DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3
Segala puji hanya milik Tuhan YME karena berkat limpahan dan rahmat-Nya
penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas makalah
Pendidikan Budaya Anti Korupsi
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Anti Korupsi
khusunya faktor – faktor penyebab korupsi yang kami sajikan berdasarkan pengamatan
dari berbagai sumber informasi, dan referensi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa. Saya sadar bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen
saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah saya di masa yang
akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Korupsi atau rasuah (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna
busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) adalah tindakan pejabat publik,
baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu
yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang
dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak.
Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi
untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintah|pemerintahan rentan korupsi dalam
praktiknya. Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam bentuk
penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai
dengan korupsi berat yang diresmikan, dan sebagainya. Titik ujung korupsi
adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnya pemerintahan oleh para pencuri, di mana pura-
pura bertindak jujur pun tidak ada sama sekali.
Korupsi yang muncul di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk sepele atau berat,
terorganisasi atau tidak. Walau korupsi sering memudahkan kegiatan kriminal seperti
penjualan narkotika, pencucian uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas
dalam hal-hal ini saja. Untuk mempelajari masalah ini dan membuat solusinya, sangat
namun ada juga yang tidak legal di tempat lain.
B. Rumusan masalah
1. Apa penyebab terjadinya korupsi?
2. Apa saja faktor penyebab terjadinya korupsi?
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam teori yang dikemukaan oleh jack bouohne atau dering disebut GONE Theory
bahwa faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi sbb:
1. Greeds (keserakahan): berkaitan dengan adanya perilaku serakah yangsecara
potensial ada di dalam diri setiap orang.
2. Opportunities (kesempatan): berkaitan dengan keadaan organisasi atau instansi
atau masyarakat yang sedimikian rupa sehingga terbuka kesempatan bagi seorang
untuk melakukan kecurangan.
3. needs (kebutuhan): berkaitan dengan faktor-faktor yang dibutuhkan oleh individu
untuk menunjang hidupnya yang wajar
4. exposures (pengungkapan): berkaitan dengan tindakan atau konsekuensi yang
dihadapi oleh pelaku kecurangan apabila pelaku ditemukan melakukan
kecurangan
faktor – faktor Greeds dan Needs berkaitan dengan individu pelaku (actor)
korupsi yaitu individu atau kelompoj, baik dalam organisasi maupun di luar organisasi
yang melakukan korupsi dan merugikan pihak korban. Adapun faktor-faktor
Opportunities dan Exposures berkaitan dengan korban perbuatan korupsi, yaitu
organisasi, institusi, masyarakat yang kepentingannya dirugikan.
1. Faktor internal
Faktor ini merupakan faktor pendorong korupsi dari dalam diri pelaku, persepsi
terhadap korupsi, pemahaman terhadap korupsi. Menurut bidang psikologi ada dua teori
yang menyebabkan terjadinya korupsi, yaitu teori medan dan teori big five personality.
Menurut Lewin teori medan adalah perilaku manusia merupakan hasil dari interaksi
antara faktor kepribadian (personality) dan lingkungan (environment) atau dengan kata
lain lapangan kehidupan seseorang terdiri dari orang itu sendiri dan lingkungan,
khususnya lingkungan kejiwaan (psikologis) yang ada padanya. Melalui teori ini, jelas
bahwa perilaku korupsi diapat dianalisis maupun diprediksi memiliki dua opsi motif
yakni dari sisi lingkungan atau kepribadian individu terkait.
Teori yang kedua adalah teori big five personality. Menurut Costa dan McCrae (dikutip
dalam Feist & Feist, 2008), big five personality merupakan konsep yang mengemukakan
bahwa kepribadian seseorang terdiri dari lima faktor kepribadian, yaitu extraversion,
agreeableness, neuroticism, openness, dan conscientiousness.
2) Sifat tamak/rakus
Korupsi bukan kejahatn yang hanya kecil-kecilan karena membutuhkan
makan. Korupsi bisa terjadi pada orang yang tamak/rakus karena walaupun sudah
berkecukupan, tapi masih juga merasa kurang dan memunyai hasrat besar untuk
memperkaya diri. Korupsi berkaitan dengan perbuatan yang merugikan
kepentingan umum (publik) atau masyarakat luas untuk keuntungan pribadi atau
kelompok tertentu (syarbaini,2011)
b. Aspek sosial
2. Faktor Eksternal
Definisi korupsi secara formal ditujukan kepada perilaku pejabat public, baik
politikus maupun [egawai negeri untuk memperkaya diri sendiri dengan
menyalahgunakan wewenang dan jabatannya. Namun, korupsi juga bisa diartikan
lebih luas ditujukan kepada erilaku individu yang menimbulkan kerugian, baik
materiil maupun immaterial sehingga menimbulkan dampak merugikan kepentingan
umum, baik secara langsung maupun tidak langsung. Faktor eksternal merupakan
faktor dari luar yang berasal dari dari situasi lingkungan yang mendukung korupsi.
b. Aspek ekonomi
d. Aspek hukum
A. Kesimpulan
Korupsi pada dasarnya dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, menyentuh
semua kalangan di dalam masyarakat. Korupsi muncul bukan tanpa sebab. Korupsi
merupakan akibat dari sebuah situasi kondisi di mana seseorang membutuhkan
penghasilan lebih, atau merasa kurang terhadap apa yang dia peroleh jika menjalankan
usaha dengan cara-cara yang sah. Korupsi merupakan tindakan yang tidak lepas dari
pengaruh kekuasaan dan kewenangan yang dimiliki oleh individu maupun kelompok, dan
dilaksanakan baik sebagai kejahatan individu (professional) maupun sebagai bentuk dari
kejahatan korporasi (dilakukan denga kerjasama antara berbagai pihak yang ingin
mendapatkan keuntungan sehingga membentuk suatu struktur organisasi yang saling
melindungi dan menutupi keburukan masing-masing). Korupsi merupakan cerminan dari
krisis kebijakan dan representasi dari rendahnya akuntabilitas birokrasi publik.
DAFTAR PUSTAKA
Pusat pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan. 2014. Buku ajar Pendidikan
dan budya antikorupsi (PBAK). Jakarta: Pusat pendidikan dan pelatihan tenaga
kesehatan