PANDUAN TEKNIS
TATA CARA PENGAJUAN PROPOSAL PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
Kita selayaknya mensyukuri dan berbangga hati dengan iklim tropis yang
dikaruniai Tuhan Yang Maha Esa untuk Indonesia. Dengan keunggulan geografis
inilah, kelapa sawit mampu tumbuh dengan subur dan menjadi produk andalan
strategis bangsa. Prospek industri kelapa sawit Indonesia semakin cerah di pasar
minyak nabati dunia. Saat ini Indonesia telah menjadi produsen kelapa sawit terbesar
di dunia, dimana Indonesia menyumbang sebanyak 48 % dari total volume produksi
minyak sawit di dunia, dan diikuti Malaysia sebesar 37% dari total volume produksi
minyak sawit dunia.
Pengembangan produk hilir kelapa sawit menjadi bagian dari industri yang
terus berkembang. Pemanfaatan kelapa sawit dan produk turunannya tidak lepas
dari dukungan penelitian dan pengembangan produk. Peran penelitian dan
pengembangan kelapa sawit dari hulu sampai hilir dapat memberikan peluang
sekaligus tantangan untuk menghasilkan produk berdaya saing. Kemajuan teknologi
perlu diimbangi dengan hasil-hasil penelitian yang nyata sehingga implementasi ke
skala produksi akan semakin terarah dan terciptanya diversifikasi produk yang
diiringi dengan peningkatan nilai tambah.
Dalam rangka mendorong pengembangan kelapa sawit yang berkelanjutan,
sesuai dengan amanat Peraturan Presiden No. 61 Tahun 2015 tentang Penghimpunan
dan Penggunaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit, beserta perubahannya terakhir
dengan Peraturan Presiden No. 66 Tahun 2019 tentang perubahan kedua atas
Peraturan Presiden No. 61 Tahun 2015, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa
Sawit ditugaskan untuk mengimpun, mengadministrasikan, mengelola, menyimpan
dan menyalurkan dana perkebunan kelapa sawit. Salah satu penggunaannya yakni
untuk penelitian dan pengembangan kelapa sawit. Untuk itu, Badan Pengelola Dana
Perkebunan Kelapa Sawit membentuk Program Grant Riset Sawit dalam rangka
meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mendorong penguatan
perkebunan dan industri sawit nasional yang memiliki nilai tambah, berdaya saing
tinggi, berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Buku pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan oleh berbagai pihak yang
terlibat dalam program Penelitian dan Pengembangan Grant Riset Sawit, termasuk
penyelenggara, tim komite riset, dan seluruh lembaga litbang yang berminat untuk
mengajukan proposal guna mengidentifikasi masalah dan menyediakan solusi yang
tepat bagi pengembangan kelapa sawit Indonesia. Terima kasih diucapkan kepada
para pihak yang telah memberikan data-data dan bahan dalam penyusunan buku
pedoman ini.
Direktur Utama
PANDUAN TEKNIS 2
DAFTAR ISI
PANDUAN TEKNIS 3
1. PENDAHULUAN
a. LATAR BELAKANG
Perkebunan memiliki peran penting dan berpotensi besar dalam
pembangunan perekonomian Indonesia. Salah satu lingkup pengaturan
perkebunan yang diatur dalam Undang-undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang
Perkebunan, adalah penelitian dan pengembangan. Penelitian dan
pengembangan perkebunan dimaksudkan untuk menghasilkan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dibutuhkan dala pengembangan usaha
perkebunan agar memberikan nilai tambah, berdaya saing tinggi, dan ramah
lingkungan.
Kelapa sawit sebagai salah satu komoditas perkebunan strategis masih
sangat membutuhkan penelitian dan pengembangan terutama yang
berdampak langsung terhadap perkembangan industri kelapa sawit nasional.
Penelitian dan pengembangan atas kelapa sawit juga diperlukan untuk
menjamin pengembangan perkebunan kelapa sawit secara berkelanjutan.
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) merupakan
badan pengelola dana perkebunan yang didirikan sebagai perwujudan amanah
dari Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2015 tentang Penghimpunan Dana
Perkebunan Kelapa Sawit yang bertugas untuk melakukan penghimpunan
dana untuk mendorong pengembangan perkebunan kelapa sawit. Salah satu
penggunaan dari dana yang dihimpun tersebut adalah penelitian dan
pengembangan perkebunan kelapa sawit.
Program penelitian dan pengembangan perkebunan kelapa sawit dari
aspek hulu hingga hilir yang dikembangkan BPDPKS merupakan salah satu
diantara upaya BPDPKS untuk melakukan penguatan, pengembangan dan
peningkatan pemberdayaan perkebunan dan industri kelapa sawit nasional
yang saling bersinergi di sektor hulu dan hilir agar terwujud perkebunan kelapa
sawit yang berkelanjutan. Intensifikasi kegiatan penelitian dan pengembangan
di bidang kelapa sawit dilakukan secara komprehensif dan hasilnya
dipublikasikan secara internasional.
Kegiatan penelitian dan pengembangan merupakan pondasi industri
hilir, yang dibutuhkan sebagai ujung tombak kemajuan industri. Oleh
karenanya diperlukan alokasi dana Litbang yang mencukupi agar penguatan
aktivitas litbang dapat dilakukan dan dimanfaatkan semaksimal mungkin
untuk mendukung pengembangan perkebunan dan industri sawit. Indonesia
masih memiliki tugas besar untuk mengejar ketertinggalan dibanding negara
Malaysia yang selama ini menjadi benchmark dalam hal pengembangan
industri kelapa sawit dan teknologi hilirisasi CPO. Semakin banyak hasil
penelitian yang diberikan akan berdampak positif terhadap produk kelapa
sawit Indonesia di pasar global. Oleh karenanya diperlukan penguatan
kegiatan penelitian yang secara optimal meningkatkan nilai tambah dan
PANDUAN TEKNIS 4
mendukung industri perkelapasawitan Indonesia, meningkatkan daya saing
industri, dan meningkatkan pendapatan melalui aktivitas ekonomi sawit
dengan keunggulan kompetitif melalui transformasi ekonomi berbasis inovasi.
Program Penelitian dan Pengembangan merupakan wahana yang
memberikan kesempatan bagi para peneliti bidang perkelapasawitan dari
perguruan tinggi, lembaga litbang milik pemerintah dan swasta, dan industri
untuk mewujudkan hubungan kerja sinergis antara lembaga penghasil konsep
dan teknologi dengan lembaga manufaktur/industri. Selanjutnya produk-
produk industrial mutakhir dengan fitur-fitur baru, atau yang mampu memutus
rantai ketergantungan dengan pihak luar negeri, dimungkinkan beredar di
pasaran sebagai hasil penelitian-penelitian perguruan tinggi di dalam negeri.
Dengan demikian, budaya penelitian (yang bernuansa penciptaan produk
secara berkelanjutan) akan tumbuh di dunia industri Indonesia, dan budaya
industri (yang bernuansa time to market) akan tumbuh pula di perguruan
tinggi di Indonesia.
PANDUAN TEKNIS 5
c. LUARAN PENELITIAN
Luaran yang diharapkan dari Program Penelitian dan Pengembangan ini
adalah:
1) Teknologi dan rekayasa sosial untuk mengatasi permasalahan bangsa,
khususnya permasalahan pembangunan perkelapa sawitan yang berkaitan
dengan pangan, energi, kesehatan, lingkungan, dan kemiskinan dalam
kerangka keberlanjutan (sustainability) kelapa sawit nasional.
2) Teknologi dan/atau produk yang siap diaplikasikan oleh seluruh pemangku
kepentingan khususnya petani kelapa sawit nasional.
3) Rekomendasi kebijakan Pemerintah untuk pembangunan industri kelapa
sawit nasional.
4) Sinergi antara lembaga penelitian dan pengembangan/ perguruan tinggi
dan industri dalam kegiatan penelitian dan pengembangan secara
berkelanjutan, termasuk pengembangan sumber daya manusia kelapa
sawit nasional.
5) Industri nasional yang mandiri dan berkemampuan menghasilkan produk-
produk yang berdaya saing tinggi berbasis penelitian dan pengembangan.
6) Budaya penelitian yang menghasilkan temuan ilmiah, mendasar, strategis
dan prospektif yang dapat dimanfaatkan oleh petani dan industri kelapa
sawit nasional.
d. DEFINISI
Dalam buku panduan ini, yang dimaksud dengan:
1) Perkebunan Kelapa Sawit adalah segala kegiatan pengelolaan SDA, SDM,
sarana produksi, alat dan mesin, budidaya, panen, pengolahan, dan
pemasaran terkait tanaman perkebunan Kelapa Sawit.
2) Program Dukungan Dana Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Kelapa
Sawit yang selanjutnya disebut Program Dukungan Dana Litbang adalah
program pemberian bantuan dana kepada lembaga penelitian dan
pengembangan untuk melaksanakan penelitian dan pengembangan terkait
kelapa sawit yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
3) Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang selanjutnya disebut
Badan Pengelola Dana adalah badan yang dibentuk oleh pemerintah untuk
menghimpun, mengadministrasikan, mengelola, menyimpan, dan
menyalurkan Dana yang salah satu penggunaannya untuk kepentingan
penelitian dan pengembangan Perkebunan Kelapa Sawit.
4) Lembaga penelitian dan pengembangan yang selanjutnya disebut Lembaga
Litbang adalah lembaga atau instansi berbadan hukum yang bergerak di
bidang penelitian dan pengembangan di bawah kementerian/lembaga
pemerintah, pemerintah daerah, perguruan tinggi, lembaga swasta atau
lembaga lainnya.
PANDUAN TEKNIS 6
5) Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang
selanjutnya disebut Direktur Utama adalah direktur utama yang ditunjuk
untuk melaksanakan tugas dan bertanggung jawab atas pengelolaan Dana
Perkebunan Kelapa Sawit sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
6) Komite Penelitian dan Pengembangan adalah komite yang terdiri dari para
ahli di bidang kelapa sawit yang ditunjuk oleh Direktur Utama untuk
melaksanakan tugas penilaian, perumusan, dan memberikan rekomendasi
Lembaga Litbang yang dapat diberikan dukungan dana, serta riviu
kemajuan pelaksanaan litbang yang diberikan dukungan dana dalam
kegiatan monitoring dan evaluasi.
7) Peneliti adalah orang yang melakukan kegiatan penelitian dan
pengembangan yang bekerja di bawah Lembaga Litbang.
2. DASAR HUKUM
a. Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
b. Undang Undang No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
c. Undang Undang No 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan.
d. Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 2015 tentang Penghimpunan Dana
Perkebunan.
e. Peraturan Presiden No 61 Tahun 2015 tentang Penghimpunan dan Penggunaan
Dana Perkebunan Kelapa Sawit beserta perubahannya terakhir dengan
Peraturan Presiden No. 66 Tahun 2019 tentang perubahan kedua atas
Peraturan Presiden No. 61 Tahun 2015.
f. Peraturan Menteri Keuangan No 113 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
PANDUAN TEKNIS 7
• Formulasi nutrisi dan Amelioran tanah untuk mencapai
produktivitas tinggi
2 Pasca panen/ • Penurunan Biaya Angkut TBS, melalui
Pengolahan Otomasi/Mekanisasi/Artificial Intelligent
• Pengembangan alat-alat panen yang Ergonomis untuk
petani skala kecil
• Pengembangan teknologi pemanenan dan penanganan
TBS berdasarkan karakteristik lahan khususnya di lahan
basah (pasang surut dan gambut)
• Pengembangan system grading dan sortasi TBS berbasis E-
NOSE
3 Bio-material/ • Aplikasi Nano Technology pada produk hilir berbasis sawit
Oleokimia • Aplikasi Bio Plastik untuk produk bernilai tinggi
• Aplikasi Bio-surfaktan Metil Ester Sulfonat di industri produk
pembersih dan toiletries
• Produksi building block aromatik berbasis minyak sawit
4 Pangan/Kesehatan • Pengembangan proses interesterifikasi enzimatik untuk
produk pangan berbasis minyak sawit dan inti sawit,
mencakup teknologi produksi enzim nasional
• Produksi dan pemanfaatan fitonutrien sawit (terutama
tocotrienol, tokoferol, beta karoten, fenolik) untuk produk
nutrasetikal hingga ke aspek keamanan pangan
• Pengembangan produk oleogel berbasis minyak sawit untuk
produk minyak/lemak rendah kalori dan aplikasinya pada
beberapa produk pangan
• Pengembangan teknologi produksi Lipid terstruktur (antara
lain MCT, Medium Chain Triglyceride) dari minyak inti sawit
5 Bioenergi • Pengembangan teknologi produksi biohidrokarbon dari
minyak sawit dan limbah padat sawit
• Pengembangan teknologi pemurnian biogas menjadi
biometan (biogas upgrading to biomethane) dan
pemanfaatannya sebagai bahan bakar kendaraan dan
keperluan lain
• Peningkatan mutu bahan-bakar produk biodiesel dan aspek
hemat-biaya dari teknologi produksi biodiesel
6 Lingkungan • Pengembangan teknologi daur ulang air limbah PKS
• Pengembangan teknologi monitoring dan perlindungan
keanekaragaman hayati di HCV area
• Life cycle assessment (LCA) dan traceability dalam rantai
pasok (supply chain) industri sawit dan turunannya
• Pengembangan dan aplikasi best practice pengelolaan sawit
di lahan gambut
• Neraca Karbon Kebun sawit
• Analisis Perubahan Tataguna Lahan Langsung (LUC) dan
Tidak Langsung (ILUC) dalam Pengusahaan Kelapa Sawit.
7 Sosial/Ekonomi/ • Rekayasa kelembagaan petani sawit dalam model corporate
Manajemen/ farming
Pasar/Teknologi • Evaluasi dampak aplikasi TI terintegrasi untuk pengelolaan
kebun petani secara menyeluruh.
PANDUAN TEKNIS 8
Informasi dan • Analisis Pasar, Implikasi dan rekomendasinya.
Komunikasi • Pengusahaan Kelapa Sawit dalam pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
• Dampak penguatan regulasi ISPO terhadap penguatan
kelembagaan petani dan sawit rakyat
• Kajian Sosial Politik tentang perkelapasawitan internasional
PANDUAN TEKNIS 9
2) Usulan penelitian dan pengembangan harus memiliki relevansi tinggi
dengan permasalahan perkelapa sawitan nasional, terutama pada aspek-
aspek produktifitas, efisiensi proses, peremajaan (replanting), produk dan
pasar baru, keberlanjutan (sustainability), dan kesejahteraan petani kelapa
sawit nasional.
3) Pada tahun yang sama setiap peneliti hanya boleh berperan sebagai ketua/
anggota peneliti pada satu usulan penelitian, tetapi dapat menjadi anggota
pada usulan penelitian BPDPKS lainnya dengan catatan tidak menerima
honorarium pada penelitian kedua dan seterusnya.
4) Usulan penelitian dan pengembangan diajukan melalui Lembaga Litbang.
Usulan penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh dua Lembaga
Litbang atau lebih harus didukung dengan perjanjian kerja sama penelitian
dan pengembangan antar lembaga.
5) Usulan penelitian dan pengembangan yang diajukan harus merujuk pada
penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan.
6) Penelitian dan pengembangan maksimal selama 3 (tiga) tahun.
7) Untuk penelitian dan pengembangan yang bersifat tahun jamak, Lembaga
Litbang yang dapat melanjutkan penelitian tahun berikutnya adalah yang
mampu memenuhi target luaran sesuai perjanjian kerja sama Program
Penelitian dan Pengembangan.
PANDUAN TEKNIS 10
7) Setiap peneliti tidak pernah terlibat tindak pidana/kejahatan (dibuktikan
dengan SKCK Kepolisian).
RISET PRIORITAS
ROADMAP RISET
2017/2018
Mengajukan Ya
Pengumuman Seleksi Seleksi
Proposal Riset Presentasi
Pengajuan Proposal Proposal Presentasi
Kepada BPDPKS
tidak
tidak
Ya
Seluruh lembaga litbang yang ada di Indonesia dan berbadan Hukum dapat
mengajukan usulan penelitian dan pengembangan untuk ikut dalam proses
seleksi, sesuai dengan mekanisme dan tahapan seperti yang dijelaskan berikut
ini.
Proses pengajuan usulan riset diawali dengan pengumuman dan sosialisasi
pelaksanaan program penelitian dan pengembangan kepada seluruh masyarakat.
1) Lembaga penelitian dan pengembangan yang berminat dapat mendaftarkan
lembaganya dengan cara mengajukan surat permohonan yang disertai dengan
Proposal. Surat permohonan dan Proposal berisi justifikasi usulan penelitian
dan pengembangan dan target luaran yang akan diraih dengan riset tersebut
dan dilampiri dengan profil lembaga litbang dan peneliti. Proposal yang
diajukan harus mengacu pada bidang dan prioritas yang telah ditetapkan oleh
BPDPKS.
2) Komite Litbang akan melakukan seleksi terhadap proposal yang disampaikan
oleh Lembaga Litbang.
PANDUAN TEKNIS 11
3) Lembaga penelitian dan pengembangan yang dinyatakan lolos seleksi proposal
akan diminta untuk menyampaikan presentasi pada waktu yang akan
ditetapkan dan disampaikan melalui undangan.
4) Komite Litbang akan membuat rekomendasi Lembaga Litbang yang akan
didanai oleh BPDPKS.
1) Sistematika
Proposal penelitian dan pengembangan yang diajukan maksimum 20
halaman (tidak termasuk halaman sampul, halaman pengesahan, daftar isi
dan lampiran) yang ditulis menggunakan font Arial ukuran 12 dan 1½ spasi
dan ukuran kertas A4 kecuali ringkasan satu spasi dan ukuran kertas A4 serta
mengikuti sistematika sebagai berikut:
• HALAMAN SAMPUL
• HALAMAN PENGESAHAN
• ABSTRAK (Maksimum satu halaman)
• BAB 1. PENDAHULUAN
• BAB 2. STUDI PUSTAKA
• BAB 3. METODE RISET
• BAB 4. LUARAN
• BAB 5. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
• DAFTAR PUSTAKA
• LAMPIRAN
o Lampiran 1. Pakta Integritas (Ketua dan Anggota)
o Lampiran 2. Struktur dan Rincian Kebutuhan Pendanaan Riset
o Lampiran 3. Surat perjanjian kerjasama dengan mitra riset (jika ada)
2) Penilaian Proposal
Penilaian proposal penelitian dan pengembangan, sebagaimana terlihat
pada Tabel 3, dilakukan dengan pembobotan dari masing-masing kriteria
penilaian proposal yang telah disusun. Nilai total proposal merupakan
penjumlahan nilai dari masing-masing kriteria.
Tabel 3. Kriteria Penilaian Proposal Penelitian dan Pengembangan
No Kriteria Penilaian Uraian dan Elemen Penilaian Bobot
PANDUAN TEKNIS 12
2 Analisis 1. Ketepatan dan kelengkapan indikator 20%
Kesenjangan yang dipakai dalam melakukan
analisis
2. Ketepatan pendekatan analitik serta
teknik yang digunakan
3 Program dan 1. Orisinalitas ide penelitian 25%
kegiatan riset 2. Kerangka pikir
3. Program dan kegiatan yang
dilakukan relevan dengan bidang dan
prioritas riset
4. Kelayakan program dan kegiatan
dalam mengatasi masalah
5. Kelayakan anggaran terhadap
program dan kegiatan yang
diusulkan
6. Kreativitas dan inovasi
7. Pemanfaatan sumberdaya yang ada
8. Kepustakaan yang dipakai dan
publikasi periset (terutama ketua
periset)
4 Hasil dan 1. Hasil dan manfaat yang relevan 40%
Manfaat dengan bidang dan prioritas riset
2. Kesesuaian hasil dan manfaat
dengan kegiatan yang akan
diusulkan
3. Potensi Hak Kekayaan Intelektual
4. Kelayakan aplikasi
TOTAL 100%
1) Penilaian terhadap setiap kriteria dan elemen penilaian diatas dengan cara
memberikan skor 1 (satu) sampai dengan 4 (empat) dengan interpretasi
setiap nilai sebagai berikut:
a) Nilai 1 (satu) berarti “Kurang”
b) Nilai 2 (dua) berarti “Cukup”
c) Nilai 3 (tiga) berarti “Baik”
d) Nilai 4 (empat) berarti “Sangat Baik”
2) Penilaian proposal dilakukan dengan ketentuan berikut:
a) Penilaian proposal dilakukan oleh komite litbang yang ditetapkan oleh
BPDPKS
b) Penilaian proposal yang dimaksud merupakan penilaian terhadap setiap
komponen dan subkomponen substansi proposal penelitian dengan cara
mengalikan skor setiap subkomponen dan bobot.
PANDUAN TEKNIS 13
c) Nilai akhir hasil penilaian adalah rata-rata dari penjumlahan nilai dari
setiap komite litbang dengan mempertimbangkan nilai minimum
kelulusan (passing grade) dari hasil penilaian setiap komite litbang.
d) Dalam menetapkan penerima dana penelitian dan pengembangan,
BPDPKS mempertimbangkan rekomendasi komite litbang.
b. KETENTUAN LAIN
Ketentuan lain dalam program Penelitian dan Pengembangan diatur
sebagai berikut :
1) Orisinalitas judul, substansi penelitian beserta hasil luarannya, pelaksanaan
penelitian, serta penggunaan dana menjadi tanggung jawab sepenuhnya
kelompok periset dan kementerian/lembaga, lembaga-lembaga riset
pemerintah atau swasta, perguruan tinggi, atau lembaga lainnya yang
menaungi kelompok peneliti.
2) Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang timbul dari kegiatan riset dan/atau
hasil yang diperoleh dari pemanfaatan luaran penelitian dilakukan dengan
mengacu pada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan akan
diatur dalam perjanjian antara BPDPKS dengan Lembaga Litbang.
3) Dalam hal terjadi tuntutan kepada penerima dana penelitian dan
pengembangan atas pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan
dan/atau akibat penggunaan teknologi pihak lain, maka BPDPKS terbebas
dari segala tuntutan pihak lain tersebut.
4) Peralatan yang dibeli dari dana program penelitian dan pengembangan
menjadi milik lembaga/institusi yang menaungi ketua kelompok peneliti
yang dikelola menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5) Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini akan diatur secara tersendiri.
PANDUAN TEKNIS 14
8. PENUTUP
Panduan teknis tata cara pengajuan usulan penelitian dan pengembangan
merupakan pedoman yang wajib dijadikan sebagai pegangan atau acuan oleh
berbagai pihak yang terlibat dalam program penelitian dan pengembangan,
termasuk penyelenggara, tim komite litbang, serta seluruh lembaga litbang yang
berminat untuk mengajukan usulan penelitian dan pengembangan. Pedoman ini
akan terus disempurnakan secara periodik atau sewaktu-waktu bila diperlukan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pemberitahuan lebih lanjut mengenai
perubahan akan diumumkan kepada semua pihak yang terkait. Dengan adanya
pedoman ini diharapkan akan mempermudah dan memperjelas proses pengajuan
usulan penelitian.
PANDUAN TEKNIS 15
PANDUAN TEKNIS 16
DAFTAR LAMPIRAN
3. Pimpinan/Manajemen
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
4. Korespondensi
a. Alamat lembaga: …………………………………………………………………….………………….
b. Nomor Telpon: …………………………………………………………………………………..……….
c. Nomor Fax: …………………………………………………………………………………………………
d. Alamat Website: …………………………………………………………………………………………
e. Nomor NPWP: ……………………………………………………………………………..……………..
f. Alamat email: …………………………………………………………………………..…………………
5.2. Paten
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
PANDUAN TEKNIS 17
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
PANDUAN TEKNIS 18
Lampiran 2: Format Profil Peneliti
PROFIL PENELITI
2.1. Pendidikan
Konsentrasi Ilmu
Tahun Lulus
PANDUAN TEKNIS 19
2.3.4. Produk Riset/Inovasi (Luaran)
(1) ……………………………………………………………………………….………………………
(2) dst.
3. Anggota Peneliti :
a. Nama :
a) Pendidikan
Konsentrasi Ilmu
Tahun Lulus
b. Nama : dst.
PANDUAN TEKNIS 20
Lampiran 3: Sampul Proposal
JUDUL PENELITIAN
..................................
KELOMPOK PENELITI
............................
BIDANG PENELITIAN
…………………….
...................
Kementerian Keuangan
Tahun ......
PANDUAN TEKNIS 21
LAMPIRAN 4: Lembar Pengesahan
LEMBAR PENGESAHAN
4. Anggota Peneliti
No Nama Instansi
1
2
3
4
5. Pembiayaan
Uraian Jumlah
Biaya yang dibutuhkan Tahun I
Biaya yang dibutuhkan Tahun II
Biaya yang dibutuhkan Tahun III
Menyetujui,
Ketua Peneliti Pimpinan Lembaga
(cap dan tanda tangan) (cap dan tanda tangan)
PANDUAN TEKNIS 22
Lampiran 5: Format Proposal
DAFTAR ISI
ABSTRAK
Deskripsikan latar belakang, tujuan, dan metode yang akan dipakai untuk
pencapaian tujuan tersebut.
Abstrak harus mampu menguraikan secara cermat dan singkat tentang rencana
kegiatan yang diusulkan.
BAB I. PENDAHULUAN
Latar Belakang, rasional dan perumusan masalah, rekam jejak hasil riset dari
kelompok periset dan mitra kerja sama (tidak lebih dari 2 (dua) halaman). Tujuan
khusus, dan urgensi dan manfaat riset, serta luaran yang akan diperoleh. Jelaskan
kontribusi/kaitan riset yang akan diterapkan atau dilakukan dengan prioritas lembaga
mitra yang akan memberikan nilai tambah bagi peningkatan produktivitas/efisiensi,
peningkatan aspek keberlanjutan dan mendorong penciptaan produk/pasar baru.
State of the art dalam bidang yang diteliti, hasil yang sudah dicapai, studi
pendahuluan yang sudah dilaksanakan.
Metode riset dikemukakan jelas dan sistematis sesuai keperluan. Dalam metode riset,
dijelaskan pula peran masing-masing periset dari perguruan tinggi/lembaga dan
periset mitra yang bekerja sama. Jelaskan adanya peningkatan efisiensi dan
efektivitas produksi di bidang pangan, energi, dan kesehatan.
PANDUAN TEKNIS 23
BAB V. PENDANAAN
Tuliskan rincian penganggaran untuk setiap tahun sesuai dengan jangka waktu yang
diusulkan.
DAFTAR PUSTAKA
Disusun hanya pustaka yang dikutip dalam usul riset yang dicantumkan dalam Daftar
Pustaka.
LAMPIRAN
PANDUAN TEKNIS 24
Lampiran 6: Format Pakta Integritas
PAKTA INTEGRITAS *)
PANDUAN TEKNIS 25
Lampiran 7: Format Struktur Dan Rincian Kebutuhan Dana Penelitian
Struktur dan Rincian Kebutuhan Pendanaan
A. Struktur Pendanaan
Jumlah
No Komponen Biaya
(Rp) (%)
1 Gaji/upah (termasuk honor
narasumber) setinggi-tingginya 30%
(tiga puluh persen);
2 Biaya pembelian bahan dan/atau
peralatan produksi termasuk sewa
laboratorium dan uji pasar, sekurang-
kurangnya 45% (empat puluh lima
persen);
3 Biaya perjalanan dalam negeri,
setinggi-tingginya 20% (dua puluh
persen);
4 Biaya operasional institusi
(management fee) setinggi-tingginya
5% (lima persen).
1. Gaji/upah
Jumlah
No Uraian Volume Satuan
(Volume x Satuan)
Gaji/upah
1 Peneliti Utama
2 Peneliti Madya
PANDUAN TEKNIS 26
3 Dst.
Honorarium
1 Narasumber
Jumlah (Volume
No Uraian Spesifikasi Volume Satuan
x Satuan)
1
2
1
2
3
PANDUAN TEKNIS 27