Anda di halaman 1dari 11

1.

Tata letak (Layout)

Dalam Desain Komunikasi Visual, layout merupakan salah satu hal

utama, sebuah desain yang baik harus mempunyai layout yang terpadu.

Dalam sebuah layout, terdapat beberapa elemen seperti elemen teks,

elemen visual, dan elemen lainnya. Tujuan utama layout adalah

menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dan

dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan

(Anggraini dan Kirana, 2013: 74-75).

Sebuah layout harus memiliki prinsip-prinsip desain yaitu :

a. Kesatuan : Elemen-elemen desain harus ditempatkan sedemikian rupa

sehingga merupakan kesatuan informasi. Salah satu aspek penting

dalam penyusunan sebuah komposisi adalah untuk menciptakan

kesatuan antara elemen-elemen yang tersusun di dalamnya. Selain

dipahami sebagai bagian dari prinsip desain, kesatuan juga dipahami

menjadi tujuan dari penyusunan suatu komposisi. Pada dasarnya tidak

ada aturan atau batasan yang mengikat mengenai cara atau langkah yang

tepat untuk menciptakan kesan kesatuan dalam sebuah komposisi.

Untuk mendapatkan dan merasakan adanya kesatuan dalam sebuah

komposisi dapat dicapai dengan kepekaan rasa. Kesatuan terwujud

dalam sebuah komposisi apabila elemen-elemen penyusunnya terlihat

saling mendukung dan memiliki keterkaitan satu sama lain. Elemen yang

saling mendominasi satu sama lain akan mengurangi atau

11
12

menghilangkan rasa kesatuan dalam sebuah komposisi visual atau

desain.

b. Keseimbangan : Elemen-elemen desain harus ditempatkan sedemikian

rupa sehingga terdapat keseimbangan (balance) untuk setiap halaman,

maupun secara keseluruhan.

1) Simetris adalah keseimbangan yang didapatkan dengan membagi

komposisi menjadi dua bagian yang sama secara terukur.

Keseimbangan simetris dapat terlihat dengan jelas. Karena, kedua

sisi yang dibagi oleh sebuah sumbu memliki elemen dengan

bentuk, ukuran, warna, maupun penempatan yang sama.

Keseimbangan simetris memberikan kesan keteraturan dan

kekuatan, tetapi sering kali tidak terlihat menarik. Karena,

berkesan kaku dan membosankan (Apriyatno, 2010: 6).

2) Asimetris adalah keseimbangan yang didapatkan dengan

penggunaan elemen dan susunan yang berbeda pada kedua sisinya.

Keseimbangan semacam ini lebih sulit untuk ditangkap secara

visual, tetapi dapat dirasakan. Kesan yang dihasilkan oleh

komposisi asimetris ini akan terlihat lebih menarik dan tidak

membosankan. Karena, tidak ada batasan mengenai jumlah,

bentuk, maupun karakter yang digunakan untuk menghasilkan

kesan seimbang.
13

3) Radial, keseimbangan radial merupakan keseimbangan yang

didapatkan dengan penyusunan elemen yang bepusat pada suatu

titik dan susunannya menyebar kesegela arah.

c. Irama : Garis irama vertikal dan horizontal dapat digunakan untuk

menempatkan elemen-elemen desain, yang diatur dalam bentuk

simetris maupun asimetris.

1) Repetisi

Repetisi merupakan penggunaan pola atau elemen yang sama

seecara berulang dan teratur. Repetisi akan terlihat lebih jelas,

apabila digunakan identik atau harmonis. Ada kalanya

pengulangan atau repetisi tidak harus selalu mengulang elemen-

elemen yang persis sama. Penambahan sedikit variasi akan

mengurangi kesan monoton dan membuat komposisi terlihat lebih

menarik.

Pada dasarnya irama terbentuk karena adanya pengulangan,

meski demikian istilah repetisi ini biasanya digunakan untuk

menyebut komposisi yang menggunakan elemen yang sama secara

berulang. Penerapan pengulangan ini dapat memperkuat kesan

kesatuan karena penggunaan elemen yang sama. Selain itu

komposisi semacam ini memberikan kesan keteraturan yang kuat,

terutama apabila diterapkan dengan pengulangan bentuk yang

persis sama.

2) Oposisi
14

Oposisi merupakan penggunaan susunan elemen-elemen desain

yang berlawanan yang disusun berulang secara teratur, sehingga

menghasilkan komposisi yang kontras. Karakter kontras yang

digunakan dapat diterapkan pada aspek ukuran (besar-kecil,

panjang-pendek), value (gelap-terang), tekstur (kasar, halus), dan

sebagainya.

3) Transisi

Transisi merupakan penyusunan elemen desain dengan

mengatur tingkatan perubahan pada salah satu aspek komposisi.

Misalnya, pengaturan ukuran elemen, dimulai dari ukuran yang

paling kecil hingga ukuran yang paling besar, penggunaan gradasi

warna atau perubahan value.

4) Dominasi

Dominasi merupakan penekanan dengan menerapkan elemen

atau unsur maupun objek yang berbeda dengan elemen lainnya,

sehingga menjadi pusat perhatian utama dalam keseluruhan

komposisi tersebut. istilah lain yang digunakan untuk menyebut

komposisi semacam ini adalah emphasis.

d. Kontinuitas : Informasi dapat dikatakan kontinyu dan harmonis bila

tampilannya mencerminkan kesinambungan dari satu bagian kebagian

lain.

e. Tekanan
15

Tekanan adalah vokal point atau pusat perhatian dalam sebuah

komposisi/bangunan,yaitu berupa area yang pertama kali ditangkap

oleh pandangan mata. Tekan ini sangat dominan, bagian-bagian atau

kelompok lain dari komposisi atau bangunan berkaitan padanya.

f. Proporsi

Proporsi berkaitan dengan perbandingan antara bagian-bagian

yang ada dalam sebuah komposisi desain, pada umumnya skala dan

proporsi terkait pada perbandingan yang bersifat kualitatif. Seperti,

dimensi atau ukuran yang ditampilkan dalam sebuah komposisi

ukuran. Perbandingan ini dapat terjadi antara elemen-elemen yang

menyusun sebuah komposisi maupun perbandingan antara elemen-

elemen penyusun dengan ruang yang ditempati dalam sebuah

komposisi.

Tidak ada ketentuan yang dianggap benar atau tepat mengenai

perbandingan dalam penggunaan elemen-elemen desain. Ukuran

perbandingan yang dirasa tepat lebih banyak dipengaruhi oleh selera

dan perasaan pribadi maupun menyangkut kebutuhan dan kesan yang

ingin ditampilkan melalui sebuah komposisi.

g. Kesederhanaan

Prinsip kesederhanaan yang dimaksud disini bukan berarti adanya

pembatasan dalam penggunaan elemen-elemen desain dalam sebuah


16

komposisi, melainkan adanya pertimbangan bahwa sebuah desain telah

memiliki elemen penyusun yang tepat, tidak kurang dan tidak

berlebihan. Tidak ada batasan yang mutlak diikuti untuk menentukan

‘takaran’ yang tepat supaya dapat memenuhi prinsip ini. Penilaian

tentang kesederhanaan ini lebih banyak didasarkan pada perasaan

individu creator maupun pengamat. Sebuah komposisi dirasakan tepat

apabila tidak ada lagi elemen yang dapat ditambahkan ataupun

dikurangi.

2. Ilustrasi

Ilustrasi secara harfiah adalah gambar yang dipergunakan untuk

menerangkan atau mengisi sesuatu. Ilustrasi memiliki berbagai macam

bentuk seperti karya seni, sketsa, lukis, grafis, karikatur hingga karya foto.

Terdapat beberapa perubahan bentuk, yaitu Stilasi, Distorsi, Transformasi,

dan Disformasi (Supriyono, 2010: 42-43).

Ilustrasi adalah seni gambar yang digunakan untuk memberi

penjelasan atas suatu maksud atau tujuan secara visual. Dalam

perkembangannya, ilustrasi secara lebih lanjut ternyata tidak hanya

berguna sebagai pendukung cerita, tetapi dapat juga menghiasi ruang

kosong menjadi lebih indah untuk dilihat dan dirasakan oleh pancaindra

manusia.

a. Ilustrasi untuk karya ilmiah

Seperti buku pelajaran, ensiklopedia dan buku sejarah pengetahuan

umumnya berupa bentuk gambar realis sederhana atau mendetail.


17

b. Ilustrasi untuk karya sastra

Seperti puisi, cerpen dan novel dapat berbentuk realis, fantasi dan

dekoratif.

c. Ilustrasi untuk karya komik atau cerita bergambar

Adapun bersifat dekoratif, full colour dan bergaya kartun

d. Ilustrasi untuk karya karikatur

Bentuknya mendekati realis namun bersifat deformatif. Biasanya karya

ini berupa sindiran atau kritikan.

A. Pengertian Poster

1. Pengertian Poster

Poster merupakan salah satu media publikasi yaitu Infografis statis

yang ditampilkan dalam format diam atau gambar mati dan biasanya

berupa informasi tetap Interaksi pengguna mencakup melihat dan

membaca. Infografis statis menampilkan citra/grafis diam. Infografis statis

banyak digunakan dalam editorial berita media cetak. Salah satu manfaat

utama dalam konten statis adalah relatif mudahnya dalam membuat citra

statis dibanding sebuah antarmuka interaktif. Infografis statis yang terdiri

atas tulisan, gambar ataupun kombinasi antar keduanya dengan tujuan

memberikan informasi kepada khalayak ramai. Poster biasanya dipasang

ditempat-tempat umum yang dinilai strategis seperti sekolah, kantor,

pasar, mall dan tempat-tempat keramaian lainnya. Informasi yang ada

pada poster umumnya bersifat mengajak masyarakat.


18

Poster ini umumnya ditempel didinding atau permukaan yang relatif

datar ditempat-tempat umum yang ramai agar informasi dan pesan yang

ada didalam poster tersebut bisa tersampaikan kepada masyarakat.

2. Macam-macam Poster

a. Poster Niaga, poster ini umumnya menawarkan produk suatu

perusahaan.

b. Poster Kegiatan, poster ini menginformasi kegiatan kepada khalayak

ramai.

c. Poster Pendidikan, poster ini ditujukan untuk hal-hal bertemakan

pendidikan.

d. Poster Layanan Masyarakat, poster mengenai layanan umum

pemerintah.

e. Poster Propaganda, poster ini pengaruh sangat kuat terhadap

masyarakat

f. Poster Kampanye, poster yang seringkali terlihat menjelang Pemilu.

g. Poster "Wanted" atau "Dicari", poster ini umumnya untuk mencari

orang.

h. Poster "Cheesecake", poster ini dibuat untuk mencari perhatian

masyarakat.

i. Poster Film, poster ini mempromosikan film agar dikenal masyarakat.

j. Poster Kartun, ini adalah poster publikasi dari komik-komik kartun.

k. Poster Afirmasi, poster ini tujuannya untuk memperikan motivasi.


19

l. Poster Riset, poster ini mempublikasikan riset dan penelitian.

m. Poster Kelas, poster ini bisa kita jumpai didalam kelas-kelas sekolah.

n. Poster Komersil, poster ini bertujuan untuk kepentingan komersil.

3. Fungsi Poster

Tujuan dibuatnya poster adalah untuk mengajak, membujuk atau

menghimbau masyarakat untuk melakukan sesuatu seperti yang telah

ditulisakan dan digambarkan didalam poster tersebut. Tujuan poster

tersebut harus tersampaikan kepada masyarakat banyak, untuk itu

umumnya kita melihat poster-poster terpampang jelas ditempat-tempat

yang begitu strategis seperti jalan-jalan utama, pasar-pasar, dan tempat-

tempat lainnya.

B. Pengertian Logo

Logo atau tanda gambar merupakan identitas yang dipergunakan untuk

menggambarkan citra dan karakter suatu lembaga atau perusahaan maupun

organisasi. Logo merupakan bentuk ekspresi dan bentuk visual dari konsepsi

perusahaan, produk, organisasi, maupun institusi serta merupakan simbol

visual yang memiliki bentuk yang berasal dari nilai strategis perusahaan yang

bersangkutan.

Pengertian logo menurut Jefkins, (1995: 367) logo ialah “Logo adalah

presentasi, sosok atau penampilan visual yang senantiasa dikaitkan dengan

organisasi tertentu sebagai bentuk identitas dan bagian identitas perusahaan”.


20

Sebagai bagian identitas perusahaan, logo ibarat bagian tubuh yang mampu

mengutarakan isi hati produk atau perusahaan. Dari sisi pemasaran, logo

mempunyai fungsi pembeda produk dengan produk lainnya.

Pada dasarnya logo, jika dikategorikan berdasarkan unsur pembentuknya

terdiri dari:

1. Logotype

Yaitu logo yang dibentuk hanya oleh huruf dan variasinya, sedangkan gambar

hanya digunakan sebagai pelengkap saja.

2. Logogram

Tipe logo Logogram sering juga diklasifikasikan iconic logo dan illustratif

logo. Tipe logo seperti ini menjadikan sebuah gambar bentuk/desain utama

dari logo tersebut.

3. Gabungan antara Logotype dan Logogram

Yaitu sebuah logo yang dibentuk dengan penggabungan antara jenis Logotype

& Logogram.

Menurut pakar Corporate identy David E Carter dalam buku

“ Pengantar Desain Komunikasi Visual” Kusrianto dalam Masitoh (2014: 15)

pertimbangan-pertimbangan logo yang baik itu harus mencangkup beberapa

hal sebagai berikut :

1. Original dan destincive atau memiliki kekhasan, keunikan, dan daya

pembeda yang jelas.

2. Legible atau memiliki tingkatan keterbacaan yang cukup tinggi meskipun

diaplikasikan kedalam berbagai ukuran dan media yang berbeda-beda.


21

3. Simple dan sederhana, dengan pengertian mudah ditangkap dan dimengerti

dalam waktu yang relatif sangat singkat.

4. Memorable atau mudah untuk diingat, karena keunikannya bahkan dalam

kurun waktu yang relif lama.

5. Diasosiasikan dengan jenis usaha dan citra suatu prusahaan atau

organisasi.

Anda mungkin juga menyukai