PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari Penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui Sejarah berdirinya Nasi Goreng Jamur.
Untuk mengetahui Struktur Kepemilikan Usaha Nasi Goreng Jamur.
Untuk mengetahui apa saja bahan yang digunakan untuk pembuatan
Nasi Goreng Jamur.
Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan Nasi Goreng Jamur
Untuk mengetahui kendala dan keuntungan yang diterima.
Untuk mengetahui sistem pemasaran yang digunakan.
Untuk mengetahui rasa Nasi Goreng Jamur.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.2 Wirausaha
Berdasarkan perkembangan teori, wirausaha diambil dari terjemahan bahasa
prancis yaitu Entrepreneur, kemudian diterjemahkan kedalam bahasa inggris
between taker atau go between. Menurut Savary, yang dimaksud dengan
Entrepreneur ialah orang yang membeli barang dengan harga pasti.
Tahun 1985, Robert Hisric menjelaskan pengertian Entrepreneur adalah
proses menciptakan sesuatu yang berbeda dengan mengabdikan seluruh
waktu dan tenaga disertai dengan menanggung resiko keuangan, kejiwaan
sosial dan menerima balas jasa dalam bentuk uang dan kepuasan pribadinya.
Selain itu di Amerika sendiri istilah Entrepreneur memberikan makna yang
berbeda-beda, dalam suatu kepustakaan yang dimaksud entrepreneur atau
enterprising man ialah orang yang:
Orang yang mengambil resiko.
Orang yang berani menghadapi ketidakpastian.
Orang yang mampu membuat rencana kegiatan sendiri.
Orang yang dengan semangat kebangsaan melakukan kebaktian
terhadap tugas.
Orang yang mampu menciptakan kegiatan usaha dan kegiatan industri
yang sebelumnya tidak ada.
3
2.3 Badan Usaha Perorangan ( HOME INDUSTRI )
Badan Usaha adalah Sekumpulan orang dan atau modal yang mempunyai
kegiatan atau aktivitas yang bergerak dibidang perdagangan atau dunia
usaha atau yang disebut juga perusahaan.
Badan Usaha Perseorangan adalah suatu bisnis yang dmiliki oleh pemilik
tunggal sedangkan pengusaha perorangan adalah pemilik dari suatu
perusahan perseorangan. Yang mempunyai tenaga kerja kurang dari 50
orang .
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
Margarin
Pengembang Roti (fermipan)
Bumbu-bumbu
isi (kacang hijau)
Alat-Alat:
Mixer manual (kocokan adonan)
Wadah adonan
Alat penghalus/mesin penggiling
Cetakan Roti
Loyang
Mesin oven besar
Pembungkus Roti, dan
Keranjang
6
10. Setelah cukup mengembang kemudian di cetak dengan sendok susu
lalu didiamkan lagi sampai benar-benar mengembang di atas loyang.
11. Langkah terakhir yaitu adonan yang sudah ada di loyang mulai di oven
satu per satu loyang.
12. Peng-ovenan ini sekitar 15 menit/tercium harum roti berarti sudah
matang.
13. Setelah itu roti yang sudah matang di angkat dan di dinginkan di
keranjang roti.
14. Lalu langkah terakhir untuk roti yang sudah dingin roti itu mulai
dikemas dan diberi label.
3.1.4 Pendapatan
Apabila dihitung dengan uang, modal perharinya kurang lebih
Rp1.000.000,00 dan keuntungan kotornya mencapai Rp 1.750.000,00
perhari. Keuntungan kotor ini merupakan keuntungan yang belum
dipotong dari bahan-bahan produksi, upah karyawan dan lain-lain.
7
Harga dari produsen berkisar Rp 700,00 yang kemudian sampai di tangan
konsumen seharga Rp 1.000,00.
8
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang kami lakukan kami dapat menyimpulkan,
bahwa dalam penjualan roti mochi mendapatkan keuntungan yang lumayan.
Tidak hanya itu saja , roti mochi dapat mudah diterima dengan harga yang
cukup relatif murah, prosesnya mudah dan alat pembuataannya pun relatif
sederhana sehingga untuk memulai usaha ini tidak memerlukan biaya yang
besar. Roti moci rasanya juga tidak membosankan dan sangat digemari oleh
semua kalangan serta sehat karena terbuat dari bahan dan proses yang
berkualitas.
4.2 SARAN
Penjual harus memperhatikan kesehatan.
Perlu adanya peningkatan penampilan kemasan agar tampak lebih menarik
sehingga konsumen tertarik untuk membeli.
Perlu pengembangan pemasaran yang lebih lagi.
Varian rasa yang bertambah.
9
DAFTAR PUSTAKA
id.m.wikipedia.org/wiki/usaha_kecil
hidayat otong,dkk.2015. Kewirausahan(materi perkuliahan). Bandar Lampung :
TIM Dosen Kewirausahaan.
tugaskulieh.blogspot.co.id
www.wirausaha.com
10
Lampiran
11