Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur tidak henti-hentinya kita ucapkan kehadirat Allah Swt
yang telah memberikan rahmat, nikmat dan anugerah-Nya sehingga “Laporan Praktikum
Survey Teristris Pengukuran Metode Poligon Tertutup” ini dapat terselesaikan dengan
baik, meski jauh dari kata sempurna.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
terlihat dalam proses pembuatan Laporan Praktikum ini, terkhusus kepada:
1. Kepada Bapak DEFWALDI M.Eng, selaku dosen pengampu mata kuliah Praktikum
Survey Teristris.
2. Kepada Riri Pranata Jaya dan Yudi Aulia Rahman, selaku asisten dosen yang tetap
sabar untuk melayani kelompok kami dalam berlangsungnya praktikum.
3. Kepada para orangtua yang tak pernah putus mendoakan agar kuliah kami berjalan
dengan baik.
4. Dan seluruh teman-teman yang berkenan membantu hingga Laporan Praktikum ini
dapat selesai.
Demikianlah Laporan Praktikum kami buat dengan sepenuh hati. Tidak lupa kritik
dan saran kami harapkan agar laporan ini dapat menjadi lebih baik lagi.
Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi semua dan terkhusus bagi selaku penulis.
Terima Kasih.

Padang, 4 April 2019

MUHAMMAD YUSUF
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


1.2. RUMUSAN MASALAH
1.3. TUJUAN DAN MANFAAT
1.4. BATASAN PERMASALAHAN

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. POLIGON TERTUTUP


2.2. PENGUKURAN SITUASI/DETAIL
2.3. THEODOLITE
2.4. RUMUS

BAB III METODOLOGI

3.1. WAKTU PELAKSANAAN


3.2. ALAT DAN BAHAN
3.3. KESELAMATAN KERJA
3.4. LANGKAH KERJA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL
4.2 PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP

5.1. KESIMPULAN
5.2. SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pengukuran poligon tertutup adalah suatu rangkaian beberapa buah titik yang
dihubungkan beberapa garis lurus berbentuk segi banyak, areal memanjang, melingkar,
atau titik awalnya berimpitan dengan titik akhir. Kegunaan dari poligon adalah untuk
menentukan letak titik di lapangan dengan cara menghitung koordinat dan ketinggian
lainnya, maka diperlukan data jarak, sudut, dan beda tinggi antara titik ke titik dengan
jalan mengukur di lapangan.
Seorang mining engineer harus menguasai metode pengukuran luas dengan beberapa
metode polygon, salah satunya adalah polygon tertutup. Dalam aplikasinya, kemampuan
dalam memahami dan menganalisa pengukuran suatu daerah dengan metode polygon
tertutup berguna ketika suatu perusahaan akan memetakan daerah penambangan yang
akan dilakukan. Maka untuk memenuhi hal tersebut, praktikum pengukuran luas dengan
metode polygon tertutup ini dilakukan, sehingga mahasiswa dapat mengasah
kemampuan dan pengalaman dalam teknik pengukuran luas suatu daerah dengan
menggunakan theodolite. Sumber (Riandy Kurniawan, 2013)
Pada pratikum ini menggunakan metode pengukuran poligon tertutup, dimana
pengukuran di lakukan menggunakan theodolite. Theodolite adalah salah satu alat ukur
tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut
tegak. Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Sumber
(Azmi, 2014), dan hasil yang di peroleh pada pengukuran menggunakan theodolite ini
berupa elevasi, koordinat pada titik poligon, dan gambar situasi.

1.2. Rumusan Masalah


Beberapa rumusan masalah pada pratikum yang di lakukan adalah :

1. Bagaimana tata cara pengolahan data hasil pratikum ?


2. Bagaimana pengoperasian alat Theodolite ?
3. Bagaimana langkah penggambaran dari data hasil pratikum ?
1.3. Tujuan Dan Manfaat
A. Tujuan dari pratikun yang dilakukan adalah
1. Agar mahasiswa dapat melakukan pengolahan data yang telah di dapat di
lapangan.
2. Agar mahasiswa dapat melakukan pengoperasian Theodolite.
3. Agar mahasiswa dapat melakukan penggambaran menggunakan data hasil
pratikum.

B. Manfaat dari pratikum yang di lakukan adalah


1. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran poligon terrtutup.
2. Mahasiswa mampu melakukan pengolahan data dengan benar.
3. Mahasiswa terampil menggunakan theodolit

1.4. Batasan Permasalahan


Adapun batasan masalah pada laporan ini adalah
1. Data yang di gunakan pada laporan pratikum ini merupakan hasil data dari
pengukuran yang di lakukan di lapangan.
2. Metode yang di gunakan pada pratikum pengukuran poligon tertutup.
3. Lokasi pratikum di lakukan di kawasan sekitaran kampus ITP.
4. Data yang di peroleh dari pengukuran adalah tinggi titik atau elevasi, dan
koordinat dari masing masing titik.
BAB II

LANDASARAN TEORI

2.1. Poligon Tertutup


Poligon tertutup adalah kerangka dasar pengukuran yang membentuk poligon segi
banyak yang menutup. Yang dimaksud menutup adalah apabila mulai dari titik 1
kemudian ke titik 2 dan seterusnya akan kembali ke titik 1 lagi. Sehingga akan
membentuk segi banyak. Fungsi dari kembali ke titik awal adalah digunakan untuk
mengkoreksi besaran sudut pada tiap segi banyak tersebut. Pada gambar di atas terlihat
semua sudut teratur namun pada pengukuran di lapangan semua sudut mempunyai
besaran yang berbeda-beda. Sumber (Didin Syamsudin, 2018)
Beberapa kegunaan dari poligon tertutup adalah
1. Untuk keperluan kerangka peta, syaratnya harus memiliki titik–titik yang cukup baik,
dalam arti menjangkau semua wilayah.
2. Untuk keperluan kerangka peta, syaratnya harus memiliki titik–titik yang cukup baik,
dalam arti menjangkau semua wilayah.

(Gambar 2.1 Poligon Tertutup)

2.2. Pengukuran Situasi atau Detail


Pengukuran situasi atau detail adalah pengukuran suatu daerah atau wilayah ukur
yang mencakup penyajian dalam dimensi horizontal dan vertikal secara bersama-sama
dalam suatu gambar peta. Titik-titik detail situasi dapat dibedakan atas titik detail buatan
seperti gedung, jembatan, jalan, parit, dan sebagainya, serta titik detail alam seperti
pohon, sungai, gunung, dan bentuk alam lainnya. Pengukuran situasi adalah serangkaian
pengukuran suatu daerah dengan cara menentukan objek-objek penting berdasarkan
unsur sudut dan jarak dalam jumlah yang cukup sehingga dapat mewakili atau
menggambarkan daerah tersebut dan seisinya secara jelas mungkin dengan skala tertentu.
Tujuan Pemetaan situasi dan detail yaitu untuk memindahkan bayangan dari sebagian
atau seluruh permukaan bumi yang tidak teratur ke dalam suatu bidang datar yang
dinamakan peta. Peta ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan tata ruang
wilayah tersebut seperti perencanaan tata ruang pertanian. Sumber (Anggie Yulia Sari,
2017)

2.3. Theodolite
2.3.1. Pengertian Theodolite
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan
tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass yang
hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut yang dapat di baca
bisa sampai pada satuan sekon (detik). Theodolite merupakan alat yang paling
canggih di antara peralatan yang digunakan dalam survei. Pada dasarnya alat ini
berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk membulat
(piringan) yang dapat diputar-putar mengelilingi sumbu vertikal, sehingga
memungkinkan sudut horisontal untuk dibaca. Teleskop tersebut juga dipasang pada
piringan kedua dan dapat diputarputar mengelilingi sumbu horisontal, sehingga
memungkinkan sudut vertikal untuk dibaca. Kedua sudut tersebut dapat dibaca
dengan tingkat ketelitian sangat tinggi (Sosrodarsono, 1983).
2.3.2. Kegunaan Theodolite
Adapun fungsi theodolit di antaranya :
1. Mengukur sudut ketinggian tanah
2. Menentukan sudut siku-siku pada pekerjaan pondasi rumah
3. Mengukur ketinggian suatu bangunan gedung bertingkat
4. Mengamati sudut arah lintas matahari
5. Mengukur polygon pada penghitungan rumus bangunan
6. Membuat pemetaan situasi yang mendetail
2.4. Rumus
Adapun rumus yang di gunakan dalam pratikum ini yaitu,

A. Koreksi Sudut (Fβ)


1. β sebelum di koreksi = bacan muka – bacaan belakang
2. ∑Fβ = (n – 2) x 180° - ∑β sebelum di koreksi (sudut dalam)
3. ∑Fβ = (n + 2) x 180° - ∑β sebelum di koreksi (sudut luar)
4. Fβ = (β / ∑β sebelum di koreksi) x ∑Fβ
5. ∑βa khir = ∑β sesudah di koreksi = ∑Fβ + ∑β sebelum di koreksi
B. Azimuth
α = α awal + β sesudah di koreksi ± 180° (+ 360° jika < 0°, - 360° jika > 360°)
C. Delta X (ΔX)
1. ΔX = Jarak datar x sin α
2. ∑FΔX = ∑ΔX
3. FΔX = (jarak datar / jumlah jarak datar) x ∑FΔX
D. Koordinat X
TX = TX awal ± ΔX ± koreksi ΔX
E. Delta Y (ΔY)
1. ΔY = Jarak datar x cos α
2. ∑FΔY = ∑ΔY
3. FΔY = (jarak datar / jumlah jarak datar) x ∑FΔY
F. Koordinat Y
TY = TY awal ± ΔY ± koreksi ΔY
G. Sudut Zenith
Sudut Zenith = 90° - sudut vertikal
H. Jarak Optis (JO)
JO =(BA – BB) x 100
I. Jarak Miring (JM)
JM = JO x cos sudut zenith
J. Jarak Datar
JD = JO x cos (sudut zenith)2
K. ΔH
ΔH = JD x sin (sudut zenith) + (TA – BT)
∑FΔH = ∑ΔH
FΔH = (jarak datar / jumlah jarak datar) x ∑FΔH
BAB III

METODOLOGI

3.1. Waktu Pelaksanaan


Hari / Tanggal : Kamis, 28 Februari 2019
Waktu : 08:00
Tempat : Sekitaran Kampus ITP

3.2.Alat Dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang di gunakan pada pratikum ini yaitu,
1. Theodolite
2. Statif
3. Rambu ukur
4. Pita ukur
5. Tabel data
6. Alat tulis
7. Patok
8. Payung
9. Cat pilok
10. Kalkulator

3.3. Keselamatan Kerja


1. Menggunakan alat sesuai dengan fungsi nya
2. Menggunakan properti keamanan saat di lapangan
3. Bekerja dengan serius tidak bersenda gurau
4. Payungi alat saat panas dan hujan

3.4. Langkah Kerja


1. Meninjau lokasi yang akan di ukur.
2. Mempersiapkan peralatan yang di butuhkan.
3. Merencanakan titik pengukuran BM,P1,P2,P3, ....P15 Mengukur jarak dari titik
ke titik serta mencatat pada sket pengukuran.
4. Mendirikan theodolite tepat di atas titik BM menstell nova kotak dan nivo tabung
sampai ke tengah, 0 derajat kan sudut nya ke arah utara
5. Mengukur tinggi alat, dan mencatat pada tabel pengukuran
6. Mendirikan rambu pada titik P15 dan P1
7. Mengarahkan teropong searah jarum jam ke arah titik P15, membaca
BA,BT,BB,sudut horizontal, dan sudut vertikal, catat pada tabel pengukuran
sebagai bacaan belakang
8. Mengarahkan teropong searah jarum jam ke arah P1 membaca BA,BT,BB,sudut
horizontal, dan sudut vertikal, catat pada tabel pengukuran sebagai bacaan muka
9. Menentukan titik detail yang di perlukan sl1,sl2,sl3... , dan mendirikan rambu di
masing masing titik dan cata pada sket pengukuran.
10. Membidik masing masing titik, baca BA, BT BB, sudut horizontal, dan sudut
vertikal mencatat pada tabel pengukuran.
11. Memindahkan theodolite ke titik P1, menstell sampai siap pakai.
12. Mengukur tinggi alat, dan mencatat pada tabel pengukuran
13. Mendirikan rambu pada titik BM dan P2
14. Mengarahkan teropong searah jarum jam ke arah titik BM, membaca
BA,BT,BB,sudut horizontal, dan sudut vertikal, catat pada tabel pengukuran
sebagai bacaan belakang.
15. Mengarahkan teropong searah jarum jam ke arah P2 membaca BA,BT,BB, sudut
horizontal, dan sudut vertikal, catat pada tabel pengukuran sebagai bacaan muka.
16. Menentukan titik detail yang di perlukan sl1,sl2,sl3... , dan mendirikan rambu di
masing masing titik, dan mencatat pada sket pengukuran.
17. Membidik masing masing titik, baca BA, BT BB, sudut horizontal, dan sudut
vertikal mencatat pada tabel pengukuran.
18. Memindahkan theodolite pada ke titik P2, dan menstell sampai siap pakai
19. Melanjutkan pengukuran dengan cara yang sama sampai selesai.
20. Pengukuran selesai semua alat di masukkan ke dalam kotak penyimpanan kembali
dan di letakkan di tempat semula
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada pratikum ini data yang di dapat dari hasil pengukuran di lapangan akan di
lampirkan pada hasil dan pembahasan, data yang akan di lampirkan berupa blanko hasil
penggunaan dan gambar situasi. Berikut ini adalah lampiran data hasil pratikum
pengukuran metode poligon tertutup.
BAB V

PENUTUP

5.1. KESIMPULAN
Pada pratikum ini yang di dapat dari pratikum pengukuran metode poligon tertutup
adalah :
1. Melakukan pengukuran metode poligon tertutup, baik dalam menggunakan
theodolite, mengukur jarak, ataupun memegang rambu ukur dengan benar.
2. Mencari kesalahan saat melakukan pengukuran menggunakan koreksi pada
pengolahan data.
3. Mendapatkan elevasi dan koordinat sampai mendapatkan hasil akhir berupa
gambar situasi.
5.2. SARAN
Pada laporan ini, sebelumnya penulis ingin mengucapkan maaf sebesar besar nya
kepada pembaca dikarenakan mungkin pembaca banyak menemukan kesalahan maupun
kekurangan pada laporan ini, oleh karena itu penulis sangat menginginkan kritik dan
saran dari pembaca untuk dapat membenahi laporan menjadi lebih baik lagi dalam
pembuatan laporan kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/251832916/laporan-poligon-tertutup
http://azmichober.blogspot.com/2014/02/alat-ukur-tanah-theodolit.html
http://sejahtera15.com/pengertian-poligon-tertutup-dan-terbuka/

https://anggieyuliasari.blogspot.com/2017/01/detail-situasi.html

https://www.academia.edu/8509917/theodolit

Anda mungkin juga menyukai