Anda di halaman 1dari 15

PERAN SERTA MASYARAKAT

DALAM PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP

HUKUM LINGKUNGAN
2 SKS

DOSEN PENGAMPU
MUKMIN ZAKIE, SH.,M.HUM.,Ph.D
PENGERTIAN PERAN SERTA
MASYARAKAT
• peranserta masyarakat adalah suatu proses
yang melibatkan masyarakat, yaitu proses
komunikasi dua arah yang terus menerus untuk
meningkatkan pengertian masyarakat secara
penuh atas suatu proses kegiatan (canter,
1977).
• peranserta masyarakat adalah bagaimana
masyarakat dapat terlibat dalam perubahan
sosial yang memungkinkan mereka
mendapatkan bagian keuntungan dari
kelompok yang berpengaruh (arnstein, 1969).
• secara sederhana didefinisikan feedforwaard
information (komunikasi dari pemerintah
kepada masyarakat tentang suatu kebijakan)
dan feedback information (komunikasi dari
masyarakat ke pemerintah atas kebijakan itu).
• tujuan dasar dari peranserta masyarakat
adalah untuk menghasilkan masukan dan
persepsi yang berguna dari warga negara dan
masyarakat yang berkepentingan (public
interest) dalam rangka meningkatkan kualitas
pengambilan keputusan.
• Masyarakat memiliki hak dan kesempatan
yang sama dan seluas-luasnya untuk
berperan aktif dalam perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup.
• Peran masyarakat dapat berupa:
a. pengawasan sosial;
b. pemberian saran, pendapat, usul,
keberatan, pengaduan; dan/atau
c. penyampaian informasi dan/atau
laporan.
• Peran masyarakat dilakukan untuk:
a. meningkatkan kepedulian dalam perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup;
b. meningkatkan kemandirian, keberdayaan
masyarakat, dan kemitraan;
c. Menumbuh kembangkan kemampuan dan
kepeloporan masyarakat;
d. Menumbuhkembangkan ketanggapsegeraan
masyarakat untuk melakukan pengawasan
sosial; dan
e. mengembangkan dan menjaga budaya dan
kearifan lokal dalam rangka pelestarian fungsi
lingkungan hidup.
EMPAT ASPEK PENTING DALAM
PERAN SERTA
a. Terlibatnya dan ikut sertanya masyarakat
sesuai dengan mekanisme proses politik
dalam suatu negara turut menentukan arah,
strategi, dan kebijakan pembangunan yang
dilakukan pemerintah.
b. Meningkatkan artikulasi (kemampuan)
untuk merumuskan tujuan-tujuan dan
terutama cara-cara dalam merencanakan
tujuan yang sebaiknya.
a. Peran serta masyarakat dalam
kegiatan nyata yang konsisten dengan
arah, strategi, dan rencana yang telah
ditentukan dalam proses politik.
b. Adanya perumusan dan pelaksanaan
program-program partisipatif dalam
pembangunan yang berencana.
PERMASALAHAN UMUM PERAN
SERTA
• pertama, dari sisi pemerintah, yakni pemerintah
kurang cepat dan tanggap di dalam:
a. memfasilitasi pengembangan/peningkatan kapasitas LSM
dan masyarakat di dalam menjalankan fungsi pengawasan
sosial dan peranserta di dalam penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan dan pembangunan Daerah;
b. mensosialisasikan seara luas makna pemberdayaan
partisipasi masyarakat sesuai peraturan per-UU-an
terhadap aparat pemerintah, DPRD, dan
Masyarakat/LSM;
c. tidak adanya pedoman/landasan pijak bagi Pemerintah
untuk berperan dalam pengembangan partisipasi
masyarakat/LSM.
• Kedua, dari sisi Pemerintahan daerah terdapat
masalah-masalah:
a. pemahaman otonomi daerah dan desentralisasi yang
dilandasi prinsip-prinsip demokrasi, transparansi,
akuntabilitas, dan peran serta masyarakat belum
dimiliki oleh umumnya jajaran pemerintahan daerah,
masyarakat madani dan atau sektor swasta;
b. belum adanya pedoman mekanisme hubungan
kemitraan dan sinergi antara masyarakat/LSM dengan
DPRD dalam penyaluran aspirasi/tuntutan
masyarakat dan fungsi pengawasan sosial
masyarakat/LSM terhadap DPRD. Keadaan ini
menimbulkan kinerja DPRD apa adanya, tidak
aspiratif, tidak peka dalam menampung
aspirasi/tuntutan masyarakat/LSM, bahkan cenderung
lebih aspiratif terhadap kepentingan partai atau
organisasi masyarakat tertentu.
• Ketiga, dari sisi masyarakat/LSM terdapat
permasalahan yaitu:
a. masyarakat perorangan, kelompok kepentingan umumnya
belum mengetahui dan mengerti atas haknya di dalam
menyalurkan aspirasi/tuntutan kepada lembaga legislatif
dan eksekutif, dan atau lembaga pemerintah lainnya;
b. peran lembaga RT/RW, lembaga adat dan keagamaan di
lingkungan masyarakat belum berfungsi dan berperan di
dalam mensosialisasikan hak-hak rakyat dan
partisipasinya di dalam penyelenggaraan pemerintah dan
pembangunan di daerah;
c. keterbatasan pengetahuan masyarakat dan kesenjangan
serta ketidak-adilan memberikan dampak tersendiri di
dalam menyalurkan hak dan aspirasinya sering menjadi
obyek/kedok kepentingan kelompok tertentu dalam
menyelurkan tuntutannya.
d. sebagian besar LSM belum memiliki SDM, kelembagaan
dan landasan hukum yang memadai, dan tidak mandiri,
bekerja sesuai dengan dukungan dana.
e. keterbatasan pengetahuan/ketrampilan SDM LSM
mengakibatkan dalam setiap kegiatannya tidak
terfokus atau terarah dengan jelas dalam
menyalurkan tuntutan dan aspirasinya, dan
bahkan tidak jarang melanggar rambu-rambu
peraturan perundangan yang berlaku karena tidak
memahami peraturan perundangan yang
mendasari tuntutannya.
f. kurangnya komunikasi di antara LSM sering
menimbulkan duplikasi dalam kegiatannya di
masyarakat, hal ini juga disebabkan ego
kepentingan dari penyandang dana.
g. cukup banyak LSM musiman atau berpredikat
supir tembak yang dalam kegiatannya sulit
dipertanggungjawabkan baik di masyarakat
maupun terhadap penyandang dana.
Tiga Masalah Penting dalam Partisipasi
• Kepemimpinan
kualitas kepemimpinan menjadi kata kunci.
• Komunikasi
Gagasan pembangunan akan mendapat
sambutan jika diketahui, dan ini ditentukan
oleh komunikasi pembangunan (politik).
• Pendidikan
kesadaran masyarakat ditentukan oleh
pendidikan masyarakat sebagai faktor penting
dalam pengembangan identifikasi tujuan-tujuan
pembangunan.

Anda mungkin juga menyukai