Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Supervisi Akademik


Dalam upaya meningkatkan standar mutu pendidikan di sekolah, kepala sekolah
harus memiliki program kerja yang menyeluruh. Program kerja kepala sekolah diawali
dengan perencanaan, kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan, mengadakan evaluasi,
mengadakan pengawasan/supervisi dan melakukan tindak lanjut.
Supervisi dan evaluasi merupakan salah satu bagian integral dari program kerja
kepala sekolah. Agar perencanaan dapat terlaksana dengan optimal, kepala sekolah
berkewajiban memberikan pengawasan dalam bentuk supervisi terhadap semua guru di
lingkungan sekolah yang dipimpin, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang
menjadi wewenang dan tanggung jawabnya.
Supervisi akademik yang dilaksanakan kepala sekolah harus terprogram,
menyangkut semua kegiatan guru. Hasil supervisi dipakai refleksi untuk perbaikan
program pada tahun pelajaran berikutnya.

B. Dasar Hukum Supervisi Akademik

Agar pelaksanaaan program supervisi akademik berjalan dengan baik dan lancar,
perlu didasari pada ketentuan yang berlaku. Dasar yang digunakan dalam pelaksanaan
program supervisi ini adalah :
a. Undang – Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
b. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan
c. Permendiknas no 41 tahun 2007 tentang Standar proses
d. Permendiknas No 28 Tahun 2010 tentang Guru yang diberi tugas tambahan
sebagai Kepala Sekolah
e. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara nomor 03/V/PB/2010, Nomor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
f. Tupoksi Kepala Sekolah
g. Buku Pedoman Supervisi Sekolah

C. Tujuan Supervisi Akademik


Sepervisi akademik sebagai upaya membantu semua guru dalam pelaksanaan
program, sehingga dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
Secara lebih rinci tujuan dari pelaksanaan supervisi akademik adalah :
a. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran
Hasil supervisi yang menunjukkan hasil kurang baik, maka supervisi ditetapkan
sebagai alat untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran, sedangkan hasil

1
supervisi yang menunjukkan kondisi baik, maka supervisi ditetapkan untuk lebih
meningkatkan kualitas proses pembelajarn
b. Mengetahui kesiapan guru dan pegawai dalam merencanakan dan melaksanakan
tugas pokoknya, serta mengetahui secara dini kendala-kendala yang dihadapi.
c. Membina guru dan pegawai dalam upaya meningkatkan kinerjanya
d. Membantu kepala sekolah dalam menyesuaikan program pendidikan dari waktu
ke waktu secara kontinyu
e. Menumbuhkembangkan sikap kerjasama dan mengembangkan proses
pembelajaran dan penilaian hasil belajar
f. Bahan refleksi untuk perbaikan program
Hasil supervisi secara keseluruhan digunakan sebagai bahan refleksi untuk
perbaikan program secara menyeluruh, sekaligus sebagai dasar penetapan standar
mutu selanjutnya

D. Sasaran Supervisi
Kegiatan yang disupervisi meliputi kegiatan semua guru di SMA Negeri 7 Denpasar

E. Target Yang Ingin Dicapai Dengan Supervisi adalah:


Guru Mata Pelajaran :
a. Memiliki Perangkat Pembelajaran secara lengkap sesuai TUPOKSI.
b. Dapat melaksanakan TUPOKSI guru dengan benar.
c. Meningkatkan kinerja guru.

2
BAB II
PROGRAM SUPERVISI

Salah satu tugas kepala sekolah adalah sebagai supervisor, yaitu mensupervisi
pekerjaan yang dilakukan oleh guru. Salah satu bagian pokok dalam supervisi tersebut
adalah mensupervisi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dan memang
kegiatan utama sekolah adalah menyelenggarakan pembelajaran. Jadi wajar jika tugas
kepala sekolah dalam mensupervisi guru mengajar sangat penting. Supervisi semacam ini
biasnaya disebut dengan supervisi akademik.

Dari tiga jenis supervisi yang ada, dalam program ini akan lebih banyak
berorientasi pada supervisi akademik dan administratif, walaupun langkah-langkah
pelaksanaannya supervisi klinis dan tidak dapat dihindari.

1. Ruang Lingkup Program Supervisi Akademik


Supervisi akademik dan administratif yang dilaksanakan oleh kepala sekolah dibantu
oleh Wakasek dan guru senior meliputi :
a. Perangkat perencanaan / Administratif Pembelajaran.
- Sesuai dengan permendiknas No.20, 21, 22, 23 Tahun 2016,
- Silabus
- Program tahunan
- Program semester
- Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
- Daftar Nilai
- Analisis Hasil Evaluasi.
- Program/Pelaksanaan Remidial/Pengayaan
- Agenda/Jurnal Guru
- Buku Sumber
b. Pelaksanaan Pembelajaran (sesuai Permendiknas No.22 Tahun 2016).
1) Pendahuluan
2) Kegiatan Inti, terdiri dari unsur-unsur : Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi.
Mengamati, menanya, menumpulkan informasi/ mencoba atau eksperimen ,
mengasosiasi/ mengolah data , mengkomunikasikan
3) Penutup.
c. Penilaian Hasil Belajar

3
2. Jadwal pelaksanaan Program
A. Supervisi Guru (Supervisi akademik/edukatif)
2.1.1. Perangkat Pembelajaran
Supervisi perangkat pembelajaran dilakukan pada awal semester yaitu
bulan Juli – Agustus untuk semester Ganjil, dan bulan Januari – bulan
Pebruari untuk semester genap.
- Unsur yang disupervisi adalah: Silabus, Prota, Prosem, RP/RPP,
Permendikbud No.20, 21,22,23 Tahun 2016, Daftar Nilai, Analisis,
Program/Pelaksanaan Remidial/Pengayaan, Agenda/Jurnal Guru, dan
Buku Sumber.

2.1.2. Pelaksanaan Supervisi Akademi (Observasi Kelas), dan Supervisi


Administratif, lebih jelas disajikan dalam tebel ( lampiran I)

4
BAB IV

PENUTUP

1. Simpulan
Agar supervisi itu dapat terlaksana dan bermanfaat untuk peningkatan kualitas
pendidikan, maka kegiatan supervisi perlu dilaksanakan dengan melalui tahapan-
tahapan:
1.1. Perencanaan supervisi yang diawali dengan penyusunan program supervisi
1.2. Pelaksanaan supervisi ditempuh melalui kesepakatan antara supervisor dan
guru/pegawai yang disupervisi, sehingga supervisi dapat dilaksanakan
dengan penuh keakraban dan keterbukaan.
1.3. Hasil supervisi sangat berguna untuk meningkatkan kemampuan guru serta
meningkatkan mutu pendidikan.

2. Saran
2.1. Kepada supervisor diharapkan untuk menghindari kesan negatif terhadap
pelaksanaan supervisi. Kesan negatif tersebut muncul karena supervisor
memposisikan diri sebagai eksekutor.
2.2. Perlu diciptakan suasana keakraban dan keterbukaan, sehingga tujuan
supervisi dapat tercapai.

Anda mungkin juga menyukai