Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikian : SMK Pelita Cendekia Bangsa


Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas / Semester : XI (Sebelas) / 1 (Satu)
Materi Pokok : Atletik (Lompat Jauh)
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional,
dan kawasan internasional.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh 1.1.1. Menggunakan tubuh dengan seluruh
perangkat gerak dan kemampuannya perangkat gerak dan kemampuannya
sebagai anugrah Tuhan yang tidak sebagai anugrah Tuhan yang tidak
ternilai. ternilai dengan aktivitas atletik (lari,
lempar, lompat, dan jalan).

2.1. Berperilaku sportif dalam bermain. 2.1.1. Menunjukkan perilaku sportif dalam
aktivitas atletik (lari, lempar, lompat,
dan jalan).
2.2. Bertanggung jawab terhadap 2.2.1. Menunjukkan perilaku bertanggung
keselamatan dan kemajuan diri sendiri, jawab terhadap tugas yang diberikan
orang lain, dan lingkungan sekitar, serta dalam permainan aktivitas atletik
dalam penggunaan sarana dan prasarana (lari, lempar, lompat, dan jalan).
pembelajaran
3.3 Menganalisis keterampilan jalan, lari, 3.3.1 Menganalisis keterampilan jalan, lari,
lompat, dan lempar untuk menghasilkan lompat, dan lempar dalam aktivitas
gerak yang efektif serta menyusun rencana atletik (lompat jauh)
perbaikan*
4.3 Mempraktikkan hasil analisis 4.3.1 Mempraktikan keterampilan jalan, lari
keterampilan jalan, lari, lompat, dan lempar dan lompat dalam aktivitas (lompat
untuk menghasilkan gerak yang efektif serta jauh)
menyusun rencana perbaikan *

C. Tujuan Pembelajaran
a) Sikap Spiritual
 Melalui demontrasi, siswa dapat membaca doa sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing - masing sebelum pembelajaran dimulai sebanyak 1 surat
pendek (Al Fathihah)
b) Sikap Sosial
 Melalui demontrasi, siswa dapat menyebutkan contoh sikap disiplin sebanyak 3
contoh (tepat waktu, berbaris sesuai arahan guru dan memakai baju olahraga saat
pembelajaran)
 Melalui demontrasi, siswa dapat mengidentifikasi sikap toleran dan cinta damai
minimal sebanyak 3 sikap (saling bantu, tolong menolong dan menghargai teman)
c) Pengetahuan
 Melalui demontrasi, siswa dapat menganalisis keterampilan jalan, lari dan lompat
dalam aktivitas atletik (lompat jauh) dengan baik.
d) Keterampilan
 Melalui demontrasi, siswa dapat mempraktikan keterampilan jalan, lari dan lompat
dalam aktivitas atletik (lompat jauh) dengan antusias.
D. Materi Pembelajaran
LOMPAT JAUH

Pengertian Lompat jauh


Lompat jauh adalah salah satu cabang olah raga atletik dimana seorang pelompat
atau jumper harus memiliki beberapa keterampilan khusus untuk mengolah kecepatan, kekuatan, dan
kecermatan untuk berlari dari titik start, melakukan tolakan atau lompatan sekuat mungkin dari titik
lompat, melayang diudara dan melakukan pendaratan sejauh-jauhnya dalam bak pasir tanpa
melakukan kesalahan.
Olahraga ini merupakan jenis olahraga yang mudah secara teori namun sulit jika dipraktikkan,
karena dalam hal ini kecermatan dan perhitungan seorang jumper menjadi hal yang sangat penting
selain kekuatan yang harus ia miliki.
Seorang jumper harus bisa memperhitungkan langkah ketika berlari, memperhitungkan kecepatan
dan memperhitungkan kapan ia harus melakukan lompatan tanpa harus melewati batas titik lompatan.
Tak hanya itu, ia juga harus bisa mendarat dengan kedua kakinya tanpa harus menjatuhkan
badannya kebelakang karena jika itu terjadi maka jarak lompatan akan dihitung berdasarkan bagian
tubuh yang menyentuh pasir dalam bak pasir.Lompat jauh memiliki beberapa jenis gaya, dan masing-
masing gaya ini memiliki tingkat kesulitannya tersendiri. Gaya dalam hal ini dilakukan oleh seorang
jumper untuk mencapai jarak lompat terjauh yang mampu ia capai. Namun demikian, bukan berarti
salah satu gaya bisa dipastikan bisa menghasilkan jarak lompat terbaik atau menjadi gaya yang terbaik
dalam lompat jauh.

Setiap jumper memiliki gayanya tersendiri dan yang menentukan jauh tidaknya jarak lompatan
bukanlah gaya tersebut, melainkan jumper itu sendiri. Berikut ini beberapa gaya dalam lompat jauh.

1. Lompat Jauh Gaya Jongkok


2. Lompat Jauh Gaya Melayang
3. Lompat Jauh Gaya Berjalan Di Udara

Teknik Lompat Jauh


Berikut ini merupakan 4 teknik dalam olahraga lompat jauh:

1. Awalan

Lintasan menuju titik tolakan dengan menggunakan standar internasional adalah 40 meter dan
lintasan ini merupakan jalur awalan yang harus dilalui oleh jumper sebelum ia melakukan tolakan.
Sebagaimana telah sedikit disinggung pada bagian sebelumnya, pelari bisa menggunakan start berdiri
untuk melakukan awalan lari. Kecepatan awal lari ini umumnya lambat dan perlahan menjadi cepat
seiring ketika jumper mendekati titik tolak untuk melompat. Awalan ini merupakan penentuan untuk
memperkirakan jarak dimana ia harus tahu kapan akan berlari dengan kecepatan penuh dan kapan ia
harus melompat.

2. Tolakan / Lompatan

Tolakan atau lompatan biasanya menggunakan salah satu kaki yang paling kuat. Hal ini
merupakan hal sulit karena jika salah perhitungan, pelompat justru melakukan tolakan dengan kaki
yang lemah karena dalam kecepatan tinggi sulit untuk memperhitungkan kaki mana yang sampai
duluan di papan tolakan. Untuk mengantisipasi hal ini, seorang jumper harus membiasakan untuk
menggunakan kaki manapun untuk melompat. Oleh karena itu, kedua kaki jumper harus sama-sama
kuat sehingga ia tak akan ragu lagi untuk berlari dengan kecepatan tinggi dan melakukan lompatan.

3. Posisi Tubuh Saat Di Udara

Posisi tubuh di udara ada tiga jenis dan dalam hal ini termasuk gaya dalam lompat jauh seperti
yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, yakni posisi jongkok, posisi melayang, dan posisi
berjalan di udara. Yang menjadi catatan penting ketika posisi tubuh berada di udara adalah jumper
harus benar-benar sadar dan tak kehilangan kendali atas tubuhnya. Jumper pemula biasanya akan
kehilangan momen kesadaran ketika tubuh telah melompat sehingga ia hanya melayang dan
menunggu jatuh. Padahal, ketika tubuh berada diudara merupakan momen penting untuk menentukan
titik jatuh dan gaya apa yang harus dilakukan.
4. Pendaratan

Pendaratan yang benar adalah mendarat dengan tumpuan kedua kaki sehingga tubuh tak hanya
minim resiko akan cidera, namun juga memiliki keseimbangan yang baik saat telah mendarat
sehingga tidak jatuh kebelakang.

E. Metode/Model Pembelajaran
Model : problem based learning
Pendekatan : Saintifik

F. Media/Alat
1. Media
a. Gambar : Gerakkan lompat jauh
b. Model : Peragaan oleh guru atau peserta didik yang sudah memiliki kemampuam
jalan, lari, lompat dan lempar dalam aktivitas atletik (lompat Jauh).
2. Alat
a. Ruang terbuka yang datar dan aman/lapangan sepakbola
b. Bak pasir
c. Pluit

G. Sumber Belajar
Buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, Kelas XI (Kemdikbud RI), 2017

H. Langlah-langkah pembelajaran

DESKRIPSI
KEGIATAN
Kegiatan guru Kegiatan siswa Formasi
 Guru mengumpulkan siswa  Berbaris, berdoa, dan presensi.
membariskan dan Religius
melakukan absensi.
 Guru memberikan motivasi,  Kegiatan membaca selama 15
menjelaskan tujuan dan menit.
tahapan pembelajaran
Pendahuluan  Guru memberikan tugas  Siswa melakukan gerakan
(15 menit) Gerakan Pungut Sampah pungut sampah di area
di area lapangan lapangan yang akan digunakan
sebagai pembelajaran
 Guru memberikan  Siswa memperhatikan
pengarahan dan motivasi penjelasan guru tentang tujuan
tetang lingkungan hidup dan langkah pembelajaran.
 Guru membagi siswa  Siswa melakukan pemanasan
menjadi 2 kelompok sama dalam bentuk permainan
banyak dan kucing-kucingan
mengintruksikan siswa
untuk melakukan
pemanasan dengan bentuk
permainan kucing-kucingan
Mengamati
 Guru menjelaskan konsep  Siswa memperhatikan
gerakan lompat jauh penjelasan guru tentang
(awalan, tolakan, posisi gerakan lompat jauh (awalan,
tubuh di udara dan tolakan, posisi tubuh di udara
mendarat) dan mendarat).
 Guru atau siswa yang  Siswa memperhatikan
mampu mendemontrasikan demontrasi gerakan lompat
gerakan lompat jauh jauh (awalan, tolakan, posisi
(awalan, tolakan, posisi tubuh di udara dan mendarat)
tubuh di udara dan
mendarat) Menanya
 Guru memberikan  Siswa bertanya tentang
kesempatan kepada Peserta gerakan lompat jauh (awalan,
didik untuk bertanya tolakan, posisi tubuh di udara
tentang lompat jauh dan mendarat)
(awalan, tolakan, posisi  Siswa melakukan diskusi
tubuh di udara dan tentang lompat jauh (awalan,
Inti mendarat) tolakan, posisi tubuh di udara
(60 menit)  Guru menginstruksikan dan mendarat)
siswa untuk membagi
kelompok setiap kelompok
berjumlah 10 orang
Mencoba
 Guru menginstruksikan  Siswa mempraktekan materi
siswa untuk melakukan lompat jauh (awalan, tolakan,
lompat jauh (awalan, posisi tubuh di udara dan
tolakan, posisi tubuh di mendarat) secara bergantian
udara dan mendarat)
Mengasosiasi
 Guru menginstruksikan  Siswa melakukan diskusi
siswa untuk membuat tentang permainan yang
kelompok setiap kelompok diberikan guru dan
terdiri dari 10 orang menganasisis kesalahan serta
melakukan perbaikan
 Siswa mempraktekan hasil
diskusi.
 Guru mengintruksikan  Siswa melakukan lompat jauh
siswa untuk melakukan (awalan, tolakan, posisi tubuh
lompat jauh (awalan, di udara dan mendarat) secara
tolakan, posisi tubuh di bergantian
udara dan mendarat)

Mengkomunikasikan
 guru memunculkan  Siswa memberikan pertanyaan
pertanyaan tentang tujuan dan menjawab apa yang
dan solusi agar berhasil ditanyakan oleh guru.
dalam proses pembelajaran.
 Kemudian guru  Siswa melakukan permainan
menginstruksikan untuk (game) lompat jauh (awalan,
melakukan permainan tolakan, posisi tubuh di udara
(game) dan dan mendarat) dengan aturan
mengaplikasikan apa yang yang dimodifikasi dan
sudah di pelajari tentang bergantian dengan tim yang
lompat jauh (awalan, lain.
tolakan, posisi tubuh di
udara dan mendarat)
Penutup  Guru melakukan evaluasi  Siswa menjawab pertanyaan-
(tanya jawab) dan guru pertanyaan guru dan
menyimpulkan mempresentasikan hasil
belajar yang diperoleh

 Guru memerintahkan  Siswa berbaris dan berdoa


siswa Berbaris dan berdoa

I. Penilaian

1. Penilaian spiritual dan sosial (KI-1 dan 2)

Penilaian Aspek Sosial dan Aspek Spiritual dilakukan dengan pengamatan selama mengikuti
kegiatan belajar mengajar.
Berikan tanda centang (v) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan
atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang dicentang (v) menggunakan
rentang skor antara 1 sampai dengan 4.

Skor
No. Sikap Spiritual dan Sosial
1 2 3 4
1. Memelihara kesehatan tubuh.
Menjaga kesehatan tubuh dengan menerapkan
2.
gaya hidup aktif.
Saat bermain menunjukkan permainan tidak
3.
curang.

Mengikuti, peraturan, petunjuk atau arahan


4.
yang telah diberikan guru.

2. Penilaian kognitif (KI- 3)

Butir Soal Pengetahuan


Pemahaman konsep gerak jalan, lari dan lompat dalam permainan tradisional lompat
tinggi karet.
Setelah mempelajari materi permainan tradisional lompat tinggi karet, tugaskan kepada peserta
didik untuk mengerjakan tugas kelompok di bawah ini dengan penuh rasa tanggung jawab. Tugas
kelompok ini dapat dikerjakan di rumah dan dikumpulkan dalam bentuk portofolio!
1. Jelaskan kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam gerakan awalan lompat jauh!
2. Jelaskan kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam gerakan tolakan lompat jauh!
3. Jelaskan kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam gerakan posisi tubuh di udara!
4. Jelaskan kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam gerakan mendarat lompat jauh!
5. Sebutkan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kesalahan gerak awalan
dan tolakan lompat jauh!
6. Sebutkan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kesalahan posisi tubuh di
udara!
7. Sebutkan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kesalahan gerak mendarat
lompat jauh!

Rubrik Penilaian:
Setiap butir soal yang benar mendapatkan nilai 16,7.
3. Penilaian Keterampilan (KI- 4)
Tes Uji Kinerja
Setelah mempelajari materi permainan tradisional, tugaskan kepada peserta didik untuk
melakukan keterampilan jalan, lari dan melompat!
Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
1. Awalan
2. Tolakan
3. Posisi tubuh di udara
4. Mendarat

JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 16
Keterangan:
Skor 4 : bila gerakan awalan, tolakan, posisi tubuh di udara dan mendarat dengan benar.
Skor 3 : bila menguasai 3 komponen gerak
Skor 2 : bila menguasai 2 komponen gerak
Skor 1 : bila menguasai 1 komponen gerak

J. Remidial dan Pengayaan

Instrumen Remedial
Remedial dilakukan apabila setelah diadakan penilaian pada kompetensi yang telah diajarkan pada
peserta didik, nilai yang dicapai tidak memenuhi KB (Kelulusan Belajar) yang telah ditentukan,
berikut contoh formatnya: remedial terhadap tiga peserta didik.

No. Aspek Materi Indikator KB Bentuk Nilai


Nama KD Pengayaan
Awal Remidial
1. A 4.3 Atletik Lompat awalan, 70 Penugasan 65 80
jauh tolakan, posisi latihan
tubuh di udara awalan,
dan mendarat tolakan,
posisi tubuh
di udara dan
mendarat
lompat jauh
2. B
3. C

Format Pengayaan
Pengayaan dilakukan apabila setelah diadakan penilaian pada kompetensi yang telah diajarkan
pada peserta didik, nilai yang dicapai melampaui KB (Kelulusan Belajar) yang telah ditentukan,
berikut contoh formatnya.

No. Aspek Materi Indikator KB Bentuk Nilai


Nama KD Pengayaan
Awal Pengayaan
1. A 4.3 Atletik Lompat awalan, 70 Penugasan 80 90
jauh tolakan, posisi latihan
tubuh di udara awalan,
dan mendarat tolakan,
posisi tubuh
di udara dan
mendarat
lompat jauh
2. B
3. C

Mengetahui, Tasikmalaya, September 2019


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Nenden Diana, S.E Abdul Fatah, S.Pd


BAHAN AJAR

Permainan Lompat Tinggi Karet


Permainan lompat tinggi karet adalah permainan yang menyerupai tali yang disusun dari karet
gelang, ini merupakan permainan yang terbilang sangat populer sekitar tahun 70-an sampai 80-an,
menjadi favorit saat “keluar main” di sekolah dan setelah mandi sore di rumah. Sederhana tapi
bermanfaat, bisa dijadikan sarana bermain sekaligus olahraga. Tali yang digunakan terbuat dari
jalinan karet gelang yang banyak terdapat di sekitar kita. Cara bermainnya bisa dilakukan perorangan
atau kelompok, jika hanya bermain seorang diri biasanya anak akan mengikatkan tali pada tiang atau
apa pun yang memungkinkan lalu melompatinya. Jika bermain secara berkelompok biasanya
melibatkan minimal tiga anak, dua anak akan memegang ujung tali; satu dibagian kiri, satu lagi
dibagian kanan, sementara anak yang lainnya mendapat giliran untuk melompati tali. Tali
direntangkan dengan ketinggian bergradasi, dari paling rendah hingga paling tinggi. Yang pandai
melompat tinggi, dialah yang keluar sebagai pemenang. Sementara yang kalah akan berganti posisi
menjadi pemegang tali.
Permainan secara soliter bisa juga dengan cara skipping, yaitu memegang kedua ujung tali
kemudian mengayunkannya melewati kepala sampai kaki sambil melompatinya.
Sebenarnya permainan lompat tali karet sudah bisa dimainkan semenjak anak usia TK ( sekitar 4 – 5
tahun ) karena motorik kasar mereka telah siap, apalagi bermain lompat tali dapat menjawab
keingintahuan mereka akan rasanya melompat. Tapi umumnya permainan ini memang baru populer
di usia sekolah ( sekitar 6 tahun ). Jenis permainan lompat tali terbagi menjadi dua : Lompat kaki
yang bersifat santai dan yang bersifat sport / olahraga. Lompat tali yang santai biasanya dimainkan
oleh anak perempuan sedangkan yang sport / olahraga dimainkan oleh anak laki – laki. Dengan kata
lain, permainan lompat tali tersebut bisa dimainkan oleh laki – laki maupun perempuan tanpa
memandang gender.
Ternyata bermain lompat tali karet mempunyai banyak manfaat untuk anak – anak,
diantaranya adalah :
1. Motorik kasar
Main lompat tali merupakan suatu kegiatan yang baik bagi tubuh. Secara fisik anak jadi lebih
terampil, karena bisa belajar cara dan teknik melompat yang dalam permainan ini memang
memerlukan keterampilan sendiri. Lama- lama, bila sering dilakukan, anak dapat tumbuh
menjadi cekatan, tangkas dan dinamis. Otot-ototnya pun padat dan berisi, kuat serta terlatih.
Selain melatih fisik, mainan ini juga bisa membuat anak – anak mahir melompat tinggi dan
mengembangkan kecerdasan kinestetik anak. Lompat tali juga dapat membantu mengurangi
obesitas pada anak.
2. Emosi
Untuk melakukan suatu lompatan dengan ketinggian tertentu dibutuhkan keberanian dari anak.
Berarti, secara emosi ia dituntut untuk membuat suatu keputusan besar, mau melakukan tindakan
melompat atau tidak. Dan juga saat bermain, anak – anak akan melepaskan emosinya. Mereka
berteriak, tertawa dan bergerak.
3. Ketelitian dan Akurasi
Anak juga belajar melihat suatu ketepatan dan ketelitian. Misalnya, bagaimana ketika tali
diayunkan, ia dapat melompat sedemikian rupa sehingga tidak sampai terjerat tali dengan
berusaha mengikuti ritme ayunan. Semakin cepat gerak ayunan tali, semakin cepat ia harus
melompat.
4. Sosialisasi
Untuk bermain tali secara berkelompok, anak membutuhkan teman yang berarti memberi
kesempatannya untuk bersosialisasi sehingga ia terbiasa dan nyaman dalam kelompok. Ia dapat
belajar berempati, bergiliran, menaati aturan dan yang lainnya.
5. Intelektual
Saat melakukan lompatan, terkadang anak perlu berhitung secara matematis agar lompatannya
sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan dalam aturan permainan. Umpamanya, anak harus
melakukan lima kali lompatan saat tali diayunkan, bila lebih atau kurang ia harus gantian menjadi
pemegang tali. Anak juga secara tidak langsung belajar dengan cara melihat dari teman –
temannya agar bisa mahir dalam melakukan permainan tersebut.
6. Moral
Dalam permainan tradisional mengenal konsep menang atau kalah. Namun, menang atau kalah
tidak menjadikan para pemainnya bertengkar, mereka belajar untuk bersikap sportif dalam setiap
permainan. Dan juga tidak ada yang unggul, karena setiap orang punya kelebihan masing –
masing untuk setiap permainan, hal tersebut meminimalisir ego di diri anak-anak.
MEDIA PEMBELAJARAN

Nama alat : Tali karet

Material bahan/alat : Karet gelang


Berat + 10 gram

Spesifikasi alat/media : Panjang tali karet + 4 meter

Aplikasi alat/media : Alat sebagai media untuk dilompati oleh siswa pada saat
pembelajaran permainan tradisional.

Teknik Pembuatan : - Karet gelang disusun (diuntun) memanjang sampai ukuran


yang diharapkan yaitu + 4 meter.

Anda mungkin juga menyukai