Anda di halaman 1dari 5

Patent ductus arteriosus (PDA) adalah kelainan jantung bawaan yang biasanya dialami oleh bayi dengan

kelahiran prematur. Kondisi ini terjadi ketika ductus arteriosus tetap terbuka setelah bayi lahir. Bila
dibiarkan tidak tertangani, PDA dapat memicu hipertensi pulmonal, aritmia, dan gagal jantung.

Patent ductus arteriosus

Image logo

Image loupe

Image download logo

Download Aplikasi

Download

Beranda

Masuk

Cari Dokter

Cari Rumah Sakit

Proteksi Alodokter

Penyakit A - Z

Obat A - Z

Tanya Dokter

Privasi

Syarat & Ketentuan

Kontak

Tentang Alodokter

Patent Ductus Arteriosus


Patent ductus arteriosus (PDA) adalah kelainan jantung bawaan yang biasanya dialami oleh bayi dengan
kelahiran prematur. Kondisi ini terjadi ketika ductus arteriosus tetap terbuka setelah bayi lahir. Bila
dibiarkan tidak tertangani, PDA dapat memicu hipertensi pulmonal, aritmia, dan gagal jantung.

Patent ductus arteriosus

Sistem pernapasan pada janin memiliki karakteristik yang berbeda. Selama di dalam rahim, janin
mendapatkan oksigen dari ari-ari atau plasenta. Karena janin belum memerlukan paru-paru untuk
bernapas, hanya sedikit darah saja yang dialirkan ke organ tersebut guna membantu pertumbuhan.
Sedangkan sebagian besar darah akan dialihkan dari paru-paru, untuk dialirkan ke seluruh tubuh melalui
ductus arteriosus.

Ductus arteriosus adalah pembuluh darah yang menghubungkan aorta (pembuluh darah yang
mengalirkan darah yang kaya oksigen dari jantung ke seluruh tubuh), dan arteri pulmonal (pembuluh
darah yang mengalirkan darah yang miskin oksigen dari jantung ke paru-paru). Saluran ini harusnya
menutup secara otomatis dalam 2-3 hari kehidupan.

Gejala Patent Ductus Arteriosis

Gejala PDA tergantung pada ukuran ductus arteriosus yang terbuka. PDA dengan bukaan kecil kadang
tidak menimbulkan gejala apa pun, bahkan sampai dewasa. Sedangkan PDA dengan terbuka lebar dapat
menyebabkan gagal jantung pada bayi, tidak lama setelah bayi lahir.

Sejumlah gejala pada PDA yang terbuka besar, antara lain:

Sesak napas

Napas tersengal-sengal

Jantung berdetak cepat

Mudah lelah

Tidak nafsu makan

Berkeringat saat makan atau menangis


Gangguan pertumbuhan.

Penyebab dan Faktor Risiko Patent Ductus Arteriosus

Hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan PDA. Namun demikian, sejumlah
faktor diduga bisa meningkatkan risiko seorang bayi mengalami kondisi ini, di antaranya:

Berjenis kelamin perempuan. PDA dua kali lipat lebih berisiko dialami oleh bayi perempuan dibanding
bayi laki-laki.

Infeksi rubella pada ibu hamil. Virus rubella di dalam rahim dapat menyebar ke sistem pernapasan bayi,
kemudian merusak jantung dan pembuluh darah.

Lahir di dataran tinggi. PDA lebih berisiko terjadi pada bayi yang lahir di daerah dengan ketinggian lebih
dari 3000 meter di atas permukaan laut.

Riwayat penyakit. Bayi yang lahir dari keluarga penderita kelainan jantung dan penyakit keturunan,
seperti sindrom Down, lebih berisiko terserang PDA.

Lahir prematur. Lebih dari 50% kasus PDA terjadi pada bayi yang lahir kurang dari 26 minggu, atau bayi
dengan berat lahir kurang dari 0,5 kg. Sedangkan 15% kasus PDA menimpa bayi yang lahir pada usia
kehamilan 30 minggu.

Diagnosis Patent Ductus Arteriosus

Dokter dapat mendiagnosis PDA, dengan mendengarkan detak jantung bayi melalui stetoskop. Jantung
bayi dengan PDA umumnya mengeluarkan suara bising atau tidak normal. Beberapa pilihan pemeriksaan
lanjutan juga dapat dilakukan untuk menguatkan diagnosis, seperti:

Ekokardiografi. Pemeriksaan ini menggunakan gelombang suara, guna menghasilkan gambar jantung
dengan detil. Melalui ekokardiografi, dokter akan memeriksa kemampuan jantung dalam memompa
darah, dan melihat apakah terjadi pembesaran pada bilik jantung. Ekokardiografi juga bisa membantu
dokter mendeteksi kelainan lain pada jantung, seperti kelainan katup jantung.

Elektrokardiografi (EKG). Pemeriksaan ini bertujuan mendeteksi kelainan jantung atau gangguan irama
jantung, dari hasil perekaman aktivitas elektrik jantung.

Rontgen dada. Pemeriksaan ini akan membantu dokter melihat kondisi paru-paru dan jantung bayi.

Pengobatan Patent Ductus Arteriosus


Pasien dengan bukaan ductus arteriosus yang tergolong kecil tidak memerlukan pengobatan. Hal
tersebut karena bukaan dapat menutup dengan sendirinya seiring pertambahan usia bayi. Dokter hanya
akan menyarankan pemeriksaan secara rutin untuk memantau kondisi bayi.

Pengobatan akan disarankan bila bukaan ductus arteriosus tidak menutup dengan sendirinya, atau jika
bukaan tersebut tergolong besar. Metode pengobatan yang tersedia, antara lain dengan pemberian obat,
pemasangan alat penyumbat melalui kateter, dan pembedahan.

Untuk kasus PDA pada bayi prematur, dokter akan memberi indomethacin. Obat ini dapat membantu
menyempitkan otot dan menutup bukaan ductus arteriosus. Akan tetapi, metode ini hanya efektif untuk
bayi yang baru lahir. Pada bayi yang sudah mulai tumbuh, PDA harus ditangani dengan metode lain.

Pada bayi atau balita dengan bukaan PDA kecil, pemasangan alat penyumbat dapat dilakukan. Pada
prosedur ini, dokter akan terlebih dulu memasukkan kateter (prosedur kateterisasi jantung), ke
pembuluh darah jantung melalui pangkal paha. Kemudian, dokter akan memasukkan alat penyumbat
melalui kateter, untuk dipasang di bukaan ductus arteriosus. Melalui tindakan ini, aliran darah akan
kembali normal.

Untuk PDA dengan bukaan lebar, atau tidak menutup dengan sendirinya, dokter akan menyarankan
bedah. Pada umumnya, prosedur ini dilakukan untuk bayi usia 6 bulan ke atas. Namun demikian, bedah
bisa pula diterapkan pada bayi usia 6 bulan ke bawah yang mengalami gejala terkait. Guna mencegah
terjadinya infeksi setelah tindakan bedah, dokter akan meresepkan antibiotik.

Komplikasi Patent Ductus Arteriosus

PDA dengan bukaan lebar dan tidak segera ditangani dapat memicu sejumlah komplikasi, seperti:

Gagal jantung. PDA dapat menyebabkan jantung membesar dan melemah, sehingga menyebabkan gagal
jantung.

Hipertensi pulmonal. Hipertensi pulmonal adalah tekanan darah tinggi di pembuluh darah paru-paru,
yang dapat menyebabkan gangguan pada paru-paru dan jantung.

Infeksi jantung (endokarditis). PDA berisiko memicu peradangan pada lapisan bagian dalam jantung
(endokardium).
Terakhir diperbarui: 30 September 2016

Ditinjau oleh : dr. Tjin Willy

Referensi

Dice, J. Bhatia, J. (2007). Patent Ductus Arteriosus: An Overview. J Pediatr Pharmacol Ther. 12(3), pp.
138–146.

Lokku, A. et. al. (2017). Trends and Outcomes of Patent Ductus Arteriosus Treatment in Very Preterm
Infants in Canada. Am J Perinatol. 34(5), pp. 441-450.

Heart.org Patent Ductus Areteriosus (PDA).

NIH (2017). MedlinePlus. Patent Ductus Arteriosus.

Mayo Clinic (2018). Diseases and Conditions. Patent Ductus Arteriosus.

Bird, C. Verywell Health (2018). Patent Ductus Arteriosus (PDA) in Premature Babies.

Ellis, ME. Healthline (2016). Patent Ductus Arteriosus.

Anda mungkin juga menyukai