Anda di halaman 1dari 18

SAP KESEHATAN REPRODUKSI

SATUAN ACARA PENYULUHAN


( SAP)

Pokok Bahasan : Kesehatan Reproduksi


Sub Pokok Bahasan : Pentingnya Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja.
Sasaran : Remaja Putra dan Putri
Waktu : 50 menit
Tempat : Rumah Keluarga Binaan
Bapak Nasib, Kelurahan Sinaksak Lingkungan VI.
A. Tujuan Penyuluhan/Kegiatan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini, remaja diharapkan dapat mengerti dan memahami tentang
Kesehatan Reproduksi.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan remaja dapat mengerti dan memahami
tentang kesehatan reproduksi :
a. Menyebutkan defenisi kespro.
b. Menyebutkan tujuan kespro.
c. Menjelaskan usia reproduksi sehat.
B. Materi Penyuluhan
Terlampir.

C. Proses Penyuluhan / Kegiatan


Kegiatan
No Tahapan Waktu
Penyuluhan Peserta
1 Pembukaan - Mengucapkan salam - Menjawab salam 10 menit
- Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menggali pengetahuan
(apersepsi) remaja.
2 Penyajian - Menjelaskan pengertian - Mendengarkan dan 30 menit
dan tujuan kespro. memperhatikan
- Menjelaskan usia penyuluhan.
reproduksi sehat. - Menanyakan hal-hal yang
- Memberi pertanyaan pada kurang jelas.
peserta secara lisan. - Menjawab pertanyaan
3 Penutup - Merangkum materi - Menjawab salam 10 menit
penyuluhan
- Mengucapkan salam
penutup

D. Metode
1. Ceramah

2. Tanya Jawab

E. Alat / Media
1. Flip Chart

F. Sumber Pustaka.
1. Nugroho Dian Boyke, Apa Yang Ingin Diketahui Remaja Tentang Seks, PT
Bumi Aksara , Jakarta 2004.

2. Kasdu, Dini , Solusi Problem Wanita Dewasa, Puspa Swara Anggota IKAPI,
Jakarta, 2005.

G. Evaluasi
1. Mampu menyebutkan pengertian kespro.
2. Mampu menyebutkan tujuan kespro.
3. Mampu menjelaskan usia reproduksi sehat.
Materi KESEHATAN REPRODUKSI BAGI REMAJA
Pengertian
Kesehatan reproduksi adalah keadaan yang menyeluruh meliputi aspek fisik, mental, sosial
dan bukan sekedar adanya penyakit atau gangguan di segala hal yang berkaitan dengan sistem
reproduksi dan bagi yang menikah menyarankan bahwa setiap orang dapat menikmati
kehidupan seks yang aman dan menyenangkan, mereka memiliki kemampuan untuk
memproduksi serta memiliki kebebasan untuk berreproduksi kapan dan seberapa sering.
Tujuan Kesehatan Reproduksi
Untuk menikmati kesehatan wanita akan perlunya jati diri dan kemampuan untuk
mengendalikan kondisi tubuhnya, keadaan berkaitan dengan masalah seksualnya dan
kehidupan mencapai kesehatan yang optimal mencakup kesehatan reproduksi, kesehatan
seksualnya dan kesanggupan menggunakan hak-hak reproduksi.
Usia Reproduksi Sehat
Reproduksi adalah sesuatu proses kehidupan proses kehidupan manusia yang
menghasilkan keturunan, untuk itu sudah menjadi kodrat wanita untuk hamil dan menghasilkan
keturunan. Kehamilan yang baik adalah kehamilan yang tidak akan menimbulkan gangguan
jasmani dan rohani untuk ibu maupun calon anak yang akan dilahirkan salah satu faktor yang
penting dalam kehamilan ataupun umur ibu wanita hamil yang baik.
Untuk keselamatan ibu maupun janin adalah :
a. Umur 10-15 tahun dianggap seperti berbahaya untuk kehamilan sebab secara fisik tubuh ibu
diperhatikan pertumbuhan organ-organ reproduksi masih sangat muda dan belum kuat sekali.
b. Umur 20-30 tahun adalah kelompok umur yang dianggap paling baik untuk hamil karena secara
fisik dan cukup juga dari segi mental wanita tersebut sudah cukup dewasa. Dari penelitian-
penelitian yang ada menunjukkan bahwa resiko kehamilan rendah baik untuk bayi maupun ibu.
c. Umur 15-20 tahun ini masih sangat berbahaya meskipun berkurang resiko bahayanya
dibandingkan dengan umur sebelumnya, hal ini meskipun secara fisik alat reproduksi relatif
lebih kuat tetapi secara fisiologi dianggap masih belum cukup matang dan dewasa untuk
menghadapi kehamilan dan persalinan.
d. Umur 30-35 tahun ini dianggap sudah berbahaya, fisik mulai menurun apalagi jumlah kelahiran
sebelumnya lebih dari 2 kali. Ibu yang hamil pada usia muda, perkembangan fisiknya belum
sempurna masih tidak dapat mencapai hasil yang optimal, sering dapat bahwa terkadang
panggul ibu belum terbentuk dengan sempurna, sehingga menimbulkan kesulitan dalam proses
persalinan karena adanya ketidaksamaan antara kepala anak dengan panggul ibu.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Kesehatan reproduksi

Sub pokok Bahasan : Kehamilan remaja

Sasaran : Remaja
Jumlah Peserta : 4 Orang

Waktu Pertemuan : 45 menit

I. Tujuan Instruksional umum

Setelah mengikuti penyuluhan ini, diharapkan remaja mampu mengetahui tentang kehamilan remaja.

II. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan, di harapkan remaja bisa mengetahui dan mengerti tentang:

1. Menjelaskan pengertian kehamilan remaja

2. Menjelaskan bahaya kehamilan remmaja

3. Menjelaskan pengertian seks pra nikah

4. Menjelaskan akibat dari seks pra nikah

5. Menjelaskan cara menghindari seks pra nikah

6. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi dorongan seksual

7. Menjelaskan bagaimana cara-cara mengendalikan dorongan seksual

8. Menjelaskan pengertian aborsi

9. Menjelaskan akibat dari aborsi

III. Indikator

1. Peserta dapat menjelaskan pengertian kehamilan remaja

2. Peserta dapat menjelaskan bahaya kehamilan remaja

3. Peserta dapat menjelaskan pengertian seks pra nikah

4. Peserta dapat menjelaskan akibat dari seks pra nikah

5. Peserta dapat menjelaskan cara menghindari seks pra nikah

6. Peserta dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi dorongan seksual

7. Peserta dapat menjelaskan bagaimana cara-cara mengendalikan dorongan seksual

8. Peserta dapat menjelaskan pengertian aborsi

9. Peserta dapat menjelaskan akibat dari aborsi


IV. Materi Pokok

Kehamilan remaja

V. Sub Materi Pokok

1. Pengertian kehamilan remaja

2. Bahaya kehamilan remaja

3. Pengertian seks pra nikah

4. Akibat dari seks pra nikah

5. Cara menghindari seks pra nikah

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi dorongan seksual

7. Bagaimana cara-cara mengendalikan dorongan seksual

8. Pengertian aborsi

9. Akibat dari aborsi

VI. Metode

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

VII. Kegiatan Penyuluhan

Tahap Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan Peserta

Pendahuluan 10 menit 1. Memberi salam Mendengarkan/


memperhatikan
2. Menjelaskan standard kompetensi penyuluh
dasar mempelajari materi kesehatan
reproduksi remaja

3. Menjelaskan manfaat mempelajari


kesehatan reproduksi remaja
4. Melakukan appersepsi

Penyajian 35 menit1. Menjelaskan pengertian kehamilan Mendengarkan dan


remaja memperhatikan
penyuluh
2. Menjelaskan bahaya kehamilan remaja

3. Menjelaskan pengertian seks pra nikah

4. Menjelaskan akibat dari seks pra nikah

5. Menjelaskan cara menghindari seks pra


nikah

6. Menjelaskan faktor-faktor yang


mempengaruhi dorongan seksual

7. Menjelaskan bagaimana cara-cara


mengendalikan dorongan seksual

8. Menjelaskan pengertian aborsi

9. Menjelaskan akibat dari aborsi

10. Memberikan kesempatan kepada


peserta untuk mengajukan pertanyaan
materi yang kurang jelas

11. Menanggapi jawaban peserta dan


menjelaskan konsep yang benar

VIII. Evaluasi

Pertanyaan:

1. Apakah ciri-ciri kanker serviks

2. Apakah bayi yang menderita penyakit HIV/AIDS bisa sembuh atau tidak.

Jawab:

1. Ciri-ciri kanker serviks antara lain:

a) Awalnya tidak menunjukkan gejala apa-apa

b) Terdapat luka pada mulut rahim

c) Terdapat infeksi pada mulut rahim dengan keluarnya cairan yang banyak, berwarna, dan berbau
d) Timbul erosi

e) Virus yang sudah menyebar ke seluruh tubuh  otak  kematian

2. Tidak bisa, tetapi hanya dapat memperpanjang hidupnya dengan cara bayi tetap disusukan dan pengobatan secara
rutin.

Untuk lampiran materi Kesehatan Reproduksi sub bahasan Kehamilan Remaja diatas bisa di download DISINI.
Semoga bermanfaat ^_^

Sumber gmb bumil

Diposting oleh Unknown pada 11:42 AM

Reaksi:

Label: Artikel, Contoh, Kesehatan

0 komentar:

Posting Komentar

~*~ Setelah membaca jangan lupa meninggalkan komentarnya, untuk kemajuan blog ini. Terima kasih atas
kunjungannya ~*~
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KESEHATAN REPRODUKSI

Oleh:

Ariyanti

Hilma Azmi

M. Ikromi

M. Nur Choyin

Pentarty Galuh

Refi Yulita

Rosi Pratiwi

Rustiana

Shulcha Fithriya

PROGRAM PROFESI NERS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Kesehatan Reproduksi

Hari/tanggal : Rabu, 06Mei 2015

Jam : 10.30-11.00 WIB

Tempat : Ruang Aster Atas

Sasaran : Ibu Post Partum dan Keluarga

Penyuluh : Mahasiswa Keperawatan Profesi Ners Alih Jalur STIKES Muhammadiyah Klaten
Angkatan VIII (2018/2019)

1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan pemuda dan keluarga diharapkan dapat mengetahui dan
mengerti mengenai kesehatan reproduksi.

b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan pasien dan keluarga:
1. Memahami pengertian kesehatan reproduksi.
2. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi
3. Memahami cara menjaga kesehatan reproduksi
4. Memahami cara perawatan payudara.

2. Pokok Bahasan
Kesehatan reproduksi.

3. Sub Pokok Bahasan


1. Pengertian kesehatan reproduksi.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi
3. Cara menjaga kesehatan reproduksi
4. Cara perawatan payudara
4. Materi
Terlampir

5. Media
a. PowerPoint
b. Leaflet

6. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Tanya jawab

7. Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan
No Waktu
Penyuluh Pemuda

1 Pembukaan

1) Memberi salam. 1) Menjawabsalam

3 Menit 2) Menyampaikan topik penyuluhan. 2) Mendengarkan


3) Menjelaskan tujuan penyuluhan. 3) Mendengarkan
4) Melakukan kontrak waktu. 4) Mendengarkan

2 Penyajian Materi

1) Mengkaji pengetahuan awal dan 1) Menjawab


pengalaman pasien tentang topik yang akan
22 Menit disampaikan.
2) Menyampaikan materi tentang :
a. Pengertian kesehatan reproduksi 2) Mendengarkan
b. Cara menjaga kesehatan reproduksi
c.
3 Evaluasi

1) Memberikan kesempatan kepada peserta 1) Bertanya


penyuluhan untuk bertanya.
2) Menanyakan kembali pada peserta
2) Menjawab
penyuluhan tentang materi yang
5 Menit
disampaikan.
Penutup

1) Menyimpulkan Materi
2) Memberi Salam
1) Mendengarkan
2) Menjawab salam

8. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur : Rencana kegiatan dan penyaji materi penyuluhan dipersiapkan dari
sebelum kegiatan.
b. Evaluasi Proses
o Peralatan dan tempat tersedia.
o Peserta bersedia.
o Waktu sesuai dengan rencana.
c. Evaluasi Hasil
o Mampu menjelaskan materi kesehatan reproduksi
o Peserta mampu menjawab pertanyaan.
MATERI
KESEHATAN REPRODUKSI

1. Pengertian Kesehatan Reproduksi


Menurut WHO, kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan
sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya. Sedangkan menurut Depkes RI
(2000), kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sehat secara menyeluruh mencakup fisik,
mental dan kehidupan sosial yang berkaitan dengan alat, fungsi serta proses reproduksi yang
pemikiran kesehatan reproduksi bukannya kondisi yang bebas dari penyakit melainkan
bagaimana seseorang dapat memiliki kehidupan seksual yang aman dan memuaskan sebelum
dan sesudah menikah.

2. Tujuan Kesehatan Reproduksi


Memberikan pelayanan kesehatan reproduksi yang komprehensif ke pada perempuan termasuk
kehidupan seksual dan hak- hak reproduksi perempuan sehingga dapat meningkatkan kemandirian
perempuan dalam mengatur fungsi dan proses reproduksinya yang pada akhirnya dapat membawa
pada peningkatan kualitas kehidupannya. Tujuan secara spesifik meliputi:

1. Meningkatkan kemandirian perempuan, khususnya dalam peranan dan fungsi


reproduksinya
2. Meningkatkan peran dan tanggung jawab sosial perempuan dalam konteks kapan ingin
hamil, berapa jumlah anak yang diinginkan dan jarak antar kehamilan
3. Meningkatkan peran dan tanggung jawab sosial laki- laki
4. Menciptakan dukungan laki- laki dalam membuat keputusan, mencari informasi dan
pelayanan yang memenuhi kebutuhan kesehatan reproduksi

3. Faktor- faktor yang Berpengaruh terhadap Kesehatan Reproduksi


a. Faktor demografis dapat dinilai dari data: usia pertama melakukan hubungan seksual, usia
pertama manikah, usia pertama hamil sedangkan faktor sosial ekonomi dapat dinilai dari
tingkat pendidikan, akses terhadap pelayanan kesehatan, status pekerjaan, tingkat
kemiskinan, rasio melek huruf, rasio remaja tidak sekolah dan atau melek huruf
b. Faktor budaya dan lingkungan mencakup pandangan agam, status perempuan,
ketidaksetaraan jender, lingkungan tempat tinggal dan bersosialisasi, persepsi masyarakat
tentang fungsi,
c. Faktor psikologi antara lain rasa rendah diri, tekanan teman sebaya, tindak kekerasan di
rumah/ lingkungan, dan ketidakharmonisan orang tua
d. Faktor biologis meliputi : gizi buruk kronis, kondisi anemia, kelainan bawaan organ
reproduksi, kelainan akibat radang panggul, infeksi lain atau keganasan

4. Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi


Menjaga kesehatan Alat Reproduksi Wanita sangat penting. Cara tepat dan mudah menjaga
kesehatan reproduksi adalah sebagai berikut:
1. Bersihkan bagian luar vagina setelah buang air kecil atau air besar, dengan menggunakan air
bersih. Dengan arah dari depan ke belakang.
2. Saat memasuki masa siklus menstruasi, sering-seringlah mengganti pembalut terutama pada
awal haid yang biasanya banyak mengeluarkan darah.
3. Hindari (douching), yaitu memasukkan jari atau ejakulasi ke dalam vagina, meskipun itu
bertujuan membersihkan bagian dalam vagina. Aktifitas yang anda lakukan ini akan
menghilangkan bakteri loctobacili dan juga memicu iritasi kulit.
4. Jangan menggunakan sabun atau menyapu shower gel pada vagina karena akan memicu kondisi
kering, iritasi kulit dan akan menjadi gatal. Bahkan beberapa wanita sensitif dan alergi terhadap
kandungan pewangi serta busa yang ada pada sabun.
5. Lakukan pembersihan dengan menggunakan air pada alat kelamin baik itu suami ataupun istri
ketika akan dan setelah melakukan hubungan badan. Sebaiknya anda juga membuang air kecil
lebih kurang setengah jam setelah berhubungan badan, hal ini akan mengurangi risiko infeksi
kandung kemih.
6. Ganti celana dalam minimal 2 kali sehari, dan apabila anda mengalami keputihan, sebaiknya
gunakan panty liner. Saat tidur sebaiknya tidak menggunakan celana dalam, agar sirkulasi udara
dan darah lebih lancar.
7. Kondisi bengkak nanah juga dikaitkan dengan infeksi dan pasien mengeluh sakit dan demam.
Pengobatan pada gangguan kesehatan reproduksi ini secara incisional dan drainage bertujuan
untuk mengeluarkan nanah dan konsumsi antibiotik. Gejala ini juga bisa terjadi pada wanita
yang terlalu sering membersihkan bulu kemaluan. Sehingga kebersihan alat potong tersebut
juga harus diutamakan.
8. Keputihan normal terjadi pada waktu beberapa hari sebelum haid, ketika mengalami gairah
seks, kehamilan dan klimakterik atau setelah menopause. Keputihan yang terjadi pada diluar
waktu-waktu tersebut disertai bau tidak sedap, warna yang kuning / kehijau-hijauan, rasa gatal
harus diwaspadai dan dikonsultasikan dengan dokter.
9. Hindari penggunaan pembersih vagina yang dijual dipasaran, karena dapat menimbulkan efek
samping dan mengubah ph vagina. Produk yang sebaiknya anda hindari adalah apabila setelah
digunakan menimbulkan gatal, pedih dan kemerah-merahan.

5. Cara Membersihkan Vagina yang Baik dan Benar


Membersihkan daerah genital akan lebih aman bila menggunakan air saja dibandingkan dengan
menggunakan obat-obatan atau bahan-bahan komersil dipasaran karena akan mempengaruhi
pertumbuhan flora dalam vagina yang akan meningkatkan resiko infeksi dan meningkatkan resiko
terjadinya keputihan (fluor albus) (Qomariyah, 2004).
Setiap wanita akan mengalami pengeluaran cairan dari vagina sesudah ia mendapatkan haid
yang pertama. Didalam vagina terdapat bakteri laktobasilus yaitu bakteri yang baik yang berfungsi
untuk mempertahankan keasaman vagina agar bakteri pathogen mati dan untuk menjaga
keseimbangan flora normal vagina. Terganggunya keseimbangan flora normal pada vagina dapat
menyebabkan berbagai masalah. Salah satunya adalah terjadinya keputihan (fluor albus) (Sianturi,
2001).
Penggunaan deodoran dan douching vagina dapat menyebabkan membran mukosa teriritasi dan
dapat membunuh flora normal yang ada dalam vagina. Hal tersebut memungkinkan timbulnya
serangan keputihan.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa praktek douching vagina dapat meningkatkan
resiko kejadian Infeksi Menular Seksual (IMS) dan Pelvic Inflammatory Disease atau Penyakit
Radang Panggul (PRP) (Yayasan Abdi Asih: 1996, dan Joesoef, dkk: 1993).
Ada beberapa tips membersihkan vagina yang aman dan tanpa efek samping, yakni :
a. Tips Membersihkan Vagina dengan jangan menggunakan sabun pembersih vagina
yang terbuat dari bahan-bahan berbahaya. Bila ingin menggunakan sabun pembersih
ada baiknya memperhatikan kandungan bahan yang tertera pada kemasan produk
pembersih vagina.
b. Cara Membersihkan Vagina dengan Jangan menggunakan pembersih vagina secara
berlebihan karena akan merusak flora baik yang ada di sekitar organ intim wanita
c. Tips Membersihkan Vagina dengan membersihkan organ intim dari arah yang benar
yakni dari depan ke belakang
d. Cara Membersihkan Vagina, Bila perlu menggunakan bahan herbal alami untuk
membasuh organ intim yang dapat dibuat sendiri dengan menggunakan tetumbuhan
herbal seperti daun sirih, buah majakani, daun jarak pagar dan berbagai tumbuhan
herbal yang dapat digunakan untuk membersihkan vagina
e. Tips Membersihkan Vagina dengan banyak mengkonsumsi air putih agar organ intim
wanita tidak mengalami kekeringan
f. Membersihkan vagina dapat dilakukan dengan menggunakan metode ratus atau
pengasapan
g. Rajin mengganti pembalut ketika darah haid sedang keluar dalam jumlah banyak
h. Tips Membersihkan Vagina dengan menggunakan pembalut kecil atau panty liner
yang dapat menampung cairan keputihan yang keluar secara berlebihan. Namun
jangan terlalu lama menggunakan panty liner dan sering-seringlah mengganti panty
liner 2 jam sekali
i. Cara Membersihkan Vagina dengan Sering mengganti pakaian dalam ketika suasana
organ intim basah, lembab dan bau
j. Tips Membersihkan Vagina yang terakhir adalah dengan menjalani pola hidup yang
sehat dengan mengkonsumsi berbagai makanan, buah dan sayuran dengan kandungan
gizi lengkap
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, dkk. 2004. Keperawatan Maternitas. Hal 460. Jakarta : EGC

Mellyna, H. 2003. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Hal 29. Jakarta : Puspa Swara

Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.Jakarta
Saifudin, Abdul Bari. 2002. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta
V Ruth Bennet dan Linda. 1999. Myles Textbook For Midwifery.
Varney .2007. 2001. Buku IV Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas.Varney’s Midwifves.Pusdiknakes. WHO,
JIHPIEGO
Varney, helen et all. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC

Verrals, S. 2003. Anatomi dan Fisiologi Terapan Dalam Kebidanan. Hal 8. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai