Pada tahun 1999, Elnusa melakukan perampingan lini operasi dan aktivitas bisnis
melalui konsolidasi internal. Sebagai hasil dari aksi ini, Elnusa yang memiliki 12 unit
bisnis dikelola melalui tiga divisi:
1. Eksplorasi dan Produksi
2. Telekomunikasi dan Teknologi Informasi
3. Patra Niaga
Pada tahun 2004, Elnusa melakukan inisiasi penyusunan ulang proses bisnis dengan
melakukan merger dan akuisisi. Sebagai hasilnya, pada 2006 Elnusa memiliki 14
afiliasi dan dua portofolio. Dua fokus bisnis utama yang menjadi andalan adalah:
1. Layanan Migas Terintegrasi
2. Layanan Pendukung Telematika
Hingga akhirnya pada 2008, Elnusa secara resmi terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(Kode saham: ELSA) pada 6 Februari 2008 dan menggunakan nama PT Elnusa Tbk.
Elnusa kini tidak hanya melayani jasa migas, lebih dari itu Elnusa melayani jasa
energi dan siap menjadi kepercayaan dari klien nasional maupun internasional.
Elnusa, the Trusted Energy Services Company.
3.2 Studi Kasus
3.3 Pembahasan
PENGELOMPOKAN BAHAYA
METODE HIRADC
- Buat dan catat semua bahaya yang mungkin akan timbul di lokasi kerja
KAJI RISIKO
HIRARKI PENGENDALIAN
1. Eliminasi 4. Administrasi
3. Rekayasa Industri
Example :
New Prob
New RPN
New Occ
New Sev
S O R Responsibility &
New L
Potential Failure Potential Effect(s) r Recommended
Item / Function e Potential Cause(s) c Current Controls Legal Requirement(s) L P Target Completion Actions Taken
Mode(s) of Failure o Action(s)
v c N Date
b
Rig-Up Pinch point Luka Serius Tubuh, Jaga Jarak ANSI / API 1104- 243 Training Edy Sisw anto
tangan, dan aman 1999 Pinch Point, dan Team 31
jari berada Share info Januari 2015
3 terl al u dekat 1 9 9 daerah yang
atau diantara berpotensi
dua benda ada bahaya
terjepit
Baagian baju Gunakan ASM E B31.3-1999
ada yang Sarung tangan Edition
menjuntai, High Impact
atau rambut Gl oves
panjang
Per. M entri
Tenaga Kerja RI
No. Per-
05/M EN/1985