Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN

DINAS KESEHATAN
UPTD KECAMATAN SANAMAN MANTIKEI
PUSKESMAS TUMBANG KAMAN
Jln. Baraoi Nomor : 16 Email : tumbangkaman@yahoo.co.id
TUMBANG KAMAN 74455

KERANGKA ACUAN
PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG)
UPTD KECAMATAN SANAMAN MANTIKEI PUSKESMAS TUMBANG KAMAN

I. PENDAHULUAN
Masalah gizi merupakan masalah yang ada di tiap-tiap negara, baik
negara miskin, negara berkembang dan negara maju. Negara miskin cenderung
dengan masalah gizi kurang, hubungan dengan penyakit infeksi dan negara
maju cenderung dengan masalah gizi lebih (Soekirman, 2000).
Saat ini di dalam era globalisasi dimana terjadi perubahan gaya hidup dan
pola makan, Indonesia menghadapi permasalahan gizi ganda. Penanganan gizi
buruk sangat terkait dengan strategi sebuah bangsa dalam menciptakan sumber
daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif. Upaya peningkatan sumber
daya manusia yang berkualitas dimulai dengan cara penanganan pertumbuhan
anak sebagai bagian dari keluarga dengan asupan gizi dan perawatan yang baik.
Dengan lingkungan keluarga yang sehat, maka hadirnya infeksi menular ataupun
penyakit masyarakat lainnya dapat dihindari. Di tingkat masyarakat faktor-faktor
seperti lingkungan yang higienis, ketahanan pangan keluarga, pola asuh
terhadap anak dan pelayanan kesehatan primer sangat menentukan dalam
membentuk anak yang tahan gizi buruk.

II. LATAR BELAKANG


Pada saat ini Indonesia menghadapi masalah gizi ganda yaitu masalah
gizi kurang dan masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang pada umumnya
disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya
kualitas lingkungan ( sanitasi ), kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi,
menu seimbang dan kesehatan dan adanya daerah miskin gizi ( iodium ).
Sebaliknya masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan
masyarakat tertentu disertai dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi, menu
seimbang dan kesehatan ( Almatsier, S. 2001 ).
Banyak cara menilai status gizi seperti pemeriksaan laboratorium,
pemeriksaan klinis, biofisik dan antropometri. Penilaian antropometri yang paling
umum dilakukan karena lebih mudah, tidak mebutuhkan peralatan canggih dan
bisa diakukan oleh hampir semua orang (Gibson, 1990 dan Willet, 1990).
Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Pada anak,
kekurangan gizi akan menimbulkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan
yang apabila tidak diatasi secara dini dapat berlanjut hingga dewasa. Untuk
mengetahui kekurangan gizi tersebut, dapat dilakukan penilaian status gizi yang
juga merupakan salah satu tolak ukur pertumbuhan pada anak.
Keadaan gizi di Puskesmas Tumbang Kaman berdasarkan hasil
Pemantauan Status Gizi (PSG) diperoleh data masih banyak balita dengan
status gizi kurang, stunting, dan beberapa gizi buruk. Cakupan rumah tangga
yang sudah mengkonsumsi garam beryodium yaitu 100%. Pada pengukuran
status gizi menurut BB/U didapatkan hasil anak dengan status gizi lebih yaitu
1%, status gizi baik 84%, status gizi kurang 12% dan status gizi buruk 3%.
Sedangkan pada pengukuran status gizi menurut TB/U dengan kategori
jangkung 9%, normal 57%, pendek 16%, sangat pendek 18%, dan pada
pengukuran status gizi menurut BB/TB didapatkan hasil anak dengan status gizi
gemuk 0%, normal 81%, kurus 7%, dan sangat kurus 6%.

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Tersedianya informasi status gizi bayi dan balita untuk keperluan
perencanaan, penetapan kebijakan, dan evaluasi program perbaikan gizi.
B. Tujuan Khusus
1. Mendapatkan data berat badan dan panjang/tinggi badan bayi dan balita
2. Mendapatkan data status gizi bayi dan balita

IV. KEGIATAN POKOK

NO. Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


A. Pemantauan Status Gizi - Pengisian biodata anak
bayi dan balita - Penimbangan berat badan
- Pengukuran panjang/tinggi badan
- Pencatatan hasil penimbangan dan
pengukuran

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


No Kegiatan Pelaksanaan Lintas program Lintas sektor
Ket
. pokok Program yang terkait terkait
. Pemantauan - Menyusun 1. Program Gizi 1. Kader Sumber
A. Status Gizi rencana Menyusun - Mengkoor pembiayaan
bayi dan kegiatan jadwal dinir bayi Dinkes
balita - Menentukan kegiatan dan balita Kabupaten
tempat dan pemantauan untuk Katingan
waktu status gizi ditimbang
pelaksanaan bayi dan
kegiatan balita
- Menyiapkan
form laporan
- Menyiapkan
alat
pengukuran
- Melakukan
pengukuran
dan
penimbangan

1. SASARAN
a. Bayi
b. Balita

2. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan Bulan ke
No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pemantauan Status x
Gizi bayi dan balita

3. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai dengan jadwal
kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut.

4. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dengan menggunakan register dan format laporan yang telah
ditetapkan dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kab/Kota, evaluasi kegiatan
dilaksanakan di bulan tertentu sesuai dengan jadwal kegiatan.

Tumbang Kaman, April 2019

Kepala UPTD Kecamatan Sanaman Mantikei Penanggung Jawab


Puskesmas Tumbang Kaman, Program Gizi

DEDY RUSADY, A.Md.Kep THEANA PRISCILLA, A.Md.Gz


Penata, III/c Pengatur, II/c
NIP. 197602151996031004 NIP. 199710042019032006

Anda mungkin juga menyukai