Anda di halaman 1dari 9

GEOLOGI

Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
1. Ahmad Diwan Pranata

2. Egyd Ajhari

3. M. khawirian Arisandi

4. Matriady

5. M.Reza Sultoni

6. Helmi Hardi

MATARAM 21-09-2017
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Al-hamdulillah penulis haturkan kepada Allah SWT yang maha kuasa yang telah memberikan
beberapa kenikmatan yang berupa Iman, Islam dan kesehatan , sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas karya ilmiah ini dengan baik. Taklupa penulis haturkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah banyak membantu dalam penulisan karya ilmiah ini.

Dalama karya ilmiah ini kami akan membahas tentang mengidentifikasi masalah :

A. Sungai dan pengalirannya :

- Sungai
- Morfologi sungai
- Kontrol banjir
- Evolusi sungai

B. Air tanah :

- Pengisian dan aliran air tanah


- Muka air tanah
- Perawatan kualitas air tanah

begitu juga penulis mohon maaf apabila dalam penulisan ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan sehingga saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan. Semoga karya
ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI
Kata pengantar............................................................................................................................4

Daftar isi.....................................................................................................................................4

BAB I
A. Sungai dan pengalirannya.......................................................................................................5

1. Sungai....................................................................................................................................5

2. Morfologi sungai...................................................................................................................6

3. Konttrol banjir.......................................................................................................................6

4. Evolusi Sungai.......................................................................................................................7

BAB II
B. Air Tanah.....................................................................................................................................8

1. Pengisian dan aliran air tanah................................................................................................9

2. Muka air tanah.......................................................................................................................9

3. Perawatan kualitas air tanah..................................................................................................9


BAB I

A.Sungai dan pengaliranya

1. Sungai
Sungai merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia, oleh karena itu penelitian
dan manajemen sungai ini dilakukan oleh berbagai profesi.

Ahli sanitari misalnya, meneliti sedimen sungai yang berasal dari buangan limbah serta pengaruhnya
terhadap lingkungan. Sedangkan ahli teknik sipil, mengelola sungai untuk keperluan reservoir,
pembangunan pelabuhan dan jembatan.

Macam-macam pola aliran sungai :

• POLA ALIRAN DENTRITIK

mirip sebuah gambaran batang pohon dengan cabang-cabangnya, mengalir kesemua arah dan

akhirnya menyatu diinduk sungai.

Terdapat pada daerah dengan struktur batuan yang homogen(granit) atau lapisan sedimen horizontal

• POLA ALIRAN REKTANGULAR

Dibentuk oleh cabang – cabang sungai yang berkelok, berliku-liku, dan menyambung secara

membentuk sudut-sudut tegak lurus, Banyak dikendalikan oleh pola kekar atau sesar yang juga

berpola berpotongan secara tegak lurus, Dapat terbentuk pada batuan kristalin, batuan kerasberlapis
horizontal.

• POLA ALIRAN RADIAL

Terjadi dari banyak sungai jenis konsekuen yang sentrifugal daru suatu puncak, misalnya

pegunungan kubah atau gunung api muda.

Cekungan struktur dapat pula membentuk pola aliran radial yang sentripetal ketengah.

• POLA ALIRAN TRELIS

Berbentuk mirip panjang – panjang atau pola trali pagar. Pola ini merupakan ciri dari sungai yang berada

pada batuan yang berlipat dan miring kuat. Sungai –sungai yang lebih besar cenderung
mengikutisingkapan dari batuan lunak dan jurus (subsekuen),cabang-cabang sungainya yang masuk dari
kirikanannya adalah berjenis obsekuen atau resekuen.Induk sungai yang memotong arah struktur
utamamungkin karena superposisi.
• POLA ALIRAN ANNULAR

Aliran yang terbentuk pada daerah kubah struktural yang telah terkikis dewasa sehingga sungai–sungai

besarnya mengalir melingkar mengikuti struktur dan batuan yang lunak. Sungai-sungai ini jenis
subsekuen.

Pola aliran annular dengan demikian merupakan variasi dari pola aliran trelis

2. Morfologi sungai
Morfologi sungai adalah ilmu yang mempelajari tentang geometri (bentuk dan ukuran), jenis,
sifat dan perilaku sungai dengan segala aspek dan perubahannya dalam dimensi ruang dan waktu. Dengan
demikian, morfologi sungai ini akan menyangkut juga sifat dinamik sungai dan lingkungannya yang
saling terkait.

Dua proses penting dalam sungai adalah erosi dan pengendapan, yang dipengaruhi oleh jenis aliran air
dalam sungai yaitu:

*aliran laminer: jika air mengalir dengan lambat, partikel akan bergerak ke dalam arah paralel terhadap
saluran.

*aliran turbulen: jika kecepatan aliran berbeda pada bagian atas, tengah, bawah, depan dan belakang
dalam saluran, sebagai akibat adanya perubahan friksi, yang mengakibatkan perubahan gradien
kecepatan.

erosi terjadi pada dinding ataupun dasar sungai dibawah kondisi aliran yang bersifat turbulen.

pengendapan akan terjadi jika material yang dipindahkan jauh lebih besar untuk digerakkan oleh
kecepatan dan kondisi aliran.

3.Kontrol Banjir
Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan agar dapat mengurangi banjir tahunan, yaitu dengan
menanam banyak pepohonan agar air hujan tidak langsung mengalir ke sungai, tetapi tertahan
pada akar pepohonan.

Kandungan air pada akar pepohonan akan berfungsi sebagai reser: Air di musim kemarau.
Mengolah sampah dengan benar. tidak membuang sampah ke sungai atau ke jalanan, juga dapat
mengurangi bahaya banjir. “Jika sampah dibuang sembarangan, sampah dapat menyumbat
saluran-saluran air yang ada dan mengakibatkan banjir saat hujan datang. Mencegah banjir
dengan membuat sumur resapan adalah cara yang terbaik untuk daerah perkotaan.
4. Evolusi Sungai
Pada proses erosi dan evolusi lembah maka sungai mempunyai tendensi untuk mengerosi kearah
hulu dan meningkatkan panjang lembah hingga mencapai divide. Erosi kearah hulu terjadi
karena ada hubungan antara lembah dan lereng regional. Penambahan volume air dan kecepatan
air kanal untuk mengerosi pada bagian hulu sungai lebih cepat kemudian mundur kearah dinding
lembah. Dengan demikian, Bagian atas dari lembah menjadi bagian hulu yang diperluas.

Pada umumnya evolusi sungai dikota ini sangatlah buruk , peristiwa masuknya bahan-bahan
berbahaya, merugikan, atau tidak disukai ke dalam air dengan konsentrasi atau jumlah yang
(secara langsung atau kumulatif) cukup besar untuk dapat merugikan atau memengaruhi
kegunaan atau kualitas sungai
BAB II

B. Air tanah
air tanah merupakan kandungan air di dalam tanah baik berupa air tanah dangkal maupun
air tanah dalam. bidang studi geografi yang mempelajarinya disebut geohidrologi.

* JENIS AIR TANAH

1.1. Air Tanah Freatik

merupakan air tanah dangkal, contohnya air sumur yang terletak di antara air permukaan dan
lapisan kedap air (impermeable).

1.2. Air Tanah Dalam (Artesis)

meruapakan air tanah dalam, terletak di antara lapisan akuifer dengan lapisan batuan kedap
air (akuifer terkekang).

1.3. Air Tanah Meteorit (Vados)

merupakan air tanah yang berasal dari proses presipitasi (hujan) dari awan yang mengalami
kondensasi bercampur debu meteorit.

1.4. Air Tanah Baru (Juvenil)

merupakan air tanah yang terbentuk dari dalam bumi karena intrusi magma. air tanah juvenil
ditemukan dalam bentuk air panas (geyser).

1.5. Air Konat

merupakan air tanah yang terjebak pada lapisan batuan purba sehingga sering copypaste dari
fuat cepat disebut fosil water.
1. Pengisian dan alian air tanah

1.1 PENGISISAN AIR TANAH

Pengisisan air tanah adalah, peningkatan jumlah air tanah alami


menggunakan teknik pengantaran buatan manusia seperti (cekungan resapan,selokan, bendungan,
atau sumur injeksi. Penyimpanan dan pengambilan kembali akuifer adalah jenis spesifik
pengisian ulang air tanah yang dipraktikkan dengan tujuan menambah sumber daya air tanah dan
mengambil kembali air itu pada kemudian hari untuk berbagai kebutuhan.

1.2 ALIRAN AIR TANAH

Aliran air tanah merupakan salah satu rangkaian proses dalam siklus hidrologi

Air tanah merupakan air yang bergerak di dalam tanah mengisi ruang-ruang antar butir tanah atau
dalam retakan-retakan batuan. Aliran air tanah merupakan salah satu rangkaian proses dalam
siklus hidrologi. Sumber utama air tanah adalah air hujan yang terinfiltrasi, dikurangi penguapan
dari permukaan tanah dan transpirasi.

2. Muka Airtanah
Muka air tanah (water table) merupakan pemisah antara zona air tanah atau phreatic water
dengan pipa kapiler. Muka air tanah (water table) secara teoritis merupakan perkiraan elevasi air
permukaan
pada sumur yang hanya merembes pada jarak yang pendek ke zona jenuh air.

Jika air tanah mengalirhorisontal, elevasi muka air pada sumur sangat berhubungan dengan muka
air tanah. Dengan adanya sumur akan mengubah bentuk aliran dan elevasi muka air pada sumur

3. PERAWATAN KUALITAS AIR TANAH

Dalam kehidupan sehari- hari kita mengkonsumsi air untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Air yang
kita konsumsi tersebut sebagian besar berasal dari air yang berada di dalam lapisan tanah yang biasa
kita sebut dengan air tanah

Dampak dari pencemaran air tanah sangatlah mengancam kelangsungan hidup manusia. Untuk
meminimalisir dan menghindari dampak- dampak tersebut, ada beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk menanggulangi pencemaran air tanah.

Berikut adalah penjelasannya.


1.1 Remediasi

Cara pertama untuk menanggulangi pencemaran air tanah adalah remediasi. Kegiatan yang perlu
dilakukan dalam sistem remediasi ini adalah memulihkan kembali permukaan tanah yang telah
mengalami pencemaran

1.2. Bioremediasi

Bioremediasi ini termasuk dalam remediasi in situ. Pembersihan tanah dengan teknik
bioremediasi ini dilakukan dengan cara menambahkan mikroorganisme pengurai seperti jamur
vesikular arbuskular mikoriza dan bakteri pengurai ke dalam tanah. Mikroorganisme pengurai
tersebut akan memecah polutan menjadi gas korbon dioksida dan air, sehingga tidak berbahaya
lagi untuk tanah

Anda mungkin juga menyukai