PENGERTIAN - PENGERTIAN
I. Pengertian
a. Diameter torak adalah garis tunggal torak. Dalam perhitungan motor garis tunggal
torak dianggap sama dengan diameter silinder. Pada kenyataannya tidak sama atau
diameter silinder lebih besar dari pada diameter torak. Bila diameter silinder
dikurang dengan diameter torak, disebut kelonggaran ( spelling ), dan
kelonggaran ini dapat dikedapkan dengan menempatkan cincin torak (pistonling),
sehingga dalam silinder akan didapat kompresi udara, bila udara tersebut
dimanfaatkan saat langkah kompresi :
b. Langkah torak adalah jarak yang ditempuh torak dalam silinder yang diukur dari
TMA ke TMB.
c. Tekanan rata-rata adalah tekanan udara dan gas didalam silinder secara rata – rata
pada saat masing – masing proses kerja (pemasukan, kompresi, pembakaran, expansi
dan pembuangan ).
d. Putaran adalah jumlah putaran poros engkol tiap menit ( RPM ) yang terdapat karena
sebuah motor bekerja.
e. Tenaga theoritis ialah tenaga motor yang dihitung berdasarkan P-V diagram yang
direncanakan dan berkaitan erat dengan tekanan rata – rata yang dihitung secara
theoritis
f. Tenaga indikator ialah tenaga motor yang didapat dari diagram indikator dengan
memperhatikan kerugian – kerugian didalam silinder ( seperti kerugian mekanis,
kerugian gesekan dll ) berkaitan erat dengan tekanan rata – rata indikator.
g. Tenaga efektif ialah tenaga motor yang terdapat pada poros engkol tanpa kerugian –
kerugian jelas, tenaga efektif adalah tenaga yang murni keluar dari mesin. Tenaga
efektif berkaitan erat dengan tekanan rata – rata efektif
sedang motor 4 takt, tiap 2 putaran poros engkol menghasilkan 1 tenaga sehingga
K = 0. 785 D2 . S K = 0, 785 D2 . S
60 . 75 2. 60.75
Sehingga : NI = K . n . PI . Z D = dalam cm
Ne = K . n . Pe . Z S = dalam meter
Kerja ganda 2 takt : K = 0, 785 ( 2D2 – d2 ) s
60 . 75
Kerja ganda 4 takt : K = 0, 785 ( 2D2 – d2 ) s
2. 60 . 75
Dewasa ini pada motor – motor kapal yang modern disekitar cerobong ditempatkan
suatu ketel gas buang ( Ketel ramount ), dimana untuk membuat uap dari air,
dimanfaatkan gas bekas motor yang masih bersuhu tinggi, dialirkan melalui ketel ini,
baru kemudian gas buang tersebut dialirkan ke udara luar. Uap yang dihasilkan dari ketel
gas buang ini, diperlukan untuk pemanas bahan bakar MFO untuk motor tersebut. Jenis
bahan bakar MFO ( madine fuel oil ) adalah kental, karenanya harus dipanaskan terlebih
dahulu agar mencair sebelum dialirkan ke pengabut ( injector ). Didalam sebuah motor
kita mengenal 3 ( tiga ) macam
Rendemen yaitu :
1. Rendemen theknis : ialah perbandingan antara panas yang diubah menjadi
usaha dengan panas yang dihasilkan dari pembakaran
bahan bakar.
= Q silinder
Q b. bakar
Karena baik rendemen theknis maupun Rendemen total berhubungan dengan panas
hasil pembakaran bahan bakar, maka pemakaian bahan bakar baik indikator maupun
pemakaian bahan bakar efektif diupayakan juga dalam bentuk panas sehingga :
- Rendemen theknis = 632 atau
bi . NP
th = 632
bi . NP
m = Ne
Ni
VII. Pemakaian bahan bakar tiap semprotan ( injeksi ) tiap langkah tiap silinder
Didalam instruetion book dari suatu musim, oleh pabrik pembuat mesin tersebut telah
ditentukan pemakaian bahan bakar efektif dalam gram tiap epk jam atau dalam kg epk
jam, dalam symbol yang telah kita pelajari disebut be. Bila jumlah silinder disebut Z
maka :
Pemakaian bahan bakar tiap silinder tiap epk jam dalam kg = be
Z
Pemakaian bahan bakar tiap silinder tiap langkah usaha dalam kg = be . Ne atau
60.Z.n
tiap injeksi dalam kg = be . Ne
60.Z.n
Pemakaian bahan bakar tiap silinder tiap langkah usaha dalam kg = be . Ne atau
60.Z.n
tiap injeksi dalam kg = be . Ne
60.Z.n
Pemakaian bahan bakar tiap injeksi dalam liter adalah :
B inj = be . Ne
60.Z.n.J
B inj = be . Ne
30.Z.n.J
dimana : B inj = Pemakaian bahan bakar tiap injeksi dalam liter
be = Pemakaian bahan bakar dalam kg / epk jam.
Ne = Tenaga efektif motor dalam EPK
n = RPM
J = Berat jenis bahan bakar dalam kg/dm3 atau gram/cm3
Pemakaian bahan bakar tiap injeksi dalam liter, dengan kaitannya terhadap pemakaian
bahan bakar indikator adalah :
B inj = be . Ne
60.Z.n.J
B inj = be . Ne
30.Z.n.J
m = Ne = 0, 785 D2 . S . n . Z . pe : 0, 785 D2 . S . n . Z . pi
Ni 60 . 75 60 . 75
= 0, 785 . D2 . S . n . Z . pe x 60 . 75
60 . 75 0, 785 D2 . S . n . Z . pi
Pi
th be . NP bi . NP
= 632 x bi . NP
be . NP 632
be
Sehingga : m = Ne = pe = bi = tat
Ni pi be th
Rumus m ini berlaku untuk motor 2 takt atau motor 4 takt baik kerja tunggal maupun
kerja ganda.
Ditanyakan :
a. Tenaga indikator
b. Tenaga efektif
c. Rendemen mekanis
Penyelesaian :
a. Ni = 0, 785 . D2 . S . n . Z . pi
2 . 60 . 75
Ni = 0 , 785 . 14, 5 .14, 5 . 1. 150 . 4 .7 = 77, 02 IHP
2 . 60 . 75
b. Ne = 0, 785 D2 . S . n . Z . pe
2 . 60 . 75
= 0, 785. 14, 5.14, 5 . 1.150. 4 . 5,8
2 . 60 . 75
Ne = 63, 817 EHP
Ni 77, 02
Pi 7
2. Sebuah motor diesel 2 takt kerja tunggal diketahui : Diameter silinder = 700 mm,
jumlah silinder = 6 lt, langkah torak = 1050 mm, putaran = 120 RPM, Rendemen
mekanis = 85 % dan tekanan rata-rata indikator = 5 kg / cm2.
Ditanyakan : Tenaga indikator, tenaga efektif, tekanan rata-rata efektif dan
konstante silinder.
Ni = 3231, 06 IHP
m = Ne 0, 85 = Ne
Ni 3231, 06
Ne = 0, 85 . 3231, 06 = 2746, 4 EHP
Ne = 0, 785 . D2 . S . n . Z . pe
60 . 75
2746, 4 = 0, 785. 70. 70. 1,05. 120. 6. Pe
60 . 75
2746,4 . 60. 75 = 0, 785. 70. 70. 1,05. 120. 6. Pe
pe = 2746,4 . 60. 75 = 4, 249
0, 785. 70. 70. 1,05.120. 6
pe = 4, 25 kg / cm2 atau
m = pe 0, 85 = pe = 5.0, 85 = 4, 25
pi 5
pe = 4, 25 kg/cm2
K = 0, 785. D2. S = 0, 785. 70.70. 1, 05 = 0, 8975
60 . 75 60 . 75
3. Sebuah motor diesel 4 takt kerja tunggal, jumlah silinder = 2 buah, harus
membangkitkan tenaga efektif = 45 EPK pada putaran = 1000 RPM. Bila Rendemen
mekanis = 75 % dan tekanan rata-rata efektif = 6 kg/cm2, sedang perbandingan
langkah dan diameter silinder = 1, 3 ; maka hitunglah langkah dan diameter torak.
Penyelesaian :
S = 1,3 S = 1, 3 D = 0, 013 D.
D
Ne = 0, 785 . D2. S. n. Z. pe 45 = 0, 785. D2. 0,013 D. 1000. 2. 6
2 . 60 . 75 2 . 60 . 75
4. Sebuah motor diesel 2 takt kerja tunggal menghasilkan tenaga efektif = 1670 EPK
dan diagram indikator memperlihatkan jumlah 2190 IPK, pemakaian bahan bakar tiap
jam = 300 kg dan nilai pembakaran bahan bakar = 10200 kcal / kg.
Hitunglah : Rendemen mekanis, Rendemen total dan Rendemen theknis serta
pemakaian bahan bakar tiap ipk jam dan epk jam.
Penyelesaian :
Ni 2190
be = 300 kg / epk jam = 0, 179 kg / epk jam = 179 gram / epk jam
1670
bi = 300 kg/ipk jam = 0, 1369 kg/ipk jam = 136, 9 gram/ipk jam
2190
be . NP 0, 17 . 10200
be . NP 0, 1369 . 10200
th 0, 7625
5. Tentukan jumlah tenaga indikator dan pemakaian bahan bakar tiap IPK jam dalam
gram untuk sebuah motor diesel 4 takt kerja tunggal 8 silinder yang memakai 3, 6 ton
minyak sehari semalam. Diameter silinder = 500 mm, langkah torak = 950 mm,
putaran = 88 RPM dan tekanan rata-rata sindikator = 6, 35 kg/cm2 serta Rendemen
mekanis = 85 %
Penyelesaian :
Ni = 0, 785. D2. S. n. Z. pi = 0, 785. 50. 50. 0,95. 88. 8. 6, 35
2 . 60 . 75 2 . 60 . 75
Ni = 926 IPK
Ni 926
be = 3, 6 ton tiap 24 jam
be = 3600 kg / epk jam = 0, 190 kg / jam
787 . 24
th = bi 0, 85 = bi bi = 0, 85 . 0,19 = 0, 161 kg/ipk jam
be 0, 19
bi = 161 gram / ipkjam
X. Kecepatan Torak
Bilamana dikatakan kecepatan torak sebuah motor, maka yang dimaksud adalah
kecepatan rata-rata dari torak motor tsb. Kecepatan torak ialah jarak yang ditempuh torak
rta-rata dalam tiap satuan waktu ( detik ) oleh torak itu.
Pada motor yang sedang bekerja, kecepatan torak yang sebenarnya berbeda –
beda tiap kedudukan engkol. Pada TMA atau TMB torak berhenti sebentar, kemudian
bergerak makin lama makain cepat, dan selanjutnya selama pertengahan kedua dari
langkah, makin perlahan.
Akhirnya berhenti lagi, untuk kemudian mengulangi gerakan tadi dalam arah
yang berlawanan. Kecepatan torak tersebut terjadi pada saat torak bergerak kebawah dan
keatas. Untuk memudahkan pengertian, maka pengaruh dari kedudukan miring batang
penggerak boleh diabaikan. Dalam hal ini kecepatan torak pada tiap kedudukan engkol
sama dengan komponen dari kecepatan keliling pena engkol dalam arah gerakan torak.
cm = 2 S n sin = S . n
60 30
Gambar 20
= ( VS + Vx ) + VC
VC
Gambar 21
Soal contoh ;
Sebuah motor 4 takt kerja tunggal, diameter silinder = 650 mm, langkah torak = 1400
mm, Ruang kompresi = 15 %, putara = 500 RPM, tekanan rata-rata efektif = 7 kg / cm2,
Rendemen total = 38 %, Rendemen theknis = 42 % dan nilai pembakaran bahan bakar =
10.000 kcal/kg.
Ditanyakan :
a. Tenaga efektif dan indikator bila jumlah sil : 6
b. Pemakaian bahan bakar tiap ipk jam dan epk jam
c. Perbandingan kompresi
d. Kecepatan rata-rata torak
e. Rendemen mekanis
f. Momen puntir poros engkol
g. Pemakaian bahan bakar tiap sil. tiap poros jika berat jenis bahan bakar = 0, 85
kg/dm3.
Penyelesaian
a. Ne = 0, 785. D2. S. n. Z. pe = 0, 785. 65. 65. 1,4. 500. 6. 7 = 10834 EPK
2 . 60 75 2 . 60 . 75
be . NP bi . 10.000 0, 38 . 10000
= 0, 166 kg / epk jam
= 166 gram / epk jam
m = bi = 150 = 0, 90 = 90 % atau
be 166
m = tat = 0, 38 = 0, 90 = 90 %
th 0, 42
c. = VS + VC = VS + 0, 15VS = 1, 15 VS = 1, 15 = 7, 6 atau
VE 0, 15 VS 0, 15
= 100 + 15 = 115 = 7, 6
15 15
Ni Ni 0, 9
Akibat suhu tinggi ini, maka dinding silinder menjadi demikian panasnya, bila
tidak didinginkan, maka minyak pelumasnya akan terbakar dan terjadi kelumeran
material yang menghilangkan kekuatannya. Pada motor-motor kecil, dimana
perbandingan antara luas dinding silinder dan volume silinder sangat besar, maka
pendinginan dipakai udara, sedangkan untuk motor-motor besar dipakai pendingin air
tawar, air laut atau kombinasi keduanya. Banyaknya panas yang diserahkan kepada air
pendingin, gas buang dan gesekan adalah suatu kerugian yang tak dapat dihindari bagi
stiap motor yang sedang bekerja.
Pada gambar 22, terlihat sebuah neraca panas pada suatu motor. Karena pembakaran
bahan bakar didalam silinder akan menghasilkan panas sebesar 100 %. Panas tersebut
akan diserap oleh :
a. Air pendinginan sebesar 25 %
b. Pancaran sebesar 1%
c. Gas buang sebesar 30 %
d. Gesekan sebesar 13 %
e. Daya usaha berguna 31 %
Jumlah = 100 %
Jadi 100 % = air pendingin + pancaran + gas buang + gas + tat
Contoh soal :
Sebuah motor diesel 2 takt tunggal mempunyai data-data sbb : tenaga efektif = 14706
EPK, perbandingan langkah dan diameter torak = 2, putaran = 110 RPM, jumlah silinder
= 8, tekanan rata-rata efektif = 7, 8 kg/cm2, Rendemen total = 40 %, Rendemen mekanis
= 90 % dan nilai pembakaran bahan bakar = 10000 kcal/kg.
Ditanyakan :
a. Diamater dan langkah torak.
b. Tenaga indikator dan tekanan rata-rata indikator.
c. Pemakaian bahan bakar tiap EPK/jam dalam gram dan tiap IPK/jam dalam gram.
d. Panas yang diserap gas buang dan air pendingin dalam kcal/jam dan dalam %
terhadap panas yang diberikan bila pancaran diabaikan.
e. Panas yang diserap karena gesekan dalam kcal/jam dan dalam % terhadap panas yang
diberikan.
Penyelesaian : S = 2 S = 2D = 0, 02 D
Ni Ni 0, 9
m = pe 0, 9 = 7, 8 pi = 7, 8 = 18, 67 kg/cm2
pi pi 0, 9
be 158
c. Panas yang diserap oleh gas buang dan air pendingin = 100 % - th
m 0, 9