Anda di halaman 1dari 80
SyN oy. MATERI TES INTELEGENSI UMUM (TIU) MATERI PENGAYAAN TES INTELEGENS! UMUM (TIU) A.KISI-KISI MATERI SINONIM Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda na- mun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinomin bisa disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata Tugas peserta tes daalam materi ini adalah mencari kata yang sama atau mirip dengan kata yang tersedia. Tes ini ditujukan untuk mengukur tingkat kewaspadaan dan kecermatan terhadap suatu indikasi yang sama atau mirip, mengukur wawasan, dan pengeta- é huan para peserta tes tentang kata-kata yang artinya hampir sama. it; Jika peserta tes tidak mengenal kata yang tersedia atau terdapat le- bih dari satu jawaban yang dirasa benar, maka coba gunakan kata tersebut dalam kalimat yang paling umum, kemudian ganti kata ter- sebut dengan pilihan yang ada pada soal. é Tips dan Trik Menjawab Soal 1. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan dalam mengikuti uujian-ujian CPNS, soal jenis ini (sinonim) sekitar 53% adalah kata serapan dari bahasa asing dan bahasa daerah, 17% merupakan istilah-istilah pada dunia teknik, kedokteran, sains, pertanian, dil Sisanya adalah istilah-istilah yang sering terdengar dalam kehidupan sehari-hari 2, Soal sinonim dari kata serapan dapat diidentifikasi dengan cara Jangan memilih jawaban yang me- miliki kemiripan bunyj, baik di awal maupun akhir suku kata. 3. Untuk bisa menjawab soal jenis ini dengan benar, peserta tes harus banyak membaca terutama Kamus Besar Bahasa Indonesia dan berla- tih soal-soal tes sinonim. ae A Abituren = Alumni Abrasi = Pengikisan Absah Sah Absolut Mutlak Absurd = Janggal Acum Rujukan Ad interim Sementara Adjektiva = Kata sifat Afeksi = Kasih sayang Agresi = Serangan Agunan = Jaminan Abii = Pakar Akselerasi = Percepatan Akurat = Seksama Almanak = Penanggalan Ambiguitas = Bermakna gAnda Andal = Tangguh Anemia = Kurang darah Anggaran = Aturan Anjung Antagonis Anulir Api Aplikasi Arogan Artis Asa Asterik Asumsi B Bahari Bahtera Bala Bandela Barbar Berdikari Bergaul Berongsang Berpretensi Bhineka Bicu Biologi Bisa Boga Bonafide Bromocorah Bubut Bukti dirt Bungalow Bura Burkak c Catur Centeng Citra Copyright Panggung Berlawanan Abolisi Barah Pelaksanaan Sombong ‘Seniman Harapan Tanda bintang Anggapan Laut Perahu Bencana Peti kemas Tidak beradab Mandiri Berteman Marah-marah Prasangka Berbeda-beda Dongkrak Hayati Dapat Makanan kenike matan Dapat dipercaya Residivis Cabut Identitas Pesanggrahan Sembur Cadar empat Body guard Gambaran Hak cipta D Dampak Darma Daur Deduksi Defleksi Dehidrasi Dekade Dekadensi Delusi Demagog Demisioner Deportasi Derivasi Deskripsi Diagnosis Dialog Dikotomi Binamis Disharmoni Diskriminasi Disorientasi Disparitas Dispensasi Ditenggak Divestasi Dominasi Donasi Dosis Dursila e bi Ebonit Ekonomis Eksibisi Ekskavasi Eksklusit Ekspansi Akibat Pengabdian Siklus Konklusi Penyimpangan Kehilangan cairan ‘tubuh Dasa warsa Kemerosotan moral lus! Tiran Habis masa jabatan Pembuangan ke luar negeri Afiksasi Pelukisan Penaksiran Obrolan Dibagi dua Bergerak maju Tidak selaras Subordinat Salah tujuan Perbedaan Pengecualian Ditelan bulat-bulat Pelepasan Penguasaan Bantuan Takaran Jahat Udang kering Kayu hitam Hemat Perunjukan Penggalian Tertentu Perluasan Eksploitasi Ekspresi Ekstensi Ekuilibrium Elaborasi Embargo Embarkasi Empati Empiris Endemi Epilog Ereksi Estetika Estimasi Etos Evakuasi Evaluasi Evokasi Ebi Ebonit Ekonomis Eksibisi Ekskavasi Eksklusif Ekspansi Eksploitasi Ekspresi Ekstensi Ekuilibrium Elaborasi Embargo Emberkasi Empati Empiris: Endemi Epilag Ereksi Pendayagunaan Aktualisasi diri Perluasan Keseimbangan Penjelasan terpe- rinci Larangan Keberangkatan Ikut merasakan Realitas Wabah Penutup Birahi Keindahan Perkiraan Pandangan hidup Pengungsian Penilaian Penggugah rasa Udang kering Kayu hitam Hemat Perunjukan Penggalian Tertentu Perluasan Pendayagunaan Aktualisasi dii Perluasan Keseimbangan Penjelasan terpe- rinci Larangan Keberangkatan Ikut merasakan Realitas Wabah Penutup Birahi Estetika Estimasi Etos Evakuasi Evaluasi Evokasi F Fauna Fenomena Fertile File Fitnah Flegmatis Flora Forum Frekuwensi Friksi Frustasi Fundamental Fungi Fusi Futuristis 6 Galat Gemar Generik: Genjah Genre Geothermal Getir Global Glosarium Gongseng Grasi Green belt Keindahan Perkiraan PAndangan hidup Pengungsian Penilaian Penggugah rasa Hewan Kenyataan Subur Arsip Rekaan Bertemperamen lamban Tanaman Lembaga Sinyal Bentrokan Putus Harapan Mendasar Jamur Gabugan Menuju masa depan Keliru Getol Umum Cepat berbuah Aliran Panas bumi Pahit Dunia Kamus ringkas Sangrai Pengampunan hukuman dari pre- siden Jalur hijau Harmonis Harta benda Hayati Hedonisme Hegemoni Hepotenusa Herbi Heroisme Higienis Hiperbola Holistike Homogen Huma Humanisme 1 Identitas Imbas Imbasan implikasi implisit Impulsif Indolen Infiltrasi Inheren Injeksi Inovasi Inser Insinuasi Insomnia Inspeksi Insting Instruktur Instrumental Interaksi Interpelasi Intuisi Serasi Mal Hidup Hura-hura Intervensi Sisi miring Berhubungan dengan tumbuh- tumbuhan Jiwa kepablawanan Bersih Berlebihan Keseluruhan Sejenis Lahan Kemanusiaan Bukti dist Efek Isapan Akibat Tersirat Spontan Lesu Penyusupan Melekat Suntik Penemuan Bonus Sindiran Tidak bisa tidur Pemeriksaan Naluri Pelatih Fragmental Hubungan Hak bertanya Bisikan Hati Invasi Investigasi Irani Iterasi 3 Jajak Jargen Jeda Jemawa Jumantara kK Kaldera Kampiun Kapital Kapling dipetak-petak Karakteristik Karat Karnivora Kawat Kecenderung- an Kekeh Kelenger Keletah Kendala Khayalan Kisi-kist Klarifikasi Klimaks Kolaborasi Kolong Komedi Kompatriot Kompendium Komplotan Pencaplokan Pemeriksaan Bertentangan de- gan harapan Perulangan Telaah Slogan Jarak Angkuh Awang-awang Kawah Juara Modal Tanah yang sudah Giri Zat oksidasi Hewan pemakan daging Dawai Kesamaan Gelak tawa Pingsan Genit Hambatan imajinasi Terali Penjelasan Titik puncale Kerja sama Rongga di bawah rumah Lawak Rekan senegara Ringkasan Persekutuan Konduite Kendusif Konfiden Konfrontasi Konkaf Konklusi Konkret Konkurensi Konsensus Konservasi Konspirasi Konstan Kontemporer Kontiniu Kontradiksi Konveks Konvoi Korelasi Koreografi Kreasi kredibel Kredibilitas Krusial Kudeta Kudus Kuliner Kulminasi Kuno L Laba Landskap Latif Legal liga Loka ™M Majemuk Makar Perilaku Aman Yakin Pertikaian Cekung Kesimpulan Nyata Sengketa Mufakat Perlindungan Persekongkolan Kontinu Pada masa i Bersambung Pertentangan Cembung Pergerakan Hubungan {imu tari Ciptaan Andal Dapat dipercaya Penting Perebutan kekua- saan Suci Masakan Klimaks Antik Keuntungan Pertamanan Indah Sah Perserikatan Tempat Beragam Muslihat Makelar Mal Mala Manunggal Mayapada Mediator Mekar Mengecoh Militan Misteri Mistifikasi Mistile Mitra Mixer Mobilitas Model Monoton Motilitas Mudun Mutakhir Mutakhir Mutilasi N Nabati Nuansa ° Omnivora Pialang Harta benda Bencana Bersatu Dunia Perantara Mengembang Mengakali Agresif Rahasia Sakralisasi Geib kawan Aduk-aduk Gerak Contoh Terus-menerus Gerak Beradab Terkini Terkini Pemotongan Botani Terinci Tidak Relatif Pasti kebiasaan Perbedaan makna Hewan pemakan daging dan tum- buh-tumbuhan Pesuruh Berkaitan dengan mulut Asli Konservatif Otodidak Oval P Pangkas Paparan Paradigma Paradoks Paradoksal Paras Paripurna Partikelir Paseban Pedagogi Pedoman Pembatasan Pemugaran Pencerahan Perdeo Perforasi Perlop Pingsan Pioner Plagiator Planning Poly Preman Premi Preposisi Prestise Pretensi Primer Prominen Promotor Prosedur Proteksi Protesis Pulau Belajar sendiri Bulat telur Potong Gambaran Kerangka berpikir Lawan asas Kontras Wajah Sempuma Swasta Penghadapan Pengajaran Panduan Restriksi Perbaikan Kesadaran Gratis Perlubangan Cuti Kelenger Perintis, Rencana Banyak Partikelir luran pertanggung- an asuransi Kata depan Martabat Pura-pura_ Utama Kondang Penganjur Mekanisme Perlindungan Buatan Nusa Qa Qada Qadar Qadim Qalam Qanun Qasar Quite R Rabat Rahib Ralat Rambang Rancu Random Rapel Rapuh Ratifikasi Referensi Relasi Rendezvous Residu Restriksi Ringkih Risi Romansa Rona s Sahih Sandang Sanksi Sapta Sasana Selebaran Semboyan Serebrum Ketentuan Allah Nasib, Takdir Abadi Mopit, Grip Kaidah, Peraturan Peringkasan, Pe- mendekan Lunas Potongan harga Pendeta Pembetulan ‘Acak Kacau Secara acak Pembayaran seka- ligus Ringkih Pengesahan Surat keterangan Rekanan Pertemuan Sisa Pembatasan Rapuh Khawatir Kisah cinta Warna Benar Pakaian Hukuman| Bilangan Gelanggang Risalah Slogan Otak besar Seremoni Serikat Sine qua nan Sinkron Sintesis Somasi Sosialisasi Spesifik Sporadis Stagnasi Standar Statis Stigma Strata Strateai Sumbang Supervisi Sutradara Swatantra Syahdan T Ta'aruf Tabiat Talenta TAndang Tanggal Tangkal Tanur Taraf Target Telatah Tendensi Tentatif Termin Timpang Tiran Trail Transedental Trobadur Perayaan Perkumpulan, Harus ada Sesuai Buatan Gugatan Pengenalan Khusus Jarang Kemacetan Baku Tidak aktif Cacat Tingkatan Taktik Tidak sinkron Pengawasan Pengarah adegan Otonomi Konon Perkenalan Watak Bakat Lawatan Lepas Cegah Perapian Tingkat Sasaran Gerak-gerik Kecenderungan Belum pasti Tahap Tak seimbang Diktator Kisi-kisi Kesinambungan Penyanyi lagu cinta u Ufuk Horizon Usurpradi Perebutan v Vakum Hampa udara Validitas Keabsahan VAndalisme = — Destruksi Ventilasi Jendela Verifikasi Pembultian Versus = lawan Vibrasi = Getaran Vilgaritas = Kebiasaan w Wahana Sarana ‘Wangsa Keluarga, Keturun- an Warta Berita Waskita Penglihatan Wawasan = Cara PAndang x Xilan = Getah Kayu Xilem = Pembuluh Kayu Xister = Raspatorium y. Yayi = Kakak Yuridiksi = Supremasi, Kekua- saan Yustisi = Peradilan, keha- kiman Zz Zaman = Waktu B.KISI-KISI MATERI ANTONIM Antonim adalah suatu kata yang memi- liki bentuk yang berbeda dan memiliki arti atau pengertian yang bertolak be- lakang. Antonim bisa disebut juga de- ngan perlawanan kata atau lawen kata, Tugas peserta tes daalam mater adalah mencari kata yang memi- iki makna atau arti yang berlawan- an dengan kata yang tersedia, Tes ini dityjukan untuk mengukur_tingkat kewaspadaan dan kecermatan terha- dap suatu indikasi yang saling berla~ wanan, mengukur wawasan, dan pe- ngetahuan para peserta tes tentang kata-kata yang artinya berlawanan, Jika peserta tes tidak mengenal kata yang tersedia atau terdapat lebih dari satu jawaban yang dirasa benar, maka coba gunakan kata tersebut dalam kali- mat yang paling umum, kemudian gan- ti kata tersebut dengan pilihan yang ada pada soal, maka jawaban yang be- nar adalah kalimat yang memiliki arti berlawanan. Tips dan Trik Menjawab Soa! Anto- nim 1. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan dalam —mengikuti ujian-ujian CPNS, soal jenis ini {antonim) sekitar 53% adalah kata serapan dari bahasa asing dan bahasa daerah, 17% merupakan istilah-istilah pada dunia telrik, kedokteran, sains, pertanian, all Sisanya adalah istilah-istilah yang sering terdengar dalam kel sehari-hari jidupan 2. Soal antonim dari kata serapan dapat diidentifikasi dengan cara Jangan memilih jawaban yang me- miliki kemiripan bunyi, baik di awal maupun akchir suku kata. = Untuk bisa menjawab soal jenis ini dengan benar, peserta tes harus banyak membaca terutama'Kamus Besar Bahasa Indonesia dan berla- tih soal-soal tes antonim. a ee A Abadi >< fana Abdi >< majikan Abolisi >< pemberatan Absen >< hadir Abstrak >< _konkrit Absurd >< _rasional Aktual >< basi Afirmatif >< negatif Akrab >< tak kenal Akurat >< meleset Akut >< tingan Alam fana >< alam baka Amatir >< abli Anomali >< normal Amtagonis >< protagonis Antagonis >< searah Antipati >< simpati Antitesis >< tesis Apatis >< altif Apex >< zenit Arbitrer >< esensial Artika >< antartika Asketisme >< edonisme Asli >< duplikat Asli >< palsu Autentik >< palsu B Beraneka >< semacam Berbeda >< sesuai Berhasil © >< _gagal Berongga >< rapat Berpihak >< _netral Berselang- seling Bersimbah Berubah Besar Bhineka Bonafid Bongsor Boros Botani Britian c Cacat Canggih Cepat D Deduksi Defertilisasi Degenerasi Delusi Dependen Depresi Destruktif Dialog Diferensias Dinamis Diskursus Distansi Dualisme Dungu E Eklektik Ekspresi Ekspresif Eksternal Ekstrinsik Elastis Elektik Elusif be >< Be Se >< >< be he >< se >< >< os monoton kering konstan kecil tunggal marjinal kerdil hemat nabati dungu normal ketinggalan zaman lambat induksi pemupukan kemajuan nyata independen resesi konstruktif monolog ekuivalensi statis dogma densiti padu brilian gradul impresi pasif internal internal kaku tak pilih-pilih canggih Elusif Empati Epigon Esoteris Evaporasi Evolusi F Fakta Feminim Fiksi Fiktif Firdaus Fisik Fisik Flegmatis Flora Friksi Frontal Frustasi Fusi Futuristis G Gagal Gamang Galat Gara-gara Gasal Gemar Generik Getir Grasi H Harmoni Haru biru Hayati Hayati hedonisme Hemat Heroisme P< oe >< >< >< he p< be Be >< os >< be >< Be >< >< Se be >e >< >< se >< be b< mudah dimengerti tidak peduli maestro terbuka kondensasi revolusi fiksi maskulin nonfiksi fakta neraka mental psikis kaleris fauna damai graduat penuh harapam split klasik berhasil berani kesalahan akibat genap malas khusus mantap hukuman| sumbang tenang baka mati asketisme boros vilain Heterogen >< Higienis >< Hiperbola >< Holistik >< Holistik >< Homogen >< 1 Ibidem >< Idealisme >< Identik >< Iftitah < legal >< Imigrasi >< Impresi ps Individual >< Induksi >< Inferior >< Inflasi se Insomnia >< Internal >< Introyeksi >< J Jahat >< Jawab >< Jinak se Jumbo >< K Kakek >< Kaleidos- >< kop KAndang >< Kapabel >< Kapitalisme >< Kebal z< Kecil >< Kedaluwar- >< sa Kekal >< Kekang >< homogen kotor apa adanya monistik: monistik: heterogen berbeda kompromi berbeda penutup: sah emigrasi ekspresi kolektif reduksi superior deflasi nyenyak eksternal proyeksi baik tanya buas kecil cucu seragam tandang bedoh sosialisme mempan besar baru fana bebas Kendala >< Kohesi >< Kolektif >< Kompatibel >< Konduktor >< Konklusi >< Konklusif >< Konrol >< Konservasi >< Konstan >< Konsumen >< Kontan >< Kontiniu = >< Kurus >< Kontra >< Kontradiksi >< Krusial >< Kualitas >< Konveks ad Kredit >< L Labil > Laki-laki >< lambat >< Lanear >< lancung >< Lapar >< Luas >< M Majemuk >< Makar >< Mala >< Mani >< Mandi >< Manunggal >< Marah >< Maya >< Mayapada >< Mekar >< pendukung adhesi individual kaku penghambat uraian eklusif acuh ekploitasi berubah-ubah penghasil hutang terputus tambun setuju konvergensi sepele kuantitas cekung/konkaf pemasukan stabil perempuan cepat macet asli kenyang, sempit. tunggal jujur berkah bergantung dependen cerai berai senang nyata akhirat kuncup Mengecoh Merana Merdeka Metafisika Metodis Militan Minor Mistis Mistik Mitra Mitos Mobilitas Modern Moderni- sasi Monogami Monoton Monoton Moral Motilitas Mudun Mufakat Mukadi- mah Mutaichir Mutilasi N Naim Nanar Nastiti Negasi Nekat Netral Nir Nirwana Nihil Nisbi Nomaden Nuansa >< >< >< b< >< >< >« be >< se os be >< v Be >< >< >< oe >< be be >< > jujur senang vesal nyata amburadul pasif mayor realis fakta musuh falta keajegan kuno tradisional poligami berubaah-ubaah variatif amoral diam barbar tidak setuju penutup lawas pemasangan tersiksa ‘tenang gegabah konfirmasi takut berpihak ada dunia ada mutlak menetap sama ° Ofensif Opas Oponen ponen Orator Orisinit Orisinil Ortodoks Otodidaks ‘Otokratis Otoriter ‘Out put P Padan Padanan Pagi Pakar Pancarona PAndai Pandir Panjang Pangkas Faradoks Pasca Pasti Pejal Pejuang Pernberani Penambah- an Penting Peram Percaya diri Percul Perintis, Perkasa Pertahanan Peyorasi 3s Be >< Be >< >< o< >< ae be >< >< >< >< >< be >< p< be os bertahan majikan eksponen kawan pendengar plagiat palsu liberal berguru demokratis demokrasi input bukan bandingan pertidaksamaan sore awarn seragam bodoh pAndai pendek sambung sepaham pra ragu berongga penghiananat penakut remeh keluar rendaah diri tenggelam pewaris lemah serangan penghalusan Planning Pural Plus Polemik Poliandri Positif Preambul Prefiks Pro Profesional Progresif Prolog Prominem Proporsi- onal Proposisi Pangkas Pintar Putih R Raksasa Ramai Ramalan Rambang, Rani Rasional Regresif Remeh Remisi hukuman Revolusi Ritel Ritel Rivalitas Rutin Rutin Ss Salat >< P< Be >< Be >< >< Se >< >< be a Be >< os >< p< oe >< >< se >< >< >< se ps tak terencana tunggal minus rukun monogami negatif penutup akhiran kontra amatir regresif epilag biasa norak reaksi sambung bodoh. hitam. kerdil sepi pasti pasti miskin irrasional progresif penting penambahan evolusi grosir pedagang besar persesuaian jarang sporadis mutakhir sampling Sederhana Sekarang Sekuler Sekuleris- me Senang Senior Siang Siau Simpati Sinergi Sinkron Sipil Skeptis Soliter Sporadis Stabil Statis Subur Sumbang iF Takzim Tambun Tawa Terang Terapung Teratur Tawa Terapung Teratur Terjamin Terkatung Terputus Tetiron Tidak ber- daya Tidak Pe- dult >< >< be oe >< se >< os he >< >< Be >< >< >< >< >< >< >< >< be >< 2 oe be 2 Be random canggih kemarin keagamaan spiritualisme merana junior malam. mendidih antipati dualistik sumbang malliter yakin individual jarang labil dinamis ‘tandus tepat lancang kurus tangis gelap. tenggelam kacau tangis tenggelam kacau tak tentu terbenam kontinu asli sinergi empati Timur >< barat Tinggi >< rendah Transe- >< imanesi densi Junggal = ><_heterogen u Universal >< _ parsial v Vademi- >< _kamus besar kur Valuable >< tidak berharga Vassal >< merdeka Vektor ><. skalar Vertikal >< horizontal Versus >< bermitra Virulen >< _baik Vokal >< pendiam w Wreda >< muda C.KISI-KIS] MATERI ANALOG Tes padanan kata ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana kita dapat melihat kesamaan suatu pola, fungsi kata yang diminta atau pun menarik sebuah makna, Pertanyaan padanan kata mengu- ji kemampuan kita untuk mengenali hubungan yang ada antara kata-kata dalam sepasang kata. Untuk menja- wab pertanyaan padanan kata, kita harus merumuskan hubungan antara kata-kata dalam pasangan kata yang diberikan dan kemudian harus meng- identifikasi pilihan jawaban yang me- ngandung kata-kata terkait satu sama lain. Beberapa contoh hubungan yang mungkin ditemukan dalam pertanyaan analogi adalah hubungan ukuran, jenis, gelar atau kedekatan spasial. Tips menjawab soal analogi: 1. Biasanya, lebih dati satu pilih- an jawaban mungkin akan tam- pak mengekspresikan hubungan yang sama, Coba dicari hubungan yang lebih tepat atau identifika- si beberapa aspek dari hubungan antara pasangan yang diberikan. 2. Jangan pernah memutuskan ja- waban tergesa-gesa tanpa mem- baca semua pilihan jawaban atau dengan kata lain baca dulu semua jewaban baru mulai berpikir dan memutuskan jawaban. 3. Usahakan membangun hubungan yang tepat antara kata-kata dalam pasangan yang diberikan. Hal ini biasanya membantu untuk meng- ungkapkan hubungan dalam frase atau kalimat. Selanjutnya, tinggal mencati pilihan jawaban dengan sepasang kata yang hubungannya paling dekat dengan pasangan yang diberikan dan dapat dinyata- kan dengan cara yang sama. Tipe soal Tes Analog 1, Hubungan kata sebab-akibat Jika pasangan kata pertama memi- liki hubungan sebab akibat maka pasangan kata kedua juga harus memiliki hubungan yang sama ya- itu sebab akibat. Contoh: Lapar: makan = 2. “Karena lapar maka makan" ana~ log dengan "karena sedih maka menangis” Hubungan kata sifat dan profesi- nya Jika pasangan kata pertama me- miliki hubungan kata sifat dan profesinya maka pasangan kata kedua juga harus memiliki hu- bungan yang sama yaitu kata sifat dan profesinya. Contoh: Cerdas: ilmuwan = petinju Cerdas adalah sifat dari seorang ilmuwan. Kuat adalah sifat dari se~ orang petinju. Hubungan kata jenis asosiasi Jika pasangan kata pertama me- miliki hubungan kata jenis asosiasi maka pasangan kata kedua juga harus_memiliki_ hubungan yang sama yaitu kata jenis asosiasi. Conteh: Hutan: pohon = armada: .. Hutan ialah Kumpulan Pohon, sedangkan Armada merupakan Kumpulan Kapal. Hutan ialah Kum- pulan Pohon, sedangkan Armada merupakan Kumpulan Kapal Hubungan kata jenis makhluk, alat nafas, habitat Jika pasangan kata pertama me- miliki hubungan jenis makhluk, alat nafas, habitat maka pasang- an kata kedua juga harus memiliki hubungan yang sama yaitu kata jenis makhluk, alat nafas, habitat. Contoh: Sapi: beranak: kAndang = burung: Sapi berkembangbiak dengan ber- anak dan rumahnya di kAndang Burung berkembangbiak dengan bertelur dan rumahnya di sarang. Bentuk Soal Tes Analogi Ty: Analog Dua Pasang Kata Analogi dua pasang kata adalah sal analogi yang terdiri dari dua pasang kata yang saling berhu- bungan. Soal jenis ini ada dua tipe. Tipe pertama yaitu soa! analogi yang diketahui sepasang kata be- hubungan yang utuh, kemudian kita mencari sepasang kata lain- aya yang memiliki hubungan yang sama. Tipe kedua yaitu soal ana- logi yang diketahui sepasang kata behubungan yang utuh, kemudian diketahui satu kata dan kita men- cari pasangan kata tersebut yang memiliki hubungan yang sama, Diketahui pasangan pertama, dita nyakan pasangan kedua Contoh: Fiktif: fakta = Fiktif berarti peristiwa yang tidak ada kenyataannya, dongeng ber arti peristiwa yang tidak ada ke- nyataannya. Hubungannya, kata pertama dengan kata kedua me miliki makna yang sama. Taksiran berarti dugaan dan estimasi berar- ti dugaan. Diketahui pasangan pertama dan salah satu kata dari pasangan ke- dua Contoh: Rumput: lapangan = bintang: Rumput bisa ditemukan di lapang- an, bintang bisa ditemukan di la- ngit 2. Analog Tiga Pasang Kata Pengerjaan soal analog tiga pa- sang kata sama dengan soal ana- log dua pasang kata. Perbedaanya pada soal ini hanya terdiri dari tiga pasang kata. Contoh: Padi: Beras: Sawah = Padi dapat diolah menjadi beras dan padi hidup di sawah. Aayam dapat diolah menjadi ingkung dan ayam hidup di kAndang. D. KISI-KISI MATERI PEMAHAMAN WACANA 1. TAnda Baca Berikut ini penggunaan tanda baca sesuai dengan Ejaan Yang Disem- purnakan a. Tanda Titik (.) TAnda titik digunakan pada: 1) Pada akhir kalimat yang bukan kalimat —seru atau kalimat tanya. Contoh: Jakarta adalah ibukota Indonesia. Tanda baca titik tidak digunakan: © Singkatan yang terdiri dari hu- ruf awal kata atau suku kata, atau gabungan keduanya, atau yang terdapat di dalam akronim yang sudah lazim. Contoh: ABRI, DPR 2) Pada akhir —sing- katan nama orang. come kas © Singkatan lambang _kimia, satuan ukuran, takaran, tim- bangan, dan mata uang. Contoh: CU: Kupram, Kg: Be- ratnya 100 Kg 3) Pada akhir —_singkat- an kata yang menya- takan gelar, jabatan, pangkat, atau sapaan. Contoh: Prof: Professor, Drs: Doktorandus, SH. Sarjana Hukum b. Penggunaan Titik Dua (). TAnda titik dua digunakan pada: 4) Pada singkatan kata atau yang sudah lazim. Contoh: an: Atas nama, Yth. Yang terhormat 1) Akhir suatu peryata- an lengkap, yang dii- kuti suatu keterangan Conteh: kelompok 1 ter diri dari empat siswa ya- itu: Jati, Rosi, Ibnu dan Rokhim. 5) Dibelakang angka atau huruf dalam suatu bagi- an, ikhtisar atau daftar. Conteh: 1. Pendahuluan, 1.1. Latar Belakang 6) Memisahkan angka, jam, menit, dan detik yang menunjukkan — waktu. Contoh; Pukul 08.05.49 (Pukul 8 lewat 5 menit 49 detik) 2) Tetapi kalau kete- rangan itu merupakan pelengkap maka ti- dak dipakai titik dua. Conteh: Kelompok satu adalah Jati, Rosi, Ibnu dan Rokhim, 3) Sesudah kata atau ungkapan yang me- merlukan _keterangan Contoh: Hari: Senin, Tanggal: 19 September 2015, 7) Memisahakan ——ang- ka ribuan, jutaan dan seterusnya yang me- nunjukkan jumlah, € @imistas h : Uang sebesar_— Rp. 4) Teks drama sesudah kata 8,000.000,00 yang memerlukan pelaku dalam percakapan. Contoh: Ibu: “Jangan buang sampah semba- rangan, Nak!" Garis Miring () TAnda garis miring adalah tanda atau pembatas yang digunakan dalam penulisan surat dan alamat surat. Contoh: No: 18/PK//IV/2005, Jalan Melati !V/10, Tahun Anggaran 2006/2007 4. Koma () Tanda koma digunakan untuk: 1) Diantara unsur- unsur yang berbeda Contoh: Iqbal membawa buku, tas dan pena. 2) Memisahkan —_bagian- bagian kalimat maje- muk setara yang dihu- bungkan dengan kata penghubung yang me- nyatakan _pertentangan sepertitetapidansedangkan Contoh: Yuri tidak mau makan, tetapi badannya butuh nutrisi. 3) Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabi- la anak kalimat itu. men- dahului induk kalimat. Contoh: kalau Riv fan datang, saya akan menyambutnya Apabila anak kalimat- nya tidak —mendahu- lui induk kalimat, maka koma tidak —_dipakai Contoh: Dia pindah ke Palangkaraya karena di- pindahtugaskan 4) Dibelakang kata atau ungkapan _penghubung antar kalimat yang ter- dapat pada awal kalimat seperti: jadi, lagi pula, ‘oleh Karena itu, akan te- tapi, meskipun_bergitu. Contoh jadi hasilnye bukan nol, maka dari itu boleh dika- likan dengan sembarang bilangan. 5) Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Contoh: “Saya senang kamu sudah ulus” kata ibu. Tanda Seru (!) Digunakan untuk kalimat yang mennyeru atau mengajak ser- ta ungkapan kekaguman, Contoh: Amboi, Cantik benar pemAndangan pantai ini! Tanda Tanya (?) Digunakan pada akhir sebuah kalimat tanya Contoh: berapa nomor tele- pon rumah Misya? Penggunaan Penghubung (-) TAnda penghubung diguna- kan untuk 1) Menyambung suku-suku: yang terpenggal oleh perpindahan baris. 2) Contsh: Mmjevvie ¢ as = kan pembangunan. 3) Menyambung _ bagian- bagian tanggal Contoby; Lahir Tanggal 10- 09-2009 4) Menyambungkan — hu- rut-huruf yang dieja satu persatu. Contoh: P-e-m-b-a-n-g- usnen Huruf Kapital Dalam penulisan sesuai dengan EYD, penulisan huruf kapital digu- nakan untuk: a. Petikan langsung Contoh: Anas berkata, “Di- mana Bu, aku harus belajar?” b. Ungkapan yang berhubungan dengan agama Contoh: Kaila membaca Al- Quran Nama gelar kehormatan yang diikuti nama orang. Contoh: Rasul Paulus, Nabi Musa, Raden Ajeng Kartini d. Nama bangsa, suku bangse, dan bahasa. Contoh: bangsa Indonesia, suku Batak, bahasa Perancis. Nama hari, bulan, tahun, hari raya, dan peristiwa sejarah. Contoh; hari Rabu, bulan Agustus, tahun Hijriah, hari Natal, Perang Padri Nama geografi. Contoh: Asia Tenggara, Bukit Barisan, Jalan Anggrek, dan sebagainya. Semua unsur nama negara, lembaga pemerintah dan ke- tatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi. Contoh: Republik Indone- sia, Dewan Permusyawaratan Rakyat, Departemen Pendi- dikan dan Kebudayaan. Unsur bentuk ulang sempur- na yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta do- kumen resmi. Contoh: Perseriketan Bangsa- Bangsa, Undang-Undang Da- sar Republik Indonesia, Singkatan nama gelar, pang- kat, dan sapaan, Contoh: Dr. (doktor), SS. (sar- jana sastra), Prof. (profesor), Kata penunjuk hubungan ke- kerabatan seperti bapak, ibu, saudara, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapa- an dan pengacuan. Contoh: Besok Nenek akan datang Kata ganti Anda Contoh: Bisakah Anda diam? Kalimat Tanya Sesuai isi Para- graf Kalimat tanya adalah kalimat yang mengandung unsur pertanyaan. Beberapa kata tanya diantaranya: a Apa Kata apa digunakan untuk menanyakan subjek bahasan atau benda. b. Dimana Kata dimanan digunakan un- tuk menanyakan tempat. Mengapa Kata mengapa digunakan me- nanyakan alasan d. Kapankah Kata kapan digunakan untuk menanyakan waktu. e. Siapakah Kata siapa digunakan untuk menanyakan orang. f Bagaimana Kata bagaimana digunakan untuk menanyakan tata cara atau keadaan. Imbuhan Dalam bahasa Indonesia terdapat berbagai macam bentuk awalan dan akhiran, Perhatikan penjelasan berikut, a. Awalan atau Prefiks Awalan_ialah imbuhan yang dilekatkan di bagian awal se- buah kata. Ada bermacam- macam awalan dalam bahasa Indonesia, diantaranya ada lah: 1) Awalan me- Fungsi awalan me- mem- bentuk kata kerja bentuk aktif. Makna awalan me- sebagai berikut. a) Melakukan peker- jaan Conteh: Bani mema- sak di dapur Memasak = melaku- kan pekerjaan masak b) Menjadi seperti Contoh: Pedagang kaki lima mulai menjamur di be- berapa trotoar. Menjamur = menjadi seperti jamur © Menyju Conteh: Ayahku mulai melaut. Melaut = menuju lout. d)Berlaku seperti Conteh: Dari tadi Laila membisu, membisu = berlaku seperti orang bisu e) Mencari Contoh: Nino me- rumput di padang gembala, merumput = ‘men- cari’ rumput 2 3) f) Melakukan pekerja- an dengan alat Contoh; Paman me- nyapu halaman. menyapu = mela- kukan pekerjaan dengan sapu ‘Awalan di- Fungsi awalan di- mem- bentuk kata kerja bentuk pasif, Makna awalan di- seba- gai berikut. a) Diberi Contoh: semua ikan dikolam ini mati karena diracun. diracun = diberi acun b) Dijadikan Contoh: Ayam itu akan digulai untuk pesta nanti malam Digulai = dijadikan gulai ©) Dikenai perbuatan Conteh: Kursi itu digeser ke timur. Digeser = dikenai perbuatan meng- geser Awalan ke- Fungsi awalan ke- mem- bentuk kata bilangan dan kata benda. Makna awalan ke- seba- gai berikut. 2) Menyatakan jumlah 4) atau kumpulan Contoh: Keempat buku itu bagus. Keempat = jumlah- nya empat b) Menyatakan urutan ‘Contoh: tempat rapat berada di lantai ketiga Gedung Merdeka. Ketiga = unutan nomor tiga o) Yangdi.... Contoh: Titi menjadi ketua OSIS periode 2013- 2014 ketua = ‘yang ditu- akan! Awalan ber- Fungsi awalan ber- pada umumnya membentuk kata kerja intransitif, yaitu kata kerja yang tidak diikuti objek. Makna awalan ber- seba- gai berikut a) Melakukan perbu- atan Contoh: Hatori ber- jalan kaki menyusuri lembah. Berjalan = melaku- kan perbuatan jalan b) Memakai atau menggunakan Contoh: Mereka berseragam batik. Berseragam = me- Q a) f) makai seragam Mempunyai Contoh: Kamila be- rumah di Sleman. Berumah = mempu- nyai rumah Mengeluarkan atau menghasilkan Conteh; Kambingku beranak tadi malam. Beranak = mengelu- arkan anak. Mengendarai atau menggunakan Contoh: Adikku ber- sepeda ke kantor Bersepeda = me- ngendarai sepeda Mengerjakan atau mengusahakan ‘Contoh: Ayahku betemak itik. Betemak = mengu- sahakan temak 5) _Awalan ter: Fungsi awalan ter- mem- bentuk kata kerja pasif dan kata kerja intransitif. Makna yang ditimbul- kan awalan ter- sebagai berikut. a) Menyatakan keti- daksengajaan Contoh: Buku Ita terbawa kakak, Terbawa = tidak sengaja dibawa 6) b) 9 d) Menyatakan bahwa peristiwa itu telah tejadi Contoth: Penjahat itu tertangkap polisi. Tertangkap = telah ditangkap Menyatakan makna paling Contah: Dieng ada- lah dataran tertinggi di Jawa, Tertinggi = paling tinggi Menyatakan makna dapat di Contoh: Suaranya tidak terdengar.. Terdengar = dapat didengar Awalan se- Fungsi awalan se- mem- bentuk kata keterangan. Makna awalan se- seba- gai berikut. a) Menyatakan satu ‘Contoh: Andi mem- beli sebatang pensil Sebatang = satu batang Menyatakan seluruh Contoh; Berita itu diketahui oleh war- ga sekampung. Sekampung = selu- ruh kampung Menyatakan = mak- na sama dengan atau menyerupai Contoh: — Wajah- nya serupa’ de- ngan wajah ibunya. Serupa = sama de- ngan rupa d) Menyatakan makna waktu Contoh: Sesudah bangun tidur, Widya langsung shalat subuh, Sesudah = waktu sudah ... 7) Awalan pe- Fungsi awalan pe- mem- bentuk kata benda, Makna yang ditimbulkan oleh awalan pe- sebagai berikut. a) Orang yang melaku- kan pekerjaan Contoh: Pahlawan adalah pembela kebenaran. Pembela = orang yang pekerjaannya membela b) Menystakan makna alat Contoh: Dina mem- bawakan penggaris baru. Penggaris = alat untuk menggaris © Menyatakan makna orang yang mempu- nyai sifat Contah: Ema adalah 8) anak yang pemalu. Pemalu = mempu- nyai sifat malu d) Penyebab — sesuatu Conteh: Perusuh selalu datang saat ada acara di sini Perusuh = Orang yang _menyebabkan kerusuha.n ‘Awalan per- Fungsi awalan per- mem- bentuk kata kerja perin- tah dan membentuk kata benda Makna yang ditimbul- kan awalan per- sebagai berikut. a) b) Membuat jadi Contoh: Jangan kamu perbudal adikmut Perbudak = membu- at jadi budak Membuat jadi Contoh: Perkecil garnbar cuangan ini! Perbesar = membu- at jadi kecil Menyatakan makna sebagai pelaku atau orang Contoh: Para pedagang sedang berkumpul. Penjual = orang yang menjual b. Akhiran atau Sufiks Akhiran atau sufiks adalah im- buhan yang dilekatkan di ba- gian belakang sebuah kata. 1) Akhiran -an Fungsi akhiran -an mem- bentuk kata benda, Makna akhiran -an seba- gai berikut, a) Menyatakan makna alat Contoh: Timbangan itu sangat kokoh dan kuat. Timbangan = alat untuk menimbang b) Menyatakan tempat Contoh: Ini adalah pangkalan jek. Pangkalan = tempat mangkal <) Menyatakan makna tiap. Contoh: Ayah mene- rime gaji bulanan. Bulanans tiap bulan dd) Menyatakan hasil Conteh: Masakan Agil sangat enake Masakan = hasil masak 2) Akhiran -i Fungsi akhiran -i mem- bentuk kata kerja perin- tah. Makna akhiran ~i sebagai berikut a) Menyatakan peker- jaan yang dilakukan berulang-ulang Contoh: Rudi, cabuti rumput-rumput di halaman! Cabuti = mencabut berulang-ulang b) _Membuat jadi Contoh: Rin, panasi daging init Panasi = membuat jadi panas Akhiran -kan Fungsi akhiran -kan membentuk kata kerja imperatif dan transitif. Makna akhiran — kan sebagai berikut. Membuat jadi Contoh:rendahkan jemu- van itu! rendahkan = membuat jadi rendah E. KISI-KISI MATER] MATEMATIKA DAN PENALARAN DERET HITUNG 1. Barisan, Deret Aritmatika, dan Geometri a. Pola Barisan Persegi Bilangan persegi adalah bilangan yang memiliki pola seperti persegi Pada pola gambar di atas, jumlah lingkaran dari masing- masing pola jika di susun dalam bentuk bilangan adalah 1, 4, 9, 16 berhubungan dengan persegi, maka bilangan itu dinamakan pola bilangan persegi e ie b. Pola Bilangan Segitiga Bila kita gambar menggunakan lingkaran, akan memiliki pola seperti pada di bawah ini: Pola banyak lingkaran di atas jika dituliskan dalam benuk angka adalah 1, 3, 6, 10,... karena bentuknya seperti segitiga, maka pola bilangan itu disebut pola bilangan segitiga Pola Bilangan Persegi Panjang Bilangan persegi panjang adalah bilangan yang polanya seperti persegi panjang. a @ Banyak lingkaran pada poia di atas jika di tulis dalam bentuk angka adalah 2, 6, 9, 20,..karena bentuknya seperti persegi panjang, maka pola bilangan itu dinama- kan pola bilangan persegi panjang. d. Barisan Fibonanchi Barisan fibonanchi adalah barisan dengan suku yang menyusunnya merupakan jumlah dari dua suku sebelumnya Contoh: 12,3,5,8,13,... 0,1,1,2,3,5,8,13, 0,4,4,8,12, 20,32, @ Barisan dan Deret Aritmetika Barisan aritmatika adalah barisan yang memiliki selisin sama antara kedua suku yang berdekatan ‘Contoh baris Wed Sy F205 Suku pertamanya 1 dan selisihnya atau be- danya 2. Contoh deret W347 bo. Suku pertamanya 1 dan selisinnya atau be- danya 2. Rumus suku ke-n Un=a+(n—1)b ‘Sumus jumlah n suku pertama 0 Sn= aU +U,) atau Sn = Keterangan a: suku pertama b: beda atau selisih Un: suku ke-n Sn: jumlah n suku pertama Dalam barisan bilangan aritmatika, ada barisan aritmatika tingkat 2 dan ada ba~ risan aritmatika tingkat 3, Berikut perbedaannya: Barisan aritmatika tingkat dua ada- lah barisan dimana selisih antara 2 suku yang berurutan merupakan barisan aritmatika tingkat 1 (ba- risan aritmatika biasa), dan untuk mencapai beda yang sama diper- lukan satu tingkatan lagi sehingga dihasilkan selisih yang sama anta- ra dua suku yang berurutan Barisan aritmatika tingkat tiga adalah ba- isan dimana selisih antara 2 suku yang berurutan merupakan barisan aritmati- ka tingkat 1 (barisan aritmatika biasa), selanjutnya diperolah barisan aritmati- ka tingkat 2, dan untuk mencapai beda yang sama diperlukan satu tingkatan lagi sehingga dihasilkan selisih yang sama antara dua suku yang berurutan. Rumus umumnya: Un= an’ +bn+¢ Rumus umumnya: Un= an’ +br?+cn+d ‘Contoh: Un=n? -2n+8=n(n-2)+8 23 32m Contoh; Un =n? —n? +6 =n" (n—-1)+6 6 10 24 54 106 186 4 14 30 52 80 10 16 22 28 666 Barisan dan Deret Geometri Baris dan deret geometri adalah baris atau deret yang memilki rasio yang sama antara suku setelah dengan sebelumnya Contoh baris 3, 6, 12, 24, .. Suku pertamanya 3 dan rasionya 2 Contoh deret 34+6412+24+.. Suku pertamanya 3 dan rasionya 2. Rumus suku ke-n Un=ar"* Sumus jumlah n suku pertama keterangan a: suku pertama rs rasio Un: suku ke-n Sn: jumlah n suku pertama S_:jumilah suku tak hingga Barisan geometri tingkat dua adalah barisan dimana rasio antara 2 suku yang beruruten merupakan barisan geometri tingkat 1 (barisan geometri biasa), dan untuk mencapai beda yang sama diperlukan satu tingkatan lagi sehingga dihasilkan selisih yang sama antara dua suku yang berurutan, Dalam barisan bilangan geometri, ada barisan geometri tingkat 2 dan ada baris- an geometri tingkat 3. Berikut perbedaannya: Barisan geometri tingkat tiga adalah barisan antara 2 suku yang berurutan merupakan barisan geometri tingkat 1 (barisan geomet- ri biasa), selanjutnya diperolah ba~ risan ageometri tingkat 2, dan untuk mencapai beda yang sama diper- lukan satu tingkatan lagi sehingga dihasilkan selisih yang sama antara dua suku yang berurutan, mana selisit Contoh: 1 2 8 64 1024 32768 x2 xd xB x16 x32 x2 x2 x2 x2 Contoh: 1 2 16 1024 1048576 x2 xB x64 x1024 x4 xB x16 x2 x2 Deret Pangkat Tiga Bentuk umumnya: Un ni Contoh: O+1+8+27+ Dua bilangan setelahnya adalah .... 14.842746441254216 +343 bh. Deret Pangkat Dua Bentuk umumnya: Un = Contoh: 04144494 Dua bilangan setelahnya adalah 4 =16 S=25 6 =36 7? =49 0+1+4+9+16425+36449 DS Ue eal ey A ingan Dan Operasinya a. Bilangan Bilangan adalah kumpulan angka yeng menempati urutan dari sebelah kanan sebagai nilai satuan, puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya. Ada beberapa macam bilangan yaitu 1) Bilangan Caeah (C) Bilangan cacah adalah bilangan yang dimulai dari angka 0 selalu bertembah 1 dengan bilangan sebelumnya. Contoh: {o, 1.2,3,4,5,6,..} 2) Bilangan Asli (A) Bilangan Asli adalah bilangan yang dimulai dari angka satu dan bertambah satu dengan bilangan sebelumnya Conteh: {1.2,3.4,5,6,0uf 3} Pecahan Biasa Pecahan biasa adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam = dengan ab eB dan b +0 Contoh: 4) Bilangan Bulat (8) A Bilangan bulat adalah seluruh bilangan yang memiliki bentuk pecahan | atau, a dengan n merupakan bilangan cacah. ‘Contoh: {y-$.-4,-3,-2,-10,1,2,3,4,... 5) Bilangan Prima Bilangan prima adalah seluruh bilangan asli yang hanya memiliki faktor 7 dan dirinya sendiri Contoh: {2.3,5,7.11..} 6) _Bilangan Komposit Bilangan komposit adalah seluruh blangan asi kecuali 1 dan bilangan prima. Conteh: {4.6.8,9,10....} 7) Bilangan Rasional Bilangan Rasional adalah seluruh bilangan yang memenuhi e denga ab eB dan bz OCentoh: AO 3 56 8) _Bilangan Irasional a Bilangan Irasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam + dengan ab ee Back 700'100'100'100 100'4°10'2 2) Menyamakan Menjadi Bilangan Desimal Semakin besar nilai yang dekat dengan tanda koma, maka semakin kecil nilai bilangan tersebut, begitu juga sebaliknya. Contoh: Se 10'4"100'2 Akan diubah dengan menjadiken bilangan desimal: 0,3;0,25;0,05;0,5 Urutan bilangan pecahan dari yang terbesar: les 1s 9,5;0,3;0,25;0,05 = 3°49" a’ too Urutan bilangan pecahan dari yang terkecil: 5 0,05;0,25;0,3;0,5 =——— 100 aol 10'2 1 4 4. Konsep Pangkat dan Akar Bilangan a. Pangkat Bentuk umumnya: xaKaxax..%3 Bxd eee eS pahinpaka Dengan aneB Sifat operasi pemangkatan: Jika a dan b bilangan real, p dan q bilangan rasional maka berlaku hubungan sebagai berikut: a xa’ sah Pata " F = ian (axbJ =a" xb° Gl e=1 Bentuk perpangkatan yang pangkatnye merupakan suatu fungsi disebut fungsi eksponen: Pada fungsi eksponensial berlaku 1) Bentuk al"! =1.a# Omaka f(x)=0 2) Bentuk a”) = 2? make f(x)=p 3) Bentuk a!" =a"! maka #(x) =9(x) 4) Bentuk a”) = 5” Jika a") =p") dengan a>Odan a#1, b>Odan b#1, dan azb maka F(x)=0. Untuk lebih memudahkan dalam belajar menghafal dan memahami operasi pe- mangkatan, berikut kita sertakan beberapa contoh tabel pangkat bilangan: : | 3 a7 4 16 a4 5 25 125. 6 36 216 7 49 33 8 64 $12 9 81 = i 729 a a 10 100 1000 i 121 1331 12 144 M r 1728, 13 169 2197 4 196 2744 5 225 3375 16 256 4096 HU 289 4913 a 18 324 5832 19 361 6859 20 aes : 400 Stoner ae 8000 b. Akar S Akar pangkat dua: Ya ‘Akar pangkat tiga: fa = a! Sifat operasi bentuk akar: V0=0 Vi=i Naxb =a" xb? Contoh: ea = ‘fea =F ; =a =4 =4 Merasionalkan Akar Suatu bilangan dikatakan irasional jike penyebutnya masin berupa akar. Cara mengubah bilangan pecahan irasional menjadi bilangan rasional dengan meng- alikan sekawan dari penyebutnya. Contoh: 93 7 _ vat Vt Avi 4-62 cane sekawan dari penyebutnya adalah y5— /3, maka harus dikalikan 5 +03 +B 4-62 5-3 e+i2 V5-8 a5 — 4,3 ~6V10 + 6/6 st Vis4 15-3 afavs - 2V3 -3v10 +3V6) a 5 © 2N5 ~2N3 ~3vi0+3V6- 5. Pecahan Istimewa Dalam soal ~soal menghitung cepat sering menggunakan angka-angka istimewa. Oleh karenanya Anda harus hafal dan memahaminya untuk membantu mengerjakan soal-soal menghitung cepat. Beberapa pecahan istimewa diantaranya: 1 == 0,333... = 33,33..% 3 z. 0,666... = 66,67...% t = 0,166... = 16,667...% 1 == 0,117...=11,11...% 9 ; =0,0909.... ,09....% 6 Perbandingan Perbandingan merupakan bentuk paling sederhana dari suatu pecahan Perbandingan a ke b dinayatakan dalam atau a:b. Contoh: Dalam suatu kAndang ada 200 ekor ayam dan 250 ekor bebek 250_250 50_5 Perbandingan banyak bebek dan ayam adalah 55929969 a, Memecahkan Masalah Perbandingan 1) Menentukan Suatu Nilai Jika Diketahui Jumlah Perbandingannya perbandingan yang ditanya jumlah bi jumlah perbandingan 7/9" Pereng Contoh: Dalam sebuah kotak terdepat bola merah dan hijau. Jumlah keduanya 60 bola. Jika perbandingan bola merah dan hijau adalah 1: 3, make banyak bola merah adalah, perbandingan bola merah jumlah perbandingan + — «60 (1+3) =+x60 4 Banyak bola merah= x jumlah bola =15 2) Menentukan Suatu Nilai Jika Diketahui Selisih Perbandingannya Banyak yang Ce barang Contoh: Dalam suatu perpustakaan, selisih buku sain dan sosial adalahi6. Perban- dingan buku sain dan sosiat adalah 5: 3. Berapa jumiah seluruh buku dalam perpustakaan tersebut? _ perbandingan jumlah buku selisih perbandingan buku (5+3) S46 6-3) =$x16 xselisih buku Jumlah buku =64 b. Perbandingan Senilai Dan Perbandingan Terbvalik 1) Perbandingan senitai Perbandingan senilai memiliki cri jéka jumtah salah satu komponennya bertambah menyebabkan jumlah komponen yang lain juga bertambah atau sebaliknye. Contoh: Untuk memberi makan 80 ekor sapi dibutuhkan pakan 2 ton rumput sehari Jika ada 120 ekor sapi, maka dibutubkan paken rumput sehari sebanyak ... ton. : A) 2 oe 2 N 120 n 120 80 120 80n = 2x120 2120 80 2 Jadi banyak rumput yang dibutuhkan adalah 3 ton, 2) Perbandingan Berbalik Nilsi Perbandingan berbalik memiliki ciri jika jumlah salah satu komponennya bertambah maka jumlah yang komponen yang lain berkurang atau seba- liknya. Contoh: Pak Muji memiliki useha pembuatan mebel. Sebuah almari unik, jike dikerje- kan oleh 10 orang akan selesai dalam 6 hari Jike almari unik tersebut diker- jakan oleh 12 orang, maka akan selesai dalam .... hari Ue S 101 2 12n=10x6 10x6 _, 12 Jadi jika pekerjaan membuat almari diselesaikan oleh 12 orang akan selesai dalam § hari. 3) Perbandingan Tiga Nilai Jika ada dua perbandingan, misalkan a: b = x y dan b: c =p: g, maka per bandinganketiganya menja aib =x:y bic =p:q atbie =xp:py:yq Contoh: Dalam suatu kotak ada bola merah, hijau dan putih dengan perbandingan merah: hijau sebanyak 1:3 sedangkan hijau: putih sebanyak 1: 4. Jumlah se- luruh bola ada 48. Banyaknya bola merah adalah... m:h =1:3 hip =1:4 chip =1:3:12 h =-Petbandingan merah Bola meral jumlah perbandingan jumlah bola : apts =3 Jadi banyaknya bola merah ada 3. 7 Skala Skala adalah perbandingan antara ukuran pada peta atau gambar dengan keadaan yang sesungguhnya dalam ukuran yang sama. Skala dirumuskan sebagai: Skala = jarak pada peta: jarak sesungguhnya Jarak pada peta = skala x jarak sesungguhnya Jarak sesungguhnya = jarak pada peta:skala Contoh: Jarak pada peta kota A dan kota B adalah 3 cm. Jika penggambaran peta dilakukan dengan skala perbandingan 1: 1, 500.000, maka jarak sebenarnya adalah ... Jarak sesungguhnya = jarak pada peta: skala z 1 7.500.000 aay 1 a 000 = 4.500.000 cm =45km 8. Debit dan Volume Debit adalah banyaknya ait yang mengalir tiap satuan waktu. Hubungan daridebit, ‘volume, dan waktu yaitu: Volume = waktux debit volume Waktu = debit Debit = Volume waktu Contoh: Air mengalir dengan debit 2 L/m. Jika dialirkan selama 15 menit, maka air yang akan tertampung adalah liter Volume = waktu x debit =15mx2L/m =30L 9. Bentuk Aljabar Bentuk aljabar adalah suatu bentuk matematika yang dalam penyajiannya memuat huruf-huruf untuk mewakili bilangan yang belum diketahui. Huruf tersebut disebut variabel. Angka yang menempel didepan variabel disebut koefisien, Bentuk aljabar seperti 4x,-8xy,6x"y disebut bentuk aljabar suku satu atau suku tunggal Bentuk aljabar seperti 4x4 4y,—2xy + 9y",—5x’y + 9y disebut bentuk aljabar suku dua atau binom, Bentuk aljabar seperti disebut bentuk aljabar suku tiga atau trinom. Contoh: 4x —4y +12xy memiliki koefisien x yaitu 4, koefisien y yaitu~4 dan koefisien xy yaitu 12. a, Operasi Hitung Aljabar 1) Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar Untuk menentukan hasil penjumiahan maupun hasil pengurangan pada bentuk aljabar, periu diperhatikan hal-hal berikut ini, a) Suku-suku yang sejenis. b)__Sifat distributif perkalian terhadep penjumiahan pengurangan, yaitu ax(b+c)=axbt+axc ax(b-c)=axb-axc Dengan menggunakan ketentyan-ketentuan di atas, maka hasil penjumlahan maupun hasil pengurangan pada bentuk aljabar dapat dinyatakan dalam bentuk yang lebih sederhana dengan memperhati~ kan suku-suku yang sejenis, Contoh: Hasil penjumlahan dari x—7y +5x’y dan 6x+ 8y—2x’y adalah: (x-7y + 5x'y) + (6x+8y —2x"y) =x-+ 6x—7y + By +5x°y — acy =7x+y+3xy 2) Perkalian Pada perkalian aljabar berlaku sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan, yaitu ax(b+c)=axb+axe dan sifat distributif perkalian tethadap pengurangan, yaitu ax(b—c)=axb—axc, untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c. Rumus-rumus penting: a(x+y)=ax tay (x+y) =x 42 +y2 (x-y) = - any +y’ Conteh: Hasil perkalian (3x-2y) dan (2y-+5x)adalah (3 —2y) x (2y + 5x) = 3x xy + 3ex5x+(—2y) say + (2y) Sx = Oxy +15x! — 4y? —10xy =—4yy +15x — 2y* 3) Perpangkatan Pemangkatan suatu bilangan diperoleh dari perkalian berulang untuk bi- fangan yang sama. Jadi, untuk sebarang bilangan beroangkat a berlaku: a’ xa=axaxa xa Contoh: (a+b) =(a+b)x(a+b) =a tabtab+b* = ah 4+2ab+b" 4) Pembagian Bentuk Aljabar Hasil bagi dua bentuk aljabar dapat kalian peroleh dengan menentukan terlebih dahulu faktor sekutu masing-masing bentuk aljabar tersebut, ke- mudian melakukan pembagian pada pembilang dan penyebutnya. Contoh: Hasil bagi (8x —4x):2x adalah ... B~4x 4x Dy DK (x¢ -2)=2e 4 b, Pemfaktoran Suku Aljabar 1) Bentuk Distributif Bentuk sifat distribusi adalah ax(b+c)=axbtaxc ax(b-c)=axb-axc Conteh: Faktor dari x’ +2xy adalah... X04 2xy = x(x+2y) 2) Faktorisasi Bentuk ax’ +bx+c dengan a=1 Faktor dari ax? +bx+c dengan a=1 adalah: (x+p](x+q)=0 Dengan p dan q merupakan faktor dari ¢ dan memenuhi pxq=Cdan p+q=b, Contoh: Faktor dari x’ +7x+6 adalah... Faktor dari 6: Pasangan faktor dari 6 yang memenuhi adalah 1 dan 6 karena 1x 6=6dan 1+6=7 X +Tx+6=(x+1)(x+6) 3) Faktorisasi Bentuk ax +bx+c dengan a+1 Faktor dari ax’ +bx +c dengan a #1adalah ad tbxtc=ax'+(p+q)x+(pxq) Dengan p dan q merupakan faktor dari cdan memenuhi pxq=aedan ptg=b. Contoh: Faktor dari 2x*—5x+3 adalah. Faktor dari 2x3 =6: 6 # 6 2 3 | 1 -6 S Pasangan faktor dari 6 yang memenuhi adalah — 2 dan-3 karena -2 «-3 =6 dan -2+(-3)=-5, 2x? —5x+3= 2x’ + (-2x—-3x) +3 = 2x? —2x-3x+3 = (2° -2x)+(-3x+3) = 2x(x—1)-3(x-1) =(x-1}(2x-3) 4) Faktorisasi Selisih Kuadrat Faktorisasi selisih kuadrat memiliki bentuk (ax) —b* =(ax-+b)(ax—b) Contoh: Faktor dari 16x" ~81 adalah 16x? —81= (4x +9)(4x—9) 10. Persamaan dan Pertidaksamaan @ Persamaan Jika ¢ = b maka ac = ab, untuk a,b,c bilangan real. Konsep persamaan yang ditanyakan biasanya tentang persamaan satu variable atau dua variable. Conteh: Harga sebuah rumah bulan kemaren sama dengan harga sebuah berlian. Bulan ini harga keduanya juga masih sama. Jika harga 2 rumah bulan ini adalah Rp 700.000,000,00, maka harga dua buah berlian adalah .. fumah =berlian 2 rumah= 2 berlian Rp700,000.000,00 = Rp700,000.000,00 Jadi harga dua buah berlian adalah Rp 700.000,000,00. b, Persamaan Linier Satu Variabel Persamaan Linier Satu Variabel adalah kalimat terouka yang dihubungkan tanda sama dengan ("=") dan hanya mempunyai satu variable berpangkat 1 . bentuk umum persamaan linier satu variable adalah ax+b = c Contoh: x-4=6 2a-8=7 5x+76=5 Pada contoh di atas x, a, b adalah variable (peubah) yang dapat diganti dengan sembarang bilangan yang memenuhi. Cara menyelesaikan persamaan linear satu variabel: 1) Menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama 2) Mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan bukan nol yang sama. Contoh: x-14 =16 X-14+14 = 16+14...(kedua ruas ditambah 14) xs2 HP = {2} © Pertidaksamaan Untuk a, b, ¢, d bilangan real: 1) Jika a 0, maka ac < be 4) Jikaa be 5) Jikaa, 2, dan s. Contoh: 2x-14 <6 2a-627 x+1s5 Cara menyelesaikan persamean linear satu variabel: 1) Menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama 2) Mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan bukan nol yang sama. Jika pada suatu pertidaksamaan dikalikan dengan bilangan negatif, maka aken diperoleh pertidaksamaan baru yang ekuivalen dengan pertidak- samaan semula bila arah dari tanda ketidaksamaan dibalik Contoh: 2a451281 2a+51~512 61-51...(kedua ruas dikurang 51) 2a>30 .(kedua ruas dibagi 2) HP = {aja215} Pertidaksamaan Kuadrat Pertidaksamaan kuadrat adalah suatu pertidaksamaan yang mempunyai variabel paling tinggi berderajat dua dan koefisien variabel pangkat duanya tidak sama dengan nol Bentuk umum: ax? +bx+¢(R)O;ab,ce Ria #0 a = koefisien dari x* b = koefisien dari x c= konstenta (R) = salah satu relasi pertidakamaan (<, >, £, °) ‘Contoh: 2 +3x42>0 x -x4+2<0 xi +6x+720 x'-3x+250 Langkah-langkah menentukan himpunan penyelesaian suatu pertidaksamaan kuadrat adalah sebagai berikut: 1) Ubah bentuk pertidaksamaan ke dalam bentuk umum. 2) Tentukan pembuat nol ruas kiri 3) Letakkan pembuat nol pada garis bilangan. 4) Substitusi sembarang bilangan pada pertidaksamaan kecuali pembuat nol. Jika benar, maka daerah yang memuat bilangan tersebut merupakan daerah penyelesaian. Contoh: —6x-7>0,xER a) ¥-6x-7>0 b) Pembuat nol xe1= =x= © Menguji dengan garis bilangan 8 cuuee —_.. d) Ambilx =0 xX -6x-7>0 x=0 0’ -60-7>0 7 > 0 (salah) Himpunan penyelesaiannya {x|x<~1 atau x> 7, xR} 11, Sistem Persamaan Linear Dengan 2 Variabel/SPL 2 Variabel Bentuk umumnya: axtby =<, ax+by=c, x dan y adalah variable dan a,,a,-b,,b,.C,.c, €R Cara menyeleseikennya dengan menghilangkan salah satu variabel dan menemukan nilai variabel yang lain kemudian mensyubtitusikannya sehingga variabel yang lain ditemukan nilainya. Contoh: Tentukan himpunen penyelesaian dari SPL berikut: ax-y=4 3x-Ty=6 Mengeliminasi salah satu variabel, misalkan variabel x: ax-y=4 3x-Ty = x3} 6x—3y =12 x2| 6x —T4y = 12_ ity =0 Nilai y disubtitustkan ke persamaan 1 atau 2, misalkan ke persamaan 1: 2x-y=4 2x-0=4 2x=4 a 4 Zo? x=2 Himpunan penyelesaiannya adalah {2,0}. 12, Aritmatika Sosial a. Harga Pembelian, Harga Penjualan, Untung, dan Rugi Harga pembelian adalah harga barang saat penjual membeli barang dagangan Harga penjualan adalah harga barang saat penjual menjual barang dagangan- Untung adalah keadaan saat harga penjualan lebih besar daripada harga pem- belian, Untung, dirumuskan sebagai: Keuntungan = Harga penjualan—harga pembelian Rugi adalah keadaan saat harga penjualan llebih kecil daripada harga penjualan. Kerugian dirumuskan sebagai: Kerugian = Harga pembelian-harga penjualan Contoh: 1) Pak Muji membeli tanah seharga Rp 200.000.000,00 kemudian Pak Muji menjual tanah tersebut Rp 240.000.000,00. Artinya Pak Muji mendapat ke- untungan, Keuntungan pedagang=harga jual—harga beli {p2.40.000.000,00 — Rp200.000. 000,00 :p40,000.000,00 2) Pak Habib membeli mobil dengan harga Rp 135.000.000,00. Mobil tersebut dijual dengan harga Rp 113,000.000,00. Artinya Pak Habib mendapat keru- gian Kerugian pedagang =Harga beli —harga jual =Rp135,000.000,00 —Rp113.000.000, 00 =Rp22.000.000,00 b. Persentase Untung dan Rugi Pada persentase untung berarti untung dibanding dengan harga pembelian, dan Persentase rugi berarti rugi dibanding harga pembelian. Persentase keuntungan dan kerugian dirumuskan sebagai Ke Int Persentase untung = = cuntungan_. 190% a rga pembelian Keuntungan = p%xharga pembelian Kerugian Harga pembelian Kerugian = p% xharga pembelian Persentase rugi 100% Contoh: 1) Pak Muji membeli tanah seharga Rp 200.000,000,00 kemudian Pak Muji menjual tanah tersebut Rp 240.000.000,00. Artinya Pak Muji mendapat ke- untungan Rp 40.000,000,00, Keuntungan __Rp40.000.000,00 ~ Rp200.000.000,00 = 20% Petsentase untung= x 100% 100% 2) Pak Umar methbeli televisi dengan harga Rp 4.000.000,00. Televisi tersebut dijual dengan harga Rp 3.500.000,00. Artinya Pak Umar mendapat kerugian Rp 500,000,00. Kerugian Harga pembelian __Rp500.000,00 ~ Rp4.000.000,00 =12,5% Persentase rugi= x 100% «100% © Rabat(Diskon), Bruto, Tara, dan Neto Rabat adalah potongan harga atau lebih dikenal dengan diskon. Rabat = persentase diskon xharga barang Contoh: Sebuah toko menjual sepatu dengan harga Rp 350.000,00, Pada label sepatu tersebut tertulis diskon 10%. Maka Rabatnya adalah: Rabat = persentase diskonx harga barang 10 =<— «Rp350.000,00 90 8350-000, =Rp35,000,00 Jadi potongan harga atau rabatnya adalah Rp 35.000,00. Brute adalah masa isi dan kantong Tara adalah masa kantong. Neto adalah masa bersih atau isi. Bruto =netto +tara Tara = bruto—netto Netto = bruto-tara Contoh: Sekarung gula saat ditimbang masanya 40 kg, Saat karungnya diambil, berat gulanya saja 49,75 kg. Jadi brutonya 40 kg dan nettonya 49,75 kg. Tara =netto—bruto = 40kg -49,75kg 0,25kg d. Bunga Tabungan, Bunga Pinjaman Dan Pajak 1) Bunga Tabungan Bunga tabungan adalah tambahan wang yang diperaleh karena menabung di bank. Bunga bank biasanya dalam bentuk persen. Bunga bank untuk bunga bulanan dirumuskan sebagai Bunga = waktuxp% x modal Bunga bank untuk bunga tahunan dirumuskan sebagai: waktu Bunga = xp% xmodal 4, = PUNTA 99% modal Total = Modal+bunga ‘Conteh: Pak Sam menabung di bank Rp 10.000.000,00. Bang memberikan bungan 2.5% pertahun. Nasabah tersebut menabung selama 10 tahun. Maka: Bunga = waktu xp% xmodal 25 “— xRp10.000.000, Too FP }0.000.000,00 =Rp2.500,000,00 =10x Total = bunga +modal =Rp2.500.000,00 + Rpt0.000.000,00 =Rp12.500,000,00 2) Bunga Pinjaman Bunga pinjaman adalah tambahan uang yang diperoleh karena meminjam uang di bank. Bunga pinjaman biasanya dalam bentuk persen Bunga pinjama dirumuskan sebagai waktu Bunga pinjaman ¥¢p% x pinjaman A _ bunga pinjaman ~~ pinjaman pinjaman-+ bunga pinjaman total waktu p% 100% Total Cicilan = Contoh: Pak Darman meminjam uang di bank Rp 25.000.000,00. Bunga memberikan bungan pinjaman pertahun 10%. Jika Pak Darman meminjam selama 10 ta- hun maka total yang harus dibayarkan adalah Bunga pinjaman = waktux p% xpinjaman = 109 x 525,000.000,00 100 =Rp25.000.000, 00 Total pinjaman = pinjaman + bunga pinjaman =Rp25.000.000,00 +Rp25.000.000,00 = Rp50.000.000, 00 3) Pajak Pajak adalah suatu kewajiban dari masyarakat untuk menyerahkan sebagian kekayaannya pada negara menurut peraturan yang di tetapkan oleh negara. Pajak biasanya dalam bentuk persen, 'Pajak = p%xharga sebenamya Contoh: Suatu negara menerapkana pajak pertambahan nilai untuk suatu produk yang dijual di swalayan, harga aslt produk tanpa pajak adalah Rp 6000,00. Harga jual setelah kena pajak adalah . Pajak=p% xharga sebenarnya 10 =——xR 0,00 tog eee =Rp600,00 Harga sebenarnya = pajak + harga sebenarnya = Rp600,00 xRp6.000,00 = Rp6.600,00 13, Stistika Dalam statistika yang dipelajari diantaranya rata-rata (mean), nilai tengah (median) dan data yang sering muncul (modus) a. Rata-rata (mean) Rata-rata adalah perbandinga dari jumlah semua data dengan banyaknya data (frekuensi data) Rumus rata - rata: x= Jumlah date banyak data Rata-rata gabungan: 1X EN fee nn, Keterangan: x ata-rata gabungan x, = rata-rata data 1 x, = rate-rata data 2 banyak data 1 1, = banyak data 2 n, Contoh: 1) Nilai matematika Agung adalah 7, 8, 8, 9, 10. Nilai rata-ratanya adalah. ' x_ Jumilah data ~ banyak data _7+848+9410 5 =e 5 =8,4 2) Nilai rata-rata matematika 32 siswa kelas X adalah 8. Jika ada tambahan 2 orang siswa keluar dengan nilai sama, rata-ratanya menjadi 7,9. Nilai ma- sing-masing siswa yang keluar tersebut adalah 7,930 = 256 -2x, 237 =256-2x, 237-256 = -2x, ~19=-2x,, -19 Median Median adalah nilai tengah dari data yang sudah terurut. Letak median jika data banyaknya data n genap: +os[x +x, } te be Letak median jika data ganjil: Me =x Contoh: Diketahui suatu data sebagai berikut: 8,7,9,3,6,6, 8,4, 5,8, 7,4,5,6,9,3,8 Median data tersebut adalah .. Data terurutnya adalaah: 3,3,4,4,5,5,6,6,6,7,7,8,8,8,8,9,9 Banyaknya data ada 17, maka letak median Letak 1 1 ln+ t= zl'7+1)=9 Me 6 < Modus Modus adalah data yang sering muncul. Contoh: Diketahui suatu data sebagai berikut: 87,93668458745,.69,38 Modus data tersebut adalah ... Jika diurutkan data tersebut menjadi: 3,344,5,5,666,7.788.88,9,9 Modusnya adalah 8, muncul sebanyak 4 kali. d. Range Range adalah selisih data terbesar dengan data terkecil Range = Data terbesar —Data terkecil ‘Contoh: Diketahui suatu data sebagai berikut: 8,7,9,3,6,6,8,4,5,8,7,4,5,6,9,3,8 Range data tersebut adalah Jika diurutkan data tersebut menjadi: 3,3,4,4,5,5,66,6,7,7,8,8,8,8,9,9 Range = Data terbesar —Data terkecil ee) =6 e. Interpretasi data Interpretasi data merupakan cara membaca suatu tabel, grafik, atau gambar un- tuk disampatkan suatu informasi sesuai suatu informasi sesuai dengan yang dii- nginkan. Biasanya berupa jumiah data atau pun persentase, Contoh: disajikan diagram lingkaran sebagai berikut Sepakbola Jika jumiah seluruh siswa ada 180 maka banyak siswa yang memiliki hobi seperti di atas adalah ... 180° Sepak bola: ——_ x 180 = 90 Sepak bola: x18 40° : 180 = 20 Voli Bare Basket ‘yeas X 180 = 30 360° Renang So 4180-40 60° 14. Himpunan Himpunan adalah kumpulan benda atau objek yang anggota-anggotanya dapat di- defisikan dengan jelas dan memiliki nilai kebenaran yang pasti yaitu benar atau salah dan bukan relatif. ‘Conteh himpunan: Kumpulan hewan berkaki empat, anggotanya dapat ditentukan dengan jelas yaitu kerbau, kambing, sapi, kuda dan lain-lain, Contoh bukan himpunan: Kumpulan orang cantik, anggotanya tidak dapat ditentukan karena setiap orang me- nigatakan bahwa cantik adalah hal yang relat, Artinya cantik menurut seseorang be- lum tentu cantik menurut orang yang lain. Notasi Himpunan Penulisan himpunan antara lain: 1) Nama himpunan ditulis denga huruf capital 2) Objek yang merupakan anggota dari himpunan tersebut ditulis dalam tanda kurung kurawal ({....}} 3) Setiap anggota himpunan dipisahkan dengan tanda koma (). ‘Contoh: Himpunan bilangan ganjil: G = {1,3,5,...} Anggota Himpunan Seluruh bagian dari suatu himpunan disebut sebagai anggota himpunan terse- but. Anggota suatu himpunan disimbolkan sebagai < sedangkant bukan anggo- ta disimbolkan ¢ . Banyaknya anggota atau kardinalitas dari suatu himpunan, misalnya banyak anggota dari himpunan A dituliskan sebagai n(A) Contoh: A= {2.35.7} Maka dapat dikatakan bahwa 2¢A,6 ¢ Adan n(A)=5S Diagram Venn Diagram venn merupakan cara penyajian hubungan beberapa himpunan dengan semestanya dengan menggunakaan lingkaran untuk satu himpunan, Contoh: A= fi, 2,3,4,5,7, 8} dan B = {4,5,6,7,8,9} s A 5 t + AB (AuB)* = {1.2,3,4,5,7,8] = n(A)=7 B= {4,5,6,7,8,9} = n(B)=6 AnB={45,7,8} 3 n(AnB)=4 AvB={1.2,3,4,5,6,7,8,9} =n(AuB)=9 AS = {6,9} = n(a)=2 Be = {2,3} =» n(B‘) =2 (ans) = {123.69} +n((ansy')=s (Avey ={ }on{(ave)}=o d. Operasi Himpunan Hubungan n(A),n(B).n(B>A) dan n(Au8) adalah: n(AwB) =n(A)+n(B)-n(AnB) a(ans)=n(A}+-n(6)-n(ave) als}=a(ave) +n(ac) Contoh: Dalam suatu kelas terdapat 40 siswa. Sebanyak 27 siswa gemar menyanyi dan 29 gemar menari, Banyak siswa yang gemar kedua-duanya adalah... Dengan menggunakan diagram venn diperoleh Ss Menyanyi Menari n(menyanyi- menari) = n(menyanyi)-+ n{menari)—n{menyanyiws menati) = 27+29-40 =16 =~ Jadi banyak siswa yang gemar menyanyi dan menari adalah 16.. 4. Persegi Persegi adalah persegi panjang yang keempat sisinya sama panjang. Sifat-Sifat Persegi a. Semua sisinya sama panjang dan si b. Setiap sudutnya siku-siku. Mempunyai dua buah diagonal yang sama panjang, berpotongan di tengah- tengah, dan membentuksudut siku-siku, Setiap Sudutnya dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonainya Memiliki 4 sumbu simetri. inya yang berhadapan sejajar. Rumus Luas dan Keliling Persegi Luas Persegi: L=sxs Keliling persegi: K = 4s $ adalah panjang sisinya, 2. Persegi Panjang Persegi panjang adalah segi empat dengan sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang, serta keempat sudutnya siku-siku Sifat-Sifat Persegi Panjang a. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar. Setiap sudutnya siku-siku. Mempunyai dua buah diagonal yang sama panjang dan saling berpotongan di titik pusat persegi panjang. Titik tersebut membagi diagonal menjadi dua bagian sama,panjang. d. Mempunyai 2 sumbu simetri yaitu sumbu vertikal dan horisontal. Rumus Luas dan Keliling Persegi Panjang Luas persegi panjang:L = p xl eliling persegi anjang: K = 20+ 21 P adalah panjang dan | adalah lebar. 3. Segitiga Segitiga adalah bidang datar yang dibatasi oleh tiga garis jurus dan membentuk tiga sudut. a. Jenis-Jenis Segitiga Ditinjau Dari Panjang Sisinya Ditinjau dari panjang sisinya ada 3 segitiga khusus, yaitu: 1) Segitiga sama kaki 2) Segitiga sama sisi 3) _Segitiga sembarang adalah segitiga yang ketiga sisinya tidak sama panjang, b. Jenis Segitiga Ditinjau dari Sudutnya Ditinjau dari ukuran-ukuran sudut, maka nama segitiga itu mengikuti nama ukuran sudutnya, yaitu: 1) Segitiga yang ketiga sudutnya lancip disebut segitiga lancip: 2) Segitiga yang salah satu sudutnya siku-siku disebut segitiga siku-siku 3) Segitiga yang salah satu sudutnya tumpul disetaut segitiga tumpul. C. Sifat-Sifat Segitiga 1) Segitiga siku-siku Segitiga siku-siku mempunyai dua sisi tegak lurus yang mengapit sudut siku-siku dan satu sisi miring (hypotenusa) 2) Segitiga sama kaki Di dalam segitiga sama kaki terdapat: a) Dua sisi yang sama panjang sisi tersebut sering disebut kaki segitiga, b) Dua sudut yang sama besar yaitu sudut yang berhadapan dengan , sisiyang panjangnya sama, ©) Satu sumbu simetri. 3) Segitiga sama sisi Di dalam segitiga sama sisi terdapat a) Tiga sisi yang sama panjang. b) Tiga sudut yang sama besar. ©) Tiga sumbu simetri. gd Rumus Luas Dan K ie Luas segitiga jks diketahul'alas dan tinggi’ b= ; xalas xtinggi Luas segitiga jika diketahui panjang ketiga sisinya: L= /S(S—a)(S—b)(S—c) abak=arbrc, $=3k Panjang sisi miring segitiga siku-siku ¢ dan sisi a dan b saling tegak lurus, c dapat dicari dengan rumus Phitagoras ¢ at +b* 4. Jajar Genjang Jajar gejang adalah segi empat dengan kekhususan yaitu sisi yang berhadapan sejajar dan sama sama panjang, D A B a. Sifat-Sifat Jajargenjang 1). Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar. 2) Sudut-sudut berhadapan sama besar. 3) Mempunyai dua buah diagonal yang berpotongan di satu titik dan saling membagi dua sama panjang 4) Mempunyai simetri putar tingkat dua dan tidak memil imetri lipat b. Luas Dan Keliling Jajargenjang Luas jajargenjang: L = alas x tinggi Keliling jajargenjang merupakan jumiah semua panjang sisinya. 5. Trapesium ‘Trapesium adalah segi empat yang memiliki sepasang sisi berhadapan sejajar. 'D é 4. Jenis -Jenis Trapesium 1) Trapesium sembarang Trapesium dikatakan trapesium sembarang jika trapesium tersebut tidak memiliki kekhususan 2) Trapesium siku —siku Trapesium siku ~ siku adalah trapesium yang memiliki sudut siku siku 3) Trapesium sama kaki Trapesium sama kaki adalah trapesium yang kaki - kakinya sama panjang b. Sifat-Sifat Trapesium 1) 2) 2+ 2D =180° sudut dalam sepihak) 3) 4B+ 2C = 180° (sudut daiam sepihak) © Sifat-Sifat Khusus Trapesium Sama Kaki 1) Terdapat dua pasang sudut berdekatan yang sama besar 2) Dalam trapesium sama kaki terdapat diagonal — diagonal yang sama pan- Jang 4. Luas dan Keliling Trapezium Jumlah sisi sejajar x tinggi 2 K = jumlah seluruh sisinya L= 6. Layang - Layang Layang - layang adalah segi empat yang dibentuk oleh dua segitiga sama kaki yang alasnya sama panjang dan berhimpit a. Sifat-Sifat Layang-Layang 1) Terdapat dua pasang sisi yang sama panjang 2) Terdapat sepasang sudut bethadapan yang sama besar 3) Terdapat satu sumbu simetri yang merupakan diagonal terpanjang 4) Salah satu diagonalnya membagi dua sama panjang diagonal lainnya secara tegak lurus b. Luas dan Keliling Layang - Layang diagonal 1x diagonal 2 a K = jumlah seluruh sisinya Belah Ketupat Belah ketupat adalah segi empat yang dibentuk dari segitiga sama kaki dan bayang- annya, dengan alas sebagai sumbu cermin. a. Sifat-Sifat Belah Ketupat 1) Semua sisinya sama panjang 2) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar dan dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonainya. 3) Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjangdan saling tegak lurus 4) Kedua diagonal belah ketupat merupakn sumbu simetrinya b. Keliling dan Luas Belah Ketupat nal 2 K=4xsisi Lingkaran Lingkaran adalah himpunan titik-titik yang berjarak sama dengan titik tertentu yang merupakan titik pusatnya. Jarak tersebut disebut sebagai jari-jari a. Sifat Lingkaran )) _Memiliki simetri putar tak terhingga ) Memniliki simetri lipat dan sumbu lipat tak terhingga ) ) wy Tidak memiliki titik susut Memiliki satu sisi & 6. Luas dan Keliling r: jeri-jarllingkaran d: diameter Contoh: Perhatikan gambar berikut! i emt aes hy 40. cm ———Luas bangun tersebut adalah... eriey pono = Panjang x lebar = (40-14) «14 = 26x14 = 364 tee = ox 14 axa x 4 =154 tus = seinen rs Caan = 364+154 =518 1. Satuan Waktu J abed = 100 tahun 1 triwulan = 3 bulan Tdasawarsa = 10 tahun 1 bulan = 30hari 1 windu = 6 tahun 1 minggu T hari 1 lustrum = 5 tahun 1 hari 4 jam 1 tahun = 12 bulan 1 Jam = 60 menit semester = 6 bulan 1 menit = 60 detik Tcaturwulan = 4 bulan Contoh: Sebuah benda antik seudah berumur 2 abad 3 windu 2 dasawarsa. Dua tahun yang akan datang umur benda antik tersebut adalah ... tahun. 2 abad + 3 windu + 2 dasawarsa+2tahun = 200 tahun+24 tahun +20 tahun+ 2tahun = 246 tahun 2. Satuan Panjang km dm cm. mm Setiap turun satu tangga x10. Setiap naik satu tangga:10 ‘Contoh: Upeh memiliki pita sepanjang 6 meter. Pita tersebut diberikan pada Nia 120.cm. Ibu memberi Upeh pita 0,5 dm pita, Pita Upeh sekarang adalah —. Pita Upeh= 6m-120cm+0,5dm = 6m-1,2m+0,05dm = 485m 3. Satuan Berat ton kw Setiap turun satu tangga x10. Setiap naik satu tangga:10 1 pon = 54g Contoh: Sebuah gudang menampung 6 ton beras, 12 kw gula dan 1200 kg tepung terigu Total muatan yang ada di dalam gudang adalah .. kg Total = beras + gula+ terigu =6 ton+12 kw+1200kg = 6000 kg +1200 kg+1200kg = 8400kg 4. Satuan Luas km? hm? = ha dam?= are m dm? cm? mm? Setiap turun satu tangga «100 Setiap naik satu tangga:100 Contoh: Pak Muji adalah juragan tanah. Beliau memiliki 8000 ha tanah. 0,75 tanahnya untuk ditanami jati dan sisanya untuk kebun buah. Total luas kebun buah adalah ... m? Luas kebun buah = (1-0,75)6000 ha = (0.25)6000 ha = (0,25)60.000.000 m* = 15,000,000 m* 5. Satuan Volume km? hm? dam? Setiap turun satu tanga x1000. Setiap naik satu tangga:1000. Contoh: Air yang masuk dalam sebuah bak besar adalah 90 m3. Separuhnya digunakan untuk berbagai keperluan. Sisa air dalam bak tersebut adalah ...iter. Sisa = {1-3} m 2 {es = {3} 000 liter = 45,000 liter LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BANGUN RUANG 1. Kubus @ Bigord bidang-D=tv2 < —_Luas permukaan: be Diagonal tuang: O=1¥5 d. Volume: V=r’ e. Panjang kerangka: D = 12r 2 Balok Panjang kerangka: 4p 4l4+0 b. Panjang diagonal sisi balok vprtt. ype +e year © Panjang diagonal ruang: yp ehae d. Luas permukaan balok: L=2(pxl+pxt: +txl) @. _Luas bidang diagonal: typ Fp +e pve +P £ Volume: V = px1xt 3, Prisma Segitiga a Luas selimut: Keliling alas tinggi b. Luas permukaan: Keliling alas xtinggi+ 2xIuas segitiga © — Yolume prisma: Luas alas xtinggi+ 2xluas segitiga 4. Tabung cme a. Luasselimut: 2mrt b. Luas permukaan: 2ar(t+r) c. Volume tabung: art Kerucut (> a. Luas selimut: mrs b. Luas Permukaan: mr(s-+r) 1 c. Volume: —ar’t Limas segitiga > a. Luas alas’ pxaxt b. Luas permukaan: luas alas + jumlah luas sisi tegak c. Volume: luas alas tinggi Limas segiempat ? a. _Luas permukaan: luas alas + jumlah luas sisi tegak 1 s. b. Volume: Tuas alasx tinggi 8 Bola a. Luas permukaan: 4nr? b. Volume: Contoh: Volume balok yang memiliki panjang 12 cm, lebar 8 cm dan tinggi 10 cm adalah Volume = panjang x lebar x tinggi =12 cmx8 cmx10 cm = 960cm’ Ee EAg ie} 1. Sudut Berpelurus Jika dua sudut berjumlah 180°, maka salah satu sudut merupakan pelurus sudut yang fain. Contoh: Pp 139250" A ° B ZAOP adalah pelurus ZBOP, sehingga: ZAOP + ZBOP = 130° +50° = 180° 4AOB adalah sudut lurus, berarti ZAOP dan BOP saling berpelurus. 2. Sudut Berpenyiku b Jika dua sudut berjumlah 90°, maka salah satu sudut merupakan penyiku sudut yang lain. Contoh: 60° 30° ZBAC+ ZCAD = 60° + 30° = 90° ZBAD adalah sudut siku-siku, berarti BAC dan

Anda mungkin juga menyukai