi lingkungan dan juga kondisi masyarakat disana, kondisi di desa Pangradin
jika siang hari panas sekali, sedangkan tengah malam sampai subuh dingin sekali
disini.

Dan balik lagi ke cerita masyarakat disini, sesekali setiap malam saya suka
duduk didepan teras rumah bu RT yang kadang banyak ibu-ibu sekedar lewat dan

72
ikut duduk bersama saya dan saling bercerita, mulai dari memperkenalkan diri
darimana asal saya, dan berkuliah dimana, atau sekedar bercerita dengan keadaan
masyarakat di desa Pangradin ini. Sampai kadang pembicaraan kami ngomongin
melimpah ruahnya sayur mayur di desa Pangradin ini, dan tentunya sangat murah
harga sayur-mayur dan buah-buahan disini. Lumayan kan buat mamah dirumah
kataku, dan tentunya segar-segar sekali sayur mayur disini.

Setiap harinya di desa Pangradin saat malam selalu ramai sekali, warga-
warga disini selalu welcome gitu tiap rumahnya, dan suara dangdutan bukan hal
yang asing disini, hampir setiap malam di desa ini mendengar orang dangdutan,
wah kalo di jakarta sepertinya sih udah di tegor sama bu RT:’) tapi kerennya tidak
ada yang merasa terganggu dan merupakan hal yang sudah biasa mungkin disini.
Dan itu salah satu hal yang saya rindukan, disini kalo udah malam saja sudah sepi
tapi disana setiap malam ramai sekali;’)

Jika Saya Menjadi Warga Pangradin.

Saya ingin desa Pangradin menjadi desa yang maju dengan segala SDA
dan SDM di dalamnya. Memang fasilitasnya belum memadai seperti di kota
kebanyakan. Hal yang sangat saya ingin perbaiki dari Desa Pangradin adalah
dalam bidang Pendidikannya, kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan,
fasilitas yang ada disekolah, kurangnya tenaga pengajar. Selain itu saya inin
menggerakkan para pemuda karang taruna disana untuk membuat gerakan yang
positif dan menyediakan suatu usaha dimana bisa dikembangkan dan menjadi
suatu usaha penunjang ekonomi disana. Sehingga mereka tidak perlu jauh-jauh
pergi ke kota untuk bekerja, dengan menggerakan usaha yang ada di kampungnya
pun ia mampu dan bahkan bisa membuka banyak lapangan pekerjaan untuk warga
Pangradin. Dan semoga kedepannya Desa Pangradin bisa menjadi desa yang
mandiri, Terima kasih Pangradin, terima kasih bisa merasakan betul rasa
kebersamaan masyarakat disana yang mungkin belum tentu dapat dirasakan
ditempat lain, terimakasih sudah menerima kami dengan baik selama kurang lebih
18 hari lamanya.

73
PENGALAMAN PERTAMA DI DESA PANGRADIN

Salsa Zuhrufa Sheila

Sebelum Kegiatan PKM

Diawal pertama memasuki semester IV, saya tidak pernah membayangkan


bahwa saya harus melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).
Yang saya ketahui bahwa kegiatan tersebut mayoritas dilaksanakan pada saat
semester VI. Saya merasa bahwa seharusnya ini menjadi liburan semester
bukannya untuk PKM. PKM yang pastinya dilaksanakan di daerah yang pastinya
tidak sama seperti yang saya tinggali, sinyal yang susah, jauh dari orang tua
selama delapan belas hari. Saya tidak ada bayangan apa yang nantinya saya akan
memberikan materi apa dengan jurusan saya yaitu Akuntansi D3, karena saya
berpikir PKM itu identik dengan mengajar, sedangkan dengan jurusan ini saya
tidak tahu harus mengajarkan apa nantinya.

Saya harus mengenal dari awal lagi dengan anggota kelompok yang sudah
ditentukan, dan pasti banyak kegiatan yang harus direncanakan untuk kegiatan
PKM ini. Semua itu harus dilakukan sendiri bersama anggota kelompok yang lain,
hal itu membuat saya semakin tidak ingin melakukannya. Tetapi, mau tidak mau,
siap tidak siap, tetap harus dilaksanakan.

Seatap Bersama Kalian Selama 18 Hari

Sebelum menjalankan PKM, saya dan teman – teman yang lain harus
mengikuti pembekalan terlebih dahulu. Pembekalan waktu itu dilaksanakan di
Aula Fakhrudin, Kampus E FEB UHAMKA. Pada saat pembekalan kelompok
belum diumumkan, saya belum bisa mengetahui kelompok berapa untuk PKM.
Kelompok diumumkan setelah beberapa minggu pembekalan, saya mendapatkan
kelompok nomor urut 19. Kelompok tersebut terbagi dalam berbagai prodi yang
ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Pertemuan pertama pada saat itu saya tidak
ikut dikarenakan saya berada di luar kota. Kemudian pada saat pertemuan kedua,
saya tidak mengenal siapapun orang – orangnya karena saat pertemuan awal saya
tidak ikut. Beberapa saat saat hanya terdiam memandangi orang –orang yang
kemungkinan mereka satu kelompok dengan saya. Akhirnya saya menegur salah
satu perempuan dan menanyakan apa ini kelompok 19, dan ternyata benar. Setelah
itu saya bergabung saya mengenal beberapa dari 15 orang dalam setiap kelompok.
Kami membicarakan apa saja rencana kegiatan untuk PKM di Desa Pangradin,
banyak sekali ide dan masukan dari anggota kami. Selain itu, kami membahas
soal dana untuk PKM ini, seperti yang sudah ditentukan pada awal pertemuan

74
adalah pembayaran rutin kas untuk setiap anggotanya, kemudian ada penjualan
kupon untuk setiap anggota juga. Pertemuan yang pertama bagi saya cukup untuk
memulai beradaptasi dengan teman – teman kelompok 19.

Sebelumnya ada beberapa hal yang sudah didiskusikan di grup WhatsApp,


saya bukanlah orang yang aktif untuk selalu muncul dalam sebuah pembicaraan,
tetapi bukan berarti saya tidak melakukan sesuatu untuk kelompok saya.

Pada waktu survey saya tidak pernah ikut, ya memang sayanya saja yang
sangat tidak antusias atau memang malas. Awal survey, hanya beberapa
perwakilan anggota kelompok saja yang pergi ke Desa Pangradin, seingat saya
survey pertama belum mendapatkan hasil yang maksimal, dikarenakan hanya
untuk mengetahui dimana lokasi yang akan nanti selama 18 hari mengabdi untuk
desa. Setelah survey pertama dilaksanakan, kemudian ketua kami berbicara di
grup agar diadakannya rapat lagi untuk membicarakan mengenai lokasi, tempat,
dan program kerja yang akan dibuat, dan juga menetapkan nama kelompok saya
pada awalnya yaitu “The Revolution Of Youth”, namun ada beberapa hal yang
membuat kami mengganti nama kelompok tersebut menjadi “SAHWAHITA”
yang memiliki makna (bermanfaat bagi kita semua) nama tersebut diambil dari
Bahasa Sansekerta. Pada saat rapat, seperti biasa orangnya yang itu – itu saja,
setiap ada rapat tidak semua anggota selalu hadir, dikarenakan memiliki urusan
pribadi masing – masing yang membuat berhalangan hadir. Agar rapat tidak
terulang lagi seperti itu, maka ketua saya menetapkan untuk yang tidak hadir rapat
akan dikenai sanksi berupa membayar denda. Tetapi, aturan tersebut tidak
membuat yang tidak hadir menjadi hadir, hanya pernah sekali pertemuan semua
anggota kami dating, itu hanya sekali pada saat – saat sudah mendekati
keberangkatan untuk PKM.

Hingga saatnya tiba pada tanggal 07 Agustus 2019, saya dan seluruh mahasiswa/i
berkumpul di lapangan Kampus FKIP. Mengenai kendaraan untuk keberangkatan
sebelumnya sudah diadakan rapat oleh para ketua kelompok PKM dengan pihak
kampus, bahwa akan disediakan bus sesuai dengan desa – desa yang sudah
dibagikan. Di desa Pangradin terdapat dua dusun, ada Pangradin 1 dan Pangradin
2. Terdapat 5 kelompok yang akan menaungi Desa Pangradin, kami sendiri
kelompok 19 menempatkan Desa Pangradin 2 bersama dengan kelompok 21.
Sedangkan di Desa Pangradin 1 terdapat 3 kelompok PKM. Kemudian kami
peserta PKM menuju Desa masing – masing dengan bus yang sudah ditentukan,
hanya beberapa anggota saja yang menaiki bis, ada beberapa anggota
mengendarai motor terutama anak laki – laki.

Dengan berat hati saya meninggalkan rumah demi kegiatan PKM ini.
Minggu pertama saat di Desa Pangradin suasana terasa sangat sepi dan masih

75
canggung sekali satu sama lain. Rasanya semakin ingin pulang dan tidak betah
lama – lama disana. Saya selalu mengeluh kapan pulang, kapan semua ini
berakhir, tanggal 24 Agustus lama sekali. Dengan seiring berjalannya waktu, kami
pun mulai menyesuaikan diri, sudah mulai terbuka terhadap satu sama lain, karena
seringnya kami berkomunikasi mengenai hal program kerja ataupun diluar hal
tersebut. Bukan kehidupan yang namanya tidak ada konflik, hal – hal kecil
ataupun besar kami alami sendiri, dan kami selesaikan sendiri. Mungkin itulah
yang membuat kita semakin lama menjadi lebih nyaman satu dengan yang lainnya.

Pandangan mengenai Desa Pangradin

Pada hari Senin/Selasa sebelum pelaksanaan PKM dimulai, saya dan


teman kelompok saya mulai mencicil untuk menaruh barang-barang di Desa agar
nantinya tidak terlalu banyak barang bawaan yang dibawa lagi. Barang – barang
tersebut dibawa dengan menggunakan mobil sewaan yang sudah dikoordinir oleh
salah satu teman saya. Karena barang yang sampai dulu ke rumah yang nantinya
kami tinggali, jadi hanya beberapa anggota saja yang ikut mengantar barang.
Sesampainya di rumah tempat tinggal kami, kami membereskan keperluan untuk
sehari – hari, dan beristirahat karena pada hari pertama belum melakukan kegiatan.
Di hari berikutnya, kami melanjutkan dengan kegiatan pengajian yang sudah
diadakan tiap tahunnya. Setelah itu, kami melanjutkan kegiatan dengan
mengunjungi ke rumah pemerintah desa, yaitu Sekretaris Desa dan rumah RW 05
di Desa Pangradin. Kami berbincang banyak dengan Bapak Sekdes salah lainnya
mengenai program kerja untuk Desa Pangradin. Kemudian, kami menuju ke
rumah bapak RW tapi, pada waktu itu beliau tidak ada dikediamannya hanya ada
istri beliau. Kami pun memutuskan untuk mengunjungi beliau esok hari atau lusa.

Memasuki minggu pertama berada di Desa Pangradin, kegiatan yang


dilakukan yaitu mempersiapkan kegiatan Idul Adha. Kegiatan ini dilakukan
dengan gabungan bersama kelompok PKM 21 dan bersama KKN dari UIN, untuk
kegiatan berkurban ada 3 ekor kambing, untuk 3 kelompok gabungan. Lalu, pada
malam hari kami mengadakan acara bakar – bakar daging kurban bersama
kelompok PKM 21 dan KKN dari UIN.

Pada hari – hari berikutnya, kami mengadakan kegiatan mengajar untuk


tingkat SD di Pangradin 2. Setelah, ketua kami meminta izin untuk mengajar
kepada pihak sekolah kami langsung mengajar. Padahal belum ada persiapan
untuk mengajar hari itu juga namun, tetap harus melakukannya. Saya, bersama
dua teman saya mengajar kelas 2 SD. Saya tidak tahu harus mengajarkan apa,
saya sendiri tidak ada bakat mengajar. Tapi, hari itu saya lewati dengan baik, saya
dan teman saya merasa nyaman mengajari anak – anak kelas 2 SD. Kami dijatah
mengajar seminggu untuk 3 kali pertemuan, namun ada hari yang kami tidak bisa

76
mengajar karena berbenturan dengan kegiatan perayaan HUT RI ke – 74 dengan
mengadakan acara lomba bersama dengan warga dari Desa Pangradin, dan diikuti
dengan acara pembagian hadia lomba serta penutupan pada tanggal 20 Agustus
bersama teman – teman dari KKN UIN.

Lingkungan di sana alhamdulillah masih sangat sejuk sekali, tetapi


sayangnya jalanan menuju lokasi Desa Pangradin sangat jauh sekali dan jalan
tidak rata. Jika sedang kemarau saya dan teman-teman kelompok saya harus
melawan debu-debu yang sangat tebal. Tetapi saya sangat salut dengan warga
yang ada di sana baik sekali kepada kelompok kami, kebersamaan dan
sosialisasinya sangat erat sekali antara warga yang satu dengan yang lainnya dan
jarang ditemukan di kota seperti itu. Dan banyak sekali kesan baik yang dapat
diambil selama saya berada di sana. Mengajarkan saya untuk tetap bersyukur
kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala terhadap apa yang saya miliki sekarang,
mengajarkan sikap saling menghormati antar sesama dengan yang lebih muda
maupun yang sudah tua, dan mengajarkan artinya kesabaran dalam menjalani
kehidupan.

Kalau Saya Menjadi Warga Desa Pangradin

Jika saya menjadi bagian dari warga Desa Pangradin, saya akan berusaha
untuk memajukan desa ini menjadi desa yang lebih baik lagi. Tujuan yaitu agar
warga yang berada Desa Pangradin dan khususnya di Desa Pangradin 2 RW 05 itu
bisa meningkatkan kualitas generasi-generasi baru yang ada dan saya ingin warga
di desa tersebut tidak gampang dibodohi oleh orang lain nantinya. Saya juga ingin
warga mengembangkan potensi apa yang mereka miliki, yaitu seperti
berwirausaha.

Selain itu, saya dan kelompok saya juga melakukan pengecekan kesehatan
bagi masyarakat lanjut usia secara gratis, agar lebih memperhatikan, menjaga
akan kesehatan tubuh mereka sendiri.

Desa ini benar-benar mengajarkan saya tentang pahit dan manisnya


kehidupan yang harus kita jalani. Banyak sekali pelajaran hidup selama delapan
belas hari yang saya dapati dari desa ini. Saya berharap dengan adanya
pengabdian ini, Desa Pangradin menjadi desa yang lebih maju lagi, lagi dan lagi.

Saya sangat berterimakasih untuk pihak – pihak yang sudah berkontribusi


dalam kegiatan PKM tahun ini, terutama teman – teman kelompok PKM
Sahwahita dan masyarakat Pangradin yang sudah menerima kami kelompok 19
berada di lingkungan Pangradin. 18 hari yang sudah kami lalui, terutama bagi
saya sendiri kegiatan PKM ini adalah salah satu pengalaman pertama saya dalam

77
mengabdikan diri untuk masyarakat. Saya akan selalu mengingat, menjadikan
pelajaran kehidupan maupun dalam perkuliahan. Saya yang mengira kegiatan
PKM tidak akan menyenangkan, namun saya telah salah mengira. Saya
mendapatkan teman – teman baru yang beraneka ragam karakter, tinggal bersama
kalian selama 18 hari merupakan hal yang tidak akan terlupakan, terimakasih
kawan.

Selalu ingat bahwa setiap apa yang kita lakukan yang baik ataupun yang
buruk, suatu saat ada waktu semua itu terbalaskan sesuai apa yang telah kita
perbuat. Jadilah kegiatan PKM suatu pembelajaran dimana tinggal di tempat yang
sebelumnya kita tidak pernah tempati, bahwa selalu menjunjung etika dalam
bermasyarakat, jangan melakukan hal – hal yang tidak seharusnya dilakukan,
menjadi pribadi yang baik dimana pun kita berada. Cheers!

78
Kedamaian yang Dirasakan di Desa Pangradin

Dwi Tego Rindo’i

Memasuki masa semester VI, memasuki masa di mana liburan semester


nanti digunakan untuk menjalani kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat.
Pengabdian Kepada Masyarakat atau disebut juga dengan PKM adalah suatu
bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan bekal
ilmu yang sudah didapat semasa kuliahnya, dan biasanya ditempatkan di desa-
desa tertentu. Mendengar kata PKM bagi anak UNIVERSITAS Muhammadiyah
Prof. Dr. Hamka, rasanya terasa sangat malas sekali untuk mengikuti kegiatan itu,
dan dalam hati berkata “Harusnya kan liburan bukan PKM hahahaha “peace””.
Saya sempat bingung juga nantinya saya akan memberikan materi apa dengan
jurusan saya yaitu Manajemen Pemasaran, karena saya berpikir PKM itu biasanya
identik dengan mengajar, sedangkan dengan jurusan saya itu saya tidak tahu harus
mengajar apa nantinya. Lalu saya juga berpikir nanti saya akan tinggal di desa
orang yang tidak tahu tempatnya di mana, pasti susah sinyal, dan biasanya selalu
dekat dengan orang tua nantinya akan jauh dari orang tua selama sebulan. Delapan
belas hari bukanlah waktu yang sebentar bagi saya, bahkan sangat terasa lama
untuk melakukan kegiatan ini. Belum lagi di saat mendengar kabar dari pihak
PpMM (Pusat Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) bahwa kelompok PKM
akan ditentukan oleh PpMM (Pusat Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa),
rasanya saya semakin tidak ingin ikut PKM. Padahal saya sudah membuat
kelompok dengan teman-teman saya yang memang sudah akrab dan sudah saya
kenal satu sama lainnya, tetapi semuanya hancur karena kelompok akan
ditentukan secara acak. Saat itu saya takut sekali mendapatkan kelompok yang
tidak enak orang-orangnya, takut susah diajak bekerjasama. Selain itu, saya malas
lagi untuk beradaptasi dengan orang-orang baru karena saya orangnya tidak
gampang berbaur dengan orang baru dan orang yang belum dikenal. Tetapi mau
tidak mau, siap tidak siap semua itu harus tetap dijalani.

Pada waktu kami tiba di Desa Pangradin kelompok 19 langsung


membersihkan rumah untuk bertempat tinggal yang kurang lebih waktunya 18
hari, barang barangpun ditata dengan rapih.

Pas hari pertama kami semua membagi tugas masing-masing sesuai


dengan yang sudah direncakan, ada yang ke kepala desa untuk melakukan
kegiatan sosialisasi tentang keadaan didesa yang dibutuhkan apa dan apa
kendalanya sesuai dengan warga yang diharapkan, yang pertama adalah masalah
tentang kebersihan di desa pangradin 2, karna pada dasarnya warga desa pasti

79
kurangnya kebersihan dalam menjaga lingkungannya, yang kedua dibutuhkannya
kesehatan. Nah pada hari menjelang idul adha kami anak cowok cowok
membersihkan masjid terdekat yang berada di desa Pangradin 2 demi kenyamanan
pada saat sholat idul adha. tibalah saatnya idul adha kami kelompok 19 datang
untuk melihat/menyaksikan pemotongan hewan kurban. karna syarat berkurban
adalah menyaksikan hewan yang sudah diberikan kepada masjid. Seiring
berjalannya waktu kami melaksanakan kegiatan bersama warga Desa Pangradin 2
untuk melakukan kegiatan jumat bersih atau yang lebih sering kami sebut
(JUMASIH) kegiatan ini kami lakukan secara rutin pada setiap hari jum’at.
kegiatan ini bertujuan agar warga Desa Pangradin termotivasi dengan adanya
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, karena banyak orang
yang bilang “Kebersihan itu sebagian dari Iman”.

Waktu demi waktu berjalan datanglah 3 seorang yang bernama nyonyon,


mikel, dan ojan mereka untuk join bareng ke kelompok kami. disana mereka
menceritakan semua kejadian di Desa Pangradin.

Selanjutnya pada malam hari kelompok kami mempersiapkan 17agustusan,


anak cowok mengecat aqua gelas dan memasang bendera plastik hingga larut
malam ditemani beberapa gelas kopi dan rokok hehehe.

Keesokan harinya tibalah hari Minggu yang bertepatan 17Agustus disana


kami mahasiswa Uhamka dan UIN berkolaborasi mengadakan lomba-lomba yang
sudah ditentukan atas kesepakan bersama.

Hari demi hari tanpa kita sadari telah tiba waktunya untuk pulang ke
Jakarta.

Kami segenap kelompok 19 berpamitan kepada orang orang terhormat di


desa pangradin terutama ibu Wati sebagai Sekdes di kampung Pangradin. Sekian.

Biografi Penulis

Dwi Tego Rindo’i, lahir di Semarang, pada tanggal 18 Maret 1996 adalah
mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta dan
mengambil program study Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Saya anak
ke 2 dari 3 bersaudara. Saya lulusan dari SMA Negeri 99 Jakarta, kegemaran saya
adalah ikut campur dengan masalah orang lain lalu mencari solusi terbaik untuk
menyelesaikan permasalahannya. Disisi lain saya juga hobi menghibur teman-
teman saya dengan membuat lelucon yang lucu. hehehe

80
KESAN DAN PESAN

Kesan Dan Pesan selam KKN Selama 18 hari kami mengabdi untuk
masyarakat jauh, dari rumah dan juga dari lingkungan yang kami temui sehari-
hari. Bertemu dengan orangorang baru dan tinggal bersama dengan teman-teman
mahasiswa dan mahasiswi tentunya kegiatan PKM ini memberikan sebuah kesan
yang mendalam bagi kami para mahasiswa dan mahasiswi, serta masyarakat Desa
Pangradin tempat kami mengabdi dalam PKM di tahun 2019.

*Kesan dari Perwakilan Masyarakat Desa Pangradin

Bapak Dani Setiabudi (Sekretaris Desa Pangradin) Ini pertama kalinya


UHAMKA Jakarta mengirimkan mahasiswanya untuk melangsungkan KKM di
Desa Pangradin. saya sangat antusias dengan kehadiran mereka. Program-program
yang dicanangkan pun sangat membantu pihak desa. Tak lupa semangat
mahasiswa PKM yang tinggi yang membuat saya bangga dan mengacungkan
jempol untuk mereka Program-program yang dilaksanakan oleh mahasiswa
SAHWAHITA UHAMKA saya rasa sangat membantu, terutama dalam bidang
pendidikan yang dilaksanakan di SDN 2 Pangradin. Apalagi para siswa di sini
sangat antusias dengan kehadiran mahasiswa di Desa Pangradin ini dan mereka
menjadikan mahasiswa sebagai panutan bagi mereka. Sehingga siswa termotivasi
untuk melanjutkan pendidikan untuk ke jenjang yang lebih tinggi yaitu sampai
perguruan tinggi

Ibu Wati (Ketua Bagian Kesejahteraan Masyarakat) Saya mengucapkan


terimakasih kepada kalian karena sudah hadir di desa kami. Saya tahu bahwa
kalian, mahasiswa-mahasaiwa dari PKM UHAMKA adalah orang yang baik. Saya
berdoa agar kalian dapat menjadi sarjana yang berkualitas dan dapat berguna bagi
bangsa dan negara.

81
*PESAN

Saya Dwi Tego Rindo’i, mahasiswa tingkat akhir fakultas Eknomi dan
Bisnis diJakarta. Seperti mahasiswa tingkat akhir pada umumnya, pada periode
liburan menuju semester 7 mau tidak mau kami diwajibkan menunaikan tugas suci
dari kampus, yakni PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat). Mahasiswa dari
berbagai macam progam study dijadikan satu kelompok untuk berkumpul di satu
desa terpencil nan jauh dari peradaban. Dan setelah melewati berbagai proses dari
PPM, kami semua dikumpulkan di Aula lantai 2 untuk saling bertemu dengan
kelompok masing-masing. Pada saat itu saya amat canggung karena akan bertemu
dengan teman-teman baru yang belum pernah saya kenal sebelumnya

82
Setetes Mata Air Surga Di Gunung Pangradin

Arif Ramadhan

Sebelum Kegiatan PKM

Saya tidak pernah membayangkan bagaimana nantinya jauh dengan


keluarga selama 18 hari , karna selama 18 hari tidak dapat berkumpul dengan
keluarga, Pada awal pembagian kelompok saya mendapatkan teman baru . Saya
berkenalan dengan teman baru dari berbagai macam program studi. Saya harus
mengenal lagi sifat teman baru saya yang nantinya 18 hari akan bersama tinggal
didalam satu atap. Pada saat pemilihan ketua kelompok , tidak ada satupun dari
teman-teman yang berinisiatif untuk menjadi pemimpin dalam kelompok ini.
Akhirnya dengan inisiatif saya sendiri , saya memberanikan menjadi ketua
kelompok.

Awalnya saya pun masih ragu menjadi seorang pemimpin , karna seorang
pemimpin harus mempunyai sifat yang bijaksana dan berwibawa. Dengan
meyakinkan diri saya , kalau saya bisa memimpin kelompok ini. Karna tidak ada
teman yang berinisiatif menjadi ketua , maka siap tidak siap saya memberanikan
diri menjadi ketua .

Bersama Kalian Selama 18 Hari

Pada hari H-1 keberangkatan kami semua mengumpulkan barang-barang


bawaan yang akan dibawa ke tempat PKM dilaksanakan, Pada saat hari pertama
kami sampai didesa Pangradin , kami membersihkan tempat tinggal yang akan
kami tinggalkan selama 18 hari. Setelah itu kami beristirahat untuk
menghilangkan rasa lelah. Pada hari ke-2 , kami bersilahturahmi dengan
masyarakat sekitar dan tokoh masyarakat seperti Ketua RT , Ketua RW ,
Sekretaris Desa . Tokoh masyarakat di desa Pangradin 2 dengan senang hati
menerima kedatangan kami. Pada hari ke-3 , kami melaksanakan kegiatan
membersihkan lingkungan sekitar di desa Pangradin 2 . Kegiatan ini dilaksanakan
dari pagi hingga menjelang sholat jumat. Pada hari ke-4 , pada pukul 07.00 WIB
kami pergi ke SD Negeri 02 Pangradin untuk meminta izin kepada kepala sekolah
untuk melakukan kegiatan belajar mengajar anak murid SD Negeri 02 Pangradin,
Saya berkenalan dengan adik-adik yang bersekolah di SD Negeri 02 Pangradin ,
salah satunya adalah Syarif . Syarif siswa SD Negeri 02 Pangradin , siswa yang
suka membolos dan selalu iseng terhadap teman-temannya sehingga Syarif
banyak dikenal oleh teman-temannya. Pada hari ke-5 , kami melaksanakan
kegiatan Idul Qurban . Kegiatan Idul Qurban kami bergabung dengan Univ Islam
Negeri Jakarta . Kami menyembelih 1 hewan qurban (domba) , total didesa

83
Pangradin terdapat 26 ekor domba / kambing dan 1 ekor kerbau . Setelah
melaksanakan penyembelihan kami melakukan pemotongan hewan qurban untuk
dibagikan ke masyarakat sekitar yang membutuhkan. Dan malamnya kami
melakukan bakar sate dengan teman-teman dari UIN Jakarta. Pada hari ke-6
sampai hari ke-9 kami melaksanakan kegiatan belajar mengajar di SD Negeri 02
Pangradin . Setiap hari kami harus berangkat ke SD Negeri 02 Pangradin pukul
07.00 sampai 11.00 . Pada hari ke-10 , kami rapat bersama teman-teman UIN
untuk pelaksanaan acara 17 Agustusan dan melakukan sosialisasi kepada warga
setempat. Pada hari ke-11 , kami melakukan acara lomba 17 agustusan . Lomba
yang dilaksanakan antara lain : Makan krupuk , panjat pinang , pecah balon , dll .
Acara tersebut berjalan dengan meriah dari pagi hingga sore , ditutup dengan
hujan yang sangat deras. Pada hari ke-12 , kami beristirahat untuk menghilangkan
rasa lelah . Pada hari ke-13, kami pergi ke SD Negeri 02 Pangradin untuk
berpamitan dengan Kepala Sekolah , Guru dan Murid di SD Negeri 02 Pangradin,
Ada suka dan duka yang kita rasakan selama mengajar di SD Negeri 02
Pangradin , rasanya tidak ingin perpisahan ini terjadi . Dengan hati yang lapang
kita dapat menerima perpisahan ini. Pada hari ke-14 , kami mempersiapkan acara
pembagian hadiah dan perpisahan antara UIN dan UHAMKA yang dilaksanakan
pada malam hari setelah sholat isya , Acara tersebut berjalan dengan meriah dan
ada rasa sedih ketika beberapa hari lagi kita akan berpisah. Pada hari ke-15 , kami
melakukan program kegiatan cek kesehatan gratis antara lain cek kesehatan gula
darah , kolestrol , asam urat , haemoglobin . Acara tersebut dilaksanakan pukul
09-12 . Masyarakat di desa Pangradin 2 sangat antusias dengan adanya cek
kesehatan gratis yang dilakukan oleh kelompok kami. Pada hari ke-16 dan 17 ,
kami melakukan persiapan packing barang dan bersih-bersih rumah yang kami
tinggalkan dan tak lupa berpamitan ke masyarakat sekitar yang telah menerima
kami dengan baik.

Pandangan mengenai Desa Pangradin

Pada saat melakukan survey pertama kali ke tempat desa ini , saya sangat
takjub melihat pemandangan alam yang ada didesa ini. Desa yang terletak ada
diatas bukit membuat hati saya kagum atas segala ciptaan Allah SWT , desa yang
dikelilingi oleh pegunungan , persawahan , sungai dan curug membuat hati ini
selalu mengucapkan rasa syukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan. Pada
saat pelaksanaan PKM berlangsung , pada pagi hari saya merasakan udara yang
sejuk dan pemandangan alam yang indah yang tidak didapatkan dikota besar
seperti Jakarta. Desa Pangradin memiliki banyak kekayaan sumber daya alam
antara lain : Pertambangan emas , Perkebunan buah-buahan , Pertanian , Rempah-
Rempah , Sumber mata air melimpah yang berasal dari gunung , dll.

84
Desa ini memiliki banyak keunggulan sumber daya alamnya , salah
satunya adalah perkebunan buah-buahan . Didesa ini kita dapat menjumpai
banyak buah-buahan seperti durian , manggis , dll.. Sangat disayangkan sekali
pada saat pelaksanaan PKM , kami tidak dapat mencicipi manisnya buah yang ada
didesa ini karna musim kemarau . Desa yang memiliki potensi kekayaan sumber
daya alam yang melimpah seharusnya di kelola dan dimanfaatkan dengan baik
oleh pemerintahan setempat agar kekayaaan sumber daya alam di desa ini dapat
meningkatkan perekonomian warga desa Pangradin.

Kalau Saya Menjadi Warga Desa Pangradin

Jika saya menjadi bagian dari warga desa Pangradin , tentunya saya akan
memajukan perekonomian di desa Pangradin. Dengan melakukan program
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam yang dimiliki oleh desa ini. Dari
sektor perkebunan desa ini memiliki keunggulan dibanding dengan desa lain yang
ada di Jasinga , letak desa Pangradin yang berada di atas bukit merupakan suatu
keuntungan karna tanaman yang ada di desa ini tumbuh subur . Didesa ini juga
terdapat kekayaan alam berupa pertambangan emas. Adanya pertambangan emas
didesa ini membuat nilai tambah bagi desa ini,

Nantinya saya akan memberikan wawasan mengenai cara pemanfaatan


dan pengelolaan sumber daya alam yang baik kepada warga desa Pangradin ,
khususnya generasi muda. Agar kekayaan alam didesa tersebut tidak jatuh ke
tangan orang asing. Dan dapat dinikmati anak dan cucu kita kelak.

85
ALAM ASRI NAN INDAH DI PANGRADIN

Eldiansyah Muhammad N

Mengerikan, gelap, dingin. Itulah para pendatang baru yang untuk KKN di
pangradin selalu ter mindset kan di pikiran setiap individu. Jalan yang tidak rapih
banyak yang berlubang, hutan belukar di setiap pinggir jalan seolah olah di
selimuti oleh nya di sepanjang perjalanan menuju rumah yang akan kami tempati
selama 18 hari. PKM FEB UHAMKA 2019 Kelompok 19 itulah nama program
KKN kami di FEB UHAMKA. First impression kami ketika melihat desa
pangradin merupakam desa yang jauh dari peradaban. Sangat terpencil dan
terpelosok dan mungkin dari sistem akademik sekolah pun tertinggal. Akan tetapi
pemandangan dan sistem kekeluargaan di pangradin lah yang membuat kami
nyaman disana sehingga kami merasakan seperti mempunyai keluarga kedua
selama 18 hari disana. Dari kalangan anak-anak sampai orang tua yang sangat
ramah membuat kami bersosialisasi program kami sangat asik. Akan tetapi
keakraban itu semua berawal dari kecanggungan kami di hari pertama.

Siang hari yang terik membuat kami capek ketika kami baru sampai di
posko pangradin 2. Kami ber istirahat lalu ada nenek pemilik rumah yang kita
huni datang ke kami untuk memperkenalkan pangradin dan memberi kami
beberapa alat masak dan tempat untuk tidur. Istirahat di benak pertama kami
sampai saatnya kita disuruh ke kecamatan untuk menghadiri pembukaan PKM
FEB UHAMKA. Sampai malam kami masih ber istirahat. Sampai hari ke 4 kami
memulai melakukan program harian kami dari membakar sampah membantu bu
SEKDES lalu mengakrabkan diri ke pemuda pemuda sekitar pangradin 2. Sekitar
di hari 5 kami menghadiri pengajian akbar yang di selenggarakan setiap
minggunya di pangradin 2. Di samping kegiatan2 itu semua Kami melakukan
program sosialisasi ke pak RT lalu pak RW dan terakhir sosialisasi ke pak
SEKDES. Banyak yang kami bicarakan sampai pada akhirnya pak SEKDES
membahas soal PILKADES.

Kegiatan yang merupakan dari program kami yaitu qurban. Kami bersama
kelompok 21 menyumbang 3 kambing yang akhirnya kami diberi 1kambing untuk
kami makan bersama2.

Lalu kegiatan belajar mengajar di SDN 02 PANGRADIN pada hari selasa


dan rabu. Banyak sekali anak SD yang kurang dalam etika namun kami
mendidiknya dengan mengedepankan etika dan ilmu yang seharusnya di dapatkan
di bangku sekolah setiap angkatannya. Dari situlah banyak anak2 SD yang kerap
menginginkan belajar terus bersama kami sehingga mereka menghampiri ke
posko kami dan kami sambut dengan gembira.

86
Hari demi hari kami lewati, beberapa hari lagi menuju 17 agustusan.
Untuk mempermudah gerak kami di pangradin 2 maka kami bekerja sama
bersama KKN UIN untuk menyukseskan kegiatan 17 agustus. Berbagai kegiatan
lomba dari lomba kategori anak-anak, dewasa, hingga orang tua kami adakan.
Sampai Titik kegiatan puncak 17 agustus yaitu Panjat pinang. Warga sangat
antusias dalam mengikuti program kegiatan 17 agustus. Dan dari situlah
keakraban antar warga makin dekat.

Lalu kami bersama bu wati mengadakan liwetan bersama warga pangradin


2 terkhususnya di rt kami yaitu rt 4. Kegiatan ini bersifat berkesinambungan
ketika ada acara besar selesai pasti ada acara liwetan.

program kami selanjutnya yaitu adalah MCU (medical check up). Di program
tersebut kami mengadakan penyuluhan kolesterol, asam urat, gula darah.

Sampai penghujung hari, kami mengadakan liwetan bersama warga pangradin 2 rt


4 sebagai bentuk perpisahan kami.

Penutup

Program pengabdian merupakan bentuk implementasi ilmu yang


didapatkan di kampus lalu ke desa. Dan juga sebagai pembelajaran bermasyarakat.
Karena pada akhirnya setinggi-tingginya kita menempuh pendidikan Pasti akan
kembali kepada masyarakat.

87
Desa Pangradin Dusun 2

Bagus Putra Perdana

Pengantar PKM
Pengabdian Kepada Masyarakat adalah kegiatan mahasiswa untuk
mengabdi ke masyarakat. Program ini merupakan bentuk perkuliahan diluar kelas.
Hal hal materi yang didapat didalam kelas, diimplementasikan dalam bentuk
kegiatan kegiatan sehari sehari saat PKM. PKM hamper sama dengan KKN. Yang
membedakan adalah jumlah hari mengabdi. PKM dilaksanakan selama 18 hari.
Jumlah waktu yang terbatas untuk melaksanakan kegiatan kegiatan yang
bermanafaat disana.
Kelompok kami terfokus pada Rw 05 Dusun 2 Pangradin Jasinga Bogor.
Kami kelompok 19 yang beranggotakan 13 orang. Dimulai dengan mencari tahu
terkait kondisi desa tersebut. Sampai kami melakukan perencanaan seluruh
kegiatan disana. Bermodal niat yang tulus dan dengan modal yang cukup, kami
semua bekerja dengan ikhlas demi menyejahterakan masyarakat disana.

Mendapatkan Relasi
Setiap kegiatan program kerja kami disana, kami tidak bergerak sendirian.
Banyak sekali bantuan bantuan baik individual, kelompok, ataupun instansi
disana. Berawal saat proker pertama kami, yaitu Hari Raya Idul Qurban. Kami
dibantu oleh kelompok PKM 21, KKN UIN, DKM Masjid Ar Rahmat, dan juga
warga sekitar. Dilanjut dengan proker Agustusan kami dibantu oleh KKN UIN
dan juga pemuda Pangradin 2. Lalu saat mengajar di Sekolah Dasar 02 Pangradin
kami dibantu oleh pihak sekolah terkait perizinan mengajar. Lalu saat acara
malam puncak Agustusan, kami dibantu oleh para pemuda, Sekdes, dan juga
KKN UIN. Dan terakhir saat proker MCU, kami bekerja sama deangan
Puskesmas Jasinga dan Ibu Wati.
Tetapi ini semua tidak terlepas dari kerjasama kelompok 19 sendiri. Ketua
kami yaitu kakanda Arif Ramadhan yang selalu saya andalkan untuk
menjembatani kelompok kami dengan perangkat desa. Lalu teman teman saya
yang lain seperti Ayu, Widia, Lifia, Sheila, Widya, Atun, Hasna, Syafira, Jiung,
Eldi, dan Ega yang selalu saling bahu membahu memberikan tenaga dan fikiran
demi terlaksananya proker proker kami.

Mengenal Desa Pangradin Dusun 2


Desa yang terletak diatas bukit dan jauh dari perkotaan menyebabkan
suasana yang masih sangat sejuk dan asri. Penduduk desa yang terkesan dengan
ramah dan seru. Memang berbeda sekali kondisi prilaku orang Sunda asli, karena
memiliki watak yang keras atau kasar. Tetapi dengan inilah kekompakan antar
warga terjalin dengan erat. Mereka semua sangat terbuka menerima kami
mengabdi. Mulai dari bapak bapak, ibu - ibu, pemuda, ataupun anak - anak sangat
antusias dengan kehadiran kami.

88
Pangradin memang terkenal dengan desa penghasil buah buahan. Info
yang kami dapat dari warga sekitar bahwa Pangradin adalah pemasok Durian,
manggis, cempedak, nangka, dan juga rambutan terbaik di Wilayah Bogor. Tetapi
sayang kami kesana bukan saat musim panen. Kondisi yang berada diatas bukit
menjadikan daerah ini banyak air. Tetapi karena sedang musim kemarau, aliran air
pun di gilir. Jadi kami tidak selalu mendapat giliran air. Terkadang kami
menumpang di rumah warga untung menumpang mandi. Ini semua karena
kepedulian warga terhadap kami semua.
Permasalahan di Desa Pangradin hampir sama seperti desa desa yang lain
di Jasinga. Yaitu permasalahan sampah. Kali yang seharusnya bersih tetapi
tercemar karena tumpukan sampah. Pemikiran warga sekitar terkait kebersihan
lingkungan masih minim. Pemikiran mereka adalah buang sampah dikali saja,
sampai menunggu hujan turun lalu sampah akan hilang terbawa genangan air.
Tetapi mereka tidak memikirkan dampak selanjutnya. Banyak ekosistem disungai
yang rusak. Sungai menjadi bau dan tercemar.

Harapan Untuk Pangradin


Saya sangat berharap warga sana benar benar merubah pola pikir dan
tingkah laku terkait sampah. Tidak hanya sampah tetapi juga disektor pendidikan.
Masih banyak warga disana yang menganggap pendidikan tidak penting. Semoga
kedatangan kami disana bisa memotivasi agar tingkat pendidikan disana
meningkat. Tetap menjaga kekompakan.
Permasalahan sampah dapat terpecahkan saat warga benar benar mulai
sadar atas pentingnya menjaga lingkungan. Mungkin pengadaan bak sampah
setiap 10 meter sekali dapat meminimalisir pembuangan sampah di sungai. Dan
juga disektor pendidikan, saya berharap banyak warga sana yang belajar sampai
keperguruan tinggi. Desa Pangradin adalah desa yang sangat produktif dan sangat
membutuhkan orang - orang yang ahli dalam bidangnya untuk memaksimalkan
hasil kekayaan desa tersebut demi kesejahteraan warga Pangradin itu sendiri.

Tentang Program Kerja


Program kerja yang sangat terbatas karena masalah waktu dan biaya.
Bersyukur saat Idul Qurban kami bisa menyumbang 1 ekor domba. Lalu saat
Agustusan kita dapat menghibur warga Pangradin 2, dan juga saat MCU kita
dapat membantu Puskesmas dan warga Pangradin 2. Puskesmas sangat
membutuhkan data kesehatan penduduk. Dan warga juga membutuhkan
pelayanan kesehatan yang gratis dan juga dekat.
Memang tidak besar dan terkesan mewah. Tetapi ini semua datang atau
hadir dari hati yang tulus untuk masyarakat. Pendidikan yang kami dapat di
kampus tidak sebanding dengan pengalaman kami di masyarakat Pangradin.
Bahkan kami yang belajar banyak dari mereka.

89
Kesan Pesan
Banyak sekali kesan yang saya dapat disana. Mungkin sangat panjang bila
saya jabarkan disini. Terutama pengalaman saya dalam turun langsung kepada
masyarakat dengan menggunakan almamater kampus. Melihat hal gotong royong
yang masih terjaga dibanding wilayah perkotaan. Pesan saya mungkin hampir
sama dengan harapan diatas. Lebih mengoptimalkan disektor pendidikan dan
kebersihan. Semoga dilain hari saya dapat berkunjung kembali ke Desa Pangradin
terkhusus dusun 2. Terima kasih telah menerima kami dengan baik. Terima kasih
atas pengalaman yang membuat saya makin mencintai Tanah Air.

90
DAFTAR PUSTAKA

(2013, 17 Maret). Arti Nama Sahwahita. Dikutip 31 Agustus 2019 dari Organisasi:
http://www.organisasi.org/1970/01/arti-nama-sahwahita-kamus-nama-kata-
dunia.html.

Rosa, Khoeria. dkk. 2017. Matahari Kecil untuk Sukamulya. Jakarta.

91
RUNDOWN KEGIATAN PKM

KELOMPOK 19

Rabu , 07 Agustus 2019 08.00 - 12.00 Berangkat


13.00 – 15.00 Ishoma
16.00 – 18.00 Beres-beres
Kamis , 08 Agustus 2019 04.30 – 05.00 Sholat Subuh berjamaah
07.00 – 12.00 Pengajian Rutin Tahunan
13.00 – 15.30 Istirahat
16.00 – 17.30 Silaturahmi ke Sekdes
18.00 – 19.30 Ishoma
20.00 – 21.00 Silaturahmi ke Rt setempat
21.00 – 22.00 Rapat Kordinasi
22.00 – 04.00 Istirahat
Jumat, 09 Agustus 2019 04.30 – 05.00 Sholat Subuh Berjamaah
06.00 – 11.00 Acara Bebas
11.30 – 13.00 Ishoma
13.00 – 15.00 Cari hewan qurban
15.30 – 16.00 Ishoma
16.30 – 17.30 Acara bebas
17.30 - 19.00 Ishoma
19.00 – 21.00 Liwetan
22.00 – 04.00 Istirahat
Sabtu, 10 Agustus 2019 04.30 – 05.00 Sholat Subuh Berjamaah
06.00 – 07.00 Istirahat
08.00 – 11.00 Membantu Posyandu
11.30 – 13.00 Ishoma
13.00 – 15.00 Bimbel
15.30 – 16.00 Ishoma
16.00 – 17.00 Acara lomba bola
17.30 – 19.00 Ishoma
19.00 – 21.00 Silaturahmi ke Rw 05
21.00 – 22.00 Acara bebas
22.00 – 04.00 Istirahat
Minggu, 11 Agustus 2019 04.30 – 05.00 Sholat Subuh Berjamaah
07.00 – 13.00 Rangkaian Idul Qurban
13.00 – 19.00 Istirahat
19.30 – 22.00 Makan bersama
22.00 – 04.00 Istirahat
Senin, 12 Agustus 2019 04.30 – 05.00 Sholat Subuh Berjamaah
07.00 – 11.00 Pasang bendera
11.30 – 13.00 Ishoma

92
13.00 – 17.00 Acara bebas
17.00 – 19.00 Ishoma
19.30 – 22.00 Rapat 17an
22.00 – 04.00 Istirahat
Selasa, 13 Agustus 2019 04.30 – 05.00 Solat Subuh Berjamaah
07.00 – 11.00 Belajar Mengajar
11.00 – 13.00 Ishoma
13.00 – 17.00 Acara Bebas
17.00 – 19.00 Ishoma
19.30 – 22.00 Pengajian Bersama
Rabu, 14 Agustus 2019 04.30 – 05.00 Solat Subuh Berjamaah
07.00 – 11.00 Belajar Mengajar
11.00 – 13.00 Ishoma
13.00 – 17.00 Acara Bebas
17.00 – 19.00 Ishoma
19.30 – 22.00 Pengajian Bersama
Kamis, 15 Agustus 2019 04.30 – 05.00 Solat Subuh Berjamaah
07.00 – 11.00 Belajar Mengajar
11.00 – 13.00 Ishoma
13.00 – 17.00 Acara Bebas
17.00 – 19.00 Ishoma
19.30 – 22.00 Pengajian Bersama
Jum’at 16 Agustus 2019 04.30 – 05.00 Solat Subuh Berjamaah
07.00 – 11.00 Jumsih
11.00 – 13.00 Ishoma
13.00 – 17.00 Acara Bebas
17.00 – 19.00 Ishoma
19.00 – 22.00 Pengajian Bersama
Sabtu, 17 Agustus 2019 04.30 – 05.00 Solat Subuh Berjamaah
07.00 – 11.00 Lomba Hari Kemerdekaan
11.00 – 13.00 Ishoma
13.00 – 17.00 Melanjutkan Perlombaan
17.00 – 19.00 Ishoma
19.00 – 22.00 Istirahat
Minggu, 18 Agustus 2019 04.30 – 05.00 Solat Subuh Berjamaah
06.00 – 11.00 Olahraga Pagi
11.00 – 13.00 Ishoma
13.00 – 17.00 Persiapan PENSI
17.00 – 19.00 Ishoma
19.00 – 22.00 Acara Pensi
Senin, 19 Agustus 2019 04.30 – 05.00 Solat Subuh Berjamaah
06.00 – 11.00 FREE
11.00 – 13.00 Ishoma
13.00 – 17.00 Penyerahan Alat Kebersihan Masjid

93
17.00 – 19.00 Ishoma
19.00 – 22.00 Acara Bebas
Selasa, 20 Agustus 2019 04.30 – 05.00 Solat Subuh Berjamaah
07.00 – 11.00 Pembuatan Bak Sampah
11.00 – 13.00 Ishoma
13.00 – 17.00 Pembuatan Bak Sampah
17.00 – 19.00 Ishoma
19.00 – 22.00 Istirahat
Rabu, 21 Agustus 2019 04.30 – 05.00 Solat Subuh Berjamaah
07.00 – 11.00 Medical Check Up Gratis
11.00 – 13.00 Ishoma
13.00 – 17.00 Pengontrolan Bak Sampah
17.00 – 19.00 Ishoma
19.00 – 22.00 Istirahat
Kamis, 22 Agustus 2019 04.30 – 05.00 Solat Subuh Berjamaah
07.00 – 22.00 Acara Bebas
Jumat, 23 Agustus 2019 04.30 – 05.00 Sholat Subuh Berjamaah
07.00 – 11.00 Drop Barang
11.00 – 13.00 Ishoma
13.00 – 22.00 Acara Bebas
Sabtu, 24 Agustus 2019 04.30 – 05.00 Sholat Subuh Berjamaah
07.00 – 12.00 Pulang

94
LAMPIRAN - LAMPIRAN

95
96
97
98
99

Anda mungkin juga menyukai